Pengukuran Matching Antena Dan Polarisasi
Pengukuran Matching Antena Dan Polarisasi
Dan untuk mencari nilai SWR, maka r harus dicari terlebih dulu dengan:
UR
r = UF
1,6
= 0,12
r = 13,33.
1+r
SWR = │1−r │
1+13,33
= │1−13,33│
14,33
= │−12,33│
SWR = 1,16
Dan untuk mencari nilai SWR, maka r harus dicari terlebih dulu dengan:
𝑃𝑡
r = 𝑃𝑟
𝑃𝑡 1,5
r = 𝑃𝑟 = 0,6
r = 2,5
Pr = r2 x Pout
= (2,5)2 x 1,5
= 6,25 x 1,5
= 9,375
1+r
SWR = │1−r │
1+9,375
= │1−9,375│
10,375
=│ │
−8,375
SWR = 1,23
Maka, SWR yang didapat pada Receiver ialah: 1,23.
Dari praktikum yang sudah dilakukan pada Transmitter dan juga Receiver, dapat
diketahui bahwa antenna pada Transmitter memiliki SWR yang berbeda dari
antenna pada Receiver atau tidak matching.
Dimana SWR pada Transmitter bernilai lebih baik dari SWR pada Receiver yakni
bernilai mendekati 1.
Vertikal
Pada antena Receiver dengan posisi vertikal, pancaran yang diterima sedikit
karena bagian yang menerima polarisasi dari Transmitter pun sempit. Dan
hanya dapat menerima polarisasi dengan maksimum pada keadaan 90⁰.
Horizontal
Pada antena Receiver dengan posisi horizontal, pancaran yang diterima cukup
besar karena bagian yang menerima polarisasi dari Transmitter pun lebar. Dan
hanya dapat menerima polarisasi dengan maksimum pada keadaan 0⁰ dan 180⁰.
Kesimpulan
- SWR antenna yang diukur sudah bagus karena SWR mendekati 1
- Polarisasi yang terdapat di antenna ini adalah Polarisasi Linier
- Polarisasi yang di dapat ketika antenna diatur ke posisi horizontal lebih bagus
dibanding posisi vertical