Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DINO JAWA TIMUR PARK 3


JALAN RAYA IR SOEKARNO KOTA BATU

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Oleh
CELICA AMIRA (151910301026)
MUHAMMAD FAIZ MAULIDY (151910301061)

PROGRAM STUDI SRATA I TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2018
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DINO JAWA TIMUR PARK 3
JALAN RAYA IR SOEKARNO KOTA BATU

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Diajukan guna memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Kerja Praktik


Program Studi Strata I Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Jember

Oleh
CELICA AMIRA (151910301026)
MUHAMMAD FAIZ MAULIDY (151910301061)

PROGRAM STUDI STRATA I TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2018

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktek


Fakultas Teknik - Program Studi S1 Teknik Sipil
Tahun Akademik 2018

1. Judul Kegiatan : Pelaksanaan Proyek Apartemen Dino Jawa Timur


Park 3 Kota Batu
2. Penyusun
Nama : Celica Amira
NIM : 151910301026
Nama : Muhammad Faiz Maulidy
NIM : 151910301061

3. Nama Instansi : PT. Surya Bangun Persada Indah (SBPI)


Alamat : Jalan Nginden Semolo No 98, Surabaya

4. Tanggal Pelaksanaan : 03 Januari 2018 – 17 Februari 2018


Jember, 17 Februari 2018

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Ir. Hernu Suyoso, MT Subagiyo Utomo


NIP 19551112 198702 1 001
Mengetahui,
Ketua Project Manager,
Program Studi S1 Teknik Sipil PT. Surya Bangun Persada Indah
Universitas Jember

Dr. Anik Ratnaningsih, ST.MT Ir. Budi Sutrisna


NIP 19700530 199803 2 001

Pembantu Dekan I Fakultas Teknik


Universitas Jember

Dr. Triwahju Hardianto, ST., MT


NIP 19700826 199702 1 001

iii
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Celica Amira
NIM : 151910301026
menyatakan bahwa dalam laporan kerja praktik yang berjudul “PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG APARTEMEN DINO BATU” adalah benar-benar
hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum
pernah diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya
bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah
yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa ada
tekanan dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik
jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 17 Februari 2018


Yang menyatakan,

Celica Amira
NIM. 151910301026
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Muhammad Faiz Maulidy
NIM : 151910301061
menyatakan bahwa dalam laporan kerja praktik yang berjudul “PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG APARTEMEN DINO BATU” adalah benar-benar
hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum
pernah diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya
bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah
yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa ada
tekanan dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik
jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 17 Februari 2018


Yang menyatakan,

Muhammad Faiz Maulidy


NIM. 151910301061

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat serta hidayah-Nya laporan kerja praktik yang berjudul Proyek
Pembangunan Gedung Apartemen Dino Batu dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun dengan melewati beberapa tahapan yang melibatkan
berbagai pihak sebagai pendukung. Untuk itu kami menyampaikan hormat dan
terimakasih kepada :
1. Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UM. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Jember.
2. Dr. Triwahju Hardianto, S.T., M.T selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Jember.
3. Ibu Dr. Anik Ratnaningsih, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi S1 Teknik
Sipil.
4. Bu Ir. Hernu Suyoso, M.T. selaku dosen pembimbing Laporan Kerja Praktik
yang telah membimbing selama masa penyusunan laporan Kerja Praktik.
5. PT. Surya Bangun Persada Indah (SBPI) yang telah memberi kesempatan
untuk kerja praktik ini.
6. Bapak Ir. Budi Sutrisna selaku Project Manager proyek pembangunan
Apartemen Dino.
7. Bapak Subagiyo Utomo selaku pelaksana lapangan proyek pembangunan
Apartemen Dino sekaligus pembimbing yang telah mendampingi dan
memberikan ilmu pengetahuan selama pelaksanaan Kerja Praktik.
8. Seluruh jajaran staff PT. Surya Bangun Persada Indah (SBPI) atas bantuan dan
kerjasamanya selama pelaksanaan Kerja Praktik.
9. Kedua Orang tua yang telah memberikan dukungan dan do’a sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik ini dengan baik.
10. Teman-teman Teknik Sipil 2015 yang telah memberikan dukungan, dan semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penyusunan laporan kerja praktik guna memenuhi persyaratan kelulusan
dari mata kuliah Kerja Praktik. Dari laporan ini diharapkan dapat memberikan

iii
manfaat dan menambah wawasan juga ilmu pengetahuan bagi semua pihak. Saran
dan kritik sangat diharapkan untuk penyempurnaan laporan ini.

Jember, 17 Februari 2018

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

LAPORAN KERJA PRAKTIK .............................................................................. ii


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
PERNYATAAN ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 7

1.1 Latar Belakang Kerja Praktik.................................................................... 7


1.2 Tujuan Kerja Praktik ................................................................................. 7
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................. 8
1.4 Pengumpulan Data .................................................................................... 8
1.5 Sistematika Penulisan Laporan ................................................................. 9

BAB 2. TINJAUAN UMUM PROYEK ............................................................... 11

2.1 Latar Belakang Proyek ............................................................................ 11


2.2 Lokasi Proyek ......................................................................................... 11
2.3 Data Proyek ............................................................................................. 12
2.4. Organisasi Proyek ................................................................................... 60
2.5. Struktur Organisasi Proyek ..................................................................... 16
2.6. Tinjaun Umum Pekerjaan Proyek ........................................................... 22

BAB 3. PELAKSANAAN PROYEK ................................................................... 24

3.1 Uraian Umum.......................................................................................... 24


3.2 Pelaksanaan Pekerjaan Proyek ................................................................ 24

BAB 4. LAPORAN HARIAN KERJA PRAKTIK .............................................. 46

4.1 Laporan Pelaksanaan Kerja Praktik ........................................................ 46

BAB 5. PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 50

5.1. Umum ..................................................................................................... 50


5.2. Permasalahan ........................................... Error! Bookmark not defined.
5.3. Data Konstruksi Zona Lift ...................................................................... 52

v
5.4. Metode Pelaksanaan Tambal Sulam ....................................................... 52

BAB 6. PENUTUP ............................................................................................... 61

6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 61


6.2 Saran ....................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63


LAMPIRAN .......................................................................................................... 64

vi
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktik


Seiring dengan perkembangan teknologi dan pembangunan di
Indonesia, harus diimbangi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas. Untuk mendapatkan SDM yang baik, mahasiswa di
perguruan tinggi dituntut mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat
dalam perkuliahan secara nyata ke dalam dunia kerja. Oleh karena itu
memerlukan kerja sama antara dunia usaha dengan perguruan tinggi,
yaitu dengan mengadakan program kerja praktik di dunia kerja.
Atas alasan itu, pihak Universitas Jember, khususnya Jurusan
Teknik Sipil, menyusun kurikulum pendidikan yang mencakup teori dan
praktik yang diwujudkan dalam mata kuliah wajib TKS 1004 Kerja
Praktik (KP).
Dengan adanya program tersebut, diharapkan mahasiswa dapat
mempersiapkan diri sebagai sarjana yang mampu mengembangkan
pengetahuan bidang sipil dan dapat bersikap positif.

1.2 Tujuan Kerja Praktik


Tujuan dari Pelaksanakan Kerja Praktik adalah :

1. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus


ditempuh sebagai persyaratan akademis di Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Jember.
2. Menambah wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan
memahami aplikasi ilmu teori dalam perkuliahan yang diaplikasikan
di lapangan maka mahasiswa akan mendapat gambaran kerja yang
sesungguhnya dan memungkinkan pula mendapatkan pengalaman
yang selama ini belum didapatkan.
3. Untuk memberi pengetahuan secara langsung pada mahasiswa
dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek

7
konstruksi berskala besar dengan memperhatikan aspek biaya, mutu,
dan waktu.
4. Sebagai bekal untuk mempersiapakan diri sebelum terjun dalam
dunia kerja.
5. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas dan terarah antara
dunia perguruan tinggi dengan dunia kerja sebagai pengguna
outputnya.

1.3 Pembatasan Masalah


Menurut Surat Perintah Kerja Praktik No : 7521/UN25.11/EP/2017
Atas nama Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember, memutuskan untuk
melaksanakan Kerja Praktik yang dilaksanakan selama 45 hari kerja
terhitung mulai tanggal 03 Januari 2018 sampai dengan 17 Februari 2018.
Sehubungan dengan terbatasnya waktu pelaksanaan Kerja Praktik yang
hanya 45 hari maka laporan ini diberikan beberapa batasan yaitu sebatas
sebagian pekerjaan yang dipelajari selama proses Kerja Praktik, antara
lain:

1. Tugas Umum
Mengenai gambaran umum Pekerjaan Struktur Proyek Pembangunan
Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota Batu
2. Tugas Khusus
Dalam hal ini membahas pekerjaan yang dapat diamati selama proses
Kerja Praktik berlangsung, yaitu tentang Teknik Pelaksanaan dan
Pengendalian waktu, seperti yang ditugaskan oleh Dosen Pembimbing
sebagai pemberi tugas.

1.4 Pengumpulan Data


Laporan Kerja Praktik ini menggunakan beberapa metode untuk
memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan. Adapun metode
yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktik antara lain :

8
1. Metode Pengamatan (Observasi)
Melakukan pengamatan langsung di Lapangan. Data yang diperoleh
dari hasil pengamatan dan data proyek yang sudah disetujui oleh
pihak proyek.
2. Metode Wawancara Langsung (Interview)
Melakukan kegiatan wawancara dengan pihak terkait seperti
pelaksana proyek.
3. Studi Kepustakaan (Literatur)
Pengumpulan data dan informasi diperoleh melalui internet dan
buku-buku yang diharapkan dapat memberikan referensi dalam
menyusun laporan kerja praktik ini.
4. Metode Instrumen
Mendapatkan data ataupun informasi dengan menggunakan alat
bantu seperti kamera atapun alat tulis.

1.5 Sistematika Penulisan Laporan


Susunan materi penulisan Laporan Kerja Praktik ini seluruhnya
meliputi 6 bab sebagai berikut:

BAB 1 Pendahuluan

Pada bab ini membahas mengenai latar belakang diadakannya kerja


praktik, tujuan diadakannya kerja praktik, batasan masalah pada
laporan, dan metodologi pengumpulan data, dan sistematika yang
digunakan pada penulisan laporan.
BAB 2 Tinjauan Umum Proyek
Pada bab ini membahas mengenai data dan gambaran proyek secara
umum, mulai dari maksud dan tujuan proyek, lokasi berjalannya
proyek, dan data umum proyek serta tinjauan umum pekerjaan
proyek

9
BAB 3 Pelaksanaan Pekerjaan
Pada bab ini membahas tentang metode pelaksanaan serta
manajemen waktu pada proyek.

BAB 4 Pengendalian Proyek


Pada bab ini membahas mengenai laporan pelaksanaan kerja praktik
yang berisi laporan kegiatan harian selama kerja praktik
berlangsung.

BAB 5 Permasalahan dan Pembahasan


Pada bab ini membahas mengenai permasalahan yang terjadi pada
proyek dan cara mengatasinya.

BAB 6 Penutup
Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran pada
laporan pelaksanaan kerja praktik ini.

10
BAB 2. TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Latar Belakang Proyek


Tingginya pengunjung yang bertujuan rekreasi di Kota Batu
menuntut pengadaan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal
maupun penginapan, hal ini dampingi dengan meningkatnya kebutuhan
hunian yang modern dan elit di tengah kota Batu dengan berbagai fasilitas
dan layanan eksklusif bagi penghuninya.
Proyek pembangunan Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 yang
berlokasi di Jalan Raya Ir. Soekarno No. 112, Kota Batu. Proyek
pembangunan Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 ini merupakan sebuah
proyek yang bertujuan memenuhi kebutuhan para konsumen mencari
hunian yang aman, nyaman yang berdekatan langsung dengan taman
wisata Jawa Timur Park 3 dengan harga yang terjangkau.
Apartemen Dino terletak di daerah dataran tinggi. Posisi lantai
paling atas dapat melihat kondisi daerah Kota Batu. Letak Apartemen
Dino ini bersebelahan langsung dengan taman wisata Jawa Timur Park 3.
Hal ini memudahkan akses menuju taman wisata unggulan Kota Batu
selain itu di dalamnya terdapat Dino Mall yang menyediakan kebutuhan
dari pakaian dan supermarket.
Proyek pembangunan Apartemen Dino Jawa Timur Park 3
dikerjakan oleh PT. Surya Bangun Persada Indah (SBPI) yang
diperkirakan akan selesai dalam kurun waktu 820 hari kalender.

2.2 Lokasi Proyek


Secara geografis letak proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur
Park 3 Kota Batu berlokasi di Jalan Raya Ir. Soekarno No. 112 Kota Batu
yang berbatasan dengan beberapa wilayah yaitu :

a. Sebelah Utara : Jalan Raya Ir. Soekarno


b. Sebelah Timur : Taman Wisata Jawa Timur Park 3 dan Hotel
Dino

11
c. Sebelah Barat : Tanah Penduduk
d. Sebelah Selatan : Rumah Penduduk

Lokasi Proyek

Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek Pembangunan Apartemen Dino


(Sumber : Google Earth, 2018)

2.3 Data Proyek


2.3.1. Data UmumProyek Gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park
3 Kota Batu memiliki data sebagai berikut :
Nama Proyek : Proyek Gedung Apartemen Dino
Jawa Timur Park 3 Kota Batu
Lokasi Proyek : Jalan Raya Ir. Soekarno No. 112,
Beji, Junrejo, Kota Batu
Pemilik Proyek : PT. Maju Batu Bersama
Tanggal Kontrak : 25 Juli 2017
Waktu Pelaksanaan : 730 hari
Waktu Pemeliharaan : 90 hari
Nilai Kontrak : Rp 33.255.000.000,-
Jenis kontrak : Lump Sum
Konsultan Perencana
Arsitektur : D Pavilion
Struktur : Anton Salim Halim
Kontraktor Pelaksana

12
Pondasi : PT. Surya Bangun Persada Indah
(SBPI)
Struktur : PT. Surya Bangun Persada Indah
(SBPI)
Sumber Dana : PT. Maju Batu Bersama
2.3.2. Site Plan

Gambar 2.2 Site Plan Proyek


(Sumber : Data Proyek, 2017)
2.3.3. Data Teknis
Data teknis dari Proyek Pembangunan Gedung Apartemen Dino
Jawa Timur Park 3 Kota Batu sebagai berikut :
1. Luas Bangunan :
Luas Bangunan yang terdiri dari
a. Lantai Lower Ground : 1869,065 m2
Lantai ini berfungsi sebagai parkir kendaraan, tangga,
lift.

13
b. Lantai Lower Ground 1 : 1852.101 m2
Lantai ini berfungsi sebagai parkir kendaraan, tangga,
lift.
c. Lantai Ground : 2229,271 m2
Lantai ini berfungsi sebagai parkir kendaraan, lift.
d. Lantai Upper Ground : 852,191 m2
Lantai ini berfungsi sebagai Lobby, Resepsionis,
kolam renang, lift.
e. Lantai 1 : 1411,24 m2
Lantai ini berfungsi sebagai kamar hunian, lift, tangga.
f. Lantai 2 : 856,21 m2
Lantai ini berfungsi sebagai kamar hunian, lift, tangga.
g. Lantai 3 : 856,21 m2
Lantai ini berfungsi sebagai kamar hunian, lift, tangga.
h. Lantai 4 : 856,21 m2
Lantai ini berfungsi sebagai kamar hunian, lift, tangga.
i. Lantai 5 : 856,21 m2
Lantai ini berfungsi sebagai kamar hunian, lift, tangga.
j. Lantai 6 : 856,21 m2
Lantai ini berfungsi sebagai kamar hunian, lift, tangga.
k. Lantai 7 : 856,21 m2
Lantai ini berfungsi sebagai kamar hunian, lift, tangga.
l. Lantai 8 : 856,21 m2
Lantai ini berfungsi sebagai kamar hunian, lift, tangga.
m. Lantai 9 : 856,21 m2
Lantai ini berfungsi sebagai kamar hunian, lift, tangga.
2. Jumlah Lantai : 2 Lower Ground+1
Ground+1 Upper Ground+10 Lantai+ 1Lantai Atap
3. Elevasi Lantai Bangunan :
Lantai Lower Ground : + 31 m
Lantai Lower Ground 1 : + 34 m

14
Lantai Ground : + 37 m
Lantai Upper Ground : + 40 m
Lantai 1 : + 45 m
Lantai 2 : + 48,4 m
Lantai 3 : + 51,8 m
Lantai 4 : + 55,2 m
Lantai 5 : + 58,6 m
Lantai 6 : + 62 m
Lantai 7 : + 65,4 m
Lantai 8 : + 68,8 m
Lantai 9 : + 72,2 m
Lantai 10 : + 75,6 m
Lantai Atap : + 80,1 m
4. Struktur Bangunan : Beton Bertulang

15
2.4. Organisasi Proyek

Berawal dari meningkatnya pembangunan di Indonesia pada tahun


1980-an, memberikan inspirasi kepada insinyur untuk meningkatkan
profesionalisme dalam jasa konstruksi kepada insinyur untuk
meningkatkan profesionalisme dalam jasa konstruksi pembangunan.
Oleh karena itu didirikan PT. Surya Bangun Persada Indah pada bulan
Desember 1984.
PT. SBPI telah menyelesaikan berbagai macam proyek perumahan,
perkantoran, pertokoan, hotel, apartemen, dll. PT. SBPI memiliki sistem,
metode, dan teknologi yang berbeda dikarenakan pengalaman yang lebih
dari 25 tahun pada bidangnya. Suksesnya PT. SBPI dapat dihubungkan
dengan pendekatan tim yang tergabung dalam proyek-proyek PT. SBPI.
Pada awalnya PT. SBPI bekerja berhubungan dengan pemilik, para
insinyur, dan arsitek untuk membangun kualitas, dan efisiensi biaya
proyek dalam waktu yang tepat.
Berikut merupakan proyek yang telah dijalankan oleh PT. SBPI :

No Proyek Lokasi Periode Nilai Kontrak


Malang Town Malang, Jawa
1 2014-2015 39.809.000.000
Square Tmur
Holland Park Kota Batu,
2 2015-2017 108.855.300.000
Condotel Jawa Timur
Batu Town Kota Batu,
3 2015-2018 14.754.756.333
Square Jawa Timur
Jember, Jawa
4 Lippo Mall 2015-2018 64.000.000.000
Timur

2.5. Struktur Organisasi Proyek

16
Dalam sebuah proyek perlu adanya struktur organisasi kerja yang
baik. Organisasi ini untuk menjalin hubungan antara pihak-pihak yang
mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanaan dan wewenang untuk
menjamin kelancaran jalannya proyek.
Struktur organisasi dari PT. SBPI proyek pembangunan Apartemen
Dino Jawa Timur Park 3 kota Batu adalah sebagai berikut :
Project Manager : Ir. Budi Sutrisna
Site Manager : Agus Riyadi, ST
Kasi HSE Officer : Budi Asto
Kasi Teknik : Sutiono, ST
Kasi Adkont : Ismoyo Sunu
Koordinator Loglat : Duri Kristiono
Secara keseluruhan organisasi PT. SBPI dalam Proyek
Pembangunan Gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota Batu
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan proyek, maka setiap anggota
proyek memilki tugas dan kewajiban masing-masing, yaitu :
1. Project Manager
Project Manager adalah perwakilan dari perusahaan yang
berhubungan dengan proyek yang sedang dikerjakan, serta memimpin
dan mengendalikan proyek yang langsung dipilih oleh direktur
operasional perusahaan tersebut. Yang memiliki tugas sebagai
berikut:
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan proyek
b. Memimpin jalannya koordinasi lapangan
c. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek sesuai standar
kualitas yang diminta owner
d. Memproses jaminan tenga kerja
e. Memeriksa dan menyetujui order
f. Meminta surat refrensi dari owner
2. Site Manager

17
Site Manager adalah penanggung jawab perencanaan teknis dan
pengendalian operasional dalam sebuah proyek, dibawah Project
Manager langsung serta membawahi Kepala seksi Teknik, safety
control, dan Administrasi sekretariat. Tugas dari Site Manager
sebagai berikut :
a. Menyusun metode pelaksanaan yang efisien dan sesuai
spesifikasi;
b. Menentukan metode pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan
murah;
c. Melakukan supervisi dilapangan mengenai pelaksanaan
pekerjaan dilapangan;
d. Mempersiapkan prosedur pelaksanaan menajamin pencapaian
sasaran kerja;
e. Melakukan monitoring secara intensif terhadap tahapan
pelaksanaan kegiatan harian, mingguan, serta laporan keuangan;
f. Melakuakan evaluasi terhadap penyimpangan mutu dan
menetapkan cara agar tidak terjadi penyimpangan yang sama
g. Mempersiapkan data-data untuk penyusunan schedule, seperti
membuat item aktivitas kegiatan, time duration;
3. Kepala Seksi HSE Officer
Health and Safety Enviromental (HSE) adalah bagian yang
bertanggung jawab dalam kesehatan dan keselamatan para tenaga
kerja di proyek. HSE Officer mengawasi dan memastikan tenaga kerja
terjamin kesehatan dan keselamatannya. Tugas Kepala Seksi HSE
Offsicer sebagai berikut :
a. Melakukan pemeriksaan pada peralatan-peralatan kerja, tenaga
kerja, kesehatan tenaga kerja serta lingkungan kerja;
b. Meninjau keselamatan kerja
c. Mengevaluasi penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja serta keadaan darurat

18
d. Mengevaluasi peraikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3 konstruksi
4. Kepala Seksi Teknik
Kepala Seksi Teknik (Site Engineering) bertugas dalam
mengkoordinasikan tim di lapangan dalam masalah pekerjaan teknis,
yang meliputi drafter dan surveyor. Tugas Site Engineering adalah
sebagai berikut :
a. Mempersiapkan gambar kerja dan bagan balok untuk dijadikan
pedoman
b. Lapoan hasil pembuatan gambar detail dan gambar kerja
c. Membantu manajer lapangan dalam bidang pengendalian biaya,
mutu, dan waktu;
d. Memeriksa dan memantau
e. Membuat laporan prestasi pekerjaan dan tagihan bersama dan
pemantauan prestasi pekerjaan;
f. Membantu serta bertanggung jawab kepada pelaksana
g. Membuat catatan segala aktivitas

Site Engineering dibantu oleh beberapa tim ahli yang diberikan


kepercayaan untuk mengawasi jalannya proyek. Tugas dari tim ahli
tersebut sebagai berikut :

1) Drafter
Drafter ini bertugas merealisasikan hasil rancangan
pengembangan kawasan sehingga berfungsi sesuai keinginan
semua tim
2) Surveyor
Surveyor bertugas melakukan pengukuran proyek gedung
pada kondisi tertentu guna membantu memudahkan
pembangunan setelah dilakukan survey.
5. Kepala Seksi Administrasi
Tugas pelaksana administrasi sebagai berikut :

19
a. Menyelenggarakan sistem administrasi umum dan teknis guna
memperlancar pengelolaan proyek
b. Membuat pembukuan arsip-arsip yang berhubungan dengan
pelaksanaan proyek
c. Mempersiapkan daftar biaya yang berkaitan dengan rancangan
dalam bentuk batas biaya serta target biaya setiap bagian
pekerjaan
d. Bertanggunga jawab atas penerimaan dan pembayaran yang
terjadi
e. Melakukan dan membuat laporan perhitungan pajak dan
kelengkapannya
6. Logistik
Tugas logistik sebagai berikut :
a. Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan
dari beberapa supplier atau toko bahan bangunan
b. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang
datang ke area proyek
c. Melakukan pencatatan keluar masuknya barang serta tanggung
jawab atas pendatangan dan ketersediaan material yang
dibutuhkan
d. Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada
waktu material dengan biaya termurah serta memenuhi
persyaratan mutu spesifikasi bahan dalam kontrak
e. Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik
proyek mengenai jumlah dan schedule pendatangan bahan yang
dibutuhkan

20
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kontraktor
Sumber : Data Proyek, 2017

21
2.6. Tinjaun Umum Pekerjaan Proyek
Dalam sebuah proyek pembangunan, terdapat beberapa pekerjaan
yang dilakukan dan perlu diawasi, yaitu :
2.6.1. Pekerjaan Proyek
1. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Pembesian adalah pekerjaan utama dalam struktur
beton yang menentukan kekuatan dan kualitas struktur beton.
2. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan Bekisting adalah pekerjaan kostruksi pendukung
pada pekerjaan konstruksi beton yang masih segar agar
berbentuk sesuai yang telah direncanakan.
3. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan Pengecoran adalah pekerjaan pembuatan beton yang
sudah direncanakan sesuai mutu beton yang rencana.
Pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan pembesian dan
bekisting selesai.

2.6.2. Tahapan Pekerjaan Proyek


Dalam pekerjaan proyek konstruksi pasti memiliki tahapan
pelaksanaannya. Tahapan-tahapan dalam proyek konstruksi,
yaitu :
1.Tahapan Pengukuran (Survey)
2.Tahapan Perencanaan dan Perancangan
3.Tahapan Pelaksanaan
4.Tahapan Pemeliharaan dan Pengecekan

2.6.3. Pengelolaan Pekerjaan Proyek


Setiap pekerjaan dalam proyek mempunyai pengelola masing-
masing agar dapat berjalan dengan baik
1.Pekerjaan Pengukuran dikelola oleh Surveyor
2.Pekerjaan Bekisting dikelola oleh Pelaksana Bekisting

22
3.Pekerjaan Pembesian dikelola oleh Pelaksana Besi
4.Pekerjaan Pengecoran dikelola oleh Pelaksana Cor

2.6.4. Monitoring dan Pengawasan Pekerjaan Proyek


Monitoring dan pengawasan dilakukan oleh Site Manager saat
pekerjaan dilaksanakan. Monitoring dan pengawasan dari
pekerjaan proyek dilihat :
1.Dimensi atau ukuran yang tepat
2.Kerapian dalam pengerjaan
3.Kekuatan hasil pengerjaan
4.Kesusaian metode pekerjaan

2.6.5. Evaluasi Pekerjaan Proyek


Evaluasi dalam pekerjaan proyek konstruksi meliputi :
1.Kualitas dan kuantitas pekerjaan
2.Hasil akhir dari pekerjaan
3.Efisiensi pengerjaan
4.Lamanya waktu yang dibutuhkan pekerjaan

23
BAB 3. PELAKSANAAN PROYEK

3.1 Uraian Umum


Dalam sebuah proyek pembangunan, diperlukan proses konstruksi
dengan tahapan-tahapan yang runtut guna tercapainya suatu proyek
dengan tepat waktu dengan hasil yang baik. Tahapan-tahapan konstruksi
yaitu seperti Perencanaan, Perancangan, Pengadaan, dan terakhir
Pelaksanaan proyek ini. Dalam sub bab ini akan dijelaskan bagaimana
pelaksaana konstruksi dalam suatu proyek pembangunan.

3.2 Pelaksanaan Pekerjaan Proyek


Dalam pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan prosedur dalam suatu
proyek konstruksi. Pekerjaan kontruksi ini dilakukan oleh kontraktor
(pelaksana). Pelaksanaan pekerjaan meliputi :
3.4.1. Metode Pekerjaan
Metode pekerjaan merupakan pedoman dalam pelaksanaan
kerja pada suatu proyek. Metode yang digunakan harus sesuai
dengan prosedur dan jika ada perubahan harus didiskusikan
dengan perencana. Metode pekerjaan yang digunakan dalam
proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota Batu
adalah :
1. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting di proyek gedung Apartemen
Dino Jawa Timur Park 3 Kota Batu menggunakan Metode
Kayu. Metode Kayu ini menggunakan bahan polywood
dengan ukuran 2,44 x 1,22 per lembar nya. Bekisting kayu
ini digunakan untuk semua pembuatan bekisting dari
bekisting balok, plat, kolom, dinding parapet sampai
bekisting untuk tangga.
2. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian dalam proyek ini ada 2 metode,
yaitu:

24
a. Metode Penyetekan (stek)
Metode stek adalah metode pemasangan tulangan
dengan cara menanam besi dengan mengebor beton
sedalam 10d besi lalu dilem dengan lem Hilti. Metode
stek ini digunakan untuk penyambungan balok dan
beberapa kolom seperti untuk kolom parkir dan kolom
lift.
b. Metode Tulangan Sepihak
Metode ini merupakan pekerjaan pembesian dengan
memasanga tulangan posisi horizontal ataupun vertikal
menggunakan sengkang. Metode ini digunakan untuk
pembuatan kolom maupun balok dilapangan.
3. Pekerjaan Pengecoran
Dalam proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur
Park 3 Batu ini menggunakan Metode Cor Konvensional
yaitu metode dengan pekeerjaan pengecoran secara
langsung di area proyek dengan menggunakan Concrete
Bucket untuk Kolom dan Concrete Pump (kodok) untuk
plat dan balok yang dibawa oleh mixer truck dari
perusahaan mix design.
4. Pekerjaan Pengukuran
a. Metode Pengukuran Theodolit
Metode ini menggunakan alat Theodolit untuk
pengukuran antar as kolom pengukuran sebagai “garis
pinjaman” dari pemasangan bekisting kolom sampai
pemasangan untuk finishing.
b. Metode Pengukuran Waterpass
Metode ini menggunakan alat waterpass untuk
pengukuran garis vertikal setinggi 1 meter pada kolom,
garis ini bertujuan sebagai “garis pinjaman” untuk
menentukan pekerjaan yang berkaitan dengan tinggi

25
c. Metode Pengukuran Laser
Metode ini menggunakan alat cross line laser level
sebagai pengganti alat waterpass pada malam hari,
digunakan untuk menentukan elevasi plat saat
pekerjaan pengecoran terjadi.
5. Pekerjaan Finishing
Pekerjaan finishing menggunakan material bata ringan
dengan pemasangan tulangan untuk kolom praktis
menggunakan metode stek.
3.4.2. Tahapan Pekerjaan
Tahapan pekerjaan pada proyek gedung Apartemen Dino
Jawa Timur Park 3 Kota Batu harus sesuai dengan prosedur agar
mendapat hasil yang baik. Tahapan-tahapan pekerjaan meliputi:
a. Pengukuran
b. Pembesian
c. Pemasangan Bekisting
d. Pengecoran

Dalam proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3


Kota Batu ada beberapa pekerjaan yang dikerjakan, yaitu :

1. Pondasi
Pondasi adalah salah satu struktur bawah penting
sebagai penahan beban bangunan agar tidak runtuh. Pada
proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota
Batu menggunakan pondasi tiang pancang. tiang pancang
adalah pondasi beton precast berbentuk tabung untuk
meneruskan beban struktur di atasnya dari permukaan
tanah sampai lapisan tanah keras di bawahnya. Untuk cara
pelaksaan tiang pancang, beton pondasi tiang pancang
diletakkan pada alat berat kemudian pondasi diangkat dan
diluruskan dan harus dipastikan benar-benar lurus supaya

26
tidak gagal pada saat dilakukan pemancangan, setelah
dipastikan lurus pondasi dipancang menggunakan alat berat
sampai pondasi tiang tersebut mencapai tanah keras.
2. Pilecap
Pilecap termasuk bagian struktur bawah selain
Pondasi tiang pancang. Pile cap adalah pengikat pondasi
sebelum didirikan kolom diatas pondasi. Fungsi pile cap ini
sebagai penerima beban dari kolom yang lalu diteruskan ke
tiang pancang, selain itu agar penempatan kolom benar-
benar berada di titik pondasi sehingga tidak menyebabkan
eksentrisitas yang menyebabkan bertambahnya beban pada
pondasi dan dapat menahan gaya geser dari pembebanan.
Pada proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3
Kota Batu 1 Pile cap dapat mengikat 2 sampai 4 buah
pondasi.
3. Kolom
Kolom adalah struktur utama dari sebuah bangunan
yang berfungsi sebagai penahan beban aksial vertikal yang
ditransfer dari plat ke balok lalu ke kolom. Saat perencana
merencanakan suatu gedung perlu di rancang dengan benar
agar tidak terjadi kegagalan fatal yang dapat meruntuhkan
bangunan. Agar menghasilkan kolom yang kuat dan baik
maka perlu adanya tahapan pekerjaan yang benar serta
perencanaan yang sesuai. Cara pelaksanaan kolom pada
proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota
Batu sebagai berikut :
a. Pemasangan Tulangan
Tulangan pada Kolom sangan dibutuhkan yaitu
sebagai penguat gaya tarik yang terjadi pada kolom.
Pemasangan tulangan harus sesuai dengan rencana
guna menghasilkan kolom yang kuat. Langkah-

27
langkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan
kolom :
 Tulangan besi dipotong pada bar cutter dan
dibengkokkan pada bar bender sesuai ukuran yang
sudah ditentukan
 Tulangan disusun dan dirangkai sesuai tipe kolom
dengan posisi jarak yang sudah ditentukan, dan
diikat menggunakan kawat guna memperkuat
antara besi utama dengan sengkang.
 Tulangan diangkat ke lokasi kolom menggunakan
tower crane (TC)

Gambar 3.1. Pemasangan Tulangan Kolom


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

b. Pemasangan Bekisting
Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan
selama pekerjaan pengecoran beton dan diatur sesuai
dengan dimensi yang sudah ditentukan. Dalam proyek

28
gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota Batu
menggunakan bekisting kayu polywood ukuran per
lembarnya 1,22 m x 2,44 m. Metode ini perlu di cek
secara berkala jika kayu yang digunakan sudah tidak
layak atau rusak maka perlu diganti dengan yang baru
guna menghasilkan kolom yang rata dan halus
Sebelum dipasang bekisting, team surveyor
membuat garis pinjaman tepat setelah plat dan balok
selesai dicor dan mengering. Garis pinjaman ini
berfungsi sebagai acuan dalam penempatan bekisting
kolom. Jika sudah mendapat garis pinjaman maka
bekisting kolom di pasang dengan bantuan Tower
crane. Setelah kolom terpasang maka perlu mengatur
kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.

Gambar 3.2 Pemasangan Bekisting Kolom


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

29
c. Pengecoran
Proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3
Kota Batu menggunakan metode cor konvesional
menggunakan beton ready mix dari perusahaan ready
mix. Beton ready mix adalah beton siap pakai yang
dibuat sesuai mutu pesanan yang diangkut
menggunakan mixer truck. Supplier beton ready mix
pada proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park
3 Kota Batu menggunakan PT. VARIA USAHA
BETON dan PT. MERAK JAYA BETON.
Pekerjaan pengecoran kolom menggunakan alat
bantu concrete bucket yang dibawahnya dipasang
tremie pipe untuk menyalurkan campuran beton ke
dalam bekisting kolom. Langkah-langkah pengecoran
kolom, sebagai berikut :
 Uji slump campuran beton ready mix pada mixer
truck pertama yang datang, dengan hasil uji ±10
cm atau antara 8-12 cm. Selain uji slump juga
mengambil sample campuran beton untuk diuji
pada lab. dengan mengambil 3 silinder untuk
setiap mixer truck.
 Sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran perlu
dilakukan pembersihan pada tulangan dan
bekisting dengan menyemprotkan udara tekanan
tinggi agar tidak ada kotoran yang menempel.
 Menggunakan tower crane, concrete bucket
beserta operatornya diangkat ke tempat lokasi
kolom yang akan di cor. Campuran beton ready
mix disalurkan dari bucket ke kolom
menggunakan tremie pipe.

30
 Selama pengerjaan pengecoran terjadi, perlu
memadatkan hasil mix desgin menggunakan alat
vibrator agar beton dapat terisi seluruh volume
ruangan oleh bekisting sehingga tidak ada rongga
udara antara beton yang dapat menyebabkan
keropos. Di proyek gedung Apartemen Dino Jawa
Timur Park 3 Kota Batu ini menggunakan 2 jenis
alat vibrator yaitu elektrik dan engine.

Gambar 3.3 Pengecoran Metode Bucket


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
4. Balok
Balok adalah bagian dari struktur selain kolom yang
menahan beban dari plat yang lalu ditransfer ke kolom.
Seperti hal nya dengan perencanaan serta pelaksanaan
pekerjaan balok harus melalui tahapan yang benar dan
sesuai perencanaan guna menghindari kegagalan struktur
yang berakibat fatal. Pelaksanaan pekerjaan balok pada
proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota
Batu, sebagai berikut :

31
a. Pembuatan Bekisting
Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan
selama pekerjaan pengecoran beton dan diatur sesuai
dengan dimensi yang sudah ditentukan. Dalam proyek
gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota Batu
menggunakan bekisting kayu polywood ukuran per
lembarnya 1,22 m x 2,44 m. Langkah-langkah
pembuatan bekisting balok, yaitu :
 Memasang perancah scaffolding dengan tinggi
170cm sebagai tumpuan dari balok yang akan
dipasang
 Memasang bracing dengan ketinggian 90cm,
pemasangan bracing dengan scaffolding
disambung dengan dolpen
 Memasang suri-suri sebagai penyangga horizontal
begisting balok.
 Memasang kayu polywood dengan bentuk U yaitu
bekisting balok bagian side form dan bottom form.
 Memasang klem siku agar cetakan terjaga tetap
siku

Pemasangan bekisting harus cukup kuat karena


sebagai pemikul beban dari beton basah, beban
pelaksanaan dan lainnya.

b. Pemasangan Tulangan
Tulangan pada balok sangan dibutuhkan yaitu
sebagai penguat gaya tarik yang terjadi pada beton
balok. Pemasangan tulangan harus sesuai dengan
rencana guna menghasilkan balok yang kuat. Langkah-
langkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan
balok :

32
 Pemasangan tulangan balok dilakukan didalam
bekisting balok
 Memasang tulangan bagian atas yang ujungnya
dimasukkan ke dalam tulangan kolom sebagai
penyaluran
 Sambungan dilakukan overlapping
 Memasang tulangan bagian bawah dengan cara
sama memasang tulangan bagian bawah
 Memasang tulangan sengkang dan diikat dengan
kawat pada tulangan utama balok agar tulangan
kaku tidak bergeser dari jarak yang ditentukan.

Gambar 3.4 Pemasangan Tulangan Balok


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

c. Pengecoran
Proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park
3 Kota Batu menggunakan metode cor konvesional
menggunakan beton ready mix dari perusahaan ready

33
mix. Beton ready mix adalah beton siap pakai yang
dibuat sesuai mutu pesanan yang diangkut
menggunakan mixer truck. Supplier beton ready mix
pada proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park
3 Kota Batu menggunakan PT. VARIA USAHA
BETON dan PT. MERAK JAYA BETON.
Pekerjaan pengecoran balok menggunakan alat
bantu concrete pump atau yang biasa di sebut “mesin
kodok”. Langkah-langkah pengecoran balok dengan
menggunakan concrete pump, yaitu :
 Uji slump campuran beton ready mix pada mixer
truck pertama yang datang, dengan hasil uji ±10
cm atau antara 8-12 cm. Selain uji slump juga
mengambil sample campuran beton untuk diuji
pada lab. dengan mengambil 3 silinder untuk
setiap mixer truck.
 Sebelum melakukan pengecoran dengan mesin
concrete pump, maka perlu dipanaskan terlebih
dahulu serta mempersiapkan rakitan pipa-pipa
yang menyalurkan campuran mix design dari
mesin ke lokasi yang akan di lakukan pengecoran
 Melakukan pancingan mesin menggunakan air dan
campuran mortar. Campuran mortar adalah
campuran dari pasir, air, dan semen. Campuran
mortar ini bertujuan mendorong pancingan air
yang sebelum dilakukan. Campuran mortar serta
air ini nanti akan dibuang setelah sampai dilokasi
pengecoran.
 Melakukan pengecoran yang membutuhkan waktu
sekitar 20-30 menit untuk setiap 1 mixer truck
yang memuat sekitar 7 m3.

34
 Selama pengerjaan pengecoran terjadi, perlu
memadatkan hasil mix design menggunakan alat
vibrator agar beton dapat terisi seluruh volume
ruangan oleh bekisting sehingga tidak ada rongga
udara antara beton yang dapat menyebabkan
keropos. Di proyek gedung Apartemen Dino Jawa
Timur Park 3 Kota Batu ini menggunakan 2 jenis
alat vibrator yaitu elektrik dan engine.

Gambar 3.5 Pengecoran Balok


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

5. Plat Lantai
Plat lantai merupakan lantai yang secara langsung
tidak terletak diatas tanah, juga sebagai pembatas antara
tingkat satu dengan tingkat lainnya. Plat lantai dipikul
langsung oleh balok yang menumpu pada kolom. Pada
proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota
Batu menggunakan plat dengan tebal 12 cm pada bagian
bangunan apartemen, sedangkan pada bagian bangunan
parkir menggunakan plat dengan tebal 15 cm.

35
Berikut langkah-langkah yang benar dan sesuai guna
menghasilkan plat lantai yang baik dan kuat :
a. Pemasangan Bekisting
Bekisting adalah cetakan sementara yang
digunakan selama pekerjaan pengecoran beton dan
diatur sesuai dengan dimensi yang sudah ditentukan.
Dalam proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur
Park 3 Kota Batu menggunakan bekisting kayu
polywood ukuran per lembarnya 1,22 m x 2,44 m.
Pemasangan bekisting plat dilakukan secara bersamaan
denagan pemasangan bekisting balok karena monolit,
plat lantai dihimpit oleh ke empat sisi balok secara
langsung. Langkah-langkah pembuatan bekisting plat,
yaitu :
 Memasang perancah scaffolding dengan tinggi
170cm sebagai tumpuan dari balok yang akan
dipasang
 Memasang bracing dengan ketinggian 90cm,
pemasangan bracing dengan scaffolding
disambung dengan dolpen
 Memasang suri-suri sebagai penyangga horizontal
begisting plat lantai.
 Memasang kayu polywood pada bottom site saja

Pemasangan bekisting harus cukup kuat karena


sebagai pemikul beban dari beton basah, beban
pelaksanaan dan lainnya.

b. Pemasangan tulangan
Tulangan pada plat tidak kalah pentingnya, yaitu
sebagai penguat gaya tarik yang terjadi pada beton plat
lantai. Pemasangan tulangan harus sesuai dengan

36
rencana guna menghasilkan plat lantai yang kuat. Pada
proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park 3
Kota Batu, tulangan plat lantai yang digunakan adalah
tulangan wiremesh dengan ukuran 2,1 m x 5,4 m per
lembarnya.
Penggunaan wiremesh lebih praktis dibandingkan
dengan tulangan besi biasa, karena wiremesh
bentuknya sudah teranyam maka dalam pekerjaan
hanya memotong dengan ukuran yang sesuai agar
tingkat kekuatan tidak menurun, karena selisih 1 mm
saja maka mempengaruhi jauh berbeda kekuatan yang
ditumpu oleh tulangan wiremesh. Langkah-langkah
yang dilakukan saat pemasangan tulangan wiremesh :
 Memotong ukuran wiremesh yang sesuai ukuran
yang diperlukan, ukuran ini sudah dengan overlap
yang nanti akan rangkap yaitu minimal 50 mm dan
diikat dengan kawat setiap 60 cm
 Memasang tahu beton antara wiremesh bagian
bawah dengan kayu bekisting.
c. Pengecoran
Proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park
3 Kota Batu menggunakan metode cor konvesional
menggunakan beton ready mix dari perusahaan ready
mix. Beton ready mix adalah beton siap pakai yang
dibuat sesuai mutu pesanan yang diangkut
menggunakan mixer truck. Supplier beton ready mix
pada proyek gedung Apartemen Dino Jawa Timur Park
3 Kota Batu menggunakan PT. VARIA USAHA
BETON dan PT. MERAK JAYA BETON.
Pekerjaan pengecoran plat lantai menggunakan
alat bantu concrete pump atau yang biasa di sebut

37
“mesin kodok” dilakukan secara bersamaan dengan
pengecoran balok. Langkah-langkah pengecoran plat
lantai dengan menggunakan concrete pump, yaitu :
 Uji slump campuran beton ready mix pada mixer
truck pertama yang datang, dengan hasil uji ±10
cm atau antara 8-12 cm. Selain uji slump juga
mengambil sample campuran beton untuk diuji
pada lab. dengan mengambil 3 silinder untuk
setiap mixer truck.
 Sebelum melakukan pengecoran dengan mesin
concrete pump, maka perlu dipanaskan terlebih
dahulu serta mempersiapkan rakitan pipa-pipa
yang menyalurkan campuran mix design dari
mesin ke lokasi yang akan di lakukan pengecoran
 Melakukan pancingan mesin menggunakan air dan
campuran mortar. Campuran mortar adalah
campuran dari pasir, air, dan semen. Campuran
mortar ini bertujuan mendorong pancingan air
yang sebelum dilakukan. Campuran mortar serta
air ini nanti akan dibuang setelah sampai dilokasi
pengecoran.
 Melakukan pengecoran yang membutuhkan waktu
sekitar 20-30 menit untuk setiap 1 mixer truck
yang memuat sekitar 7 m3.
 Selama pengerjaan pengecoran terjadi, perlu
memadatkan hasil mix desgin menggunakan alat
vibrator agar beton dapat terisi seluruh volume
ruangan oleh bekisting sehingga tidak ada rongga
udara antara beton yang dapat menyebabkan
keropos. Di proyek gedung Apartemen Dino Jawa

38
Timur Park 3 Kota Batu ini menggunakan 2 jenis
alat vibrator yaitu elektrik dan engine.

Gambar 3.6 Pengecoran Plat Lantai


(sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
6. Tangga
Tangga adalah penghubung satu lantai dengan lantai
lainnya yang mempunyai trap berfungsi sebagai jalan naik
turun antara lantai saat terjadi hal darurat seperti
keselamatan manusia apabila terjadi kecelakaan ataupun
hal-hal yang tidak diinginkan. Tahapan-tahapan
pelaksanaan tangga:
a. Pemasangan Begisting
 Sebelum pemasangan begisting hal penting
yang harus dilakukan adalah pengukuran pada
tinggi elevasi bordes dan anak tangga
 Pasang perancah untuk menahan bordes sesuai
dengan ketinggian yang dibutuhkan
 Memasang suri-suri sebagai penyangga
horizontal begisting bordes.
 Memasang kayu polywood sebagai begisting
bordes

39
 Memasang begisting bawah pada badan tangga
dan dilanjutkan pemasang begisting samping
kanan dan kiri dengan kayu yang telah
digambar/ditandai ukuran-ukuran dari anak
tangga
 Sebelum melanjutkan pemasangan begisting
anak tangga dilakukan pembesian terlebih
dahulu.

Gambar 3.7 Bekisting Tangga


(sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
b. Pemasangan besi
 Pemasangan besi dilakukan di tas begisting
yang telah di buat
 Pasang besi ke arah memanjang dan dilanjutkan
dengan pemasangan besi trap
 Setelah pembesian selesai dilakukan lanjutkan
pekerjaan begisting anak tangga tadi
c. Pengecoran
 Setelah semua persiapan dilakukan hal terakhir
adalah pengecoran yang dilakukan dengan
menjatuhkan beton ready mix dari atas

40
menggunakan Bucket dan meratakannya hingga
ke bawah bersamaan dengan dilakukan
pemamdatan menggunakan vibrator
7. Retaining Wall
Retaining Wall adalah dinding untuk menahan tanah supaya
kondisinya selalu stabil dan tidak terjadi longsor. Retaining
wall teletak pada bagian gedung yang lebih rendah dari
tanah di sekelilingnya/basement.
8. Ramp
Ramp adalah plat lantai menurun pada bangunan parkir
yang berfungsi sebagai pengubung sekaligus jalan
kendaraan dari lantai parkir bawah dengan lantai parkir di
atasnya begitu juga sebaliknya. Langkah-langkah
pelaksanaan pekerjaan Ramp.
a. Pemasangan Bekisting
 Memasang scaffolding dengan tinggi 170cm
 Memasang bracing dengan ketinggian sesuai
kebutuhan, pemasangan bracing dengan
scaffolding disambung dengan dolpen
 Memasang suri-suri sebagai penyangga horizontal
begisting plat ramp.
 Memasang kayu polywood pada bottom site saja

41
Gambar 3.8 Pekerjaan Ramp
(sumber : dokumentasi pribadi, 2018)
b. Pemasangan tulangan
 Meletakkan wiremesh di atas kayu begisting
apabila wiremesh tidak cukup maka diberi
wiremesh selanjutnya dengan overlap minimal
50mm dan diikat dengan kawat setiap 60 cm
 Wiremesh di taruh sebanyak dua tumpukan pada
seluruh bagian plat ramp
 Memasang tahu beton antara wiremesh bagian
bawah dengan kayu bekisting.
c. Pengecoran
 Pengecoran dilakukan menggunakan bucket
dengan ukuran 0.8 m3 beton ready mix
 Beton dari truk di tuangkan kedalam bucket
 Bucket diangkat menggunakan TC tepat di atas
plat ramp yang akan dilakukan pengecoran
 Beton dalam bucket dijaatuhkan secara perlahan

42
 Beton diratakan dan dipadatkan sesuai ketebalan
yang diinginkan
9. Dinding Parapet
Dinding Parapet adalah dinding dengan ketinggian sekitar
1 meter yang terletak pada bagian tepi bangunan parkir
berfungsi sebagai jagaan apabila terjadi kesalahan
pengemudi dalam mengendarai kendaraan sehingga
kendaraan tidak langsung terjatuh keluar bangunan
melainkan tertahan oleh dinding parapet. Tahapan
pelakanaan pekerjaan dinding parapet:
a. Pemasangan Besi
 Pemasangan besi tulangan vertikal setinggi
80cm disepanjang dinding parapet dengan jarak
sesuai yang direncanakan, besi vertikal ini
dipasang 2 baris sejajar
 Pemasangan besi melengkung pada bagian atas
yang menghubungkan 2 besi sejajar
 Pemasangan besi tulangan horizontal yang di
ikatkan pada besi vertikal apabila diperlukan
penyambungan maka dipasang overlap dengan
panjang minimal 40 diameter tulangan
b. Pemasangan Begisting
 Begisting dipasang sepanjang besi tulangan
pada kedua sisi kanan dan kiri
 Pada besi tulangan diikatkan tahu beton untuk
menjaga jarak antara besi dengan begisting yang
nantinya berfungsi untuk menjaga ketebalan
selimut beton supaya tidak terlalu tipis ataupun
tidak terlalu tebal
 Bagian luar dari begisting ditahan dengan besi
dan dibor pada plat supaya dapat

43
mempertahankan posisi dan bentuk begisting
tidak membengkak pada saat diisi dengan beton
c. Pengecoran
 Pengecoran parapet dilakukan dengan cara sama
dengan dengan pengecoran bagian gedung yang
lain
 Pengecoran dilakukan menggunakan bucket
dengan ukuran 0.8 m3 beton ready mix
 Beton dari truk di tuangkan kedalam bucket
 Bucket diangkat menggunakan TC tepat di atas
plat ramp yang akan dilakukan pengecoran
 Beton dalam bucket dijatuhkan secara perlahan
secara merata supaya tidak tumpah keluar
begisting
 Pemadatan menggunakan vibrator supaya tidak
terdapat rongga pada parapet.

Gambar 3.9 Pengecoran Dinding Parapet


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

44
10. Finishing
Finishing adalah pekerjaan terakhir yang dilakukan
setelah pekerjaan struktur telah selesai dikerjakan,
pekerjaan finishing merupakan pekerjaan paling inti karena
pekerjaannya yang cukup banyak mulai dari pemasangan
dinding, plester, keramik, plafond, kelistrikan dan lain-lain.
Sehingga bangunan struktur yang tampak berantakan
menjadi bangunan indah layak huni.

Gambar 3.10 Pekerjaan Finishing


(sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

Gambar 3.11 Pekerjaan Finishing


(sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

45
BAB 4. LAPORAN HARIAN KERJA PRAKTIK

4.1 Laporan Pelaksanaan Kerja Praktik


Seluruh kegiatan selama Kerja Praktik selama 45 hari pada tanggal
03 Januari 2018 sampai 17 Februari 2018 :

1. Tanggal : 03 Januari 2018 – 06 Januari 2018


Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Mempelajari gambar sketsa denah Apartement serta penulangan
balok
b. Menghitung perhitungan volume beton dan bekisting
c. Memahami survey garis marking plat dengan Theodolite
Selama minggu pertama kerja praktik, awalnya mempelajari gambar
sketsa denah, lalu diberi tugas untuk menghitung kebutuhan volume
beton, tulangan, dan bekisting. Turun ke lapangan untuk mengamati hal
yang perlu dilakukan sebelum melakukan pengecoran.

2. Tanggal : 08 Januari 2018 – 13 Januari 2018


Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menghitung volume beton plat, balok, kolom; Menghitung volume
galian pile cap
b. Mengamati pelaksanaan survey persiapan finishing serta
pemasangan bata ringan dan kolom praktis
c. Mengamati pekerjaan cor plat dan balok lantai 3 menggunakan
mesin concrete pump
d. Mengamati pemasangan tulangan kolom pada area parkir dengan
metode stek
Di minggu kedua, selain menghitung volume beton dan galian di dalam
kantor, juga turun ke lapangan untuk mengamati pekerjaan survey dan

46
cor plat lantai 3. Juga mengamati hal baru yaitu pemasangan tulangan
kolom pada area parkir dengan metode stek.

3. Tanggal : 15 Januari 2018 – 20 Januari 2018


Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menghitung kebutuhan tulangan besi balok dan kolom
b. Mengamati serta mempelajari pekerjaan pemasangan bekisting
kolom lantai 4 zona 1
c. Mengamati pekerjaan pengecoran dinding parapet pada lantai UG
parkir, kolom lantai 3 zona 2, Plat dan Balok pada lantai 4 zona 1,
serta Ramp sebelah barat
d. Menghitung kebutuhan volume beton pada Ramp
Di minggu ketiga, lebih banyak waktu untuk turun ke Lapangan
untuk mengamati beberapa metode pekerjaan yang sedang dikerjakan
dalam minggu ini mulai dari pemasangan bekisting sampai pengecoran
pada plat, balok, dan kolom lantai 4 serta pengecoran lantai Ramp parkir
sebelah barat. Selain turun langsung ke lapangan, dalam minggu ini
mempelajari bagaimana menghitung kebutuhan tulangan besi pada
balok dan kolom.

4. Tanggal : 22 Januari 2018 – 27 Januari 2018


Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menghitung volume tangga pada Apartemen dan kebutuhan ,
kebutuhan tulangan besi kolom pada area parkir,
b. Mengamati pemasangan tulangan kolom dan bekisting kolom
lantai 4 zona 2 dan lantai 5 zona 1, tulangan balok dan wiremesh
lantai 5 zona 1,
c. Mengamati pekerjaan finishing pada lantai 1
d. Mengamati pekerjaan pengecoran dinding parapet area Ramp

47
Di minggu keempat, mempelajari bagaimana menghitung kebutuhan
tulangan besi untuk balok dan kolom setiap lantainya. Setelah itu
menghitung kebutuhan tulangan besi dari lantai LG sampai lantai 9.
Saat turun langsung di lapangan, mengamati pemasangan tulangan
kolom, tulangan balok, dan wiremesh, bekisting balok dan kolom.

5. Tanggal : 29 Januari 2018 – 03 Februari 2018


Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Mengamati proses plesteran serta
b. Pada pekerjaan finishing, mempelajari pamasangan elecktrical line
c. Membuat garis pinjaman pada kolom
d. Menghitung kebutuhan volume balok dan plat lantai 5 zona 2
e. Mengamati pekerjaan pemasangan perancah untuk bekisting balok
dan plat lantai
f. Mengamati pekerjaan pengecoran pada lantai 5 zona 2
Di minggu kelima, mengamati pekerjaan mulai dari pemasangan
perancah, pemasangan tulangan besi, persiapan cor hingga pekerjaan
pengecoran pada lantai 5 zona 2. Di lain pekerjaan di lantai 5 zona 2,
juga mengamati pekerjaan finishing pada lantai 1 mulai dari pekerjaan
plesteran dinding hingga rencana pemasangan elecktrical line.

6. Tanggal : 05 Februari 2018 – 10 Februari 2018


Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pengecekan tulangan balok pada lantai 6 zona 1 dan 2
b. Mengamati pengecoran plat, balok dan kolom lantai 6 zona 1 serta
pengecoran plat dan balok lantai 6 zona 2
c. Mengamati pengecoran Ramp bagian timur
d. Pemasangan elecktrical line pada lantai 1

48
Di minggu keenam, mengamati penuh pekerjaan pada lantai 6 mulai
dari pemasangan perancah, tulangan hingga pengecoran yang dilakukan
pada lantai 6 mulai dari zona 1 dan 2. Mengamati Team ME dalam
merencanakan pekerjaan finishing, seperti perencanaan dan
pemasangan elecktric line.

7. Tanggal : 12 Februari 2018 – 17 Februari 2018


Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Mengamati pekerjaan tulangan tambahan kolom pada area lift lantai
G dengan metode Stek
b. Menghitung tulangan balok lantai 7 zona 1
c. Mengamati pengecoran kolom area lift serta plat dan balok pada
lantai 7 zona 1
d. Penyusunan laporan
Di minggu terakhir, mengamati pekerjaan pengecoran lantai 7 zona 1
juga mengamati pekerjaan perubahan kolom area lift pada lantai G dan
UG. Penyusunan laporan hasil Kerja Praktik selama 45 hari di proyek
Dino Jawa Timur Park 3 kota Batu.

49
BAB 5. PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Umum

Dalam suatu proyek pasti mengaharapkan pelaksanaannya berjalan


lancar, tapi ada hal-hal yang menjadi permasalahan yang timbul dalam
sebuah proyek konstruksi. Permasalahan tersebut bisa dari kondisi alam,
pelaksanaan teknik, dan lain sebagainya. Permasalahan yang ada harus
segera diatasi agar pelaksanaan selanjutnya dapat berjalan lancar sesuai
rencana.
Penyimpangan yang terjadi pada Proyek pembangunan Apartemen
Dino Jawa Timur Park 3 Kota Batu, yaitu :

1. Perubahan cuaca yang tak menentu


Cuaca merupakan salah satu penyimpangan yang tak terduga dan
tidak diprediksi. Cuaca salah satu penghambat jalannya perkerjaan
dengan baik. Di lokasi proyek yaitu Kota Batu hampir setiap hari
turun hujan lebat serta angin yang menyertai dan terkadang hampir
seharian hujan angin berlangsung. Hal ini membuat pekerjaan yang
berada diatas terhambat. Oleh karena itu, guna menghindari
keterlambatan pekerjaan akibat hujan, perlu ditambahnya pekerja
saat cuaca cerah atau saat tidak turun hujan lebat. Solusi seperti ini
berhasil menghindari
2. Perubahan pada desain
Kali ini dalam Proyek Pembangunan Gedung Apartemen Dino
Jawa Timur Park 3 Kota Batu terjadi suatu permalahan terjadi yang
ditimbulkan dari suatu perubahan rencana dari pihak owner.
Perubahan rencana desain dari pihak owner pada Proyek
pembangunan Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota Batu adalah
perubahan tipe ukuran untuk lift yang menyebabkan lokasi yang
telah disediakan dan direncanakan tidak cukup dengan lift tersebut.

50
Timbulnya permalahan ini harus segera diatasi dengan mencari
solusi yang tepat dari masalah yang ada
Pada laporan bab pembahasan ini, akan mengulas bagaimana
solusi dari penyimpangan ini. Tahapan-tahapan pekerjaan yang
dilakukan.
Solusi dari pernyimpangan ini adalah dengan merubah ukuran
balok dan kolom pada daerah lift. Pada kolom terjadi perubahan
posisi berdirinya kolom, untuk ukuran kolom lama dengan yang baru
sama. Perubahan posisi yang dimaksud adalah dari posisi melintang
dari plat dan balok menjadi posisi memanjang dari balok dan plat
lantai. Untuk balok bagian tengah diantara kolom-kolom yang
dirubah, rencana awal yang menggunakan beton jadi menggunakan
baja karena jika memakai beton ukuran yang setelah perubahan
terlalu kecil maka perlu diganti baja.

51
5.2. Zona Proyek Pembahasan

AREA LIFT

Gambar 5.1 Denah Proyek


(sumber : data proyek, 2017)
5.3. Data Konstruksi Zona Lift
Jumlah kolom : 4 buah per lantai
Jumlah lantai : 5 lantai (Lantai LG – Lantai 1)
Tipe kolom : KX 4 dan KX 11

5.4. Metode Pelaksanaan Tambal Sulam


Untuk pekerjaan perubahan kolom area lift menggunakan metode
Tambal Sulam, kelebihan metode ini adalah lebih mudah pengerjaannya
maka dapat mempercepat waktu pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaa
Tambal Sulam ini dilakukan pertama kali di lantai dengan beban yang
paling ringan, yaitu lantai 1. Tahapan pekerjaan Tambal Sulam sebagai
berikut :

52
3. Pengukuran garis pinjaman
Hal yang wajib dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi dilakukan
yaitu melakukan pengukuran oleh tim surveyor. Alat yang
dibutuhkan :
 Alat theodolit
 Alat garis sipatan dengan tinta hitam
 Spidol

Metode pelaksanaan :

 Bersihkan area lantai dari debu dan air agar garis sipatan
menempel dengan baik tidak mudah hilang
 Atur theodolite berdiri tepat pada titik pinjaman yang
sebelumnya di buat sebagai acuan pengecoran kolom
 Buat titik sesuai dengan posisi yang di butuhkan dengan
menggunakan spidol dan di lihat dari theodolite supaya titik
yang di buat akurat
 Bentuk garis sipatan dengan menghubungkan titik-titik yang
sudah dibuat.

Gambar 5.1 Pengukuran Garis Pinjaman


(sumber : dokumentasi pribadi, 2018)

53
4. Pemasangan Tulangan Besi Metode Stek
Alat yang dibutuhkan dalam pemasangan Tulangan:
 Bor listrik
 Lem Hilti
 Meteran
 Besi Tulangan
Metode pelaksanaan:
 Membuat tanda pada beton yang akan digunakan tempat stek
tulangan
 Melakukan pengeboran tepat pada tanda yang telah dibuat
dengan kedalaman 10 kali dari diameter besi tulangan yang
digunakan
 Meletakkan besi tulangan pada posisi/lubang yang telah di
buat
 Rekatkan besi tulangan dengan beton menggunakan lem
Hilti

Gambar 5.2 Metode Stek Tulangan Utama


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

54
Gambar 5.3 Perakitan Tulangan Begel
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
5. Pemasangan Bekisting
Alat yang dibutuhkan:
 Triplek
 Paku
 Palu
Metode pelaksanaan:
 Triplek dipasang mengelilingi besi tulangan yang
sebelumnya sudah dipasang dengan jarak sesuai dari dimensi
kolom yang dikehendaki

55
 Rapatkan dan Pertahankan posisi triplek dengan beton
menggunakan paku.

Gambar 5.4 Pemasangan Bekisting


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
6. Pengecoran
Alat yang dibutuhkan:
 Bahan campuran beton
 Bucket
 Vibrator
Metode Pelaksanaan:
 Membuat campuran beton, pengecoran perubahan kolom lift
tidak menggunakan ready mix karena pada ready mix
menggunakan batu koral 3cm sedangkan beton yang di
butuhkan menggunakan batu koral ukuran 1cm.
 Masukkan campuran beton tadi ke dalam bucket
 Angkat bucket menggunakan tower crane

56
 Sebelum memasukkan adukan beton terlebih dahulu
dilakukan penyiraman menggunakan lem beton pada beton
lama supaya dapat melekat dengan beton baru
 Masukkan beton kedalam begisting yang telah di buat
bersamaan dengan dilakukan pemadatan menggunakan
vibrator

Gambar 5.5 Hasil Setelah Begisting Dilepas


(sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)
7. Pembongkaran
Alat yang dibutuhkan:
 Bor listrik
Metode Pelaksanaan:
 Setelah umur beton cukup kuat menahan beban lepaskan
begisting dari beton
 Membongkar bagian beton lama yang tidak sesuai dengan
dimensi perubahan kolom.

57
5.5. Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu dilakukan sebagai pelaksana proyek sesuai time
schedule. Pengendalian waktu dilakukan dengan cara mengontrol
pekerjaan dengan kurva S yang telah dibuat, sehingga jika terjadi
keterlambatan bisa terpantau langsung bagaimana tindakan yang
diperlukan untuk menyelesaikan. Tujuan lain time schedule, yaitu :
1. Melaksanakan pekerjaan pada proyek tepat waktu
2. Mengontrol biaya peralatan dan bahan material yang dibutuhkan
pada pelaksanaan proyek
3. Memudahkan pengawasan dalam pelaksanaan proyek

Dengan adanya time schedule ini guna mengetahui pelaksanaan


pekerjaan mana yang lebih dulu dikerjaan, kapan pekerjaan mulai dan
berakhir, sehingga dapat menghindari keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan sedini mungkin. Hal-hal yang tercantum dalam time schedule,
yaitu :

1. Uraian jenis pekerjaan


2. Unit/satuan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
3. Bobot masing-masing jenis pekerjaan dinyatakan dalam persen
terhadap total volume pekerjaan
4. Waktu pelaksanaan pekerjaan
5. Evaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan

Langkah-langkah yang perlu diambil dalam penyusunan time schedule,


adalah :

1. Pengumpulan data yang diperlukan


2. Analisis data

Prosentase pekerjaan yang telah dicapai satu minggu dapat diketahui


dengan mempertimbangkan semua laporan pada minggu sebelumnya
yang telah dibuat ditambah dengan pekerjaan yang telah diselesaikan
sampai minggu ini. Dari realisasi komulatif pekerjaan yang diperoleh,

58
kemudian dibandingkan dengan rencana komulatif pekerjaan pada
minggu yang bersangkutan, maka diperoleh prosentase keterlambatan
atau kemajuan pekerjaan. Untuk memberi gambaran kemajuan
pekerjaan, maka dibuat rekapitulasi dari laporan mingguan yang disusun
oleh pihak kontraktor.

59
5.7. Jadwal Pelaksanaan Proyek

Gambar 5.6 Jadwal Pelaksaan


(sumber : Data Proyek, 2017)

60
BAB 6. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Kerja praktik yang dimulai dari 03 Januari 2018 sampai 17
Februari 2018 di proyek pembangunan Apartemen DINO PARK,
Batu mendapatkan hasil akhir, yaitu :

1. Proyek pembangunan Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota


Batu dilaksanakan oleh 1 instansi yaitu PT. Surya Bangun
Persada Indah. (SBPI).
2. Proyek pembangunan Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota
Batu ini menggunakan sistem kontrak lump sum.
3. Proyek pembangunan Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota
Batu waktu pelaksanaannya terhitung 730 hari kalender.
Sedangkan waktu pemeliharaannya terhitung 90 hari kalender.
4. Proses pelaksanan proyek pembangunan Apartemen Dino Jawa
Timur Park 3 Kota Batu pada hari terakhir masa Kerja Praktik
tanggal 17 Februari 2017 sudah mencapai 74%.
5. Pekerjaan pengecoran di proyek pembangunan Apartemen Dino
Jawa Timur Park 3 Kota Batu menggunakan metode bucket
untuk komponen struktur kolom, dan core wall. Dan metode
concrete pump untuk komponen stuktur balok dan plat.
6. Pekerjaan Pemasangan tulangan di proyek pembangunan
Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota Batu menggunakan
metode tulangan sepihak untuk tulangan Balok dan Kolom,
sedangkan metode stek untuk penambahan tulangan sebagai
penyaluran pada beton yang sudah dalam keadaan tercor tanpa
membongkar.
7. Penyimpangan yang terjadi pada Proyek pembangunan
Apartemen Dino Jawa Timur Park 3 Kota Batu ini selain
perubahan cuaca juga perubahan pada desain yang menambah
pekerjaan pada perencanaan.

61
6.2 Saran
1. Sebelum pelaksanaan kerja praktik, mahasiswa harus membekali
diri sebagai bentuk persiapan diri dan segala keperluan dalam
melaksanakan kerja praktik seperti buku, referensi, materi yang
berkaitan dengan pekerjaan yang sedang berlangsung di dalam
proyeknya.
2. Pelaksanaan kerja praktik seharusnya dilaksanakan dalam jangka
waktu yang lama, agar mahasiswa lebih mengenal dunia kerja di
dalam bidang konstruksi.
3. Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) harus diutamakan karena
banyak pekerja proyek tidak mempedulikan pentingnya K3

62
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/artiamitrapersada/pedoman-pelaksanaan-pekerjaan-
beton
http://metodebangunan.blogspot.co.id/2016/02/metode-pemasangan-perancah-
bekisting.html
http://lionmesh.com/produk-wiremesh/wiremesh/pemasangan-wiremesh-
lionmesh/
http://rromadhonunj.blogspot.co.id/2014/02/pelaksanaan-pekerjaan-kolom-balok-
plat.html
http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-pile-cap-dan-
fungsinya.html
https://www.google.com/search?client=opera&hs=GYT&ei=oed_Wq-
vNsXEvQTCmrGwBA&q=pondasi+bored+pile+adalah&oq=pondasi+bored+pile
+adalah&gs_l=psy-ab.3...10379.19764.0.20147.25.23.0.0.0.0.706.917.2-1j6-
1.2.0....0...1c.1.64.psy-
ab..23.2.917...0j35i39k1j0i203k1j0i22i30k1.0.fFV2ppIooXg
http://metodebangunansipil.blogspot.co.id/2015/10/metode-pelaksanaan-
pekerjaan-pengecoran.html
http://tekniksipilamatir.blogspot.co.id/2017/04/pengertian-dan-tugas-site-
engineer.html

63
LAMPIRAN

64

Anda mungkin juga menyukai