DE F I N I S I
keluarnya sebagian dari nucleus pulposus,
menekan annulusfibrosus atau sampai ke canalis
spinalis (sehingga mengenaimedula spinalis atau
saraf yang keluar di sekitarnya)
ANATOMI
Columna vertebrae
dilindungi dibagian
anterior & posterior oleh
:lig. longitudinale
anterior&lig.
longitudinale posterior
Antar corpus vertebrae
terdapat bantalan yang
terdiri dari :lempeng
kartilago hyaline,
annulusfibrosus, nucleus
pulposus
ETIOLOGI
idiopatik
trauma/strain vertebrae (posisi salah,
terusmenerus, dengan / tanpa beban)
trauma yang kuat dan tiba-tiba
FAKTOR-FAKTOR
degenerasi(annulus fibrosus semakin tipis &
rapuh),hilangnya elastisitas discus vertebrae dan
strukturpenyangga sekitarnya
posisi tubuh yang salah
sering mengangkat beban berat/ dengan posisi
salah/ditambah dengan membengkokkan (twisting)
atau memutar (turning) tubuh
selain karena kompresi, juga diketahui peran
inflamasi(chemical radiculitis), terutama molekul TNFalfa, yangdilepaskan oleh discus yang mengalami
herniasi.Di mana selain mengakibatkan nyeridan
inflamasi, TNF-alfa juga berperan pada degenerasi
discus
PATOFISIOLOGI
Usia
Bulging disc
Prolapsed disc
material nucleus
mengakibatkan defekannulus
Extruded disc
Sequestered disc
JENIS HNP
HNP Cervical
sering di C5-C6, C6-C7
SIGNS&SYMPTOMS
Gejala leher: nyeri tengkuk,
spasme otot-ototparacervical,
nyeri >> saat batuk,mengejan,
flexi leher, memutar leher
Nyeri radiculairnyeri bersifat
menjalar ke lengan =mati
rasa, lemah, atau nyeri di
bahu,lengan, tangan
Bisa mengenai belakang
kepala,punggung, plexus
cervicalis, plexusbrachialis,
scapulae
ROOT
Kelemahan Otot
Reflex Abnormal
Defisit Sensoris
C5
Biceps brachii
Biceps
C6
Brachioradialis
C7
Triceps brachii
Triceps
C8
T1
Interossei
T2,T4
Jari tengah
Nyeri dada/abdmen
T5-T10
T10-L1
T10umbilicus
T12Lig. inguinale
L2
Illiopsoas
Cremaster
L3
Quadriceps femori
Lutut
L4
Tibialis anterior
Lutut
Malleolus medial
L5
S1
Gastrocnemius -Soleus
Dorsum pedis
Achilles
Diagnosis
Berdasarkan anamnesa (usia, aktivitas), gejala
Tes : (+) pada HNP
-straight leg raise (SLR) / Lasgue test
-femoral straight test (reverse-SLR)
-Pattricks sign
-contra-Pattricks sign
-Gaenslens test
-Obers test
-Bowstring test
1. Patricks sign:
Lutut flexi 90 Derajat dan ankle
diletakkan diatas lutut yang lain. Tekan
lutut yang di-fleksi-kan tadi bersamaan
dengan tanganpemeriksa yang lain
menekan pelvis keduanya mengarah ke
bawahmengakibatkan eksorotasi
tungkai padasendi panggul
(+)
nyeri
2. Contra-Patricks sign:
Lutut flexi 90 derajat, adduksi, tekan
lutut yangdi-fleksi-kan tadi. Akan terjadi
endorotasitungkai pada sendi panggul
(+)
nyeri pada sendi sacroilliaca
(digluteal & sacral saja atau bisa
menjalarsepanjang tungkai
3. Gaenslens test:
Deteksi kelainan
musculoskeletal, inflamasikronis
vertebrae lumbal, sendi
sacroilliaca (spondyloarthritis,
iskialgia,etc) Menekan kedua
sendi sacroilliaca.Sendi panggul
fleksi maksimal pada 1 sisi
dansendi panggul kontralateral
ekstensi maksimal.Sering
dilakukan dengan pasien
berbaring, 1tungkai ditekuk
hingga menempel ke dada,
dantungkai yang lain dibiarkan
menggantung dipinggir ranjang
periksa
4. Obers test:
Berbaring ke sisi sehat.
Tungkai ekstensi.Tangan
pemeriksa pada crista
illiacapasien. Tangan yang
lain mengangkattungkai yang
posisinya di atas,
kemudianmerendahkan
tungkai tersebut hingga
dibelakang tungkai yang di
bawah, sehinggatungkai
adduksi ke belakang dan ke
arahmeja periksa (+)
apabila tungkai pasien tidak
bisaadduksi hingga meja
periksa (mungkin ada
kontraktur illiotibial band
5. Bowstring test:
Lutut flexi 90 dan
tungkai diletakkandi
bahu pemeriksa.
Letakkan jaripada
fossa poplitea (di
belakanglutut) &
tekan (+) ada rasa
tingling-burning
padapinggang (hip)
dan pantat
Diagnosis
Radiologi :
X-Ray: ada penyempitan discus intervertebralis/ arthrosis/
deformitasvertebrae; bisa digunakan untuk menyingkirkan
fraktur, infeksi, tumor
Electromyogram dan Nerve conduction studies(EMG/NCS):
mengukur impuls elektrik sepanjang saraf dan otot.
Menunjukkan apabila adak erusakan saraf yang sedang
berjalan, saraf sedang dalam prosespemulihan dari cedera
lama, atau tempat kompresif saraf. EMG/NCS sering
digunakan untuk menunjukkan sumber gangguan saraf
yang lebihdistal dari tulang belakang
CT-myelography / Caudography: CT-scan dengan kontras
Discography: penambahan kontras untuk melihat seberapa
banyakdiscus yang keluar
MRI: paling jelas menampakkan soft tissue serta keluar nya
materialnucleus pulposus di canalis spinalis
Contoh Diagnosis
Diagnosis Lanjutan
Cervical radiculopathyharus di-ddx dengan :
kelainan muskuloskeletal, kelainan bahu/ siku/ plexus
brachialis
thoracic outlet syndrome
terjepitnya saraf perifer (peripheral nerve entrapment )
Lumbosacral radiculopathy, di-ddx dengan :
kelainan muskuloskeletal
kelainan pada plexus lumbosacralis: terjepitnya saraf
perifer(peripheral nerve entrapment )
Terapi
Non Medikamentosa
bed rest (alas keras) selama 1 /2 minggu (tapi bukan
total bedrest karena justru tidak disarankan)
kompres dingin/ es kemudian hangatkan
pijat
edukasi pasien
stretching, program di rumah
fisioterapi, akunpuntur
traksi
bracing (corsets)
Terapi
Medikamentosa
NSAIDs : ibuprofen, paracetamol
analgetik
oral steroid
narkotik (nyeri hebat)
pelemas otot
Adjuvants : serotonin reuptake inhibitors, TCA(nyeri neuropatik)
Operasi :
Indikasi :
-kelemahan otot berat
-defisit neurologis progresif
-nyeri tidak berkurang setelah terapi obat 4 /6 minggu
-sindrom cauda equina : inkontinensia, kelemahan,
mati rasa daerah genitalia
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
!!!