Jurnal Perpindahan Panas
Jurnal Perpindahan Panas
Disusun oleh :
A. Nuntaphan
Pusat Pelatihan Energy untuk Pembangunan Asia Tenggara
Otoritas Pembangkit Listrik Thailand
Mae Moh, Lampang 52220 Telp. 6654-256938
Faks. 6654-256907
email: mmmatp@egat.or.th
T. Kiatsiriroat
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Chiang Mai
Chiang Mai 50200 Telp. 6653-944144 Faks. 6653-944145
email:
tanong@dome.eng.cmu.ac.th
ABSTRAK
Karya ini mempelajari tentang koefisien perpidahan panas sisi-udara pada
pipa panas thermosyphon untuk kasus pengaturan tepi tabung yang terhuyung-
huyung. Biasanya, koefisien perpindahan panas sisi udara adalah yang paling
rendah dan yang mengatur perpindahan panas keseluruhan sistem. Untuk
meningkatkan kinerja secara keseluruhan, dalam kasus pipa panas thermosyphon
biasanya adalah dengan perpanjangan pada sisi udara dan tabung pada sirip
tabung spiral berkerut. Penelitian ini juga menyelidiki tentang koefisien
perpindahan panas dari pipa panas thermosyfon dengan sirip spiral berkerut.
Parameter yang mempengaruhi kierja penukar panas diantaranya seperti diameter
tabung, jarak sirip, tinggi sirip, dan jarak tabung yang telah dipelajari. Selain itu
korelasi emperis koefisien sisi udara perpindahan panas juga dikembangkan utuk
mengevaluasi karya ini.
Kata kunci: koefisien sisi-udara perpidahan panas, pipa panas thermosyphon, sirip
spiral berkerut, heat transfer model.
1. PENDAHULUAN
Banyak jenis alat penukar kalor yang digunakan dalam industry
daur ulang limbah antara lain cross flow, rotary, run around coil, dan
khususnya penukar panas thermosyphon yang memiliki kinerja tinggi dan
biaya operasi yang rendah. Penukar panas thermosyphon digunakan untuk
memanfaatkan kembali panas dari gas buang dari dalam boiler atau
tungku, dan transfer energy ini digunakan untuk meningkatkan suhu udara
pembakaran (udara pemanas awal) atau air umpan boiler (economizer)
Penukar panas thermosyphon tersusun dari satu set pipa panas
thermosyphon dengan pengaturan in-line atau terhuyung. Dalam kasus
awal pemanasan udara, metode yang efektif untuk menigkatkan kinerja
adalah dengan meningkatkan luas permukaan sisi udara dengan
memperpanjang permukaan. Sirip melingkar biasanya dirancang untuk
thermosyphon dan banyak korelasinya yang dikembangkan untuk
menghitung kinerja sisi-udara transfer panas tabung bersirip ini. Namun
proses untuk membangun tabung bersirip melingkar yang sebenarnya
cukup rumit dan memerlukan biaya tinggi. Dengan demikian sirip spiral
berkerut digunakan dalam praktek.
Pada bagian ini, tabung sirip spiral berkerut digunakan sebagai alat
penukar panas thermosyphon udara untuk udara seperti yang ditunjukkan
pada gambar 8. Tingkat perpindahan panas dari penukar panas
thermosyphon dapat diperhitungkan sebagai berikut:
Gambar 12. efek dari temperatur gas panas pada kinerja penukar panas
thermosyphon
4. Kesimpulan
Karya ini mempelajari kinerja sirip spiral berkerut pada berbagai
kondisi seperti jarak sirip, tinggi sirip, pengaturan tabung, laju aliran
massa dan suhu udara. Model empiris untuk memprediksi koefisien sisi
udara perpindahan panas juga dikembangkan dan dapat memprediksi hasil
cukup baik. Penelitian ini juga mempelajari kinerja penukar panas
thermosypon menggunakan sirip spiral berkerut. Hal ini ditemukan bahwa
jarak sirip, tinggi sirip, pengaturan tabung, laju aliran massa dan suhu
udara dan arah aliran udara yang tinggi untuk memberikan efek laju
perpindahan panas dari penukar panas.
5. Penghargaan
Para penulis berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh
Thailand Research Fund untuk melaksanakan studi ini.
Nomenclatures
A = luas (m2)
Cp = panas spesifik (J/kgK)
df = diameter luar tabung bersirip (mm)
di = diameter dalam tabung telanjang (mm)
do = diameter luar tabung telanjang (mm)
fh = tinggi sirip (mm)
fs = jarak sirip (mm)
ft = ketebalan sirip (mm)
h = koefisien perpindahan panas (W/m2K)
k = konduktivitas termal (W/mK)
L = panjang (m)
𝑚̇ = laju aliran massa (kg/s)
nr = jumlah baris tabung
nt = jumlah tabung di baris
NTU = jumlah unit mentransfer
Nu = bilangan nusselt
Pr = bilangan Prandtl
Q = perpindahan panas (W)
Red = bilangan Reynolds
St = transferse lapangan (mm)
Si = lapangan membujur (mm)
T = temperatur (0C)
U = koefisien perpindahan panas keseluruhan (W/m2K)
Simbol Yunani
= efektifitas
η = efisien
Subskrip
a = udara
b = tabung kosong
f = sirip
i = inlet, sisi tabung
o = outlet, udara samping
w = air
1. Briggs D.E. and Young E.H., 1963, Convective Heat Transfer and
Pressure Drop of Air Flowing Across Triangular Pitch Banks of Finned
Tubes, Chemical Engineering Progress Symposium Series. Vol.59, No. 41,
pp.1-10.
2. Robinson K.K. and Briggs D.E., 1966, Presure Drop of Air Flowing
Across Tringular Pitch Banks of Finned Tubes Chemical Engineering
Progress Symposium Series, Vol 62, No.64, pp.177-184.
3. Rabas T.J., Eckels P.W. and Sabatino R.A., 1981, The Effect of Fin
Density on the Heat Transfer and Pressure Drop Performance of Low
Finned Tube Banks, Chemical Engineering Comunications, Vol.10, No.2,
pp.127-147.
4. Nuntaphan A., 2000, Performance of Heat Pipe Heat Exchanger Using
Binary Working Fluids, Ph.D. Thesis, King Mongkut’s University of
Technology Thonburi Thailand.
5. ANSI/ARI 410-81. 1981, Standard for Forced Circulation Air Cooling and
Air Heating Coils.
6. Gnielinski V., 1976, New Equation for Heat and Mass Transfer in
Turbulent Pipe and Channel Flow, Int. Chem. Engng, Vol.16, pp.359-368.
7. Schmidt Th.E., 1949, Heat Transfer Calculation for Extended Surfaces,
Refrigeration Engineering, pp. 351-357.
8. Wang, C.C., Lou, J., Lin, Y.T. and Wei, C.S., 2002, Flow Visualization of
Annular and Delta Winlet Vortex Generators in Fin-and-tube Heat
Exchanger Application, Int. J. of Heat and Mass Transfer, Vol.45,
pp.3803-3815.
9. Rich, D.G., 1973, ASHRAE Transactions, Vol.79, No.2, pp.137-145.
10. Wang, C.C., Chang, Y.j., Hsieh, Y.J. and Lin, Y.T., 1996, Int. J. of
Refrigeration, Vol.19, pp.223-230.