Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Neurologi

TANDA RANGSANG MENIGEAL

Kaku kuduk – Fleksi leher (Ada tahanan +)

Tanda kernig – fleksi pada sendi panggul dan lutut, kemdian ekstensi sendi lutut (ada tahanan +)

Tanda Brudzinski 1-4 : 1 – Seperti kaku kuduk tetapi kakinya naik

2—Seperti kernig nanti kaki kontralateral naik

3—Menekan dengan ibu jari dibawah os zygomatikum

4—Menekan symphisis pubis dengan kedua ibu jari

TENAGA, TONUS, TROFIK, DAN REFLEKS

Tenaga ---- kekuatan otot 1 : plegia, kalau masih ada kekuatan : paresis

Lakukan pada

Eks sup :sendi bahu, sendi siku, pergelangan tangan, jari-jari tangan

Eks inf :sendi panggul, sendi lutut, pergelangan kaki (dorsofleksi,plantar fleksi), jari-jari kaki

Skala MRC (Medical Research Council)

4 terbagi lagi 4+,4,4-

Monoparesis/plegia : lesi di kornu anterior

Paraparesis/plegia : lesi di torakolumbal

Tetraparesis : lesi di servika

Hemiparesis alternans : lesi di batang otak

Monoparesis/monoplegia spastik : lesi di korteks cerebri


Tonus

Muscle spindle yang dipersarafi motor neuron gamma

Melakukan fleksi dan ekstensi pada sendi yang digerakkan otot tersebut

Hipotoni/normal/hipertoni

Hipertoni

- Spastisitas : melempengkan tangan yang fleksi, ada tahanan, tetapi kemudian hilang
(fenomena pisau lipat)
- Rigiditas : melempengkan tangan yg fleksi, ada tahan, kemudian tahanan mengalah
sebentar, lalu muncul kembali (cogwheel phenomenon)

Pada lesi UMN (traktus piramidalis, dan ekstrapiramidalis) yang baru sering terjadi hipotoni.

Pada fase shock, muscle spindle ini insensitif, tetpai setelah diaskhizis, sensitifitas akan kembali lagi,
selain itu pusat inhibisi terputus (pusat inhibisi ini meberikan impuls ke pusat inhibisi di traktus
retikulospinalis, sehingga tidak ada lagi yang menginhibisi maka akan terjadi hpertoni)

Pada parkinson dapat terjadi rigiditas karena impuls yang dihasilkan dari siklus ganglia basalis,
adalah menghambat sel-sel pyramid kecil di kortesk cerebri, penghambat menurun, sehingga impuls
dari cerebellum meningkat – rigiditas (meningkat impuls ke sel-sel motor neuron dan ke otot-otot
tonik.

Hipotoni

Lesi di kornu anterio atau lesi di radiks dan saraf tepi

Trofik

Hipertrofi : bertambah jumlah sel

Pseudo-Hipertrofi : penyakit duchene muscular dystrofi timbunan lemak di dalam otot

Yang memelihara trofi adalah acethylcolin pusat trofi ada di kornu anterior

Distrofi : pengecilan otot yang simteris

Disuse atrofi : akibat lama tidak digerakkan

Serabut otot yang terputus, maka otot2 tersebut akan peka terhadap asetilcholin yang beredar di
dalam darah sehingga terjadi fasikulasi ( gerakan involunter pada fasikulus otot yang timbul secara
berulang-ulang)

Myotonic dimpling : tempat yang diketuk timbul suatu cekungan

Refleks
Pemeriksaan refleks mengacu pada de jong

Negatif (-) , menurun (˅) , normal (N), meninggi (˄), dan hiperaktif (˄˄)

Refleks Fisiologik :

Lengan : Biceps (C5-C6), Triseps (C7-C8), radius (C5-C6), Ulna (C8-T1)

Refleks postural (merubah kedudukan dari bagian anggota tubuh tertentu)

Refleks mayer ( tekuk jari tengah, jempol aposisi)

Refleks leri (tangan ekstensi, fleksi maksimal jari-jari tangan, maka akan terjadi fleksi pada siku)

Refleks Growel

Refleks postural pada UMN bisa hilang

Pada Tubuh :

Refleks dinding perut : refleks epigastirk (t8-t9)

Refleks mesogastrik (t10)

Refleks hipogastrik (t11-t12)

Refleks Kremaster (L1-L2) : goreksan palu refleks pada kulit paha sebelah medial, postif timbul
kontraksi dari m.kremaster yaitu tertariknya testes ke atas

Refleks anus (S4-S5) : refleks anus luar

Pada Tungkai :

Refleks lutut/KPR (L@-L4

Refleks Achilles (S1)

Refleks plantar S1-S2

Lakukan jendrasik untuk mengalihkan

Refleks patologis :

Atas : hoffmann-tromner ( petik pada kuku jari tengah – postif : fleksi pada jari-jari lainny)

Bawah : babinski (+ pada bayi kurang dari 1 tahun, gores ujung palu refleks pada tumit menuju ke
atas dengan menelusuri bagian lateral, chaddok, oppenheim, gordon, scaefer

Klonus kaki dan klonus paga

Anda mungkin juga menyukai