Anda di halaman 1dari 4

Metode Kerja Pelaksanaan Survey & Desain, Identifikasi Permit

Serta Perhitungan BoQ & MoQ Pekerjaan OSP

Pada dasarnya Survey & Desain OSP merupakan upaya menyajikan materi secara
persuasif dan informatif yang dibutuhkan bagi perusahaan guna mempersiapkan
segala sesuatu yang dibutuhkan dalam menjalankan project penyediaan infrastuktur
perkabelan telekomunikasi, serta sebagai salah satu media yang digunakan dalam
pekerjaan monitoring asset infrastuktur dan mempermudah maintenancenya.

A. Tahapan Survey

Pekerjaan Survey & Desain OSP dilaksanakan dengan tujuan untuk


mengidentifikasi, merencanakan pekerjaan implementasi, serta agar dapat mengetahui
segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengerjakan Project OSP yang meliputi dari :

1. Tahap Survey Lapangan

Survey lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi aspek
aspek penting dalam mempersiapkan pekerjaan OSP, tahapan survey lapangan
diantaranya :

- Mengukur Plan route menggunakan alat bantu GPS (Garmin GPS Map) untuk
mendapatkan koordinat dan Walking Measurment dengan memperhatikan
perbaikan kembali dari dampak yang akan ditumbulkan dari pekerjaan OSP.
- Mengukur dan menentukan desain Kontruksi yang tepat untuk pekerjaan
lintasan air (Jembatan, Saluran Drainase, dll) serta Lintas Crossing Jalan
dengan mengacu kepada standar desain pack yang telah disetujui untuk
pekerjaan OSP.
- Menentukan penempatan Handhole/Manhole, Additional Slack, Marking Post
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
- Mengukur kondisi exisiting site untuk menetukan titik akhir penempatan
perangkat Terminal Box kabel Fiber Optik di Shelter yang telah ditentukan.
Dengan survey lapangan maka akan diperoleh data berupa data GPS Track,
komposisi perbaikan dampak pekerjaan, desain perencanaan struktur pekerjaan
yang melintasi bentangan sungai atau jembatan dan boring jalan serta foto-foto
yang merupakan gambaran kondisi existing lokasi pekerjaan untuk diolah ke
proses selanjutnya.

2. Tahapan Perhitungan Data Base & Bill of Quantity

Setelah melakukan survey lokasi, tahapan berikutnya yaitu membuat


database dari hasil survey lokasi yang dijadikan sebagai dasar acuan
pembuatan Bill of Quantity, di dalamanya teradapat material, part dan ongkos
untuk membayar pekerjaan. Atau sederhanya istilah bill of quantities
digunakan sebagai persyaratan sebuah perusahaan konstruksi untuk
menghitung semua volume baik perkerjaan atau material yang akan di gunakan
sebagai penawaran pada saat tendering.

3. Tahapan Perhitungan Material of Quantity

Dari database yang telah selesai dikerjakan, maka tahapan berikutnya


yaitu perhitungan jumlah dari material yang ada dalam suatu project. Satu
persatu material akan di hitung dan di kelompokan, Karena setiap material
yang digunakan adalah khusus, maka setiap item di hitung khusus pula dengan
perhitungan rumus dan toleransi yang telah ditentukan. Misalnya, untuk
perhitungan material Kabel dan HDPE dihitung berdasarkan desain, kondisi
lapangan dan toleransi yang telah ditentukan.

4. Tahapan Identifikasi Permit Pekerjaan.

Pekerjaaan Project OSP merupaka pekerjaan yang lokasi kerjanya


ditempatkan pada bahu jalan milik instansi PU, maka untuk pengurusan
perijinannya yang akan di kerjaakan oleh owner, tim surveyor perlu
memastikan bagian – bagian instansi terkait yang dilewati oleh pekerjaan OSP
tersebut berdasarkan data hasil survey (nama jalan, tipikal jalan) yang telah
diperoleh tim surveyor dilapangan untuk selanjutnya dikonfirmasi ke instansi
terkait.

B. Mekanisme Perencaanan Desain OSP

1. Analisa Brief
Analisa brief adalah sistematisasi proses desain grafis yang digunakan
untuk memahami keinginan klien. Seringkali disini dilakukan tanya jawab.
Semakin Klien membuka pikiran untuk menjelaskan kebutuhan, desainer akan
semakin mudah memahami keinginan Klien. Mulai dari persyaratan teknis,
target pemasaran, anggaran dan tenggang waktu, profile produk / perusahaan,
dan sebagainya.
2. Brainstroming
Brainstorming dalam sistematisasi proses desain grafis dipakai sebagai
manifestasi brief yang dimaksudkan untuk mendefinisikan kebutuhan desain.
Pada proses ini seringkali digunakan untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan yang berada diluar brief namun masih berhubungan.
3. Proses Kreatif
Dilakukan langsung setelah mendapatkan inspirasi dari proses
brainstorming. Hasil proses keratif ini bisa berupa konsep, sistem, dan
metodologi.
4. Draft
Draft adalah proses desain yang digunakan untuk mencitrakan secara
kasar (menggambar hasil proses kreatif).
5. Pembuatan Desain (As Plan / As Built)
Dalam tahap ini hasil draft yang sudah disetujui akan dibuatkan
desainnya secara lebih utuh dan lengkap. kalau kami mengartikan ini adalah
menjadikan file digital dan final desain.
6. Revisi
Dilakukan oleh pihak klien / Owner untuk melihat apakah desain yang
dibuat telah sesuai dengan keinginan dan spesifikasi yang telah ditentukan oleh
perusahaan. Proses revisi bisa dilakukan sampai hasil jadi atau Final Work (As
Plan / As Built Drawing).

C. Team Work dan Peralatan


Team Wor dam Peralatan yang digunakan dalam 2 Team dilokasi yang
berbeda diantaranya :
1. GPS Map (Garmin 64Csx) Minimal 2 Unit, untuk 2 Team serta
ditambah 1 Unit GPS Untuk Cadangan
2. Walking Measurment / Roll Meter, 2 unit untuk 2 Tim Kerja
3. Kamera Digital 2 Unit
4. 1 Unit Komputer / Laptop untuk proses penyusunan Data Base
5. 2 Unit Komputer Khusus Desain Untuk Pekerjaan Desain.
6. 1 Unit Printer Berukuran A3.
7. 2 Unit Kendaraan Bermotor, untuk 2 Team.

GPS Map Walking Measurment

Kamera Digital Komputer Desain

Anda mungkin juga menyukai