Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran

Dosen pengampu:
Lukman Hakim, S.Pd., M.Pd

Oleh:
Imamia (180611100167)
Reny Prastica (180611100172)
Erika Apriscilla (180611100190)
Mohammad Syarif (180611100192)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2019
KELOMPOK 1 A:
Imamia (180611100167)
Erika Apriscilla (180611100190)

Analisis media pembelajaran di SD


Beri makan buaya di gunakan untuk pelajaran matematika yaitu simbol
matematika dasar kelas 2 SD/MI. Tujuan media Pembelajaran dengan judul “Beri
Makan Buaya” ini sangat menyenangkan dan mudah bagi siswa. Siswa di ajak
praktek langsusng agar lebih menyerap materi yan di berikan. Dengan permainan
ini anak akan memahami konsep simbol bilangan seperti lebih dari, kurang dari,
sama dengan. Media pembelajaran ini terbuat dari kardus, kertas bewarna, paku
payung, duoble tipe, kancing baju. Cara menggunakannya ialah cara satu siswa
mengambil satu kertas yang sudah berisikan angka random, setelah itu siswa
megambil kancing sebanyak angka yang ada di kertas itu. Lalu mengambil kertas
lagi dengan cara yang sama. Kemudian siswa mengarahkan mulut buaya ke
kancing yang lebih banyak, jika angka yang muncul sama maka mulut buaya tetap
pada posisi awal atau membentuk sama dengan (=).
Kelebihannya ialah bahan yang di butuhkan mudah di dapat dan media
mudah di gunakan serta cara membuatnya juga tidak sukar. Kekurangan media
ini hanya bisa digunakan untuk kelas rendah dan semakin besar angka yang di
gunakan maka semakin banyak kancing yang di gunakan. Dan tidak bisa di
gunakan dalam bilagan negatif.
Jenis media jika di lihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels dan
Glasgow (1990: 181-183) di bagi dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media
tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir. Menurut pembagian di atas,
media “beri makan buaya termasuk ke dalam pilihan media tradisional yaitu
permainan.
Feedback positive media pembelajaran SD
Feedback positive dari media ini ialah membuat semangat belajar siswa
lebih tinggi dan dengan adanya media pembelajaran, maka pembelajaran akan
menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.
Hal ini di dukung oleh teori menurut Hamalik seperti yang dikutip oleh
Azhar Arsyad (2003:15) pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh
pengaruh psikologis terhadap siswa.
Menurut Kemp dan Dayton dalam buku Azhar Arsyad (2003:21)
mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak positif dari
penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara
utama pembelajaran langsung sebagai berikut: 1) Penyampaian pembelajaran
menjadi lebih baku 2) Pembelajaran bisa lebih menarik 3) Pembelajaran menjadi
lebih interaktif 4) Lama waktu pemebelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat
5) Kualiatas hasil belajar dapat di tingkatkan 6) Pembelajaran dapat diberikan
kapan dimana diinginkan atau diperlukan 7) Sikap positif siswa terhadap apa yang
dipelajari 8) Peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif.
KELOMPOK 1 B:
Reny Prastica (180611100172)
Mohammad Syarif (180611100192)

Analisis media pembelajaran di SD


Menurut Ann Montanaro dalam aulia azmi Masna (2015:12) menjelaskan
bahwa pop up mirip dengan origami dimana kedua seni ini menggunakan teknik
melipat kertas. Pop up box memiliki kelebihan tersendiri dari media lainnya
diantaranya seperti menampilkan bentuk yang di buat dengan melipat dan
memiliki dimensi. Pop up box di gunakan untuk pelajaran IPA yaitu Rantai
makanan kelas 4 SD/MI. Tujuan media pembelajaran dengan judul “Pop up box
rantai makanan” ini sangat menyenangkan dan unik bagi siswa. Media ini
menggunakan audiovisual sehingga membuat siswa mengerti karena selain
menjelaskan, mereka juga melihat langsung gambar rantai makanan tersebut.
Media pembelajaran ini terbuat dari kardus, karton, gambar hewan dan tumbuhan,
duoble tipe. Cara menggunakannya ialah awalnya berbentuk kubus, lalu di buka
dan akan muncul gambar rantai makanan yang akan di jelaskan.

Kelebihannya mendapat pengalaman nyata karena siswa dapat melihat


secara langsusng rantai makanan tersebut, menumbuhkan kreativitas.
Kekurangan media ini adalah mudah rusak karena sering dibuka tutup dan juga
jika terkena air.

Jenis media jika di lihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels dan
Glasgow (1990: 181-183) di bagi dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media
tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir. Menurut pembagian di atas,
media pop up box termasuk ke dalam pilihan media tradisional yaitu visual yang
tidak di proyeksikan.
Feedback positive media pembelajaran SD
Feedback positivenya, media begitu berperan dalam sebuah proses
pembelajaran, sehingga penyaluran informasi atau materi yang di sampaikan guru
terhadap siswa dapat mudah di terima. Memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar.
Hal ini di dukung menurut Sudjana dan Rivai dalam Azhar Arsyad
(2003:24) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar siswa yaitu: 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar 2) Bahan pembelajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya
menguasai dan memcapai tujuan pembelajaran 3) Metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh
guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalu
guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai