Anda di halaman 1dari 4

Profil Indikator Mutu Instalasi Kamar Operasi

1. Waktu tunggu operasi elektif

Definisi operasional Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang waktu mulai dokter
memutuskan untuk operasi yang terencana sampai dengan operasi mulai
dilaksanakan (≤ 48 jam)
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan bedah dalam penjadwalan
operasi.
Dimensi Mutu Ketepatan Waktu Pelayanan
Alasan Untuk meningkatkan mutu pelayanan operasi elektif
Numerator Jumlah pasien operasi elektif (≤ 48 jam)
Denominator Jumlah seluruh pasien dengan operasi yang terencana
Formula pengukuran (N/D)
Metode pengumpulan Concurrent
data
Cakupan data Total sampling
Kriteria Inklusi Pasien yang masuk rawat inap dengan rencana operasi
Kriteria Eksklusi Operasi dibatalkan karena kondisi pasien yang tidak
memungkinkan dilakukan operasi, ditunda/dibatalkan atas
permintaan keluarga, fasilitas (ruangan atau peralatan tidak dapat
dipakai disebabkan kondisi diluar kendali manajemen)
Frekuensi pengumpulan Tiap bulan
data
Frekuensi analisis data 3 bulan
Metode analisis data Bar diagram
Sumber data Sensus
Penanggung jawab Kepala Instalasi Kamar Operasi
pengumpul data
Publikasi data Publikasi eksternal

2. Angka capaian kadar gula darah stabil pada pasien DM yang akan dilakukan tindakan di OK

Definisi operasional Kadar gula darah stabil adalah kadar gula darah puasa (GD1) dan gula
darah 2 jam post pandrial (GD2) pada rentang 140-180 mg/dl
Tujuan
Dimensi Mutu Keselamatan
Alasan
Numerator Jumlah pasien DM dengan kadar gula stabil yang dilakukan tindakan di OK
Denominator Jumlah pasien DM yang dilakukan tindakan di OK
Formula pengukuran (N/D) x 100%
Metode pengumpulan Retrospektif
data
Cakupan data Total sampling
Kriteria Inklusi Pasien DM yang akan dilakukan tindakan di OK
Kriteria Eksklusi Pasien non DM yang akan dilakukan tindakan di OK
Frekuensi pengumpulan Tiap bulan
data
Frekuensi analisis data 3 bulan
Metode analisis data Bar Diagram
Sumber data Rekam medis
Penanggung jawab Kepala Instalasi Kamar Operasi
pengumpul data
Publikasi data Publikasi eksternal dan internal

3. Kepatuhan melakukan sign in, time out, dan sign out

Definisi operasional Cheklist bedah adalah pendataan yang dilakukan mencnagkup data sign in
sebelum pasien di lakukan anesthesi,time out yang di lakukan sebelum
operator melakukan tindakansayatan operasi dan sign out yang di lakukan
sebelum pasien meninggalkan ruangan operasi
Tujuan Tergambarnya kepatuhan dalam pelaksanaan sign in, time out dan sign out
yang berorientasi pada keselamatan pasien
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Alasan Kematian dan komplikasi akibat pembedahan dapat dicegah. Salah satu
pencegahannya dapat dilakukan dengan surgical safety checklist. Surgical
Safety Checklist adalah sebuah daftar periksa untuk memberikan
pembedahan yang aman dan berkualitas pada pasien.
Numerator Jumlah kepatuhan dalam pelaksanaan sign in , time out dan sign out.
Denominator Jumlah tindakan bedah dalam satu bulan
Formula pengukuran (N/D) x 100%
Metode pengumpulan Concurrent
data
Cakupan data Total sampling
Kriteria Inklusi Seluruh pelayanan bedah
Kriteria Eksklusi --
Frekuensi pengumpulan Bulanan
data
Frekuensi analisis data 3 bulan
Metode analisis data Line chart
Sumber data Rekam medis
Penanggung jawab Kepala Instalasi Kamar Operasi
pengumpul data
Publikasi data Publikasi internal

4. Kesesuaian diagnosa pra dan pasca bedah

Definisi operasional Diagnosa pasien oleh dokter bedah sebelum operasi sesuai dengan diagnose
setelah dilakukan operasi pada pasien yang sama
Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan bedah
Dimensi Mutu Keselamatan
Alasan Ketepatan diagnosa antar sebelum tindakan dengan setelah tindakan
mencerminkan kemampuan dari dokter bedah dan sarana medis yang
tersedia untuk menentukan diagnosa . Sehingga antara diagnose dan
tindakan akan tepat
Numerator Jumlah pasien yang diagnosa sebelum operasi sesuai dengan diagnosa
setelah dilakukan operasi pada pasien yang sama
Denominator Jumlah pasien yang di lakukan operasi
Formula pengukuran (N/D) x 100%
Metode pengumpulan Retrospektif
data
Cakupan data Total sampling
Kriteria Inklusi Semua pasien operasi baik bedah maupun kebidanan
Kriteria Eksklusi --
Frekuensi pengumpulan Bulanan
data
Frekuensi analisis data 3 bulan
Metode analisis data Line chart
Sumber data Rekam Medis
Penanggung jawab Kepala Instalasi Kamar Operasi
pengumpul data
Publikasi data Publikasi internal

5. Angka kejadian konversi tindakan anestesi

Definisi operasional Angka Kejadian adalah : Jumlah kejadian baru yang di laporkan pada
periode waktu dan tempat tertentu di bagi dengan jumlah kejadian
(anestesi) pada waktu yang sama.
Konversi adalah Suatu proses perubahan dari suatu sistem lainnya yang
lebih baik
Tujuan Memastikan ketepatan dalam persiapan tindakan anestesi
Memastikan aspek persiapan dalam tindakan anestesi
Dimensi Mutu Ketepatan waktu, efektifitas
Alasan
Numerator Jumlah kejadian baru ( anestesi ) yang di laporkan pada periode waktu dan
tempat tertentu
Denominator Jumlah seluruh kasus yang di lakukan tindakan anestesi pada periode
waktu yang sama
Formula pengukuran (N/D) x 100%
Metode pengumpulan Retrospektif
data
Cakupan data Total sampling
Kriteria Inklusi Jumlah kejadian baru (anestesi) yang di laporkan pada periode waktu dan
tempat tertentu
Kriteria Eksklusi Jumlah seluruh kasus yang di lakukan tindakan anestesi pada periode
waktu yang sama
Frekuensi pengumpulan Bulanan
data
Frekuensi analisis data 3 bulan
Metode analisis data Line chart
Sumber data Rekam medis
Penanggung jawab Kepala Instalasi Kamar Operasi
pengumpul data
Publikasi data Publikasi internal

Anda mungkin juga menyukai