Proposal Skripsi PDF
Proposal Skripsi PDF
Proposal Skripsi
RAHMI JAMILAH
11050042
YOGYAKARTA
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB V PENUTUP
Pada bab ini terdapat kesimpulan dari hasil pembahasan serta
saran-saran dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Merupakan daftar buku-buku atau sumber yang digunakan dalam
penyusunan skripsi ini.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penumpang angkutan darat yang terdiri dari bangunan terminal, jalan masuk
dan prasarana darat, ruang VIP dan VVIP, kantor pengelola bandar udara,
depot pengisian pesawat udara (DPPU), gedung pertolongan kecelakaan
pesawat dan pemadam kebakaran (PKP-PK), gedung pendukung operasi
penerbangan dan stasiun meteorologi. Sedangkan pada sisi udara terdiri dari
landas pacu (runway), landas hubung (taxiway), dan landas parkir (apron).
Landas pacu (runway) adalah bagian dari bandara yang berbentuk empat
persegi panjang dan digunakan untuk lepas landas (take-off) dan mendarat
(landing). Landas hubung (taxiway) adalah bagian dari bandara yang
digunakan pesawat terbang untuk taxiing, menghubungkan satu bagian
bandara dengan bagian lain (seperti antara landas pacu dan landas parkir).
Landas parkir (apron) adalah bagian bandara yang digunakan untuk parkir
pesawat terbang, tempat ini juga digunakan untuk naik turun penumpang,
pengisian bahan bakar, dan untuk perawatan serta pelayanan terhadap
pesawat terbang.
darat (Land Side), kedua sistem ini dibatasi oleh terminal. Komponen-
komponen dari kedua system lapangan terbang diatas adalah:
1. Runway (R/W) atau landas pacu
2. Taxiway (T/W) atau landas hubung
3. Apron
4. Terminal building atau gedung terminal
5. Gudang
6. Tower atau menara pengontrol
7. Fasilitas keselamatan (Pemadam Kebakaran)
8. Utility (Fasilitas listrik, Telepon, dan bahan bakar.
3. Capacity (kapasitas)
Dengan mengetahui kapasitas penumpang pesawat kita dapat
menentukan terminal building (tempat tunggu para penumpang dan
pengantar).
4. Runway Length (panjang runway)
Panjang runway agar pesawat dapat tinggal landas mempunyai
pengaruh besar pada bagian luas daerah yang harus dipenuhi oleh
bandar udara.
[ ] ∑ ∑
Dimana :
E[Tij] = waktu pelayanan purata (mean), atau waktu
antarkedatangan di ambang runway untuk
campuran pesawat
pij = probabilitas bahwa pesawat yang di depan i,
akan diikuti oleh pesawat dibekangnya j
[ ]
Dimana :
C = kapasitas runway untuk mengelolah
campuran pesawat yang datang
Untuk mendapatkan antar kedatangan di ambang runway,
adalah perlu untuk mengetahui apakah kecepatan pesawat yang
di depan Vi, adalah lebih besar atau lebih kecil dari kecepatanVj
pesawat di belakangnya, karena pemisahan di ambang runway
akan berbeda dalam setiap keadaan.
γ = panjang jalur pendekatan umum ke runway
δij = jarak pisah minimum yang diperbolehkan di antara dua
pesawat yang datang, pesawat i di depan dan pesawat j
di belakang, disembarang tempat di sepanjang jalur
pendekatan umum ini
Vi = kecepatan saat mendekati runway dari pesawat di depan
dari kelas i
25
( )
( )
Dan
( ) ( )
[ ] [ ] * + ( ) [ ]
kondisi VFR. Apabila salah satu atau kedua hal itu tidak dipenuhi,
maka berlaku kondisi IFR. Tentu saja semuabandar udara
mempunyai jangka waktu di mana kondisi IFR berlaku. Oleh karena
itu, kapasitas runway per jam pada umumnya ditentukan untuk setiap
kondisi tersebut.
Permukaan runway fisis di suatu bandar udara dapat digunakan
dalam berbagai cara. Sebagai contoh, dua runway sejajar dapat
digunakan pada waktu yang bersamaan untuk operasi yang
berlainan, yang satu untuk kedatangan dan yang lain untuk
keberangkatan. Juga dua runway itu dapat digunakan untuk melayani
kedatangan dan keberangkatan pada satu runway dan yang lainnya
untuk melayani kedatangan saja. Konfigurasi pemakaian runway
merupakan strategi pemakaian runway yang tergantung pada kondisi
cuaca, tipe pesawat terbang, dan jarak di antara runway. Adalah
perlu untuk menentukan strategi penggunaan runway dan persentase
waktu setiap strategi yang digunakan. Juga perlu untuk menentukan
tipe pesawat terbang yang dapat menggunakan runway yang tersedia,
karena seringkali dibuat perkerasan yang lebih pendek untuk
digunakan oleh pesawat penerbangan umum saja. Pesawat terbang
yang dapat menggunakan permukaan runway didefinisikan dalam
istilah suatu indeks campuran. Indeks merupakan petunjuk dari
tingkat operasi tipe angkutan udara pada runway tersebut. Untuk
prosedur ini, pesawat terbang digolongkan seperti dalam tabel.
Indeks campuran, MI, diberikan persamaan:
MI = C + 3D
Dimana:
C = persentase pesawat terbang tipe C dalam campuran pesawat
yang menggunakan runway
D = persentase pesawat terbang tipe D dalam campuran pesawat
yang menggunakan runway
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Rumusan Masalah
Pengumpulan Data
Buku teori(deduktif)
Jurnal (induktif)
Peraturan perundangan Observasi supervisi
Media informasi
Pengolahan data
Kesimpulan
selesai
[ ] ∑ ∑
37
Dimana :
E[Tij] = waktu pelayanan purata (mean), atau waktu
antarkedatangan di ambang runway untuk
campuran pesawat
pij = probabilitas bahwa pesawat yang di depan i,
akan diikuti oleh pesawat dibekangnya j
[ ]
Dimana :
C = kapasitas runway untuk mengelolah campuran
pesawat yang datang
( )
( )
Dimana :
γ = panjang jalur pendekatan umum ke runway
δij = jarak pisah minimum yang diperbolehkan di
antara dua pesawat yang datang, pesawat i di
depan dan pesawat j di belakang, disembarang
38
Dan
( ) ( )
[ ] [ ] * + ( ) [ ]
Dimana:
C = persentase pesawat terbang tipe C dalam
campuran pesawat yang menggunakan runway
39
Dimana :
C = kapasitas per jam konfigurasi pemakaian
runway dalam operasi-operasi per jam
Cb = kapasitas ideal atau dasar konfigurasi
pemakain landasn pacu
E = faktor penyesuaian jalan keluar untuk jumlah
dan lokasi dari jalan keluar runway
T = faktor penyesuaian tak menentu
5. Penutup
Tahap ini merupakan tahap akhir dari urutan proses penelitian, terutama
dari tahapan pengolahan data dan análisis. Pada tahap ini diperoleh
kesimpulan berdasarkan análisis hasil pengolahan data, dan untuk
menyempurnakan hasil penelitian di bagian ini juga diberikan saran
yang dapat digunakan untuk menetapkan kebijakan serta strategi yang
berhubungan dengan pengoptimalisasi kapasitas runway Bandar udara
Kualanamu saat jam sibuk.