Anda di halaman 1dari 25

Hernia Nukleus Pulposus/Sarah Terjepit

(slipped disc, prolapsus disci intervertebralis)


Oleh:
Isti Rizki
Ayu Satya A
Hidayat Abuandi
Reza Syahbandi
Suharman Iswandi

DE F I N I S I
keluarnya sebagian dari nucleus pulposus,
menekan annulusfibrosus atau sampai ke canalis
spinalis (sehingga mengenaimedula spinalis atau
saraf yang keluar di sekitarnya)

ANATOMI
Columna vertebrae
dilindungi dibagian
anterior & posterior oleh
:lig. longitudinale
anterior&lig.
longitudinale posterior
Antar corpus vertebrae
terdapat bantalan yang
terdiri dari :lempeng
kartilago hyaline,
annulusfibrosus, nucleus
pulposus

ETIOLOGI
idiopatik
trauma/strain vertebrae (posisi salah,
terusmenerus, dengan / tanpa beban)
trauma yang kuat dan tiba-tiba

FAKTOR-FAKTOR
degenerasi(annulus fibrosus semakin tipis &
rapuh),hilangnya elastisitas discus vertebrae dan
strukturpenyangga sekitarnya
posisi tubuh yang salah
sering mengangkat beban berat/ dengan posisi
salah/ditambah dengan membengkokkan (twisting)
atau memutar (turning) tubuh
selain karena kompresi, juga diketahui peran
inflamasi(chemical radiculitis), terutama molekul TNFalfa, yangdilepaskan oleh discus yang mengalami
herniasi.Di mana selain mengakibatkan nyeridan
inflamasi, TNF-alfa juga berperan pada degenerasi
discus

PATOFISIOLOGI
Usia

kadar air nucleus pulposus


elastisitas annulus fibrosus

ruptur annulus fibrosus

penonjolan nucleus pulposus


kedalam canalis spinalis

Bulging disc

defek annulus, kelengkungan


discusmasih dalam batas
vertebra

Prolapsed disc

material nucleus
mengakibatkan defekannulus

Extruded disc

material nucleus hingga ke lig.


Longitudinalposterior

Sequestered disc

material nucleus hingga


mencapai canalisspinalis

JENIS HNP
HNP Cervical
sering di C5-C6, C6-C7

HNP Lumbal (95%)


sering di L4-L5,L5-S1

HNP karena injury maupun iritasi saraf akan menimbulkan


beragam manifestas iklinis, terutama N Y E R I sepanjang
dermatome saraf yang terkena juga mati rasa,kelemahan

SIGNS&SYMPTOMS
Gejala leher: nyeri tengkuk,
spasme otot-ototparacervical,
nyeri >> saat batuk,mengejan,
flexi leher, memutar leher
Nyeri radiculairnyeri bersifat
menjalar ke lengan =mati
rasa, lemah, atau nyeri di
bahu,lengan, tangan
Bisa mengenai belakang
kepala,punggung, plexus
cervicalis, plexusbrachialis,
scapulae

nyeri mulai dari glutea ke bagian


belakangtungkai atas (hingga lutut)
= disebut iskialgia
mati rasa, lemah, nyeri di glutea,
punggung,tungkai, kaki, atau semua
seperti pada skialgia
nyeri pinggang disertai spasme ototototparalumbal
mati rasa sekitar anus, genitalia
nyeri saat bergerak, diregang, batuk,
atau saatmengangkat tungkai
sulit mengontrol bowel
movementsatau bladder function
(inkontinensia)

ROOT

Kelemahan Otot

Reflex Abnormal

Defisit Sensoris

C5

Biceps brachii

Biceps

Lengan atas lateral

C6

Extensor carpi radialis

Brachioradialis

C7

Triceps brachii

Triceps

C8

Flexor digitorum profundus

Lengan bwh medial

T1

Interossei

Lengan atas medial

T2,T4

Jari tengah

Nyeri dada/abdmen

T5-T10

Rectus abdominis (atas)

T10-L1

Rectus abdominis (bawah)

T10umbilicus
T12Lig. inguinale

L2

Illiopsoas

Cremaster

Tungkai atas ant

L3

Quadriceps femori

Lutut

Tungkai atas ant, lat

L4

Tibialis anterior

Lutut

Malleolus medial

L5

Extensor hallucis longus

S1

Gastrocnemius -Soleus

Dorsum pedis

Achilles

Kaki lateral, jari V

Diagnosis
Berdasarkan anamnesa (usia, aktivitas), gejala
Tes : (+) pada HNP
-straight leg raise (SLR) / Lasgue test
-femoral straight test (reverse-SLR)
-Pattricks sign
-contra-Pattricks sign
-Gaenslens test
-Obers test
-Bowstring test

straight leg raise / Lasgue


test
N. ischiadicus (L4-S2)
(+)
nyeri saat tungkai
diangkat < 70 Derajat
femoral stretch test

femoral nerve (L2-L4)


(+)
nyeri di daerah
tungkai atasanterior, tungkai
medial

1. Patricks sign:
Lutut flexi 90 Derajat dan ankle
diletakkan diatas lutut yang lain. Tekan
lutut yang di-fleksi-kan tadi bersamaan
dengan tanganpemeriksa yang lain
menekan pelvis keduanya mengarah ke
bawahmengakibatkan eksorotasi
tungkai padasendi panggul
(+)

nyeri

2. Contra-Patricks sign:
Lutut flexi 90 derajat, adduksi, tekan
lutut yangdi-fleksi-kan tadi. Akan terjadi
endorotasitungkai pada sendi panggul
(+)
nyeri pada sendi sacroilliaca
(digluteal & sacral saja atau bisa
menjalarsepanjang tungkai

3. Gaenslens test:
Deteksi kelainan
musculoskeletal, inflamasikronis
vertebrae lumbal, sendi
sacroilliaca (spondyloarthritis,
iskialgia,etc) Menekan kedua
sendi sacroilliaca.Sendi panggul
fleksi maksimal pada 1 sisi
dansendi panggul kontralateral
ekstensi maksimal.Sering
dilakukan dengan pasien
berbaring, 1tungkai ditekuk
hingga menempel ke dada,
dantungkai yang lain dibiarkan
menggantung dipinggir ranjang
periksa

4. Obers test:
Berbaring ke sisi sehat.
Tungkai ekstensi.Tangan
pemeriksa pada crista
illiacapasien. Tangan yang
lain mengangkattungkai yang
posisinya di atas,
kemudianmerendahkan
tungkai tersebut hingga
dibelakang tungkai yang di
bawah, sehinggatungkai
adduksi ke belakang dan ke
arahmeja periksa (+)
apabila tungkai pasien tidak
bisaadduksi hingga meja
periksa (mungkin ada
kontraktur illiotibial band

5. Bowstring test:
Lutut flexi 90 dan
tungkai diletakkandi
bahu pemeriksa.
Letakkan jaripada
fossa poplitea (di
belakanglutut) &
tekan (+) ada rasa
tingling-burning
padapinggang (hip)
dan pantat

Diagnosis
Radiologi :
X-Ray: ada penyempitan discus intervertebralis/ arthrosis/
deformitasvertebrae; bisa digunakan untuk menyingkirkan
fraktur, infeksi, tumor
Electromyogram dan Nerve conduction studies(EMG/NCS):
mengukur impuls elektrik sepanjang saraf dan otot.
Menunjukkan apabila adak erusakan saraf yang sedang
berjalan, saraf sedang dalam prosespemulihan dari cedera
lama, atau tempat kompresif saraf. EMG/NCS sering
digunakan untuk menunjukkan sumber gangguan saraf
yang lebihdistal dari tulang belakang
CT-myelography / Caudography: CT-scan dengan kontras
Discography: penambahan kontras untuk melihat seberapa
banyakdiscus yang keluar
MRI: paling jelas menampakkan soft tissue serta keluar nya
materialnucleus pulposus di canalis spinalis

Contoh Diagnosis

Diagnosis Lanjutan
Cervical radiculopathyharus di-ddx dengan :
kelainan muskuloskeletal, kelainan bahu/ siku/ plexus
brachialis
thoracic outlet syndrome
terjepitnya saraf perifer (peripheral nerve entrapment )
Lumbosacral radiculopathy, di-ddx dengan :
kelainan muskuloskeletal
kelainan pada plexus lumbosacralis: terjepitnya saraf
perifer(peripheral nerve entrapment )

Terapi
Non Medikamentosa
bed rest (alas keras) selama 1 /2 minggu (tapi bukan
total bedrest karena justru tidak disarankan)
kompres dingin/ es kemudian hangatkan
pijat
edukasi pasien
stretching, program di rumah
fisioterapi, akunpuntur
traksi
bracing (corsets)

Terapi
Medikamentosa
NSAIDs : ibuprofen, paracetamol
analgetik
oral steroid
narkotik (nyeri hebat)
pelemas otot
Adjuvants : serotonin reuptake inhibitors, TCA(nyeri neuropatik)
Operasi :
Indikasi :
-kelemahan otot berat
-defisit neurologis progresif
-nyeri tidak berkurang setelah terapi obat 4 /6 minggu
-sindrom cauda equina : inkontinensia, kelemahan,
mati rasa daerah genitalia

TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
!!!

Anda mungkin juga menyukai