PENDAHULUAN
Latar Belakang
Stunting (pendek) merupakann salah satu masalah gizi yang dihadapi di dunia
khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Stunting menjadi permasalahan karena
berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan, kematian, daya tahan tubuh
yang rendah, kurangnya kecerdasan, produktivitas yang rendah dan perkembangan otak
suboptimal sehingga berkembang motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental.
Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi
ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai 24 bulan. Dampak
stunting tidak hanya dirasakan oleh individu yang mengalaminya, tetapi juga berdampak
terhadap roda perekonomian dan pembangunan bangsa. Hal ini karena sumber daya manusia
stunting memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan dengan sumber daya manusia normal.
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor
gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kejadian stunting antara lain faktor maternal, faktor lingkungan rumah, kualitas
makanan yang rendah, pemberian makan yang kurang, keamanan makanan dan minuman,
pemeberian ASI, infeksi, ekonomi politik, kesehatan dan pelayanan kesehatan, pendidikan,
sosial dan budaya, sistem pertanian dan pangaan, air, sanitasi dan lingkungan.
Maka untuk itu, DPC PERSAGI kota Pematangsiantar melakukan kampanye untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat terkait isi piringku sebagai solusi pemenuhan gizi
seimbang bagi keluarga dengan melakukan demo pengolahan protein hewani untuk anak balita
pada masyarakat.
ISI PIRINGKU KAYA AKAN PROTEIN HEWANI
1) Ikan Gabus
Ikan gabus (Channa striata) adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini
dikenal dengan banyak nama diberbagai daerah misalnya dolak kapuas hulu (Kalimantan
Barat), bocek (Riau), haruti/la’edo (Nias) dan lain sebagainya. Adapun karakteristik fisik ikan
tersebut yaitu memiliki tubuh yang memanjang dengan kepala bersisik yang berbentuk pipih
dan lebar, dengan mata yang terdapat pada bagian anterior kepala, sirip punggung lebih panjang
dari sirip ekor, serta warna tubuh pada bagian punggung hijau kehitaman dan bagian pertu
berwarna krem atau putih. Ikan gabus dikenal sebagai sumber protein hewani terbaik dan
penting untuk dikonsumsi dimana memiliki kandungan albumin yang tidak dimiliki oleh ikan
lainnya sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Sebenarnya apa saja kandungan nutrisi dari ikan
gabus sehingga baik dikonsumsi untuk tubuh? Berikut kandungan nutrisi dalam 100 gram ikan
gabus :
Mengkonsumsi ikan gabus secara rutin dapat menjadi salah satu cara memenuhi kebutuhan
asupan protein terutama untuk pertumbuhan anak-anak sebagai menu MPASI karena ikan
gabus kaya akan protein albumin yang cukup tinggi untuk menjaga kesehatan bayi. Kandung
protein ikan gabus jauh lebih tinggi dari telur, daging ayam, dan daging sapi. Dalam
pengolahannya, pastikan untuk mengupas kulit ikan gabus hingga bersih agar teksturnya
menjadi lembut. Kemudian saring atau blender semua bahan hingga halus sebelum disajikan.
Ikan gabus merupakan salah satu sumber protein yang mampu memberikan manfaat yang
baik untuk meningkatkan kesehatan otak pada bayi. Dimana pada usia 0-6 bulan menjadi masa-
masa emas bagi otak bayi yang sedang berkembang. Perkembangan otak bayi dapat dipantau
dengan menjaga nutrisi yang dikonsumsi oleh bayi. Ikan gabus juga dapat memperbaiki kondisi
gizi buruk yang dialami oleh bayi, balita, anak-anak, hingga ibu hamil. Kondisi gizi buruk
dapat terjadi karena kekurangan albumin dalam tubuh sehingga nutrisi tidak dapat terpenuhi.
Dengan mengkonsumsi ikan gabus secara rutin, dapat memperbaiki gangguan gizi buruk.
Bahan :
Alat :
- Panci
- Pisau
- Telenan
- Blender
- Wadah atau baskom
Prosedur :
1. Cuci ikan gabus hingga bersih kemudian lumuri dengan garam dan jeruk nipis
2. Kukus ikan gabus (pisahkan bagian kepala)
3. Pisahkan daging ikan gabus dengan duri
4. Haluskan ikan gabus menggunakan blender
5. Haluskan bawang merah dan bawang putih
6. Campurkan daging ikan gabus beserta bumbu yang telah dihaluskan hingga merata
7. Tambahkan tepung tapioka dan tepung terigu
8. Aduk hingga merata
9. Bentuk adonan menjadi bula-bulatan kecil (seperti bakso)
10. Adonan dikukus
11. Rebus kepala ikan gabus dengan air hingga mendidih
12. Tambahkan bumbuh halus, serai, jahe, lengkuas digeprek, daun salam, dan garam
secukupnya
13. Masukkan brokoli
14. Siapkan wadah, masukkan bola-bola ikan, kemudian disiram dengan kuah sup ikan
gabus.
15. Tambahkan seledri dan bawang goreng
16. Siap untuk disajikan
Kandungan Zat Gizi Bola-Bola Ikan Gabus
2) Rolade Tahu Telur
Bahan :
Prosedur :
1. Haluskan tahu lalu campurkan dengan wortel, bunci, daun bawang, garam, bawang
putih, bawang merah, dan lada bubuk
2. Aduk semua bahan merata
3. Kocok telur pada wadah lain kemudian dadar
4. Telur didadar dengan tipis
5. Letakkan adonan tahu diatas telur kemudian telur digulung
6. Lakukan hingga adonan habis
7. Bungkus gulungan telur dadar dengan daun pisang
8. Kukus selama kurang lebih 25 menit
9. Angkat dan disajikan
3) Nugget Ayam
Bahan :
Pelapis :
Prosedur :
Waktu I II III
07.00 WIB - Nasi Putih - Bubur Ayam - Nasi Putih
- Telur Dadar - Susu - Rolade Telur
- Sop Ayam - Bening Bayam +
Jagung Manis
10.00 WIB - Roti Tawar Isi - Potato Balls - Bubur Kacang
- Susu - Jus Hijau
- Susu
12.00 WIB - Nasi putih - Nasi Putih - Nasi Putih
- Nugget ayam - Sop Bola-Bola - Ayam Teriyaki
- Tempe Crispy Ikan - Sop Tahu Air
- Sop Cream - Tempe Bacem - Buah
- Buah - Sayuran Capcay
- Buah
16.00 WIB - Bubur - Puding Cokelat - Bikuit
Sumsum - Susu - Jus
- - Jus
18.00 WIB - Nasi Putih - Nasi Putih - Nasi Putih
- Steak Ikan - Ikan Lele Goreng - Gembung Pepes
- Pepes Tahu Bumbu - Steak Kentang
- Stup Buncis - Perkedel Kentang - Tumis Brokoli
- Buah - Sop Kacang - Buah
Merah
- Buah