Anda di halaman 1dari 14

DIET PRA BEDAH

2.1 DEFINISI DIET PRA BEDAH


Sebelum kita membahas lebih lanjut Diet Tindakan Bedah lebih lanjut, terlebih
dahulu harus kita ketahui definisi Diet Pra Bedah itu seperti apa.
Diet Pra Bedah adalah Pengaturan makanan yang diberikan kepada pasien yang akan
menjalani pembedahan.
2.2 MACAM-MACAM PEMBEDAHAN
Setelah kita mengetahui definisi Diet Pra Bedah, kita lanjutkan dengan mengetahui
macam-macam dari pembedahan. Adapun macam-macam dari pembedahan itu adalah
sebagai berikut :
1) Bedah minor atau bedah kecil
Bedah minor atau bedah kecil ini digambarkan seperti tindakan insisi, ekstirpasi, dan
sirkumsisi (khitan).
2) Bedah mayor atau bedah besar
Bedah mayor atau bedah besar disini, yang membedakannya ialah pada bedah saluran cerna,
antara lain lambung, usus halus dan usus besar. Dan pada bedah diluar saluran cerna,antara
lain jantung, ginjal, paru, saluran kemih, tulang, dan sebagainya.
2.3 SIFAT – SIFAT OPERASI
Adapun didalam pemberian Diet Tindakan Bedah ini,harus diperhatikan sifat – sifat
dari operasi itu sendiri yaitu antara lain :
a. Bersifat segera dalam keadaan darurat atau cito
Didalam keadaan darurat atau cito seperti ini,pasien tidak sempat diberi Diet Pra Bedah.
b. Bersifat Berencana atau elektif
Didalam keadaan seperti ini,pasien disiapkan dengan pemberian Diet Pra Bedah.

2.4 MACAM – MACAM PENYAKIT YANG MEMBUTUHKAN PEMBEDAHAN


Disini kita diharapkan mengetahui macam-macam penyakit yang membutuhkan
pembedahan yaitu antara lain sebagai berikut :
a) Penyakit yang paling utama membutuhkan pembedahan adalah penyakit saluran cerna,
jantung, ginjal, saluran pernapasan dan tulang.
b) Penyakit penyerta yang dialami, misalnya penyakit diabetes melitus, jantung, dan hipertensi.
2.5 PEMBERIAN DIET PRA BEDAH
Yang harus diperhatikan didalam pemberian Diet Pra Bedah ialah tergantung pada :
 Keadaan umum pasien
Disini kita harus memperhatikan apakah keadaan umum dari pasien tersebut normal atau
tidak dalam hal status gizi, gula darah, tekanan darah, ritme jantung, denyut nadi, fungsi
ginjal, dan suhu tubuh pasien.
 Macam Pembedahan
Disini kita harus mengetahui apakah pasien terssebut akan melakukan bedah minor atau
bedah mayor.
 Sifat operasi
Disini kita harus mengetahui apakah sifat operasi pasien tersebut bersifat segera/dalam
keadaan darurat atau bersifat berencana /elektif.
 Macam penyakit
Disini kita harus mengetahui apakah macam dari penyakit pasien tersebut,penyakit
utama/penyakit penyerta.
2.6 TUJUAN DIET PRA BEDAH
Adapun tujuan dari Diet Pra Bedah itu adalah antara lain :
1) Untuk mengusahakan agar status gizi pasien dalam keadaan optimal pada saat pembedahan.
2) Tersedianya cadangan makanan.
3) Untuk mengatasi stres dan penyembuhan luka.

2.7 SYARAT DIET PRA BEDAH


Adapun syarat-syarat Diet Pra Bedah adalah sebagai berikut :
1) Energi
a. Bagi Pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak 40-45 kkal/kg BB.
b. Bagi pasien dengan status gizi lebih diberikan sebanyak 10-25 % di bawah kebutuhan energi
normal.
c. Bagi pasien dengan status gizi baik diberikan sesuai dengan kebutuhan energi normal
ditambah faktor stres sebesar 15% dari AMB ( Angka Metabolisme Basal ).
d. Bagi pasien dengan penyakit tertentu energi diberikan sesuai dengan penyakitnya.
2) Protein
a. Bagi pasien dengan status gizi kurang,anemia, albumin rendah (<2,5 mg/dl ) diberikan
protein tinggi 1,5 – 2,0 g/kg BB.
b. Bagi pasien dengan status gizi baik atau kegemukan diberikan protein normal 0,8 – 1 g/k BB.
c. Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai dengan penyakitnya.
3) Lemak cukup
yaitu 15 – 25 % dari kebutuhan energi total. Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan
sesuai dengan penyakitnya.
4) Karbohidrat cukup
Sebagai sisa dari kebutuhan energi total untuk menghindari hipermetabolisme. Bagi pasien
dengan penyakit tertentu, karbohidrat diberikan sesuai dengan penyakitnya.
5) Vitamin cukup
Terutama vitamin B, C & K. Bila perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen.
6) Mineral cukup
Bila perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen.
7) Rendah sisa
Memudahkan dilakukannya pembersihan saluran cerna/klisma, sehingga tidak mengganggu
proses pembedahan ( tidak buang air besar / kecil dimeja operasi ).
2.8 INDIKASI DIET PRA BEDAH
Sesuai dengan jenis dan sifat pembedahan, Diet Pra Bedah diberikan dengan indikasi
sebagai berikut :
1. Prabedah darurat atau cito
Sebelum pembedahan tidak diberikan diet tertentu.
2. Prabedah berencana atau Elektif
a. Prabedah minor/kecil elektif
Seperti tonsilektomi tidak membutuhkan diet khusus. Pasien dipuasakan 4-5 jam sebelum
pembedahan. Sedangkan pada pasien yang akan menjalani apendiktomi, herniatomi,
hemoroidektomi dan sebagainya diberikan Diet Sisa Rendah sehari sebelumnya.
b. Prabedah mayor /besar elektif seperti :
I. Prabedah besar saluran cerna diberikan diet sisa rendah selama 4 – 5 hari,
dengan tahapan :
1). Hari ke-4 sebelum pembedahan diberi makanan lunak.
2). Hari ke-3 sebelum pembedahan diberi makanan saring.
3). Hari ke-2 dan 1 hari sebelum pembedahan diberi fomula enteral sisa rendah.
II. Prabedah besar diluar saluran cerna diberi formula enteral sisa rendah
selama 2 - 3 hari.Pemberian makanan terakhir pada pra bedah besar dilakukan 12 – 18 jam
sebelum pembedahan, sedangkan minum terakhir 8 jam sebelumnya.

2.9 BAHAN MAKANAN SEHARI DAN CONTOH MENU DIET PRA BEDAH
Bahan makanan sehari yang diberikan pada pasien Diet Pra Bedah adalah makanan lunak,
makanan saring dan makanan cair.
 Makanan Lunak
BM yang diberikan sehari
Komposisi mentah Berat (g) URT
Beras 250 5 gelas nasi tim
Daging 100 1 potong sdg
Telur 50 1 butir
Tempe 100 4 ptg sdg
Kacang Hijau 25 2,5 sdm
Sayuran 200 2 gls
Buah 150 2 bh pisang sdg
Minyak 25 2,5 sdm
Gula pasir 40 4 sdm

Contoh menu
pagi siang sore
Bubur susu Bubur saring Bubur saring
Telur setengah masak Semur daging saring Sup daging saring
susu Orak arik telur Tim tahu
Wortel saring Bayam saring
Air jeruk Pepaya saring
Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 20.00
Puding vanili + susu susu susu

 Makanan saring
BM yang diberikan sehari
Komposisi mentah Berat (g) URT
Beras 90 3 gls bubur saring
Maezena 15 3 sdm
Daging 100 ½ gls saring
Telur 100 2 btr
Tahu 75 ½ btr besar
Sayuran 100 1 gls saring
Buah 200 1 gls pepaya saring
Margarin 30 3 sdm
Gula pasir 60 6 sdm
Susu 800 4 gls

Contoh menu
Pagi Siang Sore
Bubur susu Bubur saring Bubur saring
Telur ½ masak Semur daging saring Sup daging saring
susu Orak arik telur Tim tahu
Wortel saring Bayam saring
Air jeruk Pepaya saring
Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 20.00
Puding vanili + susu susu susu

 Makanan cair
Makanan cair dibagi 3 golongan yaitu makanan cair jernih,makanan cair penuh,dan makanan
cair kental.
a. Makanan cair jernih
Bahan makanan/minuman yang diberikan sehari
Pagi Siang Malam
Teh Kaldu jernih,air jeruk Kaldu jernih,air jeruk
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Air bubur kacang hijau teh

b. Makanan cair penuh


Pada makanan cair penuh digolongkan menjadi 2 yaitu :
 Formula rumah sakit ( FRS )
 Formula komersial ( FK )

BM sehari FRS dengan susu yang diberikan


BM 1500 kkal 1800 kkal 2000 kkal
Berat URT Berat URT Berat URT
Maizena 20 4 sdm 20 4 sdm 20 4 sdm
Telur ayam 150 3 btr 150 3 btr 150 3 btr
Jeruk 100 2 bh 100 2 bh 100 2 bh
Margarin 10 sdg 20 2 sdm 20 2 sdm
Susu penuh 120 1 sdm 120 24 sdm 160 32 sdm
bubuk 40 24 sdm 120 24 sdm 160 32 sdm
Susu skim bubuk 80 8 sdm 80 16 sdm 100 20 sdm
Gula pasir 8 sdm 50 5 sdm
glukosa

Contoh bahan makanan yang dianjurkan


Jenis FRS Bahan makanan
1 Makanan cair Susu penuh, maizena, telur ayam, margarine, gula, sari buah
dengan susu
penuh/skim
2 Makanan di Nasi tim, telur ayam, daging giling,ikan, tahu,tempe, wortel,
blender labu kuning, sari buah
3 Rendah Sama dengan no.1 tetapi susu diganti yang rendah laktosa
laktosa
4 Tanpa susu Kacang hijau, tahu, tempe, wortel, sari buah, telur, tepung
sereal

c. Makanan cair kental


BM yang dianjurkan

Sumber karbohidrat Kentang, gelatin, tapioca dibuat puding


Sumber protein Susu, es krim, yoghurt, telur ayam, tahu giling
Sumber lemak Margarine dan mentega
Sayuran Sayuran dibuat jus dan dikentalkan dengan gelatin
Buah – buahan Buah dibuat jus, jeli dan pure
Bumbu Garam, bawang merah, gula, kecap

Contoh menu makanan sehari


Pukul 07.00 Pukul 12.00 Pukul 18.00
Sup krim jagung Kentang pure Puding maizena
Susu Jus sayuran
Jus mangga
Pukul 10.00 Pukul 15.00 Pukul 21.00
Milk shake Jus pepaya susu

2.10 DEFINISI DIET PASCA BEDAH


Setelah kita mengetahui definisi Diet Pra Bedah, sekarang kita lanjutkan dengan
mengetahui definisi Diet Pasca Bedah itu sendiri.
Diet Pasca Bedah adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani
pembedahan.
2.11 TUJUAN DIET PASCA BEDAH
Adapun tujuan dari Diet Pasca Bedah adalah :
Untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal
Untuk mempercepat proses penyembuhan
Dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien dengan cara :
 Memberikan kebutuhan dasar ( cairan, energi, protein )
 Menggantikan kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan gizi lain.
 Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan.

2.12 SYARAT DIET PASCA BEDAH


Syarat dari Diet Pasca Bedah ialah memberikan makanan secara bertahap mulai dari
bentuk cair, saring, lunak, dan biasa.
Disini,pemberian makanan dilakukan dari tahap ke tahap tergantung dari macam
pembedahan dan keadaan pasien seperti sebagai berikut :
1) Pasca bedah minor
Pada pasca bedah minor ini,makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau
normal.
2) Pasca bedah mayor
Pada pasca bedah mayor ini,makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan
kemampuan pasien untuk menerimanya.

2.13 INDIKASI DIET PASCA BEDAH


DI dalam indikasi Diet Pasca Bedah ini terbagi atas 2 yaitu :
1. Diet Pasca Bedah I ( DPB )
2. Diet Pasca Bedah II ( DPB II)
3. Diet Pasca Bedah III (DPB III)
4. Diet Pasca Bedah IV (DPB IV)

2.13.1 Diet pasca bedah I ( DPB I )


Diet ini diberikan kepada semua pasien pasca bedah :
a. Pasca bedah minor
Diberikan setelah pasien sadar atau rasa mual hilang.
b. Pasca bedah mayor
Diberikan setelah pasien sadar,rasa mual hilang dan ada tanda - tanda usus sudah mulai
bekerja.

2.13.2 Diet pasca bedah II (DPB II)


Diet pasca bedah II diberikan kepada pasien pasca bedah besar saluran cerna atau
sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I.

2.13.3 Diet pasca bedah III (DPB III)


Diet pasca bedah III ini diberikan kepada pasien pasca bedah mayor saluran cerna atau
sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah II.

2.13.4 Diet pasca bedah IV (DPB IV)


Diet pasca bedah IV ini diberikan kepada :
 Pasien pasca bedah minor,setelah Diet Pasca Bedah I
 Pasien pasca bedah mayor,setalah Diet Pasca bedah III.

2.14 CARA MEMBERIKAN MAKANAN DIET PASCA BEDAH


2.14.1 Diet Pasca Bedah I (DPB I)
Adapun cara memberikan Diet Pasca Bedah I ini ialah selama 6 jam sesudah pembedahan
,makanan diberikan dalam bentuk air putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan
cair jernih.
2.14.2 Diet Pasca Bedah II (DPB II)
Adapun cara memberikan Diet Pasca Bedah II ini ialah dalam bentuk cair kental, berupa
kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan puding,rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien
tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan juga tergantung dari keadaan dan kondisi pasien.
Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila diperlukan. Diet Pasca Bedah II diberikan
untuk waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang.
2.14.3 Diet Pasca Bedah III (DPB III)
Adapun cara memberikan Diet Pasca Bedah III ini berupa makanan saring ditambah susu
dan biskuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu juga dapat diberikan
makanan parenteral bila diperlukan.

2.14. 4 Diet Pasca Bedah IV (DPB IV)


Adapun cara memberikan Diet Pasca Bedah IV ini berupa makanan lunak yang dibagi
dalam 3 kali makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan.

2.15 DEFINISI DIET PASCA BEDAH LEWAT PIPA LAMBUNG


Yang disebut dengan Diet Pasca Bedah Lewat Pipa Lambung adalah pemberian
makanan bagi pasien dalam keadaan khusus seperti koma, terbakar, gangguan psikis.
Disini makanan harus diberikan lewat pipa lambung (enteral) atau Naso Gastrik Tube (NGT).

2.16 CARA MEMBERIKAN DIET PASCA BEDAH LEWAT PIPA LAMBUNG


Adapun cara memberikan Diet Pasca Bedah Lewat Pipa Lambung ialah makanan
diberikan sebagai makanan cair kental penuh, 1 kkal/ml, sebanyak 250 ml tiap 3 jam bila
tidak tidur.
Dan makanan diharapkan dapat merangsang peristaltik lambung.
2.17 BAHAN MAKANAN SEHARI DAN NILAI GIZI DIET PASCA BEDAH LEWAT PIPA
LAMBUNG
BM sehari diet pasca bedah lewat pipa lambung
Pukul 07.00 Pukul 12.00 Pukul 18.00
Sup krim jagung Kentang pure Puding maizena
Susu Jus sayuran
Jus mangga
Pukul 10.00 Pukul 15.00 Pukul 21.00
Milk shake Jus pepaya susu

Nilai gizi diet pasca bedah lewat pipa lambung


Energi 1385 Besi 21,8 mg Lemak 50 g Kalsium 386 mg
kkal
Protein 49 g Vitamin A 2628,6 RE Karbohidrat 199 Thiamin 0,8 mg
g
Vitamin C
190 mg

2.18 DEFINISI DIET PASCA BEDAH LEWAT PIPA JEJENUM


Adapun Diet Pasca Bedah lewat pipa jejenum adalah pemberian makanan bagi pasien
yang tidak dapat menerima makanan melalui oral atau pipa lambung.
Disini makanan diberikan langsung ke jejenum dengan menggunakan pipa jejenum
atau Jejenum Feeding Fistula (JFF).

2.19 CARA MEMBERIKAN DIET PASCA BEDAH LEWAT PIPA JEJENUM


Adapun cara memberikan Diet Pasca Bedah Lewat Pipa Jejenum ialah dengan cara
makanan diberikan sebagai makanan cair yang tidak memerlukan pencernaan lambung dan
tidak merangsang jejenum secara mekanis maupun osmotis.
Cairan diberikan tetes demi tetes secara perlahan ,aga tidak terjadi diare atau kejang.
Diet ini juga diberikan pada waktu yang singkat karena kurang energi, protein, vitamin, dan
zat besi lainnya.
2.20 BAHAN MAKANAN SEHARI DIET PASCA BEDAH LEWAT JEJENUM
BM sehari diet pasca bedah lewat jejenum

Susu bubuk 80 g
Air kapur (USP) 420 ml
Dekstrin maltosa 20 g
Air 200 ml

Nilai gizi Diet Pasca Bedah lewat jejenum


Energi 484 kkal
Protein 20 g
Lemak 24 g
Karbohidrat 48 g
Kalsium 723 mg
Besi 0,5 mg
Vitamin A 1256 RE
Tiamin 0,2 mg
Vitamin C 4,8 mg
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dilihat dari paparan / penjelasan diatas,maka dapat ditarik kesimpulan. Diet tindakan
bedah itu terdiri dari 2 yaitu diet tindakan pra bedah dan diet tindakan pasca bedah . Tujuan
diet pra bedah adalah untuk mengusahakan agar status gizi pasien dalam keadaan optimal
pada saat pembedahan,sehinggan tersedia cadangan untuk mengatasi stress dan penyembuhan
luka. Sedangkan tujuan dari diet pasca bedah ialah untuk mengupayakan agar status gizi
pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan
daya tahan tubuh pasien dengan cara memberikan kebutuhan dasar ( cairan, energi, protein
),menggantikan kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan gizi lain, dan memperbaiki
ketidakseimbangan elektrolit dan cairan. Pembedahan terdiri dari 2 macam yaitu bedah minor
dan bedah mayor. Dan operasi terdiri dari 2 sifat yaitu bersifat segera dalam keadaan darurat
atau cito dan bersifat berencana atau elektif. Macam-macam penyakit yang membutuhkan
pembedahan yaitu antara lain penyakit yang paling utama membutuhkan pembedahan adalah
penyakit saluran cerna, jantung, ginjal, saluran pernapasan dan tulang serta penyakit penyerta
yang dialami, misalnya penyakit diabetes melitus, jantung, dan hipertensi. Indikasi Diet
Pasca Bedah ini terbagi atas 4 yaitu Diet Pasca Bedah I ( DPB ), Diet Pasca Bedah II (
DPB II), Diet Pasca Bedah III (DPB III), dan Diet Pasca Bedah IV (DPB IV). Diet Pasca
Bedah Lewat Pipa Lambung adalah pemberian makanan bagi pasien dalam keadaan khusus
seperti koma, terbakar, gangguan psikis. Makanan harus diberikan lewat pipa lambung
(enteral) atau Naso Gastrik Tube (NGT). Sedangkan Diet Pasca Bedah Lewat Pipa Jejenum
ialah dengan cara makanan diberikan sebagai makanan cair yang tidak memerlukan
pencernaan lambung dan tidak merangsang jejenum secara mekanis maupun osmotis. Cairan
diberikan tetes demi tetes secara perlahan ,aga tidak terjadi diare atau kejang. Diet ini juga
diberikan pada waktu yang singkat karena kurang energi, protein, vitamin, dan zat besi
lainnya.

3.2 SARAN
Sebagai calon perawat/lulusan S1 Keperawatan harus menguasai mata kuliah “ ILMU GIZI
dan TERAPI DIET” agar nantinya didalam menjalankan tugas maupun pada saat magang
dirumah sakit tidak menemui kesulitan. Dan calon perawat harus tahu Diet apa yang harus
diberikan kepada pasien yang dirawat agar tidak menemui kesalahan didalam memberikan “
DIET TINDAKAN BEDAH “.

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,Sunita (Ed).2006. Penuntun Diet Edisi Baru . Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Mahaji Putri, Rona Sari. Tanpa tahun. Gizi dan Terapi Diet. Malang

Anda mungkin juga menyukai