FORMULASI

ENTERAL RUMAH SAKIT

RULIANA, SST, MMKes, RD

Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful AnwarMAlang
Email: rulianasukoco05@gmail.com
 CURICULUM VITAE
Nama : Ruliana,SST., MMKes., RD
Lahir : Blitar, 5 Maret 1968
Alamat : Pondok alam Sigura gura
A3
No. 27 Malang
Pendidikan:
✔ Akademi Gizi Malang (tahun 1989)
✔ D4 Gizi Klinik FKUB (tahun 1999)
✔ S2 Magister Managemen
Kesehatan (tahun 2013)

Pekerjaan:
❖ Th 1990 – 1994 : Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo Srby
❖ Th 1994 – 2010 : Pelaksana Gizi Instalasi Gizi RSSA Malang
❖ Th 2010 – Skrg : Kepala Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang
Keorganisasian:
❖ Pengurus DPP Persagi Departemen Interpreneurship
❖ Pengurus DPP AsDI Sie Pengembangan Standar
❖ Pengurus DPD Persagi Jawa Timur Bidang Pemantauan Diklat
❖ Ketua ASDI Korwil Malang

Pelatihan:
▪ Pelatihan Master Of Training (MOT) Petugas Kes Jatim;
▪ Pelatihan TOT & SensitivityTraining Manajemen Mutu dan Perilaku
Indonesia;
▪ Pelatihan Nutritional Care Proses;
▪ Pelatihan Food Service;
▪ Pelatihan HACCP & Keamanan Pangan;
▪ Pelatihan Dasar Edukator Diabetes Indonesia;
▪ Pelatihan Nasional Gizi Klinik;
▪ Pelatihan Peningkatan mutu dan ketrampilan Tenaga Gizi Jawa Timur;
▪ Pelatihan Cara Uji Klinik yang baik dan benar;
▪ Pelatihan Assesor Uji Kompetensi;
▪ Pelatihan Penanganan Gizi Buruk;
▪ Pelat. & Workshop Standar Akreditasi KARS Versi 2012 dan JCI.
▪ Pelatihan Manajemen Risiko Pelayanan Gizi di RS
▪ Pelatihan Dietisien: Personalized Nutrition Advice Berbasis
Nutrigenomik dan Nutrigenetik.
 LATAR BELAKANG
Tuntutan Kebutuhan – Tehnologi tepat Guna
Kondisi Sakit :
- Intake berkurang
❖ Tdk dpt makan
❖ Tdk mau makan
❖ Tdk boleh makan
- Kebutuhan meningkat
Perlu dukungan nutrisi adekuat !!!
- Mempercepat kesembuhan
- Menurunkan hari perawatan
- Mortalitas & Morbiditas menurun
- Mencegah KEP
• Pada pasien tertentu hampir 80% membutuhkan formula enteral
untuk pemenuhan gizinya
• Sebagian besar formula enteral komersial menggunakan bahan utama
susu sapi, kecuali ada beberapa produk dengan bahan utama kedelai/
kacang hijau
• Pola makan di Indonesia jarang mengkonsumsi susu, sehingga apabila
pasien diberikan formula dengan basic susu sapi, sebagian besar
pasien akan timbul reaksi berupa diare, distensi abdomen akibat
dismotilitas usus
• Di Era JKN, biaya untuk formula komersial cukup mahal, sehingga
perlu disiasati dengan formula enteral RS tentunya dengan densitas
kalori dan kandungan zat gizi yang setara dan sesuai kebutuhan
pasien ICU
• Harus dilakukan kendali mutu secara ketat terhadap produk yang
buat, terutama dari segi mikrobiologi
DEFINISI

Makanan/Formula enteral adalah

makanan dalam bentuk cair yang
diberikan kepada penderita melalui oral
atau pipa (sonde) selama saluran cerna
masih berfungsi.
Makanan ini diberikan untuk
memenuhi kebutuhan gizi secara
keseluruhan maupun suplemen
 BAGAIMANA&KAPAN
RUTE PILIH HITUNG
FORMU KEBUTU
AKSES LA HAN

DIBERIKAN

BANYAK
ENERGI

BERAPA
YANG

APA YG
WAKT DAN
TEPAT ZAT GIZI
U

KONSEP PEMBERIAN MAKANAN

ENTERAL
Indikasi pemberian enteral
Kapan Enteral
tidak boleh
• GRV (volume residu gastrik)
diberikan??
> 500 ml dan atau adanya
perdarahan saluran cerna
• Distensi abdomen
• Hemodinamik belum stabil
• Muntah yang tidak
terkontrol / terus menerus
• Aspirasi
• Diare kronik
• Shock hipovolemik
• Kejang
 • Mencegah atrofi mukosa
usus
• Mempertahankan fungsi
barrier usus
• Mencegah translokasi
bakteri
Manfaat • Mempertahankan/

enteral memperbaiki imunitas usus

• Mengurangi infeksi
• Menurunkan permeabilitas
mukosa usus
• Mencegah terjadinya
katabolisme
• Memperbaiki nitrogen
Komplikasi makanan enteral
Berhubungan dengan Gizi

• Aspirasi
• Dehidrasi/
Overhidrasi
• Infeksi saluran
nafas
• Infesksi nosocomial
• Refeeding
syndrome
Cara Pemberian Makanan Enteral

Pemberian Pemberian
200 – 300 ml 200 – 300 ml
(sesuai (sesuai Pemberia Pemberia
kemampuan kemampuan
n n setiap
pasien) pasien)
16-24
Setiap 4 -6 jam setiap 3 -6 jam setiap jam
Berisiko Aspirasi Pemberian 8 -16 jam
dengan cara drip
/ mengunakan
feeding pump
Drip Bolus
Jenis Formula
Enteral di RS

Formul Formula Kombinasi

a RS komersial (mix)
formula
Syarat makanan
enteral
• Osmolaritas : 300-500mOsm/Kg
• Memiliki kepadatan kalori yang
tinggi. minimal 1 kkal/ml
cairan, untuk formula standar :
1,2- 2,0 kkal/ml
• Kandungan gizi yang seimbang
• Memiliki osmolaritas yang sama
dengan osmolaritas cairan tubuh
• Mudah serap
MODIFIKASI FORMULA
ENTERAL RUMAH SAKIT
(FERS)
 PROGRAM UNGGULAN rssa
Pengembangan berbagai macam
formula enteral rumah sakit siap seduh

Peluang menjadi
salah satu produk
RSSA yang dapat
diperoleh
konsumen selain
pasien RSSA
PEMBUATAN FERS
KARAKTERISTIK BAHAN MAKANAN
UNTUK FORMULA ENTERAL
 PENYAKIT /
PRINSIP DAN
PERUBAHAN
SYARAT DIET METABOLISME

KARAKTERISTIK FORMULA FUNGSI

BAHAN SALURAN
MAKANAN ENTERAL PENCERNAAN

STRUKTUR KANDUNGAN ZAT

KIMIA BAHAN GIZI PENYUSUN
MAKANAN FORMULA
 BAHAN
MAKANAN

KETERBATASAN ZAT
GIZI

FORMULASI
TEKNOLOGI UNTUK
PANGAN KEBUTUHAN
KHUSUS
BAHAN MAKANAN

AIR

NON ZAT
GIZI GIZI
KARBOHIDRAT
• MONOSAKARIDA (Glukosa, Galaktosa, Fructose)
• DISAKARIDA (Sukrosa, Laktosa, Maltosa)
• POLIOL (Sorbitol, Mannitol, Xylitol)
• MALTO-OLIGOSAKARIDA (Maltodextrin)
• OLIGOSAKARIDA LAIN (Rafinosa, Stakiosa,
Fructo-oligosakarida
• STRACH (Amilosa, Amilopektin, pati
termodifikasi)
• NON STRACH POLISAKARIDA (Cellulosa,
Hemicellulosa, Pectine, Hydrocolloid)
RELATIVITAS RASA MANIS
SUKROSA 1,0
GLUKOSA 0,5
FRUKTOSA 1,7
LAKTOSA 0,4
SORBITOL 0,5
MANITOL 0,7
XYLITOL 1,0
ASESULFAM-K 150
ASPARTAM 200
SAKARIN 300
SIKLAMAT 30
 PATI
• SUMBER ENERGI UTAMA
• DISIMPAN PADA BATANG ATAU UMBI
• TERDIRI DARI PARTIKEL HALUS (GRANULA)
• TIDAK LARUT DALAM AIR
• PEKTIN : POLISAKARIDA PADA BUAH
 INULIN
• Merupakan serat larut air yg berasal dari
umbi chicory, dahlia, gandum, bawang
bombay, bawang putih & pisang, baik untuk
digunakan dalam pembuatan Formula cair
Tinggi Serat.
• Serat Inulin dapat menutup fili-fili usus
sehingga memperlambat penyerapan
glukosa
• Inulin juga berfungsi untuk menstimulasi
pertumbuhan bifidobacteria, membantu
mmpertahankan fungsi usus, memperlancar
buang air besar, menurunkan kolesterol dan
trigliserida darah.
PROTEIN
• POLIMER ASAM AMINO
• BERSIFAT HIDROFIL DAN LIPOFIL
• KLASIFIKASI SEDERHANA PROTEIN :
PROTEIN HEWANI DAN PROTEIN
NABATI
• GELATIN : DARI KOLAGEN
PROTEIN (TULANG) → EMULSI
 LEMAK / LIPID
• TURUNAN DARI ASAM LEMAK
• ASAM LEMAK : ASAM ORGANIK
BERKOMBINASI DENGAN GLISEROL
• LARUT DALAM PELARUT ORGANIK, TIDAK
LARUT AIR
• BERSIFAT ANTARA PADAT DAN CAIR
 CONTOH BAHAN
PENYUSUN FORMULA ENTERAL
RUMAH SAKIT
 JENIS GULA
• GULA TEBU/GULA PASIR : kristal-kristal gula putih
berukuran kecil yang diperoleh dari tanaman tebu
• GULA BIT : kristal putih (sakarosa) yang diperoleh dari
tanaman bit
• GULA MERAH/GULA JAWA : gula yang diperoleh dari nira,
yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon palma
(kelapa, aren, siwalan)
• GULA SEMUT/PALM SUGAR/PALM ZUIKER : gula merah versi
bubuk
• GULA BATU/ROCK SUGAR : gula pasir yang dikristalkan
• GULA BUBUK/GULA GRANULASI/CONVECTIONARY SUGAR :
diperoleh dari gula pasir yang dihancurkan secara mekanis
sehingga tidak ada kristal yang tertinggal
 MALTODEXTRIN
• POLIMER DEXTROSE (POLIMER GLUKOSA)
• RASA MANIS RENDAH
• DAYA LARUT TINGGI
• HIGROSKOPIS RENDAH
• BERFUNGSI SEBAGAI FILLER (MEMBENTUK TEKSTUR)
• PROFIL KARBOHIDRAT, MONOSAKARIDA 0,8%, DISAKARIDA
2,9%, TRISAKARIDA 4,4%, TETRASAKARIDA 3,8 %,
PENTASAKARIDA 88,1%
• BERPENGARUH TERHADAP VISCOSITAS JIKA > 40 %
• DAPAT DIGUNAKAN PADA PRODUK FROZEN FOOD, BAKERY,
NON DAIRY PRODUCT, SNACK, SPRAY-DRIED PRODUK
 TEPUNG KACANG HIJAU
• AMILOSA 28,8 % DAN AMILOPEKTIN 71,2 %
• SUKROSA 1,2 – 1,8 %
• SUHU GELATINISASI 71,3 – 71,7 ˚C
• DENSITAS KAMBA 0,7 GRAM/ML
• BERWARNA KREM
• GRANULA PATI CENDERUNG BERUKURAN
KECIL MERATA
 TEPUNG KEDELAI
• WARNA KUNING KUSAM
• DENSITAS KAMBA 0,476 GRAM/ML
• GRANULA PATI TEPUNG KEDELAI ADALAH
BULAT TIDAK MERATA DENGAN UKURAN
YANG SANGAT KECIL TERKESAN MEMILIKI
JARAK
• PROTEIN 46%, LEMAK 38%, KARBOHIDRAT
13&
 ISOLAT PROTEIN KEDELAI
• PRODUK LANJUTAN DARI TEPUNG KEDELAI
• KADAR PROTEIN 95% BK
• BERPERAN SEBAGAI EMULSI
• PROSES PEMBENTUKAN GEL PADA SUHU
80-90 ˚C
• MENGIKAT AIR, LEMAK, FLAVOUR, GULA
DAN ZAT ADITIF LAINNYA
 TEPUNG KECAMBAH KEDELAI
• LEMAK 23%, PROTEIN 54%, KARBOHIDRAT
17%, DENSITAS KAMBA 0,43 GRAM/ML
• KAPASITAS EMULSI 12.5%
• DAYA SERAP AIR 1,27 GRAM AIR/GRAM
SAMPEL
• DAYA SERAP MINYAK 1 ML/GRAM
 TEPUNG TERIGU
• HASIL PENGGILINGAN BIJI GANDUM
• BERWARNA PUTIH (PROSES BLEACHING)
• DENSITAS KAMBA 0,52 GRAM/ML
• DAYA SERAP AIR 56 %
• KADAR GLUTEN 40 %

TEPUNG BERAS
• HASIL PENGGILINGAN BERAS
• BERWARNA PUTIH (BLEACHING)
• DENSITAS KAMBA 0,454 GRAM/ML
 • SEGAR
SUSU
• OLAHAN

• CAIR
OLAHAN
• BUBUK / POWDER
 SUSU SEGAR
• BERWARNA PUTIH KEKUNINGAN DAN
KENTAL
• RASA MANIS, AGAK ASIN (GURIH), TIDAK
ASAM
• CAIRAN TIDAK MENGGUMPAL
• BERAROMA KHAS SUSU
• JIKA DITUANG DARI GELAS, MASIH
MENEMPEL PADA DINDING GELAS
• JIKA DIMASAK AKAN TERBENTUK
LAPISAN BUSA
• BEBAS DARI KOTORAN FISIK, BULU
SERANGGA DAN KOTORAN LAINNYA
 SUSU OLAHAN CAIR
UHT
• PENGOLAHAN
DENGAN SUHU EVAPORASI
TINGGI • PENGOLAHAN
DENGAN SUHU TINGGI
• MENURUNAN KADAR
AIR (PEMEKATAN)
 SUSU OLAHAN BUBUK
WHOLE MILK / SKIM MILK / NON FAT
FULLCREAM • Kadar lemak rendah
• Kadar lemak tinggi atau tanpa lemak
• Tinggi vitamin A dan D • Rendah vitamin A dan
• Rendah protein dan D
karbohidrat dibanding • Tinggi protein dan
skim milk karbohidrat
 MINYAK KELAPA
• COCONUT COOKING OIL DAN VIRGIN
COCONUT OIL
• WARNA PUTIH KEKUNINGAN (KAROTEN)
• KANDUNGAN ASAM LAURAT PALING BESAR
• ASAM LEMAK JENUH ± 90 %, PHYTOSTEROL
± 84 % (SEBAGAI STABILIZER DLM MINYAK)
• MENGANDUNG TOKOFEROL (SEBAGAI
ANTIOKSIDAN)
 MINYAK JAGUNG
• BERASAL DARI BIJI JAGUNG
USIA PANEN 7-8 MINGGU
(KADAR AIR 25-30%)
• ASAM LEMAK JENUH 13%,
ASAM LEMAK TAK JENUH 86%
• WARNA MERAH GELAP →
KUNING KEEMASAN
• TOKOFEROL → LEBIH TAHAN
TERHADAP KETENGIKAN
 MINYAK CANOLA

• MINYAK NABATI DARI BIJI TANAMAN

CANOLA (BRASSICA NAPUS)
• MENGANDUNG 63% LEMAK TAK JENUH
TUNGGAL DAN ASAM ALFA-LINOLEAT,
TURUNAN DARI OMEGA-3
• LEMAK JENUH 7 %
• TITIK DIDIH TINGGI
 MINYAK KEDELAI
• TRIGLISERIDA 90-95 %
• KADAR MINYAK LEBIH KECIL DIBANDING
KACANG KACANGAN LAIN
LANGKAH2
MODIFIKASI
FORMULA
ENTERAL RS
LANGKAH-LANGKAH:

⦿ Tentukan JENIS FERS yg dibuat

⦿ Tentukan tujuan, prinsip dan syarat
FERS yg dibuat.
⦿ Tentukan Komposisi Zat Gizi dan
Indikasi dari FERS
⦿ Tentukan Jenis bahan yg digunakan
sesuai dg sifat/karakteristik bahan
⦿ Formulasikan komposisi bahan
⦿ lakukan Uji Organoleptik
⦿ Uji Klinis

48
 LANGKAH2:
⦿ Lakukan Penelitian (Uji Klinis ke Pasien)
⦿ Buat Proposal Penelitian dan presentasikan di
depan Tim Penilai Penelitian (TPP)
⦿ Formulasi FERS
⦿ Uji Organoleptik
⦿ Uji Laboratorium: Viscositas, osmolaritas,
densitas kamba, Kadar air, Kandungan Zat Gizi
per Bahan
⦿ Uji Mikrobiologi : Total plate Count
⦿ Uji Klinis : Ethical Clearance – Komite Etik RS
⦿ Penelitian ke Pasien
⦿ Presentasi Hasil Penelitian pada TPP
⦿ Mengimplementasikan ke Pasien dalam
proses Pelayanan Gizi

49
APLIKASI PENELITIAN
TERAPAN BIDANG GIZI
DI
RUMAH SAKIT
• Penelitian Terapan di bidang gizi merupakan
penelitian yang mempunyai tujuan mencapai
kualitas pelayanan gizi di rumah sakit yang
berdaya guna dan berhasil guna.
• Pelayanan gizi meliputi proses penyelenggaraan
makanan rumah sakit, asuhan Gizi RRI n RJ,
penyuluhan, konsultasi, rujukan gizi.
• Hasil penelitian masukan bagi perencanaan
kegiatan, evaluasi, pengembangan teori, tata
laksana atau standar pelayanan gizi rumah sakit.
 RUANG LINGKUP MASALAH YANG
DITELITI
• Macam kegiatan penelitian disusun berdasarkan
prioritas yang dianggap penting dan sesuai
dengan kebutuhan pelayanan gizi
• Penelitian terapan bidang gizi di rumah sakit
juga mendayagunakan sarana, fasilitas dan dana
yang tersedia.
• Penelitian pengembangan gizi dapat
menghasilkan cara kerja yang tepat untuk
mencapai kualitas pelayanan gizi.
 penelitian terapan
TUJUAN
• Mencapai Kualitas pelayanan Gizi secara
berdaya guna dan berhasil guna sesuai
kemampuan institusi.
MEKANISME KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

• Menyusun proposal penelitian

• Melaksanakan penelitian sesuai metode
penelitian
• Menyusun laporan penelitian berisi judul
penelitian, latar belakang, tujuan, tinjauan
pustaka dan referensi, hipotesa, metode,
pembahasan, kesimpulan dan saran.
 Susunan Proposal Penelitian
Tinjauan
Judul
Kerangka Pikir Pustaka dan
penelitian
Referensi

Latar Belakang Metode

Biaya
penelitian Penelitian

Tujuan
Hipotesa Waktu
Penelitian
CONTOH PENELITIAN TERAPAN
PENYELENGGARAAN MAKANAN
Standar Penerimaan
kecukupan makanan Tugas-tugas
bahan cair di tenaga gizi
makanan ruang
perawatan
Daya terima Penelitian
Standar makanan di terhadap
porsi ruang formulasi
hidangan perawatan diet khusus
Penerimaan Spesifikasi
terhadap Pengembangan
hidangan bahan mutu SDM
tertentu makanan
lanjutan.....

Pola menu Keefektifan

Analisa penggunaan APD
standar terhadap
beban kerja
rumah sakit keamanan pangan

Standar Higiene dan

Pembuatan
formula sanitasi makanan
Formula
makanan Personal dan
lingkungan Enteral RS
enteral

Selektif menu Pemilihan Selingan

Kebisingan (Jus Buah) Yang
berkaitan
peralatan dengan
Efektif Untuk Terapi
dapur Salah Satu Penyakit
kepuasan pasien Tertentu
 Penelitian terapan Gizi di RR
Status gizi
Daya terima Hospital
berbagai macam
makanan di ruang Malnutrition pada
penyakit di ruang
perawatan pasien rawat inap
rawat

Kepatuhan diet, Asupan makanan

Tugas-tugas tenaga efektivitas pasien dengan
gizi konsultasi pada berbagai kasus
pasien rawat jalan penyakit

Pengembangan
Alat peraga Aplikasi Formula
mutu sumber daya
penyuluhan gizi Enteral RS
manusia (SDM)
Quality Pelayanan gizi sesuai dengan standar yang sudah ditentukan
Peningkatan kualitas pelayanan gizi melalui Penelitian terapan dan
inovasi 2 yang sudah di lakukan

Cost Terjadi penghematan biaya produksi melalui Penelitian terapan dan

inovasi dalam penggunaan tehnologi sederhana, pemilihan bahan
dan alat yang tepat dan murah,managemen tenaga yang optimal

Delivery Ketepatan waktu dalam memberikan terapi gizi baik untuk pasien
rawat inap maupun rawat jalan

Savety Dapat menyediakan produk diet yang berkualitas ,tepat sesuai

indikasi,dan aman bagi pasien.

Morale Memacu bagi seluruh petugas gizi untuk selalu berinovasi agar dapat
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.
CONTOH PENELITIAN DI RSSA
PENGARUH PEMBERIAN FORMULA ENTERAL RUMAH SAKIT
TINGGI SERAT, RENDAH LEMAK dan RENDAH NATRIUM
TERHADAP KEJADIAN KONSTIPASI DAN PERUBAHAN PROFIL
LIPID DARAH PADA PASIEN STROKE
DI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Peneliti utama :
Ruliana, SST. M.Mkes, RD
Peneliti anggota :
Bayu Dhimas P., Nabela Arina H., Nur Anggraeny Putri B.
Rumusan Masalah
 ALUR
PENELITIAN
 ALUR
PENELITIAN
(PENELITIAN
LANJUTAN)
GKM/QCC
sehati
MENIADAKAN KEJADIAN GANGGUAN SALURAN
PENCERNAAN PADA PASIEN DEWASA YANG
MENGKONSUMSI MAKANAN CAIR BIASA
DI RUANG RAWAT INAP
SEBESAR 100%
DALAM KURUN WAKTU 6 BULAN
 ALUR PERSOALAN
PASIEN RAWAT INAP DEWASA
PETUGAS PRODUKSI SUSU
MEMBUAT FORMULA MAKANAN
CAIR TIDAK SESUAI PROSEDUR PETUGAS GIZI
MELAKUKAN SCREENING GIZI DGN
PENGKAJIAN DATA GIZI

PETUGAS PENGOLAH PETUGAS GIZI

MENYEDUH MAKANAN CAIR TIDAK MENENTUKAN DIAGNOSA GIZI
SESUAI PROSEDUR

TERAPI GIZI
MAKANAN CAIR BIASA

YA
GANGGUAN TIDAK
SALURAN
PENCERNAAN

TERAPI GIZI TIDAK OPTIMAL TERAPI GIZI OPTIMAL

 PERBAIKAN PERBAIKAN
Komposisi makanan cair baru 1. Informasi pada kemasan:
a. Kemasan Siap Seduh
Informasi
tentang :
- Nilai Gizi
- Cara Pembuatan
- Tgl Produksi

b. Kemasan Siap Minum

Informasi
tentang :
Batas aman
konsumsi
 MANFAAT PENERAPAN STANDAR

TERHADAP PETUGAS

TEPAT - AMAN
 PRESTASI

GOLD MEDAL AWARD :

FORMULA ENTERAL CAIR 1 C
PADA ICQCC BALIKPAPAN
TAHUN 2011
PRESTA
SI
3 STAR AWARD :
FORMULA
ENTERAL CAIR 1 C
PADA ICQCC
KUALA LUMPUR
MALAYSIA
TAHUN 2012
 INOVASI
PELAYANAN
PUBLIK
 TERAPI GIZI
SOTIKA
(SOYA TINGGI KALORI)
 ALUR PERSOALAN

83 PASIEN MUAL,
MUNTAH, DIARE
42 PASIEN TIDAK
SUKA
 PELAKSANAAN DAN PENERAPAN

IDENTIFIKASI MERANCANG FORMULASI SOTIKA

KEBUTUHAN PASIEN KOMPOSISI SOTIKA

UJI ORGANOLEPTIK PEMBUATAN

SOTIKA SOTIKA
 FORMULA ENTERAL SOTIKA (SOYA TINGGI KALORI)
MASUK 12 TERBAIK DALAM LOMBA INOVASI PELAYANAN
PUBLIK DI PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DAMPAK POSITIF
PENELITIAN TERAPAN
DI RSSA
 ANALISA DAMPAK POSITIF SETELAH
MEMBUAT CAIR SIAP SEDUH (FERS)
TANGIBLE
1. Pemberian “modifikasi formula rumah sakit”
yang tepat menyebabkan terapi gizi optimal.
2. Penghematan biaya pembelian bahan
pembuatan formula rumah sakit bila
dibandingkan dengan produk komersial
3. Jadwal pemberian formula enteral rumah sakit
sesuai dengan rencana terapi gizi
4. Peningkatan pendapatan rumah sakit karena
penurunan hari rawat pasien.
5. Daya simpan lebih lama ± 10 hari
 INTANGIBLE
1 Kepuasan petugas terhadap hasil kerja
2 Kepala Instalasi Gizi atas persetujuan dari Direktur
RSUD Dr Saiful Anwar Malang, memberi dukungan
dan merubah kebijakan mengenai metode pembuatan
makanan cair dari makanan cair siap minum menjadi
formula siap seduh

SBLM TAHUN 2009 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2014

 Pengembangan berbagai macam
formula enteral rumah sakit siap seduh

MACAM
FERS :

CAIR 1C,
SOTIKA,
N 80, RP, RGRL,
DM, F 75, F
Pengolahan
Makanan Cair
100, F 135, TETP,
KETOGENIK,
CAIR TSp
 PEMBUATAN FORMULA
ENTERAL RUMAH SAKIT
 STANDAR PENYAJIAN
Makanan Utama : 3x 300cc
Makanan selingan : 3 x 200cc
Total sehari : 1500cc (disesuaikan!!)
Pembagian Makan
• Pagi : Makanan Utama
• Jam 10.00 : 200 cc
• Siang : Makanan Utama
• Jam 16.00 : 200 cc
• Malam : Makanan Utama
• Jam 20.00 : 200 cc
 TSp ~ Tinggi Serap Bebas Laktosa
• Pasien dengan intoleran laktosa,malabsorbsi lemak, alergi
protein susu sapi, paska perdararahan saluran cerna, pasien
yang membutuhan formula enteral semi elemental,
FE RS FE K
Bahan : Bahan :
• Susu Bubuk Maltoextrin
LLM konsentrat whey
• Susu Bubuk PH minyak nabati
Pro DOS, EPA, DHA
• Minyak kelapa vitamin, mineral
• Minyak Canola
• Gula halus Nilai Gizi:
• Maltodextrin Energi (Kkal) : 1500
Protein (g) : 54
Nilai Gizi: Lemak (g) : 77
✔ Energi (Kkal) : 1552 Karbohidrat (g) : 164
✔ Protein (g) : 37 (9,6%)
✔ Lemak (g) : 70 (40,7%) Harga / 1500cc Rp. 131.250
✔ Karbohidrat (g) : 193 (49,7%)
 Cair 1C ~ Nutrisi Seimbang
Indikasi: Pasien yang memerlukan Makanan enteral dengan zat
gizi seimbang (1 cc = 1 kkal).
FEK
FE RS Bahan :
Bahan : • Maltodextrin
• Susu Bubuk • Sunflowr oil
• Canola oil,
Skim
• Sukrosa
• Bubuk Soya • Kalium kaseinat
• Minyak • Protein whey
kelapa • Vitamin, mineral
• Gula halus
Nilai Gizi:
Nilai Gizi: ✔ Energi (Kkal) : 1552
✔ Energi ✔ Protein (g) : 37
1519 ✔ Lemak (g) : 70
(Kkal) :
✔ Protein (g) : 62 (16,2%) ✔ Karbohidrat (g) : 200
✔ Lemak (g) : 48 (28,4%)
Harga / 1500cc Rp. 109.665
✔ Karbohidrat
210 (55,4%)
(g) :
 SOTIKA ~ Soya Tinggi Kalori
• Untuk pasien dengan kasus, Pre dan post operasi,
hyperkholesterol, Geriatri, Kanker, HIV, TB
FE RS FE K
Bahan : Bahan :
• Susu Bubuk • Bubuk kedelai
Skim • Gula
• Bubuk Soya • Maltodextrin
• Minyak Canola • Garam
• Minyak kelapa • Vitamin, mineral
• Gula halus
• Maltodextrin Nilai Gizi:
✔ Energi (Kkal) : 1725
Nilai Gizi: ✔ Protein (g) : 75
✔ Energi (Kkal) : 2028 ✔ Lemak (g) : 45
✔ Protein (g) : 81 (16%) ✔ Karbohidrat (g) : 240
✔ Lemak (g) : 69 (30%)
✔ Karbohidrat (g) : 274 (54%) Harga / 1500cc Rp. 187.500
 N 80 (N:NPC=1:80)
• Untuk pasien dengan kasus kegawatan

FEK
FE RS
Bahan :
Bahan :
• Maltodextrin
▪ Bubuk FCM
• Sukrosa
▪ Susu Bubuk Skim
• Why Protein
▪ Minyak kelapa
• Minyak sayur
▪ Gula halus
• vitamin, mineral
Nilai Gizi:
Nilai Gizi:
✔ Energi (Kkal) : 1502
✔ Energi (Kkal) : 1500
✔ Protein (g) : 103 (27,5%)
✔ Protein (g) : 84
✔ Lemak (g) : 38 (23%)
✔ Lemak (g) : 18
✔ Karbohidrat (g) : 186 (49,5%)
✔ Karbohidrat (g) : 252
Harga / 1500cc Rp. 29.004
Harga / 1500cc Rp. 126.090
 RP ~ Protein Rendah
• Pasien gangguan ginjal
FE RS
FE K
Bahan :
Bahan :
• Bubuk FCM
• Maltodextrine
• Susu Bubuk
Skim • Minyak nabati
• Minyak kelapa • sukrosa
• Minyak Canola • asam amino
• Gula halus • vitamin, mineral
• Maltodextrin
Nilai Gizi:
Nilai Gizi: ✔ Energi (Kkal) : 1620
✔ Energi (Kkal) : 1508 ✔ Protein (g) : 30
✔ Protein (g) : 31 (8,3%) ✔ Lemak (g) : 36
✔ Lemak (g) : 70 (41,6%) ✔ Karbohidrat (g) : 288
✔ Karbohidrat 189 ✔ Kalium : 360
(g) : (50,1%) Harga / 1500cc Rp. 116.970
✔ Kalium : 144
 RGRL ~ Tinggi Serat, Rendah Natrium
Rendah Lemak
• Pasien CVA
FERS FE K
Bahan : Bahan :
• Susu Bubuk Skim • Pati jagung
• Bubuk Soya • Sukrosa, isolat
• Minyak kelapa • Minyak bunga
• Minyak Canola • matahari
• Gula halus • Minyak kedelai
• Maltodextrin
• Protein kedelai
Nilai Gizi:
✔ Energi (Kkal) : 1521 Nilai Gizi:
✔ Protein (g) : 55 (14,5%) ✔ Energi (Kkal) : 1500
✔ Lemak (g) : 43 (25,7%) ✔ Protein (g) : 54
227 ✔ Lemak (g) : 42
✔ Karbohidrat (g) : (59,8%) ✔ Karbohidrat (g) : 198
✔ Natrium : 825 ✔ Natrium : 1140
Harga / 1500cc Rp. 31.420
Harga / 1500cc Rp. 121.620
 DM ~ Indeks Glikemik Rendah
• Untuk Pasien Diabetes
FE RS FE K
Bahan Mellitus
: Bahan :
• Susu Bubuk • Maltodextrin
Skim • Minyak nabati
• Bubuk Soya • Kaseinat dextrin
• Minyak kelapa • Protein whey
• Minyak Canola • Isomaltulosa
• Gula halus • Inulin
• Maltodextrin
Nilai Gizi:
Nilai Gizi: ✔ Energi (Kkal) : 1560
✔ Energi (Kkal) : 1505 ✔ Protein (g) : 60
✔ Protein (g) : 51 (13,5%) ✔ Lemak (g) : 42
✔ Lemak (g) : 61 (36,6%) ✔ Karbohidrat (g) : 234
✔ Karbohidrat (g) : 188(49,9%)
Harga / 1500cc Rp. 97.680
Harga / 1500cc Rp. 32.386
 TETP ~ Tinggi Energi Tinggi Protein
• Pasien yang memerlukan makanan enteral dengan
energy dan Protein tinggi.
FE RS FE K
Bahan : Bahan :
• Bubuk FCM • Maltodextrin
• Susu Bubuk • Konsentrat whey
Skim • Minyak nabati
• Minyak kelapa • DOS, EPA, DHA
• Minyak Canola • Gula
• Gula halus • Vitamin, mineral
• Maltodextrin
Nilai Gizi:
Nilai Gizi: ✔ Energi (Kkal) : 2550
✔ Energi (Kkal) : 2245 ✔ Protein (g) : 150
✔ Protein (g) : 96 (17,1%) ✔ Lemak (g) : 615
✔ Lemak (g) : 81 (32,6%) ✔ Karbohidrat (g) : 375
✔ Karbohidrat (g) : 282 (50,3%)
Harga / 1500cc Rp. 168.615
 FORMULA WHO F 75
• Pasien dengan gizi buruk fase stabilisasi

FE RS
Bahan :
• Susu Bubuk
Skim
• Minyak kelapa
• Minyak Canola
• Gula halus
• Maltodextrin

Nilai Gizi:
✔ Energi (Kkal) : 1126
✔ Protein (g) : 15 (5,4%)
✔ Lemak (g) : 46 (36,8%)
✔ Karbohidrat (g) : 163 (57,8%)

Harga / 1500cc Rp. 10.931

 FORMULA WHO F 100
• Pasien dengan gizi buruk fase transisi
FE RS
Bahan :
• Susu Bubuk
Skim
• Minyak kelapa
• Minyak Canola
• Gula halus

Nilai Gizi:
✔ Energi (Kkal) : 1520
✔ Protein (g) : 43 (11%)
✔ Lemak (g) : 90 (53,4%)
✔ Karbohidrat (g) : 131 (34,6%)

Harga / 1500cc Rp. 18.938

 FORMULA WHO F 135
• Pasien dengan gizi buruk fase Rehabilitasi
FE RS
Bahan :
• Susu Bubuk
Skim
• Minyak kelapa
• Minyak Canola
• Gula halus

Nilai Gizi:
✔ Energi (Kkal) : 2038
✔ Protein (g) : 51 (10,1%)
✔ Lemak (g) : 127 (56,2%)
✔ Karbohidrat (g) : 172 (33,7%)

Harga / 1500cc Rp. 22.973

 KETOGENIK
• Pasien dengan kejang
FE RS
Bahan :
• Susu Bubuk F.
Bayi
• Minyak kelapa
• Minyak Canola
• Gula halus
• Maltodextrin

Nilai Gizi:
✔ Energi (Kkal) : 1518
✔ Protein (g) : 14 (3,7%)
✔ Lemak (g) : 95 (56,3%)
✔ Karbohidrat (g) : 155 (40%)

Harga / 1500cc Rp. 17.957

PERBANDINGAN HARGA / 1500 cc

PERBANDING
FERS FEK AN
HARGA HARGA
JENIS (Rp) JENIS (Rp) FERS FEK
Nutrisi
1C 35.713 109.665 1 ; 4,3
Seimbang
SOTIKA Susu Bubuk
49.800 187.500 1 ; 3,1
Kedelai
Tinggi
N80 29.004 126.090 1 ; 3,0
Protein
Protein
RP 16.230 116.970 1 ; 7,2
Rendah
Tinggi Serat
RGRL 31.420 Rendah 121.620 1 ; 3,9
 PERBANDINGAN HARGA / 1500 cc
(LANJUTAN)
PERBANDING
FERS FEK AN
HARGA HARGA
JENIS (Rp) JENIS (Rp) FERS FEK
F75 10.931
F100 18.938
F135 22.973
KETOGENIK 17.957
Tinggi
Energi
TETP 36.931 168.615 1 : 2,7
Tinggi
Protein
Energi Siap
Pakai
TSp 48.528 131.250 1 : 4,6
Bebas
Laktosa
 ANALISA
Jumlah FERS FEK
rata2
Jenis Diet Harga / Total Harga Total Harga
px per Harga / pasien
pasien (Rp) (Rp)
bulan
1C 404 35.713 14.414.451 109.665 44.262.481
SOTIKA 118 49.800 5.887.892 187.500 22.168.269
N80 428 29.004 12.400.397 126.090 53.908.325
RP 139 16.230 2.261.022 116.970 16.294.821
RGRL 345 31.420 10.830.377 121.620 41.921.478
DM 137 32.386 4.451.864 97.680 13.427.243
F 75 39 10.931 425.455
F 100 99 18.938 1.870.509
F 135 14 22.973 321.619
TETP 10 36.931 369.310 168.615 1.686.150
KETOGENIK 2 17.957 35.914
TSp 57 48.528 2.784.775 131.250 7.531.731
JUMLAH : 1780 56.053.585 201.200.498
HEMAT PER BULAN 145.146.913
TERIMA KASIH