Soal Jawab Kotler
Soal Jawab Kotler
Mengorganisir,
Merencanakan
melaksanakan dan
program
mengawasi usaha
pemasaran
pemasaran
3. Di dalam ilmu pemasaran ada 2 pendekatan yaitu transaction view dan customer
relationship building and satisfaction view?
Jawab
a. Transactional marketing, adalah pemasaran yang berusaha mendapatkan
konsumen demi tercapainya tujuan pemasaran. Dalam pengertian yang lain
disebutkan bahwa transactional marketing bahwa sistem ini berorientasi pada
atribut produk sehingga hubungan dengan pelanggan tidak terlalu dekat.
Contoh: Rumah Sakit yang hanya menjadi rujukan pemeriksaan seperti
Radiologi dan Patologi Anatomi.
b. Customer relationship marketing and satisfaction view, yaitu dengan
membangun hubungan yang baik dengan pelanggan demi terciptanya
pertukaran yang terus menerus. Sehingga pasien akan merasa puas dan nyaman
dan secara tidak langsung akan menjaga loyalitas pasien untuk terus bekerja
sama.
Contoh: seorang dokter yang memberikan pengobatan kepada pasien selama 5
hari setelah 5 hari kemudian maka dokter menghubungi pasien untuk
mengetahui perkembngan pengobatan pasie.
4. Pengertian value dalam industri jasa perumahsakitan?
Jawab
Nilai atau value adalah selisih antara manfaat yang diperoleh dari produk dan biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut dalam hal ini barang dan jasa
yang dihasilkan oleh Rumah Sakit. Dalam sumber lain dikatan nilai adalah selisih
antara manfaat yang dirasakan dan didapatkan untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan dengan total harga yang dirasakan. Konsumen/pasien akan membuat
keputusan pemanfaatan suatu produk berdasarkan persepsi mereka tentang nilai
produk dan harganya. Contoh: psasien yang akan memilih dokter gigi untuk
mencabut giginya. Pasien yang berkemampuan cukup mungkin akan lebih memilih
dokter gigi yang tidak terlalu lama waktu antrian tunggunya dengan harga yang
sedikit mahal dibandingkan dokter gigi dengan harga yang lebih murah akan tetapi
menghabiskan waktu antrian yang lama.
5. Jelaskan 7P dalam konsep pemasaran jasa?
Jawab
Dalam konsep pemasaran jasa istilah 7P dikenal dalam konsep bauran pemasaran
yang terdiri dari product, price, promotion, place, people, proses dan physical
evidence.
o Product (produk)
Konsep produk ini yaitu bagaimana produk (jasa) dapat memberikan manfaat,
memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena
sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa melainkan membeli
manfaat dari sesuatu yang ditawarkan. Dalam konsep ini juga dimaksudkan
bagaimana suatu perusahaan jasa memanfaatkan produk-produk untuk dapat
menarik minat masyarakat untuk mempergunakan produk jasa tersebut.
o Price (harga)
Penetapan harga merupakan suatu hal yang penting karena harga merupakan
salah satu faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan untuk
melakukan transaksi atau tidak. Bagaimana perusahaan menetapkan harga
harus dengan penuh pertimbangan karena akan dapat mempengaruhi
pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan
harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk dan
pelayanan serta persaingan. Penetapan harga yang tepat tentunya akan
memotivasi pelanggan.
o Promotion (promosi)
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya
menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat
mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang
ditawarkan oleh produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang
dapat mempengaruhi pembelian. Promosi mengkomunikasikan informasi
megenai suatu penawaran dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam
saluran pemasaran untuk mempengaruhi sikap dan prilaku konsumen.
o Place (tempat)
Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi
perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen serta dapat meningkatkan
biaya investasi. Lokasi yang baik akan mnurunkan biaya pemasaran sebaliknya
lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan biaya pemasaran yang lebih
mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung. Deasin, dekorasi, kondisi
bangunan merupakan daya tarik tersendiri untuk menarik konsumen serta dapat
memberikan kenyamanan. Hal ini juga mencakup kemudahan dalam
memperoleh produk dipasar dan tersedia disaat konsumen mencarinya.
o People
Merupakan orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam proses layanan itu sendiri misalnya: dokter, perawat, bidan, resepsionis,
dll. Merupakan asset utama dalam industri jasa. Karyawan dengan performance
tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Faktor penting dalam
konsep people adalah pengetahuan, perilaku dan motivasi dari para pekerja agar
dapat memenuhi ekspektasi pelanggan. Pengetahuan, perilaku, motivasi dan
performance yang baik juga dapat memberikan rasa percaya bagi pelanggan.
o Proses (proses)
Proses merupakan kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan
kepada konsumen selama melakukan pemberian barang. Mutu layanan jasa
sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat
bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk
menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan
harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh
karyawan yang berkompetensi, berkomitmen dan loyal terhadap perusahaan
tempatnya bekerja.
o Physical evidence (lingkungan fisik)
Bukti fisik merupakan bagian dari karakteristik yang menjadi nilai tambah bagi
konsumen jasa. Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan,
pencahayaan dan tata ruang menjadi sesuatu yang penting karena dapat
mempengaruhi mood pengunjung. Lingkungan fisik yang baik akan member
nilai tambah bagi pengunjung.
9. Trade-off Analysis(p.28)
Jawab
Trade-Off Analysis (TOA) merupakan proses merancang untuk mengintegrasikan
pembuat keputusan kebijakan publik dan stakeholders lain dengan sekelompok
pakar untuk menyediakan informasi yang bersifat kuantitatif dalam mendukung
pengambilan keputusan. Penerapan trade-off dapat dilakukan pada berbagai bidang
kajian, baik dalam bidang pertanian, perikanan dan kelautan, farmasi kedokteran,
telekomunikasi, transportrasi, pertambangan dan energi, kehutanan, pariwisata, dan
lain-lain.
Model ini berpendapat bahwa perusahaan yang sukses dapat memilih untuk
menjadi primadona di salah satu dari tiga daerah, tapi tidak ketiganya. Dengan kata
lain, ada trade-off ketika sebuah perusahaan membuat pilihan bisnis yang strategis.
Yang pasti, dua dimensi tidak dipilih sebagai fokus strategis tidak bisa diabaikan,
tetapi mereka memiliki pendukung, bukan fungsi utama. Sebagai contoh, tidak ada
yang akan membeli produk hanya karena itu murah jika sangat buruk dibuat dan
tidak memecahkan kebutuhan pelanggan.
o ". . . perbedaan biaya yang lebih besar untuk melahirkan antara caesar dan
normal
pada Program Medicaid mengarah ke angka kelahiran caesar yang lebih
tinggi.
o "Hal-hal lain yang sama, kenaikan 10 persen dalam rasio bedah / populasi
menghasilkan sekitar 3 persen per kapita utilisasi. Selain itu,
perbedaanpasokan tampaknya memiliki efek berlawanan pada biaya, untuk
meningkatkan mereka adalah ketika rasio dokter bedah / populasi
meningkat.
o "Sebuah peningkatan 10 persen ahli bedah per kapita. . .
menghasilkanpeningkatan 0,9 persendalam operasi keseluruhan per kapita
dan kenaikan 1,3 persen pada operasi elektif. Elastisitas positif ketersediaan
bedah, terutama karena operasi elektif, mendukunghipotesis bahwa
prosedur bedah yang lebih diskresioner dilakukan di daerahkonsentrasi ahli
bedah yang tinggi.
o Di pusat pelayanan rawat jalan milik investor, mengubah kompensasi dari
gaji per jam untuk minimum per jam ditambah bonus berdasarkan biaya
kotor bulananmengakibatkan peningkatan dalam bidang berikut: tes
laboratorium per pasien (+23 persen),Sejumlah film X-ray per kunjungan
(+16 persen), biaya total per bulan(+20 Persen), dan rata-rata jumlah
kunjungan pasien per bulan (12 persen).Para penulis juga mencatat bahwa
"semua dokter dalam penelitian ini, termasuk mereka yangtidak pernah
menerima bonus, meningkatkan intensitas praktek mereka setelah sistem
bonusdilembagakan.
Provider-Induced Demand: Contoh Internasional
o Di Prancis, di mana biaya adalah tetap, ketika rasio dokter / populasi
meningkat,
baik dokter umum maupun spesialis "mengimbangi jatuhnya jumlah dari
pertemuan dengan peningkatan volume pelayanan yang diberikan.
o "Setelah mengontrol karakteristik rinci pasien, kami menemukan bahwa
kenaikan
dalam jumlah relatif "pelayanan dokter dan rumah sakit Jepang" secara
signifikan
berhubungan dengan pengeluaran dokter yang di inisiasi dan efeknya lebih
tinggi untukpelayanan berteknologi tinggi.
o Setelah tahun 1961, sebagian besar dokter di Denmark dibayar campuran
setengah kapitasi dan setengahfee-for-service. Dokter di Kopenhagen
dibayar terutama kapitasi sampai dengan tahun 1987,ketika mereka mampu
menagih pasien untuk layanan mereka. Mengamati pola pemanfaatan
sebelum dan sesudah perubahan dan membandingkan pola-pola untuk
dibandingkan dengan kelompok terdekat dari praktisi, penulis menemukan
peningkatan yang signifikan di banyak layanan diagnostik dan terapi untuk
dokter Kopenhagen setelah tahun 1987.
o Dalam menafsirkan hasil penelitian dalam contoh ini, seringsulit untuk
memisahkan insentif keuangan dari faktor-faktor lainnya. Juga, orang
harusmenafsirkan kesimpulan dengan hati-hati, karena korelasi tidak
membuktikan sebab-akibat. Dokter yang menanggapi insentif tertentu
paling mungkin untuk praktik di area yang memiliki sistem kompensasi
yang mereka merasa paling nyaman, atau mereka mungkin mencari lokasi
yang memiliki permintaan untuk layanan mereka. Faktor lain yang
pentinguntuk dipertimbangkan adalah efek kualitaspelayanan. Meskipun
metode pembayaran tertentu tampakmeningkatkan PID, tidak jelas apakah
layanan underutilized sebelum perubahan ataukah overutilized sebelum
perubahanatausecara berlebihan setelah insentif ditambahkan.
o Perusahaan asuransi dan pemerintah, yang sadarakanprovider-induced
demand telah menerapkan strategi yang berbeda untuk membatasi
biayayang dihasilkan dari perilaku seperti itu, dengan cara:
- Menurunkan biaya
- Meningkatkan atau menurunkan jumlah penyedia
- Mengubah metode pembayaran
- Meninjau pemanfaatan dengan lebih hati-hati
- Menerapkan pedoman praktek atau tindakan lain untuk mengurangi
variasi dalam pelayanan
13. Jelaskan dalam keseluruhan model porter value chain model (p.115)
Jawab
Value Chain Porter adalah model yang digunakan untuk membantu menganalisis
aktivitas-aktivitas spesifik yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan kompetitif
bagi organisasi. Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
2. Supported activities :
o Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.
Memberikan informasi pemasukan bahan bagi perusahaan untuk diolah
menjadi produk yang berkualitas dan ekonomis. Dapat membandingkan
bahan yang berkualitas bagi perusahaan.
o Human Resources Management : Pengaturan SDM mulai dari perekrutan,
kompensasi, sampai pemberhentian.
o Technological Development : pengembangan peralatan, software, hardware,
prosedur, didalam transformasi produk dari input menjadi output.
o Infrastructure : terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi
(akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan
organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.
18. Jelaskan the buying decision process: the five-stage model (p.155)
Jawab
Kotler dan Keller (2007a:214) menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan
merupakan proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam memahami
bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian. Titik awal untuk
memahami perilaku konsumen adalah model rangsangan-tanggapan. Pemasar bertugas
untuk memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya
rangsangan luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis penting--
motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori--secara fundamental turut mempengaruhi
tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.
Sheth dalam Ma’ruf (2005:14) menyatakan bahwa proses keputusan konsumen bukanlah
berakhir dengan pembelian, namun berlanjut hingga pembelian tersebut menjadi
pengalaman bagi konsumen dalam menggunakan produk yang dibeli tersebut. Pengalaman
itu akan menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pembelian di masa
depan.
Kotler (2005:223) menunjukkan bahwa di antara tahap evaluasi alternatif dan
keputusan pembelian terdapat minat membeli awal, yang mengukur kecenderungan
pelanggan untuk melakukan suatu tindakan tertentu terhadap produk secara keseluruhan.
Para ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap, meliputi:
1. Pengenalan masalah. Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal
misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas
tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan
melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
2. Pencarian informasi. Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:
Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.
Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.
Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.
3. Evaluasi alternatif. Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut
yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan
atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi
selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.
4. Keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi
atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan
situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk
faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen
dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan
pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.
5. Perilaku pasca pembelian. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan
utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.
Menurut Kotler (2005:82), merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten
dalam buku The Power of Brand, Freddy Rangkuti (2002:2) adalah: “nama, istilah,
simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan pemberian
merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga
Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian nama atau
merek pada suatu produk handaknya tidak hanya merupakan suatu simbol, karena
produknya.
berkualitas tinggi.
produkya.
Apabila suatu perusahaan memperlakukan merek hanya sekedar suatu nama, maka
perusahaan tersebut tidak melihat tujuan mereka sebenarnya. Dengan enam tingkat
pengertian dari merek diatas, perusahaan harus menentukan tingkat mana akan
hanya atribut merek. Pertama, konsumen tidak begitu tertarik dengan atribut merek
dibandingkan dengan manfaat merek. Kedua, pesaing dapat dengan mudah meniru
atribut tersebut. Ketiga, atribut yang sekarang lama kelamaan akan menurun
Pola pertama adalah karakteristik dari produk yang menjadi cepat populer
tetapi antusiasme yang meninggal agak cepat. Dalam barang-barang konsumen,
produk ini akandianggap mode. Dalam perawatan kesehatan, mode mungkin
memainkan peran dalam alternatif medis products atau praktek, misalnya, Diet
Grapefruit. Alasan lain untuk pola ini, bagaimanapun, adalah munculnya masalah
keamanan tak terduga tak lama setelah peluncuran produk. Selanjutnya, pola ini
mungkin normal untuk beberapa produk, misalnya, vaksin influenza yang berbeda-
beda yang diproduksi setiap tahun untuk menutupi strain diantisipasi, vaksin
diberikan di Amerika Serikat selama beberapa bulan dan kemudian berhenti untuk
digunakan.
Pola kedua lebih khas dari sebagian besar produk dan jasa. Setelah intro-
produksi, pola pertumbuhan yang stabil berkembang menjadi jatuh tempo produk.
Pada saat itu, kebutuhan (demand) untuk produk menurun, atau pesaing
menawarkan pengganti yang mungkin memiliki nilai yang disempurnakan, atau
keduanya mungkin terjadi. Revisi produk yang sukses, seperti fitur baru atau
menggunakan, dapat mengakibatkan puncak tambahan, menghasilkan pola bergigi
(tidak ditunjukkan dalam gambar).
Pola ketiga adalah untuk produk yang memiliki kebutuhan lama mapan dan
kompetisi yang minimal. Contoh dalam kategori ini adalah vaksin cacar. Vaksinasi
dimulai dengan sungguh-sungguh di Amerika Serikat selama Perang Revolusi dan
mendapatkan popularitas dan penggunaan selama dua abad berikutnya.
Penggunaan vaksin menurun sebagai insiden penyakit berkurang di seluruh dunia
dan kemudian berhenti ketika WHO akhirnya menyatakan diberantas pada tahun
1980.
Layanan juga memiliki siklus hidup yang dapat diidentifikasi. Untuk
seperempat abad, mengobati penyakit arteri koroner melalui intervensi bedah dan
kateter berbasis telah menjadi bisnis yang sangat menguntungkan untuk rumah
sakit. Cangkok arteri koroner bypass, atau CABGs, adalah operasi-margin tinggi
(operasi dengan margin keuntungan yang tinggi) yang menghindari penyumbatan
pembuluh darah di jantung dengan menggunakan jaringan pembuluh darah yang
sering diambil dari pembuluh darah di kaki pasien. Volume CABG mulai
melambat beberapa tahun setelah pengenalan stent pada pertengahan 1990-an.
Kemudian volume CABG melambat lebih lanjut dengan munculnya lebih
"berkhasiat" obat-eluting stent (lihat Gambar 10.2).
Sekarang kita akan membahas setiap fase dari produk pola siklus hidup secara
lebih mendalam.Pendahuluan Tahap dan Keuntungan PioneerTahap pengenalan
terjadi ketika produk atau jasa baru yang pertama kali dibuat tersedia untuk pasar.
Pengantar ke dalam satu atau lebih pasar membutuhkan waktu, dan pertumbuhan
penjualan cenderung menjadi lambat. Penjualan produk perawatan kesehatan dan
layanan baru yang diperlambat oleh faktor tambahan seperti kompleksitas produk,
persetujuan peraturan, dan mitra saluran membangun, seperti dokter dan pihak
ketiga wajib.Pada tahap pengenalan, biaya tinggi karena adopsi rendah dan pro-
produksi, distribusi, dan promosi Beban berat. Rasio biaya promosi-to-penjualan
berada pada tingkat tertinggi karena kebutuhan untuk membangun kesadaran,
saluran distribusi aman, dan menghasilkan pembelian sidang. Keuntungan yang
negatif atau rendah dalam tahap pengenalan. Perusahaan fokus pada para
pelanggan potensial yang merupakan readiest atau paling mampu membeli. Di
sektor barang konsumsi, pelanggan ini biasanya datang dari kelompok
berpenghasilan tinggi, di bidang kesehatan, potensi terbesar adalah dalam
kelompok dengan manfaat asuransi kesehatan yang komprehensif. Di negara
berkembang, di mana sumber daya pemerintah yang
28. Jelaskan Marketing communications and brand equity (p.378)
Jawab
Misi (Mission)
Tujuan periklanan harus berasal dari target pasar, market positioning dan bauran
pemasaran.
Uang (Money)
Pengiklan untuk mendefinisikan tujuan spesifik dari periklanan dan
memperkirakan biaya untuk aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut, Ada 6 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun
anggaran periklanan:
1. Tahap dalam Siklus Hidup Produk : produk baru biasanya memerlukan
anggaran yang lebih besar ketimbang produk yang sudah dikenal brand-
nya.
2. Pangsa Pasar dan Basis Konsumen : brand yang pangsa pasarnya tinggi
memerlukan anggaran, sebagai persentase dari penjualan, yang lebih rendah
dibanding yang pangsa pasarnya rendah.
3. Persaingan dan Pengelompokkan : dalam pasar yang banyak pesaingnya
dan pengeluaran iklannya tinggi memerlukan anggaran yang lebih tinggi
dibanding yang kurang pesaing dan kurang beriklan.
4. Frekuensi Periklanan : banyaknya pengulangan yang diperlukan untuk
menyampaikan pesan brand.
5. Kemampuan Substitusi Produk : semakin banyak substitusi suatu produk
makin besar anggarannya.
6. Karakteristik-karakteristik Pasar : pada beberapa masyarakat tidak terlalu
mementingkan berapa banyak atau frekuensi dari iklan, tetapi lebih
mementingkan informasi yang bisa didapatkan.
Pesan (Message)
Dalam merumuskan suatu tanggapan yang diinginkan, komunikator selanjutnya
mengembangkan pesan yang efektif. Dalam praktiknya, hanya sedikit pesan
yang mampu membawa konsumen melewati semua tahap mulai dari kesadaran
hingga pembelian, tetapi kerangka kerja AIDA memperlihatkan mutu yang
diinginkan oleh setiap komunikasi karena idelanya pesan tersebut seharusnya
mendapat perhatian (attention), menarik minat (intersest), membangkitkan
keinginan (desire), dan menyebabkan tindakan (action).
Media (Media)
Ada lima langkah yang dilakukan dalam memilih media, yaitu : menetapkan
jangkauan, frekuensi dan pengaruh; memilih diantara tipe-tipe media utama;
memilih wahana media yang spesifik; menetapkan waktu beriklan dalam media
dan menetapkan alokasi media berdasarkan geografi.
Menetapkan Jangkauan (Reach), Frekuensi (Frequency) dan Pengaruh
(Impact). Jangkauan adalah banyaknya orang atau rumah tangga yang berbeda
yang diekspos melalui jadwal media tertentu paling sedikit sekali dalam satu
periode waktu tertentu. Frekuensi adalah berapa kali dalam satu periode waktu
tertentu orang atau rumah tangga rata-rata menerima pesan dalam iklan.
Pengaruh adalah nilai kualitatif dari satu ekspos iklan melalui satu media yang
telah ditetapkan.
Menurut Kotler yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan
(2005:289) jenis-jenis media utama untuk menghasilkan jangkauan, frekuensi,
dan dampak, harus mengetahui jenis-jenis media iklan yang utama diantaranya
koran, televisi, surat langsung (direct-mail), radio, majalah, Reklame luar
ruang, yellow pages, berita berkala, brosur, telepon, dan internet.
Ukuran (Measurement)
Kebanyakan uang yang dihabiskan oleh agen iklan adalah pada masa
percobaan iklan dan sangat sedikit untuk mengevaluasi iklan tersebut. Padahal
sebaiknya perusahaan mengiklankan dahulu di satu kota, mengevaluasi
hasil/efeknya, baru jika berhasil beriklan secara nasional atau internasional.
Ada dua efek iklan, yaitu efek komunikasi (communication effect) dan efek
penjualan (sales effect) yang kedua-duanya dapat diteliti.
1. Penelitian Efek Komunikasi Penelitian efek komunikasi berusaha
mengetahui apakah iklan yang dibuat dapat berkomukasi secara efektif.
Ada metode yang disebut copy testing, yang dapat dilakukan sebelum dan
sesudah ikan dipasang di media
2. Penelitian Efek Penjualan Efek penjualan iklan biasanya lebih sukar diukur
dibandingkan dengan efek komunikasi. Penjualan dipengaruhi banyak
factor disamping periklanan, seperti ciri produk, harga, ketersediaan dan
kegiatan pesaing. Semakin sedikit atau semakin dapat dikendalikan faktor-
faktor tersebut, semakin mudah untuk mengukur efek iklan terhadap
penjualan. Efek penjualan paling mudah diukur pada situasi pemasaran
langsung dan paling sukar diukur pada iklan untuk membangun citra brand
atau perusahaan.
Filosofi pelanggan
A. Apakah manajemen menyadari pentingnya merancang perusahaan untuk
melayani kebutuhan dan keinginan pasar yang dipilih?
0 Manajemen terutama berpikir dalam hal menjual produk saat ini dan baru
untuk siapa pun akan membelinya.
1 Manajemen berpikir dalam hal melayani berbagai pasar dan kebutuhan
dengan efektivitas yang sama.
2 Manajemen berpikir dalam hal melayani kebutuhan dan keinginan pasar
yang terdefinisi dengan baik dan segmen pasar yang dipilih untuk
pertumbuhan jangka panjang dan potensi keuntungan bagi perusahaan.
B. Apakah manajemen mengembangkan penawaran yang berbeda dan rencana
pemasaran untuk segmen yang berbeda dari pasar?
0 No.
1 Agak.
2 Untuk sebagian besar.
C. Apakah manajemen mengambil seluruh tampilan sistem pemasaran (pemasok,
saluran, pesaing, pelanggan, lingkungan) dalam merencanakan bisnisnya?
0 Nomor Manajemen berkonsentrasi pada penjualan dan melayani pelanggan
langsungnya.
1 Agak.Manajemen mengambil pandangan panjang saluran yang meskipun
sebagian besar upaya pergi ke menjual dan melayani pelanggan langsung.
2 Ya. Manajemen mengambil seluruh tampilan sistem pemasaran, mengakui
ancaman dan peluang diciptakan untuk perusahaan dengan perubahan
dalam setiap bagian dari sistem.
Organisasi Pemasaran Terpadu
D. Apakah ada integrasi pemasaran tingkat tinggi dan pengendalian fungsi
pemasaran utama?
0 Nomor Penjualan dan fungsi pemasaran lainnya tidak terintegrasi di bagian
atas dan ada beberapa konflik yang tidak produktif.
1 Agak.Ada integrasi formal dan pengendalian fungsi pemasaran utama tetapi
kurang dari memuaskan koordinasi dan kerjasama.
2 Ya. Fungsi pemasaran utama yang terintegrasi secara efektif.
E. Apakah pekerjaan pemasaran manajemen dengan baik dengan manajemen
dalam penelitian, manufaktur, pembelian, logistik, dan keuangan?
0 Tidak Ada keluhan bahwa pemasaran adalah tidak masuk akal dalam
tuntutan dan biaya itu tempat di departemen lain.
1 Agak.Hubungan yang damai meskipun masing-masing departemen cukup
banyak bertindak untuk melayani kepentingannya sendiri.
2 Ya. Departemen bekerjasama secara efektif dan menyelesaikan masalah
dalam kepentingan terbaik perusahaan secara keseluruhan.
F. Bagaimana terorganisasi dengan baik adalah proses pengembangan produk
baru?
0 Sistem ini didefinisikan sakit dan buruk ditangani.
1 Sistem formal ada tetapi tidak memiliki kecanggihan.
2 Sistem ini terstruktur dengan baik dan beroperasi pada prinsip-prinsip kerja
tim.
Informasi Pemasaran memadai
G. Kapan studi riset pemasaran terbaru dari pelanggan, membeli pengaruh,
saluran, dan pesaing yang dilakukan?
0> 3 tahun yang lalu.
1 1to3yearsago.
2 <1 tahun yang lalu.
H. Seberapa baik manajemen mengetahui potensi penjualan dan profitabilitas
berbagai segmen pasar, pelanggan, wilayah, produk, saluran, dan ketertiban
ukuran?
0 Tidak sama sekali.
1 Agak.
2 Sangat baik.
I. Apa usaha dikeluarkan untuk mengukur dan meningkatkan efektivitas biaya
pengeluaran pemasaran yang berbeda?
0 Sedikit atau tidak ada upaya.
1 Beberapa usaha.
2 upaya substansial.
Orientasi strategis
J. Seberapa perencanaan pemasaran formal?
0 Manajemen melakukan perencanaan pemasaran resmi sedikit atau tidak ada.
1 Manajemen mengembangkan rencana pemasaran tahunan.
2 Manajemen mengembangkan rencana pemasaran tahunan rinci dan rencana
jangka panjang strategis yang diperbarui setiap tahun.
K. Bagaimana mengesankan adalah strategi pemasaran saat ini?
0 Strategi saat ini tidak jelas.
1 Strategi saat jelas dan merupakan kelanjutan dari strategi tradisional.
2 Strategi saat ini adalah jelas, inovatif, berbasis data, dan juga beralasan.
L. Seberapa pemikiran dan perencanaan kontingensi?
0 Manajemen tidak sedikit atau tidak ada pemikiran kontingensi.
1 Manajemen melakukan beberapa pemikiran kontingensi tetapi sedikit
perencanaan kontinjensi formal.
2 Manajemen secara resmi mengidentifikasi kontinjensi yang paling penting dan
mengembangkan rencana kontingensi.
Efisiensi Operasional
M. Seberapa baik strategi pemasaran dikomunikasikan dan diimplementasikan?
0 buruk.
1Fairly.
2 Berhasil.
N. Apakah manajemen melakukan pekerjaan yang efektif dengan sumber daya
pemasaran?
0 No Sumber daya pemasaran tidak memadai untuk pekerjaan yang harus
dilakukan.
1 Agak.Sumber daya pemasaran yang memadai tetapi mereka tidak dipekerjakan
secara optimal.
2 Ya. Sumber daya pemasaran yang memadai dan bekerja secara efisien.
O. Apakah manajemen menunjukkan kapasitas yang baik untuk bereaksi cepat dan
efektif untuk perkembangan on-the-spot?
0 Nomor Penjualan dan informasi pasar sangat tidak saat ini dan manajemen
waktu reaksi lambat.
1 Agak.Manajemen menerima cukup up-to-date penjualan dan informasi pasar,
manajemen waktu reaksi bervariasi.
2 Ya. Manajemen telah terinstal sistem menghasilkan informasi yang sangat saat
ini dan waktu reaksi cepat.
Jumlah Skor
Instrumen ini digunakan dengan cara berikut. Jawaban yang tepat diperiksa
untuk setiap pertanyaan. Hasilnya dijumlahkan-total akan berada di antara 0
dan 30. Skala berikut menunjukkan tingkat efektivitas pemasaran:
0-5 = Tidak ada 6-10 = Buruk
11-15 = Cukup 16-20 = baik
21-25 = Sangat baik 26-30 = Unggul
Dari skor inilah efektivitas marketing dapat dinilai