Lanjutan BAB II Fix
Lanjutan BAB II Fix
pertama saat insersi alat, 81,9% mengeluh kesulitan berbicara, 61,4% merasa
kurang percaya diri didepan umum, 54,1 % ditemukan kesulitan dalam menelan
dan 10,8% merasa sulit bernafas, namun terjadi penurunan keluhan yang
hari pengamatan.8
dapat didasarkan pada kunci oklusi normal. Angle membuat pernyataan key of
Menurut Angle yang dikutip oleh Dewanto oklusi normal sebagai hubungan
dari bidang-bidang inklinasi tonjol gigi pada saat kedua rahang atas dan rahang
bawah dalam keadaan tertutup, disertai kontak proksimal dan posisi aksial
semua gigi yang benar, dan keadaan pertumbuhan, perkembangan posisi dan
relasi antara berbagai macam jaringan penyangga gigi yang normal pula.14
7
2.3. KLASIFIKASI MALOKLUSI
modifikasi Angle.14
Angle menggambarkan tujuh malposisi individu gigi yaitu bukal atau labial,
lingual, mesial, distal, rotasi, infraposisi, supraposisi. Malposisi gigi ini dapat
Maloklusi Kelas I
8
Gambar 1. Oklusi normal
Sumber :Contemporary orthodontcs 3 th ed.Philadelphia:Mosby; 2000, p.124
Maloklusi Kelas II
molar pertama permanen atas berada lebih mesial dari bucal groove gigi
adalah protrusive gigi anterior atas dengan overjet yang besar dan kadang
bilateral)
Menurut Moyers yang dikutip oleh Karin dan Yuniar pada penderita
konveks, overjet, yang besar dan kadang-kadang disertai dengan deep bite.
sering dijumpai sulcus mentolabial yang dalam atau disebut lip trap.
dengan maksila yang sempit, gigi insisivus atas yang terlihat lebih panjang
dan protrusiv, fungsi bibir yang tidak normal dan kadang-kadang dijumpai
9
Gambar 2. Maloklsi kelas II
Sumber :(http://cuvetmerh.wordpress.com/2008)
molar pertama permanen atas berada lebih distal dari bukal groove gigi
karena prematur ekstraksi molar sulung, maka relasi molar yang ada
molar pertama permanen telah dicabut berarti tidak ada relasi molar.
10
Bila terjadi pergeseran molar pertama permanen ke mesial maka
relasi molar pertama permanen kiri. Angle memperbolehkan hal ini dan
disebut subdivisi pada kelas II dan kelas III. Angle berpendapat letak
1. Alignment (spacing,crowding)
11
5. Deviasi vertical (deep bite dan open bite)
7. Sagitovertikal( kombinasi Angle dan deep over bite atau open bite)
dengan crossbite)
9. Deviasi transsagitovertikal
Klasifikasi dewey yang dikutip oleh Dewanto, yaitu modifikasi dari Angle
12
2. Tipe 2 : insisivus mandibula crowding akibat insisivus maksila
crowding
menjelskan kelas II Angle dan “mesiokusi” untk menjelaskan kelas III Angle.
dari segi fungsi yaitu jika terjadi maloklusi yang berupa gigi berjejal akan
berakibat gigi sulit dibersihkan ketika menyikat gigi. Dari segi rasa sakit,
(gangguan TMJ dan nyeri). Dari segi fonetik, maloklusi berupa disto-oklusi
oklusi s, z, t dan n. Dari segi psikis maloklusi dapat mempengaruhi estetis dan
penampilan seseorang.17
13
2.5 TUJUAN PERAWATAN ORTODONTIK
hubungan oklusal sebaik mungkin dalam kerangka estetika wajah yang dapat di
terima dan stabilitas dari hasil akhirnya. Tentu tujuan utama dari perawatan
estetika dengan fungsi yang baik dengan gigi – gigi dalam posisi stabil.
Alat cekat bekerja melalui attacment yang dipasang langsung pada gigi-gigi.
Attacment ini bisa diwelding pada band baja tahan karat yang disemenkan pada
gigi-gigi, atau dibonding ke gigi dengan salah satu sistem bonding etsa asam.
Ada beberapa sistem bonding yang berbeda yang bisa digunakan disini, baik
atau retensi kimia pada attacment palstik. Beberapa dari sistem ini sudah
perbaikan.3
14
Attacment secara garis besar terdiri atas tube, bracket, dan cantolan untuk
tempat komponen tekanan. Tube, yang biasanya dipasang pada gigi molar
persegi. Tube yang lebih besar digunakan untuk arch ektraoral. Bracket
biasanya dipasang pada semua gigi-gigi pejangkaran yang lain dan gigi-gigi
ditempel dengan kuat pada gigi, baik dengan perekatan langsung atau dengan
bantuan band baja antikarat yang dilas ke bracket. Ada banyak desain bracket
yang berbeda-beda.
15
Bracket edgewise juga dapat dipakai dengan archwire yang penampang
melintangnya bulat.3
Ukuran yang umum dipakai adalah 0,018 dan 0,022 inci (dimensi
Gambar 4 Tampak lateral dari bracket edgewise standart: (a) dimensi okluso-
gingival (0,018 atau 0,022 inci) : (b) dimensi labiolingual baisanya (0,028 inci)
Sumber : Wilian JK, Cook PA, Isaacson KG, Thom AR. Bracket. In: Lilian
Yuwono, editor. Alat-alat orthodonsi cekat. Jakarta : EGC; 2000. Hal 18-23
2. Bracket dapat utuh seperti dalam gambar 5 (a) atau Siamese seperti
terpisah.
16
3. Lebar mesiodistal dari alur
dengan dan pada jarak standar dari dasar bracketnya (gambar 6 (a)).
6 (c) dan (d) dan jaraknya dari dasar (in/out), ditentukan secara
Gambar 6 (a) dan (b) bracket-bracket edgewise standart, torque (a) dan
tip (b) harus ditekuk ke dalam archwirenya; (c) dan tip (d) dibuat
didalam bracketnya.
Sumber : Wilian JK, Cook PA, Isaacson KG, Thom AR. Bracket. In:
Lilian Yuwono, editor. Alat-alat orthodonsi cekat. Jakarta : EGC; 2000.
Hal 18-23
17
Gambar 7 Bracket edgewise standart dan yang disesuaikan. ‘in-out’ dan
rotasi molar dan premolar atas dengan bracket (a) standar dan (b) yang
disesuaikan; pengontrolan ‘in out’ segmen labial atas dengan bracket (c)
standar dan (d) yang disesuaikan.
Sumber : Wilian JK, Cook PA, Isaacson KG, Thom AR. Bracket. In: Lilian
Yuwono, editor. Alat-alat orthodonsi cekat. Jakarta : EGC; 2000. Hal 18-23
biasanya dengan tambahan tube horizontal bulat pada band molar pertama atas
untuk traksi ekstraoral jika diperlukan (gambar 8). Molar tetap kedua dapat
diberi attacment yang sama untuk dapat mengontrol posisi gigi-gigi ini dan
Gambar 8 Attacment edgewise standar dan band molar: (a) molar pertama
bawah kanan dengan tube archwire dan hook; (b) molar pertama atas
kanan dengan tube archwire, tube archwire, tube EOT yang lebih ke
oklusal dan hook.
Sumber : Wilian JK, Cook PA, Isaacson KG, Thom AR. Bracket. In:
Lilian Yuwono, editor. Alat-alat orthodonsi cekat. Jakarta : EGC; 2000.
Hal 18-23
18
2.6.2 Bracket Begg
Bracket begg mempunyai alur yang semoit, yang sesuai dengan alur
kendur dan ditahan di tempatnya dengan suaru pasak pengunci. Bracket begg
dimiliki pasien dapat membantu pemilihan perawatan yang tepat dan terencana
guna mengurangi resiko lebih lanjut. Hal yang terpenting dari perawatan
ortodontik ialah menjaga kebersihan gigi mulut sebelum dan selama perawatan
ortodontik.1
19
2.7.1 Kerusakan Gigi Sejak Dini
Kebersihan gigi dan mulut yang buruk dapat menyebabkan kerusakan gigi
disekitar bracket. Kerusakan gigi sejak dini akan terjadi ketika seringnya
gula.1
sebagian akibat dari perpindahan gigi, tapi ini tidak menimbulkan masalah
hal tersebut dapat meyebabkan terjadi inflamasi gingiva dan dapat berlanjut ke
Gigi – gigi yang susunannya baik lebih mudah dijaga kebersihannya dan
20
Perawatan ortodontik yang telah di sarankan dapat member keuntungan
dalam hal penampilan wajah dan gigi – geligi serta dalam mempertahankan
21