DI SUSUN OLEH :
1. NOVERLYSTIAN DAKHI
2. OKTAVIANI SARUMAHA
3. PRISKA ZAI
4. RIDA AMI HALAWA
5. FEBERLINA DAKHI
6. AKTIVITAS NDRURU
7. MELKI SEDEK PUTRA ZEBUA
A. LATAR BELAKANG
2. Anemia
a. Pengertian
Anami adalah kondisi dimana kadar HB kurang dari normal ( < 11
gr% ).
b. Penyebab
1. Kurang intake makanan sumber pembentukan sel darah merah.
2. Kehamilan dan persalinan yang terlalu sering, sehingga simpanan
Fe rendah.
3. Kebutuhan Fe yang meningkat.
4. Gangguan penyerapan Fe.
c. Gejala
Mudah lelah, lesu, lemas, kunang-kunang,wajah pucat, konjungtiva
pucat, bibir pucat, kurang bergairah, mengantuk
d. Dampak
1. Bagi ibu
Abortus, partus lama, perdarahan post partus, infeksi, dan partus
prematur.
2. Bagi janin
Prematur, kematian janin, kematian perinatal, cacat bawaan.
e. Cara Mengatasi
1. Mencukupi kebutuhan gizi
2. Meningkatkan asupan Fe dan asam folat
f. Syarat Diit
1. Energi sesuai kebutuhan secara bertahap sejumlah 2200 kal, 300
– 500 kal/hari.
2. Lemak cukup, 53 gr/hari.
3. Protein tinggi, 75 gr/hari.
4. Meningkatkan konsumsi makanan sumber pembentukan sel darah
merah.
g. Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah anemia
Hari Waktu Menu
Hari Pagi Nasi putih
Pertama 07.00 Capcai
Tempe goreng
Telur mata sapi
Pisang ambon
Selingan pagi Bubur kacang hijau
10.00
Selingan Susu
Malam
20.00
Hari kedua Pagi Nasi putih
07.00 Tumis daun pepaya
Telur bacem
Tahu bacem
Pepaya
Malam
18.00 Nasi rawut + sawi
Bergedel tahu isi daging
Kurma
Selingan
malam Wedang ronde
20.00
3. Diabetes Gestasional
a. Pengertian
Penyakit metabolik yang berlangsung kronik progesif, yang
mengenai seluruh organ tubuh karna kekurangan insulin.
b. Penyebab
1. Obesitas
2. Kurang aktifitas fisik / Olahraga.
3. Pola makan yang tidak tepat.
4. Stress.
5. Konsumsi obat – obat tertentu dalam jangka panjang.
c. Gejala
1. Polifagi : Banyak makan
2. Polidipsi : Banyak minum
3. Poliuri : Banyak kencing
4. BB turun drastis
d. Dampak
1. Pre-ekslamsi
2. Udeme
3. Cairan ketuban terlalu banyak
4. Melahirkan bayi lebih besar dari ukuran normal ( Makrosomia )
5. Untuk Janin, menderita penyakit kuning. Dan kesulitan bernafas
saat lahir.
e. Cara Mengatasi
1. Kontrol darah berkala
2. Olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, dan merapikan
rumah yang tak terlalu berat bagi ibu hamil.
3. Diit.
f. Syarat Diit
1. Kalori diberikan menurut umur, berat badan, tinggi badan,
aktivitas, dan kelainan metabolik.
2. Makanan cukup protein, vitamin, dan mineral.
3. Karbohidrat diberikan 60 – 70 % dari total kalori, diutamakan
karbohidrat kompleks.
4. Protein 10 – 15 % dari total kalori.
5. Lemak 20 – 25 % dari total kalori, diutamakan lemak tak jenuh.
6. Kolesterol dibatasi 25 gr/hari.
7. Asupan serat diringkatkan 25 gr/hari.
8. Penggunaan garam dibatasi.
9. Asupan gula sederhana dan makanan/minuman yang
mengandung gula dibatasi.
g. Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah diabetes gestasional
Hari Waktu Menu
Hari pertama Pagi Nasi putih
07.00 Tumis buncis
Tempe kukus
Telur ceplok
Teh
Pisang ambon
Selingan pagi Puding
10.00
4. 4. Obesitas
a. Pengertian
kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh
yang berlebihan.
b. Penyebab
c. Gejala
d. Dampak
1. Kehamilan lebih lama
2. Menderita Diebetes Gestasional
3. Melahirkan secara caesar
4. Beresiko melahirkan bayi dengan 1 – 2 jenis kelainan / cacat
bawaan.
e. Cara Mengatasi
f. Syarat Diit
1. Kalori dikurangi sebanyak 500 – 700 dibawah kebutuhan normal.
Dilakukan dengan pengurangan konsumsi karbohidrat dan lemak.
2. Protein tinggi untuk pertumbuhan bayi dan pembentukan sel darah
merah.
3. Tinggi vitamin dan mineral.
4. Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.
g. Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah obesitas
Hari Waktu Menu
Hari Pagi Nasi putih
pertama 07.00 Sayur gudangan
Pepes tahu + daging
Mangga
Lemon tea hangat
1. Anemia
Masalah anamia pada ibu menyusui, sama halnya dengan masalah
anemi pada ibu hamil.
2. Kekurangan Vitamin A ( KVA )
Pada ibu menyusui, Vitamin A berperan penting untuk memelihara
kesehatan ibu selama masa menyusui. Pada bulan-bulan pertama
kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat
dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI
mengandung cukup vitamin A.
Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko
lebih tinggi terkena Xeropthalmia. Rabun senja merupakan indikator
fungsional yang penting dari masalah KVA.