(Studi Kualitatif)
KA
BU
R
TE
Kuswaya Wihardit
S
No. Reg.751703511
TA
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2011
PERSETUJUAN KOMISI PROMOTOR
Prof. Dr. H. Mulyono Abdurrahman
Guru Besar Tetap Universitas Negeri Jakarta
KA
Ketua
Prof. Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd
BU
Rektor Universitas Negeri Jakarta
Rektor Universitas Jakarta
R
TE
Sekretaris
S
Anggota
Prof. Dr. Mulyono Abdurrahman
IV
A. Latar Belakang
c
emerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional
KA
penyelenggaraan pendidikan di Taman Kanak-kanak di seluruh
BU
Indonesia. Taman Kanak-kanak sebagai bentuk satuan pendidikan,
R
memiliki peran yang sangat strategis untuk mengembangkan potensi
TE
1
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kurikulum 2004
Standar Kompetensi, Taman Kanak-kanak dan Raudatul Athfal, Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 2005, p. 3.
1
2
dini.
KA
BU
TK Ananda sebagai satuan pendidikan menggunakan Kurikulum
R
Tahun 2004: Standar Kompetensi untuk Taman Kanak-kanak dan
TE
Book” sebagai sumber belajar. Big Book adalah sebuah buku yang
kurikulum atau tema ditentukan sendiri oleh guru. Big book sebagai
tidak menyadarinya.
KA
lainnya. Sentra tersebut terdiri dari sentra persiapan, sentra balok,
BU
sentra makro, sentra mikro, sentra seni, sentra imtaq dan sentra
bahan alam.
R
TE
seperti ini, tetapi anak dan gurunya pindah menuju sentra untuk
IV
prinsip sentra yang belum murni (semi-sentra), yaitu guru dan murid
pendidikan.
KA
landasan bagi para penyelenggara pendidikan di Taman Kanak-
BU
kanak termasuk TK Ananda untuk mengembangkan kecerdasan
R
jamak sebagai potensi dan kemampuan dasar anak yang harus
TE
dikembangkan.
S
dan berhitung
5
1. Fokus
KA
Berdasarkan latar belakang di muka, penelitian ini memfokuskan
BU
kajiannya terhadap “pengembangan kecerdasan jamak pada
R
anak” di TK Ananda. Fokus ini didasarkan kepada potensi yang
TE
evaluasi.
E R
2. Masalah Penelitian
IV
berikut.
6
KA
pembelajaran di TK Ananda yang dapat digunakan dan
BU
berbasis kecerdasan jamak, sehingga dapat
R
mengembangkan dan mengukur kecerdasan jamak?
TE
beriku ini.
TA
SI
C. Tujuan
E R
KA
konseptual, dan empirik menjadi program pendidikan di TK
BU
Ananda dengan paradigma baru yang dapat mengembangkan
R
kecerdasan jamak anak secara optimal.
TE
S
KA
nasional ke dalam berbagai variasi program yang dapat
BU
mengembangkan kecerdasan jamak pada anak secara individual.
R
3. Memberikan asupan wawasan dan strategi bagi para guru dan
TE
pendidikan selanjutnya.
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
E R
IV
N
U
BAB II
ACUAN TEORITIK
T
nak sejak dilahirkan telah memiliki sejumlah potensi yang
berupa kapasitas otak seperti dikutip berikut, yaitu bahwa ”anak manusia
KA
memiliki seratus miliar sel otak aktif dan didukung oleh sembilan miliar sel
BU
pendukung lainnya, total anak memiliki satu triliun sel otak”.1 Ini
R
merupakan potensi yang luar biasa, namun keberhasilannya untuk
TE
menjadikan manusia cerdas tergantung kepada koneksi antar sel yang
S
TA
koneksitas antar sel agar potensi tadi tumbuh menjadi kecerdasan. Pada
1
Adi W. Gunawan, Born to Be A Genius, Penerbit PT Gramedia Pustaka Tama: Jakarta:
2004, p. 20
10
11
KA
Jadi perkembangan kapasitas kecerdasan pada usia 0-4 tahun dan
BU
sampai usia 8 tahun merupakan “conditio sine quanon” yang menentukan
R
bagi perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa emas
TE
apabila dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kecerdasan secara
S
mencantumkan bahwa :
2
Fasli Jalal, Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan yang mendasar, Buletin Padu Edisi 1,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta: 2002, p.6.
12
KA
rangsangan pendidikan.
BU
R
Undang-undang tersebut menetapkan bahwa pendidikan anak usia dini
TE
merupakan pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai usia
S
TA
yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, yang tercakup dalam program
U
3
Departemen Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Biro Hukum dan Organisasi, Jakarta: 2003.
4
Ibid, Loceit p.8.
5
Siti Aisyah, dkk., Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini,
Universitas Terbuka: Jakarta:1.3
13
KA
pertimbangan psikologi perkembangan anak, sedangkan undang-undang
BU
menetapkannya berdasarkan pertimbangan pada sistem pengelolaan.
R
Anak usia sampai 6 tahun termasuk Direktorat Jenderal Pendidikan
TE
Informal dan Nonformal, sedangkan anak usia 7-8 tahun termasuk pada
S
dan Menengah. Ini tidak sesuai dengan perkembangan jiwa anak dimana
SI
sistem belajar anak usia 7-8 tahun di SD lebih menekankan pada domein
ER
yaitu :
KA
BU
Dalam stadium pra-operasional dimulai dengan penguasaan bahasa
R
yang sistematis, permainan simbolik, dan bayangan mental. Anak sudah
TE
mampu menirukan tingkah laku yang dilihatnya dari orang lain. Berpikir
S
6
Monks FJ, AMP Koers, (Siti Rajhayu Aditomo), Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam
Berbagai Bagiannya Gajah Mada University Press: Yogyakarta:, p.221-224
15
yaitu memusatkan perhatian pada satu titik saja. Bila anak dihadapkan
Contoh; bila ada tiga buah mobil berderet yaitu mobil sedan, truk dan bus
dilihat dari arah anak, bila anak ditanya dari arah berlawanan maka
KA
BU
Selanjutnya stadium operasional konkret antar usia 7-11 tahun, dimana
R
anak mulai berpikir positif dan dapat memperhatikan lebih dari satu
TE
dimensi serta anak dapat menghubungkan antara dimensi satu sama
S
lain. Anak hanya dapat melihat hal yang konkret saja, misalnya deretan
TA
mobil tadi diselipkan satu mobil di tengah-tengah dengan cara verbal dari
SI
urutan arah anak, anak dapat melihatnya hanya bila ada bendanya di
ER
depan dia.
IV
N
U
Dari uraian di atas, anak usia dini terletak pada stadium pra-operasional
belajar sambil bermain, sedangkan anak usia dini yang berada di Sekolah
KA
karena itu, anak usia dini pada Sekolah Dasar juga herus menyesuaikan
BU
diri dengan sistem belajar sambil bermain.
R
TE
B. Kecerdasan Jamak
S
KA
menyebutnya delapan kecerdasan jamak.
BU
R
Dalam bukunya Frames of mind, Gardner berkeyakinan bahwa semua
TE
manusia memiliki bukan hanya satu kecerdasan (inteligensi), namun
S
7
Howard Gardner, Intelligence Reframed: Multiple Intelligences For the 21st Century, (New
York: Basic Books: 1999), p. 33.
18
memiliki kecerdasan yang lebih dari satu yang harus dikenali dan
KA
namun tidak ada dua manusia pun bahkan pada orang kembar siapa
BU
pun memiliki profil kecerdasan yang persis sama, dan kecerdasan
merupakan cara di mana seseorang melaksanakan suatu tugas di
R
dalam “virtue of one’s goal”. (A property of all human beings (All of
TE
us possess tese 8 or 9 intelligences); A dimension on which human
beings differ (No two people - not even identical twins-possess
S
TA
sense to us) 8.
IV
N
8
Howard Gardner, Multiple Intelligences After Twenty Years, Paper Presented At The
American Educational Research Association ( Chicago, Illinois: April 21, 2003) p.8.
19
penguasaan peran musik. Dia juga mencatat beberapa hal yang muncul
KA
sebagainya. Gardner mulai membedakan kecerdasan jamak yang dia
BU
gagaskan dengan apa yang telah dipelajari orang tentang kecerdasan
R
jamak dan mencoba untuk membuat manfaat dari teori tersebut.
TE
S
dalam satu atau lebih lingkungan budaya“. (an intelligence as the ability to
IV
solve problems or to create products that are valued within one or more
N
U
cultural settings)9 .
9
Howard Gardner, Loc eit p.33.
20
KA
Berdasarkan definisi tersebut diketahui bahwa kecerdasan sebagai
BU
potensi biopsikologi mengandung tiga unsur kemampuan yaitu
R
kemampuan untuk memproses informasi, kemampuan untuk
TE
menyelesaikan masalah yang terjadi sehari-hari, dan kemampuan untuk
S
TA
bakat yang mengagumkan dalam musik, begitu pula halnya dalam olah
10
Ibid., p. 33-34.
21
1. Kecerdasan verbal-bahasa
KA
pembicara yang ahli. Kecerdasan ini mencakup kecakapan untuk
BU
secara efektif menggunakan bahasa untuk mengekspresikan
R
kecerdasannya., atau menyair. Orang yang memiliki kelebihan dalam
TE
kecerdasan ini antara lain penulis, penyair, pengacara, guru, politikus,
S
dan penerjemah.
TA
SI
Mereka gemar membaca atau menulis cerita atau puisi, atau sebagai
KA
g. suka mengisi teka-teki silang atau melakukan permainan seperti
BU
skrabel atau anagram;
R
h. menikmati dan mendengarkan cerita, program radio, pembacaan
TE
buku;
S
menulis.
ER
IV
2. Kecerdasan logika-matematika
N
U
matematis.
atau urutan logis. Anak yang memiliki kemampuan ini akan terus
KA
menerus bertanya dan ingin tahu tentang peristiwa alam, menyukai
BU
teka-teki, dan permainan catur. Mereka sangat cocok untuk menjadi
R
ahli komputer, ilmuwan, akuntan atau filsuf.
TE
S
logika;
N
U
dimengerti;
24
KA
3. Kecerdasan musik-ritmik
BU
Kecerdasan musik-ritmik mencakup keterampilan di dalam
R
penampilan, komposisi, dan apresiasi pola musik. Mereka berpikir
TE
dalam bunyi, irama, dan pola. Mereka akan merespons terhadap
S
yang dia dengarkan di radio atau TV. Mereka juga sangat pekak
lonceng, atau bunyi lain yang orang lain tidak memperhatikan atau
mendengarnya.
KA
Untuk mengenali anak yang memiliki kecerdasan verbal-bahasa dapat
BU
diketahui dari perilakunya antara lain seperti berikut:
R
a. memainkan alat musik di rumah atau di sekolah;
TE
b. mudah mengingat melodi lagu;
S
4. Kecerdasan gerak-tubuh
melambungkan bola.
KA
BU
Pada tingkatan anak usia dini, anak yang memiliki kecerdasan gerak-
R
tubuh sering tidak bisa diam walaupun sedang duduk makan, dan
TE
biasanya dia lebih dulu minta izin pergi ke luar untuk bermain. Mereka
S
gerak.
KA
g. pandai menirukan kegiatan, perilaku, atau gerakan orang lain;
BU
h. menikmati bekerja dengan tanah lihat, melukis dengan jari, atau
R
kegiatan “kotor” lain; TE
i. sangat suka membongkar berbagai benda dan kemudian
S
menyusunnya lagi.
TA
SI
5. Kecerdasan visual-spasial
ER
menggunakan pola dari ruang yang luas dan wilayah yang lebih
N
U
mereka sendiri.
KA
diketahui dari perilakunya antara lain seperti berikut:
BU
a. memberikan gambaran visual yang jelas ketika sedang memikirkan
R
sesuatu; TE
b. mudah membaca peta, grafik, dan diagram;
S
f. sering menghayal;
N
U
sedang membaca;
29
6. Kecerdasan interpersonal
KA
interpersonal.
BU
R
Pada tingkatan anak usia dini, anak memiliki kemampuan mudah
TE
untuk memahami orang. Mereka menampakkan kemampuan
S
temannya;
7. Kecerdasan Intrapersonal
KA
Kecerdasan intrapersonal memerlukan kapasitas untuk memahami diri
BU
sendiri, mengapresiasi perasaan sendiri, ketakutan dan motivasi.
R
Menurut pandangan Gardner ini mencakup memiliki model kerja yang
TE
efektif dari dirinya sendiri, dan mampu menggunakan informasi untuk
S
mengatur hidupnya.
TA
SI
menentukan target untuk diri sendiri, kalau target ini tidak tercapai
IV
buku harian, melakukan kegiatan atau hobi yang hanya diketahui oleh
diri sendiri.
31
kontroversial;
KA
d. bekerja atau belajar dengan baik seorang diri;
BU
e. mempunyai rasa percaya diri;
R
f. mempunyai pandangan hidup yang lain dari pandangan umum;
TE
g. belajar dari kesalahan masa lalu;
S
8. Kecerdasan Naturalis
N
U
Pada tingkatan anak usia dini, anak yang kompeten dalam kecerdasan
KA
terbuka, di padang terbuka atau di hutan. Mereka menyukai kegiatan
BU
mendaki gunung, mengumpulkan bebatuan, bunga atau serangga.
R
Beberapa di antara mereka lebih menyukai binatang peliharaan seperti
TE
kucing, anjing bahkan binatang seperti ular atau binatang lain yang
S
museum;
11
Howard Gardner, Loc eit. p.48.
33
KA
daun untuk diperlihatkan pada keluarga;
BU
i. menyukai diskusi topik yang berkaitan dengan alam.
R
TE
Setiap manusia normal mempunyai semua kecerdasan ini sebagai
S
mereka sehari-hari.
IV
N
U
sama dan saling melengkapi satu sama lain. Misalnya, seorang penari
demikian adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk memisahkan satu
KA
BU
Pada mulanya Gardner dan teman-temannya memunculkan tujuh
R
kecerdasan saja, dimana kecerdasan naturalis tidak termasuk yang
TE
dikemukakan sebagai kecerdasan. Namun setelah memperoleh
S
kecerdasan lainnya.
jamak.
KA
BU
Gardner pernah memperhitungkan kecerdasan eksistensial, dan ia
R
mengemukakan bahwa kecerdasan ini cukup menarik, dan nilai
TE
skornya cukup memadai pada kriteria, namun bukti empirisnya sangat
S
KA
terisolasi akibat adanya kerusakan otak; harus menjadi bukti bagi
BU
kepatutan dan otonomi dalam sejarah perkembangannya; kecerdasan
R
harus memiliki sejarah perkembangan yang berbeda dari yang lainnya
TE
karena kecerdasan tak akan berkembang dalam keadaan terisolasi;
S
dan ini harus berada dalam populasi khusus seperti idiot savant,
TA
sendiri yaitu operasi inti atau seperangkat operasi inti; serta adanya
U
12
Howard Gardner, Frames Of Mind: Ibid p.62-64.
37
gangguan bicara. Sementara itu, orang yang luar biasa, orang yang
pada bagian otak yang lain (kecerdasan lain) tetap terjaga. Kriteria lain
operasi yang dengan mudah dapat dikenali. Misalnya, operasi inti dari
KA
kecerdasan musik adalah kepekaan yang berhubungan dengan nada;
BU
kecerdasan verbal-bahasa adalah kepekaan terhadap bunyi, bahasa
R
dan ponim; kecerdasan logika-matematika adalah peka terhadap
TE
angka; kecerdasan visual-spasial peka terhadap gambar; kecerdasan
S
ada pada semua makhluk, tetapi hanya ada dapat dinikmati pada
kecerdasan.
KA
berbeda dari konsep tradisional (tunggal), yaitu tidak hanya satu
BU
kecerdasan tetapi kecerdasan itu jamak. Ini terbukti dari letaknya yang
R
berbeda-beda, secara anatomi kecerdasan itu terpisah-pisah, tetapi
TE
dalam kerjanya kecerdasan itu seperti sebuah konser (intelligences
S
always work in concert)13. Hal itu dapat dilihat dari letak kecerdasan
TA
berikut:
ER
verbal-bahasa;
U
KA
Gardner juga mengemukakan tentang kecerdasan moral, dalam
BU
penyelidikannya ia memulainya dengan mengajukan pertanyaan
R
apakah mungkin untuk membuat perencanaan dalam ranah moral. Ia
TE
menyatakan bahwa sangat sulit untuk mendefinisikan kecerdasan
S
kehidupannya.
KA
BU
Gardner sangat mengagumi Piaget dengan teori kognitifnya, dan ini
R
banyak mengilhami Gardner TE dalam melakukan penelitiannya,
Piaget.
IV
N
U
sama banyaknya, jika jajaran yang satu lebih panjang dari jajaran
benar perlu dipahami dasar-dasar konsep yang benar pada diri anak,
KA
kecerdasan dan belajar merupakan dua hal yang terpisah, walaupun
BU
ada hubungannya. Kecerdasan dipandang sebagai sifat pribadi yang
R
tetap dan luas, dan dapat diukur secara kuantitatif. Sementara belajar
TE
dipandang sebagai proses spesifik yang terjadi dalam parameter luas
S
Kecerdasan bukan sifat pribadi yang statis yang dapat dinilai secara
IV
kecerdasan ini telah lama dibahas dan salah satunya oleh Piaget,
KA
dipahami masih terbatas pada kecerdasan tunggal, dan belum melihat
BU
kecerdasan sebagi suatu potensi yang sifatnya jamak. Namun satu hal
R
yang dapat diketahui bahwa kedua tokoh tersebut yaitu Gardner dan
TE
Piaget, memiliki pandangan yang sama bahwa kecerdasan merupakan
S
potensi yang ada pada setiap individu, dan kecerdasan bukan suatu
TA
kesatuan aspek yang tak dapat dipisahkan satu sama lain, oleh karena
43
subfokus lainnya.
KA
mengemukakan bahwa:
BU
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
R
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
TE
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu”.17
S
TA
pengaturan, tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan
ER
Oleh karena itu, dalam pembahasan kurikulum ini akan terkait dengan
N
17
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Penerbit CV Eka Jaya: Jakarta, 2003), p.5.
44
KA
landasan operasional bagi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
BU
Berdasarkan undang-undang tersebut telah dikembangkan kurikulum
R
yaitu Kurikulum Taman Kanak-kanak (TK) Tahun 2004, Standar
TE
Kompetensi. Oleh karena itu, penulis berpijak pada kurikulum tersebut
S
evaluasi.
IV
N
U
dan sejumlah pengetahuan yang harus dikuasai oleh setiap anak. Suatu
45
Oleh karena itu, kurikulum seragam dipandang lebih efektif dan efisien
KA
dibangun sedemikian rupa untuk memfasilitasi siswa yang paling
BU
berbakat dan dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi, dan sebanyak
R
mungkin anak dapat menguasai pengetahuan dasar ini seefisien
TE
mungkin. Untuk alasan ini maka perlu ada kurikulum yang sama, metode
S
pengajaran yang sama, dan penilaian yang sama untuk semua siswa.
TA
Sekolah, siswa dan guru seharusnya dinilai dalam arti efisiensi dan
SI
rencana18.
KA
BU
Dalam membuat rencana pembelajaran ini tidak jauh berbeda dengan
R
rencana pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru, namun di sini
TE
guru harus mulai memfokuskan pada kecerdasan jamak. Ini dapat
S
proses pembelajaran.
18
Thomas Armstrong, Multiple Intelligence in the Classroom (Alexandra,
Virginia:ASCD,1997), p.58-60.
47
KA
berdasarkan standar nasional yang telah ditetapkan pemerintah. Ini
BU
adalah kesempatan yang baik untuk memasukan pengembangan
R
kecerdasan jamak. TE
S
D. Proses Pembelajaran
TA
bukan saja merupakan hak yang sangat asasi, tetapi sudah menjadi
ER
kebutuhan pokok bagi semua insan di muka bumi ini. Orang yang
IV
masyarakat beradab.
48
Belajar merupakan inti dari pendidikan, dan orang yang mau belajarlah
merupakan sifat alami manusia, belajar telah ada pada manusia sejak
KA
merupakan proses belajar.
BU
R
Kemampuan orang untuk belajar merupakan ciri yang membedakan
TE
manusia dengan makhluk lainnya. Manusia dalam belajar didorong oleh
S
merasa bosan dan jenuh, dan mencari cara belajar lain yang disukainya.
49
Di pihak lain, belajar di sekolah yang dibatasi oleh empat dinding tembok
ruang kelas itu. Adakah yang salah sehingga orang tidak menyukai
belajar? Selama ini orang memiliki persepsi bahwa belajar hanya terjadi
di dalam ruang kelas, dan suatu kenyataan bahwa belajar di dalam ruang
kelas merupakan dominasi guru, tanpa adanya guru anak tak akan
KA
belajar. Fenomena seperti itu disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah
BU
satunya adalah tidak tersentuhnya kecerdasan dan kemampuan anak
R
yang menjadi potensinya. TE
Proses pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh guru belum
S
menemukan bahwa:
SI
instructions, lecturing19).
19
Thomas Armstrong, Multiple Intelliogences, In The Classroom, (Virginia: ASCD), p.48.
50
bagaimana belajar itu agar semua potensi dan kemampuan yang ada
KA
belajar yang menitik beratkan pada pengalaman langsung, seperti
BU
dinyatakan berikut ini.
R
Jacques Rouseau menyatakan : ”…di dalam pendidikan anak harus
TE
belajar bukan melalui kata-kata, tetapi melalui pengalaman; bukan
melalui buku tetapi melalui buku kehidupan”... Johan Heinrich
S
TA
yang mencakup taktik surat dan self-paced materials, dan Dewey dengan
20
Ibid, p.49.
21
Thomas Armstrong Loc cit, p.49.
51
yang dapat dijalani oleh anak dalam hidupnya sehari-hari, dalam dunia
nyata. Dengan kata lain, belajar yang baik adalah belajar dengan cara
KA
minat serta keahlian mereka. Tokoh lainnya adalah Margaret E.Bell yang
BU
mengemukakan bahwa: “Belajar adalah proses orang untuk memperoleh
R
berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap”22. Ia lebih menekankan
TE
pada proses aktif seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan
S
dan sebagainya.
TA
SI
Telah banyak berbagai teori belajar yang dikembangkan oleh para ahli
ER
Pengertian belajar menurut dia lebih cocok bagi anak usia. Apabila
belajar lebih menekankan pada proses aktif dari si anak, peran guru
22
Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Pembelajaran,Terj. CV Rajawali (Jakarta: CV
Rajawali bekerjasama dengan PAU Universitas Terbuka, 1991) p.1.
52
dan keterampilan.
Ahli lainnya antara lain adalah Ivan Illich, dalam bukunya “Deschooling
KA
upaya sekolah yang bertentangan dari yang selama ini dilakukan oleh
BU
sekolah, yaitu:
R
”...kita mengandalkan kegiatan belajar yang didasarkan pada
TE
motivasi pribadi dan bukannya mempekerjakan guru-guru untuk
menyuapkan atau memaksa siswa menemukan waktu dan kemauan
S
TA
23
Illich, Ivan, Bebaskan Masyarakat dari Belenggu Sekolah (Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia, 2000) p. 96.
53
Ivan Illich meyakini bahwa ada empat saluran khusus yang bisa
KA
benda”, dikelilingi oleh orang-orang yang berfungsi ”sebagai model”
BU
keterampilan dan nilai baginya. Ia menemukan ”teman sebaya” yang
R
TE
memahaminya. Anak juga dihadapkan pada konfrontasi atau kritik dari
Jadi, benda-benda, model, teman sebaya dan orang yang lebih tua
SI
Hal menarik yang dikemukakan oleh Ivan Illich yaitu adanya “jaringan
N
khusus yang dipakai untuk memberi akses pada setiap dari empat
24
Ibid, p.99-100.
54
belajar yang dapat diakses oleh anak. Informasi dapat diperoleh melalui
KA
terhadap benda harus atas permintaan anak, sedangkan akses pada
BU
informasi juga membutuhkan persetujuan dari orang lain. Sementara
R
kritik dapat diperoleh dari teman sebaya dan sesama pelajar atau dari
TE
orang-orang tua.
S
TA
Pendapat Ivan Illich ini harus dimaknai sebagai cara-cara yang dapat
SI
pendidikan bagi anak usia dini, sumber belajar seperti disebutkan di atas
N
U
yaitu benda-benda, model, teman sebaya dan orang yang lebih tua
25
Ibid, p.99.
55
dibatasi oleh empat ruang dinding tembok sekolah. Dan ini adalah cocok
untuk pendidikan anak usia dini (PAUD), dimana anak seusia itu memiliki
atau diakses oleh anak, sehingga kegiatan belajar dapat didasarkan pada
KA
prakarsa sendiri. Dengan kata lain bahwa tempat dan sumber belajar
BU
bagi anak usia dini tidak terbatas pada ruang kelas, tetapi lebih luas dan
R
menyangkut banyak sumber. TE
S
dengan senang karena tidak terbatas pada empat ruang tembok saja.
Melalui bermain maka semua potensi dan kemampuan anak dapat digali
Ahli lainnya yang searah dengan Ivan Illich adalah Andreas Harefa,
KA
2001”, mempertanyakan tentang sistem belajar yang ada di ruang kelas.
BU
”Di dalam suatu ruang kelas terjadi interaksi antara anak dengan
R
sesamanya di bawah asuhan pengajar (Harefa membedakan antara
TE
pengajar dan guru). Interaksi antara pengajar dan anak di dalam kelas
S
26
Harefa, Andreas, Pembelajaran di Era Serba Otonomi, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas,
2001), p.66-67
57
mengajar.
KA
adalah anak, yaitu:
BU
”secara keilmuan mengajar belajar adalah belajar bagaimana belajar
R
atau learning how to learn, dan belajar bagaimana berpikir atau
TE
learning how to think. Dalam mata pelajaran yang bersifat
keterampilan, belajar berarti belajar melakukan atau learning how to
S
yang dianggap baik menurut Harefa adalah mengajar belajar, ini juga
27
Ibid, p. 66-67
58
Apa yang dikemukakan oleh Ivan Illih dan Harefa ingin menunjukkan
KA
sesuai kemampuannya, dan guru berperan untuk mengembangkan
BU
potensi anak, bakat dan kemampuan anak agar apa yang mereka miliki
R
dapat berkembang secara maksimal.TE
S
KA
Tentu saja hal yang dikemukakan di atas tidak dilakukan secara kaku.
BU
Kecerdasan jamak dapat diterapkan dalam skala dan konteks yang luas,
R
dari kelas tradisional dimana guru sebagai pelaku utama sampai pada
TE
kelas maju yang mendukung pembelajaran kecerdasan jamak.
S
kurikulum seragam, tetapi perlu diyakini bahwa sekarang tidak ada orang
KA
BU
Seorang guru pada kelas kecerdasan jamak sangat berbeda dengan
R
guru konvensional yang mengajar secara terpusat pada guru. Pada kelas
TE
konvensional, guru mengajar sambil berdiri di depan kelas, menulis pada
S
cara melibatkan anak-anak dimana anak harus aktif bergerak dan belajar,
61
KA
untuk anak belajar. Seorang guru kecerdasan jamak memberikan
BU
pengalaman langsung, misalnya menugaskan anak untuk melakukan
R
sesuatu, atau membagikan mainan agar anak mempelajarinya. Guru
TE
kecerdasan jamak juga memberikan kesempatan pada anak untuk
S
kesempatan pada anak untuk berinteraksi satu sama lain dalam berbagai
SI
berikut:
pada guru. Jadi pembelajaran kecerdasan jamak tidak terpaku pada satu
teknik, satu sumber atau satu alat, tetapi terus bergerak, berubah dan
KA
bervariasi.
BU
a. Prinsip Pembelajaran Kecerdasan Jamak
R
Pembahasan dalam bagian ini diarahkan untuk pembelajaran
TE
berbasis kecerdasan jamak bagi anak usia dini. Anak pada usia ini
S
TA
oleh pendidikan pada usia ini, bila pendidikan pada usia ini tidak
28
Thomas Armstrong, op.cit , p.51.
63
KA
kecerdasan lainnya. Pendidikan harus berusaha untuk memfasilitasi
BU
kemampuan yang berbeda-beda ini, pendidikan juga harus dapat
R
mengoptimalkan kecerdasan ini sebanyak mungkin bukan hanya satu
TE
jenis kecerdasan saja.
S
TA
29
Gardner, Howard, (A. Sindoro), loc.cit p. 108-111.
64
KA
dan kecerdasan logika-matematika. Jadi kecerdasan jamak
BU
mengimplikasikan bahwa pendidik harus mengenali dan mengajarkan
R
keterampilan dan bakat yang rentangannya sangat luas mencakup
TE
semua jenis kecerdasan.
S
TA
tersebut. Penyajian seperti ini bukan saja menarik minat murid untuk
KA
mempelajari sesuatu. Ini biasanya merujuk pada gaya belajar.
BU
Berbagai gaya dapat terjadi di dalam satu kelas, namun demikian
R
tidak mungkin bagi guru untuk mengakomodasi setiap pelajaran
TE
untuk gaya belajar yang berbeda-beda dalam satu kelas. Oleh
S
KA
pendidikan, yang diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
BU
sangat besar bagi dunia pendidikan. Menurut Lezear bahwa:
R
Pathways of learning adalah tentang membantu semua siswa
TE
untuk terus mengembangkan perilaku cerdas dan kapasitas
intelektualnya sepanjang hidup “Pathways of learning is about
S
TA
30
lifetimes” .
ER
IV
30
David Lezear, Pathways Of Learning, (Tucson Arizona: Zephyr Press, 2000) p.2.
67
KA
atau orang dewasa lainnya membelajarkan anak dengan berbasis
BU
kecerdasan jamak.
R
TE
Program pathways of learning menyediakan program yang
S
KA
BU
Saat ini pathways of learning mulai banyak digunakan orang
R
terutama dalam pelatihan. Pathways of learning juga dapat
TE
diterapkan dari mulai anak usia dini sampai dengan orang dewasa.
S
Tetapi akan lebih efektif bila digunakan dalam pendidikan anak usia
TA
mengetahui apa yang telah diketahui, dan apa yang tidak diketahui.
KA
sederhana untuk menginvestigasi dan memikirkan diri.
BU
R
Hasil penelitian pada metakognisi menemukan empat tingkat
TE
pemrosesan informasi, yang setiap tingkatnya menjadi lebih rumit
S
tugas untuk membantu siswa dan orang tua agar menyadari tentang
SI
KA
memberikan petunjuk arah jalan, menggunakan bahasa tubuh
BU
untuk mengomunikasikan perasaan dan gagasan, dan
R
sebagainya. Tingkat kecerdasan tacit untuk pembelajaran
TE
tentang delapan cara mengetahui mencakup aktivitas untuk
S
miliki.
SI
ER
KA
berbagai bidang. Misalnya, mereka kurang bagus dalam
BU
menggunakan imajinasi aktif, maka diberikan latihan dan
R
kegiatan yang dapat mereka gunakan untuk memperbaiki atau
TE
memperkuat kapasitasnya sendiri.
S
TA
kuat bagi anak yang lain. Atau anak secara sadar menggunakan
KA
dan memanfaatkannya untuk tujuan tertentu.
BU
R
4) Tingkat kecerdasan refleksi TE
Tingkat kecerdasan refleksi pembelajaran meliputi aktivitas yang
S
dimensi proses belajar yang lebih baik dan mereka akan menjadi
KA
mengarahkan dirinya secara sistematis melalui pengembangan
BU
meta-intelligence levels. Tugas terbesar dari setiap guru adalah
R
menggunakan pathwaysTE of learning untuk menciptakan
pengluasannya.
TA
SI
berikut.
U
KA
tetapi dapat diperkuat dengan kecerdasan yang lain.
BU
c) Melalui berbagai pengalaman menemukan sendiri, anak
R
dapat memperoleh kekuatan yang lebih besar dari strategi,
TE
alat, teknik dan metode untuk lebih mantap dalam
S
KA
Menurut von Glasersfeld dalam Dr Paul Suparno (1997), pengertian
BU
konstruktif kognitif muncul pada abad 20, dalam tulisan Mark Baldwin
R
yang secara luas diperdalam dan disebarluaskan oleh Jean Piaget.
TE
Namun sesungguhnya gagasan pokok konstruktivisme sudah dimulai
S
Menurut Vico, hanya Tuhan sajalah yang dapat mengerti alam raya
31
Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme Dalam pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius,
1997), p.24.
76
KA
Teori Vico ini lama terpendam, dan setelah J. Piaget menuliskan
BU
gagasan kosntruktivisme dalam teori perkembangan kognitifnya,
R
yang mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh dari adaptasi
TE
struktur kognitif terhadap lingkungan. Piaget adalah psikolog pertama
S
KA
Menurut konstruktivisme bahwa kegiatan belajar adalah suatu proses
BU
yang aktif, dan anak sendiri yang membangun pengetahuannya.
R
Disini anak mencari, menemukan dan mengkonstruksi sesuatu
TE
pengalaman menjadi suatu pengetahuan. Ini merupakan konsep
S
belajar mereka.
ER
IV
menerus, dan semua ini dilakukan oleh anak. Peran guru adalah
KA
kelompok belajar anak harus mengungkapkan bagaimana ia melihat
BU
persoalan dan bagaimana memperlakukan persoalan tersebut. Peran
R
seseorang dalam kelompok belajar sangat besar untuk menjelaskan
TE
sesuatu kepada anggota kelompok lainnya, sementara anggota
S
aktivitas sendiri. Senada dengan itu, pada tahun 1800an, Henry Ward
KA
Pengumpamaan Beecher tersebut sangat tepat karena pendidikan
BU
selama ini baru dapat memanfaatkan satu atau beberapa potensi
R
TE
d. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak melalui Bermain
S
TA
33
Bob and Rose Weiner, Alih bahasa: Ari Saptaji Wahyu Widodo, Kunci Untuk Mendapatkan
Kembali Keunggulan Intelektual “Kembali pada Cara Belajar Mandiri”,(Jakarta : CV Koinonia,
1993), p.3.
80
KA
3) Kecerdasan visual-spasial yaitu kemampuan ruang yang dapat
BU
dirangsang melalui bermain balok-balok dan bentuk-bentuk
R
geometri melengkapi puzzle, menggambar, melukis, menonton
TE
film maupun bermain dengan daya khayal (imajinasi).
S
KA
bulan, dan matahari.
BU
9) Kecerdasan spiritual yaitu kemampuan mengenal dan mencintai
R
ciptaan Tuhan, dapat dirangsang melalui penanaman nilai-nilai
TE
moral dan agama.
S
TA
KA
BU
Berdasarkan uraian tersebut, ternyata bahwa bila proses
R
pembelajaran dilakukan dengan berbasis kecerdasan jamak, maka
TE
keseluruhan aspek pengembangan yang dituntut dalam Acuan Menu
S
dini?
IV
N
U
Dunia anak adalah dunia bermain, dan anak belajar melalui bermain.
KA
pada pendidikan anak usia dini dilakukan melalui bermain.
BU
R
Untuk membahas tentang proses pembelajaran pada pendidikan
TE
anak usia dini dengan berbasis kecerdasan jamak, sangat menarik
S
TA
34
Rosemary, Play-based Preschool Curriculum, School of Early Childhood Faculty of
Education, Quensland: Quensland University Of Technology, 1998), p.11.
84
jamak. Selain itu, gambar atau foto tokoh tersebut dipajang di dalam
kelas.
KA
matematika saja, tetapi juga dalam olah raga, melukis, membaca
BU
puisi dan sebagainya. Oleh karena itu, pada awal pertemuan, guru di
R
kelas harus menjelaskan mengapa kelas tersebut diberi nama tokoh,
TE
dan jelaskan siapa tokoh tersebut, profesinya dan hasil karyanya. Ini
S
menunjuk pada gambar yang ada di kelas, dan menjawab “saya ingin
N
U
seperti dia”.
KA
dengan keinginan dan minatnya.
BU
R
Bermain di sini dapat berbentuk bermain dengan alat, tanpa alat dan
TE
bermain beraktivitas.
S
1) Bermain puzzle
TA
3) Bermain boneka
KA
ditempatkan di halaman atau lapangan dapat
BU
menumbuhkembangkan kecerdasan gerak-tubuh, logika-
R
matematika, visual-spasial,
TE interpersonal, dan kecerdasan
musik-ritmik.
S
6) Menggambar
N
U
kecerdasan gerak-tubuh.
87
dalam tulisan ini, masih banyak jenis permainan lainnya yang dapat
KA
memiliki aturan internal yang menuntut kejujuran, dan sportivitas.
BU
Dengan demikian maka sebenarnya kecerdasan spiritual ada pada
R
setiap jenis bermain. TE
S
D. Evaluasi
TA
yang ada dalam dirinya dapat dilihat dan diekspresikan dalam bentuk
pembelajaran.
KA
Untuk kepentingan ini, harus dirancang cara untuk mengenali dan
BU
memahami kekuatan dan kelemahan dalam delapan kecerdasan jamak.
R
Evaluasi atau penilaian ini sangat penting, untuk menunjukkan bahwa
TE
kecerdasan jamak tersebut tidak kaku, tetapi kecerdasan jamak itu
S
berkembang.
SI
ER
hari. Guru dapat memanfaatkan evaluasi ini untuk membantu anak dalam
lemah.
89
jamak adalah ibarat menyusun puzzle, artinya tidak sepotong pun dari
KA
kecerdasannya yaitu menggambarkan bagaimana anak mengetahui,
BU
memahami, melihat dan belajar. Gardner meyakini bahwa dengan 10 jam
R
pengamatan yang cermat terhadap anak yang terlibat dalam berbagai
TE
kegiatan dan mempelajari tugas-tugas yang diberikan, akan diperoleh
S
meyakini bahwa anak yang terbaik adalah anak yang dapat mengetahui
anak yang terlibat dalam berbagai kegiatan dan tugas belajar. Tes tertulis
bagaimana anak-anak bekerja, bukan hanya pada ujian sesaat, dan guru
KA
misalnya student-created portfolio, catatan refleksi (reflektive log) dan
BU
journal, dan video tentang anak mendemonstrasikan sesuatu yang telah
R
mereka pelajari dan sebagainya. TE
S
ini tidak adil, karena anak yang unggul dalam kecerdasan lain tidak
KA
adalah evaluasi yang memungkinkan anak untuk menggunakan
BU
kecerdasan di luar kecerdasan verbal-bahasa dan logika-matematika.
R
Evaluasi yang adil terhadap semua kecerdasan adalah mengamati
TE
secara langsung kecerdasan tersebut pada saat digunakan. Misalnya,
S
tubuh dengan melihat dan mengingat gerakan dansa baru atau latihan
ER
melerai konflik. Jadi tes kecerdasan tes kecerdasan jamak dapat disusun
N
U
KA
dengan bahan, dan bagaimana anak berhubungan dengan yang lain
BU
pada saat pelajaran. Guru memberikan anak kesempatan untuk
R
memainkan berbagai keterampilan kecerdasan yang berkaitan dengan
TE
permainan, misalnya pictionary, teka-teki silang, dan twister. Guru dapat
S
langsung dan tidak lewat lensa logika dan matematika. Kedua, penilaian
KA
kebutuhannya. Selain itu evaluasi yang dilakukan juga harus
BU
memperhatikan perbedaan individual.. Evaluasi berperan memberikan
R
pandangan mengenai kekuatan dan kelemahan individu. Oleh karena itu,
TE
evaluasi untuk mengukur kecerdasan jamak tidak bisa didasarkan pada
S
tes standar, karena tes standar akan bias dan menguntungkan individu
TA
matematika.
ER
IV
Berdasarkan penilaian seperti ini, guru lebih sensitif pada dimensi yang
N
U
mana yang dapat dipilih oleh anak. Kalau dalam kurikulum yang seragam,
untuk menguasai suatu materi. Untuk ini seorang anak harus mengetahui
35
Howard Gardner, Multiple Intelligence : Kecerdasan Jamak, (Alih bahasa Alexander
Sindoro), Yogyakarta: Interaksara, 2003), Loc Cit.111.
94
KA
diharuskan bagi semua anak (mata pelajaran umum), dari segi substansi
BU
mungkin masih bisa diterima, namun bila metode, cara mengajarnya dan
R
cara belajarnya harus disamakan, maka hal ini tidak dapat dibenarkan.
TE
Dalam kurikulum seperti ini materi dapat disajikan dalam berbagai cara,
S
ruang, dan ini dapat membantu anak untuk menguasai materi yang sulit
anak dengan cara yang sama tidak dapat dibenarkan lagi. Peran guru
KA
mengetahui jenis kecerdasan yang dimiliki anak serta model
BU
pembelajaran seperti apa, atau cara belajar mana yang dapat dilakukan
R
sesuai dengan jenis kecerdasan yang dimiliki anak.
TE
S
f
esuai dengan fokus, masalah, dan tujuan penelitian
KA
Ananda,” dan merumuskan temuan tersebut menjadi suatu program
BU
pendidikan di Taman Kanak-kanak Ananda (TK Ananda) dengan
R
paradigma baru. Program pendidikan hasil rumusan ini dapat
TE
program pendidikannya.
SI
Pembiasaan.
96
97
Sesuai dengan fokus tersebut, tujuan khusus dari penelitian ini adalah
seperti berikut.
KA
diarahkan terhadap rasional dan latar belakang kontekstual dari
BU
kurikulum. Kajian fungsi dan tujuan diarahkan terhadap
R
pengembangan potensi dasar, dan kompetensi dasar diarahkan
TE
B. Latar Penelitian
KA
usia dini yaitu menggunakan kurikulum nasional, memiliki prasarana,
BU
sarana dan peralatan yang cukup memadai, gurunya berijazah S1
R
Pendidikan, dan semangat yang menggebu-gebu dari para guru untuk
TE
Hal tersebut menjadikan modal dasar bagi TK Ananda untuk maju dan
belajar, serta guru yang berpendidikan S1, adalah modal dasar yang
kanak lainnya.
KA
lingkungan sekitar terutama warga perumahan Pondokcabe,
BU
Pamulang, dan Cireundeu. Oleh karena itu, latar belakang orang tua
R
anak sangat beragam baik latar belakang pendidikan, pekerjaan, suku
TE
terbebas dari hiruk pikuk kendaraan. Oleh karena itu, semua aktivitas
IV
lingkungan kampus.
KA
fenomenologis. Pendekatan atau metode ini paling tepat untuk
BU
menggambarkan atau mendeskripsikan suatu situasi sosial dalam
R
kondisi yang alamiah, dengan menggunakan metode verstehen yaitu
TE
metode naturalistik.
E R
IV
manusia itu berbuat ke arah sesuatu atas dasar makna yang melekat
KA
dijadikan acuan dan diinterpretasikan oleh seseorang dalam
BU
hubungannya dengan sesuatu yang dihadapinya.
R
TE
berinteraksi.
sendiri.
102
KA
lain sebagai berikut.
BU
1. Berkaitan dengan prilaku anak TK Ananda baik di dalam maupun
R
di luar kelas, ini dapat menjadi petunjuk tentang pengembangan
TE
KA
dokumentasi. Data yang diperoleh melalui pengamatan langsung
BU
berbentuk deskripsi umum, bentuk kegiatan, suasana dan interaksi
latar penelitian.
SI
E R
yang diselidiki.
104
Data ini dikumpulkan dari sumber data yang dapat dipercaya dalam
KA
pendapat dan opini. Data dari sumber data ini diperoleh melalui
BU
wawancara.
R
2. Proses pembelajaran dalam kelas merupakan sumber data
TE
data dokumentasi.
KA
terhadap sumber informasi seperti telah disebutkan pada bagian
BU
sumber informasi. Peneliti merupakan instrumen utama (human
R
instrument) dalam penelitian kualitatif, oleh karena itu peneliti sebagai
TE
KA
tahapan-tahapan penelitian kualitatif seperti berikut.
BU
a. Tahapan menemukan orientasi dan deskripsi
R
Penelitian ini dilakukan sebelum penelitian lapangan yang
TE
dokumen.
KA
selanjutnya dikelompokkan menjadi berbagai kategori yang
BU
ditetapkan sebagai fokus.
R
TE
c. Tahapan menseleksi
S
KA
bahkan ilmu baru yang dapat digunakan untuk membangun
BU
program pendidikan pengembangan kecerdasan jamak pada
anak.
R
TE
data komparatif.
2. Perekaman Data
seperti berikut.
a. Format Pengamatan
KA
Format pengamatan digunakan untuk merekam hasil
BU
pengamatan yang dilakukan secara cermat agar dapat
R
mendeskripsikan penyelenggaraan pendidikan di TK Ananda.
TE
KA
pengalaman guru dalam mengimplementasikan program dan
BU
kurikulum ke dalam pembelajaran. Wawancara dilakukan
R
dengan menggunakan teknik wawancara terfokus kelompok
TE
dokumentasi.
KA
semester. Penghitungan waktu ini ditentukan berdasarkan sistem
BU
pembelajaran yang bertitik tolak dari tema, dan setiap tema rata-rata
R
memerlukan waktu paling tidak satu minggu, tergantung pada luasnya
TE
semester.
SI
E R
F. Paradigma Penelitian
IV
KA
dengan pendekatan alamiah diperlukan cara pandang yang
BU
bersumber pada pandangan fenomenologis yang berusaha
dan bukan persamaan. Perbedaan yang kecil jauh lebih penting dari
1
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Jakarta: Penerfbit PT
Rosdakarya), hal, 6.
113
suatu fenomena tidak dapat dilihat hanya dari satu sisi atau bentuk
tidak dapat diuraikan dari suatu variabel bebas dan variabel terikat
secara terpisah, tetapi saling berkaitan satu sama lain secara erat
KA
BU
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa paradigma alamiah berasumsi
R
bahwa fenomena bercirikan interaktivitas. Asumsi tersebut akan
TE
KA
diberlakukan secara nasional, dan berbagai kebijakan lainnya.
BU
2. Pendidikan TK merupakan pendidikan dasar yang memberikan
R
landasan pengetahuan yang kuat bagi pendidikan selanjutnya,
TE
anak.
SI
jasmani, potensi diri dan kemampuan dasar anak. Oleh karena itu
anak.
dan interaksi yang efektif antara guru dan anak, serta antara anak
KA
Berdasarkan asumsi-asumsi ini, penelitian dilakukan untuk
BU
mengungkap dan menggali fenomena secara realita tentang program,
R
proses, interaktivitas, dan perilaku guru dan anak baik secara
TE
G. Analisis Data
SI
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”2
2
Ibid, p. 248.
116
digunakan analisis model Spradley yang terdiri dari tiga tahapan yaitu
1. Analisis domein
KA
Analisis domein dilakukan untuk memperoleh gambaran umum
BU
dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti, yang terdiri dari
R
tempat, orang dan kegiatan (place, actor, activitiy). Data diperoleh
TE
gambaran umum tentang situasi sosial yang dalam hal ini adalah
TA
relationship.
pendidikan di TK Ananda”
penelitian.
KA
BU
2. Analisis taksonomi
R
Analisis taksonomi dilakukan setelah analisis domein yang
TE
3. Analisis komponen
KA
penilaian ditemukan hal yang unik dan kontras yaitu alat penilaian,
BU
teknik penilaian, dan hasil kerja anak.
R
TE
4. Analisis tema
S
pandangan keilmuan.
KA
analisis model Flanders Interaction Analysis Categories
BU
(FIAC) yang dimodifikasi dan memunculkan adanya suatu
R
kegiatan dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan
TE
sebelumnya.
120
KA
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dikatakan absah
BU
atau valid, bila tidak ada perbedaan antara data yang dilaporkan
R
dengan data yang terjadi di lapangan atau obyek penelitian. Selain itu,
TE
3
Ibid, p. 324.
121
KA
kemudian mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil temuan
BU
dengan dibuktikan oleh peneliti.
R
2. Keteralihan (transferability) mengacu pada validitas eksternal.
TE
sosial lain. Oleh karena itu, agar orang lain memahami hasil
SI
sistematis.
N
U
KA
dimana pengecekan dilakukan terhadap sumber data,
BU
confirmability pengecekan dilakukan ke dalam data itu sendiri.
R
TE
c
enelitian ini menggunakan analisis data model Spradley dengan
KA
atau yang redundent.
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
123
124
KA
Langkah kedua adalah melakukan penghematan menyeluruh terhadap
BU
keadaan lingkungan TK Ananda termasuk fasilitas belajar dan bermain,
R
gedung-gedung, anak-anak, guru, tenaga kependidikan lainnya. Semua itu
TE
dicatat dalam buku catatan khusus sebagai bahan untuk penelitian
S
selanjutnya.
TA
SI
(SDM), prasarana, sarana dan fasilitas belajar dan bermain, kegiatan ekstra
peneliti untuk meneliti dengan menunjukkan sumber data yaitu guru, kelas
belajar, dan sentra belajar. Data dari informan ini dideskripsikan dan dijadikan
pembelajaran.
KA
BU
Selanjutnya, peneliti melakukan analisis data dengan cara reducing data
R
untuk memilih data dan membuang data yang tak berguna. Analisis domain
TE
dilakukan untuk menampilkan domain-domain yang mempunyai kaitan
S
A. Deskripsi Data
TK Ananda adalah pendidikan anak usia dini pada jalur formal yang
KA
TK Ananda didirikan oleh Yayasan Pembina Universitas Terbuka
BU
dengan SK Nomor 826/TK/JB/III/1990, jadi sampai dengan saat ini
R
TE
tahun. Usia yang cukup dewasa untuk mengelola pendidikan dan
KA
unggulan dan menjadi contoh dan tauladan bagi Taman Kanak-
BU
kanak yang lain. Untuk lebih jelasnya berikut ini dikemukakan
R
pengelolaan pendidikan di TK. TE
a. Prasarana dan sarana
S
KA
white board, papan bigbook, peralatan makan dan minum.
BU
Peralatan elektronik meliputi lemari es, komputer, alat pencetak,
R
telepon, faximile, TV, radio/tape, mikropun, kipas angin, kompor
TE
gas, dan rice cooker.
S
TA
misalnya bermain bola sepak, bermain bola basket, atau bila ada
KA
Sentra belajar diisi dengan berbagai alat dan kelengkapan
BU
bermain sesuai dengan nama sentra belajarnya. Sentra makro
R
adalah sentra untuk bermain
TE peran, misalnya untuk
karcis.
N
U
KA
dan kegiatan motorik halus misalnya mengenal huruf. Sentra ini
BU
diisi dengan peralatan misalnya kartu huruf, alat puzle 4-8
R
potong, maze, kolase, dan alat meronce, perlengkapan menulis
TE
(spidol, pinsil), bigbook, buku cerita yang terdiri dari gambar, dan
S
KA
BU
Selain sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh TK Ananda sendiri,
R
TK Ananda dapat memanfaatkan sarana dan fasilitas milik UT
TE
seperti klinik, kantor pos, koperasi, lapangan terbuka, kolam dan
S
fantasi.
132
1) Kepala Sekolah
KA
berijazah S1, dan berlatar belakang Pendidikan Anak Usia
BU
Dini, dan satu orang S1 Teknologi Pendidikan.
R
2) Guru TE
Jumlah tenaga pengajar di TK Ananda terdiri dari tujuh
S
tujuh orang yang terdiri dari tiga orang guru agama (Islam,
KA
Inggris, dan guru renang. Guru tidak tetap ini baik guru
BU
agama maupun guru ekstra kurikuler memiliki kemampuan
R
khusus di bidangnya masing-masing. Guru tidak tetap ini
TE
umumnya berijazah S1, dan hanya satu yang tidak
S
3) Tenaga administrasi
SI
4) Ilustrator
pendidikan tinggi.
5) Pembantu umum
KA
Pembantu umum terdiri dari tiga orang, dua orang sebagai
BU
petugas kebersihan, dan satu orang sebagai petugas dapur.
R
Mereka ialah lulusan SMP dan SD.
TE
6) Pembina
S
KA
mengikuti seminar yang diselenggarakan baik secara lokal
BU
maupun nasional. Selain itu, karena Taman Kanak-kanak
R
Ananda di bawah YPUT, secara terprogram dibina oleh
TE
yayasan melalui bidang pendidikan YPUT.
S
TA
jauh dari TK Ananda. Pada setiap hari baik berangkat pagi hari
KA
berjalan kaki saja.
BU
R
Sebagian dari mereka ditunggui oleh ibunya atau pembantunya
TE
sampai mereka pulang. Pada umumnya mereka yang ditunggui
S
2. Kurikulum
IV
pada anak yang berminat dan datang ke sentra, jadi guru harus
tertentu.
KA
b. Sosial, Emosional dan Kemandirian
BU
c. Berbahasa
R
d. Kognitif TE
e. Fisik/motorik, dan
S
f. Seni
TA
SI
2005 tentang standar isi, standar proses, dan standar penilaian yang
KA
BU
Berbeda dengan sekolah, pemerintah telah mengembangkan
R
kurikulum Taman Kanak-kanak yaitu Kurikulum 2004 Standar
TE
Kompetensi untuk Taman Kanak-kanak dan Raudlatul Athfal, jadi
S
a. Silabus
N
U
KA
dalam bentuk perencanaan semester, perencanaan mingguan,
BU
dan perencanaan harian.
R
b. Standar kompetensi
TE
Standar kompetensi merupakan kemampuan dasar yang harus
S
c. Kompetensi Dasar
dicapainya.
d. Hasil belajar
KA
kompetensi yang dimaksud. Hasil belajar juga merupakan hasil
BU
kegiatan setelah anak didik mengalami pembelajaran dalam
R
kompetensi tertentu. TE
e. Indikator
S
a. Perencanaan Semester
tema yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang
141
standar kompetensi
KA
2) Pilih tema yang dapat mempadukan kompetensi-kompetensi
BU
tersebut untuk setiap kelompok dalam satu semester.
R
TE
(a) Tema
S
anak.
142
menarik.
KA
walaupun tidak sesuai dengan tema yang dipilih.
BU
R
b. Perencanaan Mingguan
TE
Setelah guru membuat perencanaan semesteran, guru
S
Alokasi waktu
Aspek perkembangan
Memilih tema
KA
Membuat matriks hubungan antara tema dengan
BU
kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator.
R
3) Menyusun SKM TE
Model SKM berdasarkan minat
S
Alokasi waktu
ER
Aspek pengembangan
IV
telah direncanakan
c. Perencanaan Harian
1) Bentuk SKH
• Indikator
KA
• Kegiatan pembelajaran
BU
• Alat/sumber belajar
R
• Penilaian perkembangan anak didik
TE
2) Langkah-langkah penyusunan SKH:
S
d. Pelaksanaan Pembelajaran
KA
matang dan terprogram. Langkah awal yang dilakukan para
BU
guru adalah mempelajari kurikulum secara cermat, terutama
R
indikator dari setiap kompetensi dasar. Berdasarkan indikator ini
TE
para guru melakukan pemetaan tema pembelajaran. Tema
S
• Diri sendiri
IV
• Kebutuhanku
N
U
• Binatang
• Tanaman
• Lingkunganku
• Rekreasi
• Kendaraan
146
• Pekerjaan
• Alat komunikasi
• Tanah airku
• Alam semesta
KA
Berdasarkan tema-tema tersebut para guru mengembangkan
BU
SKM yang selanjutnya dikembangkan menjadi SKH. Tema yang
R
dikembangkan ini berlaku baik untuk Kelompok A maupun
TE
Kelompok B. Perbedaan akan terjadi pada saat guru
S
KA
keberbedaan tersebut, mengapa di kelas ini belajarnya tentang
BU
ini, sementara di kelas ini materinya lain. Dengan demikian
R
hanya ada dua SKM untuk satu minggu yaitu SKM Kelompok A
TE
dan SKM Kelompok B.
S
TA
yaitu A1, A2 dan A3, dan kelompok B yaitu B1, B2, dan B3. Hal
KA
akan diwarnai, membuat maze, membuat bigbook, kertas kerja,
BU
pekerjaan rumah, gambar cerita, dan banyak lagi. Untuk ini ada
R
tenaga khusus yaitu ilustrator yang bisa membantu dan akhli
TE
dalam membuat bahan belajar seperti itu. Guru hanya
S
4. Pendekatan Pembelajaran
IV
KA
berbahasa, seni dan moral dan agama. Program ini
BU
dikembangkan oleh guru-guru TK Ananda itu sendiri, dan
R
kadang-kadang melibatkan konsultan dan pakar dari luar.
TE
S
berikut.
N
U
psikologis.
belajarnya.
perbedaan individu.
KA
BU
2) Berorientasi kebutuhan anak
R
Kegiatan pembelajaran
TE senantiasa berorientasi pada
analisis kebutuhan.
IV
keterampilan.
KA
dan dikenali oleh anak yang tidak jauh dari dunia sekitarnya,
BU
misalnya burung, pakaian, ikan, halaman rumah dan
R
sebagainya, oleh karena itu sifat tema adalah kontekstual.
TE
Tema dibangun dengan tujuan sebagai berikut.
S
berkembang.
152
KA
Oleh karena itu penataan ruang, sentra belajar, penempatan
BU
tempat duduk harus memungkinkan anak untuk dapat akses ke
R
tempat-tempat dan sumber belajar.
TE
S
kelangsungan hidupnya.
c. Penilaian
KA
mengembangkan rencana pembelajaran di Taman Kanak-
BU
kanak. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RP) dapat
R
dikembangkan ke dalam bentuk SKM dan SKH. Para guru
TE
secara bersama-sama mengembangkan SKM dan SKH ini
S
maupun B.
SI
ER
d. Tema Pembelajaran
IV
KA
dimana anak diperkenalkan dari mulai lingkungan terdekat yaitu
BU
diri sendiri, lingkungan rumah dan meluas sampai kepada
R
lingkungan yang lebih luas.
TE
S
anak. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan
motivator.
KA
TK Ananda menggunakan Kurikulum 2004 Standar Kompetensi, untuk
BU
Taman Kanak-kanak dan Raudlatul Athfal yang diberlakukan oleh
R
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
TE
Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum ini berlaku secara nasional
S
Pada Bab II telah diuraikan jenis kecerdasan jamak secara teoritis, dalam
analisis ini digunakan kecerdasan jamak yang lebih rinci dan sesuai
KA
Gardner seperti berikut.
BU
1. Kecerdasan logika-matematika
R
Kemampuan untuk mengolah angka-angka, logika, berpikir analitis,
TE
konseptual, menggunakan alasan, dan membuat hubungan antara
S
eksperimen.
IV
2. Kecerdasan verbal-bahasa
N
U
penerjemah.
3. Kecerdasan visual-spasial
KA
dengan peta, diagram, video dan film. Kecerdasan ini meliputi
BU
kemampuan menyusun puzzle, menulis dan memahami diagram dan
R
grafik, kemampuan memahami
TE arah, mensketsa, melukis,
4. Kecerdasan gerak-tubuh
N
U
secara baik, tidak pernah bisa diam dan selalu aktif, dan senang
mencorat-coret.
5. Kecerdasan musik-ritmik
dalam bunyi, irama dan pola, dia segera merespons terhadap musik
KA
antara orang yang memiliki kemampuan ini memiliki kepekaan yang
BU
sangat ekstrim terhadap alam, misalnya bunyi jangkrik, lonceng,
R
bunyi ketukan. KeunggulanTE dalam kemampuan ini termasuk
6. Kecerdasan interpersonal
IV
ini, mencoba untuk melihat sesuatu dari maksud orang lain agar
KA
kerja sama dalam kelompok, memberitahukan perasaan hati orang
BU
lain, rasa kuatir, komunikasi baik secara verbal maupun nonverbal,
R
membangun kepercayaan, usulan damai, dan membangun hubungan
TE
positif dengan orang lain. Orang yang mempunyai keunggulan ini
S
7. Kecerdasan intrapersonal
SI
dengan yang lain. Anak yang memiliki kecerdasan ini umumnya suka
Orang yang memiliki kecerdasan ini adalah peneliti, pakar teori, filsuf.
8. Kecerdasan naturalis
KA
memahami alam di sekitarnya yaitu flora, dan fauna seperti hewan-
BU
hewan, dan tumbuhan, misalnya kuda, ayam, kambing, dan pohon-
R
pohonan. Ini termasuk kepekaan terhadap bentuk-bentuk alam
TE
lainnya misalnya awan, batu-batuan, gunung, tanah, pasir, air, hujan
S
sebagian kecil saja, akan tetapi merupakan contoh yang dekat dan ada di
sekitar kita.
161
serta penilaian. Berikut ini adalah kajian yang didasarkan pada aspek
KA
tersebut.
BU
a. Aspek umum
R
Rasional TE
Kurikulum 2004, Standar Kompetensi untuk Taman Kanak-kanak
S
berbagai aspek, baik aspek fisik maupun psikis. Anak usia 4-6
SI
KA
pengembangan potensi anak termasuk kecerdasan jamak
BU
sebagai potensi dasar anak. Pengembangan potensi dasar anak
R
dalam kurikulum dapat diartikan pengembangan seluruh potensi
TE
anak termasuk kecerdasan jamak, atau kurikulum memfasilitasi
S
tubuh.
bahasa.
kecerdasan intrapersonal.
KA
6) Kemampuan seni berkaitan dengan kecerdasan musik-
BU
ritmik.
R
TE
Pengembangan pembiasaan
S
kecerdasan spiritual.
SI
Fungsi
anak,
bersosialisasi,
KA
5) mengembangkan keterampilan, kreativitas, dan kemampuan
BU
yang dimiliki anak,
R
6) menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.
TE
S
seperti berikut.
N
U
dengan intrapersonal.
165
KA
Kreativitas berkaitan dengan kecerdasan logika-matematika,
BU
visual-spasial, musik-ritmik dan semua jenis kecerdasan
R
lainnya. Keterampilan berkaitan dengan kecerdasan spasial,
TE
musik-ritmik, dan gerak-tubuh. Sementara ”kemampuan”
S
diperlukan.
KA
bahasa agar diterima di Sekolah Dasar.
BU
R
Berdasarkan fungsi tersebut nampak bahwa pendidikan di
TE
Taman Kanak-kanak difungsikan untuk meletakkan dasar-dasar
S
kecerdasan jamak.
Kalau melihat dari fungsi ini saja, tentunya belum dapat dilihat
Tujuan
KA
yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional,
BU
kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap
R
memasuki pendidikan dasar”.
TE
S
berbagai potensi baik psikis dan fisik...”, jadi fokus utama adalah
SI
Ruang lingkup
• Berbahasa
KA
• Fisik/motorik, dan
BU
• Seni
R
TE
Kalau diperhatikan ruang lingkup dari kurikulum Taman Kanak-
S
kecerdasan intrapersonal.
169
intrapersonal.
verbal-bahasa.
KA
ruang dan waktu, ini identik dengan kecerdasan logika-
BU
matematika dan spasial-visual.
R
5) Fisik/motorik, kemampuan
TE dasar ini identik dengan
kecerdasan gerak-tubuh.
S
musik/ritmik.
SI
ER
dan teknologi…”.
170
Kelompok B.
1) Kelompok A
KA
Kanak-kanak dan Raudlatul Athfal untuk kelompok A
BU
terdapat dua bidang pengembangan yaitu Pengembangan
R
Pembiasaan yang meliputi pengembangan moral dan nilai-
TE
nilai agama, serta pengembangan sosial, emosional dan
S
KA
dari kecerdasan jamak anak. Hasil telaahan menunjukkan
BU
bahwa indikator-indikator yang diharapkan dicapai telah
R
memperlihatkan upaya untuk pengembangan kecerdasan
TE
jamak secara seluruhnya, walaupun porsinya sangat
S
bervariasi.
TA
SI
KA
memuat nilai-nilai agama dan moral hanya menyediakan
BU
0,7% indikator yang berkaitan dengan kecerdasan spiritual,
R
biasanya dalam bentuk kegiatan berdoa. Pengembangan
TE
pembiasaan diisi dengan kecerdasan lain yang tidak
S
Tabel 1
ANALISIS KURIKULUM
KELOMPOK A KELOMPOK B
KECERDASAN
JAMAK Kompetensi Pengembangan Kompetensi Pengembangan
Dasar Pembiasaan Dasar Pembiasaan
35,6% 2,3% 3,3% 0,7%
1. Gerak-tubuh
(47) (3) (46) (1)
17,9% 4,8% 13,6% 7,2%
2. Verbal-bahasa
(24) (6) (19) (10)
0,75% 0,75% 2,2%
3. Musik-ritmik 0
(1) (1) (3)
KA
6,5% 6,5%
4. Visual-spasial 0 0
(9) (9)
5. Logika- 12,0% 12,9% 3,6%
BU
0
matematika (16) (18) (5)
1,5% 2,2% 7,9%
6. Interpersonal 0
R
(2) (3) (11)
15% 9,35%
7. Intrapersonal 0
TE 0
(20) (13)
0,7% 2,2%
8. Naturalis 0 0
(1) (1)
S
0,7% 0,7%
9. Spiritual 0 0
TA
(1) (1)
SI
KA
Dalam Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar, indikator
BU
yang dapat memberikan petunjuk tentang kecerdasan
R
jamak, yaitu Pengembangan Bahasa selain terkait dengan
TE
kecerdasan verbal-bahasa, juga mencakup kecerdasan
S
KA
Pada unsur kecerdasan verbal-bahasa terdapat kegiatan
BU
menceritakan apa yang terjadi bila warna dicampur, proses
R
pertumbuhan tanaman, membedakan macam-macam rasa,
TE
bau dan suara, dan benda dijatuhkan (gravitasi), percobaan
S
KA
kecerdasan visual-spasial misalnya membuat berbagai
BU
bentuk dengan plastisin dan tanah lihat. Sementara dalam
R
Bidang Pengembangan Seni selain unsur kecerdasan
TE
musik-ritmik juga mengandung unsur kecerdasan lain
S
2) Kelompok B
KA
berbeda. Secara keseluruhan, indikator-indikator setiap
BU
kompetensi dasar pada kurikulum kelompok B, berkaitan
R
dengan pengembangan kecerdasan gerak-tubuh memiliki
TE
porsi lebih tinggi dari kecerdasan yang lain yaitu 33%,
S
KA
ini merupakan pembiasaan nilai moral dan keagamaan.
BU
R
Pada Bidang Pengembangan
TE Kemampuan Dasar,
KA
Athfal kurang memberikan peluang untuk pengembangan
BU
kecerdasan naturalis dan spiritual, baik dalam Bidang
R
Pengembangan Pembiasaan
TE maupun dalam bidang
kurang.
180
KA
potensi, kemampuan, dan kecerdasan. Guru bertugas
menjabarkan dan memvariasikan pembelajaran agar sesuai
BU
dengan kebutuhan pengembangan kecerdasan jamak.
Preposisi:
R
Guru belum menyadari bahwa mereka telah memasuki domain
TE
pengembangan kecerdasan jamak, dan mereka mengajar
berdasarkan intuisi dan kebiasaan mengajar sehari-hari tanpa
terinspirasi kecerdasan jamak.
S
TA
Preposisi:
Penyediaan sentra alam yaitu bak pasir, bak air, kolam ikan dan
alam sekitar sebagai sumber pembelajaran, dapat dimanfaatkan
guru untuk mengembangkan kecerdasan naturalis
181
KA
dapat dilaksanakan satu kali, dua kali, tiga kali lebih pertemuan.
BU
Dari tiga belas kali pertemuan yang diamati secara berturut-turut,
R
berikut ini ditampilkan contoh proses pembelajaran di kelas A dan
TE
kelas B.
S
TA
SI
ER
IV
N
U
182
Pembelajaran di kelas A1
Kelas : Kelas A1
KA
Pukul : 8.00 – selesai
BU
R
a. Upacara TE
Seluruh anak dari kelompok A dan kelompok B berkumpul di
S
tangannya.
183
membilang 1, 2, 3, 4, 5...15
membilang 1, 2, 3, 4, 5, ..10
KA
Guru : ”Pagi ini ibu mau panggil satu nama anak untuk tampil ke
BU
depan, mau diberi hadiah, huruf pertama namanya adalah
R
A, siapa? Namanya Adi. Adi ke depan”
TE
Anak : Satu anak (Adi) ke depan dengan malu-malu, berkeringat
S
Guru : ”Adi hari ini ulang tahun, mari kita ucapkan selamat ulang
SI
dinyanyikan).
184
dan gerakan guru yang meniru gerakan kereta api yang meliak-liuk.
KA
dipandu oleh gurunya masing-masing dibawa ke lapangan bermain
BU
yang berada di depan ruangan kelas. Kelompok A dibawa ke tempat
R
bermain yang ada alat-alat bermainnya, anak-anak disuruh bermain,
TE
ada yang bermain ayunan, bermain tangga, plorotan dan sebagainya.
S
memeganginya.
ER
IV
ruang kelas, guru berdiri paling depan diikuti oleh anak-anak masuk
ke ruang kelas.
b. Proses pembelajaran
KA
ruangan, kemudian duduk dalam dua kelompok, satu kelompok di
BU
area seni dan yang lainnya di area drama. Ada satu anak yang tidak
R
mau bergabung, dia memisahkan diri. Untuk sementara oleh guru
TE
dibiarkan saja. Guru memimpin anak bernyanyi untuk memanggil
S
Ibu mau periksa dulu kuku dan rambut kalian. Kemudian satu persatu
N
U
dicium. Anak yang bersih rambut dan kukunya diberi bunga dengan
yang kotor kuku atau rambutnya bau di beri telur busuk dengan cara
KA
Guru : ”Anak-anak, sekarang kita berdoa dulu, tadi yang
mendapat bunga maju ke depan”. Empat orang anak
BU
yang memperoleh tanda bunga di tangannya maju ke
depan. ”Kalian memimpin doa bersama, sekarang
R
mulailah”. TE
Anak : Bersama guru anak mulai berdoa. ”Ya Tuhan yang maha
pengasih dan maha penyayang, tunjukkanlah kami ke
S
Amiien”.
ER
dinyanyikan)
N
tangan).
Guru : ”Apa kerjanya dokter”?
Anak : ”Mengobati orang sakiiit”.
Guru : ”Di mana tempat kerjanya dokter”?
Anak : ”Di rumah sakiiiit”
Guru : ”Apa yang dibawa dokter”?
Anak : ”Suntikan, stetoskope” (ada beberapa anak yang telah
mengetahuinya).
Guru : ”Siapa yang mengetahui stetoskope”?
187
KA
kertas peraga. ”Mana yang banyak apa stetoskope atau
suntikan”?
BU
Anak : ”Suntikaaan”
Guru-anak: Guru menghitung suntikan bersama anak,” ...1, 2, 3,
R
5, 6, 7, 8”. ”Jumlahnya ada 8”. ”Sementara stetoskope
TE
berapa jumlahnya?”. Mulai menghitung bersama 1, 2, 3,
dan 4. Jumlahnya 4. ”Mana yang lebih banyak?”
S
Anak : ”Suntikaaan”.
TA
Anak : ”Empaaaat”.
N
KA
keinginannya semula. Mereka duduk di area yang telah
ditentukan.
BU
Guru : ”Ada satu tugas lagi yaitu membuat bangunan rumah
sakit di area balok. Di area balok ini dikerjakan bagi yang
R
sudah menyelesaikan tugas menggambar atau
TE
mewarna”i.
Anak : Anak bekerja di area yang telah ditetapkan. Anak yang
S
KA
siang. Kita akan berdoa terlebih dahulu, tadi anak yang
paling cepat menyelesaikan tugasnya siapa? Dua anak
BU
angkat tangan. Ayo pimpin doa bersama.
Anak + guru: Anak bersama guru membaca doa bersama.
R
”Lipat tanganmu, tundukan kepala, kita berdoa pada
TE
Tuhan. Berdoa mulai. Tuhan terima kasih hari ini kami
telah belajar dengan baik. Semoga bertambah ilmu kami.
S
Pembelajaran di kelas B1
Kelas : Kelas B1
Guru : Irawati
KA
Hari/Tanggal : Rabu, 28 Februari 2007
BU
R
a. Upacara TE
Seluruh anak dari kelompok A dan kelompok B berkumpul di
S
KA
kumur, plok-plok-plok gigi sehat”.
BU
Guru : ”Kelompok B, ayo tepuk gigi sehat”.
R
Kel. : Bersama guru; ”...plok-plok-plok ambil sikat, plok-plok-plok
TE
kasih odol, plok-plok-plok gosok gigi, plok-plok-plok kumur-
S
Guru : “Gigi itu harus dipelihara agar bersih dan sehat, kalau gigi
SI
bersih dan sehat tidak akan sakit gigi. Siapa yang sakit
ER
gigi?”
IV
Anak : Anak diam. Tiba-tiba ada anak yang nyeletuk; “…saya kalau
N
U
Anak : “Belum
192
KA
melewati kolam ikan kecil, dan ada aliran air di selokan”.
BU
Guru : ”Anak-anak air itu mengalirnya ke mana? Perhatikan
R
arahnya!” TE
Anak : Ke sanaaa” (menunjuk aliran air)
S
aliran air)
SI
Anak : ”Tidaaak”
N
U
Guru : „Mari masuk kelas dulu, nanti Ibu kasih tahu“. Anak-anak
b. Proses pembelajaran
KA
rendah pasti kebanjiran”. (guru menjelaskan sambil
menggambar di papan tulis).
BU
Guru : Nah kita sekarang belum berdo’a, Dela ke depan untuk
memimpin do’a.
R
Anak : Anak ribut. TE
Guru : ”Kalau kau suka hati tepuk tangan”.
Anak : Plok-plok-plok, plok-plok-plok, plok-plok-plok-plok
S
KA
Anak : Hureee
Guru : Kita menyanyi lagu ”tik tik bunyi hujan”.
BU
Anak : Bersama guru, anak-anak bernyanyi lagu ”tiktik bunyi
hujan”.
R
Guru : Guru menyiapkan karpet di tengah ruang kelas. Anak-anak
TE
kaos kakinya di buka dan masukan ke dalam sepatunya.
Anak : Anak membuka kaos kaki dan menyimpannya di sepatu
S
• Berdoa
• Memantulkan bola
IV
Anak : Ke arah sana lebih luas, di sana ada tanah dan ada
temboknya, di sana lebih panjang.
Guru : Bukan, bukan itu. Ada yang tahu?
Anak : Tidak tahuuu.
Guru : Karena arah sebelah sana lebih rendah, air selalu mengalir
ke tempat yang lebih rendah. Rumah yang sering
kebanjiran berada pada tempat yang lebih rendah. Guru
menjelaskannya sambil menggambar di papan tulis.
KA
Anak : Anak terus-menerus menyela pembicaraan guru; rumah
saya tidak banjir, rumah saya juga tidak banjir, begitu
BU
saling menyela.
Guru : Kalau tidak banjir, tempatnya berada di tempat tinggi.
R
Guru : Guru membawa sebotol air aqua. Kemudian bertanya pada
TE
anak, air ini warnanya apa?
Anak : Putih, bening.
S
bagaimana?
ER
Anak : Meraaah.
Guru : Kenapa merah?
IV
KA
Guru : Sekarang perhatikan air dalam plastik ini, kemudian ibu
tusuk sebelah sini, air keluar sebelah sini. Kalau
BU
ditusuknya di sebelah sini, air keluar dari mana? Sambil
menusuk air dalam plastik di arah yang lain.
R
Anak : Dari sanaaaa (sambil menunjuk arah air keluar).
TE
Guru : Kalau begitu sifat air bagaimana?
Anak : Diam (cukup lama)
S
KA
ujung yang di bawah dikeataskan maka gabus roket
meluncur cepat, begitu seterusnya di bulak balik.
BU
Anak : Semua anak memperhatikan, sambil menyela bicara.
Guru : Anak kelompok astronot kerjakan di area seni tapi basah,
R
oleh karenanya kerjakan di luar.
TE
Anak : Anak kelompok air sumur berhamburan ke luar.
Guru : Guru mengambil kertas yang berisi gambar-gambar
S
mengerjakan tugas.
Guru : Anak kelompok air hujan di area baca tulis, menuliskan
huruf sesuai dengan gambar yang tertera dalam buku kerja
ini. Dalam buku kerja tersebut terdapat gambar sisir,
permen, nenas, apel, balon, pohon, lilin dan botol. Kalian
tuliskan nama gambar tersebut, Kerjakan di area baca
tulis.
Anak : Anak kelompok air hujan mulai mengerjakan tugasnya di
area baca tulis.
198
Guru : Anak yang sudah selesai tetapi belum ada tempat di area
yang kosong, ke area balok dulu untuk membuat ember
dari korek api.
Guru : Setelah itu, Guru pergi memeriksa anak kelompok air
sumur di luar ruang kelas. Mereka sedang membuat roket
air.
Anak : Anak di setiap area terus bekerja dengan asyiknya. Bila
sudah selesai di satu area ia bertukar ke area lain untuk
KA
mengerjakan tugas yang lain secara bergantian. Begitu
seterusnya sehingga setiap anak kebagian mengerjakan
BU
seluruh tugas yang diberikan guru. Tugas yang sudah
selesai dikerjakan diletakkan di tempat yang sudah
R
tersedia. Tidak ada anak yang salah dalam meletakkan
TE
tugas tersebut, masing-masing sudah mengetahui apa
yang harus dikerjakan.
S
KA
keluar ruang kelas untuk mencuci tangan dan bersiap
untuk makan.
BU
Dari dua contoh pembelajaran tersebut dapat diketahui bahwa
R
TE
pembelajaran di Taman Kanak-kanak Ananda menampilkan satu pola
yang tetap, dan hanya variasinya saja yang berbeda tergantung pada
S
TA
mengambil tindakan yang berbeda antara guru yang satu dengan guru
KA
Guru 2 : ”Kalau kau suka hati mari belajar”.
BU
Guru 3 : Kalau kau tak memperhatikan bu Guru berhenti bercerita.
R
TE
Jadi variasi tersebut terjadi karena perbedaan gaya mengajar guru,
S
perhatian anak.
SI
1) Persiapan
N
U
KA
tempat lapangan bermain sudah ditempatkan sarana bermain
BU
seperti ayunan, tangga naik, tangga bergantung, plosotan,
R
terowongan, lapangan pasir dan lain-lain. Tempat bermain lainnya
TE
adalah lapangan kosong yang dapat digunakan untuk latihan
S
a. Pembelajaran Pembuka
Pada setiap hari Senin kuku dan rambut anak diperiksa guru,
KA
menanyakan buku penghubung dan buku tabungan agar
BU
diserahkan kepada guru.
R
Kemudian guru mengkonsentrasikan anak untuk belajar
TE
dengan cara mengajak bernyanyi, misalnya ”Kalau kau suka
S
b. Pembelajaran inti
IV
KA
stetoskope, spet dan obat pada lembar kerja yang sudah ada
BU
gambarnya, kemudian menuliskannya di sebelah gambar
R
tersebut. Kegiatan ketiga mewarnai gambar yang telah
TE
disediakan misalnya gambar spet, gambar stetoskope dan
S
rumah sakit, atau bentuk lain misalnya ember. Bagi anak yang
KA
dilakukan pada saat itu atau saat lain.
BU
c. Penutup
R
Setelah semua kegiatan selesai, hasil pekerjaan anak telah
TE
dinilai, guru mempersiapkan anak untuk berdoa. Guru
S
itu, misalnya yang tadi pagi dapat telur busuk, yang dapat
kelas mana saja, guru yang mana saja, dalam tema apa saja, pola
KA
pembelajaran tetap mengikuti pola yang sama. Hal ini
BU
dimungkinkan karena SKM dan SKH dikembangkan secara
R
bersama oleh semua guru baik di kelompok A maupun di
TE
kelompok B.
S
TA
dalam kelas.
206
KA
Anak selalu merespons setiap upaya guru dalam meningkatkan
BU
dan mengembangkan kecerdasan anak.
R
TE
Di kelompok kelas A, kecerdasan jamak didominasi oleh
S
KA
dan kecerdasan spirituil muncul sebanyak 9,3%, serta kecerdasan
BU
visual-spasial kemunculannya sangat kecil yaitu hanya 0,9%. Ini
R
membuktikan bahwa pembelajaran di TK Ananda kegiatannya
TE
terbagi antara kepentingan perkembangan jasmani,
S
Tabel 2
SI
ANALISIS PEMBELAJARAN
ER
JAMAK A B
1 Gerak-tubuh 31,1% (42) 29,6% (32)
N
KA
dalam proses pembelajaran terutama dalam pelajaran Agama dan
BU
setiap pada awal dan akhir pembelajaran. Di sini peneliti cukup
R
berhati-hati, misalnya dalam pembelajaran agama hal yang
TE
dilakukan guru adalah menuntun anak membaca doa dan anak
S
mempengaruhi batiniah.
209
KA
ditampilkan dalam pembelajaran adalah kecerdasan verbal-
bahasa, kecerdasan musik-ritmik dan kecerdasan gerak-tubuh.
BU
Preposisi:
R
Guru harus berupaya memvariasikan pembelajarannya dengan
TE
teknik pembelajaran berbasis kecerdasan jamak sebagai cara
untuk mengoptimalkan pengembangan kecerdasan jamak pada
anak
S
TA
Preposisi:
U
KA
aktivitas anak, serta menilai hasil kerja anak. Aspek yang dinilai
BU
sesuai dengan aspek dalam kurikulum yaitu aspek perilaku, bahasa,
R
kognitif, fisik/motorik, dan seni.
TE
S
itu. Hasil kerja ini disimpan dalam map yang akan menjadi laporan
Hasil penilaian tidak dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk simbol
yaitu:
KA
● V (tanda centang) artinya anak dapat menyelesaikannya dengan
BU
bantuan guru.
R
Berikut ini adalah aspek-aspek yang telah dinilai pada kelas A1,
TE
dalam selama pengamatan.
S
a. Penilaian perilaku
TA
2) Mengucapkan salam
IV
b. Bahasa
c. Kognitif
banyak.
kedokteran).
KA
4) Menyebutkan kembali huruf-huruf yang sudah diajarkan
BU
5) Mengelompokkan bentuk-bentuk geometri
R
6) Memasangkan gambar dengan angka
TE
d. Fisik
S
1) Berjalan mundur
TA
2) Menggunting kapsul
SI
5) Menendang bola
N
U
e. Seni
1) Menggambar bebas
3) Mengucapkan sajak
4) Bermain peran
213
a. Perilaku
KA
2) Memberi dan membalas salam
BU
3) Mematuhi peraturan
R
4) Mengemukakan pendapat secara sederhana
TE
5) Senang bermain dengan teman
S
b. Bahasa
TA
yang melambangkannya.
N
U
c. Kognitif
angka 20.
214
menggunakan benda.
d. Fisik-motorik
lingkaran
2) Menjahit bervariasi
KA
3) Memantulkan bola besar, kecil, sedang, sambil berjalan/
BU
bergerak
R
e. Seni TE
1) Menciptakan bentuk bangunan dari balok
S
dan menempel.
IV
N
U
KA
gerak-tubuh, serta logika-matematika dan interpersonal. Di kelas B,
BU
evaluasi yang paling sering dilakukan adalah kecerdasan verbal-
R
bahasa dan gerak-tubuh, kemudian kecerdasan logika-matematika.
TE
Baik di kelas A maupun di kelas B kecerdasan naturalis dan
S
Preposisi:
Evaluasi untuk mengukur pembelajaran berbasis kecerdasan jamak
perlu dirancang secara khusus agar efektif dan dapat meningkatkan
pengembangan kecerdasan jamak anak secara optimal.
216
KA
kecerdasan gerak-tubuh, kecerdasan verbal-bahasa dan kecerdasan
BU
logika-matetika dimunculkan lebih banyak dari kecerdasan yang lain,
R
sementara kecerdasan naturalis, intrapersonal, interpersonal lebih sedikit
TE
ketimbang kecerdasan yang lain terutama dalam kurikulum di
S
Oleh karena itu, guru harus merancangnya terlebih dahulu agar dapat
KA
mengukur kecerdasan dengan tepat.
BU
R
C. Analisis TE
1. Analisis Domain
S
dengan grand tour dan mini tour question seperti uraian di muka,
IV
Matriks 1
Analisis Domain Pendidikan TK Ananda
KA
jalur formal
2. Satuan Pendidikan Taman Adalah tempat - Anak menempuh pendidikan anak
Kanak-kanak usia dini.
BU
- Anak usia 4-5 tahun dan 5-6
tahun belajar sambil bermain
- Pengembangan kecerdasan
R
jamak
3 - Guru belum memperoleh Adalah sebab dari - Kecerdasan jamak belum
pengalaman mengajar
TE memperoleh perhatian secara
kecerdasan jamak khusus
- Guru belum memperoleh - Kecerdasan jamak tanpa disadari
pendidikan/pelatihan telah muncul walaupun tidak utuh.
S
maksimal
4 - Prasarana, sarana/ Rasional/alasan - Anak belajar secara optimal
fasilitas, dan Alat belajar - Guru dapat mengembangkan
SI
litasi pengembangan
kecerdasan jamak
5 Ruang kelas, lapangan, Lokasi melakukan - Kegiatan pembelajaran
area belajar Pekerjaan - Kegiatan bermain
IV
- Mengembangkan kecerdasan
jamak
N
6 - Belajar sambil bermain Adalah cara - Cara belajar anak yang efektif
U
KA
Kalau diperhatikan dengan seksama matriks di atas, ada beberapa
BU
domain yang berhubungan dengan pengembangan kecerdasan
R
jamak yaitu guru belum memperoleh pelatihan, penggunaan
TE
prasarana dan sarana/fasilitas, kurikulum memfasilitasi kecerdasan
S
dan fasilitas yang lengkap, dan sumber daya yang memadai serta
2. Analisis Taksonomi
KA
keseluruhan data dalam analisis domain yang telah ditetapkan
BU
menjadi cover term menjadi lebih rinci dan mendalam melalui analisis
R
taksonomi. Domain-domain yang dipilih adalah pilihan yang ada
TE
dalam cover term yaitu ”pengembangan kecerdasan jamak” yang
S
sebagai taksonomi.
SI
Pend. TK
IV
Pengembangan
N
Kecerdasan Jamak
U
Biasa KD Biasa KD
Diagram 1
PENGEMBANGAN KECERDASAN JAMAK
221
a. Analisis kurikulum
KA
Artinya, kurikulum memfasilitasi atau memberi kemungkinan
BU
terjadinya proses pembelajaran yang berusaha mengembangkan
R
kecerdasan jamak. TE
S
KA
verbal-bahasa dan logika-matematika. Dalam pengembangan
BU
kemampuan dasar di kelas A berkaitan dengan pengembangan
R
kecerdasan gerak-tubuh, verbal-bahasa, dan logika-matematika,
TE
sementara di kelas B banyak menyentuh pengembangan kecerdasan
S
b. Proses Pembelajaran
kecenderungannya.
KA
Guru di Taman Kanak-kanak saat berada di dalam kelas cenderung
BU
memberikan pembelajaran yang dari waktu ke waktu sama, hasil
R
pengamatan dalam kelas menunjukkan satu pola yang sama, dan
TE
menggunakan mengajar yang serupa. Guru cenderung
S
menari mengikuti irama, dan sebagainya. Bila terjadi hal seperti itu,
KA
penuh untuk memilih peralatan yang diminatinya, catat mana fasilitas
BU
yang paling digemarinya untuk setiap anak. Kegiatan ini dilakukan
R
berulang-ulang sampai ditemukan kecerdasan anak, mana yang
TE
menonjol dan mana yang lemah sehingga dapat ditingkatkan.
S
TA
Oleh karena itu, fasilitas belajar yang disediakan harus lengkap untuk
SI
dalam satu atau dua minggu guru mempunyai waktu yang cukup
N
U
Anak dapat belajar dengan baik bila cara mengajar gurunya sesuai
dengan jenis kecerdasan yang dia milik. Anak tidak dapat belajar
kecerdasan anak, oleh karena itu guru harus melatih dirinya dengan
KA
menonjol dengan kecerdasan interpersonal maka pembelajaran yang
BU
menuntut kerja kelompok lebih tepat bagi mereka. Begitu pula bagi
R
anak yang menonjol dalam kecerdasan yang lain diberikan
TE
pembelajaran yang sesuai dengan kecerdasannya.
S
TA
kecerdasan anak.
226
membaca gambar.
KA
3) Memanfaatkan fasilitas belajar yang ada sesuai dengan
BU
pengembangan kecerdasan anak, implikasinya TK Ananda dan
R
guru harus melengkapi fasilitas belajarnya.
TE
4) Guru harus berlatih terus untuk meningkatkan kemampuan
S
Sarana dan fasilitas ini penting bagi anak bukan hanya sarana dan
fasilitas ini menarik bagi anak, tetapi sarana dan fasilitas dapat
KA
lengkap sesuai dengan kecerdasan jamak Gardner, tetapi lebih
BU
menitik beratkan pada verbal-bahasa, gerak-tubuh dan logika-
R
matematik, serta kurang mempedulikan jenis kecerdasan yang lain.
TE
Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan strategi pembelajaran
S
KA
BU
Dunia anak adalah dunia bermain, sepanjang hari anak melakukan
R
bermain dengan dan tanpa alat. Anak melakukan kegiatan dan
TE
belajar dengan bermain, oleh karena itu bermain merupakan metode
S
yang tepat untuk anak usia dini. Dalam bermain anak akan
TA
jamak.
IV
N
U
eksperimentasi.
Di kelas dibangun area belajar yaitu area berhitung, area seni, area
baca tulis, area balok, dan area alam (bak pasir dan bak air), yang
KA
belajar ini belum sepenuhnya mencerminkan delapan kecerdasan
BU
jamak, tetapi dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kecerdasan
R
jamak. Misalnya area berhitung untuk pengembangan kecerdasan
TE
logika-matematika, area seni untuk mengembangkan kecerdasan
S
nelayan, polisi, pedagang, dan pegawai pos. Dari setiap jenis jasa
singkong.
KA
BU
Berdasarkan tema ini memperoleh cakupan yang cukup luas dapat
R
mencakup berbagai jenis kecerdasan. Guru menjelaskan dengan
TE
cara ceramah (kecedasan verbal-bahasa), menggunakan gambar
S
yang lain, dan esok harinya menggunakan cara yang sama secara
ER
c. Evaluasi
KA
tugas, melakukan aktivitas fisik, dan hasil belajar. Dalam penilaian ini
BU
guru tidak menggunakan format yang dirancang khusus, tetapi guru
R
mencatatnya dalam ingatan atau papan tulis, atau dalam catatan
TE
guru. Misalnya, guru hanya mencatat empat orang yang bernilai baik
S
tanpa bantuan, dan dua orang yang bernilai baik dengan bantuan
TA
Guru sudah hafal betul anak-anaknya, anak yang rajin, anak yang
ER
pun sendiri-sendiri.
KA
gambar geometri yang sebangun, membilang, dan sebagainya.
BU
Selain itu, anak mengerjakan tugas yang berhubungan dengan
R
membaca dan menulis, misalnya menuliskan huruf atau huruf awal
TE
dari kursi, meja, dan membaca kata sederhana. Di sentra seni anak
S
ember plastik kecil, sekop kecil, cetakan kue dari plastik dan jenis
peralatan lainnya. Di bak air, disediakan bak air dari plastik dan alat
balok dari berbagai jenis dan bentuk yang bisa dirakit. Selain balok-
balok tersebut juga disediakan biji korek api, kotak kardus, dan
233
maupun hasilnya. Di sentra alam (bak pasir) pada saat diamati tidak
dilakukan evaluasi.
KA
belum berbasis kecerdasan jamak, tetapi berbasis kegiatan. Ini
BU
sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tahun 2004: Standar Kompetensi,
R
yang menuntut penilaian berdasarkan bidang kemampuan dasar
TE
yaitu kemampuan dasar bahasa, kognitif, seni, fisik/motorik dan
S
semua jenis kecerdasan dan bukan hanya dari satu atau dua jenis
kecerdasan saja.
KA
menghimpun hasil kerja anak. Penugasan berfungsi melihat jenis
BU
kecerdasan jamak, ketika kegiatan yang sedang berlangsung,
R
misalnya memperagakan gerakan pada saat melintas di titian,
TE
membaca puisi untuk kecerdasan verbal-bahasa, bercerita untuk
S
KA
BU
Ilustrasi di atas menunjukkan dalam satu proses pembelajaran
R
mencakup kecerdasan jamak yang lengkap, artinya sudah mencakup
TE
seluruh kecerdasan jamak. Dengan menggunakan pengamatan yang
S
d. Alat perlengkapan
KA
menciptakan suasana seperti itu perlu digunakan peralatan dan
BU
perlengkapan bermain yang lengkap dan memadai sehingga dapat
R
menumbuhkan gairah belajar. Jadi proses pembelajaran di TK
TE
Ananda adanya perpaduan antara belajar, bermain, dan penggunaan
S
KA
huruf dan sebagainya. Tetapi guru sering menggunakan bigbook dan
BU
lembar kerja dalam bentuk gambar-gambar geometri, gambar benda
R
dan nama-namanya, sayuran, angka-angka,
TE dan alat menjahit.
berupa tangga, lorong, bola basket dan bola sepak, tempat titian,
TA
bermain, oleh karena itu tempat bermain ini harus diperankan dalam
KA
anak yang menonjol dalam dirinya.
BU
R
Pembelajaran di Taman Kanak-kanak harus memanfaatkan tempat,
TE
sarana, dan peralatan bermain yang ada. Oleh karena itu, Taman
S
KA
Kanak-kanak, tetapi merupakan potensi anak yang harus
BU
dikembangkan.
R
TE
Guru TK Ananda belum memperoleh pelatihan mengenai
S
Kompetensi.
KA
sebagai bekal akademik untuk menerapkan pembelajaran berbasis
BU
kecerdasan jamak. Kurikulum Tahun 2004: Standar Kompetensi
R
memberi peluang yang sebesar-besarnya
TE untuk masuknya
3. Analisis Komponensial
Dalam analisis taksonomi telah dibahas domain yang telah dipilih sebagai
KA
menemukan kekhususannya. Analisis dilakukan seperti diuraikan
BU
berujud.
R
a. Kurikulum TE
Telah dikemukakan bahwa kurikulum yang digunakan di TK Ananda
S
KA
logika-matematika, visual-spasial, pengembangan fisik/motorik terkait
BU
dengan kecerdasan gerak-tubuh, dan pengembangan seni terkait
R
dengan kecerdasan musik-ritmik.
TE Sedangkan kecerdasan
KA
BU
Kurikulum Tahun 2004: Standar Kompensi baik dalam tujuan, fungsi,
R
kompetensi dan indikatornya menunjukkan adanya kaitan dengan
TE
kecerdasan jamak. Dalam tujuan dan fungsi disebutkan
S
intelektual.
lingkungannya sendiri.
KA
b. Proses pembelajaran
BU
Tugas guru adalah menjabarkan kurikulum ini ke dalam proses
R
pembelajaran, sehingga pemunculan setiap topiknya tergantung
TE
sepenuhnya kepada guru. Sekalipun kurikulum seragam untuk
S
pembelajaran.
Oleh karena guru bertitik tolak dari kompetisi dasar dan indikator
KA
dalam kurikulum, hal ini membatasi guru untuk melihat kemungkinan
BU
pengembangan di luar kurikulum untuk memperkaya kecerdasan
R
yang masih kecil porsinya seperti kecerdasan naturalis, intrapersonal
TE
dan spiritual. Ini disebabkan kepatuhan guru terhadap kurikulum,
S
digunakan.
IV
N
U
samping itu guru tidak pernah mendapat latihan materi dan strategi
KA
mengandalkan pengalaman seadanya.
BU
R
c. Evaluasi TE
Dalam Buku Pedoman Penilaian di Taman Kanak-kanak guru-guru
S
evaluasi, tetapi dicatat dalam papan tulis atau buku anak saja.
tentang sifat air, jika air dalam botol bagaimana bentuknya? Jika
KA
dalam ember bagaimana bentuknya? Dengan melalui diskusi ini guru
BU
mengetahui kemampuan anak, yaitu bentuk air bisa berubah-ubah.
R
TE
Penugasan diberikan dengan cara memberikan tugas pada anak
S
Hasil karya dinilai oleh guru dan langsung pada saat itu juga, dan
hasilnya ini disimpan dalam suatu map yang telah diberi nama. Suatu
saat dapat dilihat lagi atau dapat ditunjukkan pada orang tua anak. Ini
KA
dilakukan evaluasi. Dalam hal ini guru tidak pernah melakukan
BU
evaluasi dalam bentuk tes tertulis, proses evaluasi selalu seiring dan
R
proses pembelajaran. Namun ini tidak disadari betul oleh guru,
TE
padahal evaluasi dilaksanakan sepanjang pembelajaran. Buktinya,
S
ketika anak ditanya tentang ”sifat air” yang selalu berubah-ubah guru
TA
d. Perlengkapan bermain
KA
tugasnya ini sering gagal karena semua anak dianggap sama, baik
BU
pola belajarnya, kematangannya, maupun kecepatan belajarnya.
R
Keragaman belajar ini menentukan strategi pembelajaran, dan di
TE
Taman Kanak-kanak Ananda strategi pembelajaran berkaitan
S
dari anak.
IV
N
U
kecerdasannya.
KA
dinilai lengkap, tetapi belum cukup untuk mengembangkan
BU
kecerdasan jamak. Ini perlu dilengkapi sesuai jenis kecerdasan
R
jamak, terutama fasilitas bermain. Selain itu, para guru perlu
TE
mendapat latihan cara menggunakannya untuk pengembangan
S
berupa rambu lalu lintas, kartu remi, papan catur kecil, dan ular
KA
Alat dan perlengkapan bermain di TK Ananda diarahkan untuk
BU
belajar sambil bermain, sesuai dengan karakter belajar anak yaitu
R
bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain. Oleh karenanya
TE
perlengkapan bermain harus dirancang sesuai dengan kecerdasan
S
wawasan yang lebih luas, dan alam itu adalah laboratorium belajar
SI
KA
Standar Kompetensi dengan kecerdasan jamak, mengutuhkan
BU
kecerdasan jamak, memahami pengertian dan konsep kecerdasan
R
jamak. Dalam segi pembelajaran berbasis kecerdasan jamak yaitu
TE
guru perlu dilatih memvariasikan strategi dan metode, memperkaya
S
4. Analisis Tema
KA
oleh suatu benang merah.
BU
R
Kurikulum memuat kecerdasan jamak yang dikemas dalam bentuk
TE
pengembangan pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar.
S
dasar yang harus dicapai oleh anak melalui belajar. Untuk memudahkan
N
U
Prestasi belajar akan baik apabila diukur oleh alat yang tepat (valid), dan
KA
anak dilatih atau dididik melalui proses pembelajaran yang materinya
BU
sesuai dengan perkembangan anak, dengan metode pembelajaran yang
R
bervariasi dan menyentuh kecerdasan anak.
TE
S
belajar berbaris, memanjat, meniti titian atau anak tangga, dan berbagai
KA
lagu. Kecerdasan intrapersonal dilakukan dengan cara bagaimana
BU
mematuhi aturan sekolah, mematuhi aturan guru, mempraktekkan marah,
R
menangis, bergembira, dan benci. Sementara untuk kecerdasan naturalis
TE
dapat dilakukan dengan cara jalan berkeliling ke luar sekolah sambil
S
D. Implementasi Teori
pada Bab II, antara lain teori kecerdasan jamak menurut Howard
KA
Gardner, konstruktivisme, dan pathways of learning. Dalam bagian ini
BU
akan dibahas implementasi teori konstruktivisme dan pathways of
R
learning dalam pengembangan kecerdasan jamak di TK Ananda,
TE
sementara teori kecerdasan jamak implementasinya sudah dibahas
S
pembelajaran.
SI
ER
menuju konsep yang lebih rinci, lengkap dan sesuai dengan konsep
konstruktivisme, yaitu antara lain ketika anak bermain air di area alam.
dalam botol, anak diajari dan diberikan contoh cara memindahkan air
KA
cara memindahkan air ke dalam botol.
BU
R
Menurut teori konstruktivisme cara tersebut tidak benar, peran guru
TE
adalah membantu anak dengan cara memfasilitasi yaitu menyediakan air
S
mencoba-coba (trial and error). Tentu setiap anak akan berbeda langkah,
ER
yang akan dikerjakan, yaitu dengan cara memilih alat yang tersedia.
ember yang berisi air sehingga botol terisi penuh, dan air ada yang
3. Anak mencoba lagi dan memilih gayung yang lebih kecil, kemudian
anak mengambil air lagi dan dituangkan ke dalam botol, sebagian air
tumpah. Anak terus berpikir dan mengambil air lagi, tetapi tetap ada
KA
air yang keluar.
BU
4. Anak bertanya dalam hati dan berpikir terus agar airnya tidak
R
tumpah, dan botolnya terisi penuh. Anak mulai melirik ke corong, apa
TE
gunanya corong ini? Diambilnya corong dan anak mulai mengambil
S
air dengan gayung, corong diletakkan di lubang botol dan air dituang
TA
melalui corong, air mengalir ke dalam botol, dan berhasillah anak itu
SI
tumpah.
259
KA
masuk ke dalam lubang botol, serta memikirkan dengan berapa
BU
gayung air botol bisa penuh.
R
3. Gerak-tubuh, yaitu gerakan anak mondar-mandir mengambil air dan
TE
menuangkannya ke dalam botol.
S
ke dalam botol.
N
U
KA
tidaklah terlalu sulit untuk menerapkan pathways of learning di Taman
BU
Kanak-kanak, karena pengembangan kecerdasan jamak sudah
R
terakomodasi dalam kurikulum nasional tersebut.
TE
S
KA
Dalam pembelajaran dapat diakukan restrukturisasi dengan cara anak
BU
didorong untuk belajar malui penelitian dan penemuan. Anak memiliki
R
kemampuan untuk merefleksi diri yaitu melihat ke belakang dan melihat
TE
diri sendiri. Proses pembelajaran kecerdasan jamak adalah meta-
S
cara untuk mengetahui”, dan bagaimana agar berhasil lebih efektif, serta
ER
tersebut.
N
U
KA
belum jadi (bermain manipulatif). Misalnya, menempel potongan
BU
gambar menjadi gambar utuh, membentuk gambar baru, berain
R
mozaik, bermain di luar di alam bebas. Tujuannya agar anak dapat
TE
berkreasi dan mengembangkan dan mengeluaskan kecerdasannya.
S
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
BAB V
KESIMPULAN, IMPLEMENTASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
KA
1. Analisis domein
BU
Hasil analisis domein menunjukkan bahwa beberapa domein yang
R
TE
Kanak-kanak Ananda (TK Ananda) adalah domein program
2. Analisis taksonomi
IV
264
265
KA
disebabkan karena:
BU
1) Guru belum mendapatkan latihan mengimplementasikan
R
kecerdasan jamak. TE
2) Fasilitas dan peralatan bermain tidak dirancang secara
S
kecerdasan jamak.
SI
3. Analisis komponensial
KA
dan kemandirian. Sementara dalam pengembangan
BU
kemampuan dasar kecerdasan jamak terdapat dalam
R
pengembangan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni.
TE
Dalam pengembangan bahasa meliputi kecerdasan verbal-
S
memadai.
KA
dan evaluasi pembelajaran, didukung oleh penggunaan peralatan
BU
dan fasilitas bermain yang memadai. Prestasi belajar anak akan
R
meningkat mutunya apabila mutu proses pembelajaran ditingkatkan
TE
dengan memasukkan unsur kecerdasan jamak, dan didukung oleh
S
B. Implementasi
IV
KA
masalah, dan metode inquiri disarankan banyak digunakan dalam
BU
pembelajaran. Teori konstruktivisme dapat diimplementasikan
R
melalui pembelajaran berbasis pengembangan kecerdasan jamak
TE
dengan cara guru memberi kesempatan kepada anak untuk
S
baru bagi anak dalam memilih gayung yang cocok bagi anak
sehingga tidak terlalu berat apabila diisi air, memilih botol yang
lubangnya cocok bagi ukuran corong, dan bila botol diisi airnya
269
dengan penuh. Apa gunanya gayung dan corong bila botol boleh
KA
dengan memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan.
BU
3. Dalam mengimplementasikan pengembangan kecerdasan dapat
R
digunakan teori pathway of learning, karena dapat membantu anak
TE
mengembangkan perilaku cerdas dan kapasitas intelektualnya.
S
KA
dengan menyediakan latihan yang dapat membangkitkan berpikir
BU
anak antara lain seperti bermain balok-balok, pasir, bermain puzzle,
R
dan maze. Peningkatan dan perluasan kecerdasan dilakukan
TE
dengan cara memperluas wawasan anak dengan membangkitkan
S
KA
proses pembelajarannya. Hal ini dimungkinkan karena kurikulum
BU
yang digunakan TK Ananda adalah kurikulum nasional dan telah
R
memasukan kecerdasan jamak sebagai pengembangan potensi
TE
anak. Untuk ini langkah-langkah yang harus ditempuh adalah
S
seperti berikut.
TA
masing-masing.
Taman Kanak-kanak.
KA
pendidikan terutama satuan pendidikan pada pendidikan anak usia
BU
dini.
R
TE
C. Saran
S
lapangan.
KA
a. Memberi masukan kepada pemerintah untuk mengembangkan
BU
kurikulum yang berbasis kecerdasan jamak. Masukan tersebut
R
berisi tentang substansi kurikulum, metode pembelajaran dan
TE
sistem evaluasi berbasis kecerdasan jamak.
S
kecerdasan jamak.
KA
rencana penggunaannya.
BU
c. Menerapkan teori konstruktivisme dalam pembelajaran secara
R
sederhana yaitu melatih anak melakukan penelitian dan
TE
penemuan sendiri.
S
TA
SI
ER
IV
N
U
DAFTAR PUSTAKA
KA
Andi W. Gunawan, Born To Be A Genius, Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, 2004.
BU
Armstrong, Thomas, Multiple Intelligences In The Classroom, Alexandra,
Virginia: Assocoation for Supervision and Curriculum Development
R
(ASCD), 1994. TE
Armstrong, Thomas, Membangkitkan Kejeniusan Dalam Kelas (Awakening
Genius in The Classroom), Alih Bahasa: Margaritifera, RL Nugroho,
S
Bogdan, Robert C. dan Sari Knopp Biklen, Riset Kualitatif untuk Pendidikan;
U
275
276
Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia (PADU), Buletin PADU :Jurnal Ilmiah
KA
Anak Dini Usia (Edisi Pertama) , Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, 2002.
BU
Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia (PADU), Buletin PADU :Jurnal Ilmiah
Anak Dini Usia (Edisi 03) , Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,
R
2002. TE
Direktorat Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, Direktorat
Manajemen Pendidikan dan Menengah, Selayang Pandang Taman
S
Dodge, Diane Trister and Laura J. Colker, The Creative Curriculum for Early
Childhood (3rd Ed), Washington DC: Teaching Strategies, Inc.,2000.
KA
(http://www.infed.org/thinkers/gardner:htm)
BU
Gardner, Howard, Multiple Intelligence :Kecerdasan Majemuk “Teori dalam
Praktek”, Alexander Sindoro, Drs (Alh.B), Batam :Interaksara, 2003.
R
Gardner, Howard, Intelligence Reframed: Multiple Intelligences For the 21st
TE
Century, New York: Basic Books, A Member of Perseus Books Group,
1999.
S
Gardner, Howard, The Unschooled Mind: How Children Think and How
ER
Hernowo, Bu SLIM & Pak BIL: Kisah tentang Kiprah Guru “Multiple
Intelligences” di sekolah, Bandung: Penerbit MLC, 2004.
Illich, Ivan, Bebaskan Masyarakat dari Belenggu Sekolah (Alih Bahasa :Sony
Keraf), Jakarta: Yayasan Obor Indonesia: 2003.
KA
Lezear, David, Pathways Of Learning: Teaching Students and Parents
BU
about Multiple Intelligences, Arizona: Zephyr Press, 2000.
R
Minggu, 1Mei 2005. TE
Mei Tientje, Nurlaila N.Q. Hj.dan Yul Iskandar (2004), Pendidikan Anak Dini
Usia (PADU) Untuk Mengembangkan Mutipel Inteligensi, Jakarta:
S
Rosdakarya, 2004.
ER
Pollard, Andrew & Jill Bourne (Ed.), Teaching And Learning in the Primary
School, New York: London and New York In Association with The
Opern University, 1994.
279
Posner, George J., Analyzing The Curriculum (Seond Ed.), USA: Mc Graw
Hill Inc, 1995.
KA
Associates Publisher, 1983.
BU
Sanoff-Margot Kaplan and Renee Yatlans Magid, Exploring Early Childhood,
Reading in Theory and Practice, USA: Macmillan Publlishing Co Inc.
1981.
R
TE
Sinetar, Marsha, Spiritual Inteligensi: Belajar Dari Anak yang mempunyai
Kesadaran Dini, Susanto Budidarmo (A.Bh.), Jakarta: PT.Elex Media
Komputindo-Kelompok Gramedia, 2001.
S
TA
Education, 1991.
U
ooOoo
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
LAMIRAN 1
HASIL ANALISIS
KURIKULUM 2004 TANDAR KOMPETENSI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (TAMAN KANAK-KANAK)
KELOMPOK A
JENIS
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
KECERDASAN
1. Anak mampu 1. Dapat berdoa dan 1. Berdoa sebelum dan Spirituil
KA
mengucapkan bacaan menyanyikan lagu-lagu
doa/lagu keagamaan, keagamaan secara
meniru gerakan sederhana.
BU
beribadah dan 2. Dapat mengenal bermacam- 2. Menyanyikan lagu keagamaan Musik-ritmik
mengikuti aturan serta macam agama. yang sederhana
dapat mengendalikan 3. Menyebutkan tempat-tempat ibadah Verbal-bahasa
R
emosi. 4. Menyebutkan hari-hari besar
agama. Verbal-bahasa
TE
3. Mengenal ibadah secara 1. Meniru kegiatan pelaksanaan Gerak-tubuh
sederhana menurut ibadah secara sederhana.
keyakinannya. 2. Menyebutkan waktu beribadah. Verbal-bahasa
S
melaksanakan ibadah.
2. Meminta tolong dengan baik, Verbal-bahasa
ER
mengucapkan salam.
3. Selalu bersikap ramah. Intrapersonal
4 Berterima kasih jika memperoleh
IV
sesuatu.
6. Mulai tumbuh disiplin diri. 1. Melaksanakan tata tertib yang ada Intrapersonal
di sekolah.
N
281
282
JENIS
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
KECERDASAN
12. Dapat menjaga kebersihan 1. Membersihkan diri sendiri dengan Gerak-tubuh
lingkungan dan mengurus bantuan.
diri sendiri. Misalnya: menggosok giri, mandi,
buang air, dll.
2. Mengurus diri sendiri dengan sedikit Gerak-tubuh
bantuan. Misalnya : berpakaian
sendiri, makan sendiri, dll.
13. Dapat menjaga 1. Mengembalikan mainan pada Intrapersonal
lingkungan tempatnya setelah digunakan.
2. Membuang sampah pada
tempatnya. Intrapersonal
3. Membantu membersihkan
lingkungan. Naturalis
KA
14. Mulai dapat menunjukkan 1. Mau berpisah dengan ibu tanpa Intrapersonal
emosi yang wajar dan menangis.
mengendalikan tindakan 2. Sabar menunggu giliran Intrapersonal
BU
dan perasaannya. 3. Berhenti bermain pada waktunya. Intrapersonal
4. Dapat dibujuk Intrapersonal
5 Tidak cengeng Intrapersonal
R
15. Berlatih untuk selalu tertib 1. Mau menerima tugas
TE Intrapersonal
dan patuh pada peraturan 2. Mengerjakan tugas sampai selesai. Intrapersonal
16. Mulai dapat menjaga 1. Mengenal dan menghindari benda- Intrapersonal
keamanan diri sendiri. benda berbahaya.
2. Mengenal dan menghindari obat- Intrapersonal
S
obat berbahaya.
TA
B. KEMAMPUAN BERBAHASA
JENIS
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
KECERDASAN
1. Anak mampu 1. Dapat mendengarkan dan 1. Menyebutkan berbagai bunyi / suara Verbal-bahasa
mendengarkan, membedakan bunyi, suara, tertentu.
berkomunikasi secara bunyi bahasa, dan 2. Menirukan kembali 3-4 urutan kata. Verbal-bahasa
lisan, memiliki mengucapkannya. 3. Menyebutkan kata-kata yang Verbal-bahasa
perbedaan kata dan mempunyai suku kata awal atau akhir
mengenal simbol yang sama (mis: kaki-kali, nama-
yang lama, dll).
melambangkannya.
2. Dapat mendengarkan dan 1. Melakukan 2-3 perintah secara Interpersonal
memahami kata dan sederhana. Verbal-bahasa
KA
kalimat sederhana. 2. Mendengarkan cerita dan Verbal-bahasa
menceritakan kembali isi cerita secara
sederhana.
BU
3. Dapat berkomunikasi/ 1. Menyebutkan nama diri, nama orang Verbal-bahasa
berbicara secara lisan tua, jenis kelamin, alamat rumah
secara sederhana.
R
2. Menceritakan pengalaman/kejadian Verbal-bahasa
secara sederhana.
TE
3. Menjawab pertanyaan tentang Verbal-bahasa
keterangan/informasi secara
sederhana.
4. Memperkaya kosakata
S
C. KOGNITIF
JENIS
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
KECERDASAN
1. Anak mampu mengenal 1. Dapat mengenali benda 1. Mengelompokkan benda dengan Logika-mtmtk
berbagai konsep di sekitarnya menurut berbagai cara yang diketahui anak.
sederhana dalam bentuk, jenis dan ukuran. Misal : menurut warna, bentuk, ukuran,
kehidupan sehari-hari. jenis, dll.
2. Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, Logika-mtmtk
hewan, tanaman yang mempunyai
warna, bentuk atau ukuran atau menurut
ciri-ciri tertentu
3. Mengenal kasar-halus, berat-ringan, Logika-mtmtk
panjang-pendek, jauh- dekat, banyak-
KA
sedikit, dan sama-tak sama.
4. Mencari lokasi tempat asal suara Visual-spasial
5. Memasangkan benda sesuai dengan
BU
pasangannya.
2. Anak dapat 1. Mencoba dan menceritakan apa yang Logika-mtmtk
mengenal konsep- terjadi jika warna dicampur, proses Verbal-bahasa
R
konsep sains sederhana. pertumbuhan tanaman, balon ditiup lalu
dilepaskan, benda-benda dimasukkan
TE
ke dalam air, benda yang dijatuhkan,
benda didekatkan dengan magnet,
mengamati dengan kaca pembesar,
mencoba berbagai rasa, bau dan bunyi.
S
sampai 5
4. Menghubungkan/memasangkan Logika-mtmtk
lambang bilangan dengan benda-benda
sampai 5 (tidak disuruh nulis).
IV
JENIS
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
KECERDASAN
3. Mengisi wadah dengan air, pasir, biji- Geak-tubuh
bijian, beras, dll.
7. Anak dapat mengenal 1. Menyatakan dan membedakan waktu Verbal-bahasa
konsep waktu. (pagi, siang, sore) Verbal-bahasa
2. Mengetahui nama-nama hari, bulan dan
tahun
8. Anak dapat mengenal 1. Menyebutkan hasil penambahan Verbal-bahasa
konsep-konsep (menggabungkan 2 kumpulan benda), Logika-mtmtk
matematika. dan pengurangan (pemisahan kumpulan
benda) dengan benda sampai 5.
2. Memperkirakan urutan berikutnya Logika-tmtk
setelah melihat bentuk 2 pola yang
KA
berurutan. Misal : merah, putih, merah,
putih, merah, …
BU
D. FISIK-MOTORIK
JENIS
R
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
KECERDASAN
1. Anak mampu 1. Dapat menggerakkan jari
TE 1. Mengurus dirinya sendiri dengan Intrapersonal
melakukan aktivitas tangan untuk kelenturan, sedikit bantuan. Misal : makan,
fisik secara kekuatan, otot dan mandi, menyisir rambut, memasang
terkoordinasi dalam koordinasi kancing, mencuci dan melap tangan,
S
minimal 8 kubus.
9. Membuat lingkaran dan segi empat. Gerak-tubuh
U
JENIS
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
KECERDASAN
4. Memanjat dan bergantung. Gerak-tubuh
5. Berdiri di atas satu kaki selama 10 Gerak-tubuh
detik.
6. Berlari sambil melompat. Gerak-tubuh
7. Menendang bola dengan terarah. Gerak-tubuh
8. Merayap dan merangkak lurus ke Gerak-tubuh
depan.
9. Bermain dengan simpai (melompat Gerak-tubuh
dalam simpai, merangkak dalam
terowongan simpai).
10. Menirukan berbagai gerakan Gerak-tubuh
binatang.
11. Menirukan gerakan tanaman yang Geak-tubuh
KA
terkena angin (sepoi-sepoi dan
angin kencang).
12. Naik sepeda roda dua. Gerak-tubuh
BU
E. SENI
R
JENIS
TE
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
KECERDASAN
1. Anak mampu 1. Dapat membuat 1. Menggambar bebas dengan berbagai Visual-spasial
mengekspresikan diri gambar sederhana media (pensil warna, crayon, arang, dll).
S
JENIS
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
KECERDASAN
3. Mengikuti gerakan tari sederhana sesuai Gerak-tubuh
irama musik
4. Mengekspresikan diri dalam gerak Gerak-tubuh
bervariasi.
5. Dapat menyanyi dan 1. Menyanyi 15 lagu anak-anak. Musik-ritmik
memainkan alat 2. Bermain dengan berbagai alat musik Gerak-tubuh
musik sederhana. perkusi sederhana.
6. Dapat menampilkan 1. Mengucapkan sajak dengan ekspresi Verbal-ahasa
sajak sederhana 2. Mengucapkan syair dari berbagai lagu Verbal-bahasa
3. Melakukan gerakan pantomim secara Gerak-tubuh
sederhana.
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
288
JENIS
KOMP.DASAR HASIL. BEL. INDIKATOR
KECERDASAN
1. Anak mampu 1. Dapat berdoa, 1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan Spirituil
melakukan ibadah, bersyair, dan kegiatan dengan lebih tertib
terbiasa mengikuti menyanyikan lagu- 2. Menyanyi lagu-lagu keagamaan Musik-ritmik
aturan dan dapat lagu keagamaan. 3. Bersyair yang bernafaskan agama Verbal-bahasa
hidup bersih dan 4. Menyebutkan nama-nama agama yang Verbal-bahasa
KA
mulai belajar dikenal
membedakan 5. Mengikuti upacara keagamaan. Intrapersonal
benar dan salah,
BU
terbiasa berprilaku
terpuji.
2. Terbiasa melakukan 1. Melakukan ibadah sesuai aturan menurut Intrapersonal
R
ibadah sesuai aturan keyakinan
menurut keyakinan
TE
3. Mengenal dan 1. Membedakan ciptaan-ciptaan Tuhan Naturalis
menyayangi ciptaan 2. Berbuat baik terhadap semua makhluk Intrapersonal
Tuhan ciptaan Tuhan, misal tidak mengganggu
S
teratur.
3. Mengucapkan terima kasih jika memperoleh Interpersonal
ER
sesuatu.
5. Dapat membedakan 1. Menyebutkan mana yang salah dan mana Intrapersonal
perbuatan yang benar yang benar dalam satu persoalan
IV
7. Terbiasa bersikap/ 1. Menghormati orang tua dan yang lebih tua Interpersonal
berprilaku saling 2. Mendengarkan dan memperhatikan teman Interpersonal
menghormati bicara
8 Terbiasa bersikap 1. Berbahasa sopan dan bermuka manis Verbal-bahasa
ramah 2. Menyapa teman dan orang lain
9. Menunjukkan sikap 1. Senang bermain dengan teman Interpersonal
kerja sama dan 2. Dapat melaksanakan tugas kelompok Interpersonal
persatuan 3. Dapat memuji teman Interpersonal
10. Menunjukkan percaya 1. Berani bertanya secara sederhana Intrapersonal
diri 2. Mau mengemukakan pendapat, secara Intrapersonal
sederhana
3. Mampu mengambil keputusan secara Intrapersonal
sederhana
11. Terbiasa menunjukkan 1. Senang menolong Interpersonal
kepedulian 2. Mau memohon dan memberi maaf Interpersonal
3. Mengajak teman untuk bermain/belajar Interpersonal
289
JENIS
KOMP.DASAR HASIL. BEL. INDIKATOR
KECERDASAN
12. Terbiasa menjaga 1. Memelihara lingkungan, misalnya: tidak Naturalis
lingkungan mencoreti tembok, buang sampah pada
tempatnya
2. Menghemat pemakaian air dan listrik Intrapersonal
13. Menghemat 1 Dapat bertanggung jawab Intrapersonal
pemakaian air dan 2. Melaksanakan kegiatan sendiri sampai Intrapersonal
listrik selesai
3. Membersihkan peralatan makan sampai Intrapersonal
selesai
B. BAHASA
KA
JENIS
KOM.DASAR HASIL. BEL. INDIKATOR
KECERDASAN
1. Anak mampu 1. Dapat mendengarkan dan 1. Membedakan dan menirukan Verbal-bahasa
BU
mendengarkan, membedakan bunyi suara, bunyi kembali bunyi suara tertentu
berkomunikasi bahasa, dan mengucapkannya 2. Menirukan kembali 4-5 urutan Verbal-bahasa
secara lisan, dengan lafal yang benar. kata.
R
memiliki 3. Membedakan kata-kata yang Logika-mtmtk
perbendaharaan mempunyai suku kata awal yang
TE
kata dan sama, misalnya kancing dan
mengenal simbol- kantung.
simbol yang
melambangkan-
S
nya untuk
TA
persiapan
membaca dan
menulis
SI
pengalaman/kejadian secara
U
JENIS
KOM.DASAR HASIL. BEL. INDIKATOR
KECERDASAN
5. Mengelompokkan kata sejenis Logika-mtmtk
6. Bercerita tentang gambar yang Verbal-bahasa
disediakan atau yang dibuat
sendiri dengan urut dan bahasa
yang jelas.
7. Mengurutkan dan menceritakan Logika-mtmtk
isi gambar (4-6 gambar)
4. Memahami bahwa ada hubungan 1. Membaca buku cerita bergambar Verbal-bahasa
antara bahasa lisan dengan yang memiliki kalimat sederhana
tulisan (pra membaca) dan menceritakan isi buku dengan
menunjuk beberapa kata yang
dikenalnya.
2. Menghubungkan dan
KA
menyebutkan tulisan sederhana Logika-mtmtk
dengan simbol yang
melambangkannya.
BU
C. KOGNITIF
R
JENIS
KOMP.DASAR HASIL. BEL.
TE INDIKATOR
KECERDASAN
1. Anak mampu 1. Anak dapat 1. Mengelompokkan benda dengan Logika-mtmtk
memahami konsep memahami benda di berbagai cara menurut ciri-cirinya
S
JENIS
KOMP.DASAR HASIL. BEL. INDIKATOR
KECERDASAN
3. Anak dapat 1. Menyebutkan urutan bilangan dari Verbal-bahasa
memahami bilangan 1 - 20
2. Membilang (mengenal konsep bilangan) Verbal-bahasa
dengan benda-benda.
3. Membuat urutan bilangan 1-10 dengan Logika-mtmtk
benda-benda.
4. Menghubungkan/memasangkan Logika-mtmtk
lambang bilangan dengan benda-benda
sampai 10 (anak tidak disuruh menulis).
5. Membedakan dan membuat 2 kumpulan Logika-mtmtk
benda yang sama jumlahnya, yang tidak
sama, lebih banyak dan lebih sedikit.
4. Anak dapat 1. Membuat bentuk geometri Logika-mtmtk
KA
memahami bentuk 2. Mengelompokkan benda-benda tiga
geometri dimensi yang berbentuk lingkaran, bulat, Logika-mtmtk
segitiga dsb.
BU
3. Memasangkan bentuk geometri dengan Logika-mtmtk
benda tiga dimensi yang bentuknya
sama (lingkaran-bola, segi empat-
R
balok).
5. Anak dapat 1. Menyusun kepingan puzzle menjadi Logika-mtmtk
TE
memecahkan bentuk utuh (lebih 8 keping)
masalah sederhana 2. Mengerjakan maze yang lebih kompleks Logika-mtmtk
6. Anak dapat 1. Mengukur panjang dengan jengkal, Gerak-tubuh
S
timbangan
3. Mengisi dan menyebutkan isi wadah Verbal-bahasa
(1 gelas, 1 botol dsb)
SI
D. FISIK/MOTORIK
JENIS
KOMP.DASAR HASIL. BEL. INDIKATOR
KECERDASAN
1. Anak mampu 1. Dapat menggerakkan jari 1. Mengurus dirinya sendiri dengan Gerak-tubuh
melakukan aktivitas tangan untuk kelenturan, sedikit bantuan, misal makan,
fisik secara kekuatan, otot dan mandi, menyisir rambut, memasang
terkoordinasi dalam koordinasi kancing, mencuci dan melap tangan,
rangka persiapan mengikat tali sepatu.
menulis misalnya 2. Membuat berbagai bentuk dengan Gerak-tubuh
kelenturan, plastisin, playdough, tanah lihat.
keseimbangan dan 3. Meniru membuat garis tegak, datar, Gerak-tubuh
kelincahan, serta lengkung dan lingkaran.
melatih keberanian. 4. Meniru melipat kertas sederhana Gerak-tubuh
KA
(7 lipatan)
5. Menjahit bervariasi (jelujur dan Gerak-tubuh
silang) 15 lobang dengan tali rapia,
BU
benang.
6. Menggunting dengan berbagai Gerak-tubuh
media berdasarkan bentuk/pola
(lurus, melengkung, gelombang,
R
zigzag, lingkaran, segi empat,
TE segitiga, dsb)
7. Mencocok bentuk Gerak-tubuh
8. Menyusun menara kubus minimal 12 Gerak-tubuh
kubus
S
JENIS
KOMP.DASAR HASIL. BEL. INDIKATOR
KECERDASAN
6. Berlari sambil melompat dengan Gerak-tubuh
seimbang tanpa jatuh
7. Menendang bola ke depan dan ke Gerak-tubuh
belakang
8. Merayap dan merangkak dengan Gerak-tubuh
berbagai variasi
9. Bermain dengan simpai Gerak-tubuh
(digelindingkan sambil berjalan dan
berlari)
10. Senam fantasi bentuk meniru, Gerak-tubuh
misalnya menirukan berbagai
gerakan hewan, tanaman yang
terkena angin (angin sepoi-sepoi,
KA
angin kencang, dan kencang sekali
dengan lincah)
11. Naik otopet, sepeda roda dua. Gerak-tubuh
BU
E. SENI
R
JENIS
KOMP.DASAR HASIL. BEL.
TE INDIKATOR
KECERDASAN
1. Anak mampu 1. Dapat menggambar 1. Menggambar bebas dengan berbagai media Visual-spasial
mengekspresikan sederhana (pensil warna, krayon, arang bahan-bahan
diri dengan alam) dengan rapi.
S
sesuatu (2 pola)
2. Meronce dengan berbagai media, misalnya Gerak-tubuh
bagian tanaman, bahan bekas, karton, kain
perca, dll)
3. Menciptakan 3 bentuk bangunan dari balok Gerak-tubuh
4. Menciptakan 3 bentuk dari kepingan geometri Gerak-tubuh
5. Menciptakan bentuk dengan lidi Gerak-tubuh
6. Menganyam dengan berbagai media, Gerak-tubuh
misalnya kain perca, daun, sedotan, kertas, dll
7. Membatik dan jumputan Gerak-tubuh
8. Membuat gambar dengan teknik kolase
dengan memakai berbagai media (kertas,
ampas kelapa, biji-bijian, kain perca, batu- Gerak-tubuh
batuan)
9. Membuat gambar dengan teknik mozaik
dengan memakai berbagai bentuk/bahan (segi Gerak-tubuh
empat, segi tiga, ingkaran dll)
294
JENIS
KOMP.DASAR HASIL. BEL. INDIKATOR
KECERDASAN
10. Membuat mainan dengan teknik menggunting, Gerak-tubuh
melipat dan menempel
11. Mencocok dengan pola buatan guru atau Gerak-tubuh
ciptaan anak sendiri.
12. Permainan warna dengan berbagai media Visual-spasial
(krayon, cat air).
13. Melukis dengan jari (finger painting) Gerak-tubuh
14. Melukis dengan berbagai media (kuas, bulu Visual-spasial
ayam, daun-daunan)
15. Membuat berbagai bunyi dengan berbagai alat Visual-spasial
membentuk irama
16. Membuat berbagai bentuk dari kertas,daun- Gerak-tubuh
daunan, dll.
KA
17. Mencipta alat perkusi sederhana dan Gerak-tubuh
mengekspresikan dalam bunyi yang berirama.
18. Bertepuk tangan dengan 3 pola Gerak-tubuh
BU
19. Bertepuk tangan dengan membentuk irama. Gerak-tubuh
4. Dapat 1. Mengekspresikan berbagai gerakan kepala, Gerak-tubuh
mengekspresikan tangan atau kaki sesuai dengan irama musik.
R
diri dalam bentuk 2. Bergerak bebas dengan irama musik Gerak-tubuh
gerak sederhana 3. Menari menurut musik yang di dengar Gerak-tubuh
TE
4. Mengekspresikan diri dalam gerak bervariasi Gerak-tubuh
dengan lentur dan lincah
5. Dapat menyanyi dan 1. Menyanyikan lagu lebih dari 20 lagu anak- Musik-ritmik
S
musik
6. Dapat menampilkan 1. Mengucapkan sajak dengan ekspresi yang Verbal-bahasa
sajak sederhana bervariasi. Misal, intonasi, perubahan gerak
SI
KA
Guru dan anak bernyanyi, memanggil
temannya yang tak mau gabung “Ayo
kita belajar sama-sama” dinyanyikan.
BU
2. Guru bertanya sambil menyanyi, dan 9.00
minta unjuk tangan:
- Siapa yang mengemudikan kereta - Aku : Masinis
R Verbal-bahasa
api?
- Siapa yang mengemudikan pesawat - Aku : Pilot
TE
terbang?
- Siapa yang mengemudikan delman? - Aku : Kusir
3 Menyiapkan untuk berdoa, 4 orang anak - Anak-anak melakukan doa 9.01-9.02 Spirituil
S
persatu
5. Guru bertanya: - Beberapa anak jawab : 9.09-9.13
IV
-
“Dokter bawa apa?” (Ada anak yang tahu)
6. Siapa yang tahu stateskope? Sambil - Tahuuuu 9.14-9.15 Interpersonal
tunjukan gambar stateskope - Stateskope
7. Siapa yang tahu ini gambar apa?( Guru - Jarum suntik (sambil Anak 9.16 Interpersonal
menunjukkan gambar suntikan) angkat tangan)
8. Tunjukkan gambar jarum suntik, dan - delapan 9.17 Logika-mtmtk
stateskope : mana yang banyak yang 4
atau 8?
9. Ini gambar apa? Sambil nunjukkan - Obaat 9.18 Verbal-bahasa
gambar obat, bersama menghitung - Menghitung jumlah
jumlah gambar obat, di kiri 2 dan di gambar: empaaaat
kanan 4. Mana yang lebih banyak?
10 Guru membacakan nama-nama yang - Anak menirukan apa yang 9.19-9.21 Verbal-bahasa
tercantum dalam gambar: stateskope, diucapkan guru
obat, jarum suntik.
11. Guru membagikan dua kertas lembar - Derbi, angka, putri salju, 9.21-9.26 Verbal-bahasa
kerja kepada setiap anak, satu mewarnai dan banyak lagi tidak
dan satunya menggambar bebas. Anak terdengar jelas.
dipanggil satu persatu dan ditanya mau
menggambar apa”
295
296
KA
membantu anak melanjutkan pekerjaan
- Yang selesai menunjukkan
pada guru untuk dinilai.
BU
Anak bergerak terus tanpa
berhenti.
16 Setelah semua tugas diselesaikan anak, - Satu persatu anak
R 9.54-10.24 - Verba-
semua anak dipanggil untuk duduk di membilang gambar yang bahasa
karpet. Guru telah menyiapkan kartu ditunjuk guru.
TE
angka yang terdiri dari angka satu - Menyebutkan jumlahnya 4 - Logika-mtmtk
sampai dengan 10. atau 8.
Satu-satu anak disuruh untuk membilang - Menunjuk angka dalam - Gerak-tubuh
S
Setelah selesai semua, anak di suruh - Anak yang ditunjuk satu 10.25-10.30 Verbal-bahasa
duduk lagi di karpet. Karena saatnya persatu ke depan untuk
untuk istirahat dan makan bersama. membaca huruf yang
R
KA
ditunjuk guru.
3. Guru memperagakan cara menulis huruf Anak memperhatikan cara 9.30-9.36
U. Kemudian menyuruh anak satu persatu menulis huruf U
BU
untuk menulis huruf U di papan putih.
Satu persatu anak menuliskan Gerak-tubuh
huruf U di papan putih
4. Guru membuat persegi panjang di papan
putih, dibagi dua. Sebelah kiri digambari
R 9.36-9.41
TE
buah apel, daun, bola dan bunga dengan
jumlah tertentu. Di sebelah kanan
dituliskan angka dari 1 s/d 10. Anak Satu persatu anak menghitung -Logika-mtmtk
S
5. Bu guru mengeluarkan buku kerja anak Setiap anak memperoleh buku 9.41-9.50
“belajar membaca dan menulis kerjanya masing-masing.
R
KA
bersama
BU
R
TE
S
TA
SI
E R
IV
N
U
299
KA
selamat. selamat ulang tahun, dan - Musik-ritmik
- Bu KS menuntun anak menyanyikan lagu menyanyikan lagu selamat
ulang tahun. ulang tahun (happy birthday)
BU
2. Bu KS menyerahkan anak-anak ke guru Kelas kelompok A berkumpul 8.30-8.40 Gerak-tubuh
masing-masing. Guru-guru kelompok A di depan ruang kelas,
disatukan, begitu juga kelompok B di kemudian satu persatu meniti
satukan. Kelompok A dibawa di depan
ruang kelas, disuruh berkeliling, kemudian
R
titian dibantu guru.
TE
dipasangkan papan titian, yang warna biru
setinggi 30 cm, yang merah 40 cm. Anak-
anak diminta meniti balok titian tersebut
S
5. Ibu akan membawa anak ke area alam, Anak berbaris membentuk 8.48-8.50 Gerak-tubuh
anak disuruh merapikan penyimpanan tas, kereta api, mengikuti bu guru
N
buka sepatu dan kaos kaki. Bu guru berjalan ke luar kelas menuju
membawa anak ke area alam/bak pasir di ruang bak pasir.
U
KA
pada gambar ini (sambil membuka big
book).
- Kamu ingin jadi apa nanti?
BU
- Dokter…, Guru…, Tentara… 9.36
- Ini gambar apa? - Dokteeeer
- Dokter kerja dimana ? - Rumah sakiiit
R - Interpersonal
- Apa kerja dokter? - Mengobati orang sakit - Logika-mtmtk
- Perlengkapan dokter apa? - Suntikan…, stetoskope
TE
Jangan suntikan, tapi jarum suntik.
- Ini gambar apa?
- Apa kerjaan bu guru? - Oraaang…, Guruuu. 9.37
S
- Nangkap maliiing
R
KA
15 Mari membaca dua kalimat sahadat Anak mengikuti secara 10.30 Verbal-bahasa
Bismillahhirohman nirohim bersama
BU
Ashadu …, Waashadu anna…
Guru menerjemahkannya pada b.
Indonesia. Bila ada anak yang tidak R
konsentrasi bu guru mengajak bertepuk
“pu.du”. Kalau berteriak-teriak nanti Tuhan
TE
menghilangkan mulutnya.. Yang ganggu
temannya adalah teman setan.
15. Guru mengajak membaca doa bersama Anak secara bersama 10.31 - Verbal-bahasa
S
16. Guru menyuruh anak mengambil sajadah Anak mengambil sajadah 10.39
yang ada di dekat salah seorang anak.
SI
- Ini apa?
Bu guru mengajak mempraktekan shalat. - Sajadah
R
adegan. Dan pada setiap adegan ditanya - Takbiratul ikram, ruku, sujud, - Gerak-tubuh
U
KA
begitu cara bu guru untuk merapikan - Gerak-tubuh
duduk anak di kelas. Bu guru
menjelaskan bahwa anak-anak akan - Anak bernyanyi
BU
dibawa jalan-jalan ke ruang lain, tetapi
tidak dijelaskan mau apa. Mereka mau
diperiksa kesehatannya, tapi tidak R
diberitahukan takut ada anak yang takut.
Anak dengan berbaris sambil menyanyikan
TE
lagu “kereta api” , bu guru jadi lokomotifnya
menuju ke ruang UHS.
4 Kegiatan selanjutnya adalah anak diperiksa - Secara bergilir anak diperiksa 8.55-9.37
S
tekanan jantung ,tinggi badan dan berat badan dan berat badan.
badan dsb di ruang khusus UKS
SI
KA
- Semua anak dibagi peralatannya kertas warna yang sudah
termasuk lem. digunting kecil-kecil dalam
bentuk persegipanjang.
BU
6 Setelah anak siap semua, guru - Semua anak bekerja di 10.06-10.35 Visual-spasial
mempersilahkan anak untuk mulai bekerja tempat yang telah ditetapkan
dengan cara menyanyi. “Kalau anak suka
hati silahkan mulai”.
R
- Beberapa anak yang sudah
selesai
TE
7 Anak yang sudah selesai dipersilahkan - Anak mencoba kembali jadi 10.35-10.45 Gerak-tubuh
mencoba staeskope, ada anak yang dokter dan jadi pasien.
menjadi dokter, ada anak yang jadi pasen.
S
bersama.
E R
IV
N
U
304
KA
Tas disimpan berbaris, anak laki di depan penghubung
kelas dan anak perempuan di belakang
kelas.
BU
3 Menyiapkan peralatan. Anak berkumpul di 8.47
Kemudian menyuruh berkumpul dan tempat duduk di karpet.
konsentrasi untuk belajar, dengan
menyanyi “Good morning how are you to
day”.. bersama
R
- Anak bernyanyi 8.48- - Musik-Ritmik
TE
- Sekarang berdoa, ibu mau panggil anak
yang paling gede, siapa? - Uchaaa
- Ucha ke depan! Anak paling gede
S
(Ucha) dipanggil untuk memimpin doa - Anak berdoa bersama 8.50-8.55 - Spiritual
bersama. dipimpin Ucha, dibantu
TA
KA
gambar dan satu lagi membuat obat
(obat telah diajarkan hari sebelumnya).
BU
Caranya begini.
Guru mengambil dua kertas warna yaitu
warna coklat dan hijau yang sudah di
beri garis ¾ lingkaran (bentuk separuh
kapsul). Guru menggunting kedua kertas
R
TE
warna tadi mengikuti garis. Setelah itu
guru mengambil satu lembar kertas yang
sudah disiapkan. Kedua guntingan
S
- Rayhan menunjuk
lingkaran
IV
panjang
U
- Kalu sudah mengerti mulai kita bekerja - Anak mulai bekerja 9.30-10.05 -Gerak-tubuh
dengan menyanyi “Kalau kita suka hati
mari kita mulai”.
- Ada anak yang sudah -Visual-spasial
Anak yang sudah selesai membuat obat, selesai
pindah ke area yang sedang mewarnai,
anak yang selesai mewarnai pindah ke
area yang membuat obat.
- Bu guru membereskan pekerjaan anak
yang selesai dan memeriksanya
6 - Bagi yang sudah selesai semuanya boleh - Anak yang sudah 10.05-10.10 Gerak-tubuh
bermain di area mana saja. selesai kebanyakan
anak laki bermain balok,
dan mobil-mobilan.
Anak perempuan
banyak yang mencoba
KA
alat kedokteran.
7 - Setelah selesai semuanya, semua anak - Anak mengikuti perintah 10.10-10.11 Gerak-tubuh
diminta membereskan alat mainnya gurunya.
BU
gunting, lem, krayon dsb. Anak-anak
dikumpulkan di depan ruang kelas di
karpet. Anak laki di barisan paling
depan, dan anak perempuan dibarisan
belakang.
R
TE
8. Guru menuliskan angka: - Anak memperhatikan 10.11-10.12 Verbal-bahasa
2 4 6 8 10
1 3 5 7 9
S
10. - Guru menunjuk anak satu persatu angka - Anak menyebutkan 10.13-10.15 Verbal-bahasa
secara acak angka yang ditunjuk.
R
KA
bersama. sama guru
3 - Siapa yang tidak hadir, bu guru ingin - Satu persatu anak 8.57 Interpersonal
melihat kukunya, apa bersih? Hari ini diperiksa kukunya
BU
kukunya bersih-bersih. Siapa yang tidak - Ayaaa
hadir?
4 - Selamat pagi anak-anak, selamat pagi - Semua Anak: selamat pagi 8..58 - Verbal-bahasa
kelompok polisi, astronot, dan dokter
(dipanggil satu persatu) pagi
R
- Kelompok Polisi : selamat
- Interpersonal
TE
- Kelompok Dokter : selamat
pagi
- Kelompok Astronot :
S
Selamat pagi
5 - Anak-anak duduk di sini, di karpet – Semua anak berkumpul di 8.58
TA
menyanyi.
IV
- Kelompok polisi
menyanyi.
N
6. - Anak mari kita bertepuk tangan - Anak agak rebut 9.00 Gerak-tubuh
- Anak bertepuk tangan
U
KA
unjukkan bendanya). Guru
menunjukkan benda lainnya talenan, 9.16
korek api, mangkuk, kompor dsb.
BU
- Supaya baju koki tidak kotor, ia
memakai celemek. Kemudian
9
menjelaskan kegunaan semua alat.
- Sekarang berhitung. Anak sudah tahu -
R
Semua anak 9.20-9.27
TE
angka 1-20. Guru menempel lembar memperhatikan yang
kerja berhitung di papan bigbook. Guru dicontohkan bu guru
menjelaskan tugas yang harus
S
- Menulis 15 kata dari huruf depan KOKI - Anak mulai pindah ke area
(K), di area berhitung. yang ditunjuk perkelompok
U
- Membuat topi dari kertas di area seni. Astronot, polisi dan dokter.
- Menghitung nama alat Pak Komar di - Anak mulai bekerja di area
area berhitung. masing-masing.
- Membuat kompor bagi yang sudah
menyelesaikan semua tugas di karpet.
12 - Guru berkeliling ke area yang ada anak - Anak bekerja dalam 9.41
bekerja memeriksa dan membantu anak kelompok masing-masing
yang belum - Ada anak yang selesai 9.47 -Gerak-tubuh
dari area berhitung
- Guru membantu anak di area berhitung - Empat orang anak di area 9.47 -Logika-mtmtk
- Anak yang sudah selesai tukar ke area berhitung minta bantuan
lain. guru
- Guru terus berkelailing memeriksa dan - Anak yang selesai pindah 10.25 -Gerak-tubuh
membantu anak ke area lain
- Bagi yang sudah selesai, tugas dikumpul - Anak di area buat topi koki
di depan. banyak yang selesai
- Anak yang selesai 10.20
semuanya main buat
kompor dari korek api.
309
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
E R
IV
N
U
310
- ”Kalau kita suka hati jinjit kaki kiri”. - Anak menjinjitkan kaki kiri, -Gerak-tubuh
- ”Kalau kita suka hati jinjit kanan” sambil teriak ”Hey”.
- Anak menjinjitkan kaki
- ”Kalau kita suka hati tepuk jari lima” kanan, sambil teriak :”hey”
- Kalau kita suka hati tepuk jari 2” - Anak bertepuk dengan jari
KA
penuh sambil berteriak ”ting”.
- Kalau kita suka hati tepuk jari 1”. - Anak bertepuk dengan jari 2,
sambil teriak ”ting”.
BU
- Anak bertepuk dengan 1 jari
(tidak terdengar) sepi.
2. Masing-masing anak satu kelas, dibawa R 8.29-8.42
oleh gurunya menuju ruang kelas. Anak
TE
B1 dibawa ke lapangan upacara
kembali, sementara kelas lain dengan
acara sendiri-sendiri.
- Guru memasangkan ring basket. - Anak memperhatikan guru -Gerak-tubuh
S
3 Setelah semua anak kebagian, guru - Dengan berbaris dan guru 8.43-8,46 Gerak-tubuh
membawa anak ke kelas di depan anak mengikuti
guru pergi ke ruang kelas.
4 Di ruang kelas: 8.46-8.55 -Musik-ritmik
- Anak berdiri membentuk lingkaran Bu - Anak menyanyikan lagu
guru mengajak bernyanyi tentang ”Mars B1”.
”Mars” kelas B1: ”B1 .........”. Isi
nyanyian menggambarkan kesiapan
belajar, dan kekompakan anak B1.
- Setelah selesai, guru mengajak anak - Anak duduk membentuk
duduk di karpet tetap dalam lingkaran. lingkaran.
- Anak mari kita berdoa, seorang anak - Anak berdoa dipimpin oleh -Spiritual
perempuan dipanggil untuk memimpin temannya
doa, Al Fatihah. Guru juga ikut
berdoa.
- Selamat pagi anak, selamat belajar. - Pagiii
- Guru mengajak anak mengobrol
(dialog) karena anak menyahut terus,
menyela bila guru bercerita. Siapa -Interpersonal
yang sakit?
- Kalau Hama kemana? - Hapy
311
KA
nelayan. sawah, dst.
BU
hari ini adalah seperti berikut. (Guru - Anak mendengarkan, tetapi
telah menuliskan kegiatan hari itu di selalu nyeletuk dengan
papan putih bertanya atau
5 • Upacara mengomentari
R 8.56-9.05 -Interpersonal
• Memasukan bola ke ring
TE
• Bigbook ”jasa nelayan”
• Cerita tentang nelayan dan petani - Anak memperhatikan,
• Membuat orang-orangan (area seni) Ada juga anak yang
• Menulis dengan mencontoh (area bertanya segala macam
S
baca tulis)
TA
KA
guru memperagakan cara membuat
orang-orangan, menunjukkan alatnya
gunting, lem, kertas, dan lidi yang - Anak memperhatikan
BU
sudah dibuat bentuk palang. 9.28
Kemudian dibuatlah orang-orangan.
Untuk apa orang-orangan?
- Di area balok: R
Buatlah perahu dan gubuk petani dari
TE
sendok es krim (terbuat dari tripleks - Anak memperhatikan
tipis)
- Menakuti burung
TA
7 - ”Kalau kita suka hati mari bekerja!” - Anak berpindah duduknya 9.30
ke area yang ditunjuk
8 - Di area berhitung anak 9.34
SI
ditempatkan di kolam di
IV
KA
- Kelompok polisi! - Anak kelompok polisi
keluar.
BU
R
TE
S
TA
SI
E R
IV
N
U
314
KA
sulit menangkapnya
BU
anak masuk ke ruang kelas. Dalam yang diperlihatkan guru.
perjalanan yang hanya memakan ½ menit
menunjukkan beberapa tanaman yang
4
ada di halaman.
Di dalam kelas guru mulai
R
- Semua anak mengikuti 8.41-842 Spirituil
TE
mengkonsentrasikan anak untuk belajar. dan mengucapkan doa
Guru meminta satu orang murid untuk bersama
memimpin doa bersama.
S
KA
penjahit. Siapa yang pernah datang ke - Satu anak angkat tangan
penjahit? sayaaa.
- Apa pekerjaan penjahit? - Menjahit Interper-sonal
BU
- Menjahit apa? - Pakaian
- Apa yang dilakukan penjahit, ketika Lama tak ada yang
kamu datang ke penjahit? menjawab.
anak-anak.
- Guru meragakan cara menghitung
N
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
E R
IV
N
U
317
KA
depan untuk memimpin doa
bersama.
3 - Selamat pagi kelompok polisi - Kelompok polisi : Selamat 8.42-8.48 -Interpersonal
BU
- Selamat pagi kelompok pagiiii
astronot - Kelompok Astronot :
- Selamat pagi dokter Selamat pagiii
R
- Kelompok Dokter: Selamat
TE
- Selamat pagi semuanya pagiii
- Semuanya: pagiiii
- Guru membawa kecrekan
S
pelaut”.
R
pelaut”.
N
KA
sebelum belajar - Bersama guru, anak -Verbal-bahasa
- Setelah berdoa mari tepuk berdoa
tangan rukun Islam
BU
- Tepuk tangan nama malaikat - Anak tepuk tangan dan 8.56 -Gerak-tubuh
membacakan rukun islam -Verbal-bahasa
- Anak bertepuk sambil
R
menyebutkan nama
TE
malaikat
kendaraan? Guru
membacakan doa untuk
SI
menuntun anak
R
tidak shalat
9 - Sudah bisa berwudlu anak- - Bisaaa 8.59-9.01 Verbal-bahasa
anak? - Anak-anak mengikuti niat
- Kalau mau berwudlu harus wudlu yang dibacakan oleh
membaca niat dulu. Kemudian guru.
guru membacakan niat wudlu.
- Nawaetu wudluilirafhil
hadatilushori fardlu lillahitaala.
(dibacakan kata demi kata)
Aku niat berwudlu untuk
menghilangkan hadas kecil
fardhu karena Allah Taala.
10 - Guru menunjukkan gambar - Anak memperhatikan dan 9.01-9.05
urutan berwudlu, sambil mengikutinya
menjelaskan kembali urutan
berwudlu
- Bagaimana sudah hafal? - Beberapa anak menjawab:
- Tepuk berwudlu hafaaal
- Plok plok cuci tangan, plok -Verbal- bahasa
319
KA
belum urut. Gambar ini harus Dan kembali ke kelom-
diberi nomor urut sesuai poknya
dengan urutan wudlu. Anak
BU
satu-persatu dipanggil dan
diberikan gambar tersebut
mengumpulkan hasil
kerjanya
TA
- Anak ribut
- Ambil suara dan simpan di - Hap, hap (seoleh-oleh
SI
Assalamualaikum. Wr. Wb
1`5 - Guru kelas kembali mengambil - Anak-anak ribut 9.25 Verbal-bahasa
N
KA
BU
R
TE
S
TA
SI
E R
IV
N
U
321
KA
- Anak dipanggil per-kelompok gigi
A dan B untuk melakukan hal
yang sama secara bergantian - Anak memperhatikan
BU
- Guru menjelaskan mengapa
gosok gigi membuat sehat
gigi - Sayaaaa (rame-rame)
R
- Siapa yang ingin masuk ke
TE
kelas - Anak menyanyikan lagu
- Guru mengajak anak tersebut bersama guru -Musik-ritmik
menyanyi lagu neng – neng –
S
neng “neng-neng-neng,
dengar lonceng berbunyi, itu
TA
- Bagus
2. Kemudian anak dibawa masuk ke
dalam ruangan kelas.
Anak diminta duduk di area
kelompoknya - Satu anak ke depan dan
- Satu anak diminta ke depan memimpin doa bersama
untuk memimpin doa. Guru guru.
bersama nak berdoa bersama. - “Tangan dilipat, tundukan
kepala, kita berdoa kepada -Spirituil
Tuhan”
- Anak bersama guru
membaca fatihah
KA
ganti kelompok air sumur, air
gunung, air hujan sambil
menunjuk ke kelompok polisi,
BU
dokter dan astronot
- Kita menyanyi lagu ”tik-tik bunyi - Anak bernyanyi bersama -Musik-ritmik
hujan” R
7 - Guru menyiapkan karpet di - Anak berkumpul di tengan 8.50-8.51
TE
tengah ruang kelas ruangan, duduk dikarpet
- Anak membuka kaos kaki
- Anak diminta membuka kaos dan pergi keluar untuk
S
KA
- Kalau air dimasukkan ke dalam
botol, bagaimana bentuknya? - Seperti botol
- Kalau dimasukkan ke gelas?
BU
- Kalau begitu bentuk air - Seperti gelas
bagaimana? R
- Diam (agak lama)
TE
- Seperti gelas Logika-mtmtk
- Seperti botol
- Pinteeer (setengah berteriak - Satu anak jawab:
S
rapi”
- Anak bertepuktangan, dan
N
duduk rapi
11 - Kalau ibu masukan air dalam - Dari sisni 9.08-9.09 Interpersonal
U
KA
basah, oleh karenanya di luar.
Anak kelompok ini kerja di luar. - Anak pergi keluar untuk
- Area berhitung, Guru mengerjakan tugasnya.
BU
mengambil kertas berisi
gambar yang berbentuk
geometri. Guru menunjukkan R
satu gambar. Ini gambar apa? - Lingkaran
TE
Ini gambar apa? Ini gambar - Segi tiga
apa? - Kotak -Verbal-bahasa
- Betul. Gambar ini digunting,
S
KA
ujung. Secara bergantian - Anak yang selesai
mendribel bola ke luar. langsung ke luar untuk
mencuci tangan.
BU
R
TE
S
TA
SI
E R
IV
N
U
326
KA
- Sekarang kita menyanyikan - Anak menyanyikan lagu -Musik-ritmik
:kucing adalah cat, tikus adalah bahasa Inngeris dari
mouse, kupu-kupu-buterfly, bebek- binatang tsb.
BU
duck, ikan fish, gajah elephant.
- Neng – neng -neng - Neng-neng-neng, itulah
tanda masuk, masuk
R
ruangan
TE
2. - Anak-anak dibawa masuk ruangan - Mereka berbaris seperti 8.26
oleh guru kelasnya masing- kereta api dan paling
masing,.Sebelum masuk ruangan, depan adalah gurunya
S
ruang kelas
4 Di ruang kelas: - Beberapa anak 8.44-
E
memberikan buku
IV
KA
- Nia ke depan nyanyi sendiri.
Seterusnya Nia yang
nyanyi.
BU
7 - Guru meyiapkan bahan pelajaran, - Anak memperhatikan 8.58-
papan bigbook.
- Meminta anak untuk berdiri - Anak membentuk
R 9.00 -Gerak-tubuh
membentuk lingkaran, sambil lingkaran, kemudian -Musik-ritmik
TE
nyanyi ”lingkaran besar-lingkaran lingkaran diperbesar dan
kecil” juga diperkecil sesuai
lagunya.
S
- Sekali lagi untuk apa gunanya air? mobil, cuci kaki dsb.
Anak mulai ribut.
SI
(beberapa anak
IV
KA
larut dalam air.
12 - Guru mau ambil lagi air, tapi ini
jangan dicicipi karena air mentah.. 9.16-9.17
BU
Ibu akan masukan pewarna,
kemudian diaduk-aduk. Air
menjadi merah R
- Jadi warna air bagaimana ? - Meraaah Interpersonal
TE
13 - Kita akan bermain air tetapi di luar, - Horree 9.20
di halaman, yaitu melarutkan
sabun. Sebelum kita bermain air,
S
KA
contohnya. Kantung air yang
sudah diisi air ditusuk pake pinsil
dan air menyembur ke luar.
BU
Ditusuk di sisi lain juga seperti itu.
Beberapa anak diminta untuk
menusuk kantung, air menyembur R
makin banyak. Ini air mancur.
TE
- Mengapa air menyembur ke luar, - Anak diam
dan ke semua arah?
- Karena sifat air menekan ke
S
dan cangkir
U
KA
anak memakai topi. Tolong dibuka topinya karena malu,
topinya, ibu tak bisa lihat kepalanya botak baru
mukanya. dipotong gundul.
BU
- Guru tidak memaksanya. 8.53
3 Guru meminta anak untuk 8.54
menjawab pertanyaan guru. R
- 18 diambil 7 = ? - Anak secara serempak
TE
menjawab: 13…12… 11.
Salah satu menjawab benar -Logika-mtmtk
11.
S
4 Anak yang menjawab benar tadi - Anak melakukan doa 8.57 Spiritual
U
KA
area seni, dan nomor six, five,
four dst masuk ke area baca tulis
7 - Sekarang hari apa? - Hari Rabu 9.06-9.07 -Interpersonal
BU
- Tanggal berapa? - Secara ramai-ramai anak
menyebut 15....16....17.
- Yang mana yang betul? - 17. R
TE
- Sebelum anak mulai bekerja, - Januari, Februari, Maret. -Verbal-bahasa
guru meminta anak menyebutkan ...dst.
nama-nama bulan
S
TA
- Coba tulis di papan tulis! Sambil - Anak menuliskan tanggal, - 9.08 - Gerak-tubuh
nunjuk seorang anak. bulan dan tahun di papan
SI
masing-masing. - Gerak-tubuh
IV
selesai
U
KA
- Yang sudah selesai dikumpulkan - Anak yang sudah selesai 10.15-
dikumpulkan 10.36
BU
- Tadi yang bisa menjawab - Tiga orang ke depan untuk
pertanyaan ibu ke depan? Pimpin memimpin doa.
R 10.36-
doa bersama. - Doa bersama 10.41 Spirituil
TE
S
TA
SI
E R
IV
N
U
333
KA
dan menjelaskan yang sakit. Si sambil ada yang
A sakit karena kemarin kena nyeletuk. Kemarin saya
hujan. Kalian jangan hujan- juga kehujanan tapi
BU
hujanan. nggak sakit.
5 - Selamat pagi anak-anak, kita - Anak menyanyi lagu 8.46- Musik-ritmik
menyanyi dulu. Guru memimpin Mars TK Ananda.
R 8.47
menyanyi lagu Mars TK Kemudian dilanjutkan
TE
dengan lagu ”Selamat
pagi, selamat belajar,
kau murid budiman”.
S
sambil duduk.
- Mari tepuk tiga kali! - Anak bertepuk tiga kali
SI
14 - Sekarang ikut membaca semua. - Seluruh (18 anak) ikut 99.01-9.05 Verbal-bahasa
Guru menuntun membacanya. membaca,
15 - Sekarang ibu panggil satu - Anak satu persatu 9.06-9010 Verbal-bahasa
persatu, ke depan ibu. membaca doa, semua
anak mendapat giliran
16 - Anak diminta menulis huruf - Anak menulis hurf ra 9.11-9.20 Gerak-tubuh
KA
Arab, di buku kerja mereka yaitu dan tsa sebanyak 25
huruf ra, dan tsa sebanyak 25 huruf
huruf
BU
`17 - Setelah selesai guru menilai - Anak yang sudah 9.20-9.23
hasil pekerjaan anak. selesai dan hasilnya
sedang dinilai guru,
R
mereka hanya
TE
menunggu.
18 - Kemudian guru menjelaskan - Ra, tsa, alif, ba, dst 9.24-9,25 Verbal-bahasa
huruf demi huruf. Ini huruf apa?
S
buku.
19. - Guru menutup pelajaran dengan - Anak berdoa, dan 9.25-9.29. Sprituil
membaca doa bersama. Dan membaca doa keluar
SI
kembali
- Sekarang yang besar di - Anak menurut perintah 9.30
IV
KA
taruh di meja depan, dan selesai mewarnai
langsung mengambil buku untuk mengambil tugas untuk
menulis hruf h. menulis
BU
27 - Yang sudah selesai semua - Anak yang sudah 9.55 Gerak-tubuh
boleh main di area balok. Buat selesai main di arena
gedung bertingkat balok R
28 - Guru menilai hasil pekerjaan - Anak melapor pekerjaan 10.0-10. 20
TE
anak-anak. yang sudah selesai
29 - Anak mari berdoa bersama, - Anak ke depan dan 10.20 - Spirituil
Anak di area baca tulis pimpin memimpin doa bersama. 10.30
S
doa.
TA
SI
E R
IV
N
U
LAMPIRAN 3
HASIL EVALUASI
Penilaian Perkembangan
Indikator Kegiatan Pembelajaran
KA
Anak
1. Merayap dan merangkak lurus ke I Kegiatan Awal Sasha pp1 •
depan (fis. 22) 1. Merangkak seperti kucing pp7 √
BU
2. Berdoa sebelum dan sesudah 2. Berdoa dan salam pp29 √
melaksanakan kegiatan (pp. 1) 3. Tanya jawab tentang paramedis pp32 √
R
3. Menjawab pertanyaan tentang TE pp22 •
berbagai keterangan (informasi) II. Kegiatan Inti
secara sederhana (bhs. 7) 1. Area Baca Tulis Tara pp1 •
4. Menghubungkan/memasangkan Big Book (cita-citaku) pp7 •
S
336
337
Kemampuan Indikator/Kegiatan A B C D E F G H I J K L M N O
Perilaku 1 Berdoa sebelum dan √ • •
sesudah melaksanakan
kegiatan
KA
7 Mengucapkan salam √ • •
29 Membuang sampah pada √ √ •
tempatnya
BU
14 Mau Mengalah √ • •
15 Mendengarkan orang √ • •
R
tua/teman berbicara
TE
Bahasa 8 Tanya jawab tentang √ √ √ S • • • • S • • • • • √
penghematan air
S
TA
dalam air
ER
KA
Kemampuan Indikator A B C D E F G H I J K L M N O
BU
Perilaku Berdoa sebelum dan • • √ • • • √ √ √ • • • √ ο •
sesudah
melaksanakan
R
kegiatan
TE
Mengucapkan salam • • • • • • • √ • √ • • √ •
Membuang sampah • • √ • • • • ο √ √ √ • ο √ •
pada tempatnya
AS
Suka menolong • • • • • • • √ • • • • • √ •
teman
T
Menunjukkan • • • • • • • • • • • • • • •
kebanggaan
terhadap hasil kerja
SI
E R
Bahasa Menjawab √√√√ √√√√ √√√√ √√√√ √√√√ √√√√ S√S√ √√√√ S√√√ √√√√ •••• •••• •••• •••• √√√√
IV
pertanyaan tentang
keterangan/ informasi
N
secara sederhana
U
Membaca gambar οοο οοο ••• οοο ••• οοο Sοο οοο Sοο οSS ••• ο•• οοο ο•• οοο
yang memiliki kata/
kalimat sederhana
338
338
339
Kemampuan Indikator A B C D E F G H I J K L M N O
Kognitif Menunjuk 2 • • • • • • S • S • • • • • •
kumpulan benda
yang jumlahnya lebih
KA
banyak
Membilang dengan S• •• S• S• •• •• •• S• •• S• • • • • •
menunjuk benda
BU
(alat-alat kedokteran)
Mengisi wadah • • • • • • • • • S • • • • •
R
dengan pasir
TE
Menyebutkan ο √ • ο • √ S √ • S • • • √ ο
kembali huruf-huruf
yang sudah diajarkan
AS
Mengelompokkan • • • • • • S • • SS • • • • •
bentuk-bentuk
T
geometri (
)
Memasangkan
gambar dengan
• • • • SI
• • • • • S • • • • •
R
angka (jumlahnya)
E
IV
Memegang pensil S • S S • • • S • S S • S S S
U
(mencontoh huruf)
Melewati papan titian • • • • • • • • • S • • • • •
Menendang bola • • • • • • S • • S • • • • •
Merangkak seperti • • • • • • • • • S • • • • •
kucing
339
Kemampuan Indikator A B C D E F G H I J K L M N O
Seni Menggambar bebas √ • √ • • • S √ S √ • • √ • √
Mencipta bentuk- √√• οο√ οο√ ••• ••• ••• S C√ οο√ S•• οSS οο√ οο√ ••• οο√ •••
bentuk bangunan
KA
dari balok
Mengucapkan sajak S √ S S √ √ • S ο S S √ S S S
BU
Bermain peran S√√ √•• s•• s√√ √√√ √√√ √s• s•• √√√ Sss s•• √•• s√√ s•• s√√
Kolose (mengisi pola) ο • C • • • S ο √ S • • √ √ √
palang merah
R
Senam massal S ο S S • • • S √ S S • S S S
TE
(mengekspresikan
diri dalam gerak)
T AS
SI
E R
IV
N
U
340
340
341
TEMA :
KELOMPOPK : B1
SEMESTER/MINNGU : II/7
Nama Anak
KA
Indikator A B C D E F G H I J K L M N O
BU
1. Berdoa sebelum dan οο√οο −οοοο οοοοο ο√••• οοο√ο οοοοο •••√• ••••• √•√•• οοοοο ο√οοο οοοοο οο−οο ----- οοοοο
sesudah mulai
R
belajar secara tertib
10. Selalu memberi dan οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο οοοοο
TE
membalas salam
16. Mematuhi peraturan •• •• •• •• •√ οο οο οο οο οο οο οο οο •• ••
AS
20. Mau mengemukakan √√ο οο√ √ο√ √√√ οοο ο√ο οοο οοο √οο οοο οοο √οο οοο √√ο √ο√
pendapat secara
sederhana
T
21. Senang bermain οοο οοο οοο οοο οοο οοο οοο οοο οοο οοο οοο οοο √√√ οοο οοο
B BAHASA
dengan teman SI
R
5. Mendengarkan dan ο√ ο√ ο√ ο√ •• √√ √√ √√ √ο οο •√ √√ •• √√ ο√
E
menceritakan
IV
12. Mengelompokkan √ • √ ο ο ο ο ο ο ο ο ο ο ο ο
U
kata-kata yang
sejenis
16. Menghubungkan dan √• •ο οο οο οο οο οο οο οο οο οο οο οο οο οο
menyebutkan tulisan
dengan simbol yang
341
melambangkan
Nama Anak
Indikator A B C D E F G H I J K L M N O
C. KOGNITIF
2. Menunjuk dan √√√√ο √√√√• √√√√ο √√√√ο οοο√ο √ο√√ο ••√√• ••√√ο οο√√ο •ο•√• ο••√ο √ο•√ο •••√• •√ο√• √√•√ο
KA
mencari sebanyak-
banyaknya benda,
hewan, tanaman
BU
yang mempunyai ciri-
ciri tertentu
R
13. Membilang dengan ο•• √•• ο•ο ο•ο •ο• √•• ο•ο √οο ο•• οο• οοο οοο ο•ο οοο οοο
benda-benda
TE
12. Menyebut urutan οο √√ •• •• √ο √ο √ο οο •ο •• οο οο ο√ οο οο
bilangan 1-20
AS
29. Menyebut hasil √ √ ο ο • • • • • • ο • ο ο ο
penjumlahan dan
pengurangan benda-
T
benda
D. FISIK/MOTORIK
3. Meniru membuat οο √√ •• οο
SI
√ο √ο √ο οο •ο •• οο ο• √• ο• ••
R
garis tegak, datar,
E
miring, lengkung,
IV
lingkaran
5. Menjahit bervariasi √ √ ο ο √ ο ο ο • ο ο • √ ο ο
N
menangkap kantong
biji
13. Memantulkan bola √ ο √ √ ο ο ο √ √ ο ο ο √ √ √
besar, kecil, sedang
sambil
342
berjalan/bergerak
342
343
Nama Anak
Indikator A B C D E F G H I J K L M N O
E. SENI
9. Menciptakan bentuk √ √ ο √ ο ο ο ο ο ο ο ο • √ √
KA
bangunan dari balok
11. Menciptakan bentuk √ √ • √ √ ο ο ο ο ο ο ο ο ο ο
dari lidi
BU
√ = Berhasil tanpa bantuan
R
TE
ο = Berhasil dengan dipandu
AS
• = Sepenuhnya dengan bantuan
T
SI
E R
IV
N
U
343
LAMPIRAN 4
HASIL WAWANCARA
KA
BU
1. Para guru yang diwawancarai semuanya pernah mendengar istilah
R
Kecerdasan Jamak (KJ), yang baru didengar
TE pertama kali melalui
Setelah itu kecerdasan jamak tidak dibahas lagi secara khusus. Ada
ER
juga guru yang mengikuti seminar di UNJ pada bulan Oktober 2004
IV
344
345
yang belum ada selama ini. Para guru berpikir bahwa karena ada kata
KA
Kecerdasan Jamak”. Ada juga guru yang memegang buku “Sekolah
BU
Para Juara” yang merupakan buku terjemahan dari “Multilple
R
Intelligence in the Classroom” yang ditulis oleh Thomas Armstrong.
TE
Menurut mereka belum pernah membacanya, ada yang membaca
S
membolak-balik saja.
ER
dan RPP ini juga didasarkan pada tema yang sudah tersedia dalam
KA
sampai dengan 3 minggu, tergantung luasnya cakupan tema tersebut.
BU
Ketika mengembangkan SKM, RPP dan tema ini tidak terpikirkan
R
sedikit pun oleh guru untuk mengaitkan dengan kecerdasan jamak
TE
atau berbasis kecerdasan jamak. Yang menjadi acuan adalah
S
seni
6. Para guru menyadari setelah diberi tahu oleh peneliti, bahwa dalam
KA
8. Walaupun saat ini atau sampai saat ini belum terpikirkan memasukkan
BU
kecerdasan jamak dalam pembelajaran apalagi dalam penilaian, tetapi
R
kayanya dengan tidak disengaja sudah memasukkannya dalam
TE
pembelajaran selama ini. Misalnya, bidang Pengembangan
S
ritmik.
N
U
10. Jadi dalam membuat RPP dan SKM dibuat tanpa terlintas sedikit pun
KA
dipikirkan tentang kecerdasan jamak. Ketika disarankan kepada guru
BU
untuk melakukan pembelajaran berbasis kecerdasan jamak, dia belum
R
tahu seperti apa, apa seperti dalam contoh buku sumber belajar anak
TE
(salah satu sumber yang dibawa guru). Peneliti menyarankan bahwa
S
di “area belajar” yang dulunya disebut sentra belajar, tetapi apa itu
bisa digunakan. Area yang ada selama ini adalah area baca-tulis, area
berhitung, area seni, area balok, area alam dan area drama. Masing-
masing area telah dilengkapi oleh peralatan dan sarana belajar yang
berbeda dan khusus setiap areanya. Pada saat diskusi peneliti belum
13. Guru yang terlibat dalam diskusi : Bu Hari Murti, Bu Irawati, Bu Nana,
KA
Bu Eko, Bu Fita dan bu Rahma
BU
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U
LAMPIRAN 5
RIWAYAT HIDUP
KA
ibu Iyat Ruhiyati (Alm). Penulis manamatkan Sekolah
BU
Dasar pada tahun 1960, SMPN tahun 1963, dan SPGN
R
1966. Penulis melanjutkan kuliah di UPI Bandung (IKIP Bandung) pada
TE
jurusan Pendidikan Kewargaan Negara dan Hukum, dan lulus Sarjana Muda
S
1972, kemudan melanjutkan lagi ke tingkat sajana (S1) pada jurusan yang
TA
sama dan lulus sarjana tahun 1977. Pendidikan S2 ditempuh di Simon Fraser
SI
350
351
Pilipina selama 3 bulan. Pelatihan lainnya yang penulis ikuti antara lain
KA
sipil menjadi staf penelitian di Pusat Penelitian Balitbang Depdiknas pada
BU
tahun 1979. Pada tahun 1985 penulis diangkat menjadi staf edukatif FKIP
R
Universitas Terbuka sampai dengan sekarang.
TE
S
Karya Ilmiah : Karya ilmiah dalam bentuk modul sebagai bahan ajar di
TA
(Panduan untuk Guru diterbitkan oleh Direrektorat jenderal PMPTK) dan lain-
lain. Dalam bentuk Web-Suplemen dan TV Feature, bahan ajar yang pernah
Karya Ilmiah berbentuk artikel yang dimuat dalam majalah, koran dan buku
sebagainya.
Menikah dengan Dra. Yetti Nurhayati dan dikaruniai tiga orang anak; Yogi
KA
Martin Yogaswara St, Adisti Yogantini S.kom, Restu Yogamukti (mahasiswa),
BU
dan seorang cucu yaitu Kahlis S. Arrassuda.
R
TE
S
TA
SI
ER
IV
N
U