Anda di halaman 1dari 2

BENTENG Hattu terletak di sekitar Pelabuhan Hattu, kira-kira 2 km dari kota Piru ibukota

Kecamatan Seram Bagian Barat. Letaknya strategis karena berada di dekat pantai Hattu
yang indah pemandangannya. Sekarang benteng ini telah menjadi puing-puing batu, karena
telah dimakan usia dan kurangnya perawatan, namun Benteng Hattu menyimpan sejuta
misteri dan cerita lama yang perlu dikenang oleh anak cucu.

Pada zaman dahulu, di negeri Hattu berdiri sebuah benteng, tempat tinggal kapitan Hattu
yang bergelar "Kapitan Mata Empat Dengan berbagai cara dan upaya, musuh Kapitan Hattu
ini berusaha agar dapat membunuh Kapitan Hattu namun tidak berhasil.

Akhirnya kapitan-kapitan ini bermusyawarah menentukan bagaimana caranya agar dapat


membunuh atau menaklukkan Kapitan Hattu, kesepakatan diambil yaitu dengan cara
menggunakan daun atap Rakyat diperintahkan untuk menghamburkan daun-daun atap
tersebut di jalan yang biasanya dilalui oleh Kapitan Hattu sambil bersiap siaga, Kapitan
Hattu bersama rakyatnya tidak mengetahui yang akan terjadi Tiba-tiba terdengar bunyi
tembakan musuh, karena terkejut Kapitan Hattu berlari keluar dan melewati daun atap
yang telah dihamburkan oleh musuh Karena daun atap itu licin, maka Kaptan Hattu
terjatuh, Kesempatan ini dipergunakan oleh musuhnya untuk membunuh Kapitan Hattu
tetapi Kapitan Hattu tidak mati kemudian musuhnya mencabut pedang Kapitan Hattu dan
menghujamkan ke tubuh Kaputan Hattu Athiya kapitan Hamu dapat dibunuh.

Rakyat dari Kapitan Hattu yang mendapat serangan berlari kucar kacir menyelamatkan diri
masing-masing Mereka menggunakan apa saja yang ada di dekat pantai untuk dapat
menyelamatkan diri seperti, kiming kelapa, sabut kelapa dan lain-lain.

Akhirnya mereka singgah di sebuah pulau dan membangun pulau tersebut dan diberi nama
sesuai dengan nama di tempat asal mereka yaitu Hattu yang terletak di Kecamatan Leihitu
Pulau Ambon Di desa ini tumbuh pohon "Kolang Susu (pohon kamboja) yang telah besar,
Menurut orang tua-tua desa Hattu, pohon kolang susu itu dibawa dan Hattu Piru ketika
mereka lari kemudian disiram dengan air Kasturi yang hingga kini masih ada.
Peristiwa yang sangat menyedihkan itu tidak dapat dilupakan oleh rakyat Hattu Ambon
Akhirnya mereka yang selamat mengangkat sumpah bahwa mereka tidak akan
menginjakkan kaki lagi di Hatu Piru Janji itu ditepati sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai