Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang
dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit
menjadi pusat pelayanan kesehatan yang sangat penting dalam masyarakat yaitu
melakukan pelayanan melalui pendekatan kesehatan (promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif) dan dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Rumah sakit dituntut untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini
dikarenakan sebuah kualitas rumah sakit dapat berpengaruh pada citra rumah sakit
tersebut. Oleh karena itu, rumah sakit harus memiliki pengorganisasian dan
manajemen yang baik.
Dalam menjalankan program dan sistemnya, rumah sakit memiliki manajemen
yang digunakan. Manajemen rumah sakit adalah koordinasi antara berbagai
sumber daya (unsur manajemen) melalui proses perencanaaan, pengorganisasian,
kemampuan pengendalian untuk mencapai tujuan rumah sakit. Banyak hal yang
harus diperhatikan dalam manajemen rumah sakit agar pelaksanaan program dan
sistem yang ada di rumah sakit dapat berjalan dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis bermaksud untuk mengetahui
manajemen yang telah dijalankan oleh suatu rumah sakit dan menganalisis
ketersesuaian dengan pedoman yang telah ditetapkan, khususnya dalam pelayanan
Instalasi Gawat Darurat.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Untuk mendapatkan data dasar terkait proses manajemen sebagai tugas
kuliah Blok Manajemen dan Kewirausahaan Kebidanan Semester 7
Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
2. Sebagai bahan belajar dalam pembuatan Rencana Strategis Pengelolaan
Ruangan atau Klinik

1.2.2 Tujuan Khusus


2

1. Melaksanakan pengkajian ruang Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit


“X”
2. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT
3. Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian

1.3 Manfaat
1.3.1 Mengetahui manajemen di ruang instalasi gawat darurat
1.3.2 Mengetahi alur penerimaan pasien
1.3.3 Mengetahui fasilitas yang terdapat di Instalasi Gawat Darurat
1.3.4 Mengetahui tata letak bangunan di Instalasi Gawat Darurat

1.4 Waktu dan Tempat


1.4.1 Waktu dilaksanakannya pengambilan data pada tanggal 3, 10, 17, 24,
dan 31 Oktober 2015
1.4.2 Tempat pengambilan data di Rumah Sakit X
3

BAB II

HASIL PENGKAJIAN

2.1 Lingkup Man


1. Jumlah SDM (Sumber Daya Manusia)
Jumlah SDM di ruang IGD maternal dan neonatal RS X, sebagai berikut:
Dokter umum = 4 orang
Bidan = 4 orang
Perawat = 18 orang
Dokter SPOG =1 orang (pagi saja, sore dan malam oncall)
2. Status SDM
Dokter umum PNS = 2 orang
Dokter umum non PNS = 2 orang
Bidan PNS = 1 orang
Bidan non PNS = 3 orang
Perawat PNS = 15 orang
Perawat NON PNS = 3 Kepala
orang Instalasi Konsulen
Dokter SPOG PNS=1 orang

Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator


Ambulance SDM Bencana Dokter Jaga

3. Struktur Organisasidan Alur Koordinasi


Wa Ka Ruang

Administrasi

Perawat Perawat Perawat Perawat


Pelaksana (TIM Pelaksana (TIM Pelaksana (TIM Pelaksana (TIM
I) II) Kepala Ruangan III) IV)
Dokter Jaga

TranTRRhvjhsp Driver Pekarya


4

4. Rata-Rata Jumlah Pasien


Rata-rata jumlah pasien dalam sebulan IGD sebanyak 1184 pasien
Gawat = 56
Non gawat = 1128
5. Tupoksi (Tugas pokok dan fungsi SDM di ruangan)
1) Dokter jaga
a) Tugas pokok
- Melaksanakan tugas jaga sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
- Melaksanakan pelayanan medis di IGD meliputi: triage, pemeriksaan,
medis dan tindakan medis sesuai dengan kompetensinya.
- Melakukan konsultasi terhadapa dokter spesialis/DPJP apabila
diperlukan
- Mengisi rekam medis secara lengkap terhadap pasien yang ditangani di
IGD
- Membuat visum ET Repertum terhadap pasien yang datang ke IGD
apabila ada surat permintaan visum et repertum
- Menandatangani surat kemaatian dan surat penyerahan jenazah di IGD
dan IRNA, serta membuat laporan kematian terhadap pasien yang
meninggal di IGD dalam waktu 1x24 jam
- Menggantu tugas dokter jaga yang berhalangan untuk kelancaran
pelayanan IGD dengan koordinasi dan coordinator dokter jaga dan
diketahui Ka. SMF UMUM.
- Mengisi absensi dokter jaga, membuat laporan dokter jaga dan mengisi
buku laporan jika ada pasien yang perlu dioprkan.
5

- Merujuk penderita di IGD ke Rumah Sakit referral yang lebih tinggi


setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis/ dokter penanggung jawab
pasien (DPJP).
- Jika ada konsultasi agi di irna, sedangkan dokter spesialis/DPJP belum
datang, maka dokter jaga IGD pagi melihat, memeriksa dan
memberikan terapi pasien yang dikonsulkan tersebut.

b) Fungsi
- Terciptanya kelancaran pelayanan di IGD
- Terciptanya hubungan kerja yang baik antara dokter jaga,
perawat/bidan jaga dan pasien IGD.
2) Perawat dan bidan pelaksana
a) Tugas pokok
- Melaksanakan serah terima setiap pergantian dinas yang
mencakup pasien dan peralatan
- Melakukan asuhan keperawatan / kebidanan pasien: pengkajian,
membuat rencana kebidanan, melakukan evaluasi dan melakukan
pencatatan/dokumentasi.
- Menyiapkan memelihara dan menyimpan peralatan agar selalu
siap pakai
- Melakukan dinas rotasi pagi, siang, malam sesuai jadwal yang
sudah dibuat oleh kepala ruangan.
- Keperawatan dan kebidanan, melakukan tindakan keperawatan
dan kebidanan
- Memelihara lingkungan IGD untuk kelancaran pelayanan
- Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang IGD dan
lingkungannya, peraturan/tata tertib yang berlaku, fasilitas yang
ada dan penggunaannya.
- Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarganya maupun dengan anggota tim kesehatan
- Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala instalasi
atau kepala ruang.
- Menyiapkan pasien yang akan keluar IGD meliputi:
 Melengkapi dokumen rekam medis pasien
 Memasukkan semua tindakan ke system SIMARS dan
SIJARIEMAS
- Mentaati peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan rumah
sakit.

6) Klasifikasi Pendidikan
6

Klasifikasi pendidikan dibagi menjadi formal dan non formal, dengan


jumlah sebagai berikut:
Pendidikan Formal dan non formal
- Pendidikan dokter umum = 4 orang
- S1 keperawatan = 2 orang
- D-IV keperawatan = 1 orang
- D-III keperawatan = 15 orang
- D-III kebidanan = 4 orang
Pelatihan untuk perawat dan bidan = BTLS, PPGD, PPGDON, MNERC,
pelayanan prima, symposium on emergency, BCLS, ambulan crow, APN, CTU,
screening pasien, triage, transfer
7) Jumlah Tenaga Bidan Pada Setiap Shift : terdiri dari 3 shift yaitu pagi,
siang, sore
8) Jenis pasien
- Pasien umum
- Pasien BPJS

2.2 Lingkup Material


- Inventaris sarana dan prasarana

No Nama Alat Jumlah


1 Suction Bayi 1
2 GDA 1
3 Nebulator 1
4 Lampu Tindakan 1
5 Tempat tidur multifungsi 2
6 Standar infuse beroda 2
7 Stetoskop anak 1
8 Stetoskop dewasa 1
9 Suction dewasa 1
10 Tabung O2 1
11 Tensimeter anak 1
12 Tensimeter dewasa 2
13 Termometer axila 1
14 Tongue spatula stainless 1
15 Tourniquet 1
16 Troli tindakan 1
17 Almari Obat 1
18 Ambubag anak -
19 Ambubag Bayi 1
20 Ambubag dewasa -
21 Bag Hot 1
22 Bag ice 1
23 Bak instrument sedang 1
7

24 Bengkok stainless 1
25 Kom tutup 12 cm 2
26 Defibrillator 1
27 Ventilator 1
28 Gunting perban 3
29 Infuse 2
30 Kursi roda 1
31 Lampu senter 1
32 Lampu tindakan 1
33 Laparoskopi -

- Denah ruang

Denah IGD

Ruang pojok Nurse Station Ruang observasi


maternal+neonatal

Ruang jaga dokter

Resepsionis Ruang triase Ruang tindakan


2.3 Lingkup Money
- Dana perijinan pendirian
- Dana promosi
Pintu
- Pemasukan bulanan
- Pengeluaran bulanan

2.4 Lingkup Machinery


8

Penggunaan mesin utama dan pendukung di ruangan yang menunjang


kegiatan :
- Pasien monitor
- Ventilator
- O2 central
- Trolly emergency

2.5 Lingkup Marketing


1. Cara Pemasaran :
- Leaflet
- Radio
- Pameran
2. Target Pemasaran:
Masyarakat umum dan BPJS
3. Evaluasi Pemasaran
Dikatakan berhasil suatu tindakan pemasaran jika terdapat
peningkatan dana atau income RS, dengan bertambahnya income dapat
diartikan bahwa masyarakat semakin banyak yang percaya dengan
pelayanan yang diberikan RS X.

2.6 Lingkup Method


1. Alur Penerimaan Pasien
- Perawat IGD segera menerima pasien yang datang ke IGD dengan
kondisi gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat. Tidak
gawat tidak darurat dan untuk pengurusan rekam medik dapat diproses
oleh pihak keluarga. Dalam hal ini penanganan pasien didahulukan
dengan lembar status pasien atau rekan medik menyusul
- Untuk pasien dengan kondisi tidak gawat darurat, pasien atau keluarga
pasien melakukan proses rekam medik di PAT terlebih dahulu.
- Petugas administrasi IGD mendaftar pasien di buku registrasi IGD dan
perawat IGD mendaftar pasien pada buku laporan kunjungan IGD
- Perawat IGD melakukan triage yaitu memilah dan menempatkan
pasien ke area P1/P2/P3 berdasarkan prioritas kegawatdaruratan
- Selanjutnya perawat IGD melakukan pemeriksaan fisik antara lain :
TD, nadi, suhu, pernafasan, bila perlu dilakukan rekam jantung.
- Dokter IGD melakukan pemeriksaan medik terhadap pasien, termasuk
memutuskan apakah pasien sudah meninggal atau belum
- Apabila pasien memerlukan pemeriksaan penunjang dengan prosedur
mengikuti prosedur pemeriksaan di instalasi yang dituju.
- Selanjutnya dokter instalsi gawat darurat melakukan tindakan medik
ke pasien
9

- Perawat IGD berkolaborasi untuk melakukan tindakan medis dan


terapi sesuai dengan program yang diberikan oleh dokter IGD
- Dokter dan perawat melakukan observasi terhadap pasien yang datang
ke IGD
- Setelah penanganan pasien di IGD selesai dan keaadaan pasien stabil,
pasien dievakuasi dari IGD
- Pada proses evakuasi pasien dari IGD, apabila pasien dinyatakan MRS
dan harus dirawat inap maka petugas mengantar atau mengirim pasien
ke ruang rawat inap setelah pembuatan rekam medik rawat inap di
PAT, tetapi apabila pasien dinyatakan boleh langsung pulang,
penyelesaian administrasi keuangan adalah PAT.
- Apabila pasien dinyatakan meninggal dunia oleh dokter yang merawat,
perawat IGD memberitahu ke petugas kamar jenazah untuk
mengevakuasi jenazah, dan prosedur penanganan jenazah mengacu
pada SOP dan keluarga menyelesaikan administrasi keuangan di PAT.
2. Alur Timbang terima
Alur timbang terima merupakan suatu prosedur yang digunakan
untuk peralihan tugas antara tenaga kesehatan yang satu dengan yang
lainnya.Di ruangan IGD alur timbang terima dilakukan saat pergantian
shift dan informasi yang disampaikan adalah nama pasien, terapi yang
sudah diberikan, dan tindakan yang sudah dilakukan
3. Alur refleksi diskusi kasus
Di ruangan IGD alur diskusi kasus terpusat pada dokter SPOG
yang bertanggung jawab.
4. Alur sentralisasi obat
- Perbekalan farmasi disimpan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan oleh pabrikan menurut sifat, jenis dan stabilitas masing-
masing perbekalan farmasi.
- Perbekalan farmasi disimpan atau dtempatkan di nurse station. Obat
emergency disimpan dalam kotak atau kit emergency
- Perbekalan farmasi disimpan dengan disertai penandaan atau pelabelan
yang jelas memuat identitas obat atau pasien
- Tempat penyimpanan perbekalan farmasi dilengkapi dengan
thermometer dan dikontrol melalui pencatatan suhu secara rutin.
- Dilakukan supervise secara berkala oleh petugas farmasi.
5. Alur Monitoring dan Evaluasi
Alur monitoring dan evaluasi pasien melalui rekam medik
sedangkan alur monitoring dan evaluasi kinerja pegawai yaitu apabila
10

pegawai melakukan kesalahan maka akan mendapatkan teguran dan


evaluasi dilakukan 6 bulan sekali.
6. Alur Perencanaan Pasien Pulang
Pasien boleh pulang apabila kondisinya sudah memungkinkan
untuk pulang (Pasien sudah rawat jalan, bisa diberi obat jalan, dan
keluhan sudah tidak ada) dan dokter telah memberi ijin, selanjutnya
keluarga diminta untuk menyelesaikan administrasi bisa menggunakan
kartu BPJS dengan cara fotocopy kartu keluarga dan fotocopy KTP.
7. Sistem/Format Dokumentasi
Sistem pencatatan dokumentasi dengan menggunakan metode SOAP
8. Model Pendelegasian Wewenang/ Alur Koordinasi di Ruangan
Alur koordinasi di ruangan menggunakan sistem shift

2.7 Hasil Analisa SWOT


Mean (M1)

Bobot x
No STRENGH Bobot Rating
Rating

1 Memiliki dokter SPOG 0,3 3 0,9

2 Budaya kerja disiplin, tepat waktu, dan 0,4 4 1,6


patuh pada perintah atasan

3 Petugas IGD yang sigap dan ramah 0,1 4 0,4

4 Memiliki petugas IGD yang terlatih 0,2 4 0,8

Total Strenght 3,7

Bobot x
No WEAKNESS Bobot Rating
Rating

1 Dokter SPOG hanya ada 1 0,3 4 1,2

2 Dokter SPOG hanya ada di pagi hari, 0,7 2 1,4


pada sore dan malam oncall

Total Kelemahan 2,6

Selisih Total Kekuatan – Total Kelemahan = S-W = 3,7-2,6 = 1,1

No OPPOETUNITY Bobot Rating Bobot x


11

Rating

1. Dokter SPOG dan tenaga kesehatan 1 3 3


yang lain tinggal di dekat Rumah Sakit

Total Peluang 3

Bobot x
No TREATH Bobot Rating
Rating

1. Dokter SPOG membuka klinik di 1 2 2


rumahnya sehingga pada sore dan
malam hari tidak ada di RS X

Total Tantangan 2

Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = 3 - 2 = 1

Material (M2)
Bobot x
No STRENGH Bobot Rating
Rating
1 Ruang IGD cukup luas, sehingga mampu 0,5 3 1,5
menampung banyak pasien
2 Alat di ruang IGD cukup memadai 0,3 3 0,9
3 Penataan ruangan ergonomis 0,2 2 0,4
Total Kekuatan 2,8

Bobot x
No WEAKNESS Bobot Rating
Rating
1 Jalan evakuasi kurang lebar, tidak cukup 1 2 2
untuk dilalui oleh 2 brankart secara
bersamaan
Total Kelemahan 2

Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = 2,8 - 2 = 0,8


Bobot x
No OPPORTUNITY Bobot Rating
Rating
1 RS sudah bekerjasama dengan perusahaan 0,5 4 2
pembuat alat kesehatan
2 RS sudah bekerjasama dengan perusahaan 0,5 4 2
pembangunan gedung
12

Total Peluang 4

Bobot x
No TREATH Bobot Rating
Rating
1 Harga alat kesehatan semakin mahal 0,6 3 1,8
2 Harga bahan-bahan bangunan semakin mahal 0,4 4 1,6
Total Tantangan 3,4

Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = 4 - 3,4 = 0,6

Money (M3)
Bobot x
No STRENGH Bobot Rating
Rating
1 RS X memiliki keuntungan yang besar 0,6 4 2,4
karena sebagian besar BPM dan puskesmas
di wilayah tersebut merujuk ke RS X
2 Pembiayaan RS X di biayai oleh pemerintah 0,2 3 0,6
3 Sistematika pelaporan keuangan bagus 0,2 3 0,6
Total Kekuatan 3,6

Bobot x
No WEAKNESS Bobot Rating
Rating
- 1 0 0
Total Kelemahan 0

Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = 3,6-0=3,6


Bobot x
No OPPORTUNITY Bobot Rating
Rating
1 Masyarakat membayar dengan harga murah 1 3 3
karena sudah disubsidi oleh pemerintah.
Total Peluang 3

Bobot x
No TREATH Bobot Rating
Rating
1 Pengadaan keuangan tidak turun sesuai 1 2 2
waktu yang ditentukan
Total Tantangan 2
13

Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = 3- 2 = 1

Machinery (M4)
Bobot x
No STRENGH Bobot Rating
Rating
1 Penggunaan mesin utama dan pendukung di 1 3 3
ruang IGD sudah cukup memadai
Total Kekuatan 3

Bobot x
No WEAKNESS Bobot Rating
Rating
1 Ada alat yang kualitasnya turun karena sudah 0,7 2 1.4
lama digunakan
2 Prosedur pengaadaan mesin utama yang 0,3 3 0,9
kualitasnya sudah menurun tidak bisa segera
diganti secara cepat
Total Kelemahan 2,3

Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = 3 – 2,3 = 0,7


Bobot x
No OPPORTUNITY Bobot Rating
Rating
1 Beberapa alat bisa digunakan dalam waktu 1 3 3
jangka panjang
Total Peluang 3

Bobot x
No TREATH Bobot Rating
Rating
1 Harga mesin utama semakin mahal 1 2 2
Total Tantangan 2

Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = 3 – 2 = 1

Marketing (M5)
No STRENGH Bobot Rating Bobot x
14

Rating
1 Mengadakan kerjasama dengan Perusahaan 0,5 3 1,5
Asuransi Pemerintah, BPM dan puskesmas
2 Mempromosikan RS kepada masyarakat 0,5 4 2
melalui media leaflet, poster, radio, dan
pameran.

Total Kekuatan 3,5

Bobot x
No WEAKNESS Bobot Rating
Rating
1 Promosi melalui media leaflet, radio, dan 1 2 2
pameran tidak dilakukan secara rutin dan
berkala.
Total Kelemahan 2

Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = 3,5 – 2 =1,5


Bobot x
No OPPORTUNITY Bobot Rating
Rating
1 Kerjasama dengan BPM dan puskesmas bisa 0,6 3 1,8
meningkatkan jumlah pasien.
2 Promosi melalui media leaflet, radio, dan 0,4 3 1,2
pameran bisa meningkatkan jumlah pasien.
Total Peluang 3

Bobot x
No TREATH Bobot Rating
Rating
1 Harga promosi lewat, radio dan pameran 1 2 2
semakin mahal
Total Tantangan 2

Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = 3 – 2 = 1

Method (M6)
Bobot x
No STRENGH Bobot Rating
Rating
1 Alur penerimaan pasien, timbang terima, alur 1 4 4
sentralisasi obat, monitoring evaluasi, serta
alur pemulangan sudah cukup baik
15

Total Kekuatan 4

Bobot x
No WEAKNESS Bobot Rating
Rating
1 Alur refleksi diskusi kasus terkadang tidak 1 3 3
sesuai dengan yang sudah ditetapkan karena
dokter SPOG tidak selalu ada di RS X selama
24 jam.
Total Kelemahan 3

Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = 4 – 3 = 1


Bobot x
No OPPORTUNITY Bobot Rating
Rating
1 - - -
Total Peluang -

Bobot x
No TREATH Bobot Rating
Rating
1 Beberapa pasien tidak melalui alur pulang 1 2 2
yang sudah ditentukan oleh RS X
Total Tantangan 2

Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = 0- 2= -2

2.8. Diagram Layang

2.9 Identifikasi Masalah


Masalah yang terdapat di ruang IGD, sebagai berikut:
16

1. Dokter SPOG hanya ada 1

2. Jalan evakuasi kurang lebar, tidak cukup untuk dilalui oleh 2


brankart secara bersamaan

3. Promosi melalui media leaflet, radio, dan pameran tidak dilakukan


secara rutin dan berkala

2.10 Prioritas Masalah


Prioritas masalah dibedakan menjadi masalah penting dan mendesak,
penting dan tidak mendesak, tidak penting dan mendesak serta tidak penting
dan tindak pendesak. Penjelasan dari masing-masing perioritas masalah dapat
dilihat pada tabel berikut ini :

Mendesak Tidak mendesak

Penting  Jalan evakuasi  Dokter SPOG


kurang lebar, hanya ada 1
tidak cukup untuk
dilalui oleh 2
brankart secara
bersamaan

Tidak penting  Promosi melalui


media leaflet,
radio, dan
pameran tidak
dilakukan secara
rutin dan berkala.
17

2.11 Gambar Ruang IGD


18
19

BAB III
RENCANA STRATEGIS

N Masalah Tujuan Kegiatan Indikator Waktu Penangg


o Keberhasil ung
an Jawab

1 Jumlah Dokter Memperbanyak Merekrut Jumlah 3-6 Ketua


SpOG hanya jumlah dokter Sumber Dokter bulan Pengemban
ada 1 orang SpOG agar dapat Daya SpOG gan
meningkatkan Manusia bertambah Sumber
layanan secara Daya
berkualitas Manusia
20

2. Jalan evakuasi Agar saat terjadi Pelebaran Jalan 3 bulan Ketua seksi
terlalu sempit, gawat darurat jalan evakuasi pembangun
tidak cukup mobilisasinya evakuasi dapat dilalui an
untuk dilalui cepat dan tidak oleh 2
oleh 2 brankart menggangu brankart
secara pengguna jalan
bersamaan. yang lain

3. Promosi Untuk Promosi Peningkatan 3 bulan Ketua


melalui media menyebarluaskan melalui jumlah Seksi
leaflet, radio, informasi media pasien Humas
dan pameran mengenai RS leaflet, radio,
tidak dilakukan dan pameran
secara rutin dan dilakukan
berkala secara rutin
dan berkala
21

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan
Secara umum berdasarkan hasil pengkajian di Ruang IGD sudah memenuhi standar akan
tetapi masih terdapat hal yang harus dipenuhi dan diperbaiki.

4.2 Saran
4.2.1 Saran untuk Ruang IGD
Perlu diperhatikan lagi tentang tenaga kesehatan maupun sarana prasarana agar pelayanan
optimal.
4.2.2 Saran untuk Mahasiswa
Kemampuan komunikasi dalam mengkaji lebih ditingkatkan
4.2.3 Saran untuk Institusi pendidikan
Bentuk identifikasi pengkajian lebih diperjelas dan disesuaikan antara waktu dan tugas

Anda mungkin juga menyukai