01 Januari 2017
ABSTRAK
Kontrasepsi suntik merupakan salah satu metode kontrasepsi yang banyak digunakan di Indonesia.
Penggunaan kontrasepsi hormonal sebagai salah satu alat kontrasepsi meningkat tajam. Berbagai
macam metode kontrasepsi mempunyai berbagai macam efek samping. Efek samping yang
ditemukan pada kontrasepsi suntik adalah perubahan berat badan, gangguan haid, depresi,
keputihan, jerawat dan sebagainya. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis deskriptif
korelasional, dengan menggunakan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui gambaran efek
samping akseptor KB suntik Depo Medroksi Progesterone Acetat (DMPA) setelah 2 tahun
pemakaian. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 74 responden. Sebagian besar responden
mengalami gangguan menstruasi berupa amenorea yaitu sebanyak 39 responden (52,7%), dan
mengalami peningkatan berat badan yaitu sebanyak 43 responden (58,1%).
ABSTRACT
CICs in Indonesia is one of the widely used method of contraception. The use of hormonal
contraception as a means of contraception increased sharply. A wide variety of contraceptive
methods have a variety of side effects. Side effects were found on CICs are changes in body
weight, menstrual disorders, depression, vaginal discharge, acne and so on. This research is the
type of descriptive correlational, using cross-sectional approach to knowing the side effects of
family planning acceptors picture Depo Progesterone medroxy acetate (DMPA) after 2 years of use.
The number of samples in this study were 74 respondents. Most respondents experienced
menstrual disorders such as amenorrhea as many as 39 respondents (52.7%), and increased body
weight as many as 43 respondents (58.1%).
penelitian ini adalah teknik Simple Tabel 5 Distribusi frekuensi efek samping
akseptor KB suntik DMPA setelah 2
Random Sampling yaitu pengambilan tahun pemakaian berupa mual dan
sampel secara acak sederhana. muntah
Mual Frekuensi Persentase (%)
muntah
Mengalami 2 2,7
HASIL PENELITIAN Tidak 72 97,3
Hasil penelitian dapat dilihat dalam mengalami
Total 74 100
beberapa tabel yang disajikan di bawah
ini: PEMBAHASAN
Tabel 1 Distribusi frekuensi efek samping Kontrasepsi adalah upaya untuk
akseptor KB suntik DMPA setelah 2
tahun pemakaian berupa gangguan mencegah terjadinya kehamilan, dimana
menstruasi amenorea
Amenore Frekuensi Persentase (%) upaya itu dapat bersifat sementara dan
Mengalami 39 52,7 dapat pula bersifat permanen.
Tidak 35 47,3
mengalami Penggunaan kontrasepsi merupakan
Total 74 100
salah satu variabel yang mempengaruhi
fertilitas15.
Tabel 2 Distribusi frekuensi efek samping
akseptor KB suntik DMPA setelah 2 Menurut Arum dan Sujiyatini (2009)2
tahun pemakaian berupa gangguan
menstruasi spotting cara kerja dari kontrasepsi suntik DMPA
Spotting Frekuensi Persentase (%) yaitu : mencegah ovulasi, mengentalkan
Mengalami 6 8,1
Tidak 68 91,9 lendir serviks sehingga menurunkan
mengalami
Total 74 100
kemampuan penetrasi sperma,
menjadikan selaput lendir rahim tipis dan
Tabel 3 Distribusi frekuensi efek samping
atrofi, dan menghambat transportasi
akseptor KB suntik DMPA setelah 2
tahun pemakaian berupa keputihan gamet oleh tuba.
Keputihan Frekuensi Persentase (%)
Mengalami 0 0 Berbagai macam metode kontrasepsi
Tidak 74 100 mempunyai berbagai macam efek
mengalami
Total 74 100 samping. Efek samping yang ditemukan
Tabel 4 Distribusi frekuensi efek samping pada kontrasepsi suntik adalah perubahan
akseptor KB suntik DMPA setelah 2 berat badan, gangguan haid, depresi,
tahun pemakaian berupa peningkatan
berat badan keputihan, jerawat dan sebagainya.
Peningkatan Frekuensi Persentase (%)
BB
Gangguan pola haid yang terjadi
Mengalami 43 58,1 tergantung pada lama pemakaian.
Tidak 31 41,9
mengalami Gangguan pola haid yang dimaksud
Total 74 100 seperti perdarahan bercak atau flek,
perdarahan irregular, amenore dan
perubahan dalam frekuensi, lama dan
jumlah darah yang hilang dan pada
Tri Budi R., N., “Efek Samping Akseptor ....” 35
merupakan salah satu faktor intern, yaitu pada 74 responden, tidak mengalami
kadang dapat terjadi di dalam suatu keputihan (100%), mengalami
keluarga timbulnya sifat dominasi dalam peningkatan berat badan sebanyak 43
hal menurunkan bentuk fisik responden (58,1%), tidak mengalami
keturunannya. mual dan muntah sebanyak 72 responden
Efek samping pada akseptor KB (97,3%).
suntik DMPA setelah 2 tahun Oleh karena itu, tenaga kesehatan
pemakaian lainnya berupa mual dan khususnya bidan diharapkan lebih
muntah. Berdasarkan hasil penelitian, dari meningkatkan konseling mengenai
74 responden, sebagian besar responden penggunaan dan efek samping dari alat
tidak mengalami mual dan muntah setelah kontrasepsi. Selain itu, akseptor dapat
2 tahun pemakaian KB suntik DMPA yaitu menambah pengetahuan tentang efek
sebanyak 72 responden (97,3%). samping dari penggunaan KB DMPA
Tidak adanya akseptor KB yang dengan cara mengikuti kegiatan
mengalami mual muntah selama 2 tahun penyuluhan kesehatan, membaca buku,
pemakaian alat kontrasepsi KB suntik mencari di media informasi internet dan
DMPA menunjukkan bahwa akseptor KB media-media informasi lain sehingga
tidak terpengaruh dengan hormone dapat menanggulangi secara dini jika
progesterone yang masuk dalam tubuh terjadi efek samping pada penggunaan
akseptor KB suntik DMPA, sedangkan KB DMPA.
menurut BKKBN (2012) 3 penyebab dari
mual dan muntah kemungkinan DAFTAR PUSTAKA
disebabkan reaksi tubuh terhadap 1. Arikunto, S. (2006). Prosedur
hormone progesterone yang Penelitian Suatu Pendekatan
mempengaruhi produksi asam lambung. Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Gejala atau keluhan mual sampai 2. Arum & Sujiyatini. (2009). Panduan
muntah seperti hamil muda terjadi pada Lengkap Pelayanan KB Terkini.
bulan pertama pemakaian suntikan. Yogyakarta : Nuha Medika.
3. BKKBN. (2012). Alat Bantu
KESIMPULAN DAN SARAN Pengambilan Keputusan Ber-KB
Efek samping akseptor KB suntik Edisi 8. Jakarta : BKKBN
Depo Medroksi Progesterone Acetat 4. BPS. (2011). Penduduk Indonesia
(DMPA) setelah 2 tahun pemakaian Menurut Provinsi, Kabupaten/Kota
berupa gangguan menstruasi dari 74 dan Kecamatan Sensus Penduduk
responden, mengalami gangguan 2010. [Diakses tanggal : 10
menstruasi berupa amenorea sebanyak November 2013]. Diambil dari :
39 responden (52,7%), kejadian keputihan http://bps.go.id..
38 Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 08 No. 01 Januari 2017