Anda di halaman 1dari 4

Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, para sahabatnya, para

tabi’in dan kita semua yang masih istiqomah mengikuti jejak ajarannya
MANUSIA MERDEKA sampai detik ini.

Ust. Endri Nugraha Laksana, S.Pd.I Bersamaan dengan datangnya bulan Agustus 2019 ini, menandakan
usia kemerdekaan Bangsa Indonesia telah memasuki tujuh puluh
(Ketua PW IKADI DIY) satu (71) tahun. Usia yang cukup lanjut jika di-nisbah-kan dengan
usia manusia. Yang perlu menjadi bahan renungan bagi kita semua
adalah, apakah di era kemerdekaan yang sudah lebih dari setengah
abad ini, apakah kita telah menjadi manusia yang benar-benar
merdeka ataukah sebenarnya kita masih menjadi manusia yang
ُ ‫اآلخرة ْال َح ِكي ُم ْال َخ ِب‬
‫ير‬ َ ‫ض َولَهُ ال َح ْمدُ فِي‬ ِ ‫ت َو َما فِي اْأل َ ْر‬ ِ ‫ال َح ْمدُ هللِ الّذِي لَهُ َما فِي الس َم َاوا‬ terjajah? Dan kemudian, bagaimanakah Islam mendefinisikan
kemerdekaan dalam arti yang hakiki?
‫اء َو َما يَ ْع ُر ُج فِي َها وهو‬ َّ ‫نز ُل ِمنَ ال‬
ِ ‫س َم‬ ِ َ‫ض َو َما يَ ْخ ُر ُج ِم ْن َها َو َما ي‬ِ ‫يَ ْع َل ُم َما يَ ِل ُج فِي ْاأل َ ْر‬
‫س ِيّدنا ُم َح َّمدًا‬ َ ‫ َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن‬، ُ‫هللاُ َوحْ دَهُ الَ ش َِريْكَ لَه‬ َّ‫ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإال‬.‫الر ِحيم الغَفُ ْور‬ ّ Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah Ta’ala…

َ ‫ع َلى‬
‫س ِيّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫س ِلّ ْم‬ َ َ‫ اَللَّ ُه َّم ف‬.ِ‫الرشَاد‬
َ ‫ص ِّل َو‬ َّ ‫ِإلَى‬ ‫س ْولُهُ الدَّا ِعى ِبقَ ْو ِل ِه َوفِ ْع ِل ِه‬
ُ ‫ع ْبدُهُ َو َر‬
َ Dalam pandangan Islam, setidaknya ada beberapa makna
yang bisa kita pahami dari kemerdekaan manusia itu sendiri.
ِ ‫ان ِإلَى يَ ْو ِم اْل َمآ‬
.‫ب‬ ٍ ‫س‬َ ْ‫علَى التَّا ِب ِعيْنَ لَ ُه ْم ِبإِح‬
َ ‫ب َو‬
ِ ‫ص َوا‬ ْ َ ‫علَى آ ِل ِه َوأ‬
َّ ‫ص َحاِب ِه ال َها ِديْنَ ِلل‬ َ ‫َو‬
Yang pertama; Manusia merdeka adalah manusia yang tidak dijajah
manusia lain. Tidaklah termasuk manusia merdeka bagi mereka yang
ُ‫ اِتَّقُ ْوهللاَ َح َّق تُقَاتِه َوالَت َ ُم ْوت ُ َّن اِالَّ َوأَنـْت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْونَ فَقَ ْد قَا َل هللا‬، َ‫ فَيَااَيُّ َها ْال ُم ْس ِل ُم ْون‬،ُ‫ا َ َّما بَ ْعد‬ masih dijajah oleh manusia lain. Penjajahan dalam bentuk klasik dan
nyata adalah datangnya bangsa asing yang menguasai negeri
‫عذَا ِبي‬َ ‫ش َك ْرت ُ ْم َأل َ ِزيدَنَّ ُك ْم َولَئِ ْن َكفَ ْرت ُ ْم ِإ َّن‬ َ ‫ َو ِإ ْذ ت َأَذَّنَ َربُّ ُك ْم لَئِ ْن‬:‫الى فِي ِكت َا ِب ِه ْال َك ِري ِْم‬َ ‫ت َ َع‬
bangsa lain melalui pertempuran bersenjata. Kita sudah merasa
merdeka untuk definisi yang seperti ini.
َ َ‫ل‬
‫شدِيد‬
Kenyataan di masa kini, setelah tujuh puluh satu (74) tahun
Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah Ta’ala… Indonesia merdeka, masih banyak manusia yang dijajah oleh
manusia lain dalam sudut pandang ajaran Islam. Masih banyak orang
Alhamdulillah pada kesempatan jum’at kali ini kita masih yang berada di bawah dominasi orang lain, yang mempersembahkan
diberikan kemudahan oleh Allah SWT, melangkahkan kaki menuju dirinya kepada orang lain, baik dengan rela ataupun terpaksa, serta
rumah Allah SWT untuk menunaikan kewajiban diri sebagai seorang melakukan apa saja untuk memenuhi keinginan orang tersebut.
muslim, melaksanakan shalat jum’at berjama’ah. Atas dasar nikmat
Islam, iman dan kesehatan itulah semuanya berjalan dengan lancar Ada orang yang bersedia melakukan apa saja untuk menuruti
atas izin Allah SWT. perintah atasannya atau demi mendukung tokoh yang dipujanya.
Menjilat, memanipulasi, menipu, berbohong, mencuri, membongkar
aib, mematikan karier orang lain; semua hal itu berani ia lakukan.
Bahkan ia berani untuk menghina, menyerang, menghabisi Islam,
Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kaum muslimin dan para ulama,demi atasan atau tokohnya. Orang
tercinta suri tauladan manusia hingga akhir zaman, baginda Rasulullah seperti ini bukanlah orang yang merdeka; karena dia masih berada di
َ ُ ‫س ِيّ ِد َهذَا ْال َوادِي ِمنَ ْال ِج ِّن أ َ ْن أ‬
bawah dominasi orang lain, masih dijajah oleh orang lain, baik
terpaksa atau sukarela. ‫ض َّر أَنَا فِ ْي ِه أ َ ْو َما ِلي أ َ ْو َولَدِي أ َ ْو‬ ُ َ‫أ‬
َ ِ‫ع ْوذ ُ ب‬
Ada juga di antara manusia yang dijajah oleh kekasihnya, karena dia
‫َما ِشيَتِي‬
rela melakukan apa saja demi kekasihnya. Ada yang dijajah oleh
pangeran, raja, tokoh politik, pejabat, komandan, dukun, tokoh “Aku berlindung kepada penguasa lembah ini dari
spiritual, tokoh agama dan lain-lain. Sementara Islam mengajarkan kalangan jin, janganlah diganggu diriku, hartaku, anak-
manusia untuk membebaskan dirinya dari penjajahan manusia lain anakku dan bianatang ternakku”
atas dirinya. Sebagaimana perkataan Rib’i bin ‘Amir di hadapan
panglima perang Persia, Rustum: Qatadah mengatakan: “Jika manusia melakukan hal tersebut, maka
akan membuat jin semakin congkak dan berbuat kejahatan serta
menakut-nakuti mereka”(Tafsir Ibnu Katsir).
.‫ ِإلَى ِعبَادَ ِة هللاِ َربّ ِ ْال ِع َباد‬،‫ ِم ْن ِع َبادَ ِة ْال ِع َباد‬،‫ ِلنُ ْخ ِر َج ْال ِع َباد‬،ُ‫ اِ ْبتَعَثَنا َ هللا‬،‫نَحْ ُن قَ ْوم‬
Meskipun kita telah memasuki era moden, ternyata masih banyak
“Kami adalah kaum pilihan Allah. Yang akan manusia yang terjajah oleh jin, bahkan banyak pula yang
mengeluarkan manusia dari penghambaan kepada menikmatinya. Mereka meminta pertolongan, meminta rejeki,
sesama manusia, menuju penghambaan hanya kepada kesehatan, keselamatan dan lain-lain kepada kalangan jin.
Allah, Tuhannya manusia” Merekajuga memberikan kompensasi seperti sesaji, labuhan,
membakar kemenyan, tosan aji dan lain-lainnya. Mereka bukanlah
Yang kedua;manusia merdeka adalah manusia yang tidak dijajah manusia merdeka.
oleh jin. Belumlah termasuk manusia merdeka orang-orang yang
masih menghambakan dirinya kepada bangsa jin. Mereka minta Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah Ta’ala…
tolong dan memberikan persembahan kepada jin, padahal Allah
Ta’ala telah menjadikan manusia lebih mulia daripada jin. Firman Yang ketiga; manusia merdeka adalah manusia yang tidak
Allah Ta’ala: diperbudakharta. Bukan termasuk manusia yang merdeka orang-
orang yang diperbudak oleh harta. Seluruh waktu, tenaga, pikiran
dan perasaan dikorbankan untuk mencari harta dengan
‫اإل ْن ِس َيعُوذُونَ ِب ِر َجا ٍل ِمنَ ْال ِج ِّن فَزَ اد ُو ُه ْم َر َهقًا‬
ِ َ‫َوأَنَّهُ َكانَ ِر َجال ِمن‬ menghalalkan segala cara. Uniknya, setelah itu merekapun tidak
menikmati hartanya tersebut, bahkan ia kemudian menghabiskan
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara seluruh sisa tenaganya untuk menjaga hartanya. Bukan harta yang
manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki menjaga dirinya, tetapi dia yang menjaga hartanya.
di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa
dan kesalahan” (QS. Al-Jin: 6). Perasaan cinta yang sangat berlebihan kepada harta bisa muncul
ketika seseorang menyibukkan dirinya dengan mengumpulkan harta,
Dalam menjelaskan ayat ini, Imam As-Suddi menghitung-hitungnya, membanding-bandingkannya dan merasa
mengatakan: “Kebiasaan orang Arab jika bepergian kemudian terhormat dengannya. Rasulullah shallallahu alaihi
berkemah atau turun di suatu tempat, maka dia membaca: wasallambersabda:

َّ ‫الَ تَت َّ ِخذُوا ال‬


)‫ض ْي َعةَ فَت َ ْر َغب ُْوا ِفي الدُّ ْن َيا (رواه الترمذي‬
“Janganlah engkau menyibukkan diri dengan harta yang َ‫ب أ َ َّن أ َ ۡكث َ َر ُه ۡم يَ ۡس َمعُون‬ َ ‫ أ َ ۡم ت َۡح‬٤٣ ‫يًل‬
ُ ‫س‬ ً ‫علَ ۡي ِه َو ِك‬ ُ ‫أ َ َر َء ۡيتَ َم ِن ٱت َّ َخذَ إِ َٰلَ َههۥُ ه ََو َٰىهُ أَفَأَنتَ ت َ ُك‬
َ ‫ون‬
banyak, menyebabkan engkau mencintai dunia” (HR. ٤٤ ‫يًل‬ ً ِ‫سب‬َ ‫ض ُّل‬ َۚ ُ‫أ َ ۡو يَعۡ ِقل‬
َ َ ‫ونَ إِ ۡن ُه ۡم إِ َّال َك ۡٱأل َ ۡن َٰعَ ِم بَ ۡل ُه ۡم أ‬
Tirmidzi).
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan
Orang seperti itulah yang menjadi budak bagi hartanya, dia bukanlah hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu
manusia merdeka. Rasa bangga, terhormat, sedih dan bahagianya dapat menjadi pemelihara atasnya?Atau apakah kamu
hanya disandarkan kepada banyaknya harta. Padahal harta sama mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau
sekali tidak akan mampu menghantarkan dirinya kepada memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti
kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari
alaihi wasallambersabda: binatang ternak itu).”(QS. Al-Furqan: 43).

‫ي‬ ِ ‫ع ْبدُ ْالخ َِم ْيلَ ِة إِ ْن أُع‬


َ ‫ْط‬ َ ‫س‬ َ ‫ع ْبدُ ْالخ َِم ْي‬
َ ‫ص ِة ت َ ِع‬ َ ‫ ت َ ِع‬،‫ع ْبدُ الد ِّْره َِم‬
َ ‫س‬ َ ‫س‬ َ ‫َار ت َ ِع‬
ِ ‫ع ْبدُ ال ِدّ ْين‬َ ‫س‬ َ ‫ت َ ِع‬ Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah Ta’ala…

َ ‫س ِخ‬
‫ط‬ َ ‫ط‬ َ ‫ي َو ِإ ْن لَ ْم يُ ْع‬
َ ‫ض‬ ِ ‫َر‬ Lalu siapakah manusia yang merdeka menurut Islam? Manusia yang
merdeka adalah manusia yang melepaskan dirinya dari dominasi
“Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, manusia lain, yang membebaskan dirinya dari penghambaan kepada
celakalah hamba khamisah dan khamilah (sejenis pakaian jin, harta dan hawa nafsu. Manusia yang merdeka adalah manusia
yang terbuat dari wool/sutera). Jika diberi ia senang, tetapi yang mengembalikan penghambaan hanya kepada Allah Ta’ala saja.
jika tidak diberi ia marah” (HR. Bukhari). Sebagaimana Nabi Ibrahim alaihissalam yang berkata:

Yang keempat; manusia merdeka adalah manusia yang tidak َ‫ض َحنِيفًا َو َما أَنَا ِمنَ ْال ُم ْش ِركِين‬
َ ‫ت َو ْاأل َ ْر‬
ِ ‫س َم َاوا‬ َ َ‫ي ِللَّذِي ف‬
َّ ‫ط َر ال‬ َ ‫ِإ ِنّي َو َّج ْهتُ َوجْ ِه‬
diperbudak hawa nafsu. Sebagian orang beranggapan bahwa
seseorang yang bebas melakukan apa saja tanpa ada yang “Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb
membatasinya adalah orang yang merdeka. Sebenarnya tidaklah yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung
demikian. Mereka bukanlah manusia yang merdeka, karena kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk
sesungguhnya mereka sedang diperbudak oleh hawa nafsunya orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS. al-
sendiri. Manusia seperti itu semula menganggap dirinya sebagai An’am: 79).
manusia merdeka, tapi pada akhirnya mereka akan menyadari
bahwa mereka adalah manusia yang sudah tidak sanggup lagi
mengendalikan dirinya. Mereka sudah dikendalikan oleh hawa
َ‫ّلِل َربّ ِ ْال َعالَ ِمين‬
ِ َّ ِ ‫اي َو َم َماتِي‬
َ ‫س ِكي َو َم ْح َي‬ َ ‫قُ ْل ِإ َّن‬
ُ ُ‫ص ًَل ِتي َون‬
nafsunya, mereka diperbudak oleh nafsunya. Mereka bukanlah
manusia yang merdeka. “Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam.” (QS. al-An’am: 162).
Suatu saat al-Hasan bin ‘Ali ra ditanya seseorang: “Apakah Ahli
Kiblat (ummat Islam) ada yang berbuat syirik?” Beliau menjawab;“Ya,
orang munafik itu telah berbuat syirik. Sesungguhnya orang-orang Manusia yang merdeka adalah mereka yang berani tidak taat kepada
musyrik menyembah matahari, bulan dan yang selain Allah; manusia dalam rangka bermaksiat kepada Allah. Manusia yang
sementara orang munafik menyembah hawa nafsu merdeka adalah mereka yang tidak berhubungan dengan jin kecuali
mereka.”Kemudian beliau membacakan ayat: dengan cara yang telah digariskan Allah. Manusia yang merdeka
adalah mereka yang hatinya terbebas dari cinta harta, yang
memperhatikan dari manakah hartanya diperoleh dan ke manakah
hartanya dikeluarkan. Manusia yang merdeka adalah mereka yang
sanggup mengendalikan hawa nafsunya untuk mengikuti apa yang
diajarkan oleh Rasulullah saw. Itulah manusia yang merdeka.

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah Ta’ala…

Hampir Tujuh puluh satu (74) tahun Indonesia merdeka, semoga


kemerdekaan yang panjang ini bisa menghantarkan kita juga menjadi
manusia yang merdeka secara hakiki. Aamiin ya rabbal aalamiin…

،‫ت َوال ِذّ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫ َونَفَعَنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اْآليَا‬،‫آن ْالعَ ِظي ِْم‬
ِ ‫اركَ هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُ ْر‬ َ َ‫ب‬
ْ َ َ َ ُ َ ْ
َ‫ َوأ ْستَغ ِف ُر هللا‬،‫ أق ْو ُل ق ْو ِل ْي َهذا‬.‫س ِم ْي ُع العَ ِل ْي ُم‬ َّ َ ُ ْ ّ
َّ ‫ إِنهُ ُه َو ال‬،ُ‫َوتَقَبَ َّل هللاُ ِم ِن ْي َو ِمنك ْمتًِل َوتَه‬
.‫الر ِح ْي ُم‬َّ ‫ إِنَّهُ ُه َو ْالغَفُ ْو ُر‬،ُ‫ْالعَ ِظي َْم ِل ْي َولَ ُك ْم فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوه‬

Anda mungkin juga menyukai