Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
1
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
(dan keluarga mereka) maupun mitra bisnis perusahaan, maka tanpa disadari event
tersebut telah memperluas employee’s pride, ambitious, ego dan bahkan
productivity motivation mereka.
Makna pesan yang terkandung dalam sebuah special event juga meliputi daya
tarik publisitas bagi perusahaan atau brand. Dalam hal ini, special events menjadi
sebuah media atau bahkan menjadi “pesan” itu sendiri. Special event tersebut
harus memiliki daya tarik jurnalistik yang kuat sehingga dapat menjadi sebuah
berita yang layak untuk dipublikasikan. Selain itu, special event juga harus
memiliki konsep acara yang kuat sehingga dapat menjadi modal publikasi bagi
perusahaan. Sebuah event organizer harus menciptakan special event yang dapat
membantu sebuah perusahaan untuk mendapatkan nilai publisitas yang kuat.
Maka dari itu, dibutuhkan suatu manajemen komunikasi yang meliputi langkah-
langkah perencanaan komunikasi didalamnya. Setiap event organizer yang
menyelenggarakan special event harus memperhatikan bagaimana keseluruhan
konsep acara dapat dijadikan sebagai daya tarik publikasi. Penciptaan konsep atau
proses pengelolaan pesan tersebut dapat dilakukan melalui suatu proses
perencanaan komunikasi.
PlusOne Indonesia merupakan salah satu event organizer yang ikut
meramaikan industri event di Indonesia. Sebagai salah satu event organizer,
PlusOne Indonesia menyediakan jasa penyelenggaraan event kepada perusahaan-
perusahaan yang ingin mengadakan event dengan berbagai bentuk acara dan
tujuan. Terbentuk pada bulan Oktober 2014, PlusOne Indonesia merupakan
sebuah perusahaan penyedia jasa penyelenggaraan event yang lahir dari 3 orang
pendiri. Sebelumnya, 3 orang pendiri tersebut telah berkecimpung di dunia
penyelenggaraan event cukup lama dan bisa dibilang bahwa PlusOne Indonesia
adalah hasil merger dari dua perusahaan event organizer tempat para pendiri
bekerja sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan kapasitas PlusOne
Indonesia dalam menyelenggarakan sebuah event tidak diragukan lagi.
PlusOne Indonesia juga terlibat dalam fenomena pemanfaatan special event
oleh perusahaan sebagai media publikasi. Sebagai event organizer, terdapat
beberapa special events yang telah diselenggarakan oleh PlusOne Indonesia untuk
3
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, pertanyaan yang akan
dirumuskan menjadi rumusan masalah adalah:
Bagaimana manajemen komunikasi dalam penyelenggaraan special event
yang dilaksanakan oleh PlusOne Indonesia pada periode Oktober 2014 –
Juli 2015?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengggambarkan dengan jelas
tentang:
4
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang signifikan,
diantaranya:
E. Kerangka Pemikiran
1. Special Event sebagai Media Publikasi
Special event saat ini sudah menjadi media promosi yang efektif bagi
perusahaan, brand, produk atau seseorang yang sedang dipromosikan. Pengertian
special event adalah suatu kegiatan public relation yang cukup penting dalam
upaya memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan
memenuhi selera atau kesenangan, serta upaya untuk menarik perhatian bagi
publiknya. Special event juga merupakan suatu kegiatan untuk menarik perhatian
media massa dan publik terhadap suatu perusahaan, produk atau seseorang
(Pudjiastuti, 2010:xvi).
Pengertian special event menurut Getz (Beliana, 2014:23) terdapat dua konteks
yaitu dari sudut pandang event organizer dan konsumennya.
a. Event organizer
Special event yang dirancang dan dilaksanakan oleh sebuah event
organizer merupakan jenis acara yang dalam perancangannya harus dibuat
secara khusus dan benar-benar berbeda, sehingga acara tersebut tidak sama
seperti acara yang biasanya dibuat oleh klien. Sebuah special event
5
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Dari pernyataan para ahli tersebut dapat dilihat bahwa penyelenggaraan sebuah
special event memiliki peran yang penting bagi pihak yang
menyelenggarakannya. Karena dengan menyelenggarakan sebuah acara yang
special atau khusus maka hal tersebut akan membuat acaranya berbeda dari acara-
acara biasa. Selain itu, special event tentunya akan lebih menarik perhatian
audiens. Secara khusus special event dapat meningkatkan empat unsur penting,
yaitu:
a. Awareness (pengenalan) produk/jasa, organisasi.
b. Pleasure (kesenangan) upaya untuk pemenuhan selera publik.
c. Knowledge (pengetahuan) meningkatkan pengetahuan publik.
d. Image (citra) meningkatkan citra positif perusahaan.
6
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
7
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Berdasarkan tujuan dari special event di atas, dapat disimpulkan bahwa special
event dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran (awareness), pengetahuan
(knowledge), mempertahankan penerimaan masyarakat, memperoleh rekanan
maupun pelanggan baru, meningkatkan citra positif perusahaan dimata khalayak,
mempengaruhi pengunjung yang merupakan khalayak sasaran. Dari tujuan
tersebut, pihak penyelenggara, dalam hal ini event organizer, harus paham betul
atas tujuan dari sebuah special event yang coba digelar oleh perusahaan. Selain
tujuan, Elvinaro Ardianto (2008) juga mengemukakan fungsi dari special event,
yaitu:
8
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Bentuk acara yang lebih unik dan spesifik dapat memberikan kesan yang
berbeda. Format acara mengarah pada tahapan pelaksanaan acara untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Format acara bergantung pada kemasan acara atau
kesan acara yang ingin ditampilkan melalui serangkaian acara dalam special
event. Kesan yang ingin ditampilkan mengarah kepada kesan apa yang ingin
penyelenggara tanamkan kepada khalayak dengan mengingat acara yang
diadakan, pesan-pesan yang disampaikan, baik tentang perusahaan, produk,
maupun brand. (Pudjiastuti, 2010:26).
Dari penjelasan tentang special event di atas, seluruh elemen yang terdapat
didalamnya bertujuan untuk mendukung proses publikasi yang menjadi tujuan
utama diselenggarakannya special event. Karakterisitik dari special event yang
telah dijabarkan sebelumnya menjadi sebuah pedoman dalam menyusun strategi
publikasi dengan mengelompokkan target sasaran dan tujuan diselenggarakannya
special event. Melalui special event, suatu perusahaan dapat meraih publisitas
yang positif. Dengan mempertimbangkan tujuan, fungsi, karakteristik, dan elemen
yang terdapat dalam special event proses publikasi melalui special event akan
menjadi efektif.
Sebagai sebuah fenomena yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti
menganggap bahwa special event merupakan sebuah fenomena yang biasanya
dilaksanakan oleh sebagian besar agensi kehumasan. Namun dalam penelitian ini,
peneliti mencoba untuk mencari tahu bagaimana fenomena special event tersebut
diselenggarakan oleh agensi atau perusahaan penyedia jasa layanan
9
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2. Manajemen Komunikasi
2.1. Definisi dan Tujuan Manajemen Komunikasi
Manajemen komunikasi adalah proses penggunaan berbagai sumber daya
komunikasi secara terpadu. Michael Kaye (1994:8) mendefinisikan manajemen
komunikasi sebagai upaya manusia atau individu untuk mengelola proses
komunikasi melalui penyusunan kerangka makna dan dengan mengoptimalkan
sumber daya komunikasi serta teknologi yang ada. Pengertian lainnya tentang
manajemen komunikasi diungkapkan oleh Parag Diwan (1999) manajemen
komunikasi sebagai proses penggunaan berbagai sumber daya komunikasi
secara terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. (Abidin, 2015:131)
Menurut Mc Elreath dalam Cutlip dan Centre (1982), manajemen
komunikasi berarti penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian
suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi, mulai dari
pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi pers, dari
pembuatan brosur hingga kampanye, dan penyelenggaraan acara open house
hingga kampanye politik, dari pengumuman pelayanan publik hingga
menangani manajemem krisis. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
manajemen komunikasi secara umum merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengordinasian, dan pengontorlan penyampaian pesan (ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efisien agar terjadi saling memengaruhi diantara keduanya.
Tujuan utama manajemen komunikasi adalah pemanfaatan optimal sumber
daya manusia dan teknologi. Pada intinya, hasil dari proses komunikasi adalah
terciptanya dialog yang berjalan dua arah sekaligus melahirkan pertukaran
informasi yang relatif seimbang. Selain itu, terdapat suatu unsur yang
menyebabkan terjadinya proses manajemen komunikasi. Oteng Sutisna (1983)
10
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Proses komunikasi akan berjalan dengan baik dan efektif jika ide, gagasan,
dan informasi dimiliki secara bersama-sama oleh manusia yang terlibat dalam
perilaku komunikasi. Didalam proses manajemen komunikasi, efektivitas
sangat diperlukan untuk mencapai tujuan manajemen komunikasi. Manajemen
komunikasi merupakan proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyal untuk
memberikan informasi, membujuk, atau memberi perintah berdasarkan makna
yang sama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para komunikator dan
konteks sosialnya (Cutlip, 2007). Efektivitas merupakan suatu keadaan yang
menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan manajemen dalam
mencapai tujuan. Adapun komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media. Dengan demikian, efektivitas
komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang mampu mencapai tujuan
dari isi pesan tersebut dan memberikan umpan balik (feedback) atau reaksi
sehingga pesan pun berhasil tersampaikan dan menimbulkan komunikasi yang
efektif.
Efektivitas tidak boleh lepas dari faktor tujuan, faktor manusia, faktor nilai,
dan faktor sistem organisasi yang dihubungkan dengan kondisi waktu, target,
jumlah, dan kualitas. Dengan demikian, efektivitas bersifat multidimensional
sehingga strategi yang dipilih untuk meningkatkan efektivitas bergantung pada
kekhususan atau spesifikasi faktor dari permasalahan yang hendak dipecahkan.
Robbins (1998) mengemukakan bahwa untuk mengukur efektivitas dapat
digunakan empat pendekatan, yaitu:
11
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
12
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
discussion (FGD), survey, telepon, mencari data melalui media online, dan
laporan lapangan. Adapun metode formal meliputi analisis database,
survey, dan analisis isi (Center dan Broom, 2009:297-306).
2.2.2. Perencanaan
Perencanaan, seperti yang dikatakan Santoso S. Hamidjojo (2001)
dalam (Abidin, 2015:86), adalah kegiatan atau hasil pemikiran tentang
sesuatu yang akan dicapai setelah mempertimbangkan sumber dan
kendala. Sementara itu, Sondang Siagian (1984:63) mengartikan
perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang dari hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang
dalam rangka mencapai tujuan.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah
identifikasi dari berbagai sumber kekuatan yang akan dijadikan acuan
untuk mencapai keinginan yang akan dikehendaki. John Middleton dalam
Abidin (2015:86) mengatakan:
13
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
14
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
15
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
16
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
17
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
g. Pengembangan pesan
Dalam mengembangkan pesan, hal yang perlu diperhatikan adalah
targetkan pada kelompok yang spesifik, fokus pada masalah yang spesifik,
berorientasi tindakan, sederhana dan terarah, cocok dan sesuai dengan
kelompok sasaran yang dituju, mudah dimengerti, menarik dan memikat.
Pengembangan pesan dilakukan menurut sejumlah prinsip, antara
lain kesederhanaan dan keterarahan, kemudahan untuk dimengerti,
ketetapan penyasaran, dan penggunaan nada pesan yang memikat. Semua
itu bertujuan agar pesan yang merupakan inti dari semua kegiatan
komunikasi dapat disampaikan secara efektif dan mencapai sasaran yang
dimaksudkan.
Hal-hal pokok yang perlu diketahui sebelum melakukan
pengembangan program komunikasi antara lain:
persepsi masyarakat mengenai masalah yang dihadapi;
kebiasaan hidup masyarakat yang berkaitan dengan masalah
yang hendak di atasi;
bahasa dan perbendaharaan simbol yang dimiliki masyarakat
berkaitan dengan masalah yang akan di atasi;
pendekatan yang diterima di tengah masayarakat.
18
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
19
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
20
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
21
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
22
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
penyesuaian konsep dengan tujuan yang dicanangkan oleh klien. Setelah terjadi
kesepemahaman antara pihak committee yaitu klien dengan pihak PlusOne
Indonesia sebagai organizer atau penyelenggara mengenai tujuan dan target
sasaran, sebuah event organizer dapat menentukan konsep acara yang sesuai
dengan tujuan, target sasaran dan anggaran biaya yang diinginkan oleh klien.
Dalam hal ini hubungan antara pihak penyelenggara atau event organizer dengan
klien dan suppliers digambarkan dengan model di bawah ini.
Bagan 1.1
Model Inisiatif Committee
Committee/Client
Professional
Planners/Organizers
Suppliers/Vendors
23
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
suatu fungsi yang menjadi tambahan bagi sebuah event organizer dalam
penyelenggaraan special event. Fungsi tersebut berkaitan dengan tujuan yang
ingin disampaikan oleh sebuah perusahaan yang menjadi klien. Proses pencapaian
tujuan tersebut pada umumnya juga berkaitan dengan pengelolaan proses
komunikasi yang dijalankan oleh event organizer tersebut. Hal tersebut juga yang
menjadi daya tarik penelitian ini. Peneliti mencoba untuk mencari tahu
pengelolaan proses komunikasi melalui manajemen komunikasi yang dilakukan
oleh sebuah event organizer dalam penyelenggaraan special event.
Event organizer yang menjadi objek penelitian ini adalah PlusOne Indonesia.
PlusOne Indonesia menjadi event organizer sekaligus sebagai tempat peneliti
untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk mengetahui manajemen
komunikasi dalam penyelenggaraan special event.
F. Kerangka Konsep
Melalui kerangka konsep, peneliti akan mengaplikasikan landasan teoritif
terkait sebagai sebuah instrumen bagi penelitian ini. Hal tersebut dilakukan guna
membatasi sekaligus menentukan indikator yang akan menuntun peneliti ketika
memaparkan analisis tentang manajemen komunikasi dalam pelaksanaan special
events oleh PlusOne Indonesia periode Oktober 2014 hingga Juli 2015. Adapun
wujud dari special events tersebut adalah beberapa event yang telah
diselenggarakan dalam kurun waktu dari bulan Oktober 2014 hingga Juli 2015
oleh PlusOne Indonesia, selaku event organizer, dan termasuk kedalam kategori
special event.
24
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Mendefinisikan masalah
Membuat perencanaan
1. Mendefinisikan masalah
Mendefinisikan masalah meliputi latar belakang masalah, identifikasi
kebutuhan publik, dan melakukan penyelidikan dan memonitor opini. Riset
ilmiah berperan penting untuk mendapatkan informasi dalam merumuskan
perencanaan strategis. Tanpa riset, praktisi komunikasi tidak dapat memahami
situasi dan memberikan solusi. Riset tidak selalu menjawab semua pertanyaan
atau masalah, tetapi menjadi pondasi penting dalam merumuskan perencanaan
komunikasi yang efektif karena mampu mengurangi ketidakpastian.
2. Membuat perencanaan
Perencanaan, seperti yang dikatakan Santoso S. Hamidjojo (2001) dalam
(Abidin, 2015:86), adalah kegiatan atau hasil pemikiran tentang sesuatu yang
akan dicapai setelah mempertimbangkan sumber dan kendala. Sementara itu,
Sondang Siagian (1984:63) mengartikan perencanaan sebagai keseluruhan
proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan
dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan.
25
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
26
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
G. Model Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut.
menganalisis masalah
Perencanaan menganalisis khalayak
Komunikasi merumuskan tujuan
komunikasi
memilih media atau
saluran komunikasi
mengembangkan pesan
merencanakan monitoring
dan evaluasi
27
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
manajemen Cutlip, Center, dan Broom (2006) yang terdiri dari mendefinisikan
masalah, membuat perencanaan, aksi dan komunikasi, dan evaluasi yang
dikaitkan dengan langkah-langkah perencanaan komunikasi menurut Assifi dan
French (Zulkarnaen dkk., 1994:20), yaitu menganalisis masalah, menganalisis
khalayak, merumuskan tujuan komunikasi, memilih media atau saluran
komunikasi, mengembangkan pesan, dan merencanakan monitoring dan evaluasi.
H. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian yang berfokus pada manajemen komunikasi dalam
penyelenggaraan special event ini menggunakan studi kasus sebagai metodenya.
Studi kasus sendiri merupakan penyelidikan empiris tentang suatu fenomena
kontemporer, yang terjadi dalam sebuah kenyataan, terutama ketika batasan kasus
tersebut berada di antara fenomena dan konteks yang tidak terlalu jelas (Yin,
2009: 4). Berangkat dari pemahaman tersebut, sedikitnya peneliti memiliki tiga
buah alasan kenapa penelitian ini membutuhkan metode studi kasus. Pertama,
studi kasus digunakan untuk memberikan batas penelitian berupa
penyelenggaraan special event yang diselenggarakan oleh PlusOne Indonesia pada
periode satu tahun terakhir. Kedua, memperjelas batasan di dalam
penyelenggaraan special event dengan menggunakan empat langkah manajemen
komunikasi secara operasional, mengacu pada pendekatan Cutlip, Center, dan
Broom’s dalam Planning and Management Method’s, yaitu mendefinisikan
masalah, perencanaan, aksi dan komunikasi, dan evaluasi bentuk aktivitas
komunikasi (Abidin, 2015:59-61). Ketiga, batasan penelitian juga merujuk pada
lembaga yang menyelenggarakan special event, yakni PlusOne Indonesia.
Menurut Desscombe (2007: 93-95), studi kasus dapat dikategorikan ke
dalam tiga jenis yaitu deskripsi, eksplorasi dan perbandingan. Sementara
penelitian ini sendiri akan mengarah pada jenis deskripsi yang berati hanya
menggambarkan peristiwa apa saja yang terjadi pada saat suatu kasus yang telah
berlangsung. Hal ini didasari oleh keinginan peneliti untuk menggambarkan
28
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
29
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
Keempat, membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang. Kelima, membandingkan hasil wawancara dengan
isi suatu dokumen yang berkaitan.
Merujuk pada langkah-langkah tersebut, maka uji validitas dalam penelitian
ini akan dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan peneliti mengenai
manajemen komunikasi dalam penyelenggaraan special event oleh PlusOne
Indonesia dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada Account Director dan
Account Manager PlusOne Indonesia yang secara langsung mengelola dan
melaksanakan tahapan manajemen komunikasi dalam penyelenggaraan special
event. Selain membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara, uji
validitas dalam penelitian ini juga dilakukan dengan membandingkan hasil
wawancara tadi dengan dokumen berkaitan yang didapatkan selama penelitian.
Dokumen yang dimaksud disini adalah laporan dan arsip yang terkait tahapan
manajemen komunikasi dalam penyelenggaraan special event oleh PlusOne
Indonesia dalam periode Oktober 2014 – Juli 2015.
Selain melaksanakan uji validitas, juga akan melakukan uji reliabilitas.
Tujuan umum dilakukan uji reliabilitas adalah meminimalkan error dan bias
dalam suatu penelitian. Menurut Yin (2009), cara umum untuk melakukan
reliabilitas adalah membuat sebanyak dan seoperasional mungkin langkah-
langkah yang ada. Reliabilitas juga dapat dilakukan dengan mendokumentasikan
prosedur yang digunakan ketika melakukan penelitian. Dengan pendokumentasian
prosedur tersebut, reliabilitas dapat diuji dengan menjalankan prosedur tersebut
hingga mendapatkan hasil sama dengan penelitian.
4. Teknik Analisis
Yin (2009) berpendapat bahwa teknik analisis data dalam studi kasus terdiri
dari pengujian, pengategorian, penabulasian, ataupun pengombinasian kembali
bukti-bukti untuk menunjuk proposisi awal suatu penelitian. Menurut Yin
(2009:136) terdapat tiga bentuk analisis data dominan, yakni penjodohan pola,
pembangunan penjelasan, dan deret waktu. Dalam penelitian ini teknik analisis
30
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN SPECIAL EVENT (Studi Kasus Proses
Manajemen Komunikasi
Dalam Penyelenggaraan Special Event Oleh PlusOne Indonesia Periode Oktober 2014-Juli 2015)
HAFIDZ RAMADHAN
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
data yang akan digunakan adalah penjodohan pola. Dengan menggunakan teknik
analisis data penjodohan pola, data yang telah dikategorikan akan dicari
kesesuaian pola antara data yang terkumpul dengan kerangka teori dan proposisi
penelitian yang telah dibuat. Kemudian dipaparkan penjelasan mengenai
permasalahan yang diteliti. Data yang diperoleh dan hasil analisis akan disajikan
dalam bentuk uraian yang disusun secara sistematis guna memudahkan
pemahaman hasil penelitian.
Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan setelah mendapatkan data
dari hasil wawancara, observasi dan dokumen yang diperoleh peneliti. Setelah
mendapatkan data dari tiga sumber tersebut maka akan dilakukan kesesuaian data
dengan teori yang telah dijelaskan pada kerangka teori, kerangka konsep dan bab
II. Setelah dilakukan penyesuaian tersebut, maka akan dihasilkan deskripsi
sekaligus analisis mengenai manajemen komunikasi dalam penyelenggaraan
special event oleh PlusOne Indonesia pada periode Oktober 2014 – Juli 2015.
31