Potensi dan Efektivitas Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kota Palopo
IAIN PALOPO
Untuk Menyusun Skripsi Pada Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri( IAIN) Palopo.
Diajukan oleh :
NIM : 16.0401.0080
Judul : Potensi dan Efektivitas Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah
pendapatan asli daerah terhadap pendapatan dan belanja daerah masih kecil, masih
menjalankan otonomi daerah yang dimulai pada tahun 2001, maka masing-masing
daerah dituntut untuk berupaya meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah agar
1
Mardiasmo, Perpajakan. Edisi revisi 2011. CV Andi Offset. Yogyakarta
2
Suhendi, Perpajakan,Graha Ilmu, Malang,2012, h. 43.
mampu membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan lebih meningkatkan
dengan mengoptimalkan potensi yang ada serta terus diupayakan menggali sumber-
Pajak daerah adalah pajak yang ditetapkan oleh daerah untuk kepentingan
pembiayaan rumah tangga pemerintah daerah tersebut. Salah satu Pendapatan Asli
Daerah yaitu berasal dari pajak daerah.4 Pajak daerah di Indonesia berdasarkan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 terbagi menjadi dua, yaitu pajak Propinsi dan
Undang Nomor 34 Tahun 2000 ditetapkan empat jenis pajak Propinsi dan tujuh jenis
pajak Kabupaten/Kota. Pajak Propinsi terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor dan
Kendaraan di Atas Air, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, serta Pajak
Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Sedangkan
pajak Kabupaten/Kota terdiri dari pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak
3
Nordiawan Deddy, Akuntansi Sektor Publik, Jakarta 2006, h. 14.
4
Amiruddin Antong, Perpajakan Pendekatan Teori dan Praktik, Malang, 2012, h. 22.
reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian golongan C dan
pajak parkir.
Salah satu pajak daerah yang potensinya semakin berkembang seiring dengan
adalah pajak hotel. Semula menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 pajak
atas hotel disamakan dengan pajak restoran dengan nama 3 pajak hotel dan restoran.5
Kota Palopo juga melakukan pemungutan pajak sebagai pendapatan untuk daerah di
samping bantuan dana dari pusat. Pajak sebagai penerimaan daerah tampaknya sudah
jelas bahwa apabila pajak ditingkatkan maka penerimaan daerah pun meningkat,
sehingga daerah dapat berbuat lebih banyak untuk kepentingan masyarakat. Dengan
banyaknya jenis pajak daerah yang di pungut oleh pemerintah, diharapkan menjadi
Penelitian ini berfokus pada salah satu jenis pajak daerah yang mempengaruhi
pendapatan asli daerah di Kota Palopo yakni pajak hotel. Sebagai kota idaman yang
memiliki banyak tempat wisata, Kota Palopo semakin menarik para investor untuk
5
Halim Abdul, Manajemen keuangan daerah, Edisi Revisi.YKPN, Yogyakarta 2004.
tahunnya, setiap sektor pajak dapat memenuhi target yang telah ditetapkan bahkan
lebih.
Pajak hotel yang dipungut oleh pemerinntah Kota Palopo tentu saja
mengalami kenaikan dan penurunan baik dari segi anggaran maupun target yang telah
ditetapkan setiap tahunnya. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang di atas,
penulis ingin meneliti Potensi dan Efektivitas Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana potensi pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah Kota Palopo?
C. Tujuan Penelitian
Dalam sebuah kajian ilmiah, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
1. Untuk mengetahui potensi pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah Kota
Palopo
berikut:
1. Manfaat Teoritis
lebih lanjut pada kajian penelitian yang sama yang mungkin dapat mengembangkan
variabel-variabel lain.
2. Manfaat Praktis
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri Palopo, khususnya mahasiswa
E. Definisi Operasional
Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo ”. Untuk lebih memudahkan
memahami judul proposal penelitian ini, maka penulis akan memberikan pengertian
pemaknaan yang keliru terhadap judul proposal penelitian ini. Olehnya itu perlu
peroleh daerah yang di pungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah
pembangunan berasal dari beberapa sumber yang dapat dibedakan antara penerimaan
pajak dan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak salah satunya adalah penerimaan
6
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah
pemerintah yang berasal dari pinjaman pemerintah, baik pinjaman dalam negeri
maupun luar negeri dan penerimaan dari badan usaha milik pemerintah sedangkan
sumber penerimaan yang lainnya adalah berasal dari pajak.7 Siti dalam bukunya
berjudul “Perpajakan:Teori Dan Kasus”, mengatakan pajak dipungut oleh negara baik
Pajak juga dapat dipandang dari berbagai aspek, dari sudut pandang ekonomi
penggerak kehidupan ekonomi rakyat. Dari sudut pandang hukum pajak adalah
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan retribusi daerah pajak daerah, yang
selanjutnya di sebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh
7
Suhendi, Eno. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Hotel
dan Restoran di Kota Yogyakarta (Tahun 1991-2005). Skripsi. FE UII. Yogyakarta.
8
Resmi Siti, Perpajakan Teori Dan Kasus, Jakarta : Salemba Empat , 2005, h,28.
9
Resmi Siti, Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat. 2005, h,32.
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan
tidak mendapatakan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah
Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan hotel. Pengertian hotel di sini
hotel tidak mutlak ada pada seluruh daerah kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Hal
untuk mengenakan atau tidak mengenakan suatu jenis pajak kabupaten/kota. Oleh
karena itu, untuk dapat dipungut pada suatu daerah kabupaten/kota, pemerintah
daerah harus terlebih dahulu menerbitkan peraturan daerah tentang pajak hotel.
Peraturan itu akan menjadi landasan hukum operasional dalam teknis pelaksanaan
pengenaan dan pemungutan Pajak Hotel di daerah kabupaten atau kota yang
bersangkutan.11
1. Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat
10
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
retribusi daerah pajak daerah.
11
Siahaan P, Marihot. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : Grafindo.2005.
dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki
pun beserta fasilitasnya yang digunakan untuk menginap dan disewakan untuk
umum.
3. Pengusaha hotel adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun
jasa penginapan.
imbalan atas penyerahan barang atau pelayanan sebagai pembayaran kepada pemilik
hotel.
5. Bon penjualan (bill) adalah bukti pembayaran yang sekaligus sebagai bukti
pungutan pajak, yang dibuat oleh wajib pajak pada saat mengajukan pembayaran atas
jasa pemakaian kamar atau tempat penginapan beserta fasilitas penunjang lainnya
Pemungutan pajak hotel di Indonesia saat ini didasarkan pada dasar hukum
yang jelas dan kuat sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan pihak terkait.
12
Siahaan P, Marihot. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : Grafindo.2005.
1. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
Daerah.
dimaksud.
Dalam melakukan pungutan atas pajak hotel, terdapat subjek pajak, wajib
pajak dan objek pajak hotel. Secara sederhana yang menjadi subjek pajak adalah
konsumen yang menikmati dan membayar pelayanan yang diberikan oleh pengusaha
hotel. Sementara itu, yang menjadi wajib pajak adalah pengusaha hotel, yaitu orang
pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam lingkungan perusahaan atau
rumah penginapan termasuk rumah kos dengan jumlah kamar sepuluh atau lebih yang
tinggal jangka pendek antara lain : gubuk pariwisata (cottage), motel, wisma
Pelayanan penunjang antara lain telepon, faksimile, teleks, fotokopi, pelayanan cuci,
setrika, taksi dan pengangkutan lainnya yang disediakan atau dikelola hotel.
3. Fasilitas olahraga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu hotel,
bukan untuk umum. Fasilitas hotel dan hiburan antara lain pusat kebugaran (fitness
centre), kolam renang, tenis, golf, pub, diskotik, yang disediakan atau dikelola hotel.
Potensi Pajak Hotel adalah hasil temuan pendataan di lapangan yang berkaitan
dengan jumlah serta frekuensi objek pajak yang kemudian dikalikan dengan tarif
dasar pajak. Untuk menghitung potensi Pajak Hotel, digunakan formula yang
Keterangan :
A : Jumlah kamar
(room night occupied) dibagi dengan banyaknya kamar yang tersedia/ dapat
dan memang dikehendakinya, maka orang itu dikatakan efektif bila menimbulkan
dan Pendlebur, adalah suatu ukuran keberhasilan atau kegagalan dari organisasi
Selanjutnya efektifitas harus dinilai atas tujuan yang bisa dilaksanakan dan
bukan atas konsep tujuan yang maksimum. Jadi efektivitas menurut ukuran seberapa
jauh organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak dicapai. Mencapai efektivitas
pengelolaan hotel maka diperlukan manajemen hotel yaitu salah satunya adalah
pemasaran, agar tingkat hunian kamar meningkat. Pemasaran terdiri dari tiga unsur
13
Halim, Abdul, .Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta : Salemba Empat 2001
14
A. Yoeti, Oka . Sales & Marketing for HOTELS, MOTELS, and RESORT. Jakarta: PT.
Pertja, 1999.
makan dan minuman, dan sebagainya. Namun demikian produk yang dinikmati
tergantung permintaan dan keinginan tamu sendiri atau tergantung orangnya. Tamu
b. Harga Masalah harga atau tarif kamar suatu hotel ditetapkan berdasarkan
biaya yang diperlukan untuk menyiapkan pelayanan untuk pemakaian kamar yang
dalam periode tertentu. Harga persaingan ditentukan oleh dua macam produk hotel
yaitu Limted Service Hotel seperti Hotel Melati, dan Full Service Hotel seperti Hotel
Bintang, dimana tiap klasifikasi memiliki tarif kamar hotel yang berbeda. Dalam
pemasaran hotel kita mengenal apa yang disebut dengan istilah Yield Management,
yaitu prxc oses penjualan kamar yang 28 sama dengan harga yang berbeda. Hal ini
adalah tujuan utama kegiatan promosi yang dilakukan suatu hotel. Kegiatan promosi
cetak atau medi elektronik, poster, spanduk, dan banyak media lainnya.
2. Public Relation Adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh pejabat
hotel. Tugas utamanya dalah memelihara citra perusahaan dimata tamu dan
masyarakat secara luas. Bila ada hal-hal yang dapat menimbulkan dampak negatif
meralat di surat kabar atau melakukan Press Release dengan wartawan atau
menjadi kewajibannya. Kegiatan yang biasa dilakukan untuk kegiatan promosi ini
antara lain menggunakan alat bantu antara lain : video tapes, slide presentasi,
dengan jalan melakukan bujukan kepada calon tamu dengan harapan dapat
memutuskan kepastian akan membeli produk hotel yang ditawarkan. Contoh dari
Personal Selling antara lain adalah : Sales Presentations, Rate Quatations, Business
pajak hotel, maka efektivitas yang dimaksudkan dapat mengetahui seberapa besar
realisasi penerimaan pajak hotel, berhasil mencapai potensi yang seharusnya dicapai
Pajak Hotel, dengan asumsi bahwa semakin besar angka efektivitas yang diperoleh,
Realisasi Penerimaan Pajak Hotel, dan Potensi Pajak Hotel dengan hasil penelitian
Potensi riil dari pajak hotel di Kota Tanjungpinang sangat tinggi, lebih dari 200% dari
15
Prakoso Kesit Bambang. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Yogyakarta : UII Press,
2005.
target yang ingin dicapai. Namun demikian kondisi pemenuhannya hanyalah sebesar
Pajak Hotel dan Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Purworejo
tahun 1989- 2003” menggunakan variabel Jumlah Hotel dan Restoran, Tingkat
Inflasi, Jumlah Wisatawan Nusantara, dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel dengan
hasil penelitian Tingkat efektifitas pajak hotel dan restoran di Kabupaten Purworejo
pada tahun 1989- 2003 sangat baik yaitu ratarata sebesar 102,04%. Tingkat efisiensi
pajak hotel dan restoran di Kabupaten Purworejo pada tahun anggaran 1989-2003
yaitu naik turun antara 24,66% - 27,29%. Dari hasil analisis diketahui bahwa variabel
jumlah hotel dan restoran berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak hotel
dan restoran sedangkan variabel tingkat inflasi dan jumlah wisatawan nusantara tidak
signifikan.
variabel Realisasi Pendapatan Pajak Hotel, Potensi Pendapatan Pajak Hotel, dan
peningkatan dari tahun ke tahun. Kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah
sebesar 10,9% sisanya dipengaruhi oleh unsur pajak daerah yang lain. Efektifitas
yang meningkat akan dibarengi dengan pengoptimalan potensi yang ada sehingga
PAD meningkat.
G. Kajian Pustaka
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus adalah
penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu dengan
cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.16
Penelitian ini dilakukan secara langsung di Dinas Pajak Daerah dan pengelolaan
Penelitian ini akan dilakukan dengan mengambil lokasi di Dinas Pajak Daerah
2019.
I. Sumber Data
Dalam penyusunan ini penulis menggunakan dua jenis sumber data yaitu
sumbernya.
16
Umar Husein, Metode Penelitian Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta, 2007.
2. Data Skunder, yakni data yang diperoleh dari literature-literatur
ini.
dua orang atau lebih atas topik tertentu. Interview merupakan proses
kegiatan Tanya jawab secara lisan dari dua orang atau lebih dengan saling
gambaran umum dan laporan target dan realisasi pajak daerah, laporan
17
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Reseach Cet. VII, (Bandung: Masdar Maju, 1996), h. 32.
a. Mengumpulkan data realisasi penerimaan Pajak Hotel Kota Palopo pada
tahun 2014-2018.
pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah Kota Palopo tahun 2014-2018
sebagai berikut
tahun 2014-2018.
ada.
Kesit Bambang. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Yogyakarta : UII Press.
Rahmanto, Agus. 2007. Efektivitas Pajak Hotel dan Kontribusinya terhadap Pajak
Daerah di Kabupaten Semarang Tahun 2000-2004. Skripsi. FE Unnes.
Semarang.
Resmi, Siti. 2005. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat. Santoso,
Siahaan P, Marihot. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : Grafindo.
Simanjuntak, Payaman J. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya
Manusia. Jakarta : FEUI. Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000. 2000. Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.