2FIX KYAAA Tugas Makalah Produk Kel 6 Tonik Rambut Krim 2 PDF
2FIX KYAAA Tugas Makalah Produk Kel 6 Tonik Rambut Krim 2 PDF
TEKNOLOGI HERBAL
Tonik Rambut dari Ekstrak Ginseng (Panax ginseng), Lidah Buaya (Aloe
vera), dan Kacang Kedelai (Glycine max)
Kelompok 6
1. Etri Dian Kamila (1206212533)
2. Rizky Azlia (1206237151)
3. Nindya Sulistyani (1206212501)
TEKNOLOGI BIOPROSES
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2014
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Tonik Rambut
Ekstrak Ginseng, Lidah Buaya dan Kacang Kedelai ini. Walaupun banyak kendala yang
kami alami, namun atas kehendak-Nya kami diberi kemudahan dalam menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini bertujuan memenuhi salah satu kriteria penilaian pengganti ujian tengah
semester mata kuliah Teknologi Herbal. Selain itu, tujuan dari makalah ini adalah alat
pertanggungjawaban secara tertulis atas diskusi kelompok yang telah dilaksanakan dan
pendokumentasian data, serta melatih mahasiswa berpikir kritis dan kreatif.
Terima kasih kami ucapkan kepada pihak - pihak yang telah memberi dukungan moril
maupun materil sehingga membantu dalam kelancaran pembuatan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu,
kami menerima kritik dan saran untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang ......................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Pembuatan ................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 2
2.1. Rambut.................................................................................................................................... 2
2.2. BahanAktif .............................................................................................................................. 4
2.3. Bahan Tambahan ..................................................................................................................... 5
2.4. Manfaat ................................................................................................................................... 8
2.5. Cara Bekerja .......................................................................................................................... 10
2.6. Bentuk Sediaan...................................................................................................................... 11
2.7. Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan .......................................................................................... 13
2.8. Diagram Alir Pembuatan ....................................................................................................... 13
2.9. Alat dan Bahan ..................................................................................................................... 14
2.10.Metode Pembuatan .............................................................................................................. 14
2.11. Kapasitas Produksi .............................................................................................................. 16
2.12. Pengawet ............................................................................................................................ 17
2.13. Pewarna .............................................................................................................................. 17
2.14. Rencana Kemasan ............................................................................................................... 17
BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN ............................................................. 18
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 18
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 RAMBUT
Batang Rambut
Batang Rambut, yaitu bagian rambut yang berada diatas permukaan kulit. Batang
rambut keluar dari kulit secara miring. Batang rambut terdiri atas 3 bagian, yaitu kutikula
(selaput rambut), yang terdiri dari 6-10 lapis sel tanduk dan tersusun seperti genteng atap;
korteks (kulit rambut), terdiri atas serabut polipeptida yang memanjang dan saling
berdekatan; dan medulla (sumsum rambut), yang terdiri atas 3-4 lapis sel kubus yang berisi
keratohialin, badan lemak, dan rongga udara. (Soepardiman, Lily. 2010; Kusumadewi, dkk;
Pusponegoro, Erdina H.D. 2002).
Siklus Pertumbuhan Rambut
Setelah pembentukan folikel rambut dan rambut, perkembangan folikel rambut
selanjutnya akan berhenti pada bulan ke-5 kehamilan. Folikel mengalami involusi memasuki
fase katagen, dimana papilla dermis akan mengalami regresi dan akhirnya folikel memasuki
fase istirahat. Sampai saat ini belum diketahui mengapa papila dermis yang telah terbentuk
harus mengalami regresi terlebih dahulu dan kemudian mengalami aktivasi kembali.
(Pusponegoro,Erdina H.D. 2002).
Gambar 1. Fase Pertumbuhan Rambut
(sumber : www.google.com)
Siklus pertumbuhan folikel rambut adalah demikian. Sejak pertama kali terbentuk
folikel rambut mengalami siklus pertumbuhan yang berulang. Fase pertumbuhan dan fase
istirahat bervariasi berdasarkan umur dan regio tempat rambut tersebut tumbuh dan juga
dipengaruhi faktor fisiologis maupun patologis. Siklus pertumbuhan yang normal adalah masa
anagen, masa katagen, dan masa telogen. (Soepardiman, Lily. 2010)
2
1. Masa anagen
Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel
tanduk yang lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun. (Soepardiman, Lily.
2010).
2. Masa Katagen
Masa peralihan yang didahului oleh penebalan jaringan ikat di sekitar folikel
rambut, disusul oleh penebalan dan mengeriputnya selaput hialin. Papil rambut lalu
mengelisut dan tidak lagi berlangsung mitosis dalam matriks rambut. Bagian tengah akar
rambut menyempit dan bagian bawahnya melebar dan mengalami pertandukan sehingga
terbentuk gada (club). Antara bekas papil dan bagian bawah gada terbentang satu tiang
sel epitel. Masa peralihan ini berlangsung 2-3 minggu. (Kusumadewi, dkk; Soepardiman,
Lily. 2010).
Kerontokan Rambut
Kerontokan rambut adalah kehilangan rambut terminal dalam bentuk apapun dan
dimanapun asal mula terjadinya yang berkisar lebih dari 100 helai per hari. Dapat terjadi difus
atau lokal. Kelainan setempat dapat berupa unifokal atau multifokal. Bila kerontokan ini
berlanjut dapat terjadi alopesia (kebotakan). (Brown, Robin Graham dan Tony Burns;
Pusponegoro, Erdina H.D.2002)
2. Nutrisi
3
Malnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama malnutrisi protein
dan kalori. Pada keadaan ini rambut menjadi kering dan suram. Adanya kehilangan
pigmen setempat sehingga rambut tampak berbagai warna. Kekurangan vitamin B12,
asam folat, asam animo, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan zat besi juga dapat
menyebabkan kerontokan rambut. (Soepardiman, Lily. 2010; Suling, Pieter L).
3. Kehamilan
Pada kehamilan muda, yaitu tiga bulan pertama, jumlah rambut telogen masih
dalam batas normal, tetapi pada kehamilan tua menurun sampai 10%. (Kusumadewi,
dkk)
4. Masa balig
Pada masa ini terjadi peningkatan kadar hormon seks. Ini berakibat
pertumbuhan rambut ketiak dan rambut kemaluan, tetapi rambut kepala justru akan
rontok. (Kusumadewi, dkk).
5. Kelahiran
Dalam masa 3 bulan setelah melahirkan folikel-folikel rambut kepala sang ibu
dengan cepat beralih ke fase telogen, sehingga selama masa ini dijumpai nilai telogen
35%. (Kusumadewi, dkk).
8. Vaskularisasi
Vaskularisasi dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut, namun bukan
merupakan penyebab primer dari gangguan pertumbuhan rambut, karena destruksi
bagian 2/3 bawah folikel sudah berlangsung sebelum susunan pembuluh darah
mengalami perubahan. (Suling, Pieter L)
4
Gambar 2. Akar Gingseng
(sumber : www.wikipedia.com)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Suku : Araliaceae
Marga : Panax
Jenis : Panax ginseng
Panax ginseng merupakan tanaman perdu yang memiliki tinggi antara 0,1-0,5
meter. Biasanya tumbuh di daerah yang basah dan terlindung oleh pegunungan di Cina,
Korea dan Russia. Tanaman ginseng ini dapat hidup lebih dari 100 tahun. Akarnya
memggembung berbentuk seperti boneka yang berisi cadangan makanan dan bahan-
bahan aktif lainya. Akar panjang, kurus dan kadang-kadang bentuknya lenyerupai tubuh
manusia. Rasa dari akar Panax ginseng pertama-tama manis tetapi kemudian pahit.
Batangnya bulat dan berwarna hijau ungu. Daunnya tunggal, berbentuk oval,
dan bergerigi serta tulang daunnya menyirip. Daun berwarna hijau gelap, tiap tangkai
daun terdiri atas 5 daun muda dengan 3 ujung daunnya lebih lebar/besar dari 2 daun yang
lain. Panax ginseng memiliki buah yang berwarna merah bentuknya kecil seprti buah
murbey. Zat-zat aktif dari ginseng dapat membantu proses penyembuhan dengan cara
meransang pembentukan antibodi tertentu. Zat-zat ini turut melancarkan pembentukan
hormon dan sperma dengan cara melebarkan saluran pembuluh darah pada
alatreproduksi pria. Ginseng tidak akan menimbulkan masalah jika dikonsumsi secara
benar.
Bahan Aktif
Saponins
Saponins terdiri dari ginsenoside Rc, Ra1[7-9], Ra2[7-9], Ra3[10-11], Rba, Rb2, Rc, Rd;
Rg3[10-11], Rg3[12], notoginsenoside R4[9], chikusetsuaponin IV, Iva
Vaporizing oil
Vaporizing oil terdiri dari panaxynol, ginsenyne, alpha pansinsene, beta pansinsene, beta
farnesene, bicyclogermacrene, beta elemene, gama elemene, alpha neodovene, beta
neodovene, alpha humulene, beta humulene, caryophyllene, beta gurjunene, alpha
gurjunene, alpha selinene, beta selinene, gama selinene, selin-4, alpha guaiene, gama
cubebene, beta patchoulene, hepatadecanol-1, octanal, gama cadinene, trans beta
farnesene, beta guaiene, beta maaliene, cis caryophyllene,delta elemene, tetradecane,
pentadecane, hexdecan, ;2,6-ditertbutyl-4methly-phenol, heptadecane, delta
5
cadinene,widdrol, beta bisablene, octadecane, abol, alpha elemene, tridecan,
eremophifene, gam patchoulene, cedrol, gama gurjunene, dodecane, alloaromadendrene,
trans-caryophyllene, eicosane, alpha santalene, alpha muurodlene, palustalol, beta
demene, alpha santalol, beta eubesmol, di-n-butyloxalate, eleutherosides.
Organic acid dan ester
Organic acid dan ester terdiri dari citric acid, isocitric acid, fumaric acid, oleic acid,
linoleic acid, cis-butendicarboxylic acid, malic acid, pyuvic acid, succinic acid, tartaric
acid, panax aid, salicyclic acid, vanillic acid, p-hydroxycinnamic acid, triglyceride,
plmitin, palmitic acid.
Sterols
Sterol terdiri dari Beta sitosterol, stigmasterol, daucosterol, sitosteryl-o-(6-O-fatty acyl)-
glucpyranoside.
Senyawa-senyawa nitrogen
Senyawa-senyawa nitrogen terdiri dari choline, adenosine triphosphate, adenosine dan
asam amino lainnya.
Vitamins
Vitamin terdiri dari B1, B2, B12, C, nicotinic acid, folic acid, biotin
Enzymes
Trace minerals
Mineral tambahan seperti copper, zinc, iron, manganese and others (more than 20).
Gomisin N and gomisin A.
Kaempferol and pansenoside.
Gula
Gula terdiri dari fructose, glucose, arabinose, rhamnose, glucuronic acid, mannose,
xylose, sucrose, maltose, raffinose, ginsengtrisaccharide A, B, C, D; maltol, nonacosane,
methoxy-5, nephyl-2(5H)-furanone.
6
2. Kacang Kedelai
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnolliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Glycine
Spesies : Glyicine max
Isoflavon dari kedelai ditengarai sebagai bahan yang memegang peranan
penting dalam mempercantik kulit. Protein spesifik dari kedelai mampu menghambat
transfer melanosome yang dapat menyebabkan reduksi pigmen. Selain itu, lipid,
oligosakarida, dan saponin juga bermanfaat bagi kulit. Kedelai juga kaya akan asam
amino, vitamin, mineral, seperti Ca, Fe, dan potasium. Oleh karena itu ia juga banyak
digunakan untuk makanan diet, juga dalam formula makanan bayi, minuman penurun
berat badan, minuman olahraga, dan bahan baku humberger dengan kandungan rendah
lemak.
Bahan Aktif
Isoflavonoid : Isoflavon dilaporkan memiliki manfaat besar dalam perawatan kulit.
Isoflavon memiliki aktifitas antioksidan antiinflamasi lemah yang penting dalam melawan
stress oksidatif yang diinduksi oleh sinar matahari. Isoflavon diindikasikan dapat mencegah
dan mengobati kanker yang diinduksi matahari. Isoflavon seperti genistein dan daidzein
masuk dalam golongan phytoestrogen.
Phytosterol : Terkandung sekitar 0,37% dalam kedelai dan berfungsi sebagai
antiinflamasi melalui jalur arachidonat sehingga dapat diguanakan dalam mereduksi eritema
yang diinduksi sinar matahari diaperdermatitis
Vitamin : Mengandung vitamin larut air antara lain thiamin, riboflavin,
niacin, asam pentotenat, dan asam folat. Sedangkan yang larut minyak adalah vitamin A dan
E.
Mineral : ion metal berperan penting dalam kesehatan kulit. Kekurangan ion
metal dapat menyebabkan efek merugikan bagi kulit seperti dermatitis, discolorisasi rambut,
dan retardasi pertumbuhan rambut.Kedelai mengandung mineral cukup tinggi seperti zinc,
mangan, magnesium, dan kalsium yang esensial bagi kesehatan kulit.
3. Lidah Buaya
7
Gambar 4. Lidah Buaya (Aloe vera)
(Sumber : google.com)
Lidah buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman asli Afrika, yang memiliki ciri
fisik daun berdaging tebal, sisi daun berduri, panjang mengecil pada ujungnya, berwarna
hijau, dan daging daun berlendir. Pada awalnya lidah buaya sebagai tanaman hias yang
ditanam di pekarangan rumah. Lidah buayatumbuh subur di daerah yang berhawa panas
dan terbuka dengan kondisi tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Pembudidayaan
lidah buaya tergolong sangat mudah dan tidak memerlukan biaya dan perawatan yang
besar. Hal ini akan mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya sebagai
bahan baku makanan ( Sudarto, 1997).
Jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersil di dunia yakni Curacao
aloe atau Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), yang ditemukan oleh Philip Miller,
seorang pakar botani yang berasal dari Inggris, pada tahun 1768. Aloe barbadensis Miller
mempunyai nama sinonim yang binomial, yakni Aloe vera dan Aloe vulgaris. Menurut
Furnawanthi (2002) taksonomi Aloe barbadensis Miller sebagai berikut.
Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliflorae
Suku : Liliaceae
Marga : Aloe
Spesies : Aloe barbadensis miller
Unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam daging lidah buaya menurut para
peneliti antara lain : lignin, saponin, anthraquinone, vitamin, mineral, gula dan enzim,
monosakarida dan polisakarida, asam-asam amino essensial dan non essensial yang
secara bersamaan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang menyangkut
kesehatan tubuh.
Bahan Aktif
Cairan bening seperti jeli diperoleh dengan membelah batang lidah buaya. Jeli
ini mengandung zat anti bakteri dan anti jamur yang dapat menstimulasi fibroblast yaitu
sel-sel kulit yang berfungsi menyembuhkan luka. Selain kedua zat tersebut, jeli lidah
buaya juga mengandung salisilat, zat peredam sakit dan anti bengkak seperti yang
terdapat dalam aspirin (Sulaeman, 2008).
8
2.3 BAHAN TAMBAHAN
1. Ginseng
2. Kacang Kedelai
Rambut merupakan salah satu bagian dari kecantikan tubuh sehingga sering
dikatakan bahwa rambut adalah mahkota. Rambut merupakan alat petunjuk pertama yang
baik bagi kesehatan tubuh, karena bila tubuh kekurangan nutrisi maka rambut akan
memperlihatkan warna kusam, kering, bercabang, tidak bercahaya, tipis, rontok, serta
kulit kepala bersisik. Kerontokan rambut sering menjadikan masalah, apalagi jika sampai
menimbulkan masalah kebotakan. Rambut rontok, kusam, bercabang serta kebotakan
disebabkan karena folikel rambut mengerut serta tidak aktif, hal ini diakibatkan karena
peredaran darah tidak bisa lancar kearah kulit kepala, juga kualitas dan kuantitas darah
yang mencapai folikel mengalami kekurangan nutrisi maka pertumbuhan rambutpun
menjadi masalah, sehingga keindahan rambutpun akan terganggu.Telah dibuktikan
dalam sebuah penelitian bahwa timbulnya rambut putih disebabkan karena kekurangan
asam pantotenat. Boron, riboflafin, asam lemak essensial (Monounsaturated fat dan
Polyunsaturated fat) dan antioksidan juga sangat penting dalam memperlambat proses
pemutihan rambut. Beberapa penelitian telah dilakukan bahwa lecithin pada kacang
kedelai mampu untuk mengatasi kebotakan rambut. Hal ini disebabkan karena lecithin
mampu memperbaiki colinergik pada arteri dan vena rambut serta kulit sehinga
peredaran darah menjadi lancar serta folikel rambut yang mengerut menjadi normal dan
aktif kembali demikian juga dengan nutrisi dari lecithin yang dibawa darah kearah folikel
rambut menjadi lebih baik sehingga warna rambutpun mencadi lebih bercahaya serta
tidak bercabang.
3. Lidah Buaya
Unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam daging lidah buaya menurut para
peneliti antara lain : lignin, saponin, anthraquinone, vitamin, mineral, gula dan enzim,
monosakarida dan polisakarida, asam-asam amino essensial dan non essensial yang
secara bersamaan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang menyangkut
kesehatan tubuh.
Kandungan zat gizi lidah buaya per 100 gram dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan gizi lidah buaya
9
Aloin
Zat aloin yang terkandung dalam lidah buaya berfungsi sebagai pencahar,
sudah digunakan orang Yahudi sejak abad ke-4 SM. Hal ini dikemukakan oleh Celsus
dan dilanjutkan oleh Dioscordes yang menegaskan bahwa Aloe vera berguna untuk
mengobati sakit perut, sakit kepala, gatal, kerontokan rambut, perawatan kulit dan luka
bakar. Bahkan, di Amerika Selatan, lidah buaya resmi diakui sebagai obat pencahar dan
pelingdung kulit saat didaftarkan dalam United State Pharmacopoeia (USP) pada tahun
1820 (Furnawanthi, 2002).
2.4 MANFAAT
Ginseng menghasilkan zat pewarna hitam. Cairan sarinya digunakan untuk
menghitamkan rambut. Daun urang-aring diremas-remas dalam air, yang kemudian
digunakan untuk mendinginkan kepala serta untuk menyuburkan dan menghitamkan rambut.
Cairan urang-aring dioleskan pada kepala bayi agar lekas mendapatkan rambut yang hitam.
Seduhan urang-aring dalam minyakkelapa digunakan sebagai minyak penyubur rambut.
Dalam Ayurveda (ilmu pengobatan India), urang aring diyakini sebagai
semacam rasayana yang memiliki khasiat panjang usia dan awet muda. Penelitian baru-baru
ini menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki daya pengobatan terhadap
gangguan hati (hepar) dan lambung. Di tempat-tempat lain, urang-aring digunakan sebagai
obat luar untuk penyakit kulit, eksim, kutu air, bahkan untuk mengatasi serangan hewan
berbisa seperti sengatan kalajengking atau gigitan ular.
10
Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D, mineral
yang diperlukan untuk fungsi enzim, saponin yang berfungsi sebagai anti mikroba dan 20
dari 22 jenis asam amino. Dalam penggunaannya untuk perawatan kulit, Aloe vera dapat
menghilangkan jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan
tanda, mengurangi peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit. Dengan beragam
manfaat yang terkandung dalam lidah buaya, pemanfaatannya kurang optimal oleh
masyarakat yang hanya memanfaatkannya sebagai penyubur rambut. Cairan bening seperti
jeli diperoleh dengan membelah batang lidah buaya. Jeli ini mengandung zat anti bakteri dan
anti jamur yang dapat menstimulasi fibroblast yaitu sel-sel kulit yang berfungsi
menyembuhkan luka. Selain kedua zat tersebut, jeli lidah buaya juga mengandung salisilat,
zat peredam sakit dan anti bengkak seperti yang terdapat dalam aspirin (Sulaeman, 2008).
Kacang kedelai mengandung zinc yang bermanfaat untuk membantu mengatasi
kerontokan pada rambut. Proses pertumbuhan rambut diatur oleh mekanisme hormon
pengatur pertumbuhan rambut, termasuk rambut halus pada tubuh. Kerja hormon dapat
terganggu jika seseorang kekurangan unsur zinc dalam tubuh. Di samping itu, kacang
kedelai juga mengandung antioksidan yang tidak kalah tinggi. Seperti banyak diketahui,
antioksidan memiliki manfaat bagi kulit serta tubuh untuk menangkal radikal bebas dan
mencegah penuaan dini.
11
Sifat Zat Sediaan Tonik secara Umum
1. Kounteriritan
Kounteriritan menyebabkan iritasi kulit akibatnya sirkulasi darah pada daerah
tersebut lancar, metabolisme menjadi lebih aktif, dan pembelahan sel dipercepat.
Kounteriritan yang lazim digunakan meliputi : asam format, asam salisilat 0,2 %,
histamin, kantaridina, kapsikum (tingtur cabe 1%), kinina-HCl, pirogalol 5%, dan
resorsin 5%. Kantaridina tidak dianjurkan digunakan karena termasuk kounteriritan yang
kuat.
2. Vasodilator
Vasodilator dapat memperlebar pembuluh darah,sehingga aliran darah
meningkat dan faal tubuh menjadi lebih aktif, metabolisme meningkat dan pembelahan
sel dipercepat sehingga merangsang pertumbuhan rambut. Sediaan yang mengandung
vasodilator tidak termasuk sediaan kosmetika. Vasodilator yang lazim digunakan adalah
pilokarpin.
5. Hormon
Hormon kelamin dapat mempengaruhi aktivitas kelenjar sebum dan
keratinisasi. Dalam sediaan perangsang pertumbuhan rambut sering dijumpai estradiol,
stilbestrol, atau heksestrol. Di Indonesia penggunaan hormon dalam sediaan kosmetika
dilarang.
6. Antiseptikum
Antiseptikum yang paling lazim digunakan adalah derivat fenol atau senyawa
ammonium kuartener. Derivat fenol meliputi : p-amil fenol, asm salisilat, o-fenil fenol,
o-kloro-o-fenil fenol, p-kloro-m-kresol, p-kloro-m-silenol, klorotimol. Senyawa
amonium kuartener umumnya lebih baik dibandingkan dengan derivat fenol karena
spektrum aktivitasnya lebih luas.
12
desinfektan pada konsentrasi 60-90% danpeningkat penetrasi. Larutan etanol
inkompatibel dengan wadah aluminium dan dapat berinteraksi dengan beberapa obat.
Pada suasana asam, larutan etanol dapat bereaksi dengan zat pengoksidasi. Sediaan
optikal yang menggunakan etanol lebih dapat bereaksi dengan zat pengoksidasi. Sediaan
optikal yang menggunakan etanol lebih dari 50% dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
Penyimpanan sebaiknya pada wadah kedap udara, di tempat yang sejuk dan jauh dari
nyala api (Wade, 2003).
b. Gliserin
Gliserin memiliki nama lain gliserol atau gliserolum, merupakan cairan jernih
kental, tak berbau dengan rasa manis 0,6 kali sukrosa dan dapat menyerap air. Gliserin
dapat bercampur dengan etanol dan air , dan tidak larut dalam minyak. Gliserin biasa
dibuat untuk pengawet antimikroba pada konsentrasi ≤ 20%, pelembut (konsentrasi 2-
5%), humektan, pemanis, dan pelarut. Gliserin bersifat higroskopis, dapat mengalami
dekomposisi dengan pemanasan. Campuran gliserin dengan air, etanol dan propilenglikol
stabil secara kimiawi. Dapat terjadi diskolorisasi hitam dengan adanya cahaya dan
kontak dengan oksida serta bismut nitrat. Sebaiknya disimpan di wadah kedap udara dan
pada tempat sejuk (Wade, 2003)
c. Propilenglikol
Propilenglikol memiliki nama lain propilenglikolum, merupakan cairan jernih
kental, tidak berwarna dan memiliki rasa manis. Propilenglikol dapat bercampur dengan
aseton, etanol, gliserin, dan air. Propilenglikol biasa digunakan sebagai pelarut (pada
konsentrasi 5-80% untuk sediaan topikal), humektan dan pengawet pada konsentrasi 15-
30%. Propilenglikol bersifat higroskopis dan sebaikknya disimpan pada tempat tertutup,
sejuk dan terlindungi dari cahaya. Pada temperatur yang tinggi dan dalam keadaan
terbuka, propilenglikol dapat teroksidasi.
d. Klorokresol
Klorokresol merupakan kristal tidak berwarna. Klorokresol biasa digunakan
sebagai anti mikroba dalam sediaan kosmetik dan sediaan farmasi. Konsentrasi
klorokresol yang dianjurkan digunakan dalam sediaan kosmetik adalah 0,1-0,2 %.
Klorokresol efektif melawan bakteri gram positif, bakteri gram negatif, spora, jamur dan
ragi. Aktivitas klorokresol lebih aktif pada pH asam dan tidak aktif lagi pada pH diatas 9.
Klorokresol akan terdekomposisi jika terjadi kontak dengan basa kuat. Pada konsentrasi
yang tinggi klorokresol dapat berfungsi sebagai desinfektan.
Tonik rambut berupa krim. Bahan dasar dalam pembuatan krim terdiri dari tiga jenis
zat: zat fasa minyak, zat fasa cair, dan pengemulsi (emulsifier). Tonik rambut yang diusung
merupakan krim water-base yang terdiri dari 80 persen fasa cair. Delapan puluh persen fasa
cair tersebut sudah mengandung ketiga ekstrak herbal (ginseng, lidah buaya, kacang kedelai)
di dalamnya.
13
digunakan selama bertahun tahun untuk bahan sabun, sampo, krim dan produk
perawatan tubuh. Susunan molekularnya yang kecil mudah diserap oleh kulit dan
memberikan tekstur lembut halus pada kulit dan rambut. Ia memiliki komposisi ideal
untuk pemulihan kulit kering, kasar dan keriput.
c. Ekstrak Kacang Kedelai (Minyak Kacang Kedelai)
Nutrisi dalam kedelai mampu membantu dalam penanganan masalah pada rambut
seperti rambut rontok, serta menjaga kesehatan rambut secara keseluruhan. Nutrisi
tersebut adalah: protein, lesitin, zinc, dan asam lemak omega 3.
2. Emulsifier
a. Beeswax
Beeswax atau lilin lebah merupakan lilin yang terbuat dari sarang lebah. Manfaat lilin
lebah antara lain merangsang pertumbuhan rambut baik membantu rambut untuk
lebih tebal secara volume, melembutkan, dan membuat rambut berkilau, serta
membuat rambut mudah diatur.
3. Fasa Cair
a. Ekstrak Lidah Buaya
- Lidah Buaya
- Gliserin
b. Ekstrak Ginseng
c. Air Terdistilasi (Distilled Water)
14
2.8 DIAGRAM ALIR PEMBUATAN
Persiapan Ekstrak
Ekstrak Aloe vera
(Fasa Cair)
Ekstrak Panax ginseng
Persiapan
Bahan Dasar Penentuan Komposisi
Campuran Mixing
(Fasa Minyak
dan Emulsifier)
Pengemasan
Produk
15
2.9 ALAT DAN BAHAN
1. Persiapan Bahan Dasar Krim (Fasa Minyak dan Emulsifier)
Alat
a) Wajan
b) Wadah
c) Spatula
d) Mixer
e) Kompor
Bahan
a) Cocoa Butter (fasa minyak padatan)
b) Virgin Coconut Oil (fasa minyak cair)
c) Beeswax (emulsifier)
3. Pengawet
a) Methyl paraben
Persiapan Ekstrak
16
2. Persiapan Ekstrak Ginseng dan Kacang Kedelai
Akar segar Panax ginseng dan dicuci dengan air terdistilasi dan kemudian
dikeringkan. Pengambilan ekstrak ginseng menggunakan metode ekstraksi-panas (hot
extraction), yakni satu ons (28,35 g) akar ginseng direndam dalam air mendidih 5 ons
(141,75 ml) selama 10 – 15 menit.
Pencampuran
Fasa minyak padat (Cocoa Butter) dan emulsifier (Beeswax) dilelehkan pada suhu
tidak terlalu tinggi (sekitar 70oC) kemudian dijauhkan dari api dan ditambahkan fasa minyak
cair (Virgin Coconut Oil) dan minyak kacang kedelai hasil ekstraksi lalu diaduk hingga
merata. Pemanasan fasa cair yang berupa campuran antara air terdistilasi dan ekstrak herbal
lidah buaya, ginseng, dan kacang kedelai, dilakukan pada suhu tidak terlalu tinggi pula.
Pencampuran kedua fasa dilakukan setelah menjauhkan keduanya dari api dengan
melakukan pengadukan merata selama 1-2 menit untuk membiarkan terjadinya emulsi.
Setelah campuran yang telah membentuk krim agak mendingin, pengawet (methyl paraben)
ditambahkan.
Komposisi Campuran
Produk krim tonik rambut water-base yang dibuat menggunakan basis 250 g, di
mana dalam 250 g tersebut, komposisi masing-masing bahan adalah sebagai berikut (dengan
perbandingan ekstrak 1:1:1),
Tabel 2.10.1 Komposisi Krim Tonik Rambut Water-Base Ekstrak Lidah Buaya, Ginseng, dan Kacang Kedelai
17
Gel Aloe vera 5.0% 10 -
Gliserin 5.0% 10 126
Ekstrak Ginseng -
20
Akar ginseng 10.0% 1.7% 3.5 - 16.5
Aquades 8.3% 16.5 16.5
4 Pengawet 0.5% 1.25 Methyl Paraben 0.5% - 1.25 1.25 1.25 1.25
TOTAL 100.0% 250 100.0% 250 250
Keterangan:
- Densitas virgin coconut oil = 0.922 g/cm3
- Densitas ekstrak minyak kacang kedelai = 0.917 g/cm3
- Densitas air = 1 g/cm3
- Densitas gliserin = 12.6 g/cm3
- Densitas ekstrak grape seed dianggap sama dengan air = 1 g/cm3
- Pengawet tidak dimasukkan ke dalam persentase
- Perbandingan ekstrak 1:1:1
- Komposisi methyl paraben tidak diperhitungkan dalam basis 250 g
Keterangan:
Info harga pembelian diperoleh dari:
- http://www.menarailmuperaga.com/index.php?page=shop.product_details&flypa
ge=shop.flypage&product_id=169&option=com_virtuemart&Itemid=26&vmcch
k=1&Itemid=26
- http://www.liputan6.com/tag/harga-kedelai
- http://www.kaskus.co.id/profile/viewallclassified/688033
18
- http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016213856/jual-tanaman-
lidah-buaya-dijamin-murahjual-cepat
- http://jamujawaindonesia.blogspot.com/2012/06/serba-serbi-ginseng.html
Berdasarkan perhitungan untuk harga produksi belum termasuk biaya perawatan alat,
pekerja dan biaya operasional adalah Rp 68.212,00. Setelah dianalisis, kami menambahkan
biaya sebesar Rp 5.000,00 sebagai biaya selain produksi dan keuntungan. Sehingga harga
yang kami tawarkan kepada konsumen adalah Rp 73.212,00.
2.13 PENGAWET
Pengawet ditambahkan untuk mecegah adanya bakteri yang hidup pada fasa cair
karena walaupun bakteri tidak tumbuh pada fasa minyak, bakteri membutuhkan fasa cair
untuk berproliferasi. Pada produk kami, terdapat kandungan fasa cair yang cukup besar, yakni
sebesar 80%, sehingga pengawet harus ditambahkan. Penambahan pengawet berupa metil
paraben 1.25% yang komposisinya tidak termasuk ke dalam basis 250 g. Penambahan
pengawet dilakukan saat emulsi telah mendingin hingga 40oC atau lebih rendah.
2.14 PEWARNA
Menurut tinjauan kami, tidak ada pewarna yang diigunakan dalam produk yang kami
buat karena kami mementingkan kualitas. Penggunaan pewarna takutnya akan merubah
kualitas dan memberikan efek samping bagi konsumen. Selain itu, kami menjaga kemurnian
ekstrak simplisia yang digunakan sehingga tidak menimbulkan reaksi-reaksi yang tidak
diinginkan dan membahayakan konsumen. Produk hair tonic ini akan lebih baik jika tetap
dibiarkan dengan warnanya yang alami. Sehingga konsumen pun tidak ragu terhadap produk
herbal yang digunakan.
19
Gambar 14.1 Kemasan dalam botol 250g (Sumber:
http://www.gatsby.co.id/index.php/product/item/treatment-hair-cream-tonic)
Aloe vera dikenal sebagai tumbuhan yang aman. Penggunaan lidah buaya disini
adalah untuk tonik pada rambut. Menurut analisis kelompok kami, penggunaan aloe vera yang
belum atau sudah diekstrak tidak memberikan efek yang besar. Sesungguhnya racun yang
terdapat pada lidah buaya adalah aloin. Aloin adalah zat yang terdapat pada lapisan luar dari
lidah buaya. Sehingga tidak disarankan untuk mengkonsumsi gel lidah buaya tanpa adanya
pengolahan khusus. Produk yang kami tawarkan adalah tonik cream yang digunakan secara
fisik pada rambut. Berdasarkan studi yang kami pelajari, semakin alami bahan itu atau tidak
dilakukan pengolahan, maka semakin baik. Namun disini, tujuan pengolahan hanyalah untuk
mengambil zat aktifnya dan menambahkan pengawet sehingga dapat digunakan kapan saja.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Rambut adalah mahkota bagi semua orang karena rambut berfungsi selain untuk
memberikan kehangatan, perlindungan, rambut juga untuk keindahan dan penunjang
penampilan. Rambut sehat memiliki ciri-ciri tebal, berwarna hitam, berkilau, tidak kusut
dan tidak rontok menjadi kebutuhan semua orang. Namun demikian tidak semua orang
dapat memiliki rambut sehat, karena dapat di pengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat
menyebabkan rambut menjadi tidak sehat (Rostamailis, 2009:15).
Tonik rambut yang sekarang beredar di pasaran banyak mengandung zat kimia yang
terkadang bukan menyehatkan rambut melainkan membuatnya rusak. Hal tersebut karena
seperti kebanyakan zat kimia lainnya, tubuh menolak untuk menerimanya sehingga
menimbulkan efek samping. Selain itu terkadang hasil yang didapat juga kurang maksimal.
Solusinya adalah pembuatan tonik rambut herbal dengan pemanfaatan tumbuhan – tumbuhan
yang sudah terbukti memiliki zat aktif untuk memperkuat serta memberikan nutrisi pada
rambut. Campuran beberapa tumbuhan yang memiliki ragam zat aktif seperti lidah buaya,
kacang kedelai, serta urang – aring dapat memberi nutrisi yang dibutuhkan bagi rambut serta
menjaganya dari kerusakan.
Produk tonik rambut berupa kemasan dalam botol 250g yang berisi campuran dari
ekstrak lidah buaya, ekstrak urang-aring, dan ekstrak kacang kedelai, dengan bahan dasar
hydrophilic USP. Produk berupa krim tonik rambut yang memiliki fasa cair 80% dan fasa
minyak 20%.
21
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Sriana dan Muktiningsih, S.R. 1999.Studi Kegunaan Sediaan Rambut. Media Litbangkes
Volume IX
Departemen Kesehatan RI, Ditjen POM (1985), Formulation Kometika Indonesia.
DIY Cosmetics. How to Make Creams and Lotions. http://www.diycosmetics.com/pages/How-to-
Make-Creams-and-Lotions.html (diakses 19 November 2014)
Iskandar, dkk.-.Pengaruh Dekok Daun Urang – Aring (Eclipta Prostata) Sebagai insektisida.
Avalable at<http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/18314/1/Pengaruh-dekok-daun-urang-
aring-(Eclipta-Prostata)-sebagai-insesktisida-nabati-nyamuk--Culex-sp.pdf> Diakses pada : 28
Oktober 2014
Iswandari Rochani.2006.Studi Kandungan Isoflavon pada Kacang Hijau (vigna radiata L), Avalable
at<http://repository.ipb.ac.id/bitstream
/handle/123456789/1560/Iswandari.%20Rochani_A2006.pdf?sequence=4> Diakses pada : 28
Oktober 2014.
K., Ramesh C. et. al. 2011. Antioxidant potentials in sprouts vs. seeds of Vigna radiata and
Macrotyloma uniflorum. Journal of Applied Pharmaceutical Science ISSN: 2231-3354.
Stanley, Mbajiuka Chinedu et. al. 2014. Antimicrobial effects of Aloe vera on some human pathogens.
International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences ISSN: 2319-7706 Vol. 3
No. 3.
Tambunan, Lidia Romito. 2012. Uji Stabilitas Mikroemulsi Ekstrak Daun Seledri dan Mikroemulsi
Ekstrak Daun Ginseng dan Efektivitasnya Terhadap Pertumbuhan Rambut Tikus Jantan Spraque
Dawley. Skripsi FMIPA UI
22