Anda di halaman 1dari 5

I.

PENGUKURAN MATCHING ANTENA


a. SWR PADA TRANSMITTER
Di dalam praktikum yang sudah dilakukan, pada Transmitter didapat bahwa:
UR = 1,6
UF = 0,12

Dan untuk mencari nilai SWR, maka r harus dicari terlebih dulu dengan:
UR
r = UF
1,6
= 0,12

r = 13,33.

1+r
SWR = │1−r │
1+13,33
= │1−13,33│
14,33
= │−12,33│

SWR = 1,16

Maka, SWR yang didapat pada Transmitter ialah: 1,16.

b. SWR PADA RECEIVER


Di dalam praktikum yang sudah dilakukan, pada Receiver didapat bahwa:
Pr = 60%
= 0,6
Pt = 1,5

Dan untuk mencari nilai SWR, maka r harus dicari terlebih dulu dengan:
𝑃𝑡
r = 𝑃𝑟
𝑃𝑡 1,5
r = 𝑃𝑟 = 0,6

r = 2,5
Pr = r2 x Pout
= (2,5)2 x 1,5
= 6,25 x 1,5
= 9,375

1+r
SWR = │1−r │
1+9,375
= │1−9,375│
10,375
=│ │
−8,375

SWR = 1,23
Maka, SWR yang didapat pada Receiver ialah: 1,23.

Dari praktikum yang sudah dilakukan pada Transmitter dan juga Receiver, dapat
diketahui bahwa antenna pada Transmitter memiliki SWR yang berbeda dari
antenna pada Receiver atau tidak matching.
Dimana SWR pada Transmitter bernilai lebih baik dari SWR pada Receiver yakni
bernilai mendekati 1.

II. PENGUKURAN POLARISASI


Horizontal Vertikal
Clockwise Counterclockwise Clockwise Counterclockwise
0⁰ = 100% 0⁰ = 100% 0⁰ = 0% 0⁰ = 2%
10⁰ = 100% 10⁰ = 100% 10⁰ = 2% 10⁰ = 2%
20⁰ = 100% 20⁰ = 100% 20⁰ = 2% 20⁰ = 2%
30⁰ = 100% 30⁰ = 100% 30⁰ = 2% 30⁰ = 4%
40⁰ = 100% 40⁰ = 100% 40⁰ = 4% 40⁰ = 4%
50⁰ = 100% 50⁰ = 100% 50⁰ = 20% 50⁰ = 12%
60⁰ = 60% 60⁰ = 100% 60⁰ = 20% 60⁰ = 18%
70⁰ = 30% 70⁰ = 30% 70⁰ = 60% 70⁰ = 56%
80⁰ = 25% 80⁰ = 10% 80⁰ = 78% 80⁰ = 76%
90⁰ = 2% 90⁰ = 10% 90⁰ = 100% 90⁰ = 100%
100⁰ = 2% 100⁰ = 8% 100⁰ = 100% 100⁰ = 100%
110⁰ = 2% 110⁰ = 5% 110⁰ = 12% 110⁰ = 10%
120⁰ = 12% 120⁰ = 2% 120⁰ = 4% 120⁰ = 4%
130⁰ = 15% 130⁰ = 9% 130⁰ = 4% 130⁰ = 4%
140⁰ = 35% 140⁰ = 22% 140⁰ = 2% 140⁰ = 2%
150⁰ = 80% 150⁰ = 45% 150⁰ = 2% 150⁰ = 2%
160⁰ = 100% 160⁰ = 78% 160⁰ = 2% 160⁰ = 2%
170⁰ = 100% 170⁰ = 80% 170⁰ = 4% 170⁰ = 2%
180⁰ = 100% 180⁰ = 100% 180⁰ = 4% 180⁰ = 1%

III. PENGUKURAN POLARISASI


Main loop : 206 cm
Side loop kanan : 139 cm
Side loop kiri : 87 cm
Angle loop kanan : 63,3 cm
Angle loop kiri : 46 cm
Back loop : 53,4 cm

Berikut adalah gambar pola radiasi yang kami peroleh:


ANALISA
I. PENGUKURAN MATCHING ANTENA
Dari pengukuran SWR pada antena Transmitter dan juga antena Receiver, didapati
bahwa hasil keduanya berbeda atau tidak matching, dengan SWR pada Transmitter
memiliki nilai lebih baik: 1,16.
Jika SWR tidak matching, maka dapat memiliki kemungkinan hasil pancaran
gelombang dari Transmitter dan daya yang dihasilkan tidak akan maksimal, juga
pancaran tidak akan jauh. Gelombang pancaran pun dapat terpantul kembali ke
Transmitter yang dapat mengakibatkan Transmitter menjadi saturasi atau dapat
menyebabkan transistor final akan mati atau rusak.

II. PENGUKURAN POLARISASI


Keadaan saat antena Receiver pada keadaan vertikal maupun horizontal bebeda,
dikarenakan polarisasi dari antena Transmitter pun berbeda. Polarisasi yang didapat
merupakan jenis polarisasi linier karena arah garis gayanya merupakan garis lurus.

 Vertikal
Pada antena Receiver dengan posisi vertikal, pancaran yang diterima sedikit
karena bagian yang menerima polarisasi dari Transmitter pun sempit. Dan
hanya dapat menerima polarisasi dengan maksimum pada keadaan 90⁰.

 Horizontal
Pada antena Receiver dengan posisi horizontal, pancaran yang diterima cukup
besar karena bagian yang menerima polarisasi dari Transmitter pun lebar. Dan
hanya dapat menerima polarisasi dengan maksimum pada keadaan 0⁰ dan 180⁰.

III. PENGUKURAN POLARISASI


Main loop : 206 cm
Side loop kanan : 139 cm
Side loop kiri : 87 cm
Angle loop kanan : 63,3 cm
Angle loop kiri : 46 cm
Back loop : 53,4 cm

Berikut adalah gambar pola radiasi yang kami peroleh:

Analisa yang dapat diambil dari percobaan looping di atas ialah....

Kesimpulan
- SWR antenna yang diukur sudah bagus karena SWR mendekati 1
- Polarisasi yang terdapat di antenna ini adalah Polarisasi Linier
- Polarisasi yang di dapat ketika antenna diatur ke posisi horizontal lebih bagus
dibanding posisi vertical

Anda mungkin juga menyukai