Anda di halaman 1dari 9

PENGENALAN GERBANG LOGIKA

Nanda Mutiara Islami / 171810201068 / 2


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
nandamutiara1999@gmail.com

1. LATAR BELAKANG

Gerbang logika adalah sebuah pemrosesan dasar untuk membentuk rangkaian


elektronika, yang di lambangkan dengan simbol-simbol tertentu yang telah ditetapkan.
Gerbang logika memiliki satu terminal output dan lebih dari satu terminal output. Keluarannya
dapat tinggi (1) atau rendah (0) tergantung terminal input yang diberikan. Aljabar Boole
memberikan persamaan untuk setiap gerbang serta memberikan simbol untuk operasi gerbang
tersebut, hal ini dapat dilihat dari persamaan aljabar Boole dan tabel kebenaran yang dimiliki
oleh setiap gerbang logika. Persamaan untuk setiap gerbang dan tabel kebenaran tiap gerbang
logika dengan menggabungkan beberapa gerbang ini akan didapatkan operasi logika sesuai
dengan keinginan dan tujuan yang diharapkan sehingga terbentuklah suatu rangkaian digital
yang membangun sistem. Gerbang logika dasar yang digunakan adalah NOT, AND dan OR.
Gerbang NAND,NOR, XOR, XNOR merupakan gerbang yang dibentuk dari gabungan
beberapa gerbang dasar. Gerbang logika hanya beroperasi pada sistem bilangan biner (
Wijaya,2006).

Menurut Brown (2000), rangkaian adder atau penjumlahan adalah rangkaian yang terdapat
di processor, tepatnya di dalam ALU ( Arithmatic Logic Unit). Processor yang yang
menggunakan basic bilangan digital binary digunakan untuk melakukan sebuah proses
perhitungan. Proses yang dapat diolah dan berjalan biasanya berupa perhitungan arithmetic
seperti penjumlahan, pengurangan dan juga bisa berupa proses perhitungan logic seperti AND,
OR, NOT.

A Y=𝐴̅
0 1
1 0
Gambar 1.1 Perhitungan logic AND

( Sumber : Brown, 2000)


Menurut Singgih (2017), gerbang OR merupakan operasi penjumlahan yang memiliki
dua atau lebih sinyal atau variabel input dan hanya memiliki satu output. Output gerbang OR
akan berlogika tinggi apabila salah satu atau lebih input berlogika tinggi dan output akan
berlogika rendah hanya pada saat seluruh input berlogika rendah. Persamaan logika aljabar
Boole untuk output gerbang OR adalah X= A+B atau X= A+ B + C . Dimana variabel X
menyatakan output dan variabel-variabel lainnya menyatakan input-input logika, tanda (+)
tidak menyatakan penjumlahan tetapi menyatakan operasi OR, dimana memiliki aturan –
aturan nya sendiri.

Gambar 1.2 Simbol dan Rangkaian Operasi OR dengan diode


( Sumber: Singgih,2017)
Menurut Albert (1994). Gerbang AND adalah gerbang logika yang terdiri dari dua atau
lebih input dan hanya memiliki satu output. Output gerbang AND akan tinggi hanya jika semua
input tinggi, dan jika salah satu atau lebih input berlogika rendah maka output akan rendah.
Persamaan logika aljabar Boole gerbang AND adalah Y=A.B. Pada Aljabar Boole operasi
gerbang AND diberi tanda ”kali” atau tanda ”titik”.

Gambar 1.3 (a) Simbol AND , (b) Persamaan Logika Gerbang AND

( Sumber: Albert, 1994)

Menurut Albert (1994), Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik
(inverter) memiliki fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Sebuah
inverter (pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran
dimana keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan keadaan masukan. Membalik dalam hal
ini adalah mengubah menjadi lawannya. Karena dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi
yaitu tinggi dan rendah atau “1” dan “0”, maka membalik logika tegangan berarti mengubah
“1” menjadi "0” atau sebaliknya mengubah nol menjadi satu. Simbol atau tanda gambar pintu
NOT ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.4 (a) Simbol NOT , (b) Persamaan Logika Gerbang NOT
( Sumber: Albert, 1994)
Menurut Albert (1994). Simbol dari gerbang Eksklusif OR (XOR) dengan 2 variabel
input dan satu buah output. Dari tabel kebenaran XOR, dapat dilihat bahwa output pada logik
1 jika salah satu input pada keadaan logik 0 atau logik 1, sedangkan output pada keadaan logik
0 apabila kedua logik input sama. Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang XOR
adalah 𝑌 = 𝐴 ⊕ 𝐵 = 𝐴Ḇ + Ā𝐵

Gambar 1.5 (a) Simbol Gerbang ExOR, (b) Persamaan Logika ExOR

( Sumber: Albert, 1994)

Menurut Barlian (2017) half adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja dengan
menjumlahkan rangkaian dua buah bilangan biner yang masing-masing terdiri satu bit.
Rangkaian ini memiliki dua input dan dua buah output, yang salah satunya digunakan untuk
nilai pindahan dan yang lainnya digunakan penjumlahan. Keluaran dari half adder merupakan
hasil penjumlahan (sum) dan sisa penjumlahan ( carry out).

Gambar 1.6 Rangkaian Half Adder

(Sumber : Barlian , 2017 )


Full adder adalah sebuah rangkaian digital yang melaksanakan operasi penjumlahan
aritmetika dari 3 bit input. Full adder terdiri dari 3 buah input dan 2 buah output. Variabel input
dari full adder dinyatakan oleh variabel A, B dan, C in. Full adder biasanya dapat
menjumlahkan banyak bilangan biner dimana 8,16, 32 dan jumalah bilangan bit lainnya
(Brown,2000).

Aplikasi gerbang logika salah satunya adalah pada sistem counter dan flip flop. Counter
berfungsi sebagai penghitung maju atau mundur. Contoh penerapan-nya seperti pada alat
penghitung waktu yaitu stopwatch, timer, dan lain-lain. Pergerakan counter bisa dipengaruhi
oleh pulsa-pulsa transisi. Sedangkan Flip flop adalah rangkaian logika yang disusun
sedemikian sehingga apa pun yang masuk ke dalam sistemnya akan tersimpan di dalam
perangkat tersebut. Penerapan salah satu aplikasi gerbang logika ini terdapat pada RAM atau
Random Access Memmory(Jaeger,2011).

Percobaan yang akan dilakukan akan menghasilkan gerbang AND akan menghasilkan
output high, apabila kedua input dalam kondisi high.output tidak akan berlaku apabila salah
satu kondisi memiliki kondisi low, apalagi jika kedua input dalam kondisi low. Gerbang OR
akan menghasilkan output high apabila kedua input dalam kondisi high. Gerbang logika XOR
merupakan gerbang logika yang memerlukan input berbeda untuk hasil output 1, dengan
menggunakan IC 7486 jika salah satu input A atau B dihubungkan dengan Vcc maka LED akan
menyala.

Tujuan dari praktikum pengenalan gerbang logika yang merupakan piranti penting
dalam rangkaian digital. Menguji tabel kebenaran dari IC AND, OR, NOT dan ExOR. Tujuan
yang selanjutnya adalah mengetahui dan menjalankan rangkaian half adder dan full adder.

2. METODE

2.1 Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum gerbang logika adalah:
1. Project Board sebagai papan rangkaian yang digunakan untuk meletakkan rangkaian
elektronika dan menghubungkannya untuk sementara.
2. LED sebagai output keluaran yang akan diamati.
3. IC TTL 7486 sebagai IC masukan gerbang XOR.
4. IC TTL 7408 sebagai IC masukan gerbang AND.
5. IC TTL 7432 sebagai IC masukan gerbang OR.
6. IC TTL 7404 sebagai IC masukan gerbang NOT.
7. Adaptor 2V sebagai supply daya rangkaian.
8. Kabel Penghubung sebagai penghubung antar komponen. IC Regulator 7805 sebagai
penurun tegangan pada sebuah perangkat elektronika.

2.2 Desain Rangkaian


Desain rangkain yang digunakan dalam rangkaian gerbang logika adalah:
2.2.1. Rangkaian AND

Gambar 2.1 Simbol Ekuivalen Gerbang AND.


(Sumber : Kurniawan,2005)

Gambar 2.2 IC TTL 7408


(Sumber : Muhsin,2004)

2.2.2 Rangkain OR

Gambar 2.3 Simbol Ekuivalen Gerbang OR


(Sumber : Kurniawan,2005)
Gambar 2.4 IC TTL 7432
(Sumber : Muhsin,2004)

2.2.3 Rangkaian XOR

Gambar 2.5 Simbol Gerbang XOR


(Sumber : Kurniawan,2005)

Gambar 2.6 IC TTL 7486


(Sumber : Muhsin,2004)

2.2.4 Rangkaian NOT

Gambar 2.7 Simbol Gerbang NOT


(Sumber : Kurniawan,2005)
Gambar 2.8 IC TTL 7404
(Sumber : Muhsin,2004)
2.2.5 Rangkain Half Adder

Gambar 2.9 Rangkaian Half Adder


(Sumber : Kurniawan,2005)

2.2.6 Rangkaian Full Adder

Gambar 2.10 Rangkaian Full Adder


(Sumber : Kurniawan,2005)

2.3 Metode Analisis


Tabel 2.3.1 Tabel Kebenaran untuk Gerbang AND
Input Input Output
A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Tabel 2.3.2 Tabel Kebenaran untuk Gerbang OR


Input Input Output
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Tabel 2.3.3 Tabel Kebenaran untuk Gerbang NOT


Input A Output Y
1 0

Tabel 2.3.4 Tabel Kebenaran untuk Gerbang XOR


Input Input Output
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1

Tabel 2.3.5 Tabel Kebenaran untuk Half Adder


A B H C
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
Tabel 2.3.6 Tabel Kebenaran untuk Full Adder

A B Cin S Cout
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1

Target keberhasilan yang harus dicapai adalah pengujian tabel kebenaran masing-masing
IC sesuai dengan literatur. Rangkaian yang berjalan harus menghasilkan led yang menyala.
Target keberhasilan dari rangkaian half adder dan full adder sesuai dengan tabel kebenaran
dan literatur.

DAFTAR PUSTAKA

Albert, Paul & Tjia. 1994. Elektronika Komputer Digital & Pengantar Komputer
Edisi2.Jakarta :Erlangga
Barlian, 2017. Desain Sistem Digital Menggunakan FPGA dan VHDL : Teori dan Aplikasi.
Malang: UB Press.

Brown, Stephen. 2000. Digital Logic of Fundamentals with VHDL Design.


Singapore:MC.Graw-Hill
Jaeger, Richard. 2011. Microelectronic Circuit Design. New York: McGraw-Hill
Kurniawan, Fredly. 2005. Sistem Digital Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Gava Media
Muhsin. 2004. Elektronika Digital Teori & Soal Penyelesaian. Yogyakarta : Graha Ilmu
Singgih, Hariadi. 2017. Elektronika Digital 1. Malang : Polinema Press.

Wijaya, Widjanarka. 2006. Teknik Digital. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai