Anda di halaman 1dari 4

1.2.

Tujuan
a. Untuk mengetahui potensial aksi yang terdapat pada sistem saraf dan akson
b. Untuk mengetahui berbagai reseptor yang terdapat pada sistem saraf dan akson

1. Explain why increasing extracellular K+ reduces the net diffusion of K+ out of the neuron
through the K+ leak channels.
Jawab: Karena meningkatkan jumlah K+ (kalium) ekstraseluler dapat mengurangi gradien
konsentrasi, sehingga K+ (kalium) menjadi lebih sedikit yang berdifusi keluar dari neuron.

Sherwood L. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. 6th ed. Jakarta. EGC. 2011.
1. What does TTX do to voltage-gated Na+ channels?
Jawab: TTX atau tetrodotokxin adalah neurotoksin paling kuat di lautan, yang berasal
dari ikan fugu atau ikan buntal dan keluarga Tetraodontidae lainnya. Meskipun ikan
ini sangat mematikan karena racun yang dimilikinya, namun di Jepang ikan ini juga
dihidangkan sebagai makanan, racun biasanya terdapat pada bagian hati, ginjal dan
terkadang kulitnya. Sifat dari tetrodotoksin adalah stabil dalam suhu panas dan mudah
larut dalam air. Tetrodotoksin bekerja dengan cara menghambat difusi atau aliran ion
Na+ (natrium) sehingga sel saraf tidak dapat menghantarkan aliran listrik. [1]
Jika tidak ada aliran listrik antar sel saraf, maka otot pun tidak dapat bekerja,
termasuk otot-otot yang bergerak dibawah kesadaran (seperti otot kaki dan tangan)
maupun otot yang bergerak tidak di bawah kesadaran (seperti otot jantung, otot saluran
cerna dan pernafasan), dan kelumpuhan otot ini akan menyebabkan kematian ketika
racun mencapai jantung dan saluran pernafasan. [1]

2. What does lidocaine do to voltage-gated Na+ channels? How does the effect of
lidocaine differ from the effect of TTX?
Jawab: Lidokain merupakan obat anestesi golongan amida, selain sebagai obat
anestesi lokal lidokain juga digunakan sebagai obat antiaritmia kelas IB karena mampu
mencegah depolarisasi pada membran sel melalui penghambat masuknya ion Na+
(natrium) pada kanal natrium menyebabkan kanal Na+ terinaktivasi. Terjadinya
blokade kanal menghambat hantaran transmisi impuls pada saraf. [1,2]
Efek yang ditimbulkan sama dengan TTX yaitu sama-sama memblok atau menutup
kanal ion Na+ namun pada lidokain efek yang timbulkan reversible (dapat kembali
pada keadaan semula) jadi hanya bersifat sementara, dilihat juga dari kegunaannya
sebagai obat anastesi, sedangkan TTX bersifat irreversible, jadi racun yang telah
masuk ke dalam tubuh akan sulit hilang sehingga jika jumlahnya terlampau banyak
dapat menyebabkan kematian. [1]

3. A nerve is a bundle of axons, and some nerves are less sensitive to lidocaine. If a nerve,
rather than an axon, had been used in the lidocaine experiment, the responses recorded
at R1 and R2 would be the sum of all the action potentials (called a compound action
potential). Would the response at R2 after lidocaine application necessarily be zero?
Why or why not?
Jawab: Respon yang diberikan oleh R2 akan tetap lebih besar dari nol (0) karena pada
R2 telah merekan potensi aksi total dari keseluruhan percobaan, namun tetap ada
beberapa dari akson yang tidak terpengaruh atau tidak sensitif terhadap R2, walaupun
demikian respon saraf akan tetap lebih besar dari nol.

4. Why are fewer action potentials recorded at recording electrodes R2 when TTX is
applied between R1 and R2? How well did the results compare with your prediction?
Jawab: Karena sebelumnya TTX atau tetrodotoksin telah memblock atau menghalangi
respon pada R2, dengan cara menutup kanal ion Na+ untuk mencegah penyebaran atau
perambatan dari potensial aksi yang terjadi pada kanal ion Na+ (dari R1 ke R2).
Jawaban ini sesuai dengan prediksi

5. Why are fewer action potentials recorded at recording electrodes R2 when lidocaine
is applied between R1 and R2? How well did the results compare with your prediction?
Jawab: Karena lidokain memblock atau menghalangi respon stimulus pada R1 dan R2,
sehingga akibatnya potensial aksi yang direkam oleh perekam elektroda juga lebih
sedikit pada R2, karena sebelumnya pada R1 respon stimulus juga diblock. Hal ini
dilakukan agar penyebaran atau perambatan potensial aksi dari R1 ke R2. Jawaban ini
telah sesuai dengan prediksi.
6. Pain-sensitive neurons (called nociceptors) conduct action potentials from the skin or
teeth to sites in the brain involved in pain perception. Where should a dentist inject the
lidocaine to block pain perception?.
Jawab: Lidokain harus disuntikkan ke reseptor dari rasa nyeri, (lidokain harus
diinjeksikan pada daerah atau area di mulut yang akan ditangani atau bermasalah)
untuk mencegah terjadinya potensial aksi yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada
pasien. Jika yang bermasalah pada gigi geraham belakang maka lidokain harus
disuntikkan dilokasi tersebut , dengan begitu lidokain akan menghentikan potensial
aksi yang menimbulkan persepsi nyeri. [3]

1. Sherwood L. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. 6th ed. Jakarta. EGC. 2011.
2. Girdler, Naomi, Michael Hill. Clinical Sedation in Dentistry. West Sussex:
Willey-Blackwell. 2009.
3. Malamed, Stanley F. Handbook of Local Anesthesia. St. Louis: Mosby. 2009.

Anda mungkin juga menyukai