Analisis Jurnal Keperawatan Anak
Analisis Jurnal Keperawatan Anak
Disusunoleh :
PROGRAM PROFESINERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018
BAB I
A. JUDUL JURNAL
B. PENELITI
C. TEMPAT PENELITIAN
D. TAHUN PENELITIAN
E. LATAR BELAKANG
Diare merupakan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi di dunia dan dilaporkan
terdapat hampir 1,7 milyar kasussetiap tahunnya. Penyakit ini sering menyebabkan
kematian pada anakusia di bawah lima tahun(balita).Dalam satu tahun sekitar 760.000
anak usia balitameninggal karena penyakit ini (World Health Organization (WHO),
2013b). Didapatkan 99% dari seluruh kematian pada anak balita terjadi di negara
berkembang. Sekitar ¾ dari kematian anak terjadi di dua wilayah WHO, yaitu Afrika
dan Asia Tenggara. Kematian balita lebih sering terjadi di daerah pedesaan, kelompok
penyakit yang dapat dicegah, seperti kondisi neonatal, pneumonia, diare, malaria,
Masyarakat dunia dari berbagai budaya dan agama, telah mengenal madu sebagai
jenis suplemen yang bernilai tinggi. Dari studi laboratorium dan uji klinis, madu murni
memiliki aktivitas bakterisidal yang dapat melawan beberapa organisme
Uji klinis pemberian madu pada anak yang menderita gastroenteritis telah diteliti.
Para peneliti mengganti glukosa (111 mmol/l) di dalam cairan rehidrasi oral yang
waktu pemulihan dari pasien (usia 8 hari sampai 11 tahun) mengalami penurunan yang
signifikan. Penelitian lain yang menguji madu sebagai prebiotik pada tahun 2002,
memberikan madu yang berasal dari tanaman cengkeh mengalami pertumbuhan yang
F. METODE PENELITIAN
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi
Semarang dan RSUD Ketileng Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Mei 2009
menggunakan tabel randomisasi untuk dimasukkan ke dalam salah satu dari 2 kelompok
suplementasi madu).
Intervensi yang dilakukan berupa pemberian suplementasi madu secara oral oleh
seorang petugas 20 g perhari, terbagi rata dalam 3 kali pemberian (pada jam 07.00,
15.00, 21.00) dengan pengenceran menggunakan aquadest steril menjadi 10 cc pada
masing-masing pemberian.
BAB II
TELAAH JURNAL MENGGUNAKAN MODEL PICO
(POPULATION-INTERVENTION-COMPARASION-OUTCOME)
A. Jurnal utama
Pengaruh pemberian madu pada diare akut.
B. Peneliti
Sofyan Cholid,Budi Santosa, Suhartono.
terjadi pada anak berusia di bawah lima Zink efektif mengatasi diare akut pada
balita
tahun, yang didefinisikan sebagai
Peneliti :
peningkatan secara tiba-tiba frekuensi dan
Maria Ulfah, Yeni Rustina, Dessie Wanda
perubahan konsistensi feses.
bila dikonsumsi dalam jumlah yang adekuat Pengaruh probiotik pada diare akut :
D. Analisis PICO
JURNAL UTAMA
Pengaruh pemberian madu pada diare akut
POPULASI PASIEN
INTERVENSI :
Intervensi yang dilakukan berupa pemberian suplementasi madu secara oral oleh
seorang petugas 20 g perhari, terbagi rata dalam 3 kali pemberian (pada jam 07.00,
15.00, 21.00) dengan pengenceran menggunakan aquadest steril menjadi 10 cc pada
masing-masing pemberian.
COMPARATION :
(Perbandingan)
OUTCOME :
Perbedaan frekuensi diare antara 2 kelompok terjadi pada hari ke-2 (IK95% -2,87;-
0,22), hari ke-4 (IK95% -1,52;-0,08) dan hari ke-5 (IK95% -0,99;-0,04), p<0,05.
Rerata lama rawat diare cair akut pada kelompok suplementasi madu 59,46 jam
(±3,89), kelompok kontrol 71,20 jam (±3,89) dengan nilai p=0,036 (IK95% -22,71;-
0,77). Perawatan hari ke 3 kelompok suplementasi madu mengalami kesembuhan
50%, kelompok kontrol 25%. Proporsi kenaikan berat badan pada kelompok
suplementasi 82,9% sedangkan kelompok kontrol 80% dengan nilai p=0,947
JURNAL PEMBANDING I
POPULASI :
INTERVENTIONS:
Kelompok intervensi : diberikan zinc dan vaitan rehidrasi oral dalampenanganan diare
akut . Kelompok kontrol : tidak diberikan zinc dan vaitan rehidrasi oral
dalampenanganan diare akut
COMPARATION :
(Perbandingan)
OUTCOME :
PEMBAHASAN
Judul jurnal Pengaruh pemberian madu pada diare akut Zink efektif mengatasi diare akut pada balita
Tujuan Menilai dan membuktikan bahwa pemberian Mengidentifikasi efektifitas pemberian zink dalam mengatasi diare
madu pada pasien diare akut akan mengurangi akut pada balita di salah satu puskesmas di kalimantan barat
penelitian
frekuensi diare, lama rawat, dan
meningkatkan berat badan
Metode Penelitian merupakan penelitian uji klinis Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimental dengan
(randomized jenis non equivalent control group after only design. Pengambilan
penelitian controlled trial) dengan tersamar tunggal, sample dilakukan dengan cara non probability sampling. Jumlah
subyekpenelitian dan pendampingnya tidak responden 40 anak yaitu 20 responden untuk kelompok intervensi
mengetahuikelompok penelitiannya. Pasien dibagi
dan 20 responden untuk kelompok kontrol.
secara acak dengan melakukanrandomisasi secara
sederhana menggunakan tabel
randomisasi untuk dimasukkan ke dalam salah
satu dari 2 kelompok penelitian, yaitu
kelompoksuplementasi madu dan kelompok
kontrol (tanpasuplementasi madu)
Variabel yang Variabel yang diteliti adalah frekuensi diare, Variabel yang diteliti adalah Frekuensi defekasi, durasi diare.
diteliti lama rawat, dan kenaikan berat badan Variabel perancuadalah usia, status gizi anak,pemberian ASI, tingkat
pendidikan ibu.
Intervensi ─ Kelompoksuplementasi madu : 20 g ─ Kelompok intervensi : diberikan zinc dan vaitan rehidrasi
cc pada
masing-masing pemberian.
madu)
Jumlah Kelompoksuplementasi madu (n=35) dan 20 responden untuk kelompok intervensi dan 20 responden untuk
Kelebihan:
Jurnal utama memiliki kelebihan yaitu sebagai referensi untuk penanganan diare pada
kerusakan permukaan kripte usus dan adanya efek madu sebagai prebiotik yang dapat
menumbuhkan kuman komensal dalam usus dengan kemampuan melekat pada enterosit
mukosa usus sehingga dapat menghambat kolonisasi sejumlah bakteri penyebab diare
termasuk virus (murine dan rhesus rotavirus). Sehingga pemberian madu untuk
mengatasi diare dapat menjadi salah satu alternatif terapi yang dapat diberikan di Rumah
Kekurangan:
volume feses sehingga tidak dapat dinilai perbedaanberat diare, pengamatan kenaikan berat
badan yangkurang lama serta pencatatan jumlah asupan gizitidak dilakukan. Tidak dilakukannya
berberapa kepustakaan kandungan dan manfaatmadu tergantung dari jenis tanaman yang
menjadisumber utama lebah dalam memproduksi madu. Tidakdianalisis lama diare sebelum
mengetahui secara pasti kapan mulai terjadi diare.Sehingga apabila dilakukan analisis akan
menimbulkanbias, check list sebagai data awal pada subyek penelitiantidak mencatat secara
lengkap dan rinci diet danpengobatan baik medis maupun tradisional yangdiberikan pada saat
1. Strenght (kekuatan) :
Kekuatan pada jurnal utama adalah pada efektifitas madu dalam menurunkan
dalam jurnal bahwa pemberian madu efektif dalam menurunkan frekuensi diare pada
hari ke 2,4 dan 5. Dimana pada perawatan hari ke 3 kelompok suplementasi madu
karena:
b. Harganya terjangkau
2. Weakness (kelemahan)
anak adalah:
a. Penggunaan madu tidak disarankan pada pasien anak dengan hiperglikemi atau
DM
3. Opportunity (kesempatan)
akut di ruang perawatan anak RSUD Banyumas memiliki kesempatan yang besar
Penerapan penggunaan madu pada pasien anak dengan diare akut masih
lama.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Penggunaan madu efektif dalam menurunkan frekuensi diare pada anak. Hasil
frekuensi diare pada hari ke 2,4 dan 5. Dimana pada perawatan hari ke 3
25%.
memiliki kesempatan yang besar karena madu mudah diperoleh dan banyak kasus
B. SARAN
Pihak Rumah Sakit dapat menerapkan hasil penelitian ini karena penggunaan madu