Anda di halaman 1dari 12

MACAM-MACAM ORGANISASI PROFESI GIZI DI INDONESIA DAN

PERKEMBANGAN PROFESI GIZI

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas Etika Profesi

Oleh

Dea Alodia Pratiwi (P173311140)

Inlan Nur Rohmawati (P17331114045)

Kika Junianti (P173311140)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah mengizinkan dan
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah, “Macam-macam Organisasi Profesi Gizi di Indonesia dan perkembangan
Profesi Gizi”. Makalah ini dibuat bertujuan memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Sosio Etika Profesi.

Selesainya makalah ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya dalam memajukan pendidikan.

Cimahi, September 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 4


1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 5
2.1 Konsep Makanan ...............................................Error! Bookmark not defined.
2.2 Konsep Makanan menurut berbagai aspek........Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Konsep Makanan dari sudut pandang agamaError! Bookmark not defined.
2.2.2 Konsep Makanan dari sudut pandang pengetahuan . Error! Bookmark not
defined.
2.2.3 Konsep Makanan dari sudut pandang budayaError! Bookmark not defined.
2.3 Konsep Makanan dari sudut pandang budaya di IndonesiaError! Bookmark not
defined.
2.3.1 Prilaku Makan Suku Sasak ..........................Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11
ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan makanan dari sudut pandang budaya?
2. Bagaimana contoh nyata sudut pandang makanan menurut salah satu budaya di
Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui makanan dari sudut pandang budaya
2. Untuk mengetahui contoh nyata sudut pandang makanan menurut salah satu
budaya di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Organisasi Profesi Gizi di Indonesia

2.1.1 PERSAGI

a. Sejarah dan Perkembangan

Tenaga ahli di bidang gizi sebagai warga yang setia dari Negara Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 menyadari dan
bertanggung jawab penuh akan kewajibannya terhadap negara dan bangsa Indonesia.
Kami juga berkeyakinan bahwa perbaikan gizi merupakan salah satu unsur penting
dalam mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia. Tekad yang bulat untuk
menyumbangkan tenaga dan pikiran demi tercapainya kehidupan rakyat yang sehat,
disatukan dalam satu wadah organisasi profesi Nutrisionis-Dietisien yang disebut
Persatuan Ahli Gizi Indonesia atau disingkat PERSAGI, dan tidak berafiliasi kepada
suatu organisasi politik.

Organisasi profesi ini didirikan pada tanggal 13 Januari 1957 dengan nama
semula Persatuan Ahli Nutrisionis Indonesia yang disempurnakan pada tanggal 26 Mei
1960 dan kemudian pada tanggal 20 Juli 1965 dan terakhir tanggal 19 Nopember 1989
menjadi Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Dewan Pimpinan Pusat organisasi profesi
Persatuan Ahli Gizi Indonesia ini berkedudukan di Jakarta dan terdaftar di Departemen
Kesehatan Republik Indonesia sebagai organisasi profesi dengan nomor daftar
00091007.
b. Visi & Misi

Organisasi profesi Persatuan Ahli Gizi Indonesia mempunyai visi dan misi. Visi
organisasi profesi ini adalah mencapai status gizi masyarakat yang optimal pada tahun
2010. Yang dimaksud dengan status gizi masyarakat optimal adalah suatu keadaan gizi
pada tingkat setinggi mungkin yang dapat dicapai sesuai dengan perkembangan (1)
iptek, (2) sarana dan prasarana, dan (3) kemampuan manajemen, pada suatu kurun
waktu tertentu.

Misi yang dimiliki oleh organisasi profesi ini adalah :

 Menjadikan gizi sebagai basis paradigma, basis pencerdasan bangsa dan basis
peningkatan produktivitas.
 Menjadikan penduduk Indonesia memahami, menyadari dan melaksanakan pola
makan sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang di
beberapa negara lain disebut “Nutritional Guidelines”.
 Menjadikan pelayanan gizi yang bermutu, merata dan terjangkau oleh
masyarakat banyak sebagai bagian integral dari pelayanan masyarakat.
 Memberikan kesempatan lebih luas kepada daerah untuk menyusun kebijakan
gizi sesuai dengan masalah dan keadaan daerah masing-masing.

c. Lambang Organisasi

Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah


Tangga, organisasi profesi ini bertujuan meningkatkan
kesejahteraan rakyat melalui perbaikan gizi dalam
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Berdasarkan tujuan

ini maka pada logo PERSAGI tercantum motto


“SVASTHA HARENA”, yang artinya perbaikan kesehatan
melalui makanan/gizi.

d. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
DEWAN PUSAT PERWAKILAN PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA
(DPP PERSAGI)

e.
Struktur Organisasi DPP PERSAGI (2009 s.d 2014)

f. Program Kerja

 Meneruskan program kerja yang sudah baik:


a. Website
b. Kemitraan dengan swasta
c. Kemitraan dengan organisasi profesi lain
d. Publikasi
 Pembinaan DPD.
 Kemitraaan di pusat dan daerah.
 Membuat Kartu Tnada Anggota (KTA).
 Iuran Anggota.
 Perlindungan hukum profesi
 Peningkatan kapasitas anggota persagi (pembinaan internal).
 Penguatan upaya mediasi dan advokasi dari persagi kepada pemerintah /stake
holder .
 Membuat standar-standar dibidang gizi untuk diadvokasikan dan dimediasikan
dengan pemerintah:
a. PUGS
b. Standar Antropometri untuk anak diatas 5 tahun
 Memperkuat profesi gizi dalam kelembagaan baik di rumah sakit maupun di
dinas kesehatan (termasuk pusat penelitian gizi di jajaran Kementerian
Kesehatan).
 Mengusulkan produk-produk legislasi (antara lain catering, industri makanan, dll).
 Mengusulkan standar kebutuhan tenaga gizi berdasarkan kajian ilmiah (baik
untuk institusi maupun masyarakat).
 Uji kompetensi harus ada dan dilakukan disetiap propinsi.
 Memantapkan konsep “pemutihan” / penyetaraan profesi (RD).
 Mendorong penerbitan karya-karya ilmiah.

g. Kerja sama dengan Institusi

 Kementerian Kesehatan
1. Membuat buku standar seperti Modul Pelatihan, konselor MP AS,
buku PGRS, buku Pedoman Gizi Haji, Modul Pelatihan Motivator
ASI di Tempat Kerja, Modul Pelatihan Konselor ASI, dan Modul
Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan.
2. Membantu dalam pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan
kementrian kesehatan terkait dengan gizi
3. Terbitnya Permenkes Nomor 26 Tahun 2013 tentang Praktik Gizi
4. Menyusun dokumen kesehatan (gizi) antara lain standar
kompetensi lulusan, standar kurikulum DIII Gizi, standar kurikulum
DIV Gizi, penilaian pencapaian kompetensi
 BPOM
1. Narasumber dalam analisa gizi produk yang dipasarkan, bahan bebahaya,
kadar bahan makanan yang dinjurkan.
2. Bekerjasama dalam menetapkan kecukupan gizi.
 BAPPENAS dan MENKOKESRA
1. Memberi masukan dalam menetapkan kebijakan

 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


1. Melalui HPEQ (Help Profesional Education Quality) PERSAGI
telah melakukan
a) Perumusan KKNI (bersama AIPGI)
b) Perumusan naskah akademik pendidikan gizi
c) Pembentukan LAM PT Gizi
d) Mengembangkan standar pendidikan pelayanan gizi,
kompetensi gizi, dan uji kompetesi

2.1.2 PERGIZI PANGAN


a. Sejarah dan Perkembangan

PERGIZI PANGAN Indonesia (Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia)


adalah suatu organisasi para pakar gizi dan pangan yang didirikan pada tanggal 19
Agustus 1973 dan bertujuan untuk mewujudkan komunikasi yang baik dan kerjasama
yang sinergi dan harmonis dalam berbagai kegiatan pengembangan dan penerapan
IPTEKS gizi dan pangan; dan turut membantu usaha pemerintah, swasta dan
masyarakat dalam perbaikan pangan dan gizi masyarakat. PERGIZI PANGAN
Indonesia merupakan satu-satunya organisasi gizi atau pangan yang mewakili
Indonesia sebagai anggota Adhering Bodies di International Union of Nutritional
Sciences(IUNS), Federation of Asian Nutrition Societies (FANS), dan South East Asia
Public Health Nutrition Network (SEA-PHN Network).

PERGIZI PANGAN Indonesia menyadari gizi dan pangan merupakan faktor


penting dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan investasi
pembangunan. Banyak bukti bahwa perbaikan produksi, pengolahan dan konsumsi
pangan akan berdampak positif pada perbaikan gizi, kesehatan, pendidikan,
kesempatan kerja dan usaha serta pendapatan masyarakat. Tujuan pembangunan
sektor ekonomi dan tujuan pembangunan sektor sosial akan sulit dicapai tanpa
perbaikan gizi dan pangan. Rantai kemiskinan dan keterbelakangan dapat diputus
melalui integrasi perbaikan pangan, gizi, kesehatan, pendidikan, peluang usaha dan
peluang kerja yang baik guna mewujudkan bangsa yang sehat, cerdas dan kuat. Oleh
karena itu, faktor gizi dan pangan sebagai investasi dalam pembangunan bangsa perlu
mendapat perhatian semua pihak. Bagian penting dari pembangunan gizi dan pangan
yang bersifat evidence based, holistik, multi-disiplin dan multi-sektor adalah komunikasi
dan kerjasama yang baik antar stakeholders gizi dan pangan.

PERGIZI PANGAN Indonesia diharapkan berperan dalam membangun


komunikasi dan kerjasama yang baik, melahirkan dan mengembangkan berbagai
inovasi, pemikiran, rumusan kebijakan dan program gizi dan pangan dengan
pendekatan multi disiplin; serta percepatan penyampaian informasi gizi dan pangan
yang baik dan benar kepada masyarakat dalam rangka turut mewujudkan masyarakat
yang sadar gizi, sehat, cerdas, dan kuat.

b. Visi dan Misi


c. Lambang Organisasi
2.2 Perkembangan Profesi Gizi

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Peran makanan dalam kebudayaan merupakan kegiatan ekspresif
yang memperkuat kembali hubungan – hubungan dengan kehidupan sosial,
sanksi-sanksi, agama, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi dengan berbagai
dampaknya.
 Pada masyarakat budaya Sasak makanan adalah segala sesuatu yang dapat
dimakan yang dapat mengenyangkan dan menyenangkan hati.

DAFTAR PUSTAKA
http://persagi.org/portal/profile-organisasi/sejarah/

http://pergizi.org/index.php/profil-pergizi-pangan-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai