Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) GIZI


MASAYARAKAT DIPUSKESMAS ULUSUSUA, KECAMATAN
ULUSUSUA DI KABUPATEN NIAS SELATAN

“MASALAH GIZI IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI”

YANG DILAKSANAKAN TANGGAL 25 MARET S/D 2 MEI 2018

DI SUSUN OLEH :

MAHASISWA D-IV SEMESTER VIII JURUSAN GIZI :

1. NOVERLYSTIAN DAKHI
2. OKTAVIANI SARUMAHA
3. PRISKA ZAI
4. RIDA AMI HALAWA
5. FEBERLINA DAKHI
6. AKTIVITAS NDRURU
7. MELKI SEDEK PUTRA ZEBUA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

PROGRAM DIPLOMA IV GIZI

DI LUBUK PAKAM 2018


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebutuhan gizi ibu hamil relative tinggi dibandingkan sebelum


hamil, karena diperlukan tambahan energy dan zat-zat gizi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, disamping untuk memenuhi
kebutuhan ibu sendiri. Perubahan hormonal pada saat mulai hamil
akan berakibat pada asupan zat gizi ibu.
Pentingnya gizi pada saat hamil bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan gizi pada ibu di saat hamil dan janin yang dikandungnya.
Disamping itu juga untuk persiapan ibu pada saat persalinan agar
tidak menimbulkan masalah atau gangguan kesehatan dan
mempersiapkan ibu untuk dapat menyusui bayinya. Penimbunan
lemak selama kehamilan bertujuan untuk menyediakan sejumlah
cadangan energy ( 500 kalori) yang diperlukan untuk aktifitas
menyusui bayinya.]

B. MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL

1. Kurang Energi Kronis


a. Pengertian
Keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang
berlangsung manahun ( kronis ), yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan pada ibu.
b. Penyebab
Akibat dari ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan
kebutuhan dan pengeluaran energi.
c. Gejala
1. Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23 cm.
2. Kurang cekatan dalam bekerja.
3. Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai.
4. Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau
jika lahir secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan
lahirnya rendah atau kurang dari 2.500 gram.
d. Dampak
1. Bagi ibu
Resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: Anemia, perdarahan,
berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit
infeksi. Sehingga akan meningkatkan kematian ibu.
2. Pada janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, asfiksia intra partum, lahir dengan berat badan rendah
(BBLR).
3. Saat persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan prematur /
sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan
dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat.
e. Cara Mengatasi
mengkonsumsi berbagai makanan bergizi seimbang dengan pola
makan yang sehat.

2. Anemia
a. Pengertian
Anami adalah kondisi dimana kadar HB kurang dari normal ( < 11
gr% ).
b. Penyebab
1. Kurang intake makanan sumber pembentukan sel darah merah.
2. Kehamilan dan persalinan yang terlalu sering, sehingga simpanan
Fe rendah.
3. Kebutuhan Fe yang meningkat.
4. Gangguan penyerapan Fe.
c. Gejala
Mudah lelah, lesu, lemas, kunang-kunang,wajah pucat, konjungtiva
pucat, bibir pucat, kurang bergairah, mengantuk
d. Dampak
1. Bagi ibu
Abortus, partus lama, perdarahan post partus, infeksi, dan partus
prematur.
2. Bagi janin
Prematur, kematian janin, kematian perinatal, cacat bawaan.
e. Cara Mengatasi
1. Mencukupi kebutuhan gizi
2. Meningkatkan asupan Fe dan asam folat
f. Syarat Diit
1. Energi sesuai kebutuhan secara bertahap sejumlah 2200 kal, 300
– 500 kal/hari.
2. Lemak cukup, 53 gr/hari.
3. Protein tinggi, 75 gr/hari.
4. Meningkatkan konsumsi makanan sumber pembentukan sel darah
merah.
g. Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah anemia
Hari Waktu Menu
Hari Pagi Nasi putih
Pertama 07.00 Capcai
Tempe goreng
Telur mata sapi
Pisang ambon
Selingan pagi Bubur kacang hijau
10.00

Siang Nasi putih


12.00 Tumis kangkung
Telur dadar
Tempe bakar
Jeruk

Selingan sore Kue sus


15.00

Malam Nasi putih


18.00 Sop
Tahu goreng
Ayam goreng
Apel merah

Selingan Susu
Malam
20.00
Hari kedua Pagi Nasi putih
07.00 Tumis daun pepaya
Telur bacem
Tahu bacem
Pepaya

Selingan pagi Kolak pisang


10.00

Siang Nasi putih


12.00 Sayur bayem
Penyet tempe
Ikan munjair goreng
Mangga

Selingan sore Juice strowberi


15.00
Malam Mie rebus campur telur +
18.00 sawi
Tahu bakso
Anggur
Selingan
malam Puding
20.00
Hari ke tiga Pagi Hamburger
07.00 Naget tempe
Pisang susu

Selingan pagi Pukis


10.00

Siang Nasi putih


12.00 Asem – asem daging
sapi
Tempe krispi
Jambu air
Selingan sore
15.00 Ice cream

Malam
18.00 Nasi rawut + sawi
Bergedel tahu isi daging
Kurma
Selingan
malam Wedang ronde
20.00

3. Diabetes Gestasional
a. Pengertian
Penyakit metabolik yang berlangsung kronik progesif, yang
mengenai seluruh organ tubuh karna kekurangan insulin.
b. Penyebab
1. Obesitas
2. Kurang aktifitas fisik / Olahraga.
3. Pola makan yang tidak tepat.
4. Stress.
5. Konsumsi obat – obat tertentu dalam jangka panjang.
c. Gejala
1. Polifagi : Banyak makan
2. Polidipsi : Banyak minum
3. Poliuri : Banyak kencing
4. BB turun drastis
d. Dampak
1. Pre-ekslamsi
2. Udeme
3. Cairan ketuban terlalu banyak
4. Melahirkan bayi lebih besar dari ukuran normal ( Makrosomia )
5. Untuk Janin, menderita penyakit kuning. Dan kesulitan bernafas
saat lahir.
e. Cara Mengatasi
1. Kontrol darah berkala
2. Olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, dan merapikan
rumah yang tak terlalu berat bagi ibu hamil.
3. Diit.
f. Syarat Diit
1. Kalori diberikan menurut umur, berat badan, tinggi badan,
aktivitas, dan kelainan metabolik.
2. Makanan cukup protein, vitamin, dan mineral.
3. Karbohidrat diberikan 60 – 70 % dari total kalori, diutamakan
karbohidrat kompleks.
4. Protein 10 – 15 % dari total kalori.
5. Lemak 20 – 25 % dari total kalori, diutamakan lemak tak jenuh.
6. Kolesterol dibatasi 25 gr/hari.
7. Asupan serat diringkatkan 25 gr/hari.
8. Penggunaan garam dibatasi.
9. Asupan gula sederhana dan makanan/minuman yang
mengandung gula dibatasi.
g. Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah diabetes gestasional
Hari Waktu Menu
Hari pertama Pagi Nasi putih
07.00 Tumis buncis
Tempe kukus
Telur ceplok
Teh
Pisang ambon
Selingan pagi Puding
10.00

Siang Nasi putih


12.00 Sayur lodeh terong
Gimbal udang
Tahu goreng
Air putih
Melon

Seliang Sore Agar – agar


15.00

Malam Nasi putih


18.00 Capcai
Bakso sapi
Mendoan
Pepaya
Teh

Selingan malam Apel malang


20.00
Hari kedua Pagi Nasi putih
07.00 Tumis kangkung
Telur dadar
Tempe bakar
Buah peer
Teh

Selingan pagi Bubur kacang hijau


10.00

Siang Nasi putih


12.00 Sayur bening
Lele + tempe penyet
Juice apel

Selingan sore Jagung rebus


15.00

Malam Nasi putih


18.00 Sayur santan kol tahu
putih
Mangut ikan panggang
Buah peer
Air putih
Selingan malam
20.00 Pisang rebus
Hari ketiga Pagi Nasi putih
07.00 Tumis kacang panjang
Telur bacem
Kripik tempe
Teh
Jeruk

Selingan pagi Hungkue


10.00

Siang Nasi putih


12.00 Sup daging
Tempe goreng
Semangka
Air putih

Selingan sore Kolaj kolang – kaling


15.00

Malam Nasi putih


18.00 Opor ayam
Sambel goreng tahu
Keripik bayam
Juice jambu

Selingan malam Agar – agar


20.00

4. 4. Obesitas
a. Pengertian
kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh
yang berlebihan.
b. Penyebab
c. Gejala
d. Dampak
1. Kehamilan lebih lama
2. Menderita Diebetes Gestasional
3. Melahirkan secara caesar
4. Beresiko melahirkan bayi dengan 1 – 2 jenis kelainan / cacat
bawaan.
e. Cara Mengatasi
f. Syarat Diit
1. Kalori dikurangi sebanyak 500 – 700 dibawah kebutuhan normal.
Dilakukan dengan pengurangan konsumsi karbohidrat dan lemak.
2. Protein tinggi untuk pertumbuhan bayi dan pembentukan sel darah
merah.
3. Tinggi vitamin dan mineral.
4. Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.
g. Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah obesitas
Hari Waktu Menu
Hari Pagi Nasi putih
pertama 07.00 Sayur gudangan
Pepes tahu + daging
Mangga
Lemon tea hangat

Selingan pagi Agar – agar tanpa susu


10.00

Siang Nasi putih


12.00 Sayur bening
Pepes bendeng
Tempe penyet
Belimbing
Air putih

Selingan sore Kripik apel


15.00

Malam Nasi putih


18.00 Ayam bakar
Lalapan kol, kemangi,
timun
Sambal
Gimbal ikan teri
Wedang jahe
Selingan malam
20.00 Keripik jagung

Hari kedua Pagi Roti bakar


07.00 Telur ceplok
Salad + tomat + timun
Susu kedelai

Selingan pagi Buah jeruk


10.00

Siang Nasi putih


12.00 Sayur asam
Pepes pindang
Tempe krispi
Air putih

Selingan sore Sup buah rendah gula


15.00

Malam Nasi bakar isi suwiran


18.00 ayam
Tempe bakar
Lalapan kol, kemangi,
tomat
Sambal kecap
Air putih
Selingan malam Jambu air
20.00
Biskuit marie
Hari ketiga Pagi Nasi kuning
07.00 Telur bacem
Kering tempe
Tumis kangkung
Jeruk hangat

Selingan pagi Buah anggur


10.00

Siang Nasi putih


12.00 Ikan bawal bakar
Tahu bacem
Sayur bening
Air putih
Buah semangka

Selingan sore Asinan buah


15.00

Malam Nasi putih


18.00 Bergedel kentang
Tahu goreng
Sup
Cincau hangat
Buah melon

Selingan malam Naget tempe


20.00

C. MASALAH GIZI PADA IBU MENYUSUI

1. Anemia
Masalah anamia pada ibu menyusui, sama halnya dengan masalah
anemi pada ibu hamil.
2. Kekurangan Vitamin A ( KVA )
Pada ibu menyusui, Vitamin A berperan penting untuk memelihara
kesehatan ibu selama masa menyusui. Pada bulan-bulan pertama
kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat
dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI
mengandung cukup vitamin A.
Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko
lebih tinggi terkena Xeropthalmia. Rabun senja merupakan indikator
fungsional yang penting dari masalah KVA.

Penanggulangan KVA Pada Ibu Menyusui


KVA dapat ditanggulangi dengan berbagai cara, seperti forfikasi
berbagai produk makanan, pening-katan ketersediaan dan konsumsi
makanan yang mengandung vitamin A. seperti telur, hati, buah-
buahan berwarna oranye, seperti mangga dan papaya masak, serta
sayuran berdaun hijau.

3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium ( GAKI )


Gangguan akibat kekurangan yodium mengakibatkan terjadinya
gondok atau pembengkakan kelenjer tiroid di lehe dan kretinisme,
Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan
perkembangan normal dari otak dan sistem saraf pada bayi dan
anak-anak muda
Pada ibu menyusui, kekurangan yodium dapat mengakibatkan
pengaruh negatif pada sistem otak dan saaraf bayi dan
menghasilkan IQ lebih rendah
Asupan harian yodium ibu menyusui yang harus dipenuhi adalah
250 mg per hari
Laut merupakan sumber utama yodium, oleh karna itu laut
merupakan sumber yodium yang baik. Ibu menyusui dianjurkan
makan makanan laut, seperti ; ikan, udang dan karang

4. Kurang Energi Protein ( KEP )


Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu
yang cukup lama.
Penyebab :
a. Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah.
b. Gangguan sistem pencernaan atau penyerapan makanan.
c. Pengetahuan yang kurang tentang gizi.
d. Konsep klasik diet cukup energi tetapi kurang pprotein
menyebabkan kwashiorkor.
e. Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang
menyebabkan marasmus.
f. Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk , yang terjadi pada
penduduk desa yang mempunyai kebiasaan memberikan makanan
tambahan tepung dan tidak cukup mendapatkan ASI.
g. Terjadi karena kemiskinan sehingga timul malnutrisi dan infeksi

Gejala klinis KEP :


1. Pertumbuhan mengurang atau berhenti.
2. BB berkurang, terhenti bahkan turun.
3. Ukuran lingkar lengan menurun.
4. Maturasi tulang terlambat
5. Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun.
6. Tebal lipat kulit normal atau menurun.
7. Aktivitas dan perhatian kurang
8. Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan

Anda mungkin juga menyukai