Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS MULTIPLE INTELLIENCE DI TK SUNSHINE

KALASAN SLEMAN

ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Eka Oktavianingsih
NIM 11111241014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
APRIL 2015
PERSETUJUAN

Artikel Jurnal Skripsi yang berjudul “PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS MULTIPLE

INTELLIGENCE DI TK SUNSHINE KALASAN SLEMAN” yang disusun oleh Eka

Oktavianingsih, NIM 11111241014 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipublikasikan.

Yogyakarta, April 2015

Pembimbing I Pembimbing II

Amir Syamsudin, M.Ag Ika Budi Maryatun, M.Pd


NIP. 19700101 199903 1 001 NIP. 19780415 200501 2 001
Penerapan Kurikulum Berbasis .... (Eka Oktavianingsih) 1

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE DI TK


SUNSHINE KALASAN SLEMAN
THE APPLICATION OF MULTIPLE INTELLIGENCE-BASED CURRICULUM IN
SUNSHINE'S KINDERGARTEN KALASAN SLEMAN

Oleh: Eka Oktavianingsih, PG PAUD UNY


oktavianingsiheka@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan kurikulum berbasis Multiple Intelligence di TK
Sunshine Kalasan Sleman. Pendekatannya adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Data diperoleh melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi yang dianalisis menggunakan model
analisis interaktif. Lalu diuji keabsahannya melalui ketekunan pengamatan serta triangulasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan kurikulum berbasis Multiple Intelligence di TK Sunshine
meliputi (1) perencanaan pembelajaran terdiri prosem, RKM, dan RKH yang di dalamnya terdapat
indikator dari masing-masing kecerdasan jamak, (2) pelaksanaan pembelajaran berupa pra ATP dan ATP,
kegiatan awal berupa berdoa, greeting circle, dan apersepsi, kegiatan inti berupa tiga kegiatan berbeda,
istirahat terdiri dari makan bersama dan bermain bebas, dan kegiatan akhir berupa refleksi kegiatan,
penyampaian pesan, dan berdoa, (3) evaluasi pembelajaran yaitu evaluasi harian berupa penilaian
langsung dengan rewards dan penilaian tertulis sesuai dengan indikator kecerdasan yang dikembangkan,
evaluasi mingguan, laporan perkembangan bulanan sesuai kecerdasan dan tema, dan laporan
perkembangan semester sesuai dengan dinas, serta (4) faktor penghambat berupa kurangnya kedisiplinan
guru dalam menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran serta faktor pendukung berupa sarana prasarana
dan dukungan orangtua.

Kata kunci: kurikulum, Multiple Intelligence, TK Sunshine

Abstract
This research aimed to describe the application of Multiple Intelligence-based curriculum in
Sunshine's kindergarten Kalasan Sleman. Approach used is a qualitative approach to the type of research
description. Data were obtained through interviews, observation, and documentation and were analyzed
using the interactive model. Then tested its validity through persistence observation and triangulation.
The results showed that the application of Multiple Intelligence-based curriculum in Sunshine's
kindergarten include (1) planning consists prosem learning, action plans, and RKH which there are
indicators of each of the plural intelligence, (2) the implementation of learning consists of pre ATP and
ATP, the initial activity which consists of prayer, greeting circle, and apperception, core activities consist
of three different activities, rest consists of eating together and play freely, and the final activity consists
of reflection activities, delivering messages, and pray, (3) evaluation of learning daily evaluation consists
of direct assessment by rewards and a written assessment in accordance with the indicators developed
intelligence, evaluation weekly, monthly progress reports that intelligence and the theme, and the
semester progress reports in accordance with the service, and (4) inhibiting factors include lack of
discipline teachers in preparing and implementing appropriate learning and supporting factors such as
infrastructure and parent's backing.

Keywords: curriculum, multiple intelligence, Sunshine's kindergarten

PENDAHULUAN ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan


usia enam tahun yang dilakukan melalui
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
pemberian rangsangan pendidikan untuk
merupakan suatu upaya pembinaan yang
2 Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke- 4 2015
membantu pertumbuhan dan perkembangan hanya mengukur kemampuan verbal linguistik
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dan logis matematis seseorang (Lwin dkk., 2008:
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut 2). Dengan kata lain, kemampuan akademik baik
(Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang hanya dimiliki oleh anak yang cerdas bahasa dan
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Angka 14). cerdas logis matematis. Anak yang cerdas di
Menurut NAEYC, usia anak pada Pendidikan bidang lain, seperti cerdas memasak, olahraga,
Anak Usia Dini (PAUD) yaitu antara 0 sampai 8 dan bergaul biasanya tidak diakui sebagai anak
tahun. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini yang yang cerdas. Paradigma masyarakat tersebut
tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) memengaruhi pola pikir orangtua mengenai
Nomor 27 Tahun 1990 adalah penyelenggaraaan kriteria anak cerdas. Orangtua yang
pendidikan Taman Kanak-kanak dimaksudkan menginginkan anaknya cerdas berupaya
untuk membantu meletakkan dasar ke arah memberikan bimbingan belajar di luar sekolah
perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, formal agar anaknya cerdas. Orangtua lebih
keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan bangga kepada anak yang mendapat nilai
oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan matematika tinggi daripada anak yang pintar
lingkungannya serta untuk pertumbuhan dan bermain sepak bola. Pada tingkat Pendidikan
perkembangan selanjutnya. Anak Usia Dini, orangtua lebih bangga kepada
Undang-undang Sistem Pendidikan anak yang lebih pintar membaca, menulis, serta
Nasional Nomor 20 Tahun 2003 menerangkan berhitung. Tidak heran, apabila banyak orangtua
bahwa tujuan pendidikan anak usia dini adalah yang memiliki anak usia Taman Kanak-kanak
untuk membantu dalam mengembangkan potensi- menuntut sekolah untuk mengajarkan membaca,
potensi yang ada pada diri anak. Permendiknas menulis, dan berhitung agar anaknya dikatakan
Nomor 58 Tahun 2009 menyatakan bahwa cerdas, sehingga nantinya anak dapat masuk ke
terdapat lima aspek yang dikembangkan dalam Sekolah Dasar favorit.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Aspek yang Akhir-akhir ini Taman Kanak-kanak
dikembangkan meliputi: aspek nilai-nilai agama sebatas memfasilitasi kecerdasan akademik anak.
dan moral (NAM), aspek kognitif, aspek fisik Sebagian besar Taman Kanak-kanak sering
motorik, aspek sosial emosional, dan aspek menggunakan Lembar Kerja Anak (LKA) sebagai
bahasa. Selain kelima aspek tersebut, pada masa satu-satunya media pembelajaran dan sumber
TK anak juga dibekali dengan berbagai belajar bagi anak usia dini. Selain itu, kurikulum
keterampilan hidup (life skills) yang berguna bagi yang dianut oleh Taman Kanak-kanak, khususnya
kehidupan sehari-hari. Taman Kanak-kanak konvensional adalah
Sebagian besar masyarakat memandang kurikulum dari Dinas Pendidikan. Pengembangan
bahwa anak yang cerdas adalah anak yang Promes (program semester), RKH (Rencana
memiliki kemampuan akademik baik. Hasil Kegiatan Harian), RKM (Rencana Kegiatan
akademik merupakan prediktor yang lemah Mingguan) serta penilaian anak berpedoman pada
terhadap kecerdasan yang sebenarnya, karena menu generik dari Dinas. Kurikulum Taman
Penerapan Kurikulum Berbasis .... (Eka Oktavianingsih) 3
Kanak-kanak belum dikembangkan sendiri sesuai Bila hal tersebut terpenuhi maka anak akan
dengan kebutuhan dan karakteristik anak usia berkembang dengan sukses sesuai dengan bakat
dini. Hal tersebut menyebabkan kecerdasan- dan jenis kecerdasannya (Anita Yus, 2011: 11).
kecerdasan non akademik anak tidak dapat Dalam dunia pendidikan sebenarnya teori
terstimulasi dengan baik karena hanya fokus pada Multiple Intelligences diterima karena mampu
lima aspek perkembangan. Pendidikan pada masuk ke dalam semua jenis kecerdasan anak
Taman Kanak-kanak telah menekankan pada (Rijal Assidiq, 2012: 2). Teori ini juga mampu
kecerdasan akademik, tanpa mengimbanginya masuk ke ranah aspek perkembangan anak usia
dengan kecerdasan lain. dini. Multiple Intelligence dirasa sebagai proses
Anak terlahir dengan bawaan sebagai anak pengajaran yang mampu mempertinggi belajar
yang cerdas. Kecerdasan yang dimilikinya dapat siswa dalam mata pelajaran apapun (Campbell
lebih dari satu jenis kecerdasan, sehingga setiap dkk., 2006: 236). Banyak pendidik mengartikan
anak memiliki bakat masing-masing yang karya Gardner tersebut dengan menyarankan
berbeda, antara anak satu dengan anak yang lain. pengembangan kurikulum berbasis Multiple
Hal tersebut selaras dengan pendapat Amstrong Intelligence dari kurikulum tradisional yang telah
(Munif Chatib, 2012: 32), yang berpendapat ada. Dalam penerapan kurikulum berbasis
bahwa setiap anak terlahir cerdas dan berbakat. Multiple Intelligence, pendidik dan orangtua
Lebih lanjut, Gardner membagi kecerdasan- hendaknya bersinergi dan bekerja sama dalam
kecerdasan tersebut menjadi delapan wilayah mengembangkan delapan jenis kecerdasan,
kecerdasan yang sering disebut dengan terutama terhadap anak usia dini.
kecerdasan jamak atau Multiple Intelligence. Taman Kanak-kanak yang menerapkan
Kecerdasan jamak tersebut meliputi: kecerdasan kurikulum berbasis Multiple Intelligence sudah
logis-matematis, kecerdasan linguistik-verbal, mulai bermunculan di Yogyakarta, antara lain TK
kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, Pedagogia UNY, Fastrack dan TK Sunshine.
kecerdasan naturalis, kecerdasan interpersonal, Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang
kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan musik. telah peneliti lakukan di TK Pedagogia UNY
Tidak ada satu jenis kecerdasan yang lebih pada November 2014, diperoleh data bahwa TK
baik daripada kecerdasan lainnya. Apa pun Pedagogia UNY pada Tahun Ajaran 2014/2015
kecerdasan yang dimiliki, sepanjang produk sudah tidak menerapkan kurikulum yang berbasis
kecerdasan tersebut memiliki manfaat, maka Multiple Intelligence meskipun dulu TK tersebut
dalam makna itulah seorang dikatakan cerdas pernah menerapkannya. TK Pedagogia
(Munif Chatib, 2012: 109). Kecerdasan itu tidak menerapkan kurikulum yang sesuai dengan dinas.
sempit, bersifat dinamis dan perkembangannya Peneliti kemudian mencari informasi mengenai
dipengaruhi oleh budaya serta lingkungan. Oleh kuurikulum di Fastrack, akan tetapi pihak
sebab itu, setiap anak dapat berpotensi cerdas. Fastrack tidak memberi akses bagi peneliti untuk
Menurut Gardner, setiap anak memiliki peluang melakukan penelitian di Fastrack.
untuk belajar dengan gaya masing-masing anak.
4 Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke- 4 2015
Peneliti kemudian mencari informasi perkembangan anak usia dini. Indikator-indikator
tentang TK Sunshine melalui wawancara dengan tersebut kemudian dituangkan ke dalam Rencana
kepala TK pada tanggal 28 November 2014. TK Kegiatan Mingguan (RKM) serta Rencana
Sunshine didirikan sejak tahun 2004 dan kegiatan Harian (RKH). Selain sistem penilaian
berlokasi di Jalan Solo Km. 11 Gang Bulog tiap semester yang berupa raport, TK Sunshine
Nomor 112 Juwangen, Purwomartani, Kalasan, juga menerapkan penilaian bulanan. Penilaian
Sleman, Yogyakarta. TK Sunshine memiliki tersebut memaparkan masing-masing kecerdasan
karakteristik tersendiri dibandingkan dengan TK yang menonjol yang dimiliki setiap anak. Hal
lain karena TK Sunshine mengembangkan tersebut bertujuan agar orangtua juga dapat
kurikulum yang berbasis pada kecerdasan jamak menstimulasi kecerdasan yang dimiliki setiap
atau Multiple Intelligence yang dicetuskan oleh anak di rumah.
filsuf bernama Gardner. Penerapan kurikulum berbasis Multiple
Karakteristik penerapan kurikulum berbasis Intelligence di TK Sunshine Kalasan Sleman
Multiple Intelligence di TK Sunshine terlihat dari selama ini belum pernah dievaluasi dan
konsep atau prinsip pembelajaran, perencanaan dideskripsikan. Apabila penerapan kurikulum
pembelajaran, proses pembelajaran, serta evaluasi berbasis Multiple Intelligence dievaluasi dan
pembelajaran. Aspek yang dikembangkan dalam dideskripsikan maka akan diketahui apakah
pembelajaran meliputi delapan jenis kecerdasan kurikulum berbasis Multiple Intelligence di TK
yaitu kecerdasan lingustik-verbal, kecerdasan Sunshine benar-benar sudah mengembangkan
logis-matematis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan majemuk yang dimiliki setiap anak
kecerdasan kinsestetis, kecerdasan musik, ataukah belum.
kecerdasan intrapersonal, kecerdasan Dengan demikian, peneliti tertarik untuk
interpersonal, serta kecerdasan naturalistik. mengadakan penelitian kualitatif yang berjudul
Dengan menerapkan kurikulum berbasis Multiple “Penerapan Kurikulum Berbasis Multiple
Intelligence, maka TK Sunshine memberikan Intelligence di TK Sunshine Kalasan Sleman”.
pelayanan pendidikan kepada anak guna Hal yang berhubungan dengan identifikasi
mengoptimalkan semua kecerdasan yang dimiliki masalah, pembatasan masalah, perumusan
oleh anak sejak dini. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian
Prinsip pembelajaran di TK Sunshine yaitu akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini.
menghargai kecerdasan yang dimiliki oleh
masing-masing anak. Semua anak cerdas di aspek
METODE PENELITIAN
kecerdasan tertentu, sehingga tidak terbatas pada
Jenis Penelitian
kecerdasan linguistik-verbal maupun logis-
matematis. Indikator-indikator yang Apabila ditinjau dari pendekatan
dikembangkan di TK Sunshine merupakan analisisnya, penelitian berjudul "Penerapan
indikator-indikator yang telah disusun Kurikulum Berbasis Multiple Intelligence di TK
berdasarkan prinsip kecerdasan jamak serta Sunshine" termasuk jenis penelitian deskriptif.
Penerapan Kurikulum Berbasis .... (Eka Oktavianingsih) 5
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan maupun di luar kelas. Kegiatan observasi
data dalam kaitannya penggambaran data untuk dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
menjawab pertanyaan mengenai status subjek Pengamatan ditujukan kepada aktivitas guru dan
yang diteliti. Dalam penelitian ini variabel yang reaksi anak ketika pembelajaran berlangsung.
akan dideskripsikan adalah penerapan kurikulum Dalam melakukan pengamatan, peneliti
berbasis Multiple Intelligence. Apabila dilihat menggunakan pedoman observasi untuk
dari kategori metode yang digunakan, penelitian memperoleh data mengenai aktivitas guru dan
ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif. reaksi anak ketika pembelajaran (kegiatan pra
Subjek dan Objek Penelitian pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti,
Subjek penelitian pada penelitian yang istirahat, kegiatan akhir, dan kegiatan pasca
dilakukan di TK Sunshine adalah semua orang pembelajaran), aktivitas guru dalam
yang terlibat dalam proses penelitian. Mulai dari mengevaluasi pembelajaran (evaluasi harian,
siswa, guru, dan kepala sekolah. Objek penelitian bulanan, maupun semester), faktor pendukung
dalam penelitian ini adalah kurikulum berbasis serta faktor penghambat penerapan kurikulum
Multiple Intelligence yang diterapkan di TK berbasis Multiple Intelligence di TK Sunshine.
Sunshine. Kemudian informasi-informasi tersebut dicatat
Tempat Penelitian dalam catatan lapangan yang digunakan peneliti
Kegiatan penelitian dilakukan di TK untuk mencatat proses penerapan kurikulum
Sunshine baik kelompok A maupun kelompok B dalam proses pembelajaran sebagai bukti konkret
yang beralamat di Jalan Solo Km.11 Gang Bulog untuk menganalisis data.
No. 112 Juwangen Purwomartani Kalasan Wawancara yang dilakukan oleh pihak
Sleman Yogyakarta. Pemilihan TK Sunshine pewawancara dan pihak yang diwawancarai.
sebagai tempat penelitian berdasarkan beberapa Wawancara yang digunakan adalah jenis
pertimbangan, antara lain TK Sunshine wawancara terstruktur. Hal tersebut dikarenakan
menerapkan kurikulum yang berbeda dengan TK dalam melakukan wawancara peneliti telah
konvensional, memberikan pelayanan kepada menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis.
anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang Wawancara yang dilakukan ditujukan kepada
secara optimal serta memfasilitasi segala sumber data yang terlibat dalam penerapan
kecerdasan anak. kurikulum berbasis Multiple Intelligence di TK
Teknik Pengumpulan Data Sunshine yaitu kepala sekolah dan guru kelompok
Penelitian berjudul "Penerapan Kurikulum A dan kelompok B. Wawancara ditujukan untuk
Berbasis Multiple Intelligence di TK Sunshine" menguatkan informasi mengenai sejarah lembaga,
menggunakan teknik observasi/pengamatan, identitas lembaga, stimulasi perkembangan anak
wawancara, serta dokumentasi. terkait dengan 8 ranah kecerdasan, perencanaan
Teknik observasi digunakan untuk pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
mengetahui proses pelaksanaan kurikulum ketika evaluasi pembelajaran, faktor pendukung serta
proses pembelajaran berlangsung di kelas faktor penghambat penerapan kurikulum berbasis
6 Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke- 4 2015
Multiple Intelligence di TK Sunshine. Dalam sedemikian rupa hingga kesimpulan finalnya
kegiatan wawancara, peneliti membawa pedoman dapat ditarik dan diverifikasi. Reduksi data
untuk wawancara dan alat bantu seperti tape dilakukan secara terus-menerus selama penelitian
recorder dan catatan kecil yang dapat membantu berlangsung. Pada tahap reduksi data
pelaksanaan wawancara menjadi lancar. Hasil dimaksudkan bahwa setelah data-data diperoleh
wawancara yang dilakukan peneliti kemudian kemudian diketik dalam bentuk uraian rinci, lalu
datuliskan ke dalam catatan wawancara. uraian-uraian tersebut direduksi dan diberi kode
Metode dokumentasi digunakan untuk lalu dipilih dan difokuskan sesuai dengan
memberikan gambaran secara konkrit mengenai rumusan masalah.
aktivitas anak selama proses pembelajaran Setelah data direduksi, maka langkah
berlangsung, serta untuk memperkuat data yang selanjutnya yaitu menyajikan data. Penyajian data
diperoleh. Metode dokumentasi dapat merekam dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
kegiatan penerapan kurikulum di TK Sunshine bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
yang dimanfaatkan untuk menganalisis data. Data sejenisnya. Penyajian data yang paling sering
tersebut meliputi sejarah lembaga, identitas digunakan pada data kualitatif ialah bentuk teks
lembaga, sarana dan prasarana, perkembangan naratif. Data yang diperoleh melalui observasi,
anak perencanaan pembelajaran, pelaksanaan wawancara, dan dokumentasi dianalisis kemudian
pembelajaran serta evaluasi pembelajaran. disajikan dalam Catatan Lapangan (CL), Catatan
Dokumen dapat berupa foto, dokumen sekolah, Wawancara (CW), dan Catatan Dokumentasi
dan dokumen siswa. Hasil dari dokumentasi akan (CD). Data-data berupa catatan lapangan, catatan
dituliskan ke dalam catatan dokumentasi. wawancara, dan catatan dokumentasi diberi kode
Teknik Analisis Data untuk mengorganisasi data sehingga peneliti
Analisis data dalam penelitian kualitatif di dapat dengan mudah dan cepat dalam
TK Sunshine dilakukan sejak sebelum memasuki menganalisis data. Peneliti membuat daftar kode
lapangan, observasi, selama penelitian di yang sesuai dengan pedoman wawancara,
lapangan, dan setelah selesai penelitian di observasi, dan dokumentasi. Data-data yang telah
lapangan. Data penelitian diperoleh dari hasil diberi kode kemudian dianalisis dan disajikan
observasi, wawancara, serta dokumentasi. dalam bentuk teks.
Kemudian data dianalisis dengan mengacu teknik Kesimpulan awal bersifat sementara dan
analisis model interaktif dari Miles dan belum pasti. Akan tetapi dengan bertambahnya
Huberman yang terdiri dari tiga alur kegiatan data, maka kesimpulan tersebut akan menjadi
yang terjadi bersamaan,yaitu reduksi data, kesimpulan kredibel sehingga kesimpulan harus
penyajian data, dan penarikan terus diverifikasi selama penelitian tersebut
kesimpulan/verifikasi. berlangsung. Dengan demikian, kesimpulan dapat
Reduksi data dilakukan menajamkan, menjawab rumusan masalah yang dirumuskan
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang sejak awal oleh peneliti.
tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara
Penerapan Kurikulum Berbasis .... (Eka Oktavianingsih) 7
Uji Kebsahan Data perencanaan program semester (prosem),
Uji keabsahan dilakukan dengan cara perencanaan kegiatan mingguan (RKM), dan
meningkatkan ketekunan yang berarti melakukan perencanaan kegiatan harian (RKH). Indikator
pengamatan lebih cermat dan berkesinambungan. kecerdasan jamak yang ada pada RKH, RKM
Dengan cara demikian, maka kepastian data dan serta prosem saling berkaitan (sinkron), karena
urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti RKH dibuat berdasarkan RKM sedangkan RKM
dan sistematis. Dalam penelitian ini, setelah disusun berdasarkan prosem, serta pemilihan
peneliti melakukan pengamatan pada hari tema pada perencanaan pembelajaran berdasarkan
pertama tentang pelaksanaan pembelajaran, maka tema dari dinas. Hal tersebut sesuai dengan
pada hari-hari selanjutnya peneliti lebih teliti dan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 58 Tahun
cermat dengan melibatkan seluruh pancaindra 2009 tentang standar proses yang menyatakan
peneliti dalam mengamati pelaksanaan bahwa pengembangan rencana pembelajaran
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan seperti perencanaan semester, Rencana Kegiatan
derajat keabsahan data. Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian
Teknik triangulasi yang digunakan (RKH).
peneliti ialah pemeriksaan melalui sumber. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian,
Triangulasi sumber dilakukan untuk menguji Rencana Kegiatan Harian yang ada di TK
kredibilitas data yang dilakukan dengan cara Sunshine berisi aspek perkembangan berdasarkan
mengecek data yang telah diperoleh melalui pada Multiple Intelligence, indikator, materi/
berbagai sumber. Data-data yang diperoleh dari konsep, kegiatan pembelajaran, alat atau bahan
lapangan kemudian dicek kebenarannya melalui ajar dan penilaian perkembangan. Hal tersebut
tiga sumber pengumpulan data yang telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dilakukan, antara lain data wawancara, data Nomor 58 Tahun 2009 tentang standar proses
observasi, serta data dokumentasi. bahwa pengorganisasian meliputi (1) pemilihan
metode yang tepat dan bervariasi, (2) pemilihan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN alat bermain dan sumber belajar yang ada di
lingkungan, dan (3) pemilihan teknik dan alat
Berdasarkan data hasil penelitian yang
penilaian sesuai dengan kegiatan yang
telah peneliti lakukan, baik dari hasil wawancara
dilaksanakan.
terhadap subjek penelitian dan dari obsevasi serta
Pada kolom indikator juga diisi dengan
dokumentasi yang didapatkan peneliti, maka
indikator kecerdasan jamak yang akan
penerapan kurikulum berbasis Multiple
dikembangkan yang disesuaikan dengan RKM
Intelligence di Taman Kanak-kanak Sunshine
dan prosem. Materi atau konsep berisi konsep
adalah sebagai berikut.
yang akan dikuasai oleh anak apabila melakukan
1. Perencanaan Pembelajaran
kegiatan tersebut. Kegiatan pembelajaran berisi
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
kegiatan yang akan dilakukan baik dalam
data bahwa proses perencanaan pembelajaran di
kegiatan At The Playground, kegiatan awal,
Taman Kanak-kanak Sunshine meliputi
8 Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke- 4 2015
kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Alat atau bahan memilah indikator mana saja yang akan
ajar berisi media dan alat yang digunakan dalam dikembangkan pada hari tersebut. Hal tersebut
kegiatan pembelajaran, sedangkan penilaian juga selaras dengan Munif Chatib (2012: 103)
berisikan teknik penilaian dan hasil penilaian dalam bukunya Sekolah Anak-anak Juara yang
secara keseluruhan. menyatakan bahwa apabila menggunakan
Perencanaan kurikulum di Taman Kanak- kurikulum Multiple Intelligence, maka silabus
kanak Sunshine juga telah sesuai dengan sekolah disusun sedemikian rupa sehingga
pendapat Oemar Hamalik (2007: 184-185) yang memberikan kesempatan-kesempatan pada setiap
menyatakan bahwa rencana kurikulum harus murid untuk mengeksplorasi dan
menyiapkan semua aspek situasi belajar- mengembangkan kecerdasan secara menyeluruh.
mengajar, seperti tujuan, isi, aktivitas, sumber, Perencanaan pembelajaran di Taman
alat pengukuran, penjadwalan, dan fasilitas yang Kanak-kanak Sunshine yang merupakan bagian
menunjang. dari pengembangan kurikulum berbasis Multiple
Di sisi lain, kecerdasan yang Intelligence telah sesuai dengan pendapat Trianto
dikembangkan dalam satu RKH berjumlah 5-6 (2011: 124) yang menyatakan bahwa sistem
kecerdasan serta kecerdasan kinestetis (berupa pengajaran baru merupakan suatu program
kegiatan ATP) dan kecerdasan linguistik selalu penyusunan kurikulum secara mandiri untuk
ada dalam RKH sedangkan untuk kecerdasan satuan pendidikan dengan menggunakan silabus
yang lain dapat dikembangkan secara bergantian dan dikembangkan berdasarkan panduan
pada hari lain. Apabila pada hari pertama guru penyusunan kurikulum sebagai bagian yang tidak
telah mengembangkan kecerdasan visual spasial, terpisahkan dari standar isi, standar kompetensi
maka pada hari berikutnya kecerdasan logis dan kompetensi dasar yang masih ditentukan oleh
matematis yang dikembangkan. Hal tersebut pemerintah. Meskipun kenyataannya TK
dikarenakan hanya ada tiga kegiatan dalam Sunshine mengembangkan kurikulum yang
kegiatan inti, namun tidak menutup kemungkinan berlandaskan pada teori kecerdasan jamak secara
dalam satu kegiatan dapat mengembangkan mandiri berupa silabus (prosem, RKM, dan
beberapa kecerdasan. Misalnya pada saat RKH), akan tetapi TK Sunshine juga
kegiatan cooking day, kecerdasan yang memperhatikan dan menggunakan acuan dari
berkembang antara lain interpersonal, linguistik, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
kinsetetik, visual spasial, dan intrapersonal. Hasil 58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan anak
penelitian tersebut juga sesuai dengan pendapat usia dini. Standar tersebut meliputi standar isi,
Campbell dkk. (2006: 238) bahwa untuk memulai proses serta penilaian.
perencanaan pembelajaran, guru mewujudkan 2. Pelaksanaan Pembelajaran
suatu konsep yang ingin mereka ajarkan dan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
mengidentifikasi kecerdasan yang sekiranya data bahwa pelaksanaan pembelajaran di Taman
paling tepat untuk disampaikan atau digunakan Kanak-kanak Sunshine meliputi kegiatan luat atau
untuk disampaikan isinya. Sehingga guru
Penerapan Kurikulum Berbasis .... (Eka Oktavianingsih) 9
at the playground, kegiatan awal, kegiatan inti, yang dilakukan setiap hari dan dilakukan secara
istirahat, dan kegiatan akhir. berkesinambungan.
a) Kegiatan Luar/At The Playground Anak juga diberi kesempatan bermain bebas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di halaman sekolah maupun di dalam kelas
kegiatan luar atau At The Playground yang ada di sebelum pembelajaran dimulai. Anak dibebaskan
Taman Kanak-kanak Sunshine berupa (1) bermain dengan berbagai alat permainan outdoor.
pemutaran lagu anak-anak setiap pagi, (2) ketika Selain itu, anak juga dibebaskan bermain pasir,
anak datang ke sekolah, terdapat pembiasaan- air, dan tanah tanpa perlu takut pakaian mereka
pembiasaan seperti meletakkan sepatu dan tas kotor. Hal tersebut selaras dengan pendapat
pada tempatnya dan memasukkan uang koin pada Munif Chatib (2012: 103) yang menyatakan
celengan, (3) sebelum kegiatan At the bahwa kurikulum berbasis Multiple Intelligence
Playground, anak bermain bebas baik di dalam bertujuan memberikan kesempatan pada setiap
kelas maupun di luar kelas, (4) kegiatan At The anak untuk mengeksplorasi dan mengembangkan
Playground dimulai pada pukul 08.00 WIB yang kecerdasan secara menyeluruh. Salah satu
berupa kegiatan yang merangsang gerak anak kesempatan yang diberikan kepada anak untuk
(kinestetis), (5) sebelum anak melakukan mengembangkan kecerdasan secara menyeluruh
kegiatan ATP, guru menyampaikan aturan main, yaitu dengan kegiatan bermain bebas.
dan (6) setelah selesai kegiatan ATP, anak Sedangkan kegiatan At The Playground
mencuci kaki dan tangan terlebih dahulu. bertujuan mengembangkan kecerdasan kinestetik
Kegiatan pemutaran berbagai macam jenis atau gerak. Berbagai macam kegiatan fisik
lagu anak ketika anak datang dinilai dapat dilakukan baik secara individu maupun secara
mengembangkan kecerdasan musikal anak. Lagu kelompok (games). Sebelum melakukan kegiatan
yang biasa diputar bermacam-macam, antara lain ATP, anak mendengarkan aturan main dari guru,
lagu anak berbahasa Indonesia, lagu anak sehingga dalam hal ini kecerdasan linguistik anak
berbahasa Inggris, dan lagu anak berbahasa khususnya kemampuan mendengar dan
daerah. memahami perintah dapat berkembang.
Kegiatan pembiasaan ketika anak datang ke b) Kegiatan Awal
sekolah telah sesuai dengan prinsip-prinsip Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran yang tercantum dalam kegiatan awal di TK Sunshine meliputi, (1)
Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 yang kegiatan pengkondisian untuk berdoa, (2) berdoa
menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan bahasa Inggris, (3)
dilakukan secara bertahap berkesinambungan, kegiatan bernyanyi lagu rutinitas, menyapa anak,
dan bersifat pembiasaan. Kegiatan pembiasaan menanyakan kabar anak, dan menanyakan hari
yang ada di Taman Kanak-kanak Sunshine seperti tanggal yang dinamakan greeting circle, dan (4)
meletakkan sepatu dan tas, memasukkan uang kegiatan apersepsi yang disesuaikan dengan
koin pada celengan sambil menghitungnya dan subtema pada hari tersebut.
mencuci kaki serta tangan sebelum masuk kelas
10 Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke- 4 2015
Kegiatan berdoa yang dilakukan anak-anak brain gym dan story telling. Hal tersebut sesuai
d TK Sunshine menggunakan bahasa Inggris. Hal dengan dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang
tersebut merupakan salah satu bentuk pembiasaan tercantum dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun
yang dilakukan secara terus menerus. Tentu saja, 2009 yang menyatakan bahwa pemilihan metode
hal tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip yang tepat dan bervariasi. Selain dapat
pembelajaran yang tercantum dalam mengembangkan kecerdasan lnguistik, kegiatan
Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 yang apersepsi juga mengembangkan kecerdasan lain
menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran seperti kecerdasan intrapersonal ketika tanya
dilakukan secara bertahap berkesinambungan, jawab, tebak-tebakan, dan brain gym, kecerdasan
dan bersifat pembiasaan. Melalui pembiasaan visual spasial jika kegiatannya brain gym atau
berbahasa Inggris, maka kecerdasan linguistik membayangkan dan kecerdasan musikal jika
anak juga ikut berkembang. Anak akan belajar tebak-tebakan menggunakan lagu dan tepuk-
kosa kata baru sekaligus dapat memaknai dan tepuk.
mempraktekkannya secara langsung. c) Kegiatan Inti
Setelah anak-anak selesai berdoa, kemudian Menurut Munif Chatib (2012: 103) dalam
dilanjutkan dengan kegiatan bernyanyi, greeting bukunya berjudul Sekolah Anak-anak Juara
circle, dan apersepsi. Dalam proses tersebut telah menyatakan bahwa lingkungan belajar
sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang menyediakan akses yang mudah bagi seluruh
tercantum dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun murid kepada seluruh sarana yang melibatkan
2009 yang menyatakan bahwa proses tiap kecerdasan. Hal tersebut diterapkan di Taman
pembelajaran bersifat aktif, kreatif, interaktif, Kanak-kanak Sunshine, dimana di TK Sunshine
efektif, dan menyenangkan. Yang dimaksud aktif kegiatan inti yang berjumlah tiga kegiatan tidak
ialah anak dibebaskan bertanya ketika kegiatan selalu dilaksanakan di dalam kelas. Kegiatan
apersepsi. Interaktif ketika guru menanya kabar dapat dilakukan di halaman sekolah,
dan menyapa anak satu per satu menggunakan perpustakaan, ruang audio-visual, dapur, bahkan
bahasa Inggris. Menyenangkan ketika anak lingkungan sekitar sekolah. Dalam hal ini, guru
bernyanyi bersama-sama. Kegiatan bernyanyi, menyiapkan lingkungan belajar yang sesuai
baik lagu rutinitas maupun lagu sesuai tema dapat dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, seperti
mengembangkan kecerdasan musikal dan cooking day, drawing, spiritual day, role play,
kecerdasan linguistik. Selain bernyanyi,kegiatan drawing, membaca buku di perpustakaan dan
greeting circle juga dapat mengembangkan menonton film. Sarana dan prasarana dilibatkan
kecerdasan linguistik dan kecerdasan secara menyeluruh dalam pembelajaran, mulai
intrapersonal. Anak akan berlatih percaya diri dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir.
ketika ditanya tentang kabar, hari dan tanggal. Bebagai kegiatan inti setiap hari juga
Selain itu, dalam kegiatan apersepsi, dilakukan di Taman Kanak-kanak Sunshine.
terkadang guru menggunakan metode yang Berbagai kegiatan seperti membentuk, melipat,
beragam, seperti tanya jawab, tebak-tebakan, menempel, memasak atau cooking day, bermain
Penerapan Kurikulum Berbasis .... (Eka Oktavianingsih) 11
berbagai APE, mencocok, pemainan koopeartif, sedangkan ketika bermain bebas, anak terbiasa
menonton film, role play dilakukan ketika tidy up atau membereskan peralatan main ketika
kegiatan inti. Sehingga kecerdasan-kecerdasan bermain bebas di dalam kelas. Hal tersebut telah
anak dapat dikembangkan dengan kegiatan- sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang
kegiatan tersebut. Tidak jarang dalam satu tercantum dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun
kegiatan inti dapat mengembangkan lebih dari 2009 yang menyatakan bahwa kegiatan
satu jenis kecerdasan. Misalnya kegiatan pembelajaran dilakukan secara bertahap
menempel daun sesuai pola. Selain dapat berkesinambungan, dan bersifat pembiasaan.
mengembangkan kecerdasan visual spasial, Kegiatan pembiasaan cuci tangan dapat
kegiatan tersebut juga dapat mengembangkan mengembangkan kecerdasan interpersonal dan
kecerdasan kinestetik. Meskipun demikian, naturalis anak, begitu pula dengan kegiatan
kegiatan mengerjakan worksheet atau Lembar berbagi bekal makanan. Kegiatan tidy up atau
Kerja Anak (LKA) tetap ada pada kegiatan inti. beres-beres mainan dapat mengembangkan
Satu dari tiga kegiatan inti berupa kegiatan kecerdasan intrapersonal serta kinsetetik anak.
mengerjakan worksheet. Akan tetapi, LKA yang Kegiatan bermain bebas juga dapat
digunakan oleh TK Sunshine dilengkapi dengan mengembangkan berbagai kecerdasan seperti
stiker bintang yang dapat ditempel ketika anak kecerdasan kinestetik (apabila anak bermain
sudah selesai mengerjakannya. Pemberian dengan bergerak), kecerdasan interpersonal dan
variasi-variasi kegiatan pembelajaran tersebut kecerdasan linguistik (apabila anak bermain
telah sesuai dengan pendapat dari Campbell dkk. dengan temannya), kecerdasan visual spasial dan
(2006: 256) yang menyatakan bahwa kurikulum logis matematis (apabila anak bermain APE
berbasis Multiple Intelligence membantu guru tertentu seperti puzzle, pasak geometri, dan
memasukkan variasi pembelajaran yang lebih maze), dan kecerdasan intrapersonal (apabila
luas. Dengan variasi-variasi pembelajaran anak bertanggungjawab atas mainan yang
tersebut, diharapkan anak akan memiliki rasa digunakan).
ingin tahu tinggi, antusias dengan setiap kegiatan, Kegiatan makan bersama atau snacktime
dan tidak mudah bosan. telah sesuai dengan Permendiknas Nomor 58
d) Istirahat Tahun 2009 bahwa salah satu prinsip-prinsip
Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran yaitu mengintegrasikan kesehatan,
istirahat di Taman Kanak-kanak Sunshine gizi, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan.
meliputi kegiatan snacktime atau makan bersama Hal tersebut dikarenakan menu yang disajikan
dan bermain bebas. Pembiasaan-pembiasaan dalam makan bersama juga telah ditetapkan oleh
dilakukan pada masing-masing kegiatan tersebut, sekolah (sayur, nasi, lauk) meskipun kadangkala
baik kegiatan makan bersama maupun bermain anak membawa bekal makanan sehat dengan
bebas. Ketika makan bersama terdapat ketentuan sehat dan bergizi (makanan bersayur
pembiasaan seperti cuci tangan, berdoa sebelum dan buah) pada hari-hari tertentu. Ketika makan
dan sesudah makan, dan berbagi bekal makanan, bersama, guru juga mengajak anak membicarakan
12 Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke- 4 2015
tentang makanan yang mereka makan, dan alasan dilakukan secara bertahap berkesinambungan,
mengapa mereka perlu memakan sayuran dan dan bersifat pembiasaan.
makanan yang bergizi.
e) Kegiatan Akhir
Berdasarkan hasil penelitian bahwa kegiatan 3. Evaluasi Pembelajaran
akhir di Taman Kanak-kanak Sunshine berupa Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pelaksanaan kegiatan awal yang belum dilakukan di Taman Kanak-kanak Sunshine
terlaksana, pengkondisian anak, refleksi kegiatan bahwa evaluasi pembelajaran meliputi evaluasi
selama satu hari, penyampaian pesan harian, harian dan mingguan. Evaluasi harian berupa
berdoa bersama, dan mengucapkan kata penilaian langsung (rewards berupa stiker
perpisahan (good bye atau bye-bye). maupun gambar) dan penilaian secara tertulis
Ketika refleksi, guru memancing anak untuk dengan format delapan kecerdasan yang berupa
mengingat kembali apa yang telah mereka simbol-simbol (seperti ●, , , dan ). Simbol-
lakukan selama di sekolah, mulai dari datang simbol terebut memiliki arti. Simbol ● artinya
hingga akan pulang. Anak mengungkapkan anak telah berkembang sangat baik, simbol 
pendapat langsung pada saat itu dan guru artinya anak telah berkembang sesuai harapan,
memberikan umpan balik serta penguatan simbol artinya anak berkembang namun
terhadap jawaban anak-anak. dengan bantuan guru, sedangkan simbol 
Menurut Campbell dkk. (2006: 238) bahwa artinya anak belum berkembang.
guru dapat melibatkan anak dalam merencakan Teknik penilaian yang digunakan yaitu
pembelajaran esok hari. Namun, pelibataan anak observasi, percakapan, tanya jawab, hasil karya,
dalam merencanakan kegiatan pembelajaran esok penugasan, serta unjuk kerja. Pemilihan teknik
hari belum terlihat pada kegiatan akhir di TK penilaian berdasarkan pada aspek kecerdasan
Sunshine. Anak belum diajak merencanakan yang akan dinilai atau dievaluasi. Evaluasi harian
kegiatan yang akan dilaksanakan pada esok hari yang digunakan di TK Sunshine telah sesuai
sehingga pemilhan kegiatan sepenuhnya berada di dengan standar penilaian Pendidikan Anak Usia
tangan guru. Dini menurut Permendiknas Nomor 58 Tahun
Pembiasaan pada kegiatan akhir telah 2009. Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009
terlihat, di mana anak dibiasakan berdoa, bahwa teknik penilaian, berupa pengamatan,
mengucapkan kata perpisahan (good bye) kepada penugasan, unjuk kerja, pencatatan anekdot,
temannya dan guru dan bersalaman dengan guru. percakapan/dialog, laporan orang tua, dan
Pembiasan-pembiasaan tersebut ditujukan agar dokumentasi hasil karya anak (portofolio), serta
kecerdasan interpersonal anak dapat berkembang. deskripsi profil anak.
Pembiasaan di akhir kegiatan sudah sesuai Munif Chatib (2012: 61) menyatakan bahwa
dengan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 penilaian dari kegiatan belajar mengajar
yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan penilaian autentik. Penilaian
autentik mencakup tiga ranah kemampuan yaitu
Penerapan Kurikulum Berbasis .... (Eka Oktavianingsih) 13
afektif, psikomotorik serta kognitif siswa. (bahasa, logis matis, visual spasial, musik, tubuh,
Penilaian autentik menggunakan rubrik penilaian intrapersonal, interpersonal, dan alam) yang
untuk menentukan kriteria penilaian setiap disesuaikan dengan tema bulan tersebut. Laporan
aktivitas belajar. Hal tersebut juga didukung perkembangan semester, berupa uraian
dengan pendapat Tadkiroatun Musfiroh (2005: perkembangan dari kelima aspek perkembangan
295) yang menyatakan bahwa proses evaluasi (nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, fisik
atau penilaian, kurikulum berbasis Multiple motorik, dan sosial emosional) yang telah dicapai
Intelligence menggunakan penilaian autentik anak. Laporan perkembangan semester ditujukan
(autenthic assesment) yang mengacu pada kriteria kepada orangtua. Kedua laporan perkembangan
tertentu, memiliki titik acuan tertentu, dan tersebut ditujukan kepada orang tua. Laporan
bersifat ipsatif, yakni mampu membandingkan perkembangan di TK Sunshine telah sesuai
prestasi siswa pada saat ini dengan masa lalunya. dengan standar penilaian Pendidikan Anak Usia
Akan tetapi, penilaian di TK Sunshine belum Dini menurut Permendiknas Nomor 58 Tahun
sesuai dengan pendapat Munif Chatib dan 2009 menyatakan bahwa dalam pengelolaan
Tadkiroatun Musfiroh. Ketidaksesuaian tersebut hasil, berupa pengelolaan dari laporan
dikarenakan belum adanya rubrik penilaian yang perkembangan anak berdasarkan informasi yang
digunakan dalam proses penilaian sehingga tersedia, selanjutnya akan diberikan kepada
kriteria penilaian belum jelas dan belum orangtua/wali murid
universal. Faktor Penghambat dan Pendukung
Menurut Tadkiroatun Musfiroh (2005: 296- Berdasarkan hasil wawancara di TK
302) terdapat empat cara dalam penilaian autentik Sunshine, maka dapat diketahui bahwa faktor
yaitu observasi, catatan anekdotal, checklist dan penghambat dalam penerapan kurikulum berbasis
portfolio. TK Sunshine menggunakan teknik Multiple Intelligence adalah kadangkala guru
penilaian berupa observasi, percakapan, tanya belum menyiapkan pembelajaran dan belum
jawab, hasil karya, penugasan, serta unjuk kerja. melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan
Hanya terdapat satu teknik penilaian yang sesuai perencanaan pembelajaran, dan (b) faktor
dengan pendapat Tadkiroatun Musfiroh, yaitu pendukung dalam penerapan kurikulum berbasis
teknik observasi, sedangkan catatan anekdotal, Multiple Intelligence adalah ketersediaan sarana
checklist dan portfolio belum digunakan dalam dan prasarana yang memadai serta dukungan dari
proses penilaian di TK Sunshine. orangtua atau wali murid.
Penilaian mingguan yang terdapat di TK
Sunshine berupa penilaian secara tertulis berupa SIMPULAN DAN SARAN
simbol-simbol (seperti ●, , , dan ) yang
Simpulan
merupakan rekapitulasi dari penilaian harian Penerapan kurikulum berbasis Multiple
selama satu minggu. Sedangkan laporan Intelligence di Taman Kanak-Kanak Sunshine
perkembangan bulanan, berupa uraian Kalasan meliputi tiga proses, antara lain:
perkembangan dari kedelapan aspek kecerdasan
14 Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke- 4 2015
Perencanaan pembelajaran meliputi delapan kecerdasan dan tema bulan itu, serta
perencanaan program semester (prosem), laporan perkembangan semester yang sesuai
perencanaan kegiatan mingguan (RKM), dan dengan dinas; dan (4) Faktor penghambat yaitu
perencanaan kegiatan harian (RKH). Indikator kadangkala guru belum menyiapkan
tiap-tiap kecerdasan jamak yang ada pada pembelajaran dan belum melaksanakan
Rencana Kegiatan Harian, Rencana Kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan
Mingguan serta program semester saling pembelajaran serta faktor pendukung berupa
berkaitan (sinkron), karena Rencana Kegiatan sarana prasarana yang memadai dan dukungan
Harian dibuat berdasarkan Rencana Kegiatan orangtua atau wali murid.
Mingguan sedangkan Rencana Kegiatan Faktor penghambat dan pendukung dalam
Mingguan disusun berdasarkan prosem. penerapan kurikulum berbasis Multiple
Sedangkan pemilihan tema pada perencanaan Intelligence di TK Sunshine sebagai berikut.
pembelajaran berdasarkan tema dari dinas. 1. Faktor penghambat yaitu kadangkala guru
Pelaksanaan pembelajaran meliputi: (a) belum menyiapkan media pembelajaran dan
kegiatan luar atau at the playground yang berisi melaksanakan pembelajaran yang sesuai
pembiasaan-pembiasaan, bermain bebas dan dengan perencanaan pembelajaran yang telah
aktivitas fisik, (b) kegiatan awal yang berupa disusun sebelumnya.
pengkondisian berdoa, berdoa dengan bahasa 2. Faktor pendukung yaitu ketersediaan sarana
Inggris, greeting circle, serta dilanjutkan dengan dan prasarana yang memadai dan dukungan
apersepsi, (c) kegiatan inti yang terdiri dari tiga orangtua.
kegiatan, di mana kegiatan tersebut beragam,
Saran
seperti drawing, cooking day, membaca buku di
Saran bagi pendidik PAUD yaitu agar dapat
perpustakaan, menonton film, dan sebagainya, (d)
memanfaatkan dan memaksimalkan sarana dan
istirahat yang digunakan untuk makan bersama
prasarana yang telah ada di sekolahnya sebagai
dan bermain bebas, serta (e) kegiatan akhir yang
lingkungan belajar yang memfasilitasi kecerdasan
meliputi pelaksanaan kegiatan awal yang belum
anak sekaligus mendukung penerapan kurikulum
terlaksana, refleksi kegiatan satu hari,
berbasis Multiple Intelligence. Selain itu,
penyampaian pesan harian, bernyanyi dan berdoa
alangkah lebih baik lagi apabila pendidik dapat
menggunakan bahasa Inggris.
mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan yang
Evaluasi pembelajaran yaitu evaluasi harian
telah direncanakan sebelumnya (tercantum dalam
terdiri dari penilaian langsung dengan rewards
prosem, RKM, dan RKH). Penilaian yang
berupa gambar es krim dan sticker bintang serta
digunakan juga sebaiknya menggunakan prinsip-
penilaian tertulis dengan diberi tanda ●, , ,
prinsip dan teknik dari penilaian autentik
dan  yang masing-masing memiliki makna
(authentic assessment).
pada setiap indikator kecerdasan yang
Saran bagi peneliti selanjutnya yaitu agar
dikembangkan, evaluasi mingguan, laporan
dapat meneliti lebih lanjut penerapan kurikulum
perkembangan bulanan yang mengacu pada
Penerapan Kurikulum Berbasis .... (Eka Oktavianingsih) 15
berbasis Multiple Intelligence di tingkat Taman
Kanak-kanak dengan melibatkan orangtua
sebagai subjek penelitian dan
mendokumentasikan setiap kegiatan
menggunakan video.
Rizal Assidiq dkk. (2012). Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Berbasis Pendekatan Kecerdasan
Majemuk sebagai Sebuah Inovasi dalam
Anita Yus. (2011). Model Pendidikan Anak Usia Pendidikan di SMA IT Asy Syifa Subang.
Dini. Jakarta: Kencana. Diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.
Campbell, L., Campbell, B. & Dickinson, D. _PENDIDIKAN_MANAJEMEN_PERKA
(2006). Metode Praktis Pembelajaran NTORAN/132296305-RASTO/Inovasi
Berbasis Multiple Intelligence. (Alih pada tanggal 4 April 2014 pukul 12:21
bahasa: Tim Intuisi). Depok: Intuisi Press. WIB.
Lwin, M., Kho, A., Lyen, K. & Sim, C. (2008). Tadkiroatun Musfiroh. (2005). Bermain Sambil
How to Multiply Your Child's Intelligence.
Belajar dan Mengasah Kecerdasan
Cara Mengembangkan Berbagai
(Stimulasi Multiple Intelligence Anak Usia
Komponen Kecerdasan. (Alih bahasa:
Taman Kanak-kanak). Jakarta:
Christine Sudjana). Jakarta: Penerbit Departemen Pendidikan Nasional,
Indeks. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Miles, M. B & Huberman, A. M. (2014). Analisis Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga
Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan
Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Tinggi.
Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press. Trianto. (2011). Desain Pengembangan
Munif Chatib. (2012). Sekolah Anak-anak Juara. Pembelajaran Tematik. Jakarta: Kencana
Bandung: Penerbit Kaifa. Prenada Media Group.
Oemar Hamalik. (2007). Dasar-dasar Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Sistem Pendidikan Nasional.
Remaja Rosdakarya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
58 Tahun 2009 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990
tentang Pendidikan Pra Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai