Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) PROSES

POINT OF SALE BERBASIS ODOO 8.0 PADA RUMAH MAKAN ENTHOK


REMPAH IMOGIRI DENGAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT
(RAD)

DESIGN OF ENTERPRISE RESOURCE PLANNING SYSTEM (ERP) PROCESS


POINT OF SALE BASED ODOO 8.0 IN RUMAH MAKAN ENTHOK REMPAH
IMOGIRI WITH RAPID APPLICATION DEVELOPMENT METHOD (RAD)

Muhammad Faisal Abda’u1, Warih Puspitasari 2, Umar Yunan K. S. H.3


1,2,3
Prodi S1 Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
1
mfaisalabdau@gmail.com, 2warihpuspita@gmail.com, 3umar.yunan.ksh@gmail.com

Abstrak
Rumah Makan Enthok Rempah Imogiri merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang kuliner dengan
mengkhususkan pada olahan bebek dan telah berdiri sejak tahun 2015. Rumah Makan Enthok Rempah
Imogiri mengalami beberapa permasalah yang terkait dengan proses penjualan. Beberapa permasalah yang
terjadi saat ini yaitu dalam pembuatan laporan penjualan, software yang saat ini digunakan belum mampu
mencakup secara detail laporan penjualan, hanya jumlah menu yang terjual yang datanya dijadikan laporan
penjualan. Akibatnya dalam melakukan pembuatan laporan penjualan secara keseluruhan yang mencakup
jumlah bahan baku habis, jumlah pemasukan dan jumlah pengeluaran masih menggunakan cara manual.
Terdapat pula permasalahan berupa data pada proses penjulan yang tidak saling terhubung dengan proses
pembelian dan persediaan. Maka dari itu akan dilakukan perancangan sistem enterprise resource planning
(ERP) modul point of sale untuk mendukung aktivitas yang terjadi pada proses penjualan pada Rumah
Makan Enthok Rempah Imogiri sehingga mampu digunakan untuk menanggulangi permasalahan yang
terkait penjualan. Pada penelitian ini penulis melakukan pengembangan sistem menggunakan metode rapid
application development. Pada tahap awal akan dilakukan analisis proses bisnis yang sedang berjalan pada
Rumah Makan Enthok Rempah Imogiri yang selanjutnya akan dibandingkan dengan proses bisnis pada odoo
yang terkait dengan modul point of sale. Melalui perbandingan tersebut penulis akan merancang proses bisnis
usulan yang kemudian dilakuakan pengembangan sistem dengan software odoo sesuai dengan kebutuhan
bisnis perusahaan. Selanjutnya sistem yang telah dikembangkan akan dilakukan pengujian menggunakan
user acceptance test oleh user yang akan menggunakan sistem ini di perusahaan. Hasil dari penelitian ini yaitu
sebuah sistem ERP modul point of sale berbasis odoo yang telah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
untuk mampu menyelesaikan permasalah yang terjadi pada proses penjualan pada Rumah Makan Enthok
Rempah Imogiri.

Kata kunci : enterprise resource planning, rapid application development, user scceptance test, odoo

Abstract
Rumah Makan Enthok Rempah Imogiri is one of the culinary business specializing in duck processed and has
been established since 2015. Rumah Makan Enthok Rempah Imogiri experienced several problems related to
the sales process. Some problems that occur at this time is in making sales reports, software that is currently
used has not been able to cover in detail sales reports, only the number of menus sold which data used as sales
reports. As a result in making the overall sales report that includes the amount of raw materials run out, the
amount of income and the amount of expenditure is still using the manual way. There are also problems in the
form of data in the process penjulan not connected to the purchase and inventory process. Therefore, it will
be done the design of enterprise resource planning (ERP) module point of sale to support the activities that
occur in the sales process at Enthok Rempah Imogiri Restaurant so that it can be used to overcome sales
related problems. In this study the authors do system development using rapid application development
method. In the early stages will be analyzed ongoing business processes at Enthok Rempah Imogiri Restaurant
which will then be compared with the business process on odoo associated with the point of sale module.
Through this comparison the authors will design a business process proposal which then dilakuakan system
development with odoo software in accordance with the needs of the company's business. Furthermore the
system has been developed will be tested using user acceptance test by the user who will use this system in the
company. The result of this research is an ERP system of point of sale module based on odoo that has been
adjusted to the company need to be able to solve the problem that happened in sales process at Enthok Rempah
Imogiri Restaurant.
Keywords: enterprise resource planning, rapid application development, user scceptance test, odoo

1. Pendahuluan

Rumah makan merupakan salah satu jenis usaha jasa pangan yang memiliki tempat di sebagian atau seluruh
bangunan, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian, dan
penjualan makanan dan minuman bagi masyarakat umum. Rumah makan atau restoran adalah tempat atau bangunan
yang diorganisir secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada tamunya baik berupa
makanan atau minuman [1]. Semakin pesatnya perkembangan rumah makan atau restoran menyebabkan berbagai
pelaku usaha yang terjun kedunia bisnis ini meningkat drastis. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Republik
Indonesia pertumbuhan jumlah rumah makan dari tahun 2007 hingga 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 80,38%
dan akan terus meningkat di tahun-tahun selanjutnya. Namun hal tersebut menandakan pula tingkat persaingan bisnis
pada bidang ini yang semakin meningkat dan kompetitif. Untuk menghadapi persaingan ini rumah makan tidak hanya
dituntut untuk mampu berinovasi namun juga mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnisnya dengan
cara melakukan penerapan dan penggunaan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatan operasional.
Salah satu rumah makan atau restoran yang menyadari ketatnya persaingan bisnis pada sektor jasa pangan
ini yaitu Rumah Makan Enthok Rempah Imogiri yang berlokasi di Jalan Imogiri Km 8 Bantul, Yogyakarta. Rumah
makan ini menjadikan berbagai olahan enthok sebagai menu utama yang disajikan kepada pelanggannya. Rumah
makan yang sudah berdiri sejak tahun 2015 ini telah memiliki 11 karyawan yang dibagi kedalam beberapa bagian atau
divisi. Adapun struktur organisasi dalam rumah makan ini yaitu terdiri dari satu orang manager, dua orang supervisor,
dua orang pelayan, satu orang kasir dan 4 orang pada bagian dapur. Dalam menjalankan bisnisnya rumah makan ini
memiliki beberapa aktivitas utama diantaranya yaitu pengadaan bahan baku, peracikan bumbu, produksi atau
pembuatan menu masakan dan penjualan. Dalam proses penjualan terdapat beberapa proses utama yang dilakukan
yaitu pemesanan (sales order), cek ketersedian (availability check), memilih atau mempersiapkan bahan baku (pick
material), penyerahan makanan (picking), pemberian struk atau tagihan (billing) dan pembayaran (payment
processing).
Saat ini Rumah Makan Enthok Rempah Imogiri dalam menjalankan proses bisnisnya mengalami beberapa
permasalahan. Dalam pembuatan laporan penjualan, software eksisting belum mampu mencakup secara detail laporan
penjualan, hanya jumlah menu yang terjual yang datanya dijadikan laporan penjualan. Akibatnya dalam melakukan
pembuatan laporan penjualan secara keseluruhan yang mencakup jumlah bahan baku habis, jumlah pemasukan dan
jumlah pengeluaran masih menggunakan cara manual. Melihat permasalahan diatas Rumah Makan Enthok Rempah
Imogiri memerlukan pengembangan sistem informasi terintegrasi yang mampu menghubungkan semua proses. Pada
aktivitas update ketersedian menu (Quantity on hand) erat kaitannya dengan proses penyimpanan (inventory) dan
pada aktivitas update penjualan (sales update) sangat berhubungan dengan proses pembelian (purchasing). Maka dari
itu proses penjualan di rumah makan ini berhubungan dengan proses lainnya yaitu pembelian (purchasing) dan
persediaan (inventory) dari situlah mengapa sebuah sistem yang saling terintegrasi dibutuhkan. Sistem terintegrasi
yang dimaksud dalam hal ini yaitu suatu sistem Enterprise Resource Planning (ERP) khususnya pada modul Point of
Sale.
Untuk dapat menerapkan sistem ERP di Rumah Makan Enthok Rempah Imogiri pada proses penjualan
diperlukan sebuah software ERP. Saat ini banyak software ERP yang sudah dikembangkan oleh berbagai developer,
salah satunya yaitu software Odoo. Odoo merupakan kerangka aplikasi bisnis yang bersifat opensource dengan banyak
fitur dan modul yang tersedia [2]. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Application Development (RAD),
dimana kelebihannya dapat mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam siklus pengembangan sistem
tradisional antara perancangan dan penerapan suatu sistem informasi.
Berdasarkan permasalah tersebut yaitu belum terintegrasinya sistem informasi pada setiap aktivitas bisnis
terutama pada aktivitas penjualan, dan aliran data terhadap cash flow yang belum terhubung secara realtime sehingga
sistem belum mampu membuat laporan keuangan secara keseluruhan. Maka dari itu solusi yang dapat dilakukan
dengan melakukan implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) modul Point Of Sale (POS) pada rumah
makan enthok rempah imogiri menggunakan software Odoo dengan metode Rapid Application Development (RAD).

2. Dasar Teori

2.1 Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu konsep yang mengintegrasikan berbagai sumber daya didalam
perusahaan yang untuk mengelola sumber daya organisasi dengan lebih efektif dan efisien serta terkoordinasi secara
menyeluruh. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem informasi perusahaan yang
dirancang untuk mengkoordinasikan seluruh sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis
lengkap. Sistem ini memiliki satu database dan software untuk mengolah datanya. Software tersebut memiliki fungsi
untuk mengintegrasikan semua departemen dalam mengelola sumber daya perusahaan, menjamin integritas data yang
memadai [3].
2.2 Point of Sale

POS atau Point of Sale adalah sebuah sistem yang digunakan untu melakukan transaksi penjualan retail, seperti di
restoran atau cafe. Pada restoran, POS mengacu pada software POS yang berjalan pada komputer, terminal
touchscreen atau wireless handheld devices. Software POS restoran umumnya dapat melakukan print order pelanggan,
print order ke dapur, dan menghasilkan report. Sistem POS seringkali didesain sesuai dengan kebutuhan client [4].
Dalam menjalankan fungsi modul Point of Sale terdapat beberapa lingkup yang berhubungan dengan modul lain
diantaranya:

1. Customer management, strategi bisnis yang hasilnya diharapkan akan mengoptimalkan tingkat keuntungan
pendapatan dan kepuasan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan cara mengorganisasikan segmen-segmen
pelanggan, mengarahkan organisasi agar berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan mengimplementasikan
proses bisnis yang berfokus kepada pelanggan.
2. Accounting and Finance, bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk
pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah.
3. Inventory management, mendukung proses penyimpanan dan pengalokasian barang-barang yang terlibat
dalam proses penjualan.
4. Order management, mendukung proses penjualan dan pembelian dari awal hingga akhir

2.3 Odoo

Odoo (OpenERP) adalah aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) modern dan lengkap yang didistribusikan
secara open source, dahulu bernama TinyERP kemudian berubah nama menjadi OpenERP dan sekarang menjadi
Odoo [7], didalamnya terdapat berbagai program aplikasi bisnis termasuk Sales, CRM, Human Resources, Warehouse
Management, Manufacturing, Finance and Accounting dan lain sebagainya. Odoo (OpenERP) dibangun
menggunakan teknologi framework open object yang memiliki kekuatan arsitektur MVC (Model View Controller),
workflow atau alur kerja proses yang fleksibel, GUI yang dinamis, antarmuka XML-RPC dan sistem pelaporan yang
dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan. Odoo dapat diimplementasikan pada sistem operasi Linux dan
Windows untuk server serta klien linux, windows, dan Mac OS X. Database yang digunakan adalah database open
source yaitu PostgreSQL, dengan bahasa pemrograman Phyton [6].

Ketika dilakukan perubahan nama dari OpenERP menjadi Odoo terdapat beberapa fitur yang ditambahkan yaitu
module website, e-commerce, point of sales, dan business intelligent. Perangkat lunak ini sesuai dengan harapan
standar sistem ERP dengan memberikan modul tambahan di luar cakupan sistem ERP tradisional. Adapun aplikasi
Odoo resmi diatur dalam 6 kelompok:

1. Front-end apps: website builder, blog, e-commerce


2. Sales management apps: CRM, point of sales, quotation builder
3. Business operations apps: project management, inventory, manufacturing, accounting and purchase
4. Marketing apps: mass mailing, lead automation, events, survey, forum, live chat
5. Human Resources apps: employee directory, enterprise social network, leaves management, timesheet, fleet
management
6. Productivity apps: business intelligence, instant messaging, notes

2.4 Rapid Application Development

Rapid Application Development (RAD) adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam
teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat.
Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan
metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model kerja) sistem
dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) pengguna.
Model kerja digunakan hanya sesekali saja sebagai basis desain dan implementasi sistem akhir [7]. Metode RAD
merupakan pengembangan suatu sistem informasi dengan waktu yang relatif singkat. Model RAD merupakan
pengembangan dan bagian dari SDLC. Penulis akan menjabarkan garis besar mengenai konsep dari SDLC [8]. Metode
RAD (Rapid Application Development) menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem
dimana model bekerja sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan
pengguna. Metode RAD menekankan cakupan pemodelan bisnis (bussiness modelling), pemodelan data (data
modelling), pemodelan proses (process modelling), pembuatan aplikasi (application generation) dan pengujian
(testing) [9].

3. Metodologi Penelitian

3.1 Model Konseptual

Gambar 1 Model Konseptual

1. Lingkungan merupakan permasalahan yang didefinisikan sebagai fokus penelitian. Lingkungan dalam penelitian
SI ini diklasifikasikan menjadi tiga komponen, yaitu manusia, organisasi (bisnis), dan teknologi. Lingkungan
tersebut terdapat tujuan, serangkaian tugas, dan permasalahan yang didefinisikan sebagai kebutuhan bisnis yang
diperlukan oleh orang-orang dalam organisasi. Berikut ini merupakan ruang lingkup serta permasalahan pada
penelitian ini
a. Application Domain
Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada domain organizational berupa proses bisnis
penjualan didalam rumah makan enthok rempah imogiri serta domain technology berupa
system aplikasi yang digunakan pada proses bisnis penjualan.
b. Problem
Berdasarkan pada application domain maka penelitian ini mengambil sebuah permasalahan
berupa sistem aplikasi pada proses bisnis penjualan belum terintegrasi dengan proses bisnis
logistik lainnya sperti proses bisnis persediaan dan proses bisnis pembelian.
2. Penelitian SI, dilakukan dengan dua fase yang saling melengkapi, yaitu behavior science dan design science untuk
memenuhi kebutuhan suatu bisnis. Adapun IT artifact atau IT develop dari penelitian ini yaitu Rancangan proses
bisnis usulan yang terkait dengan penjualan pada rumah makan enthok rempah imogiri serta rancangan sistem
ERP menggunakan odoo modul point of sale. Selain IT artifact pada penelitian terdapat komponen evaluasi,
evaluasi dilakukan dengan user acceptance testing.
3. Dasar ilmu yang digunakan dalam penilitian ini terdiri dari dua komponen yaitu konsep dan metode. Adapun
konsep yang digunakan yaitu keilmuan Enterprise Resource Planning, Software Odoo 8, dan Modul Point of
Sale. Sedangkan untuk metode yang digunakan pada penilitian ini yaitu Rapid Application Development serta
wawancara.

3.2 Sistematika Penelitian

Pada penelitian ini sistematika pemecahan masalah dibagi menjadi lima tahapan yaitu tahapan identification,
requirement planning, RAD design workshop, implementation dan closing, berikut penjelasan mengenai tahapan-
tahapan tersebut:
1. Tahap identification, pada tahah ini akan dilakukan identifikasi masalah yang terdapat pada rumah makan
enthok rempah imogiri.
2. Tahap requirement planning, pada tahap ini akan dilakukan analisis dan perencanaan dari requirement yang
dibutuhkan dalam perancangan sistem.
3. Tahap RAD design workshop, pada tahap ini dilakukan perancangan dan pembuatan sistem yang akan
dibangun meliputi proses bisnis yang akan berjalan dan konfigurasi aplikasi yang akan digunakan.
4. Tahap implementation, Pada tahap ini sistem yang dibutuhkan user telah terbangun dan berhasil melewati
proses pengujian, maka dari itu akan dilakukan migrasi data eksisting rumah makan enthok rempah imogiri
kedalam sistem odoo.
5. Tahap closing, ini merupakan tahap terakhir disini akan dilakukan penarikan kesimpulan dari penelitian
berupa perancangan sistem yang telah dibuat.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Proses Bisnis Penjualan Saat Ini

Pada proses bisnis penjualan saat ini di Rumah Makan Enthok Rempah Imogiri tidak berdiri sendiri namun memiliki
beberapa keterkaitan dan keterhubungan dengan proses bisnis logistik lainnya yaitu keterhubungan dengan persediaan,
pembelian dan produksi.

Penjualan

Manager Supervisor
Proses Bisnis
Penjualan
Dokumen konfirmasi penjualan

Laporan penjualan

Proses Bisnis
Penjualan Terkait
dengan Proses
Persediaan

Karyawan

Proses Bisnis
Penjualan Terkait
dengan Proses
Pembelian Form order menu pelanggan

Nota pembayaran pelanggan

Daftar bahan
Proses Bisnis baku dibutuhkan
Penjualan Terkait
dengan Proses Daftar menu
Produksi terjual

Daftar pesanan pelanggan

Gambar 2 Proses Bisnis Penjualan Keseluruhan


Proses Bisnis Penjualan

Pelanggan R A Pramusaji R Juru Masak R Kasir R


Start

Masuk rumah Memberikan


makan dan daftar menu
memilih meja

Memilih menu
makanan dan Mencatat menu
minuman pesanan

Kasir input
Catatan pesanan
pesanan
diantar ke kasir
pelanggan ke
sistem
Menerima
pesanan
pelanggan

Menyiapkan
bahan baku

Tersedia?

Membuat
masakan dan
minuman

Menyantap Mengantarkan Menaruh


masakan dan pesanan ke meja masakan di
minuman pelanggan meja saji

Memberitahukan
Menuju kasir jumlah tagihan

Melakukan
pembayaran

Menerima
pembayaran

Pilihan
Tunai Nontunai

Update data
barang terjual

Menerima
Memberikan
kembalian dan
uang kembalian
struk
dan struk

End

Gambar 3 Proses Bisnis Penjualan Saat Ini

Pada proses bisnis penjualan saat ini diawali dengan pelanggan yang mulai memasuki rumah makan dan memilih meja
untuk ditempati kemudian pramusaji akan mendatangi pelanggan tersebut dan memberikan daftar menu yang ada di
rumah makan lalu pelanggan akan memilih menu berupa makanan dan minuman yang akan dipesan, setelah itu
pramusaji akan mencatat semua pesanan pelanggan apabila sudah pramusaji akan mengantarkan catatan pesanan
tersebut ke kasir dimana kasir selanjutnya akan menginputkan pesanan pelanggan tersebut kedalam sistem berupa
aplikasi RENE yang kemudian akan tercetak di POS printer yang berada di dapur. Proses selanjutnya juru masak yang
sudah menerima pesanan melalu POS printer akan menyiapkan bahan baku untuk diolah menjadi masakan sesuai
pesanan, disini bagian dapur akan berhubungan dengan bagian persediaan dalam mengumpulkan dan memastikan
bahan baku tersedia untuk dimasak, apabila bahan baku tidak tersedia maka proses akan kembali dengan pelanggan
memilih ulang menu namun apabila bahan baku terseis maka proses dilanjutkan dengan pramusaji melakukan proses
pembuatan masakan, apabila sudah selesai pramusaji akan menaruh masakan di meja saji yang kemudian pramusaji
akan mengantarkan ke meja pelanggan. Selanjutnya pelanggan yang sudah menerima makanan dan minuman sesuai
pesanan akan menyantap hidangan tersebut, jika sudah selesai pelanggan akan menuju meja kasir untuk melakukan
pembayaran, disaat itu juga kasir akan memberikan tagihan kepada pelanggan sesuai menu yang dipesan, pelanggan
akan mengecek kesesuaian harga lalu kemudian melakukan pembayaran baik dengan cara tunai maupun non tunai,
selanjutnya sistem akan melakukan update terhadap pemasukan uang dalam periode hari tersebut dan juga sistem akan
mengupdate menu apa saja yang sudah terjual. Proses terakhir yaitu kasir akan memberikan struk yang sudah dicetak
berdasarkan pembayaran dari pelanggan serta memberikan uang kembalian apabila terdapat uang lebih dari
pembayaran yang dilakukan, sampai disini proses pembelian berakhir.

4.2 Proses Bisnis Penjualan Pada Odoo

Proses Bisnis Penjualan

Pelanggan R Kasir R Manager R

Start

Memesan menu Membuat


session order
baru

Pilih produk

Pilih jumlah
produk

Laporan
Pilih data pemesanan
Melakukan
pelanggan pelanggan
pembayaran

Memilih
payment
session

Pilih metode
pembayaran

Pilihan
Tunai Nontunai

Memasukkan Terminal card


jumlah
pembayaran

Pilih tombol
validate

faktur di print Laporan


Menerima faktur
penjualan barang

End

Gambar 4 Proses Bisnis Penjualan Pada Odoo

Proses Bisnis Penjualan pada Odoo mampu dijalankan dengan menerapkan modul Point of Sale. Pada penerapannya
modul Point of Sale sangat berkaitan erat dengan modul Inventory serta Purchasing. Proses bisnis penjualan didalam
modul Point of Sale melibatkan tiga pihak utama yaitu pelanggan sebagai trigger proses, kasir yang melayani
pemesanan dan pembayaran pelanggan serta manager sebagai penerima report penjualan dan menganalisisnya.

4.3 Proses Bisnis Penjualan Usulan

Setelah dilakukan analisis pada proses bisnis penjualan saat dan proses bisnis penjualan pada odoo makan akan
ditemukan GAP antar keduanya. GAP tersebut dianalisis sesuai fulfilment terkait sehingga dapat dibuat proses bisnis
penjualan usulan seperti dibawah ini.

Proses Bisnis Penjualan

Pelanggan R Supervisor R Kasir R Manager R

Start

Input data menu


yang akan dijual

Membuat Login session


session PoS PoS

Melakukan Input pesanan Menerima


pemesanan pelanggan laporan order
menu

Memberikan
Menerima sajian
daftar pesanan
maskan dan
pelanggan ke
minuman
dapur

Melakukan
pembayaran

Memilih metode
pembayaran

Pilihan pembayaran

Tunai Nontunai

Melakukan
validasi

Menerima
Menerima Mencetak
laporan
invoice invoice
penjualan

End

Gambar 5 Proses Bisnis Usulan Penjualan

Pada proses bisnis penjualan usulan diawali dengan supervisor melakukan input produk atau menu yang akan dijual
selama serta membuat session PoS, selanjutnya kasir login ke dalam sistem dan masuk ke session yang telah dibuat,
kemudian pelanggan melakukan pemesanan menu berupa makanan dan minuman, setelah itu kasir menginputkan
pesanan pelanggan beserta jumlahnya kedalam sistem sehingga order akan masuk kedalam laporan penjualan sebagai
daftar order secara bersamaan juga bagian dapur menerima pesanan pelanggan dari kasir untuk melakukan proses
produksi pembuatan makan dan minuman. Pada tahap selanjutnya pelanggan akan menerima makan dan minuman
yang telah dipesan, setelah selesai menyantap makanan dan minuman, pelanggan akan melakukan proses pembayaran
dengan memilih metode pembayaran yang diinginkan dimana terdapat dua metode yang dapat dipilih yaitu tunai dan
nontunai dan setelah itu akan di validasi. Pada tahap terakhir akan dicetak invoice sehingga laporan pembayaran akan
terupdate, 8ctor8a laporan order maka laporan pembayaran akan menjadi laporan penjualan yang akan diterima
manager, selanjutnya invoice yang telah dicetak dan akan diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti pembelian,
sampai disini proses telah selesai.
4.4 Usecase Proses Bisnis Penjualan

Berikut merupakan usecase yang menggambarkan interkasi antara 9ctor didalam proses bisnis penjualan dengan
sistem odoo modul Point of Sale. Pada usecase dibawah ini terdiri dari 4 aktor yaitu manager, supervisor, kasir dan
admin sedangakan activity nya terdiri dari login, mengelola produk, mengelola session PoS, login session
PoS,menerima order, menerima pembayaran, laporan penjualan, mengelola user dan mengelola company.

Login

Mengelola produk

Mengelola session

Supervisor
Login session PoS
Manager

Menerima Order

Kasir

Menerima pembayaran

Laporan penjualan

Mengelola user

Admin

Mengelola company

Gambar 6 Use Case Diagram Proses Bisnis Penjualan

4.5 Konfigurasi dan Pengoperasian

Konfigurasi dilakukan untuk melakukan pengaturan dalam menyesuaikan fitur dan fungsi pada aplikasi agar mampu
berjalan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Adapun konfigurasi pada Odoo 8 terdiri pengaturan umum dan
pengaturan komponen-komponen dalan modul Point of Sale yang terdiri dari:
1. Konfigurasi sub menu Product
2. Konfigurasi sub menu PoS Product Categories
3. Konfigurasi sub menu Payment Methods
4. Konfigurasi sub menu Create PoS Session
5. Pengoperasian Session PoS
Setelah dilakukan pengaturan maka modul point of sale dapat dioperasikan seperti berikut:

Gambar 7 Proses Memilih dan Masuk Kedalam Session

Gambar 8 Tampilan Pada Session Saat Memasukkan Order dan Jumlah Pemesanan

Gambar 9 Tampilan Pada Session Saat Proses Pembayaran


5. Hasil dan Pembahasan

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian berjudul Perancangan Sistem Enterprise Resource planning Modul Point Of Sale Berbasis
Odoo 8.0 Menggunakan Metode Rapid Application Development Pada Rumah Makan Enthok Rempah Imogiri yang
telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:
1. Proses bisnis penjualan pada rumah makan enthok rempah imogiri dalam pelaksanaannya memiliki berbagai
keterkaitan atau keterhubungan dengan proses lain yaitu proses bisnis persediaan, pembelian dan produksi.
Keterhubungan antara proses bisnis penjualan dengan persediaan terletak pada ketersediaan bahan baku,
Keterhubungan antara proses bisnis penjualan dengan pembelian yaitu pada pembuatan list bahan baku yang
akan dibeli, dan keterhubungan antara proses bisnis penjualan dengan produksi yaitu produksi hanya bisa
dilakukan apabila terdapat order pada proses penjualan.
2. Pada proses bisnis usulan penjualan menggunakan modul point of sale pada odoo 8.0. Pada rancangan sistem
ini mampu dibuat sebuah session yaitu suatu interface yang mampu dioperasikan oleh kasir untuk dapat
menerima pesanan pelanggan, menerima pembayaran pelanggan serta mencetak struk hasil transaksi
penjualan.

5.2 Saran
Berikut ini merupakan saran terkait dengan penelitian yang telah dilakukan penulis:
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dalam perancangan sistem mampu menggunkan software odoo versi
yang lebih tinggi dikarenakan banyak fitur yang tidak tersedia pada software odoo yang lebih lama.
Penggunaan odoo versi yang lebih tinggi juga mampu menghasilkan rancangan sistem serta integrasi antar
modul yang lebih baik.
2. Pada penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan proses bisnis logistik dapat ditambahkan penggunaan
modul manufacturing karena modul ini banyak berkaitan dengan proses bisnis penjualan, persediaan dan
pembelian.

Daftar Pustaka:

[1] Marsum. (2010). Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi Publisher.
[2] Moss, G. (2015). Working with Odoo. Birmingham: Packt Publishing.
[3] Suryalena. (2013). Enterprise Resource Planning (Erp) Sebagai Tulang Punggung Bisnis Masa Kini. Jurnal
Aplikasi Bisnis.
[4] Kashima, T., Matsumoto, S., & Ishii, H. (2010). Recommendation Method with Rough Sets in Restaurant.
Proceedings of the International.
[5] Indanea, Y., Saedudin, R., & Witjaksono, R. W. (2016). Implementasi Sistem Produksi Berbasis Odoo Pada PT.
Primarindo Asia Infrastructure Tbk Dengan Metodologi ASAP. e-Proceeding of Engineering.
[6] Novwari, F. D., Saedudin, R., & Witjaksono, R. W. (2016). PEngembangan Modul Purchase dan Warehouse
Management Berbasis Odoo Dengan Metode Accelerated SAP Di Inglorious Industries. e-Proceeding of
Engineering.
[7] Setiawan, A., Endrawan, D., & Fathoni, R. (n.d.). Rapid Application Development. Jurnal Sistem Informasi
Universitas Gunadarma.
[8] Aswati, S., Ramadhan, M. S., Firmansyah, A. U., & Anwar, K. (2017). Studi Analisis Model Rapid Application
Development Dalam Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal Matrik.
[9] Kosasi, S., & Yuliani, I. D. (2015). Penerapan Rapid Application Development Pada Sistem Penjualan Sepeda
Online. Jurnal SIMETRIS.

Anda mungkin juga menyukai