Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Uraian Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Tujuan di laksanakannya praktik kerja lapangan (PKL)antara lain

1. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha.


2. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang di perlukan
siswa untuk memasuki dunia usaha.
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktifikasi terhadap siswa sebagai
persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang
sesungguhnya.
4. Meluaskan wawasan dan padangan siswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan pada tempa dimana siswa melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
5. Mewujudkan siswa yang memiliki etos kerja yang
melipui:kemampuan kerja,motivasi kerja,inisiatif,kreativitas, hasil
pekerjaan yang berkualitas disiplin waktu dan kerajinan dalam
bekerja

B. Uraian Tujuan Pembuatan Laporan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan praktik ini antara lain:


1. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan PKL
2. Agar siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang
didapatkan dari sekolah yang berhubungan dengan hasil PKL
3. Siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan yang dapat di uji
keilmiahannya.

1
C. Manfaat pratik kerja lapangan
Adapun manfaat dari pembuatan laporan praktik ini antara lain:
1. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri di lapangan sehingga
setelah selesai dari sekolah menengah kejuruan (SMK)dapat langsung
terjun ke lapangan kerja industri.
2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang
profesional dan handal
3. Unuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah dan
juga sesuai visi dan misi sekolah menengah kejuruan (SMK

2
Bab II

Uraian Umum

A. Sejarah Perusahaan
Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) terbentuk berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pertanian Nomor:796/Kpts/OT/210/12/1994 tanggal 13
Desember1994. Balai penelitian tanaman hias merupakan unit pelaksanaan
bidang tekhnis bidang penelitian tanaman hias di bawah koordinasi pusat
penelitian dan pengembangan holtikultura. Badan penelitian dan
pengembangan pertanian, dengan struktur organisasi, I eselon III, III eselon
IV,dan VI eselon V serta jabatan dan fungsional lainnya.

Gambar 1.Kantor Balai Penelitian Tanaman Hias


Balai Penelitian Tanaman Hias dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai unit pelaksana teknisberlokasi di Pasarminggu Jakarta,
membawahi 2 (dua) instalasi yaitu Instalasi Tanaman Hias Cipanas dan
Instalasi Tanaman Hias Segunung.

Selama kurun waktu 7 (tujuh) tahun (1995–2001) Balai Penelitian


Tanaman Hias telah menghasilkan teknologi varietas unggul tanaman hias,

3
antaralain Anggrek, krisan, mawar, lili, anthurium, gladiol, taphenochileus
ananasae, zingiber, dan garbera. Kegiatan Balai Penelitian Tanaman Hias
terus berkembang, hasilnya telah dilakukan melalui komersialisasi hasil
penelitian dengan bekerjasama diantara Dinas, Instansi Pemerintah, Perguruan
Tinggi serta Perusahaan Swastalainnya.

Mulaitahun 2001 Balai Penelitian Tanaman Hias berpindah tempat dari


Pasarminggu Jakarta ke Segunung yaitu Jl.Raya Ciherang Pacet Cianjur.
Kegiatan penelitian terus berjalan seiring dengan perubahan-perubahan tugas
pokok dan fungsi sebagai unit pelaksana teknis.

Pada bulan Januari 2002 sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian


Nomor63/Kpts/OT.210/1/2002 tanggal 29 Januari 2002 ditetapkan kembali
tugas pokok dan fungsi Balai Penelitian Tanaman Hias yaitu sebagai unit
pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengembangan berada dibawah
tanggung jawab langsung kepala pusat penelitian dan pengembangan
holtikultura.

Struktur Organisasi Balai Penelitian Tanaman Hias tahun 2002 terdapat


perubahan menjadi 1 eselon III, 3 eselon IV serta kelompok jabatan fungsional
lainnya didukung 3 Kebun Percobaan antara lain :1.Kebun Percobaan
Tanaman Hias Cipanas (Eksinstalasi Tanaman Hias Cipanas),2.Kebun
Percobaan Tanaman Hias Segunung (Eksinstalasi Tanaman Hias
Segunung),3.Kebun Percobaan Tanaman Hias Pasarminggu Jakarta
(Eksintalasi Balai Penelitian Tanaman Hias Jakarta).
 Moto,Visi Dan Misi Balai
a. Ramah, transparan dan terpercaya.
b. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya penelitian serta
memanfaatkannya secara efisien dan efektif

4
B. Struktur Organisasi

Tabel 1.Struktur Organisasi

C. Kepegawaian
Jumlah pegawai negeri sipil pada tahun 2016 berjumlah sebanyak 130
orang, jumlah tenaga berpendidikan S3 bejumlah 7 orang,S2 sebanyak 7 orang
Dan S1 berjumlah 13 orang
D. Disiplin Kerja/Tata Tertib
1. Tepat waktu.
Jam kerja senin s/d jumat 07.30 s/d 16.00
2. Pakaian teratur
3. Istirahat dari jam 12.00 s/d 13.00

E. Pemeliharan Tempat Kerja


1. Ringkas (Seiri), yaitu pemilahan, mana yang perlu dan mana yang tidak
perlu. Apabila yang tidak perlu lebih baik disimpan atau disisihkan saja.

5
2. Rapi (Seiton), yaitu penataan, menata yang di perlukan agar efisien jika
digunakan. Faktor yang perlu diperhatikan ketika penataan adalah
frekuensi pemakaian, pengelompokan jenis, dan kemuahan penggunaan.
3. Resik (Seisou), yaitu pembersihan, langkah-langkahnya adalah
menentukan sumber kotoran, menentukan yang paling
kotor,membersihkan sambil memastika apakah fungsinya masih baik,
memberi tanda bagian yang tidak atau kurang berfungsi, membuat jadwal
perbaikan atau mengganti bagian yang kurang atau tidak berfungsi
4. Rawa (Seitsuke), yaitu pemeliharaan. Tujuannya adalah memelihara agar
tetap bersih, tidak membuat sumber kotoran baru, menghilangkan sumber
kotoran yang lama, dan menjaga kebersihan dan kesehatan.
5. Rajin (Shitsuke), yaitu pembiasaan. Artinya melaksanakan 5R diatas,
serta melaksanakan peraturan perusahaan dengan kontinyu.
Untuk bisa melaksanakan 5R diatas,butuh sebuah syarat,yaiu
 Disiplin pribadi
 Peningkatan moral
 Kerja sama tim

6
BAB III
URAIAN KHUSUS
A. Latar Belakang Tanaman Anthuium
Tanaman hias anthurium, sebelumnya telah dibahas cara budidaya
tanaman hias keladi red star yang juga merupakan salah satu jenis tanaman
hias daun. Tanaman hias anthurium sendiri merupakan salah satu jenis
tanaman hias yang cukup populer dikalangan pecinta tanaman hias ataupun
sekedar untuk menjadikan hiasan di taman atau pekarangan rumah untuk lebih
mempercantik rumah hunian.
Anthurium berasal dari bahasa Yunani yang berarti bunga
ekor. Disebut bunga ekor karena tanaman ini berbentuk jantung dan memiliki
tongkol (spandiks) yang menyerupai ekor dibagian tengahnya. Awalnya,
Anthurium tumbuh di Benua Amerika yang beriklim tropis, seperti Peru,
Kolumbia, dan Amerika Latin.Dari sana, anthurium menyebar ke daerah-
daerah tropis di berbagai belahan dunia.Anthurium adalah tanaman dengan
jenus terbanyak diperkirakan ada sekita 1000 jenus
Tanaman anthurium adalah jenis tanaman hias yang berasal dari dataran
Amerika, tepatnya dari daerah Amazon yang memiliki iklim tropis. Dimana
indonesia sendiri juga merupakan daerah tropis, sehingga tanaman yang satu
ini juga bisa tumbuh subur jika ditanam di wilayah Indonesia.
Daya tarik utama dari anthurium terdapat pada bentuk daunnya yang
indah, unik, dan bervariasi. Pada umumya daun yang dimilikinya memiliki
warna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga
membuat tanaman hias ini tampak kekar namun tetap memancarkan
keanggunan tatkala dewasa. Tanaman ini dulunya juga menjadi hiasan taman
dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa, sehingga dikenal sebagai tanaman para
raja.
Secara umum sebenarnya anthurium dibedakan menjadi dua yaitu jenis
anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun memiliki daya
pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan
anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid
maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga

7
potong. Akan tetapi yang dibahas kali ini adalah cara budidaya tanaman hias
daun anthurium.
Budidaya tanaman anthurium boleh dibilang cukup diminati,
dikarenakan profit atau keuntungan yang bisa diperoleh lumayan banyak.
Selain itu proses budidayanya juga terbilang cukup mudah.

B. Jenis-Jenis Anthurium

Tanaman anthurium dibedakan menjadi dua golongan yaitu anthurium


daun dan anthurium bunga.Anthurium daun berciri kemenarikan pada
daunnya mulai dari bentuk,ukuran,dan kemenonjolan uratnya.Sedangkan
anthurium bunga ciri kemenarikannya pada bunganya yang berwarna-
warni.Tapi yang membahas hanya anthurium daun saja.
1. Anthurium Jemanii
Bentuk daun anthurium jenis ini panjang menyerupai bentuk jantung
dan cukup tebal.Ukurannya bisa mencapai 1,5 meter.Tangkainya pendek
dan urat-urat daunnya terlihat jelas.Yang menarik pada anthurium jenis
ini adalah,warna daunnya yang berwarna hijau,sedangkan daun yang
muda berwarna kemerah-merahan.cara perkembang biakannya bisa
dilakukan dengan setek batang,anakan,dan penyilangan. Anthurium
jemani terbagi dua yaitu:
a. Anthurium jemanni jaipong
Daun anthurium jenis ini cukup tebal.Bentuknya melengkung
dengan ujung menjutai,agak bengkok.cara perkembang biakan jenis
anthurium ini bisa dilakukan dengan cara setek batang,anakan,atau
penyilangan.
b. Anthurium Hookeri
Anthurium jenis ini terkenal dengan sebutan Bird's Nest
Anthurium yang berarti anthurium sarang burung.Bentuk daunnya
lanset,besar,dan indah.Permukaannya halus,tidak berbulu dengan warna
hijau kecoklatan.Lebarnyamencapai 35cm dan panjang sampai

8
60cm.Sementara itu,tangkai daunnya berwarna hijau
mengkilap,pendek,kaku,tebal,dan bergelombang.

2. Anthurium Wave Of Love


Anthurium wave of love atau biasa di sebut gelombang cinta
adalah jenis anthurium daun yang banyak di jumpai dipasaran.Bentuk
daunnya bergelombang dan sangat indah permukaan daunnya berwarna
hijau mengkilap dengan urat-urat yang terlihat jelas.Bila daun yang
tumbuh sangat banyak,tangkai hampir tidak terlihat saking pendeknya.
Anthurium jenis ini pernah menjadi tanaman hias populer dan
fenomenal.Tidak peduli dengan harganya yang tinggi,tanaman ini tetap
diburu oleh pecinta tanaman hias.sudah komersial dari segi
namanya,bentuknya juga sangat memukau. Daun besar lebar
bergelombang menjadi poin utama bunga ini.Mungkin itu alasan mengapa
dinamakan tanaman gelombang cinta,karena gelombang daunnya
membuat orang jatuh cinta untuk memeliharanya.

C. Morfologi Dan Taksonomi Tanaman Anthurium


1. Morfologi akar anthurium
Tanaman anthurium mempunyai perakaran yang banyak dan berwarna
putih, serta pertumbuhannya menyebar ke segala arah. Oleh karena itu,
tanaman ini membutuhkan media tanam yang porous.

2. Morfologi Batang Anthurium


Tanaman anthurium mempunyai batang yang tidak terlihat karena
terbenam di dalam tanah atau media tanam. Jika sudah dewasa, batang
anthurium akan berkembang dan membesar menjadi bonggol. Batang
anthurium berbuku-buku, tidak berkayu dan cenderung berair. Jika
tanaman sudah tua, akan banyak daun bagian bawah yang rontok dan
batang akan terlihat di atas permukaan tanah. Tanaman anthurium adalah
tanaman evergreen yang tidak mengenal fase dormansi. Tanaman ini

9
biasanya hidup secara epifit dengan menempel di tanaman lain, atau bisa
juga hidup secara terrestrial di dasar hutan.
3. Morfologi Daun Anthurium
Tanaman anthurium memili susunan daun yang kompak dan tebal
serta kaku. Bentuk daunnya bermacam macam mulai dari berbentuk
seperti jantung, lonjong, lancip dan memanjang. Ujung daun meruncing
serta pertulangan daun besar dan menonjol. Permukaan daun mengkilap
dan terdapat gurat yang terlihat jelas. panjang daun anthurium ini sekitar
10 sampai 30 cm.
4. Morfologi Bunga Anthurium
Tanaman anthurium memiliki bunga berumah satu, yaitu dalam satu
bunga terdapat sel gamet betina dan sel gamet jantan. Bunga anthurium
ini terdiri dari tangkai, mahkota dan tongkol, kemudian semua bunga ini
menjadi satu kesatuan membentuk layaknya ekor. Bunga jantan ditandai
dengan keberadaan benang sari sedangkan bunga betina ditandai dengan
lendirnya. Putik dan tepung sari menempel di tongkol.
5. Morfologi Buah dan Biji Anthurium
Tanaman anthurium memiliki buah yang berbentuk bulat dan
menempel di tongkol. Buah anthurium muda berwarna hijau dan buah
matangnya berwarna merah. Biji anthurium yang sudah masak akan lepas
dari tongkol dan digunakan untuk perbanyakan tanaman. Bibit anthurium
yang dihasilkan dari perbanyakan biji pada umumnya memiliki sifat
berbeda dari tetuanya.

10
Berdasarkan morfologi tersebut, maka kedudukan tanaman anthurium
dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan tampak pada klafikasi sebagai
berikut:
Divisi :Spermatophyta
Sub Divisi :Angiospermae
Kelas :Monocotyledonea
Ordo :Orchidales
Famili :Orchidaceae
Genus :Phalaenopsis
Spesies :Phalaenopsis amabilis

D. Syarat Tumbuh Anthurium


1. Lokasi
Pada dasarnya, di Indonesia, tanaman anthurium dapat beradaptasi
dengan baik di segala tempat: baik di dataran rendah maupun di dataran
tinggi. Namun untuk menjamin pertumbuhan anthurium yang bagus,
daerah atau lingkungan tumbuh ideal bagi anthurium adalah di dataran
menengah (medium) sampai dataran tinggi (antara 600 m – 1.400 m dpl).

2. Suhu
Anthurium daun tumbuh ideal di dataran sedang yang bersuhu 24—
28º C pada siang hari dan 18—21º C pada malam hari. Karena pada suhu
tersebut menyebabkan perangsangan produksi klorofil (zat hijau daun)
lebih banyak, sehingga warna daunnya menjadi lebih hijau. Namun,
tanaman yang gampang perawatannya ini juga dapat beradaptasi dengan
baik di daerah dataran rendah yang bersuhu 28—31º C pada siang hari
dan 21—25º C pada malam hari.

3. Kelembaban
Kelembapan adalah jumlah kandungan air di udara pada suatu
lokasi. Anthurium dapat hidup pada kelembapan cukup tinggi, yakni 60—

11
80%. Kalau kelembapan kurang dari 60%, tanaman akan cepat layu.
Sedangkan, jika kelembapan lebih dari 80% akan memicu tumbuhnya
jamur pada media sehingga mengancam kesehatan tanaman. Penyiraman
pada tanah atau semprotan air yang lembut pada tanaman dapat
meningkatkan kelembapan. Untuk mengukur kelembaban, gunakan
Higrometer, alat pengukur suhu, yang bisa dibeli di toko2/ apotek di kota
anda.

4. Sinar Matahari
Sebagai tanaman yang hidup di daerah menengah dan tinggi,
Anthurium tidak tahan terhadap panas matahari langsung. Tanaman
anthurium yang menerima sinar matahari secara langsung atau berlebihan
akan mengalami dehidrasi: daun-daunnya mongering atau hangus
terbakar. Sebaliknya bila kekurangan cahaya juga dapat mengakibatkan
pertumbuhan tanaman terganggu. Misalnya, daun menjadi pucat atau
lemas. Yang ideal, anthurium membutuhkan tempat yang semi teduh
(semi naungan). Kira-kira, lingkungan yang menerima sinar matahari
dengan intensitas cahaya sekitar 30-60 %. Jika Anda tinggal di dataran
rendah seperti Jakarta, atau Surabaya, sebaiknya menggunakan shading
net, yang berukuran 65% atau jika lokasi Anda di dataran menengah bisa
menggunakan shading net berukuran 55%.

5. Angin Dan Sirkulasi Udara


Angin dan sirkulasi udara berkaitan erat dengan hal-hal yang sudah
sebut di atas. Dalam kondisi suhu udara meninggi, maupun rendah
sirkulasi udara bisa menjaga kestabilan kelembaban.

6. Air
Seperti halnya pada tanaman lain, air merupakan unsur penting untuk
pembentukan akar, cabang, daun dan bunga. Namun dalam soal air, bagi
Anthurium bisa dibilang, “malu-malu tapi mau”. Tepatnya, dia
membutuhkan media tanam yang lembab. Penyiraman hanya dilakukan

12
bila media telah kering. Media yang becek tergenang air, tidak bersahabat
bagi tanaman ini. Kebanyakan air siraman, bisa membuat anthurium
celaka, karena akar anthurium membusuk. Penyiraman sebaiknya
dilakukan dua hari sekali hanya bila cuaca panas atau pada musim
kemarau. Tapi bila musim hujan, lihat kondisi dulu. Kalau media masih
basah, penyiraman tidak perlu dilakukan. Kalau bisa, selalu gunakan air
yang bersih dan bebas dari pencemaran.

E. Media Tanam
Media tanam memegang peranan penting bagi pertumbuhan dan kesehatan
anthurium.
a. Syarat Media Tanam
Derajat keasaman (pH) media tanam yang ideal bagi anthurium
adalah 6—7. Namun, anthurium masih mungkin hidup di media ber-
pH 5,5 atau 6,5. Pada pH 7 atau netral, anthurium dapat tumbuh
optimal karena ketersediaan unsur hara pada media terpenuhi dan ada
jaminan kemampuan akar dalam menyerap nutrisi atau zat hara. Angka
pH sangat penting karena berpengaruh pada kandungan unsur hara di
media. Media disebut masam (tanda media miskin hara) jika angka pH
di atas 7, dan disebut basa jika pH ada di bawah angka 7. Pada kondisi
media asam, . umumnya cendawan lebih mudah tumbuh, meski ada
juga cendawan yang tumbuh pada media ber-pH netral atau sedikit
basa seperti jamur fusarium. Cara untuk menaikkan pH media tanam,
taburkan dolomit secara bertahap. Dolomit mengandung kalsium dan
magnesium karbonat. Sebaliknya jika media dianggap terlalu basa, kita
bisa menaburkan belerang pada media tanam. Cara yang paling
praktis, ganti saja media tanamnya. Porositas adalah kemampuan
media dalam menyerap air. Tingkat porositas tanaman di setiap daerah
berbeda-beda. Di daerah dataran rendah yang berudara panas, sehingga
tingkat penguapannya tinggi, media harus mampu menahan air
sehingga tidak mudah kering. Sedangkan di daerah dataran sedang dan
tinggi yang umumnya sering hujan, gunakan media berporositas tinggi

13
atau tidak boleh mengikat air terlalu banyak. media yang digunakan
harus gembur, remah,dan subur. Steril artinya media harus terbebas
organisme yang dapat menyebabkan penyakit, seperti bakteri, spora,
jamur, dan telur siput. Cara melakukannya cukup gampang, ada yang
mengukus media tanam, menjemur seharian di terik matahari,
menyiram media dengan air panas, ada juga yang merebus pupuk
kandang sebelum digunakan. Cara lainnya yang sering dipraktikkan
adalah menebarkan Furadan atau Basamine G ke media tanam untuk
meracuni semut atau cacing.
b. Jenis dan Komposisi Media Tanam
Bahan organik yang digunakan bisa berupa pupuk kandang,
kompos, humus, cincangan pakis, serutan kayu, dan arang. Komposisi
media yang digunakan bisa berbeda-beda untuk setiap petani atau
nurseri, tergantung pada iklim setempat. Berikut beberapa variasi
komposisi media yang selama ini dianggap ideal.
 Pakis dan Sekam bakar (arang sekam) dengan perbandingan 1 : 4.
 Sekam bakar dan pupuk kandang yang difermentasi dengan
perbandingan 1: 1.
 Cacahan pakis dan kadaka (1:1).
 Pakis, humus, dan pupuk kandang (1:1:1).

F. Teknik Perbanyakan Tanaman Anthurium


1. Pebanyak Secara Generatif
Perbanyakan secara generatif di lakukan menggunakan
biji.keunggulan teknik ini antara lain dapat menghasilkan tanaman dalam
jumlah banyak dan tidak merusak tanaman induk.Teknik ini
memungkinkan untuk memperoleh tanaman yang lebih bervariasi karena
sifat keturunan bisa berbeda dengan induknya.Perbanyak generatif dapat
dilakukan dengan cara:
Teknik Persilangan
Bunga anthurium berbentuk tongkol.bunga jantan dan betina
terletak dalam satu tongkol. Bunga betina masak ditandai dengan

14
keluarnya lendir, sedangkan bunga jantan masak di tandai dengan
keluarnya benang sari berwarna kekuningan di sepanjang tongkol.
Untuk mendapatkan hasil silangan yang berkualitas bagus kita harus
mempertimbangkan beberapa hal.Misalnya, indukan harus berkualitas
bagus. Kriteria induk yang bagus adalah tidak dalam kondisi sakit,
bentuk daun dan coraknya indah sehingga di sukai banyak orang, mudah
dipelihara dan tahan terhadap penyakit.
Langkah-langkah penyilangan anthurium adalah:
1. Menyiapkan indukan dengan putik yang sudah masak, ditandai
dengan keluarnya lendir.
2. Menyiapkan bunga jantan yang sudah masak, ditandai dengan
munculnya benang sari.
3. Mengambil benang sari dengan kuas bersih atau cotton bud. Atau
bisa juga dengan tangan secara langsung
4. Mengoleskan ke kepala putik berulang-ulang selama 3 hari beruru-
turut supaya benang sari sungguh melekat pada kepala putik
5. Memberi lebel untuk mengingat tanggal persilangan dan nama
induknya

Keberhasilan dari penyerbukan ditandai dengan membengkaknya


tongkol,hal ini merupakan tanda terbentuknya buah.Selain itu, tangkai
tongkol tetap segar berwarna hijau. Biarkan buah berkembang , pada
mulanya berwarna kecoklatan, semakin tua akan berwarna merah.
Setelah 5-6 bulan buah siap di petik untuk di samai. Jangan memilih buah
yang masih melekat erat dalam tongkol karena masih muda tidak bagus
untuk di tabur. Dan sudah berumur 30-40 hari setelah semai (kanan)

2. Perbanyakan secara vegetati

15
a. Teknik Setek Batang
Stek batang ini adalah cara yang lebih simpel dan tergolong lebih mudah
dari pada menggunakan biji,cara stek batang anthurium langkah demi
langkahnya sebagai berikut. Cari anthurium yang sehat tanpa cacat,lalu
potong batang anthurium tersebut,ingat saat memotong akar juga harus
ikut,usahakan setiap batang potongan memiliki mata tunas lebih dari satu
biji. Setelah di potongan,segera olesi bekas potongan anthurium tersebut
menggunakan larutan fungisida untuk mencegah timbulnya jamur dan
bakteri. Selanjutnya potongan batang tersebut langsung bisa anda tanam
dengan media sekam bakar campuran coco peat..lakukan penyiraman
kembali dengan larutan fungisida. Dalam waktu 40 hari saja,tunas baru
dari potongan batang tersebut akan segera mengeluarkan tunas baru.
selamat sekarang anda bisa melakukan pembibitan tanaman anthurium
sendiri.
b. Teknik Pemisahan anakan
Anakan Anthurium biasanya muncul di samping tanaman induknya,
selain dalam rangka perbanyakan tanaman pemisahan anakan perlu
dilakukan agar tanaman tidak terlalu rimbun dan perakarannya tidak
berdesakan. Anakan sudah dapat dipisahkan dari imduknya apabila telah
mempunyai minimal 3 daun dan akar baru. Pemisahan anakan dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Menyiapkan tanaman yang sudah ada anakannya.
2) Mengeluarkan tanaman dai potnya, kurangi medianya agar batang
yang menghubungkan induk dan anakannya terlihat.
3) Memotong anakan menggunakan pisau yang tajam dan
steril/menggukan gunting stek, jangan sampai lupa sertakan akarnya
di anakan.
4) Memisahkan anakan dari induk, lalu oleskan pada bekas potongan
dengan fungsida dan zat pengatur tumbuh auksin unuk
mempercepat pertumbuhan akar.

16
5) Tanam anakan dalam media campuran pakis dan arang sekam
dengan perbandingan 1:1.
3. Perbanyak Secara In Vitro
In vitro merupakan kementerian kehutanan (2013) adalah suatu
percobaan untuk mengeahui proses-proses biologi yang dilakukan di
laboratorium atau biasa di lakukan dengan cara kultur jaringan. Perbanyak
secara in vitro merupakan suatu pengembangan teori yang menyatakan
bahwa sel atau jaringan tanaman pada dasarnya dapat di tanam secara
terpisah dalam suatu kultur.
Saat ini BALITHI menggunakan bagian daun sebagai sumber eksplan
tanaman anthurium, dalam prateknya ini sendiri, penulis hanya ikut serta
secara langsung sampai tahapan inisiasi hal ini dikarenakan memang proses
dari padaperbanyakan secara in vitro ini cukup lama disamping memang
fokus utama PKL Penulis adalah perbanyak secara setek,adapun tahapan
perbanyak kultur jaringan anthurium meliputi kegiatan persiapan dan
sterilisasi alat, persiapan media, persiapan eksplan, penanaman eksplan,
multiplikasi (subkultur), aklimatisasi.

4. Perbanyak Secara In Vivo


In Vivo menurut Direktorat Bina Perbenihan Tanaman Hutan (2013)
Merupakan suatu percobaan-percobaan yang mengetahui proses-proses
biologi yang dilakukan di dalam organisme hidup. Perbanyakan secara in
vivo dengan berpedoman pengertian menurut Direktorat Bina Perbenihan
Tanaman Hutan (2013) merupakan suatu cara perbanyakan tanaman yang
di lakukan oleh tanaman itu sendiri atau dengan bantuan manusia.
Pebanyakan tanaman anthurium secara in vivo di BALITHI dilakukan
dengan menggunakan setek dan biji

17
G. Teknik Budidaya Anthurium

1. Pembibitan
Anthurium dikembangkan dengan biji secara penyilangan karena
bertujuan untuk menghasilkan varietas varietas baru. Dengan metode ini
kita dapat menghasilkan bibit anthurium yang berkualitas dan tidak mudah
terserang hama dan penyakit namun relatif lama.
Pembibitan anthurium dilakukan dengan menanam bibit dari
persemaian ke trey. Proses ini dilakukan agar tanaman tidak terlalu dekat
sehingga saling berebut unsur hara. Anthurium yang telah berumur
mencapai 6-12 bulan di trey harus segera di pindahkan ke dalam pot
individu. Hal ini bertujuan agar tanaman memiliki ruang tumbuh yang lebih
baik.

2. Penanaman
Pertama- tama, siapkan media penanaman terlebih dahulu. Yaitu pot
berbocor dan juga siapkan pecahan genteng yang akan digunakan untuk
mengalas pot tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kalau saja
dalam proses penyiraman, media tanamnya hanyut terbawa air. Untuk
mendapatkan tanaman hias yang tumbuh indah maksimal, sebaiknya
memilih model pot yang cantik juga. Agar ketika tumbuh, bentuknya yang
tidak biasa juga di dukung dengan penampilan cantik potnya. Kedua, yang
perlu diperhatikan adalah bahwa anthurium tidak menyukai media tanah
dalam penanamannya.Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan humus,
pasir dan pupuk kandang. Isilah pot tadi dengan pecahan genteng terlebih
dahulu lalu masukkan media tanamnya yang sudah disiapkan hingga
setengah dari tinggi pot.
Setelah itu masukkan tanaman anthurium yang ingin ditanam pada pot dan
berikan lagi media tanam setinggi 3 sampai 5 cm dari atas permukaan pot.

18
Kemudian letakkan pada tempat yang teduh. Karena tanaman anthurium
tidak terlalu menyukai paparan sinar matahari langsung. Jadi agar
menghindari daunnya layu, maka bisa menyimpannya pada teras rumah
yang dinaungi atap. Lalu siram hingga seluruh media tanamnya basah.

3. Pemeliharaan
tanaman dipelihara dengan menyiram 1 – 2 kali sehari. Daunyang
sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman
tampak bersih dan menarik.Anthurium tidak tahan terhadap terpaan sinar
matahari langsung. Habitat asli tanaman ini adalah daerah pegunungan
tropis yang banyak terlindung oleh pepohonan besar. Maka dalam
perawatan nya anthurium perlu ruangan yang teduh dan tidak terkena sinar
matahari langsung.
a. Pemupukan
Pemupukan yang teratur adalah salah satu cara yang dapat
dilakukan agar anthurium daun Anda tampil memikat dengan daun yang
sehat, elok, dan rimbun. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka
pemupukan harus dilakukan dengan cermat dan tepat. Pupuk dasar bagi
anthurium adalah NPK yang banyak tersedia di pasaran. Jenis dan dosis
yang digunakan tergantung pada media tanam yang digunakan, kondisi
cahaya, umur tanaman, dan kultivar anthurium. Jenis yang digunakan
berupa pupuk daun untuk menyuburkan daun, dan pupuk majemuk
untuk memberi nutrisi di daerah perakaran. Menurut pengalaman para
praktisi, penggunaan pupuk dengan dosis kecil tetapi sering lebih
memberikan efek yang menggembirakan dibandingkan dengan
pemberian dalam jumlah banyak tetapi sekali waktu. Oleh karena itu,
tidak ada salahnya kita membuat variasi sendiri dalam mengaplikasikan
dosis yang ada tapi tetap dalam dosis yang tepat. Misalkan jika dosisnya
2 g/liter harus diberikan 2 minggu sekali, kita dapat menggantinya
dengan 1 g/liter diberikan 1 minggu sekali. Kadang-kadang, pemberian
pupuk daun (yang pemberiannya dengan cara disiramkan atau
disemprotkan ke daun) akan meninggalkan bercak-bercak daun sehingga

19
daun tampak kotor ataupun kusam. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya
setelah pupuk daun dapat diserap secara maksimal (kira-kira 6-8 jam
setelah penyemprotan) noda pupuk pada daun dapat dibersihkan dengan
cara mengusapnya dengan kapas yang telah dibasahi dengan air bersih.
Penggunaan pupuk sebaiknya dilakukan secara bergantian antara pupuk
buatan dan pupuk organik agar dapat menutup kekurangan masing-
masing. Pupuk buatan umumnya memberikan reaksi yang lebih cepat
dibandingkan dengan pupuk organik. Selain itu, kadar setiap unsur hara
dalam pupuk buatan sudah diketahui dengan pasti dibandingkan dengan
pupuk organik yang komposisinya kadang-kadang berbeda-beda.
Namun, penggunaan pupuk buatan secara terus-menerus ataupun
berlebihan akan mengganggu kehidupan dan keseimbangan media
tanam, meningkatkan dekomposisi bahan organik, dan akhirnya
menyebabkan degradasi struktur media tanam sehingga menjadi rentan
kekeringan. Selain itu, penggunaan pupuk buatan, terutama yang
mengandung N, P, dan K secara terus-menerus akan mengakibatkan
penipisan unsur-unsur mikro. Bahkan, pengaplikasian pupuk yang
mengandung unsur nitrogen (N) tidak seimbang dari pupuk mineral
nitrogen menyebabkan menurunnya pH tanah dan ketersediaan fosfor
(P) bagi tanaman.

b. Penyiraman
musim hujan dan musim kering. Saat musim hujan, tanaman anthurium
tidak perlu dilakukan penyiraman karena sudah ada bantuan air hujan.
Keadaan ini terjadi apabila anda menanamnya di pekarangan rumah
menggunakan pot atau langsung tanam di tanah. Pada saat hujan
pastikan tanaman anthurium anda tidak terlalu basah supaya tidak
membusuk bagian akarnya. Penyiraman pada tanaman anthurium
bergantung pada musim yaitu Musim kering menjadi hal yang intens
bagi anda untuk menyiram tanaman anthurium. Tanaman anthurium saat
musim kering perlu dilakukan penyiraman agar terjaga kebutuhan
airnya. Kalaupun anda menyiram daun tanaman anthurium
menggunakan air bisa saja dilakukan namun penyiramannya perlu hati-

20
hati supaya daun tanaman anthurium tidak rusak. Selain itu anda bisa
memberikan insektisida apabila tanaman anda terserang fungus gnat.

c. Pengendalian Hama dan Penyakit


Pengendalian hama dan penyakit bisa anda lakukan dengan cara
memindahkan pot tanaman anthurium di lokasi yang tidak dekat dengan
banyak semut. Adapun tanaman yang sudah terserang semut, anda bisa
memberinya obat anti semut. Jika tanaman anthurium anda terserang
laba-laba merah, anda bisa mengelap bagian daun yang sudah ada jaring
laba-laba dengan lap/ kain basah supaya tidak bersarang di bagian daun.
Selain itu anda bisa memberikan insektisida apabila tanaman anda
terserang fungus gnat.

d. Pencahayaan Tanaman
Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, tanaman anthurium
dapat tumbuh di lingkungan yang beriklim tropis lembab dan tropis
kering. Apabila menanamnya di lingkungan yang berbeda seperti
pekarangan rumah dan di dalam rumah , anda perlu memperhatikan
pencahayaan tanaman anthurium. Anda bisa menempatkan tanaman
anthurium pada tempat yang teduh namun tetap mendapatkan sinar
matahari.

H. Hama Dan Penyakit Tanaman Anthurium


 Hama Tanaman Anthurium
Anthurium memang cenderung tahan terhadap serangan hama. Tetapi
tetap saja ada kemungkinan tanaman Anda terserang. Berikut informasi
mengenai hama dan cara penanganannya.
1. Aphid

21
Wujud hama ini adalah kutu berwarna kuning. Aphid biasanya
hidup bergerombol pada pucuk tanaman dan pangkal bunga.
Penyebarannya terhitung cepat. Karena aphid menghisap cairan daun,
daun yang terserang tumbuh tidak sempurna, cenderung keriting,
menghitam, dan kering.
Penanggulangan: gunakan insektisida seperti Ye Man Te,
Demiter, Supracide, Decis, Curacron, atau Basudin. Insektisida ini
bersifat kombinasi antara contact killing dan nervous disturbing. Artinya,
bila insektisida mengenai serangga, serangga langsung mati. Jika tidak
mati kemampuan reproduksinya hilang, sehingga terputuslah siklus hidup
serangga. Semprotkan insektisida ke bagian tanaman yang terserang aphid
seminggu sekali dalam kurun waktu tiga minggu. Pencegahan dilakukan
dengan menyemprotkan insektisida sekali dalam sebulan.

Gambar 2,Hama Aphid


2. Fungus Gnat
Fungus gnat adalah hama yang bentuknya menyerupai nyamuk
berwarna hitam. Ia hidup pada media tanam yang lembab. Adenium yang
terserang ditandai dengan adanya bintik hitam di kuncup bunganya.
Kemudian kuncup bunga akan membusuk dan gugur.
Penanggulangan: semprotkan insektisida, seperti Ye Man Te,
Demier, atau Proleaf ke bagian tanaman yang terserang. Alternatif lain
Trigard dan Agrimec dengan dosis 0.5/liter air.

22
Gambar 3,Hama Fungus Gnat
3. Mealy Bug
Hama ini berupa kutu berwarna putih dan mempunyai sejenis tepung
yang dijumpai pada ketiak dan pucuk daun muda. Serangannya
menyebabkan pertumbuhan pucuk yang abnormal.
Penanggulangan: semprotkan insektisida, seperti Proleaf ke bagian
tanaman yang terserang.

Gambar 3,Hama Mealy Bug

1. Nematoda
Nematoda umumnya ditemukan di media tanam yang diberi pupuk
kandang. Gejala awal adalah menguningnya daun dan gugurnya kuncup
bunga yang masih muda. Bagian yang diserang nematode adalah akar
adenium. Jika adenium yang sakit dicabut dari potnya akan terlihat
semacam umbi di akar serabut. Di samping itu ujung akar serabut banyak
yang mati dan pangkal akar mengeriput atau berlubang. Jika dilihat
dengan mikroskop akan tampak banyak cacing kecil menggerogoti akar
adenium. Kerusakan tanaman disebabkan sekresi air ludah yang

23
diinjeksikan ke dalam tanaman saat nematoda menggigit atau memakan
tanaman. Proses ini bisa menyebabkan kematian karena kekuatan akar
dan tunas hilang, terbentuk luka, jaringan tanaman membengkak dan
pecah.
Penanggulangan: cabut tanaman dari pot dan cuci akarnya pada air
yang mengalir. Potong dan buang semua akar serabut yang rusak dan
busuk. Selanjutnya akar direndam dalam larutan insektisida atau
nematisida (misalnya atau nematisida Dazomet 98% dengan dosis sesuai
anjuran) hingga seluruh akar dan pangkal batang terendam selama
setengah jam. Selanjutnya angkat tanaman dan angin-anginkan di tempat
teduh selama 1—2 minggu. Setelah tanaman sehat sebaiknya ditanam
pada media tanam baru yang steril. Gunakan media tanam yang bersih
dan bahan organik yang sudah matang benar. Jika perlu bisa ditambahkan
nematisida butiran seperti Furadan 3G yang dicampur dalam media
tanam.

Gambar 4,Hama Nematoda

2. Root Mealy Bug


Hama berupa kutu rambut berwarna putih ini umumnya dijumpai
pada media tanam yang lembab. Tanaman yang terserang mengalami layu
pucuk, kerusakan batang, dan disertai pembusukan akar. Jika media
tanam dibongkar akan tampak hewan kecil bertepung putih yang
menempel pada akar yang busuk.

24
Penanggulangan: gunakan gabungan nematisida, insektisida, dan
fungisida, seperti Sursban atau Diainon (dosis 1 ml/l) atau Dazomet 98%
dengan cara disiramkan langsung ke media tanam, atau ganti seluruh
media tanam dengan media tanam baru yang steril. Untuk pencegahan,
bisa dilakukan penyemprotan insektisida sebulan sekali.

3. Semut
Semut sering bersarang di dalam media tanam atau di bawah pot,
sehingga bisa merusak akar dan tunas adenium. Semut tergolong vektor
penyakit.
Penanggulangan: merendam sebentar pot adenium ke dalam air atau
menyiramnya menggunakan obat antisemut.

Gambar 5,semut

4. Spider Mite
Hama ini bentuknya mirip laba-laba dan berwarna merah. Nama
lainnya motes atau tungau merah. Hama ini senang bersembunyi di bawah
daun dan ketiak daun. Adenium yang daunnya berbulu sangat rentan
terhadap serangan hama ini karena si tungau suka bersembunyi di sela-
sela bulu halus tadi sembari menghisap carian daun dan batang. Pada
tanaman sakit di bagian bawah daun atau batang ditemukan sarang tungau
merah berupa benang halus. Gejala awalnya, daun akan berwarna kusam.
Selanjutnya daun menguning dan cepat berguguran. Di samping itu
tampak titik-titik kecil warna merah kecoklatan di permukaan daun.

25
Serangannya bisa fatal ditandai dengan gugurnya daun dan keringnya
pucuk batang karena cairan tanaman terhisap habis.
Penanggulangan: gunakan akarisida, misalnya Kelthane atau Omite.
Semprotkan ke seluruh tanaman dan lingkungan sekitar dengan dosis
yang dianjurkan. Penyemprotan dilakukan 2—4 kali setiap minggu. Tak
perlu khawatir jika setelah disemprot daun-daun adenium berguguran,
karena daun yang baru dan sehat akan segera muncul. Pencegahan paling
efektif adalah meletakkan tanaman di tempat yang memiliki sirkulasi
udara baik, terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung. Hama
ini tidak menyukai tempat yang berangin kencang dan terkena siraman air
hujan terus menerus.

Gambar 6, hama Spider Mite

1. Thrips
Wujudnya adalah kutu berwarna hitam yang bergerak cepat. Thrips
menyerang kuncup bunga sehingga gagal mengembang dan menjadi
kering.
Penanggulangan dengan menyemprotkan insektisida, seperti
Detimer, ke bagian yang terkena serangan.

26
Gambar 6, hama Thrips

 Penyakit Tanaman Anthurium

1. Cegah timbulnya penyakit busuk akar


Anthurium memang menyukai kondisi media tanam yang lembap.
Namun, media tanam yang terlalu lembap bisa memicu munculnya
jamur dan bakteri penyebab busuk akar. Untuk mengantisipasinya, buat
lubang/pori-pori di sekeliling pot dari bawah ke atas. Tujuan pembuatan
lubang untuk melancarkan sirkulasi udara di dalam media tanam. Selain
itu, untuk daerah yang memiliki tingkat curah hujan yang tinggi, hindari
penggunaan media tanam coco peat. Media tanam ini mudah mengikat
air sehingga mudah sekali lembap.

2. Atasi segera jika daun mengeriting


Apabila daun menunjukkan gejala mengeriting dan kisut,
kemungkinan besar tanaman tersebut terserang virus mosaik yang
dibawa oleh hama thrip. Jika serangannya belum parah, segera
semprotkan campuran pestisida, seperti Calicron, Regent, dan Tedion
(masing-masing 2 cc per liter air). Penyemprotan yang efektif dilakukan
pada sore hari, yaitu pukul 17.00—19.00. Pertimbangannya adalah pada

27
waktu tersebut hama penyebab virus mosaik sedang aktif menyerang
daun anthurium. Jika serangan sudah parah, pangkas bagian daun yang
terserang. Untuk mencegah penularan pada daun yang sehat, semprotkan
pestisida.

3. Serangan Kutu Putih


Serangan hama ini akan menyebabkan bintik-bintik putih halus di
permukaan daun, batang, dan akar. Jika serangan belum terlalu parah,
hama dapat dikendalikan dengan cara mengoleskan insektisida pada
bagian yang terserang saja. Namun, jika serangan sudah parah,
penyemprotan insektisida perlu dilakukan ke seluruh permukaan daun.
Insektisida yang sering digunakan, yaitu Decis, Confidor, Mitas 20 EC,
atau Supercine.

4. Cegah tangkai/ batang rebah


Tangkai atau batang pada jenis anthurium berdaun panjang
berpeluang besar untuk rebah/jatuh. Apabila daun sampai menyentuh
media tanam, bisa membahayakan tanaman karena mudah diserang
bakteri/jamur penyebab daun busuk. Untuk mengantisipasi hal ini,
sanggahlah tangkai atau batang yang terlihat lunglai dengan
menggunakan potongan kayu/bambu yang diikat dengan tali rapia atau
menggunakan potongan styrofoam berukuran 2 cm x 2 cm yang
dipancang di dekat tangkai atau batang tersebut.

28
BAB IV

PENUTUP no

A. Kesimpulan
Anthurium merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh di daerah
beriklim tropis. Anthurium tumbuh di Benua Amerika yang beriklim
tropis,seperti Peru,Kolumbia,dan Amerika Latin.Dari sana,anthurium
menyebar ke daerah-daerah tropis di berbagai belahan dunia. Anthurium
adalah jenis tanaman hias yang berasal dari dataran Amerika, tepatnya dari
daerah Amazon yang memiliki iklim tropis. Dimana indonesia sendiri juga
merupakan daerah tropis, sehingga tanaman yang satu ini juga bisa tumbuh
subur jika ditanam di wilayah Indonesia. Anthurium peluang bisnisnya cukup
tinggi. Itu pun bagaimana orang, yang bisa memamfaatkan peluang yang di
hasilkan dari tanaman anthurium. perbanyakan anthurium secara konvensional
adalah dengan cara vegetatif dan dengan cara generatif maupun dengan cara in
vitro (kultur jaringan). Dengan menggunakan teknik kulur jaringan tanaman
anthurium dapat diperbanyak secara massal dalm waktu relatif singkat.

29
Saat ini BALITHI menggunakan bagian daun sebagai sumber eksplan
tanaman anthurium, dalam prateknya ini sendiri, penulis hanya ikut serta
secara langsung sampai tahapan inisiasi hal ini dikarenakan memang proses
dari padaperbanyakan secara in vitro ini cukup lama disamping memang fokus
utama PKL Penulis adalah perbanyak secara setek,adapun tahapan perbanyak
kultur jaringan anthurium meliputi kegiatan persiapan dan sterilisasi alat,
persiapan media, persiapan eksplan, penanaman eksplan, multiplikasi
(subkultur), aklimatisasi.

B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan,sarana dan prasarana dalam merawat dan
membudidayakan tanaman hias anthurium di BALITHI Segunung dapat di
katakan kurang memadai karena. Hal ini di karenakan jumlah anthurium
yang di budayakan sudah sangat melimpah. Selain itu materi yang di
berikan dari pembina perusahaan terbilang minim karena siswa lebih
banyak praktek di banding pembekalan materi sehingga siswa sulit untuk
menggali informasi masih tentang tanaman hias tersebut. Sebaik nya
jumlah tanaman yang di perbanyak di batasi sesuai sarana dan prasarana
yang tersedia dan juga di tambah lagi pegawainya agar sana dan prasrana
dapat terawat.

30
DAFTAR PUSTAKA

https://bibitbunga.com/cara-menanam-dan-merawat-anthurium-gelombang-cinta/

https://properti.kompas.com/read/2008/03/01/06591097/Hama.Anthurium.dan.

Penanganannya

https://agromedia.net/cara-tepat-memupuk-anthurium-daun-2/amp/

https://ilmubudidaya.com/cara-merawat-tanaman-anthurium/amp

http://balithi.litbang.pertanian.go.id/berita-420-recent-news.html

http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-anthurium/

http://mediataniindonesia.blogspot.com/2015/04/perbanyakan-tanaman-
anthurium.html?m=1

http://merawatbunga.com/cara-setek-batang-dan-semai-biji-anthurium/

31
http://situsbunga.com/cara-stek-batang-dan-semai-biji-anthurium/

https://agromedia.net/media-tanam-alternatif-bagi-anthurium-daun-2/amp/

LAMPIRAN

Lampiran 1.Produk dan Varietas yang ada di Balai Tanaman Hias

Anggrek Spathoglottis

Bintang segunung Ani bambang yudoyono Gabrielle

. Puspa Enay Kartika Anitah

32
Anggrek phaleonopsis

Ayu Suciaci Ayu Lestari Indu Pramesi

Sri Mulyani Rahayu

Anggrek Dendrobium

. Salsabila-45 Gradita-21 Zahra Fr-21

Krisan

Puspita Nusantara Cut Nyak Dien Dewi Rat

Mawar

33
. Mega Putih Putri Shananda

Pracita Clarisa

Anthurium

Lili

Arum Saari Liana Candilongi

34
Renita

Gladiol

Alika Anisa Laila

Alifa Laura Bre


Alphinia Purpurata

Fatra Amorina Kusuma

35
Bethari

Tapeinochillos Ananassae

Sekar Souli Sekar Manise

Zingiber Spectabile

Silvana

Lampiran 2. Dokumentasi Tempat Praktik Kerja Lapangan

Kebun Percobaan Segunung

36
Sarana Prasarana Budidaya Anthurium
a. Pot tanah liat

b. Media tanam

Humus Bambu Sekam Pupuk Kandang

c. Pupuk dan Pestisida

37
Lampiran 3. Kegiatan di Tempat Praktik Kerja Lapangan

38

Anda mungkin juga menyukai