Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN

PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN


PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

A. PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang
disebabkanoleh virus dengue yang ditandai demam 2-7 hari disertai dengan
manifestasi perdarahan, penutrunan trombosit (trombositopenia), adanya
hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma (peningkatan hematokrit,
asites, efusi pleura, hipoalbuminemia). Dapat disertai gejala-gejala tidak khas
seperti nyeri kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola
mata.
Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan manifestasi
DBD berat, ada yang hanya bermanifestasi demam ringan yang akan sembuh
dengan sendirinya atau bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit
(asimtomatik). Sebagian lagi akan menderita demam dengue saja yang tidak
menimbulkan kebocoran plasma dan mengakibatkan kematian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebarluasan DBD antara lain adalah:
Perilaku masyarakat, perubahan iklim (climate change) global, pertumbuhan
ekonomi, ketersediaan air bersih. Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang
spesifik, Cara yang dapat dilakukan saat ini dengan menghindari atau mencegah
gigitan nyamuk penular DBD.
Oleh karena itu upaya pengendalian DBD yang penting pada saat ini adalah
melalui upaya pengendalian nyamuk penular dan upaya membatasi kematian
karena DBD. Atas dasar itu maka upaya pengendalian DBD memerlukan
kerjasama dengan program dan sector terkait serta peran serta masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Perkembangan penyakit DBD di wilayah Gayungan ada kecenderungan
turun namun kasusnya selalu ada setiap tahunnya dan kasus kematiannya juga
meningkat,
Data kesakitan DBD & Kematian DBD th 2013 &th 2014

No Uraian Data Th 2013 Th 2014 Keterangan

1 Angkakesakitan DBD 63 21 Turun

2 Angka kematian akibat 1 3 Naik


DBD

Berdasarkan data tersebut diatas Puskesamas Gayungan sesuai Visi & dan
Misi Puskesmas Gayungan mewujutkan tujuan sesuai target
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebarluasan DBD antara lain adalah
 Perilakumasyarakat
 Perubahan iklim (climate change) global
 Pertumbuhan ekonomi
 Ketersediaan air bersih
Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik, Cara yang dapat
dilakukan saat ini dengan menghindari atau mencegah gigitan nyamuk penular
DBD. Oleh karena itu upaya pengendalian DBD yang penting pada saat ini adalah
melalui upaya pemngendalian nyamuk penular dan upaya membatasi kematian
karena DBD. Atas dasar itu maka upaya pengendalian
DBD memerlukan kerjasama dengan program dan sector terkait serta peran serta
masyarakat.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


Tujuan Umum :
Terwujudnya individu dan masyarakat yang mampu mencegah dan melindungi diri
dari penularan DBD melalui optimalisasi kegiatan PSN 3M Plus dan kebersihan
lingkungan.bebas DBD
Tujuan Khusus :
1) Menurunkan angka kesakitan DBD menjadi kurang dari atau sama dengan 50
per 100.000 penduduk pada tahun 2015.
2) Menurunkan angka kematian akibat DBD menjadi kurang dari 1% pada tahun
2015.
3) Mencegah penularan DBD dengan mengendalikan populasi vector sehingga
Angka Bebas Jentik (ABJ) diatas atau sama dengan 95%.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pemeriksaan jentik berkala
2. Penyuluhan DBD
3. Penyelidikan Epidemologi
4. Fogging Fokus
5. Abatisasi
6. Pemberantasan Sebelum Masa Penularan (PSMP)
7. Pembinaan Kader Bumantik

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pemeriksaan jentik berkala
Pemeriksaan jentik berkala dilaksanakan oleh kader Bumantik di wilayahnya
masing-masing setiap 1 minggu sekali dan dilaporkan setiap 1 bulan sekali
kepada Kecamatan, Kelurahan dan Puskesmas.
Untuk pemeriksaan jentik di TTU atau sekolah dilakukan Petugas Sanitasi
setiap 1 tahun sekali
2. Penyuluhan DBD
Dilaksanakan sesuai jadwal dan permintaan masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat tentang bahaya
penyakit dan Kematian akibat penyakit DBD sehingga masyarakat mau
melakukan tindakan pencegahan.

3. Penyelidikan Epidemologi
Penyelidikan Epidemologi dilaksanakan setiap ada kasus DBD, untuk
mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan
penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal
penderita.
4. Fogging Fokus
Foging fokus dilaksanakan pada kasus DBD dengan hasil Penyelidikan
Epidemologinya Positif, Fogging Fokus dilaksanakan dengan radius 100M2
(1RT) yang bertujuan untuk membatasi penularan DBD dan mencegah
terjadinya KLB di lokasi tempat tinggal penderita dan rumah/bangunan sekitar
tempat-tempat umum yang berpotensi menjadi sumber penularan DBD lebih
lanjut.
5. Abatisasi
Dilaksanakan sesuai kebutuhan, yaitu sebelum masa penularan terutama pada
wilayah yang padat DBD dan pada saat kasus DBD meningkat
6. Pemberantasan Sebelum Masa Penularan (PSMP)
PSMP dilaksanakan pada saat kasus DBD paling rendah, disesuaikan dengan
wilayah masing-masing, dengan kegiatan pemeriksaan jentik serentak
melibatkan Lintas sektor ( Kecamatan, Kelurahan, Kader Bumantik dan
Petugas Puskesmas yang ditunjuk)
7. Pembinaan Kader Bumantik
Pembinaan Kader Bumantik dilaksanakan sebulan sekali pada acara
Paguyuban Bumantik di Tiap-Tiap Kelurahan, bertujuan untuk meningkatkan
kinerja Bumantik

F. SASARAN
Seluruh masyarakat di Wilayah Kecamatan Gayungan Puskesmas Gayungan

G. TARGET
1. Menurunkan angka kesakitan DBD menjadi kurang dari atau sama dengan 50
per 100.000 penduduk pada tahun 2015.
2. Menurunkan angka kematian akibat DBD menjadi kurang dari 1% pada tahun
2015.
3. Mencegah penularan DBD dengan mengendalikan populasi vector sehingga
Angka Bebas Jentik (ABJ) diatas atau sama dengan 95%.
Semua Kasus DBD ditangani sesuai prosedur Setiap ada Laporan Kasus DBD(
sesuai pelaksanaan kegiatan )

H. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Jadwal Pelaksana


1 Pemeriksaan jentik seminggu sekali hari........... Kader Bumantik RW
berkala
2 Penyuluhan DBD 4 Kali setiap Bulan Petugas Kesehatan
Puskesmas

3 Penyelidikan Setiap ada Laporan Kasus DBD Petugas Sanitasi


Epidemologi

4 Fogging Fokus Setiap ada Laporan Kasus DBD Petugas Sanitasi dan
Petugas Semprot
yang ditunjuk
5 Abatisasi Selektif 1 Tahun sekali bulan Petugas Sanitasi
September Kader Bumantik
6 Pemberantasan 1 Tahun sekali bulan Puskesmas,
Sebelum Masa September Kelurahan,
Penularan (PSMP) Kecamatan dan
Kader Bumantik
7 Pembinaan Kader 1 Bulan Sekali Petugas Sanitasi,
Bumantik Bikel, Dokter
Penanggung Jawab
Wilayah
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evalusi kegiatan dilaksanakan sebulan sekali dan dinyatakan KLB bila Jumlah
kasus DBD dua kali lipat atau lebih dari periode lalu pada tempat yang sama atau
kematian kasus DBD lebih dari 1%, dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya
tiap sebulan sekali

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil Kegiatan Pengendalian dan pemberantasan DBD di catat dalam buku register
kasus DBD dan di rekap dalam buku bantu rekap kasus DBD dan dilaporkan setiap bulan
dengan menggunakan blangko Laporan Kasus Penyakit DBD

Surabaya ,………………..
Mengetahui ,
Kepala Puskesmas Gayungan

dr.Atik..........................
Nip...............

Anda mungkin juga menyukai