Anda di halaman 1dari 23

Semua Tentang Mereka

Laporan Pengaruh Spektrum Cahaya Pada Pertumbuhan Kacang Hijau

Oleh Unknown - November 13, 2017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Cahaya merupakan kebutuhan utama bagi tumbuhan untuk menjalankan fungsinya dalam proses
fotosintesis. Cahaya matahari berasal dari cahaya putih yang diuraikan menjadi bagian-bagian warna
karena panjang gelombang cahaya yang berbeda-beda untuk setiap warna. Warna- warna tesebut
adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

Menurut Loveless (1991), cahaya matahari memiliki sifat polikromatik bila dibiaskan akan
menghasilkan cahaya-cahaya monokromatik. Cahaya-cahaya monokromatik inilah yang ditangkap oleh
klorofil dan digunakan dalam proses fotosintesis.

Ketersediaan makanan yang dihasilkan dalam proses fotosintesis akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan tersebut. Tinggi batang, jumlah daun dan warna daun. Ketiga parameter
tersebut digunakan sebagai indikator atau parameter dalam penelitian ini.

Pada penelitian ini akan digunakan biji kacang hijau sebagai objek penelitian. Karena biji kacang hijau
mempunyai pertumbuhan yang relative cepat dibanding biji lainnya. Selain itu, ukuran dari kacang hijau
yang kesil dapat mempersempit lahan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh warna spektrum cahaya matahari terhadap laju pertumbuhan tanaman
kacang hijau?
2. Warna apakah yang paling optimal untuk fotosintesis tanaman kacang hijau?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumuasan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh warna spektrum cahaya terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau.

2. Mengetahui warna cahaya yang paling optimal untuk proses fotosintesis tanaman kacang hijau.

1.4 Hipotesis

Variasi spektrum warna cahaya menimbulkan perbedaan pada pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Tanaman yang ditumbuhkan dengan perlakuan menggunakan mika merah dan mika biru memiliki
aktivitas pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.

1.5 Manfaat

1. Mengetahui pengaruh spektrum warna pada laju pertumbuhan tanaman kacang hijau.

2. Mengetahui warna cahaya yang optimal untuk proses fotosintesis.

3. Menambah wawasan mengenai laju pertumbuhan tanaman kacang hijau.

4. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap laju pertumbuhan tanaman kacang hijau.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversiabel (tidak dapat kembali) karena
adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel dapat pula disebabkan oleh keduanya. Perkembangan
adalah ter spesialisasi nya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tetentu. perkembangan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.

1. Faktor internal

Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah
genetik(hereditas) dan zat pengatur tumbuh ( hormon ).

a. Genetik (hereditas)

Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk
mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan pemkembangan.

b. Hormon

Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian
tumbuhan dan ditransformasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah
menimbulkan respon fisiologis.

2. Faktor eksternal

Factor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan,
misalnya nutrisi, suhu, kelembaban, cahaya, air,dan PH.

a. Nutrisi

Semua makhluk hidup termasuk tumbuhan memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Nutrisi
atau zat-zat makanan tersebut diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai penyusun komponen-
komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.nutrisi dapat dibedakan menjadi dua
yaitu unsur makro dan unsur mikro.

Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak, antara lain karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium,dan magnesium. Unsur mikro yaitu unsure yang diperlukan
tumbuhan dalam jumlah sedikit, terdiri atas besi, tembaga, seng, mangan, kobalt, natrium, boron, klor
dan molibdenun. Semua unsur tersebut harus selalu tersedia, meskipun diperlukan hanya dalam umlah
sedikit. Apabila suatu unsur tidak dapat tercukupi, tanaman akan mengalami defisiensi. Defisiensi suatu
unsur akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terganggu.

b. Kelembaban

Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan.

c. Suhu

Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim sehingga suhu juga berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan

d. Air

Air merupakan senyawa yang penting unttuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Air sebagai
pelarut unsur hara dalam tanah,dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif
pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi daripada siang hari.

e. pH

pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi pH
normal, kandungan unsu-unsur yang diperlukan sperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. pH asam memiliki
kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.

f. Cahaya

Cahaya khususnya cahaya matahari merupakan sumber penting untuk melakukan fotosintsis, sehingga
tak mungkin mampu bertahan hidup untuk jangka waktu yang lama.

Cahaya merupakan energy elektromagnetik, yang bagi tumbuhan berklorofil berfungsi untuk membantu
proses pengolahan makanan yang disebut fotosintesis. Efek spektrum warna terhadap proses
petumbuhan tanaman berbeda-beda tergantung pigment yang dimiliki tumbuhan tersebut. Pada
tumbuhan yang memiliki klorofil (pigmen warna hijau pada tumbuhan) misalnya lebih menyukai warna
merah atau biru. Tumbuhan yang bewarna hijau tidak bisa menyerap warna hijau begitu pula tumbuhan
bewarna kuning tidak bisa menyerap warna kuning. Cahaya spektrum warna yang paling berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman adalah cahaya tampak yang memiliki gelombang terpanjang dan
terpendek. Cahaya tampak dengan gelombang terpendek memberi warna hijau dan gelombang
terpanjang memberi warna merah dan biru. Hal ini karena fotosintesis akan berjalan lebih efektif pada
spektrum warna hijau. Gelombang hijau mempunyai foton yang lebih berenergi dibandingkan dengan
merah.

Pada umumnya cahaya yang diperlukan oleh setiap jenis tanaman berbeda-beda tergantung pada sifat
fisiologi dan morfologi tanaman tersebut. Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda terhadap penangkapan cahaya matahari. Beberapa tanaman yang tumbuh baik di
tempat terbuka, sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat
teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang
periode hidupnya (Sudomo, 2009).

Menurut Ferry (2009), intensitas cahaya yang semakin makin tinggi juga akan meningkatkan daya serap
akar pada tanaman. Tanaman yang lebih tahan terhadap naungan adalah tanaman yang mempunyai titik
kompensasi cahaya yang rendah. Titik kompensasi cahaya adalah titik di mana intensitas cahaya tidak
lagi dapat meningkatkan laju fotosintesa, karena tanaman telah jenuh cahaya. Cahaya memiliki sifat
gelombang (wave nature) dan sifat partikel (particle nature). Cahaya yang mencakup bagian dari energi
cahaya matahari dengan panjang gelombang antara 390 - 760 nm, cahaya tersebut tergolong cahaya
tampak. Kisaran ini merupakan porsi kecil dari kisaran spektrum elektromagnetik (Lakitan, 2014).

2.2. Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiates L.)

Hasil gambar untuk pohon kacang hijau

Gambar 2.1. Phaseolus radiatus L.

Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Super Divisi: Spermatophyta

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Sub Kelas: Rosidae

Ordo: Fabales

Famili: Fabaceae

Genus: Phaseolus

Spesies: Phaseolus radiatus L.

Tanaman kacang hijau memiliki batang berbatang tegak dengan tinggi mencapai 53 cm. Cabang
menyamping pada batang utama, berbentuk bulat dan berbulu. Memiliki warna batang dan cabang hijau
dan bila sudah tua batang berubah menjadi kecoklatan. Daun pada kacang hijau berjumlah tiga helai dan
memiliki letak berseling, tangkai dauan yang cukup panjang. Tanaman ini memiliki daun berwarna hijau
dan kekuningan jika sudah layu atau mau gugur. Kacang hijau memiliki bunga berwarna kuning yang akan
muncul 28 – 33 hari, tersusun, dalam tandan, dan muncul pada batang. Pada tanaman ini terjadinya
bunga terjadinya penyerbukaan sendiri.

Tanaman kacang hijau memiliki polong berbentuk selindris dengan panjang 6-15 cm dan biasanya
berbulu pendek. Pada waktu mudah warna polong berwarna hijau, namun jika suda tua berwarna
kehitaman atau coklat. Satu plog berisi 10-15 biji. Ukuran kacang lebih kecil di banding dengan kacang
lainnya. Warna kacang hijau kebanyakan berwarna hijau atau hijau mengkilat, dan ada juga berearna
kuning, coklat dan hitam.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktikum Fisologi Tumbuhan pada acara “Pengaruh Spektrum Warna Cahaya Terhadap Laju
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau” dilaksanakan mulai dari hari Sabtu tanggal 10 September 2016 –
19 September 2016 di Bojongjati.

3.2 Alat dan Bahan

1. Bibit tanaman kacang hijau

2. Polybag

3. Tanah
4. Mika warna

- Merah

- Hijau

- Biru

- Bening

3.3 Cara Kerja

1. Siapkan media tanam

2. Pilih biji kacang hijau yang berkualitas dan homogen

3. Susunlah tiap-tiap biji kacang hijau ke dalam media tanam, masing-masing 5 biji

4. Berilah tanda tiap-tiap biji dalam satu media tanam

5. Buatlah sebuah tabung dengan mika warna yang digunakan untuk menutup bibit sehingga cahaya
tidak langsung mengenai tanaman

6. Amatilah pertumbuhan bibit tanaman tersebut selama seminggu, meliputi tinggi batang, banyaknya
daun, dan warna daun

7. Catat data yang diperoleh lalu bandingkan antara satu bibit dengan bibit lain.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversiabel (tidak dapat kembali) karena
adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel dapat pula disebabkan oleh keduanya. Salah satu
indikator dari pertumbuhan adalah terjadinya pertambahan tinggi tanaman. Secara sederhana
pertambahan tinggi tanaman dapat diamati dari proses perkecambahan, dalam hal ini telah dilakukan
pengamatan tinggi tanaman pada perkecambahan tanaman kacang hijau dengan variasi spektrum warna
untuk mempengaruhi proses fotosintesis menggunakan mika plastic dengan warna biru, merah, hijau,
dan tanpa warna. Tanaman kacang hijau digunakan sebagai objek penelitian karena kacang hijau
cenderung mudah ditemukan dan memiliki pertumbuhan yang cepat.

Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Cahaya merupakan
energi elektromagnetik, yang bagi tumbuhan berklorofil berfungsi untuk membantu proses pengolahan
makanan yang disebut fotosintesis. Efek spektrum warna terhadap proses petumbuhan tanaman
berbeda-beda tergantung pigment yang dimiliki tumbuhan tersebut. Cahaya spektrum warna yang paling
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman adalah cahaya tampak yang memiliki gelombang
terpanjang dan terpendek

Perlakuan tanaman dilakukan selama 9 hari dengan masa pengambilan data setiap tiga hari sekali. Tabel
4.1. menunjukkan rata-rata perubahan tinggi tanaman pada setiap perlakuan.

Tabel 4.1. Pengamatan tinggi kecambah kacang hijau dengan perlakuan spektrum warna

Perlakuan

Tinggi (cm)

H0

H3

H6

H9

F1

5,375

11
14,13

15

F2

5,75

4,62

4,87

2,5

F3

6,125

11,13

10,62

11,37

F4

5,375

10,25

14

15,25

Keterangan:

F1 : mika merah

F2 : mika hijau

F3 : mika biru

F4 : mika bening

Nilai tertinggi dimiliki oleh F1 dan F4 dengan pertumbuhan tinggi batang mencapai 15 cm pada hari ke-9.
F1 dengan perlakuan spektrum warna merah memiliki gelombang cahaya antara 675-700 nm, dan F3
dengan perlakuan spektrum warna biru memiliki gelombang cahaya antara 425-450 nm, kedua warna
tersebut memiliki gelombang yang mudah di serap oleh tanaman. F2 dengan perlakuan spektrum warna
hijau memiliki gelombang cahaya antara 525-550 nm, gelombang tersebut merupakan gelombang yang
sulit di serap oleh tanaman. Sedangkan F4 sebagai kontrol merupakan gabungan dari berbagai macam
panjang gelombang.

Gambar 4.1. Grafik pertambahan tinggi kecambah kacang hijau

Berdasarkan gambar 4.1. perlakuan F1, F3, dan F4 memperlihatkan grafik yang naik pada setiap hari
pengamatan. Hal tersebut dikarenakan, pada perlakuan tersebut memiliki gelombang cahaya yang
mudah diserap tanaman seperti disebutkan sebelumnya.

Kemampuan setiap objek untuk melakukan pertumbuhan berbeda, hal ini terlihat dari adanya tanaman
yang duluan tumbuh dari tanaman yang lain dalam satu jenis. Pada objek yang ditutup dengan spektrum
yang berwarna biru lebih cepat berkecambah atau tumbuh, kemudian diiukti oleh yang berwarna merah,
berwarna bening, dan berwarna hijau.

Hasil dari praktikum ini sesuai dengan literature yang mengatakan bahwa spektrum warna cahaya yang
baik untuk proses fotosintesis yang berhubungan dengan pertumbuhan ternyata spektrum warna biru.
Karena cahaya berwarna biru yang tidak segera diserapakan dipantulkan berulang-ulang di dalam sel
fotosintesis sampai akhirnya diserap oleh klorofil dan menyumbangkan energi untuk fotosintesis
sehingga lebih cepat melakukan pertumbuhan, mulai dari pertambahan tinggi. Selain itu, karena cahaya
biru merupakan cahaya yang tidak terang, sehingga di bagian bawah spektrum berwarna biru ini akan
tampak gelap.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa di dalam tempat yang gelap, hormon auksin sebagai hormon
pertumbuhan akan bekerja secara optimal sehingga akan terus melakukan pertumbuhan. Karena dalam
praktikum ini bagian samping tidak mendapat sinar, sehingga terjadi pertambahan tinggi/pertumbuhan
primer. Aktivitas auksin yang terus berlanjut, sementara cahaya datang dari bagian atas, sehingga
tanaman semakin tinggi.

Selain peranan cahaya dan hormone, beberapa factor lain baik internal maupun eksternal turut serta
mempengaruhi laju pertumbuhan dari setiap tanaman. Selain itu yang terpenting adalah factor gen dan
kekuatan tanaman dalam mempertahankan hidupnya sehingga pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dapat maksimal.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian pertumbuhan kacang hijau dengan perlakuan spektrum warna yang berbeda dapat
disimbulkan sebagai berikut:

1. Setiap warna spektrum cahaya akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda pada setiap
pertumbuhan tanaman.

2. Pengaruh spektrum cahaya warna merah sangatlah jauh dibandingkan dengan spektrum cahaya
warna lainnya, dapat kita lihat pada tabel pengamatan diatas

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan sebagai
perbaikan untuk penelitian selanjutnya yaitu sebaiknya menggunakan jumlah pengulangan tanaman
lebih dari 5 untuk mrngantisipasi apabila ada tanaman yang mati atau patah ketika masa pangamatan.
Selain itu perlu dilakukan pula pengamatan terhadap jenis tanaman kacang lain untuk melihat tingkat
pertumbuhan tanaman lain dalam spektrum warna yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/pengaruh-warna-spektrum-cahaya-terhadap-laju-pertumbuhan-
tanaman-terong.html

http://spaceinyourhand.blogspot.co.id/2011/03/oleh-kelompok-praktikum-biologi-kelas.html

http://pengantar-ilmu-pertanian-di-indonesia.blogspot.co.id/2014/10/pengaruh-cahaya-terhadap-
kecepatan.html

http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kacang-hijau/

http://www.petanihebat.com/2013/04/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman.html

https://excitonindo.wordpress.com/2008/02/19/mengenal-warna-dan-cahaya/

Ferry, Y., Bambang, E.T, Dan Enny, R. 2009. Pengaruh Intensitas Cahaya Dan Umur Panen Terhadap
Pertumbuhan, Produksi, Dan Kualitas Hasil Temulawak Di Antara Tanaman Kelapa. Bul. Littro, 20 (2) :
135-137

Sudomo, A. 2009. Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan Dan Mutu Bibit Manglid (Manglieta Glauca
Bi). Tekno Hutan Tanaman, 2(2) : 60

Lakitan, B. 2014. Dasar-dasar Fisiologis Tumbuhan. Jakarta : Rajawali Press.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ELEKTROPLATING

Oleh Unknown - November 13, 2017

Gambar

BACA SELENGKAPNYA

Namu Shop

Oleh Unknown - Februari 02, 2014

Gambar
hallo guys ^^

sebagai ade yang 'baik' (ciee baiknya pake kutip -_-)

kali ini aku mau promosiin ol shop punya kaka aku..

namanya Namu Shop silahkan di cek yaa

Namu Shop ini ngejual jersey buat para muslimah pecinta bola, karena jersey ini berlengan panjang jadi
bisa langsung dipakai dengan jilbab. Ga usah repot repot pake manset lagi deh!

Tapi jangan khawatir guys untuk Jersey lengan pendek juga ada kok :)

Nih sebagian contoh jersey hijabnya, kalo mau liat yang contoh lain langsung aja klik Namu Shop

Namu Shop juga ngejual binder printing, tersedia dengan ukuran 20 dan 26 ring. Dalemnya ada slot foto
dan kartu. Gambarnya bisa custom loh!

Me : HPO juga ada loh :D U : apa de? Hubungan Perusak Orang? Me : Itu PHO kaka -___-

buat yang belum tau HPO, HPO binder kecil 6 ring yang di dalemnya ada tempat kartu dan 2 slot HP
ukuran standar.. contohnya kaya gini

gimana? kece-kan? yaudah langsung aja pesen di Namu Shop ^^

BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Michael Elkan

Arsip
Label

Laporkan Penyalahgunaan

2.1 Teori Dasar

2.1.1 Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses pembuatan molekul makanan berenergi tinggi dari komponen yang lebih
sederhana, yang dilakukan oleh tumbuhan autotrof (tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya “cahaya” dan sintesis yang artinya “penyusun”, jadi
fotosintesis juga diartikan dengan proses biokimiawi yang dilakukan oleh tumbuhan untuk menghasilkan
energi (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. (Campbell, 2007 : 63)

Daun merupakan komponen utama pada tumbuhan yang berperan dalam fotosintesis ini, pada daun
terdapat klorofil (zat hijau daun), nah klorofil inilah yang akan menyerap energi matahari sehingga dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi (nutrisi). Fotosintesis berperan sangat penting bagi seluruh
kehidupan organik di bumi. Karena selain menghasilkan energi, proses fotosintesis juga akan
menghasilkan oksigen untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. (Campbell, 2007 : 42)

Fungsi Fotosintesis

Fungsi utama fotosintesis adalah untuk memproduksi glukosa sebagai sumber energi utama bagi
tumbuhan, dengan adanya glukosa ini akan terbentuk sumber energi lemak dan protein pula. Nah zat-zat
ini akan menjadi sumber makanan bagi manusia dan hewan, oleh karena itu proses fotosintesis ini
sangat penting dalam kehidupan kita.
Prose Fotosintesis dapat membersihkan udara. Udara dibersihkan dengan diserapnya karbondioksida
dan dihasilkannya oksigen. Sehingga sering kita dengar penanaman pohon untuk membersihkan
lingkungan, karena ada proses fotosintesis inilah pohon bisa berguna untuk membersihkan udara kita.
Kemampuan fotosintesis tumbuhan pada masa hidupnya akan membuat sisa sisa tumbuhan tersebut
tertimbun di dalam tanah. Timbunan dari tumbuhan dalam waktu yang lama akan membuatnya menjadi
batu bara yang merupakan bahan baku dan sumber energi pada kehidupan modern. (Kimball, 2007 :
143)

Proses Fotosintesis

Dalam proses fotosintesis ada 4 bahan yang harus dimiliki, yaitu :

Karbondikoksida (CO2)

Air

Cahaya Matahari

Klorofil

Karbondikosida akan diambil oleh Stomata (mulut daun) pada daun tumbuhan dari udara bebas,
kemudian air diambil melalui akar tumbuhan dan diangkut komponen pengangkut pada tumbuhan,
kemudian Cahaya matahari akan diambil dalam bentuk energi oleh klorofil (zat hijau daun). Semua
proses ini akan berlangsung membentuk suatu reaksi dan menghasilkan Oksigen serta Glukosa. Setelah
terdapat glukosa pada tumbuhan, nutrisi ini akan diubah menjadi lemak, protein, dan nutrisi lainnya. Jadi
pada fotosintesis terjadi reaksi yang sangat kompleks, namun secara singkat reaksinya berlangsung
seperti yang telah dijelaskan diatas. (Kimball, 2007 : 150-152)

Tahap-tahap Fotosintesis

Proses fotosintesis yang terjadi di Kloroplas terdiri atas 2 reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.

Reaksi Terang
Dikatakan reaksi terang karena dalam prosesnya reaksi ini membutuhkan cahaya matahari. Reaksi ini
terjadi di salah satu ruang kosong pada kloroplas yang disebut membran tilakoid. Dalam reaksi terang,
klorofil akan menyerap cahaya dari matahari, energi yang didapat dari cahaya matahari akan digunakan
untuk memecah molekul air menjadi molekul oksigen dan hidrogen. Reaksi ini disebut sebagai fotolisis,
dan dapat digambarkan dengan reaksi berikut.

Reaksi Gelap

Sesuai dengan namanya reaksi gelap merupakan reaksi yang tidak bergantung pada cahaya. Inti dari
proses reaksi gelap merupakan pengubahan Karbondioksida (CO2) menjadi glukosa. Reaksi gelap ini
terjadi pada bagian stroma kloroplas. Reaksi gelap hanya akan terjadi sesudah terjadinya reaksi terang,
dan proses reaksi gelap sangat kompleks, karena pengubahan Karbondioksida (CO2). (Campbell, 2006 :
78-79)

Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis

Faktor Internal

Faktror internal adalah faktor yang berasal dari tumbuhan itu sendiri. Artinya, setiap tumbuhan yang
berbeda jenis, walaupun hidup dalam keadaan lingkungan yang sama akan berbeda pula reaksi
fotosintesisnya, dapat kita katakan faktor internal merupakan faktor hereditas (keturunan). Pada
beberapa jenis tumbuhan, ada yang tidak bisa membentuk klorofil (albino) sehingga akan sangat
berpengaruh terhadap raksi fotosintesisnya.

Faktor Eksternal

Kandungan Air dan Mineral dalam tanah

Seperti yang telah kami jelaskan tadi sahabat, air merupakan salah satu bahan baku yang digunakan
untuk reaksi fotosintesis jadi semakin banyak air dalam tanah semakin bagus reaksi tersebut. Karena
Fotosintesis sangat bergantung dari penyerapan air oleh akar tumbuhan tersebut.

Temperatur

Fotosintesis merupakan reaksi yang tergantung kepada enzim, sedangkan kerja enzim ini dipengaruhi
oleh suhu. Enzim tidak bisa bekerja pada suhu kurang dari 5 derajat Celcius dan diatar 50 derajat celcius,
jika suhu tidak sesuai maka fotosintesis tidak akan terjadi. Suhu terbaik untuk proses fotosintesis adalah
diantara 28 – 30 derajat celcius.

Kandungan CO2 di udara

Kandungan CO2 di udara sekitar 0.03 persen, semakin banyak CO2 akan semakin baik rekasi yang terjadi.

Kandungan O2

Rendahnya kandungan O2 di udara dan di dalam tanah akan menghambat respirasi tumbuhan.
Remdajmua respirasi ini juga akan menghambat pembentukan energi oleh tumbuhan tersebut. (Kimball,
2007 : 153)

2.1.2 Perkecambahan

Periode pertumbuhan tiap jenis tumbuhan berbeda, namun semua diawali dari proses yang sama, yaitu
perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang
merupakan hasil pertumbuhan. Embrio yang terdapat di dalam biji mempunyai beberapa bagian, antara
lain embrio akar (radikula), embrio daun (plumula), embrio pucuk (epikotil) dan embrio batang
(hipokotil). (Campbell, 2006 : 88)

Proses Perkecambahan

Proses perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimiawi. Berikut ini proses-proses
perkecambahan :

Proses Fisika
Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang
kering.

Proses kimia

Dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio
untuk melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis
cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul
kecil yang larut dalam ai, misalnya enzim amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula.
Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan
embruo menjadi bibit tanaman. (Campbell, 2006 : 89)

Tipe Perkecambahan

Perkecambahan epigeal

Apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada biji
buncis dan biji jarak.

Perkecambahan hipogeal

Apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga tertarik keatas
tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang
kapri. (Kimball, 2007 : 120-121)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Perkecambahan

Suatu tanaman dalam proses pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar (eksternal) dan
factor-faktor dalam (internal). Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh
tumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhannya, sedangkan faktor internal adalah faktor yang berasal
dari dalam tubuh tumbuhan, terdiri atas faktor intrasel dan faktor intersel.

Faktor Luar (eksternal)

Cahaya atau Sinar matahari

Cahaya sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk kelangsungan hidupnya, sebab cahaya/sinar matahari
merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses berlangsungnya fotosintesis di dalam daun
tumbuhan hijau.

Suhu (Temperatur)

Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu
lingkungannya. Suhu juga mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan
yang paling baik adalah suhu optimum, suhu optimum berkisar antara 22-37 derajat Celcius.

Kelembapan Udara

Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu, tanaman menyerap banyak
air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya
pembelahan dan pemanjangan sel.

Air dan Unsur Hara Tanah

Air mutlak diperlukan tumbuhan. Fungsi air bagi tumbuhan adalah bahan pembentuk karbohidrat
(dalam proses fotosintesis), sebagai pelarut garam mineral di tanah dan sebagai pelarut senyawa-
senyawa dalam sel. Air juga sebagai medium/tempat reaksi enzimatis

Nutrisi

Harus mengandung unsur makro (C,H,O,N,K,S,Ca,Fe,Mg) dan unsur mikro (B,Mo,Zu,Cu,Cl). (Kimball, 2007
: 124-125)
Faktor Dalam (Internal)

Faktor gen

Yaitu factor penurunan sifat pada keturunan yang diturunkan adalah sifat-sifat fisik.

Hormon

Hormon tumbuh disebut juga zat tumbuh yang komponennya terdiri atas senyawa protein dengan
substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak jenisnya, antara lain auksin, giberelin, sitokini, asam
absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin. (Kimball, 2007 : 126)

2.1.3 Spektrum Cahaya

Cahaya (Spektrum optic, atau spektrum terlihat atau spektrum tampak) adalah bagian dari spectrum
elektromagnet yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang
gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang tepat dari
spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700
nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm. Mata yang
telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah
kuning dari spektrum optik. (Erviani, 2012 : 76)

Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela optik, wilayah
spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi sebagian besar tanpa dikurangi (meskipun
cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan mengapai langit berwarna
biru). Radiasi elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela transmisi
lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer. Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang
kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, tabel berikut
memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum :

Ungu, 380–450 nm

Biru, 450–495 nm

Hijau, 495–570 nm
Kuning, 570–590 nm

Jingga, 590–620 nm

Merah, 620–750 nm (Erviani, 2012 : 88-89)

Note:

1 nm = 0,000000001 m. Panjang gelombang cahaya berbanding terbalik dengan frekuensi. Artinya,


semakin besar panjang gelombang maka semakin rendah frekuensi cahaya, maka warna merah memiliki
energi lebih rendah daripada warna ungu.

Spektrum merupakan penamaan untuk warna cahaya berdasarkan urutan-urutan tertentu,


spectrum cahaya didasarkan pada frekuensi dan panjang gelombang cahaya. Pengamatan tentang
spectrum cahaya pertama kali dilakukan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan cara melewatkan
cahaya matahari melalui lubang kecil, kemudian pada pada arah rambat berkas cahaya diletakkan sebuah
prisma segitiga. Setelah diamati ternyata dinding di belakang prisma tampak bayangan pita warna-warna
cahaya seperti pada pelangi. Dari eksperimen ini Newton menyimpulkan bahwa cahaya putih merupakan
gabungan dari warna-warna cahaya yang saling tumpang tindih. Eksperimen yang dilakukan oleh Newton
tersebut menjadi dasar bagi diciptakannya suatu alat bernama spektroskop. Melalui spektroskop ini
Joseph von Fraunhofer (1787-1826) mengamati beberapa objek panas bersinar dan mandapati beberapa
garis spectrum tertentu yang ada pada spectrum cahaya matahari tidak terdapat pada sumber panas lain
selain cahaya matahari. Percobaan yang serupa dilakukan oleh Gustav Robert Kirchhof (1824-1887) dan
Robert Wilhem Bunsen (1811-1899) pada cahaya yang dipancarkan nayala api yang ke dalamnya
dimasukkan senyawa berbagai logam. Dari percobaan ini mereka menemukan bahwa setiap unsur logam
menghasilkan garis spectrum warna tertentu sebagai cirri khas dari setiap logam. Garis-garis spectrum
yang merupakan cirri khas dari setiap unsur ini tersusun dalam deretan yang makin lama makin
mengumpul rapat pada daerah panjang gelombang pendek, daerah ungu. (Giancoli, 2006 : 130-132)

Dari pengamatan-pengamatan yang dilakukan, memunculkan fakta bahwa susunan spectrum garis
cahaya yang berwarna-warni ini mengesankan bahwa frekuensi cahaya masing-masing garis spectrum
berhubungan langsung dengan frekuensi. Selanjutnya pengamatan pada gas hydrogen menghasilkan
empat garis spectrum dalam daerah cahaya tampak. Garis-garis spectrum ini membentuk suatu deretan
yang berturut-turut diberi nama Hα, Hβ, Hγ, dan Hδ dengan masing-masing memiliki panjang gelombang
tertentu. Dari data penjang gelombang ini Johann Jakob Balmer (1825-1898) menyusun persamaan
sederhana;

Dengan n adalah bilangan bulat 3, 4, 5, dan 6. untuk n=3 diperoleh λα, untuk n=4; λβ, n=5; λγ, dan n=6;
λδ. Dan L = 3645,6 x 10-10. kemudian pada tahun 1900 Johannes Rydberg (1854-1919) merumuskan
persamaan yang lebih sederhana;

Dimana m = 1, 2, 3, 4,….., dan seterusnya. Bilangan bulat n harus lebih besar daripada m, sedangkan R =
4/L selanjutnya dinyatakan sebagai konstanta Rydberg. Untuk m = 2, dengan n = 3, 4, 5, 6 dinyatakan
sebagai spectrum Balmer yang merupakan spectrum cahaya tampak. Untuk m = 1, dengan n = 2, 3, dan
seterusnya dinamakan deret Lyman yang berada pada daerah Ultraviolet. Dan untuk m = 3, dengan n = 4,
5 dan seterusnya dinamakan deret Paschen yang berada pada daerah inframerah. (Ohanian, 2006 : 110-
112)

Macam-Macam Spektrum Cahaya

Kosmis

Gamma

Ultraviolet ( Panjang Gelombang 0,002 – 0,4 mikrometer ), spektrum ultraviolet terdiri atas 3, yaitu :

Saluran Ultraviolet jauh ( panjang gelombang 0,002 – 0,2 mikrometer ) tetapi belum dimanfaatkan untuk
penginderaan Jauh ).

Saluran Ultraviolet sedang ( panjang gelombang 0,002 – 0,3 mikrometer ) tetapi belum di manfaatkan
untuk penginderaan jauh.

Saluran Ultraviolet dekat ( Panjang gelombang 0,3 – 0,4 mikrometer ) saluran ini dimanfaatkan untuk
penginderaan jauh.

Tampak ( Panjang gelombang 0,4 – 0,7 mikrometer ), dpektrum tampak ini terdiri atas 3, yaitu:

Saluran biru ( 0,4 – 0,5 mikrometer ) saluran ini digunakan dalam penginderaan jauh dengan warna dasar
biru.

Saluran Hijau ( 0,4 – 0,6 mikrometer ) saluran hijau dan biru pernah digunakan dalam penginderaan jauh
dan citranya disebut dengan citra ortokromatik.
Saluran merah ( 0,6 – 0,7 mikrometer ) saluran merah digunakan untuk penginderaan jauh dengan warna
dasar merah.

Saluran hijau, biru dan merah digunakan bersama-sama dalam perekamannya dengan hasil citranya
adalah citra pankromatik, tetapi dalam perekamannya objek dapat digunakan dengan penncampuran
spektrum tampak dan inframerah.

Inframerah

Spektrum ini menggunakan saluran dekat dengan panjang gelombang 0,7 – 0,9 mikmometer dan
perluasannya sampai 1,2 mikrometer,mempunayi kemampuan menembus hujan kecil, namun tenaga
spektrumnya diserap oleh air, sehingga jika objeknya adalah air maka akan kelihatan gelap, kecuali air
keruh yang memantulkan banyak cahaya, sehingga kelihatan cerah.

Thermal, memiliki panjang gelombang 3,5 – 12 mikrometer, spektrum ini memanfaatkan suhu dari objek.

Gelombang mikro atau radar, memiliki panjang gelombang 0,001 milimeter sampai 100 meter, biasanya
digunakan untuk sinyal HP, sinyal radar. (Ohanian, 2006 : 127-128)

Anda mungkin juga menyukai