Dana Fidianton - HASIL LAPORAN AKHIR MAGANG
Dana Fidianton - HASIL LAPORAN AKHIR MAGANG
I. PENDAHULUAN
I.1 Later Belakang
1
2
Wick, Sistem DFT (Deep Flow Technique), dan Sistem NFT (Nutrient Film
Technique).
2
3
memiliki mitra produksi dengan petani pilihan untuk mendukung produktivitas dan
suplai yang rutin.
Adapun tujuan dari magang ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus
yaitu yang ingin dicapai :
1. Tujuan umum meliputi :
a. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah di
dapat selama perkuliahan.
b. Membentuk rasa disiplin dan profesionalisme mahasiswa dalam bekerja.
c. Memperoleh tambahan wawasan di bidang budidaya dan pasca panen
tanaman kale pada instansi yang dijalani.
2. Tujuan khusus meliputi :
a. Mengetahuai Macam Instalasi Hidroponik dan tahapan pembuatan larutan
nutrisi AB Mix pada tanaman Kale (Brasicca oleraceae var. Acephalana) di
PT.Momenta Agrikultura (Amazing Farm) di Lembang Bandung.
b. Mempelajari serta mempraktekan Budidaya dan Pasca panen tanaman Kale
(Brasicca oleraceae var. Acephalana) di PT. Momenta Agrikultura
(Amazing Farm) di Lembang Bandung.
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan pengumpulan data berupa gambar gambar
kegiatan yang dilakukan pada saat magang dilakukan.
8
9
9
10
10
11
11
12
GENERAL MANAGER
DEDDY S.
KOORDINATOR KEBUN
DONI GINANJAR
PRODUKSI PH ADM
SUPERVISOR SUPERVISOR
ADE LINDRA NURJAMAN
12
13
13
14
14
15
Gambar 2. Pembibitan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
c. Green House
Budidaya tanaman dengan menggunakan teknologi hidroponik tidak dapat
lepas dari penggunaan green house. Green house ini digunakan untuk melindungi
tanaman dari gangguan luar seperti angina kencang, hujan deras, radiasi matahari dan
kelembaban yang tinggi (Prihmantoro dan Indriani, 2011).
Bahan yang dapat digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan green
house adalah plastik yang dikombinasikan dengan kain kasa net sehingga tetap
menjaga ketersediaan udara di dalam green house (Rini dan Nani, 2005).
Green house yang dimiliki oleh PT Momenta Agrikultura terbuat dari besi,
pipa-pipanya terbuat dari fiberglass untuk memudahkan perawatan dan perbaikan bila
suatu saat diperlukan. Atap dari green house terbuat dari plastik UV yang berbahan
dasar Polyethylene dan dinding menggunakan kasa plastik yang memeliki bentuk
menyerupai jaring. Perusahaan memiliki Green House dengan Bentuk greenhouse
15
16
piggy-back system, yang dimaksud dengan ini adalah suatu bentuk konvensional
yang dimodifikasi dengan sisstem non konvensional yaitu dilakukan dengan
menambahkan atap kecil dibagian atas, dan untuk ventilasi rangka yang digunakan
untuk jenis greenhouse ini terbuat dari kayu dan besi.
Kebun Arjasari memiliki 5 Buah green house yang terdiri dari 1 buah GH
lama dan 4 buah GH baru yang sedang dalam tahap pembangunan ( beberapa
diantaranya sudah selesai dibangun).
Kondisi Green House A Baru Kondisi Green House A Baru
16
17
17
18
Gambar 5. Takeron
Sumber : Dokumentasi Pribadi
f. Packing House
Packing House adalah tempat yang digunakan untuk proses pengemasan dari
seluruh hasil panen tanaman yang dibudidayakan. Kegiatan yang dilakukan di dalam
ruangan ini diantaranya yaitu proses perompesan, penimbangan, pengepakan dan
penghitungan produk hasil panen. Fasilitas yang terdapat di Packing House Kebun
Arjasari adalah meja Stainless steel yang digunakan untuk kegiatan pasca panen,
timbangan analitik, sealer (alat press plastik), dan wrapping sealer.
Bangunan Packing House Ruang Packing House
18
19
h.Gudang Logistik
19
20
20
21
21
22
22
23
pertumbuhan benih. Setelah itu media tanam rockwool dilubangi sebagai tempat
persemaian benih.
Media Rockwool Persiapan Media Semai dan Tanam
23
24
24
25
penanaman benih ini adalah diperlukan ketelitian dan kecermatan memasukan benih
kedalam lubang tanam.
Proses Penanaman Benih Hasil Penanam Benih
25
26
akibat adanya proses transpirasi. Bibit tanaman kale disimpan selama 5 hari di dalam
N1, bibit ini dibiarkan tetap berada di dalam krat dan disimpan di atas merja nursery.
Pada tahap ini pemberian nutrisi dilakukan dengan cara penyemprotan manual
menggunakan selang yang diberikan nozzle (pemecah arah semprotan air). Nutrisi
yang digunakan selama tahapan pembibitan di N1 ini adalah mengandung 500ppm
atau 1000 EC. Pemberian nutrisi ini dilakukan setiap hari dan diberikan pada saat
waktu pagi hari.
Pada saat bibit tanaman kale berumur 7 HSS (hari setelah semai) kemudian
bibit kale dipindah tanam ke tempat nursery 2. Proses pemindahan bibit kale dari N1
Ke N2, dilakukan di hari pagi, sehingga intensitas cahaya matahari belum terlalu
tinggi, hal ini akan mengurangi tingkat stress pada tanaman yang akan dipindahkan.
Dalam tahapan ini, bibit kale yang pada tahap sebelumnya masih berada pada
rockwool di dalam krat/wadah semai akan dipindah tanamkan ke netpot yang sudah
di pasang pada hole/lubang tempat tumbuhnya tanaman kale pada sistem hidroponik
yang terbuat dari palaron. Salah satu keuntungan dari penggunaan media tanam
rockwool adalah memudahkan pemindahan bibit tanaman kale dari krat ke net pot
yang telah disediakan, karena prosesnya hanya dilakukan dengan menyobek
rockwool yang sebelumnya sudah dibentuk menyerupai papan catur. Setiap hole pada
N2 memiliki jarak tanam sebesar 7x7 cm, sehingga memiliki jarak yang cukup bagi
pertumbuhan bibit. Dalam tahapan ini bibit tanaman kale dibesarkan selama 16 hari
sampai mencapai umur 23 HSS (hari setelah semai).
Pada proses pemberian nutrisi di N2, untuk menyalurkan nutrisi ke seluruh
tanaman, sistem yang digunakan adalah sudah menggunakan sistem hidroponik
secara menyeluruh, yaitu dengan mengalirkan air nutrisi dari toren penampungan ke
seluruh hole/lubang tanam yang ada dengan menggunakan mesin pompa air. Selama
dalam tahapan pembibitan di N2, tanaman kale akan diberikan nutrisi yang
mengandung 1500 ppm atau setara dengan 3000 EC diberikan selama 24 jam,
tujuannya adalah untuk mempercepat pertumbuhan tanaman kale agar siap untuk di
pindahtanamkan ke Green House produksi. Bibit tanaman kale yang siap untuk di
26
27
27
28
tanaman kale yang berkualitas baik dan siap untuk ke tahap produksi, hal ini
dilakukan bertujuan untuk meminimalisir resiko gagal panen. Pada tahap ini tanaman
kale terus dirawat dan diperhatikan hingga siap dipanen saat umur tanaman 35-37
HSS (hari setelah semai).
Pemindahan Tanam ke Produksi Tanaman siap Panen
a. Penyiraman
Kegiatan pernyiraman dilakukan untuk menjaga lingkungan sekitar
tempat tumbuh kale tetap terjaga kelembabannya dan suhu di dalam Green House
tidak terlalu tinggi, sehingga mengurangi resiko tanaman kale menjadi layu akibat
28
29
suhu panas yang ekstrim. Penyiraman ini dilakukan secara situasional, tergantung
kepada situasi dan kondisi di lingkungan kebun perusahaan.
Penyiraman Bibit N 1 Penyiraman di Greenhouse Produksi
29
30
30
31
31
32
32
33
Setelah tanaman kale berumur 37 HSS (hari setelah semai), tanaman kale
sudah siap untuk dipanen. Kriteria tanaman kale yang dapat dipanen adalah kondisi
tanaman tidak terserang hama dan penyakit dan pertumbuhan tanaman normal sesuai
dengan deskripsi tanaman. Sebelum dilakukan pemanenan, satu hari sebelum hari
panen, dilakukan taksasi atau perhitungan terlebih dahulu. Pengertian dari kegiatan
taksasi itu sendiri merupakan kegiatan pengecekan data umur dari tanaman kale yang
akan dipanen dengan keadaan sesungguhnya tanaman saat akan dipanen.
Dalam pemanenan tanaman kale ini, perusahaan memiliki ketentuan khusus
yang harus dipenuhi, yaitu diantaranya tinggi tanaman 35-40 cm dari pangkal batang,
bobot tiap satu tanaman 60-70 gram, rasio dari setiap kemasan adalah 3 atau 4
tanaman, warna daun hijau sempurna, daun kale berbentuk keriting dan lebar
sempurna, tangkai ataupun daunnya tidak ada yang patah, tidak ada bekas gigitan
hama, keadaan akar dalam kondisi sehat, kondisi dari tanaman kale yang akan
dipanen harus dalam keadaan bersih, segar dan tidak layu. Kegiatan panen dan pasca
panen tanaman kale dilakukan pada pagi hari mulai pukul 07.00 dan ditargetkan
untuk selesai sebelum pukul 15.00. Kegiatan panen ini dilakukan dengan cara
manual, dimulai dengan mencabut tanaman dari netpot, kemudian membersihkan atau
membuang bagian akar yang panjang (hanya menyisakan akar yang melekat pada
rockwool) setelah itu, bagian rockwool diperas. Kegiatan panen ini harus dilakukan
dengan sangat hati-hati agar batang dan daun tanaman tidak patah.
Kegiatan pasca panen yang pertama kali dilakukan yaitu adalah kegiatan
sortasi, tanaman kale yang sudah dipanen kemudian dipilih antara tanaman yang
bermutu baik dengan tanaman yang memiliki kualitas kurang baik, setelah tahap
pensortiran, langkah selanjutnya adalah tahap perompesan, tanaman yang bermutu
baik kemudian dirompes bagian yang tidak diperlukan, contohnya adalah daun paling
tua pada setiap tanaman, biasanya terdapat 2-3 helai daun yang dirompes. Selain itu,
pada perompesan ini dilakukan pengecekan terhadap daun dan batang tanaman,
apabila terdapat daun atau batang tanaman yang patah, maka bagian tersebut
dibuang/dirompes. Kegiatan selamjutnya setelah perompesan adalah menimbang
33
34
tanaman kale yang telah dirompes. Untuk setiap kemasan produk kale PT Momenta
Agrikultura memiliki berat 200 gram/kemasan (Berat bersih) dan setiap kemasan
terdiri dari 3-4 tanaman. Setelah selesai ditimbang, kemudian tanaman kale
dimasukan ke dalam kemasan plastik yang sudah diberikan barcode, terdapat dua
jenis kemasan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan, yaitu adalah kemasan
Disney dan kemasan Hydro. Selain mengeluarkan produk curah untuk hasil panen
kale ini, produk curah yang dikeluarkan ditimbang dengan berat 1 Kg, kemudian
dimasukan ke dalam plastik curah.
Setelah tanaman dimasukan ke dalam kemasn plastic, kemudian dibawa ke
PH (production House) dengan menggunakan krat panen yang berwarna kuning. Saat
di PH, plastik kemasan tersebut kemudian diseal dengan menggunakan mesin sealing,
hal yang harus diperhatikan saat melakukan kegiatan sealing adalah tingkat panas
yang dikeluarkan oleh mesin, agar plastik kemasan tidak meleleh dan kecekatan saat
melakukannya, supaya plastik tidak menempel di mesin/alat untuk menutup kemasan
ini (sealing). Kemasan yang sudah ditutp rapat kemudian ditata dengan rapih di dalam
krat berawarna merah, setiap krat di isi dengan 30 kemasan produk kale dengan
merek dagang “Amazing Farm”. Hampir seluruh kegiatan panen dan pasca panen
dilakukan di dalam GH produksi bukan di dalam PH, tujuan dilakukannya hal ini
adalah untuk meminimalisir resiko rusaknya produk, karena sifat tanaman kale yang
mudah rusak dan sangat rapuh, sehingga perlu mendapatkan perlakuan tertentu.
Setelah seluruh rangkaian kegitan panen dan pasca panen tanaman kale selesai
dilakukan, kemudian produk akan di kirimkan menuju kantor pusat PT. Momenta
Agrikultura yang berlokasi di Jl Taman Tekno, Blok A2. No.5 Bumi Serpong Damai
(BSD), Tanggerang-Banten. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan mobil truck
yang dilengkapi dengan pendingin (cooling).
34
35
35
36
36
37
agar mempersiapkan segala sesuatunya, baik itu Fisik maupun mental, hal ini
diperlukan agar dapat melaksanakan kegiatan dengan baik.
c. Untuk PT. Momenta Agrikultura semoga terus dapat ditingkatkan terkait
dengan Progman Magang yang dilakukan, sehingga dari kegiatan yang
dilakukan dapat memberikan dampak positif terhadap pihak perusahaan dan
Mahasiswa magang.
DAFTAR PUSTAKA
Chaidirin, Y. 2001. Pelatihan Aplikasi Teknologi Hidroponik Untuk Pengembangan
37
38
Lampiran
A. Look Book Kegiatan Magang
38
39
B. Pengamatan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kale pada Istalasi Standart dan
Instalasi Tingkat dua.
Foto Kegiatan Pengamatan
Pengamatan Hama dan Penyakit Pengukuran Pertumbuhan
Panen Sampel Pengamatan Meja Tingkat Panen Sampel Pengamatan Meja Standart
39
40
Daya Simpan Tanaman Meja Tingkat Daya Simpan Tanaman Meja Tingkat
40