Anda di halaman 1dari 18

Oleh:

1. Dita Tri Handayani (08)/VIIIA


2. Ghinaa Permata Suryo (12)/VIIIA
3. Junita Lestari (13)/VIIIA
4. Larasati (14)/VIIIA

SMP NEGERI 12 PURWOREJO


2019
PERSETUJUAN

Karya tulis ini dibuat sebagai syarat tugas pelajaran Bahasa Indonesia sebagai
syarat untuk mengikuti UKK 2018/2019.

Disetujukan oleh:

Hari :
Tanggal :

Kepala Sekolah Pembina

Hidayat Nurhamid.M. Supriyati.S.Pd


NIP.19680922 199702 1 002 NIP.19661106 199303 2 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas laporan karya tulis wisata Jakarta-Bandung.
Laporan karya tulis wisata ini kami buat didasari untuk melengkapi tugas
dari sekolah,dalam tugas ini dimaksudkan agar pembaca dapat memetik manfaat
serta mengambil informasi dari tugas yang kami buat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Hidayat Nurhamid.M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 12
Purworejo, yang telah mengijinkan kami berangkat wisata ke Jakarta-
Bandung.
2. Ibu Supriyati.S.Pd. yang telah membimbing kami membuat Laporang
Karya Tulis Wisata.
3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan baik dalam bentuk moril
maupun materiil.
4. Semua guru-guru dan pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu,
yang telah membantu kami dalam melaksanakan wisata.
Mohon maaf bila ada kesalahan-kesalahan sesuatu, dalam pembuatan laporan
karya tulis wisata ini jauh dari kata sempurna. Beri kritik dan saran pada kami
agar menjadi lebih baik untuk ke depannya.
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………..…………….……………i
Halaman Persetujuan………………………………………...………………….ii
Kata Pengantar…………………………………………….……………………iii
Daftar Isi…………………………………………………..……………………iv
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………..……………………..1
B. Ruang Lingkup (Batasan Laporan)……………………….……………....1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………….…...1
D. Manfaat Penulisan…………………………………..……………………2
Bab 2 Pembahasan
A. Sejarah Berdirinya Museum………………………..…………….………3
B. Struktur Organisasi Pengolahan Museum…………………………..........3
C. Sistem Pengelolaan…………………………..…………………...………4
D. Manfaat Museum…………………………..………………………..……7
E. Koleksi yang Dipamerkan…………………………..……………………9
Bab 3 Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan…………………………..…………………….……………11
B. Saran…………………………..……………………...…………………11
Daftar Pustaka…………………………..……………………...………………12
Lampiran
A. Identitas Anggota
Kelompok………..………………..…………………………….………13
B. Foto-Foto…………………………..…………………….…...…………13
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Study tour merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh SMP Negeri
12 Purworejo, khususnya untuk siswa kelas VIII. Kegiatan ini secara khusus
dimaksudkan untuk membuka wawasan siswa tentang pengetahuan di luar
kelas. Jakarta-Bandung menjadi tujuan karena ada berbagai macam tempat
yang bisa menambah pengetahuan siswa; baik itu sejarah, budaya, tempat-
tempat penting, dll.
Dalam kegiatan tersebut seluruh siswa diwajibkan membuat laporan
perjalanan study tour yang menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sebagai
pertanggung jawaban dan sebagai media pembelajaran bagi para siswa peserta
study tour.
B. Ruang Lingkup (Batasan Laporan)
a. Menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca.
b. Untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia dan memenuhi syarat ujian
nasional.
c. Untuk mengetahui tempat-tempat yang ada di Bandung dan Jakarta.
d. Untuk mengenal peninggalan sejarah di museum yang kami kunjungi.
e. Menambah wawasan bagi pembaca.
C. Tujuan Penulisan
a. Menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca.
b. Untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia dan memenuhi syarat ujian
nasional.
c. Untuk mengetahui tempat-tempat yang ada di Bandung dan Jakarta.
d. Untuk mengenal peninggalan sejarah di museum yang kami kunjungi.
e. Menambah wawasan bagi pembaca.
D. Manfaat Penulisan
a. Lebih mengetahui dan mengenal benda-benda bersejarah yang berada di
museum.
b. Mengetahui tempat-tempat yang kami kunjungi.
c. Melatih keterampilan siswa dalam membuat laporan.
d. Meningkatkan kerja sama dengan anggota penyusun laporan.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Museum


Keberadaan Museum Geologi sangat erat kaitannya dengan sejarah
penyelidikan geologi di Indonesia yang telah dimulai sejak 1850-an. Pada saat
itu, lembaga yang mengkoordinasikan penyelidikkan geologi adalah “Dienst
van het Mijnwezen”. Museum Geologi untuk pertama kalinya diresmikan
pada saat pembukaan gedung “Dienst van den Mijnbouw” yaitu pada 16 Mei
1929. Gedung ini berfungsi sebagai perkantoran yang dilengkapi dengan
sarana laboratorium geologi dan museum untuk menyimpan dan
memperagakan hasil survei geologi.
Setelah Indonesia merdeka pada 1945, pengelolaan Museum Geologi
berada di bawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG, 1945-1950)
institusi ini berganti nama menjadi Djawatan Pertambangan Republik
Indonesia (1950-1952), berganti nama lagi menjadi Djawatan Geologi (1952-
1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963),
Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
(1978-2002). Pada 2003 Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis
Museum Geologi (UPT MG), di bawah Pusat Survei Geologi, Badan Geologi,
Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. Pada 2013, berdasarkan
Permen ESDM No. 12 Tahun 2013, Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana
Teknis Museum Geologi (UPT MG), di bawah Badan Geologi, Kementerian
Energi dan Sumberdaya Mineral.
B. Struktur Organisasi Pengolahan Museum
Dalam keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (KepMen
ESDM) No. 1725 tahun 2002 disebutkan bahwa Museum Geologi terdiri dari
Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Peragaan, dan Seksi Dokumentasi serta
kelompok fungsional dengan struktur organisasi seperti di bawah ini :
C. Sistem Pengelolaan
Pemerintah bertekad menjadikan 2010 sebagai warsa kunjungan museum.
Sayangnya ada ganjalan serius dibalik tekad tersebut, yang terkait dengan
kondisi aktual museum di negeri ini. Gerakan Nasional Cinta Museum yang
dicanangkan pemerintah seolah bertepuk sebelah tangan. Karena para
pengelola museum di negeri ini kebanyakan kurang kreatif dan inovatif dalam
hal layout obyek atau koleksi museum. Begitu juga masih minimalis dalam
hal sistem informasi terhadap koleksi yang dimiliki. Akibatnya, image
museum tetap saja usang, membosankan, dan kurang atraktif. Eksistensi
museum belum mampu mencuatkan nilai-nilai koleksi yang ters impan kepada
publik. Pentingnya mentransformasikan sistem pengelolaan dan SDM
museum. Agar lebih adaptif dengan perkembangan jaman dan kompatibel
dengan industri pariwisata global. Sistem pengelolaan museum harus bisa
mengemas koleksi sehingga bisa mendongkrak segmentasi pasar, promosi
serta nilai estetika dan ilmiahnya.
Langkah transformasi yang penting disegerakan adalah menyangkut sistem
pengelolaan museum yang berbasis konvergensi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Pentingnya mengembangkan sistem informasi museum
atau e-Museum yang menarik dan mampu merasuki jejaring sosial internet.
Transformasi sistem tersebut akan menunjang profesionalitas bagi edukator
(programmer) dan kehumasan (public relation) museum. Selain itu sistem
informasi yang andal akan menjadikan museum sebagai destinasi yang sangat
potensial. Transformasi pengelolaan museum tentu saja tidak mengurangi atau
menggangu fungsi dasar museum dalam konteks Museologi. Yang mencakup
penelitian, konservasi atau pelestarian serta komunikasi yang merupakan
aspek mediasi dengan masyarakat. Fungsi dasar tersebut menempatkan
museum sebagai lembaga non-profit yang bertugas menyimpan, merawat,
meneliti dan memamerkan koleksi. Tetapi pada era gelombang keempat
sekarang ini yang ditandai dengan pertumbuhan industri kreatif yang luar
biasa pesatnya, menempatkan museum sebagai pusat industri budaya. Juga
merupakan tempat yang sangat ampuh sebagai sarana kontemplatif dan
pemicu lahirnya daya dan karya kreatif. Sehingga makna yang terdalam dari
museum bisa terwujud, yakni positioning museum sebagai inspirator dan
motivator bagi warga bangsa dalam mengarungi persaingan global.
Sebaiknya sistem informasi museum tidak sekedar berbentuk website atau
situs internet yang bersifat database ilmiah semata. Tetapi merupakan sistem
informasi yang cerdas berbasis geospasial dan bisa merasuki jejaring sosial
dengan tampilan yang menarik.
Selama ini sudah cukup banyak website yang menyediakan informasi
tentang museum seperti contohnya bidang arkeologi. Website arkeologi
tersebut diantaranya ada yang menyediakan informasi secara gratis tetapi ada
juga yang diharuskan menjadi anggota dengan persyaratan tertentu dan
dikenai biaya. Konten yang disediakan dapat meliputi objek-objek arkeologi,
foto, jurnal, peta sitrus,dan lain-lain. Jenis data atau informasi yang akan
ditampilkan dapat berupa teks, suara, video, gambar, maupun gabungan
keseluruhan jenis data tersebut yang lebih dikenal dengan istilah multimedia.
Kebanyakan website museum ditampilkan dalam halaman yang bersifat
statis. Agar lebih menarik dan berbobot harus dibuat halaman yang kontennya
bersifat dinamis. Yang disupport dengan multimedia dan memakai aplikasi
yang bersifat GIS (Geographical Information System).
Transformasi pengelolaan museum akan menjadikan museum yang
modern. Yang bisa memanjakan pengunjung menikmati fasilitas ruang pamer
yang atraktif dan bisa memvisualisasikan imajinasi mengenai obyek tertentu.
Konten koleksi museum tersaji dalam bentuk data spasial dan smart map hasil
intepretasi dari metode GIS. Dengan menggunakan sistem GIS maka musem
arkeologi bisa memenuhi kebutuhan konten arkeologi secara baik. Begitu juga
dengan proyek-proyek arkeologi dan peta situs purbakala dapat terpenuhi
secara paripurna. Pada saat ini sistem informasi museum yang sangat ideal
yang patut dicontoh adalah milik Smithsonian. Kita bisa berselancar dalam
situs Smithsonian yang spektrummya sangat luas dan beragam serta disajikan
secara menarik. Berbagai macam peradaban yang pernah ada di bumi,
fenomena alam, proses inovasi, semuanya ada dalam koleksi Smithsonian.
Kita juga bisa napak tilas proses kreatif atau inovatif yang terkait tentang
inventing yang berkontribusi terhadap kemajuan dunia. Napak tilas tersebut
sangat penting untuk merangsang daya pikir bagi pelajar mengenai bagaimana
para penemu atau inovator kelas dunia bekerja. Semua itu tersaji dalam sistem
informasi yang sangat paripurna dan mudah diakses oleh warga dunia. Dari
museum aerospace yang menampilkan berbagai macam pesawat ruang
angkasa hingga fenomena gunung berapi yang ada di bumi semua tersaji
secara apik. Sekedar catatan Smithsonian American Art Museum selama ini
mampu menggugah kreativitas warga Amerika. Koleksi karya seni di semua
media yang membentang lebih dari tiga abad tersebut merupakan wahana
yang sangat ideal untuk menstimulir kapasitas otak kanan warga Amerika dan
warga dunia.
Wahana diatas juga sangat strategis untuk proses pendidikan di perguruan
tinggi terkemuka seperti Massachusetts College of Art, Institut Seni Boston di
Lesley College, Sekolah Museum of Fine Arts, Boston dan Universitas
Harvard, Princeton dan Yale.
Smithsonian juga telah menggunakan aplikasi Google Earth untuk
menunjang misinya. Antara lain merancang Global Volcanism Program yang
memanfaatkan Google Earth sebagai sistem informasi gunung berapi yang ada
di seluruh dunia dengan profil dan keunikannya masing-masing. Dengan itu
kita bisa melihat perbedaan puncak gunung berapi dengan citra satelit. Berkat
proyek Smithsonian tersebut warga dunia bisa melihat profil dan panorama
eksotik dari gunung berapi yang ada di kepulauan Nusantara seperti gunung
Krakatau, Gede-Pangrango, Bromo, Merapi dan lain-lainnya. Rancangan
diatas akan membuahkan semacam BI (business intelligence) museum dan
sistem destinasi yang baik. Sistem informasi museum dan destinasi tersebut
bisa mengkondisikan image yang dapat didekati hingga ketinggian ratusan
meter. Analog dengan program diatas, mestinya Museum Geologi Bandung
bisa merancang sistem informasi yang lebih lengkap. Yang dilengkapi dengan
berbagai teknik koneksi data. Dengan demikian kita tidak hanya merasakan
efek terbang berkat teknologi Google Earth. Namun juga bisa terhubung
dengan berbagai knowledge management dan data base yang ada di seluruh
dunia.
D. Manfaat Museum
Museum memiliki peran penting dalam melakukan preservasi dan
konservasi koleksi sebagai rekaman/catatan di bidang ilmu tertentu, atau
sejarah sosio-budaya suatu masyarakat. Secara umum, museum bertugas
mengumpulkan, melestarikan, memelihara, menyimpan dan memamerkan
benda hasil buatan manusia (artefak) maupun hasil bentukan alam (batuan,
mineral, fosil) baik yang berwujud (tangible) maupun yang tak berwujud
(intangible) untuk pendidikan, penelitian, dan pariwisata.
Tak terkecuali Museum Geologi. Museum ini berperan penting dalam
melestarikan berbagai catatan penting terkait geologi, baik catatan tertulis
maupun “catatan” berupa tinggalan hasil proses dan bentukan alam.
“Catatan” dimaksud dapat berupa fosil, batuan dan mineral serta bentang
alam dalam wujud nyata (tangible), mapun berupa catatan lapangan dan hasil
penelitian laboratorium. Tak terkecual film dokumenter yang merekam
proses-proses geologi di alam maupun aktivitas para ahli geologi di lapangan.
Sebagai tempat tujuan pariwisata Museum Geologi menjadi salah satu
tujuan yang digemari oleh banyak orang. Jumlah kunjungan tahun 2011
mencapai lebih daripada 400.000 orang, 85% di antaranya adalah pelajar dari
berbagai tingkatan. Museum Geologi juga menyebarluaskan informasi
kegeologian kepada para guru dan siswa sekolah melalui seminar dan pameran
serta kerja sama penelitian dengan lembaga-lembaga lain. Kerja sama
penelitian ini menghasilkan temuan dua spektakuler, yaitu cadangan terbesar
batubara dan fosil rangka gajah purba yang paling lengkap yang pernah
ditemukan di Indonesia sejak masa kemerdekaan.
Yang perlu diperhatikan adalah Museum Geologi menyimpan koleksi
batuan, mineral, dan fosil yang didapat dan dikumpulkan sejak akhir abad ke-
19 hingga saat ini yang jumlahnya mencapai ratusan ribu. Banyak di antara
lokasi temuan batuan, mineral, dan fosil tersebut yang sudah rusak atau
bahkan hilang seiring dengan berjalannya waktu. Koleksi yang ada di Museum
Geologi dengan demikian menjadi bukti otentik bahwa di daerah-daerah
tertentu pernah ditemukan batuan, mineral, dan fosil yang memiliki nilai
penting untuk ilmu pengetahuan.
E. Koleksi yang Dipamerkan
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari data pengamatan yang penulis lakukan dapat disimpulkan bagaimana
sejarah maupun ruang lingkup Museum Geologi Bandung Jawa Barat.
Kesimpulan penulis adalah:
1. Museum Geologi memiliki tidak kurang dari 250.000 koleksi batuan
dan mineral, serta sekitar 60.000 koleksi fosil.
2. Museum Geologi di buka setiap hari,kecuali hari jum’at dan libur
nasional.
3. Museum Geologi di dirikan pada tahun 1928 yang kemudian
diresmikan pada 16 mei 1929.
4. Museum Geologi sebagai tampat objek wisata dan sebagai tempat
pendidikan.
B. Saran
Kita sebagai generasi muda hendaklah menjaga sejarah bangsa
kita.khsusnya pada unsur sejarah yang terdapat di Museum Geologi Bandung
dan janganlah kita merusak keindahan alam sekitar kita. Penulis berharap
pembaca memberikan kritik atau saran yang bersifat membangun, penulis
menyadari bahwa karya tulis ini belum sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

http://muhamadsaifuliman.blogspot.com/2018/02/contoh-karya-tulis-museum-
geologi.html

http://abcd-creations.blogspot.com/2012/07/karya-tulis-museum-geologi.html

https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved
=2ahUKEwjYrLWj4oHiAhVSLKwKHbanAVgQjRx6BAgBEAU&url=%2Furl
%3Fsa%3Di%26source%3Dimages%26cd%3D%26ved%3D%26url%3Dhttp%
253A%252F%252Fmuseum.geology.esdm.go.id%252Fprofil%252Fstruktur-
organisasi%26psig%3DAOvVaw1hAWOs2gCq15mIsnCFz96b%26ust%3D155
7055598088239&psig=AOvVaw1hAWOs2gCq15mIsnCFz96b&ust=15570555
98088239
LAMPIRAN
A. Identitas Anggota Kelompok
Nama : Dita Tri Handayani
Tempat Tanggal Lahir: Purworejo, 4 Desember 2004
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Besole, Bayan, RT02/RW03, Purworejo
No. HP : 089646676553

Nama : Ghinaa Permata Suryo


Tempat Tanggal Lahir: Purworejo, 17 Juni 2005
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Krandegan, Bayan, RT01/RW01, Purworejo
No. HP : 0895376876281

Nama : Junita Lestari


Tempat Tanggal Lahir: Purworejo, 23 Juni 2006
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Bandung, Kutoarjo, RT01/RW04, Purworejo
No HP : 085826616597

Nama : Larasati
Tempat Tanggal Lahir: Purworejo, 18 Juni 2005
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Majir, Kutoarjo, RT02/RW02, Purworejo
No HP : 081572114970
B. FOTO-FOTO

Anda mungkin juga menyukai