Tempat Penitipan Anak Dan Paud
Tempat Penitipan Anak Dan Paud
di Denpasar
PROPOSAL SEMINAR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Seminar Tugas Akhir Pada Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Udayana
Disusun Oleh :
NIM. 1419251030
Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Udayana
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas
rahmatNya sehingga penulis dapat menyusun proposal seminar dengan judul Tempat Penitipan
Anak dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Adapun penyusunan proposal seminar tugas akhir ini dilakukan sebagai salah satu syarat
penyusunan Seminar Tugas Akhir yang dalam hal ini dilakukan melalui design di Jurusan
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana dan selanjutnya proposal ini sebagai
pertimbangan pihak terkait untuk dilanjutkan ke bentuk laporan seminar tugas akhir.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan proposal seminar ini, oleh karena
itu bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sangat peneliti harapkan demi hasil penelitian yang
lebih baik.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada ketua dan civitas akademika Jurusan
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana yang senantiasa memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis. Semoga hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis umumnya bagi pembaca.
Penyusun,
PROPOSAL SEMINAR
I. Judul
Tempat Penitipan Anak dan Pendidikan Anak Usia Dini di Denpasar
Angapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia Sekolah Dasar (7 tahun)
ternyata tidak benar . Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia Taman Kanak-Kanak (4-6
tahun) pun dianggap sudah terlambat. Menurut hasil penilitian , pada usia 4 tahun pertama ,
separuh kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk. Artinya , kalau pada usia tersebut
otak anak tidak mendapat rangsangan yang maksimal, maka potensi otak anak tidak akan
berkembang secara optimal.
Anak adalah potensi utama bagi masa depan bangsa. Mereka tidak hanya sebagai cikal
bakal penerus bangsa, tetapi juga sebagai individu yang diharapkan memiliki daya saing
tinggi. Mereka memegang peranan penting dan tanggung jawab yang besar bagi bangsa.
Kepribadian dan kualitas individu pada masa dewasa sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan
pendidikan yang diperoleh pada masa kanak-kanak Pemeliharaan kesehatan bagi anak-anak
juga sangat penting. Kualitas anak sangat dipengaruhi kesehatan selama masa tumbuh
kembang anak. Anak pada golongan usia dini adalah masa rawan sehingga perlu mendapat
pelayanan kesehatan lebih dalam karena anak mudah terinfeksi atau kekurangan gizi. Oleh
karena itu, diperlukan perhatian khusus terhadap anak-anak tentang pendidikan dan
pemantauan kesehatan dalam proses perkembangan mereka.
Namun seiring dengan proses modernisasi, terutama di kota Denpasar sebagai ibu kota
Provinsi Bali antara lain ditandai dengan bergesernya peran dan fungsi keluarga. Banyaknya
wanita atau ibu yang tidak hanya berfungsi sebagai pendamping suami dan pengasuh anak
dalam keluarga, tetapi juga berfungsi sebagai pencari nafkah telah menandai adanya
perubahan fungsi dan peran wanita atau ibu. Beberapa alasan seorang wanita bekerja antara
lain karena faktor ekonomi, untuk mengatasi kebosanan dan kesepian dirumah, keinginan
untuk berteman, mengejar karier, mengejar status, dan lain-lain. Hal ini mengakibatkan anak-
anak tidak memperoleh kasih sayang secara penuh sehingga kebutuhan dasar anak untuk
proses tumbuh kembangnya tidak terpenuhi secara optimal. Kebutuhan dasar bagi anak
berupa kebutuhan fisik , kasih sayang/emosi, dan pendidikan pra sekolah yang seharusnya
menjadi tanggung jawab orangtua.
Dari problematika tersebut, maka dibutuhkan suatu wadah untuk perawatan serta
pengembangan anak usia dini baik dari segi pengasuhan, pendidikan dan gizi maupun
kesehatan . Pendidikan Anak Usia Dini dapat di tempuh melalui pendidikan formal dan non
formal. Pendidikan Formal yang merupakan dasar awal pendidikan anak yaitu ditempuh
melalui Taman Kanak-Kanak, dan pendidikan nonformal ditempuh melalui kelompok
bermain (playgroup) dan Taman Penitipan Anak (TPA). Dengan demikian, nantinya anak
akan selalu mendapat kecukupan kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan terlindung dari bahaya
yang mungkin terjadi ( kecelakaan, keracunan, penganiayaan, dan lain-lain). Anak akan tetap
mendapatkan perhatian dalam tumbuh kembangnya secara optimal, sementara ibu dan
ayahnya dapat bekerja diluar rumah dengan tenang.
V. Pemahaman proyek
TPA adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya dilaksanakan pada
saat jam kerja. TPA merupakan upaya yang terorganisasi untuk mengasuh anak-anak di luar
rumah mereka selama beberapa jam dalam satu hari bilamana asuhan orang tua kurang dapat
dilaksanakan secara lengkap. Dalam hal ini, pengertian TPA hanya sebagai pelengkap
terhadap asuhan orang tua dan bukan sebagai pengganti asuhan orang tua (Perserikatan
Bangsa-bangsa, 1990
B. Teknik Pembahasan
Teknik pembahasan yang digunakan adalah :
a. Metode Deskriptif
Dapat memaparkan dan menjelaskan berbagai proses perancangan Tempat Penitipan
Anak dan PAUD
b. Metode Komparatif
Yaitu teori-teori yang didapat pada kuliah maupun literatur-literatur yang ada,
digunakan untuk kebutuhan di lapangan.
VII. Daftar Pustaka
Ahmad, Kasina dan Hikmah, S,Pd. (2005). Perlindungan dan Pengasuhan Anak
Usia Dini. Jakarta: Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan
Perguruan Tinggi.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. (2004). Konsep Dasar Pendidikan Anak
Usia Dini. Jakarta: Dirjen PAUD
http://khariztmakids.wordpress.com/2011/01/24/taman-penitipan-anak/
http://www.scribd.com/doc/37651656/Urgensi-Pendidikan-Usia-Dini
http://balai-pengembangan-pendidikan-nonformaldan-informal/taman-penitipan-anak/