Anda di halaman 1dari 3

BAB I

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Menurut hasil data BPB Tahun 2018 angka kejadian stunting


puskesmas sudi pada anak balita adalah 271 balita dari seluruh balita dari 5
Desa, ( Tanggulun 47 balita, Talun 27 balita, Sudi 113 balita, Mekarwangi 44
Dan Laksana 40 balita).
Masalah balita pendek menggambarkan adanya masalah gizi kronis
yang dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan dan masa
bayi/balita, termasuk penyakit yang di derita selama masa balita seperti
masalah gizi lainnya.
Stunting merupakan salah satu masalah gizi balita. Stunting
menggambarkan kegagalan pertumbuhan yang terakumulasi sejak sebelum
dan sesudah kelahiran yang diakibatkan oleh tidak tercukupinya asupan zat
gizi (Milmanet al.,2005).
Stunting atau pendek merupakan kegagalan pertumbuhan linier dengan
defisit dalam panjang badan menurut umur berdasarkan rujukan baku
pertumbuhan World Health Organization(WHO, 2006).
Stunting dipengaruhi oleh pemberian makan yang tidak tepat dan akan
mengganggu status gizi dan kesehatan bayi. Pemberian makan pada bayi yang
tepat adalah dengan cara bertahap sesuai dengan umurnya.
Oleh karena itu puskesmas sudi membentuk upaya pencegahan
stunting dengan membuat suatu wadah komunikasi online dalam
group whatsapp dengan nama JAMPARING ( Jari ngan Masyarakat
Tanggap dan Aktif Perangi Stunting).
JAMPARING (Jaringan Masyarakat Tanggap dan Aktif Perangi
Stunting) merupakan suatu wadah/kelas bagi jejaring (kader) di
wilayah puskesmas sudi yang berisi pemberian informasi untuk
mempersiapkan kesehatan untuk menambah wawasan mengenai
kesehatan khususnya stunting.
A. Tujuan Umum
1. Meningkatkan pengetahuan dan pelayanan kesehatan masyarakat
2. Menurunkan angka stunting diwilayah kerja Puskesmas Sudi.
3. Sebuah strategi jangka panjang terintegrasi yang mengedepankan
konvergensi upaya intervensi gizi.

B. Tujuan Khusus
1. Memantau status gizi ibu hamil.
2. Meningkatkan pengetahuan dan pelayanan kesehatan ibu hamil.

C. Manfaat
1. Dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang gizi.
2. Dapat memantau status gizi ibu hamil.
3. Diharapkan dapat menurunkan angka kejadian stunting.
BAB II

II. Metode pelaksanaan

a. Lokasi
Wilayah Puskesmas Sudi.
b. Sasaran
Masyarakat, Kader dan Ibu hamil.
c. Langkah-langkah
1. Perencanaan dan pembentukan tim.
2. Pendataan ibu hamil yang ada di wilayah puskesmas sudi.
Pendataan dilakukan dengan mencatat semua ibu hamil
khususnya ibu hamil KEK dan Anemia.
3. Pelaksanaan JAMPARING
1. Pihak puskesmas membuat wadah atau media komunikasi
online sebagai sarana informasi dan konsultasi bagi
masyarakat.
2. Petugas memberikan informasi berupa leaflet online.
3. Petugas memberikan penyuluhan kelas ibu hamil.
4. Ibu hamil yang terdiagnosa KEK mendapatkan PMT.

Anda mungkin juga menyukai