Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM BTQ

Untuk memudahkan dan membantu saudaraku dalam memenuhi beban kerja mengajar
minimal 24 jam/minggu, saya mencoba menyuguhkan program Baca Tulis al Qur’an (BTQ)
berdasarkan Peraturan Dirjen PendidikanIslam No. Dj.I/12A/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan
pembelajaran tambahan (muatan local PAI) tentang baca tulis al-qur’an pada Sekolah dan
diuraikan dalam Pedoman Pelaksanaan Pemenuhan Beban Kerja GPAI Pada Sekolah dari dari Ditpais
Kemenag RI. selanjutnya anda dapat menyimak salah satu contoh program BTQ yang dikembangkan
di SMP Negeri 1 Arjawinangun.

PROGRAM

BACA TULIS AL QUR’AN (BTQ)


TAHUN PELAJARAN 2011-2012

SMP NEGERI 1 ARJAWINANGUN 2011


PENDAHULUAN

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan manusia. Agama menjadi pemandu
dalam upaya mewujudkan kehidupan yang bermakna, dan bermartabat. Menyadari betapa
pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai nilai agama dalam
kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik
pendidikan sekolah, keluarga maupun masyarakat.
Pendidikan agama dimaksud untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlakul
karimah. Akhlak mulia meliputi etika, budi pekerti dan moral sebagai substansi karakter seorang
muslim serta sebagai hasil proses dari manifestasi pendidikan agama. Hal ini sejalan dengan Undang
Undang N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yag
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa memiliki tujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
Untuk mencapai tujuan dan fungsi Pendidikan Nasional maka ditetapkan Pendidikan Agama sebagai
mata pelajaran wajib diikuti oleh peserta didik. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi, diuraikan bahwa ruang lingkup PAI meliputi aspek Al Qur’an, Hadits, Fiqh, Akhlak, Aqidah, dan
Tarikh. Aspek al Qur’an menjadi aspek prioritas karena itu pembelajaran aspek ini meliputi
membaca, menulis dan menghafal al Qur’an dipandang perlu dipertajam dalam pembelajaran PAI di
sekolah. Pelaksanaan bimbingan al Qur’an juga sejalan dengan PP No. 55 Tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan pasal 24 dan 25 yang menjelaskan bahwa, pendidikan
al Qur’an bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal membaca, menulis,
menghafal, memahami dan mengamalkan kandungan al Qur’an. Mengingat hal itu disusun program
pembelajaran ekstrakurikuler al Qur’an dalam program Baca Tulis Al Qur’an (BTQ).

LANDASAN

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional

PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

PP Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan

Keputusan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah

Keputusan Mendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah

Instruksi Menteri Agama Nomor 3 tahun 1990 tentang pelaksanaan upaya Peningkaran BacaTulis al
Qur’an
Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 44 A dan 124,
tanggal 13Mei 1982 tentang Usaha Peningkatan Kemampuan Baca Tulis al Qur’an bagi umat Islam
dalam rangka peningkatan penghayatan dan pengamalan al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari

Peraturan Direktur Jendreal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI Nomor Dj.I/12A Tahun 2009
tentang Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di sekolah

TUJUAN

Memperkokoh akidah melalui pemberian, pamupukan dan pengembangan pengetahuan,


penghayatan, pengamalan, pembiasaan melalui kajian al Qur’an

Meningkatkan pemahaman dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Meningkatkan kompetensi membaca, menulis dan menghafal al Qur’an.

Menumbuhkan peserta didik untuk gemar membaca al Qur’an

Memberikan habituasi kepada peserta didik untuk mengamalkan isi kandungan al Qur’an

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup program BTQ Pendidikan Agama Islam meliputi aspek kompetensi sebagai

berikut :

1. Standar Kompetensi
Kompetensi (competency) menurut bahasa adalah kemampuan atau kecakapan. Menurut istilah
artinya seperangkat pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dikuasai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya.
Kompetensi yang dmaksud dalam TBTQ ialah kemampuan, ketrampilan dan prilaku yang harus
dikuasai, dihayati oleh peserta didik dalam membaca, menulis dan menghafal al Qur’an.

a. Kompetensi Membaca

Standar komptetensi BTQ yang dikelola melalui mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an adalah
pengembangan dari SK dan KD dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
mengenai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam aspek al Qur’an. Adapun rumusan kompetensi
aspek membaca adalah : “ peserta didik mengenal huruf hijaiyah dan mampu membacanya dalam
rangkaian ayat al -Qur’an secara tarti l”. Kompetensi tersebut secara gradual dimulai dari :
a) Mengenal huruf hijaiyah meliputi huruf tunggal dan huruf sambung yang berada di awal

, ditengah dan diakhir dalam rangkaian kalimat (kata) dan jumlah kalimat.
b) Penguasaan makhorijul huruf yakni bagaimana cara mengucapkan dan mengeluarkan
bunyi huruf hijaiyah dengan benar
c) Peguasaan ilmu tajwid, yaitu kemampuan membaca al Qur’an yang sesuai dengan kaidah

kaidah membaca al Qur’an yang dicontohkan Rasulullah SAW.

b. Kompetensi Menulis

Kompetensi yang dikembangkan adalah peserta didik mengenal bentuk bentuk huruf hijaiyah dan
mampu menuliskannya dalam rangkaian kalimat atau ayat al Qur’an sesuai kaidah penulisan huruf
Arab atau kaligrafi. Adapun langkah langkah yang harus dikuasai secara gradual dimulai dari :

a) Menulis huruf tunggal


b) Menulis huruf berharakat
c) Menuliskan huruf sambung terdiri dari beberapa huruf, kalimat (kata) dan beberapa kalimat
d) Menyalin ayat al Qur’an dengan melihat teks al Qur’an maupun dilakukan secara imla atau dikte.

c. Kompetensi Menghafal

Standar kompetensi ketiga ialah kemampuan peserta didik dalam menghafal (tahfidz) surat surat
dalam juz 30 (Juz Amma) sebanyak 25 surat dimulai dari surat al Balad s.d surat an Naas dan do’a
sehari hari. Kemampuan atau kompetensi ini diharapkan peserta didik dikemudian hari mampu
menjadi imam dalam ibadah shalat berjamaah

2. Kompetensi Lulusan

Setelah menempuh kegiatan TBTQ, kompetensi peserta didik yang ingin dicapai untuk peserta didik
jenjang SMP adalah sebagai berikut :

Jenjang Kompetensi
Pendidikan Membaca Menulis Menghafal

1. Mampu membaca al Qur’an dengan benar

2. Khatam al Qur’an juz 30

3. Menyalin surat surat pilihan dari juz 30 (juz Amma) Annaas s.d al Alaq (19 surat)

4. Mampu membaca dengan benar dan memahami ilmu tajwid

5. Khatam al Qur’an juz 1 s.d juz 15

6. Menyalin surat surat pilihan dari dalam juz 30 (juz Amma) Dari surat Annaas s.d surat
al Balad (25 surat) dan do’a sehari hari
Kelas Kompetensi
Membaca Menulis Menghafal
7 1. Mampu membaca al Qur’an dengan benar
2. Khatam al Qur’an juz 1 ( juz 30)
3. Menyalin surat surat pilihan dari juz 30 (juz amma) Annaas s.d al Fiil (10 surat)

8 1. Mampu membaca dengan benar dan memahami ilmu tajwid


2. Khatam al Qur’an juz 30
3. Menyalin surat surat pilihan dari dalam juz 30 (juz Amma) dari surat Al Humazah s.d
surat al Alaq (9 surat) dan do’a sehari hari

9 1. Mampu membaca al Qur’an dengan benar, fasih dan memahami ilmu tajwid.
2. Khatam al Qur’an juz 1 dan 30 juz
3. Menyalin surat surat pilihan dari dalam juz 30 (juz Amma) dari surat At Tiin s.d
surat al Balad (6 surat)

3. Program Pengembangan

Peserta didik yang telah mampu mencapai target kompetensi dapat dilakukan pengembangan

(pengayaan) seperti :
a) Khatamul Qur’an
b) Tahsin al Qur’an
c) Bimbingan menulis al Qur’an
d) Bimbingan tahfidz al Qur’an

PENYELENGGARAAN

1. Pola Penyelenggaraan
Pelaksanaan pembinaan BTQ dilaksanakan menggunakan pola diniyah di sekolah pada Jam
pembelajaran intrakurikuler , yakni dua jam pelajaran selama 2 x 40 menit) tiap kelas, Tempat
yang digunakan menggunakan ruang kelas dan musholah SMP N 1 Arjawinangun yang sekaligus
sebagai program memakmurkan Musholah SMP N 1 Arjawinangun. Adapun jadwal yang
dilaksanakan sesuai dengan jam pertemuan tatap muka di setiap kelas masing-masing sebagaimana
yang ditetapkan oleh jadwal KBM sekolah.

Perhitungan jam kegiatan belajar mengajar sebagai berikut :


a) Kelas VII

1. 4 kelas x 45 menit = 180 menit = 4 JTM

2. 5 kelas x 2x45 menit = 450 menit = 5 JTM

b) Kelas VIII

1. BTQ, 2 kelas x 45 menit = 90 menit = 2 JTM

2. BTQ, 5 kelas x 45 menit = 225 menit = 5 JTM

c) Kelas IX

1. BTQ, 2 kelas x 45 menit = 90 menit = 2 JTM

3. Sarana dan Instrumen

Sarana yang diperlukan dalam menunjang kegiatan BTQ diantaranya :


v Panduan belajar al Qur’an (seperti Iqra)
v Mushaf al Qur’an
v Alat tulis lengkap
v Lekar/alas mushaf
v Papan tulis, spidol boarmarker
v Infocus dan layar screen (bila diperlukan)

Adapun instrument pendukung lainnya yang diperlukan seperti :


v Instrument placement test
v Format penilaian placement test
v Kartu kendali kegiatan BTQ
v Daftar hadir peserta didik
v Daftar hadir pembimbing
v Daftar nilai
v Laporan nilai

PENILAIAN DAN PELAPORAN


1. Penilaian
A. Pengertian

Penilaian yang dimaksud yakni upaya mengumpulkan serangkaian informasi secara


berkesinambungan dan mnyeluruh dari proses dan hasil belajar peserta didik yang dapat dijadikan
dasar untuk pencapaian kompetensi. Penilaian ini pun dapat dijadikan patokan atau tolok ukur untuk
perlakuan bimbingan baca tulis al Qur’an selanjutnya.

B. Tujuan
a) Untuk mengetahui tingkat kemajuan membaca, menulis dan menghafal peserta didik
b) Untuk mengetahui tingkat usaha peserta didik dalam belajar menuis, membaca dan

menghafal al qur’an

c) Utuk mengetahui daya guna dan hasil guna dari proses pelaksanaan BTQ
d) Sebagai evaluasi peserta didik dalam menentukan kenaikan kelompok belajar (kenaikan kelas)
kepada jenjang, kelompok atau kelas yang lebih tinggi

C. Ruang Lingkup

a) Proses Penilaian

Evaluasi mencakup penilaian proses dan penilaian hasil proses. Penilaian proses yang dimaksud
yakni pelaksanaan pengamatan (observasi) terhadap aktivitas belajar peserta didik dalam membaca,
menulis dan menghafal al Qur’an. Sedangkan penilaian hasil proses dilakukan dengan uji kompetensi
seperti ujian/ulangan tengah semester dan akhir semester. Dari hasil evaluasi ini peserta didik dapat
dilihat dan diputuskan naik tidaknya kepada kelompok atau kelas yang lebih tinggi.

b) Tehnik Penilaian

Adapun tehnik penilaiannya mencakup tes lisan (praktek membaca al Qur’an), tes tulisan (menulis al
Qur’an) dan tes penugasan atau portofolio.

2. Pelaporan

Pelaporan adalah proses pemberian hasil penilaian berupa sertifikasi atau raport kemampuan
membaca, menulis dan menghfal al Qur’an kepada peserta didik yang telah dinyatakan lulus dan
memiliki kompetensi yang ditargetkan atau telah mencapai standar kompetensi lulusan BTQ.
Lembaran sertifikasi atau raport tersebut mencantumkan nilai kuantitatif sebagai hasil proses
belajar dan ditandatangani oleh guru pembimbing/guru mata pelajaran BTQ/GPAI dan Kepala Satuan
Pendidikan/Kepala Sekolah.
PENUTUP

Penyelenggaraan bimbingan tuntas membaca, menulis dan menghafal al Qur’an (BTQ) adalah bagian
dari kegiatan pembelajaran intrakurikuler Pendidikan Agama Islam yang wajib dilaksanakan di
sekolah sebagai upaya mendukung, menambah dan penguatan pembelajaran PAI aspek Al Qur’an
pada jam intrakurikuler yang memiliki keterbatasan waktu jam tatap muka.

Arjawinangun 15 Juli 2011

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

H. Sarka, S.Pd.,M.Pd. S a y i d i, S.PdI.


NIP. 19640524 198803 1005

Anda mungkin juga menyukai