Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan kehidupan yang bermakna, dan bermartabat.
Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka
internalisasi nilai nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan,
yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan sekolah, keluarga maupun masyarakat.
Pendidikan agama dimaksud untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlakul karimah.
Akhlak mulia meliputi etika, budi pekerti dan moral sebagai substansi karakter
seorang muslim serta sebagai hasil proses dari manifestasi pendidikan agama. Hal ini
sejalan dengan Undang Undang N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
bahwa pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yag bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan dan fungsi Pendidikan Nasional maka ditetapkan Pendidikan
Agama sebagai mata pelajaran wajib diikuti oleh peserta didik. Permendiknas No. 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi, diuraikan bahwa ruang lingkup PAI meliputi aspek Al-
Qur’an, Hadits, Fiqh, Akhlak, Aqidah, dan Tarikh. Aspek Al-Qur’an menjadi aspek
prioritas karena itu pembelajaran aspek ini meliputi membaca, menulis dan menghafal Al-
Qur’an dipandang perlu dipertajam dalam pembelajaran PAI di sekolah. Pelaksanaan
bimbingan Al-Qur’an juga sejalan dengan PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan pasal 24 dan 25 yang menjelaskan bahwa, pendidikan
Al-Qur’an bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal membaca,
menulis, menghafal, memahami dan mengamalkan kandungan Al-Qur’an. Mengingat hal
itu disusun program pembelajaran ekstrakurikuler Al-Qur’an dalam program  Baca Tulis
Al-Qur’an (BTQ).

B. LANDASAN
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional.
1. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
2. PP Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.
3. Keputusan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Keputusan Mendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
1
5. Instruksi Menteri Agama Nomor 3 tahun 1990 tentang pelaksanaan upaya Peningkaran
BacaTulis Al-Qur’an.
6. Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 44 A
dan 124, tanggal 13Mei 1982 tentang Usaha Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al-
Qur’an bagi umat Islam dalam rangka peningkatan penghayatan dan pengamalan Al-
Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
7. Peraturan Direktur Jendreal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI Nomor Dj.I/12A
Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama
Islam di  sekolah.

C. TUJUAN

1. Memperkokoh akidah melalui pemberian, pamupukan dan pengembangan


pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan melalui kajian Al-Qur’an.
2. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketaqwaannya kepada Allah SWT.
3. Meningkatkan kompetensi membaca, menulis dan menghafal Al-Qur’an.
4. Menumbuhkan peserta didik untuk gemar membaca Al-Qur’an.
5. Memberikan habituasi kepada peserta didik untuk mengamalkan isi kandungan Al-
Qur’an.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup program BTQ Pendidikan Agama Islam meliputi aspek kompetensi
sebagai berikut :
1. Standar Kompetensi
Kompetensi (competency) menurut bahasa adalah kemampuan atau kecakapan.
Menurut istilah artinya seperangkat pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan prilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya.
Kompetensi yang dmaksud dalam BTQ ialah kemampuan, ketrampilan dan prilaku yang
harus dikuasai, dihayati oleh peserta didik dalam membaca, menulis dan menghafal Al-
Qur’an.
2. Kompetensi Membaca
Standar komptetensi  BTQ yang dikelola melalui mata pelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an  adalah pengembangan dari SK dan KD dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006
tentang Standar Isi mengenai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam aspek Al-Qur’an.
Adapun  rumusan kompetensi aspek membaca adalah : “ peserta didik mengenal huruf
hijaiyah dan mampu membacanya dalam rangkaian  ayat  al -Qur’an secara tarti l”.
Kompetensi tersebut secara gradual dimulai dari :
a. Mengenal huruf hijaiyah meliputi huruf tunggal dan huruf sambung yang berada di
awal ditengah dan diakhir dalam rangkaian kalimat (kata) dan jumlah kalimat.
b. Penguasaan makhorijul huruf yakni bagaimana cara mengucapkan dan
mengeluarkan bunyi huruf hijaiyah dengan benar.

2
c. Peguasaan ilmu tajwid, yaitu kemampuan membaca Al-Qur’an yang sesuai dengan
kaidah kaidah membaca Al-Qur’an yang dicontohkan Rasulullah SAW.
3. Kompetensi Menulis
Kompetensi yang dikembangkan adalah peserta didik mengenal bentuk bentuk
huruf hijaiyah dan mampu menuliskannya dalam rangkaian kalimat atau ayat Al-Qur’an
sesuai kaidah penulisan huruf Arab atau kaligrafi. Adapun langkah langkah yang harus
dikuasai secara gradual dimulai dari :
a. Menulis huruf tunggal.
b. Menulis huruf berharakat.
c. Menuliskan huruf sambung terdiri dari beberapa huruf, kalimat (kata) dan beberapa
kalimat.
d. Menyalin ayat Al-Qur’an dengan melihat teks Al-Qur’an maupun dilakukan secara
imla atau dikte.
4. Kompetensi Menghafal
Standar kompetensi ketiga ialah kemampuan peserta didik dalam menghafal
(tahfidz) surat surat dalam juz 30 (Juz Amma) sebanyak 36 surat dimulai dari surat An-
Naba s.d surat An-Naas dan do’a sehari-hari. Kemampuan atau kompetensi ini
diharapkan peserta didik dikemudian hari mampu menjadi imam dalam ibadah shalat
berjamaah.
5. Kompetensi Lulusan
Setelah menempuh kegiatan BTQ, kompetensi peserta didik yang ingin dicapai
untuk peserta didik jenjang SMK adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan Membaca Menulis Menghafal.
b. Mampu membaca Al-Qur’an dengan benar.
c. Khatam Al-Qur’an juz 30.
d. Menyalin surat surat pilihan dari juz 30 (juz Amma) An-Naba s.d surat An-Naas
(36 surat) dan do’a sehari hari.
e. Mampu membaca dengan benar dan memahami ilmu tajwid.
f. Khatam Al-Qur’an juz 1 s.d juz 15
6. Program Pengembangan
Peserta didik yang telah mampu mencapai target kompetensi dapat dilakukan
pengembangan (pengayaan) seperti :
a. Khatamul Qur’an.
b. Tahsin Al-Qur’an.
c. Bimbingan menulis Al-Qur’an.
d. Bimbingan tahfidz Al-Qur’an.

E. PENYELENGGARAAN
1. Pola Penyelenggaraan
Pelaksanaan pembinaan  BTQ dilaksanakan menggunakan pola diniyah di
sekolah pada  Jam pembelajaran  intrakurikuler , yakni  dua jam pelajaran  selama 2 x
45 menit)  tiap kelas,  Tempat yang digunakan menggunakan ruang  kelas  dan 

3
musholah  SMK Informatika Bina Generasi 2  yang sekaligus sebagai program
memakmurkan Musholah SMK Informatika Bina Generasi 2  .  Adapun jadwal yang
dilaksanakan  sesuai dengan jam pertemuan  tatap muka di setiap kelas masing-masing
sebagaimana yang ditetapkan oleh jadwal KBM sekolah.
Perhitungan jam kegiatan belajar mengajar sebagai berikut :
a. Kelas X
BTQ, 2 x 45 menit = 90 menit = 2 JP
b. Kelas XI
BTQ, 2 x 45 menit = 90 menit = 2 JP
c. Kelas XII
BTQ, 2 x 45 menit = 90 menit = 2 JP
2. Sarana dan Instrumen
a. Sarana yang diperlukan dalam menunjang kegiatan BTQ diantaranya :
1) Panduan belajar Al-Qur’an (seperti Iqra).
2) Mushaf Al-Qur’an
3) Alat tulis lengkap
4) Lekar/alas mushaf.
5) Papan tulis, spidol boardmarker
b. Adapun instrument pendukung lainnya yang diperlukan seperti
1) Instrument placement test
2) Format penilaian placement test.
3) Kartu kendali kegiatan BTQ
4) Daftar hadir peserta didik.
5) Daftar hadir pembimbing
6) Daftar nilai.
7) Laporan nilai

4
BAB II

PENILAIAN DAN PELAPORAN

A. Penilaian
Penilaian yang dimaksud yakni upaya mengumpulkan serangkaian informasi secara
berkesinambungan dan mnyeluruh dari proses dan hasil belajar peserta didik yang dapat
dijadikan dasar untuk pencapaian kompetensi. Penilaian ini pun dapat dijadikan patokan atau
tolok ukur untuk perlakuan bimbingan baca tulis Al-Qur’an selanjutnya.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan membaca, menulis dan menghafal peserta didik.
2. Untuk mengetahui tingkat usaha peserta didik dalam belajar menuis, membaca dan
menghafal Al-Qur’an.
3. Utuk mengetahui daya guna dan hasil guna dari proses pelaksanaan  BTQ.
4. Sebagai evaluasi peserta didik dalam menentukan kenaikan kelompok belajar (kenaikan
kelas) kepada jenjang, kelompok atau kelas yang lebih tinggi.
C. Ruang Lingkup
1. Proses Penilaian
Evaluasi mencakup penilaian proses dan penilaian hasil proses. Penilaian proses
yang dimaksud yakni pelaksanaan pengamatan (observasi) terhadap aktivitas belajar
peserta didik dalam membaca, menulis dan menghafal Al-Qur’an. Sedangkan penilaian
hasil proses dilakukan dengan uji kompetensi seperti ujian/ulangan tengah semester dan
akhir semester. Dari hasil evaluasi ini peserta didik dapat dilihat dan diputuskan naik
tidaknya kepada kelompok atau kelas yang lebih tinggi.
2. Tehnik Penilaian
Adapun tehnik penilaiannya mencakup tes lisan (praktik membaca Al-Qur’an), tes
tulisan (menulis Al-Qur’an) dan tes penugasan atau portofolio.
3. Pelaporan
Pelaporan adalah proses pemberian hasil penilaian berupa sertifikasi atau raport
kemampuan membaca, menulis dan menghfal Al-Qur’an kepada peserta didik yang telah
dinyatakan lulus dan memiliki kompetensi yang ditargetkan atau telah mencapai standar
kompetensi lulusan  BTQ. Lembaran sertifikasi atau raport tersebut mencantumkan  nilai
kuantitatif sebagai hasil proses belajar dan ditandatangani oleh guru pembimbing/guru
mata pelajaran BTQ/GPAI dan Kepala Satuan Pendidikan/Kepala Sekolah.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyelenggaraan bimbingan tuntas membaca, menulis dan menghafal Al-Qur’an
(BTQ) adalah kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang wajib dilaksanakan di
sekolah sebagai upaya mendukung, menambah dan penguatan pembelajaran PAI aspek Al-
Qur’an pada jam  intrakurikuler yang memiliki keterbatasan waktu jam tatap muka.

Bogor, Juli 2022

Mengetahui,                                                    
Kepala Sekolah      Guru BTQ          

Gina Hafsari Arifin, S. E., M. Pd                                         Nur Hasanudin, S. Pd

Anda mungkin juga menyukai