Anda di halaman 1dari 29

MINI RISET

PENGARUH ETIKA PROFESI TERHADAP BONUS


PENDAPATAN DRIVER OJEK ONLINE

Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Genap


Mata Kuliah Etika Bisnis Dan Profesi

Dosen Pengampu :
Robiatul Auliyah, S.E., M.SA

Nama Kelompok :
1. RENI MUNAWAROH (170221100001)
2. A’AN DWI AMRULLOH (170221100103)
3. HAFIFATUL MASRUROH (170221100108)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena dengan izin serta kekuatan
yang diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan Mini Riset Etika Profesi yang
berjudul “Pengaruh Etika Profesi Terhadap Bonus Pendapatan Driver Ojek
Online”. Penulisan Mini Riset ini diharapkan mampu memberikan informasi
terkait dengan etika profesi dalam menjalankan perannya sebagai profesi yang taat
dan sadar akan kode etik profesinya. Dengan penulisan mini riset ini, penulis
mengalami beberapa kendala antara lain dalam hal ketajaman konsep dan analisis,
metode wawancara, sistematika kepenulisan, dan sumber literatur. Sehingga
penulis mendapat arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua yang telah berjuang memberikan hasil jerih payahnya
sehingga kami bisa kuliah di Universitas Trunojoyo Madura.
2. Kakak-kakak senior yang terus memberikan motivasi dan pembelajaran
kepenulisan hingga terselesaikannya mini riset ini.
3. Semua pihak yang turut membantu dan mendukung dalam pembuatan
mini riset ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan mini riset ini masih banyak
kekurangan, baik dalam segi isi atau sistematika. Oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan penulisan
mini riset ini. Semoga mini riset ini dapat bermanfaat dan berguna dalam proses
pengembangan etika berbisnis melalui profesi.

Bangkalan, 26 Mei 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di masa sekarang ini atau yang biasa disebut masa millenial, kemajuan
teknologi dan informasi tidak dapat dipungkiri dan dihindari lagi. Kemajuan
teknologi dan informasi yang ada banyak dimanfaatkan oleh semua kalangan
baik untuk pelaku usaha, pemerintahan bahkan bagi kalangan muda. Dari
kemajuan tersebut memiliki banyak keuntungan bagi semua kalangan, namun
terkadang juga membawa kerugian untuk kalangan tertentu seperti masyarakat
yang kurang paham akan teknologi atau gaptek (gagal teknologi). Keuntungan
yang diperoleh masyarakat akan dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan
masalah, pekerjaan atau profesi bisnis dan untuk ilmu pengetahuan. Contohnya
seperti pelaku usaha, banyak memanfaatkan kecanggihan teknologi dan
informasi untuk membantu mempermudah aktivitas pekerjaannya. Banyak
pelaku usaha dan perekonomian yang menggeluti usaha dibidang teknologi,
seperti membuat software, platform digital, aplikasi android dan smartphone,
dan lain sebagainya.
J U M L A H K E N D A R A A N B E R M O TO R O J E K O N L I N E
Series 1 Series 2 Series 3

6
5
4
3
2
1
0
2014 2015 2016

Series 1: sepeda motor Series 2: mobil penumpang Series 3: mobil barang

Ojek online atau yang biasa kita kenal dengan ojol merupakan contoh
usaha dibidang teknologi yang memanfaatkan kecanggihan teknologi yang
berupa aplikasi ojek online yang bisa diunduh melalui aplikasi android dan
smartphone. Ojek online termasuk dalam trend yang sedang marak digemari
oleh masyarakat saat ini terutama kalangan muda. Driver ojek online
merupakan profesi yang saat ini banyak diminati di kalangan masyarakat,
karena dengan kemajuan teknologi dan mudahnya akses informasi, memberikan
peluang bagi driver ojek online untuk dapat menarik keuntungan melalui
profesi tersebut. Sehingga tidak sedikit orang yang berminat untuk menekuni
profesi tersebut. Aplikasi yang dengan mudahnya diunduh pada gadget sudah
menjadi modal utama pada profesi ini. Tentu ada beberapa ketentuan untuk
mendapatkan kepercayaan masyarakat, dibutuhkan etika-etika yang baik dalam
menekuni profesi untuk menarik minat para customer pada ojek online.
Profesi adalah suatu hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan etika.
Meskipun sudah ada aturan yang mengatur tentang kode etik profesi, namun
seperti kita lihat saat ini masih sangat banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran
ataupun penyalah gunaan profesi. Disitulah pentingnya penerapan etika profesi
untuk menghindari pelanggaran maupun penyalahgunaan kode etik yang sudah
berlaku pada umumnya. Isu-isu yang ada di masyarakat juga menjadi tolok ukur
dari kredibilitas suatu profesi. Fungsi bisnis dan profesi tercipta oleh ekspektasi
publik terhadap bisnis dan profesi itu sendiri. Hal ini terlihat dengan adanya
peningkatan ekspektasi bahwa bisnis menyediakan kebutuhan masyarakat
sekitar. Selain itu, banyak orang yang memiliki kepentingan terhadap suatu
bisnis termasuk aktivitas operasi dan dampaknya.
Melihat permasalahan tersebut dibutuhkan sebuah penelitian untuk
mengetahui penerapan etika profesi pada driver ojek online yang
mempengaruhi tingkat pendapatan bonus melalui pengambilan order customer.
Disini Kami mengambil sebuah penelitian mengenai bagaimana penerapan
etika profesi seorang driver dalam salah satu platform yang menyediakan jasa
ojek online, yaitu Go-Jek. Sehingga kami dapat mengetahui etika sesama driver
Go-Jek, driver dari platform lain yaitu Grab serta driver ojek konvesional.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana Penerapan Etika yang dilakukan oleh Driver Ojek Online?
1.2.2 Bagaimana Sistem Bagi Hasil antara Driver Ojek Online dengan pihak
Perusahaan Virtualnya?
1.2.3 Bagaimana Pengaruh Etika Profesi terhadap Bonus Pendapatan Driver
Ojek Online?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana penerapan etika profesi yang dilakukan
oleh Driver Ojek Online.
1.3.2 Untuk mengetahui mengenai Sistem Bagi Hasil antara Driver Ojek Online
dengan pihak Perusahaan Virtualnya.
1.3.3 Untuk mengetahui Pengaruh Etika Profesi terhadap Bonus Pendapatan
Driver Ojek Online
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Driver dan Aplikasi Ojek Online
Menurut (Wahyusetyawati, 2017) transportasi merupakan sarana
yang umum digunakan untuk mengangkut barang atau manusia dari satu
tempat ke tempat lain. Transportasi online adalah salah satu contoh
pengembangan teknologi berbasis aplikasi disambut cukup baik di awal
kemunculannya karena dianggap sebagai salah satu inovasi terbaik saat ini
(Aziah, et. al, 2018).
Secara terminologi, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1989), ojek adalah sepeda atau sepeda motor yang ditambangkan dengan
cara memboncengkan penumpang atau penyewanya (Pusat Bahasa, 2016). Di
Indonesia, hingga saat ini ojek masih dianggap sebagai sarana transportasi
informal atau dikenal juga dengan istilah paratransit. Paratransit merupakan
pelayanan transportasi yang disediakan oleh operator dan dapat digunakan
oleh setiap orang dengan menyetujui suatu kondisi/perjanjian, dengan
menyesuaikan keinginan dari pengguna (Handayani et al, 2009).
Sehingga dengan demikian, dalam makna yang lebih luas ojek dapat
diartikan sebagai sarana transportasi informal menggunakan sepeda motor,
yang dapat digunakan untuk memindahkan atau mengangkut manusia
maupun barang berdasarkan kesepakatan antara pengguna dan pengendara,
sesuai dengan keinginan dari penggunanya.
Berkembangnya ojek sebagai sarana transportasi umum, didorong
karena adanya kekosongan dan rendahnya kualitas layanan transportasi
formal yang tersedia. Menurut Adisasmita (2014), kualitas layanan
transportasi harus memenuhi beberapa aspek, sebagai berikut:
a. Cepat (speed);
b. Aman (safety);
c. Cukup (adequacy);
d. Frekuensi (frequency);
e. Teratur (regularity);
f. Bertanggungjawab (responsibility);
g. Murah (acceptable cost atau affordable price);
h. Nyaman (comfort atau convenience).
Dalam konteks abad 21, (Amajida, 2016) mengatakan bahwa
teknologi telah mendorong berkembangnya masyarakat digital (digital
society). Masyarakat kini dapat terhubung dengan internet sepanjang waktu
dan perangkat digital pun terkoneksi dengan internet hampir di semua lokasi.
Smartphone dan tablet computers dapat dengan mudah dibawa sepanjang
waktu.
Android merupakan suatu sistem operasi telepon seluler dan
komputer tablet layar sentuh (touch screen) yang berbasis Linux (Kasman,
2015). Android juga dapat diartikan sebagai suatu software yang digunakan
pada perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware, dan
aplikasi kunci yang dirilis oleh Google (Tim EMS, 2015).
Sejak diakuisisi oleh Google pada Agustus 2005 silam, Android
berkembang dengan sangat pesat. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir,
Android berhasil menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan. Hal
ini dipicu juga karena semakin banyak vendor smartphone yang mengadopsi
sistem operasi Android di dalam berbagai produk yang dilemparnya ke pasar.
Perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi online, yang
yang menghubungkan calon penumpang dan driver (pengendara) kendaraan
melalui smartphone atau kadang disebut juga sebagai ride sharing business.
Beberapa literatur menyebutkan perusahaan ini sebagai Ridesharing
Economy Company yang berarti kondisi dimana asset yang tidak terpakai
digunakan agar menjadi produktif (Wallsten, 2015). Perusahaan-perusahaan
ini selain memudahkan para pengguna jasa transportasi juga dapat
meningkatkan geliat ekonomi masyarakat di daerah-daerah perkotaan
(urban). Anggota masyarakat dapat meningkatkan personal income mereka
dengan menjadi driver partner pada perusahaan transportasi berbasis online
tersebut.
Terdapat beberapa faktor positif dan negatif yang bisa menjadi
pertimbangan sebelum seseorang memutuskan untuk bergabung menjadi
mitra/driver partner dari perusahaan- perusahaan ini, antara lain:
1. Standar penghasilan yang cukup tinggi
2. Fleksibel, bekerja ketika diinginkan tanpa jadwal, tidak terikat.
3. Real-time tarif, mengetahui berapa banyak tarif penghasilan yang didapat
dari setiap perjalanan. Baik pengemudi maupun penumpang akan langsung
mengetahui berapa tariff untuk trip tersebut.
4. Pengendara, tidak membuang waktu/uang dalam menunggu penumpang.
5. Transparan, laporan pembayaran jelas dan transparan.
Menurut Aziah & Rabia, (2018) mengatakan bahwa Beberapa
perusahaan besar berlomba untuk membentuk perusahaan transportasi
berbasis aplikasi online, beberapa di antaranya adalah Gojek, Grab maupun
Uber. Bagi sebagian orang transportasi online merupakan solusi atas sistem
transportasi yang masih buruk, namun di sisi lain merupakan masalah bagi
orang-orang yang menggantungkan hidup dari jasa transportasi yang tidak
mengandalkan teknologi. Transportasi online menawarkan kemudahan, biaya
yang lebih murah, kenyamanan dan keamanan yang lebih terjamin, maka
tidak mengherankan jika banyak orang yang beralih dari moda transportasi
konvensional ke moda transportasi online. Namun, Seiring berjalannya
waktu, kehadiran transportasi online ini menimbulkan kecemburuan sosial
bagi transportasi konvensional yang sudah ada sebelumnya, baik ojek, taksi,
bus dan lain sebagainya.
Diawali dengan kehadiran perusahaan PT Go-Jek Indonesia pada
tahun 2011 yang didirikan oleh Nadiem. Nadiem menciptakan Go-Jek,
sebuah layanan antar jemput dengan ojek modern berbasis pesanan. Ojek
yang merupakan kendaraan motor roda dua ini menjadi transportasi yang
sangat efektif. Aplikasi ini memungkinkan para user untuk dapat memesan
ojek secara online. Gojek dikenal sebagai ojek yang modern dan profesional.
Para driver telah dilengkapi dengan handphone berbasis android dengan
tujuan memudahkan para driver dalam berhubungan dengan para user dan
dapat dengan mudah memperoleh rute terbaik untuk melakukan pengantaran
penumpang.
PT. Gojek Indonesia (GO-JEK) merupakan salah satu perusahaan
yang menciptakan aplikasi ojek online di Indonesia. GO-JEK telah menjadi
alternatif transportasi yang menjanjikan untuk masyarakat. Aplikasi GO-JEK
memiliki banyak layanan seperti jasa layanan ojek (GO-RIDE), layanan antar
makanan (GO-FOOD), layanan antar kurir (GO-SEND) dan lain-lain. GO-
JEK telah berkembang pesat sehingga semakin banyak pengguna yang
menggunakan aplikasi tersebut dengan telah diunduh sebanyak lebih dari 10
juta kali (Ismail et. al, 2018). Go-jek semakin popular dan telah menjadi
tranportasi umum yang banyak diminati karena praktis dan cepat. Pada saat
ini semakin meningkat kesadaraan pelanggan Go-jek akan perlunya nilai
kualitas pelayanan yang diberikan oleh driver. Tingkat kepuasaan pelanggan
sendiri dapat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan kepada pelanggan (Santoso, 2014).
Berdasarkan data yang dirilis melalui website resminya, hingga
tahun 2016 ini PT Go-jek Indonesia telah bermitra dengan sekitar 200.000
driver ojek yang tersebar di sepuluh kota besar di Indonesia, di antaranya
Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang,
Palembang, dan Balikpapan (Go-jek Indonesia, 2016).
Selama ini berbagai tarif promosi atau potongan harga yang
diberikan perusahaan tidak mempengaruhi pendapatan para driver
(pengendara), karena perusahaan akan membayarkan kekurangan tarif yang
mendapatkan promosi atau potongan biaya. Selain itu mereka juga
mendapatkan tambahan pendapatan dari bonus pengemudi. Namun
sayangnya perusahaan seringkali merubah kebijakan terkait dengan bonus,
sehingga mempengaruhi pendapatan yang diperoleh driver. Salah satu
kebijakan baru yang ditetapkan terkait dengan bonus adalah penerapan sistem
performa (performance) atau yang disebut juga dengan rating. Sistem
performa diketahui merupakan sistem terbaru yang akan menentukan
pendapatan bonus driver. Jika performa tidak terpenuhi, maka mereka
terancam tidak akan mendapatkan bonus, di mana bonus tersebut menjadi
tulang punggung mendongkrak pendapatan.
Perusahaan layanan transportasi online ada yang menetapkan system
penghitungan performa yang ditetapkan dihitung berdasarkan rating harian
masing-masing driver. Apabila rating harian mereka tidak mencapai 50%,
maka bonus akan hangus. Syarat yang harus dipenuhi untuk driver untuk
menjaga rating atau performa mereka antara lain tidak adanya pembatalan
(cancellation) dari pihak driver, tidak menolak order, dan selalu merespon
order. Pembatalan yang dilakukan oleh pengguna /konsumen juga dapat
berpengaruh terhadap performa driver (Pramono, 2016). Sementara
perusahaan layanan transportasi lain menetapkan bonus berdasarkan
performa driver yang selalu menerima order di jam- jam sibuk. Semakin
sering driver menerima order di jam sibuk, maka semakin besar bonus yang
didapatkannya (Sugiharto, 2016).
Namun akhir- akhir ini driver Go-jek mulai mengeluh karna
pendapatan mereka mulai berkurang. Banyak driver bilang Gojekhanya
manis di awal tahun kemunculannya saja, akan tetapi semakin hari semakin
menurun penghasilan para drivernya, sehingga banyak sekali keluh kesah
driver di medsos bahkan tak jarang bersitegang pun masih terjadi antar opang
dan ojek online di berbagai daerah. Tidak seperti awal kemunculanya, dimana
pengemudi bisa membeli motor dan mobil baru dan menyicilnya dari hasil
men Go-jek online. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan
driver online,mulai dari munculnya pesaing baru,kenaikan Bahan Bakar
Minyak (BBM) dan berubahnya sistem poin.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
driver Gojek juga pernah dilakukan oleh Deddi Cahyadi (2016) yang
menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis regresi bergandamenggunakan
program eview 9, menunjukkan bahwa usia,jam kerja, jumlah penumpang
berdampak positif,sedangkan tingkat Pendidikan berpengaruh negative
terhadap pendapatan driver Gojek.
2.2 Etika Profesi
2.3 Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan media yang dipakai untuk meneliti
kondisi kesehatan perusahaan yang terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba,
ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan posisi keuangan. (Agnes, 2005).
Menurut Harahap (1999) laporan keuangan adalah: ”menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka
waktu tertentu”. Bambang (1999) mendefinisikan laporan keuangan sebagai
berikut : ”Laporan Financial (Financial Statement), memberikan ikhtisar
mengenai keadaan finansial suatu perusahaan, dimana Neraca (Balance
Sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat
tertentu, dan Laporan Rugi Laba (Income Statement) mencerminkan
hasilhasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi
periode satu tahun ”.
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian laporan keuangan adalah suatu daftar yang
menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu
dan hasil usahanya selama periode tertentu.
Laporan Keuangan pada dasarnya merupakan hasil proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan
ataupun aktivitas suatu perusahaan dengan berbagai pihak yang
berkepentingan akan data dimaksud. Adapun pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap keadaan keuangan suatu perusahaan menurut
Sofyan (2001) antara lain :
a. Pemegang Saham
Bagi pemegang saham (pemilik perusahaan) laporan keuangan digunakan
untuk :
1. Menilai prestasi atau hasil yang dicapai oleh manajemen.
2. Mengetahui hasil deviden yang akan diterima.
3. Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya.
4. Mengetahui nilai saham dan laba per lembar saham.
5. Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa yang
akan datang.
6. Sebagai dasar untuk mempertimbangkan menambah atau mengurangi
investasi.
b. Manajemen Perusahaan
Bagi manajemen perusahaan laporan keuangan digunakan untuk :
1. Pertanggungjawaban pengelolaan kepada pemilik.
2. Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan,
divisi, bagian, atau segmen.
3. Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi,
bagian, atau segmen.
4. Menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan tanggung jawab.
5. Untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu
tidaknya diambil kebijaksanaan baru.
c. Investor
Bagi investor laporan keuangan digunakan untuk :
1. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.
2. Menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan.
3. Menilai kemungkinan divestasi (menarik investasi) dari perusahaan.
d. Kreditur
Bagi kreditur laporan keuangan digunakan untuk :
1. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
2. Menilai kualitas jaminan kredit/ investasi untuk menopang kredit
yang akan diberikan.
3. Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin
diperoleh dari perusahaan.
4. Menilai likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan sebagai
dasar dalam pertimbangan keputusan kredit.
5. Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang
sudah disepakati.
e. Pemerintah
Bagi pemerintah laporan keuangan digunakan untuk :
1. Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar.
2. Sebagai dasar dalam penetapan-penetapan kebijaksanaan baru
3. Menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain
4. Menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang telah ditetapkan
5. Bagi lembaga pemerintahan lainnya bisa menjadi bahan penyusunan
data dan statistik.

2.3.1 Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia
(2004) adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan yang disusun untuk tujuan memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai.
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen
(stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya.

2.3.2 Bentuk Laporan Keuangan


Untuk analisis dan menafsirkan suatu laporan keuangan menurut
Suad (1996), maupun Agnes (2005), seorang analis harus mempunyai
pengertian yang mendalam tentang bentuk – bentuk laporan keuangan, yang
terdiri dari:

1. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang melaporkan jumlah kekayaan,
kewajiban keuangan, dan modal sendiri perusahaan pada waktu tertentu.
Secara garis besar, neraca memberikan informasi mengenai sumber dan
penggunaan dana perusahaan. Sisi sebelah kiri neraca (Aktiva) merupakan
sisi penggunaan dana perusahaan, yakni berupa kebijakan investasi, baik
investasi jangka panjang, maupun investasi jangka pendek yang dilakukan
perusahaan selama periode tercentenary pendekatan kontribusi dan
pendekatan fungsional. Pendekatan kontribusi membagi biaya-biaya
kedalam dua sifat pokok, yakni biaya variable dan biaya tetap. Pendekatan
ini biasanya dipergunakan dalam pengambilan keputusan manajemen
berkenaan dengan perencanaan biaya, volume, dan laba. Laporan laba rugi
yang disusun dengan pendekatan fungsional memberikan informasi
mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan oleh setiap fungsi utama dalam
perusahaan (fungsi produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan umum,
serta fungsi keuangan).
Dalam pengukuran laba perusahaan, pendekatan fungsional dapat
memberikan informasi yang jelas mengenai, penyimpangan yang
dilakukan oleh setiap departemen (fungsi) yang ada dalam perusahaan atas
penyimpangan yang terjadi terhadap target laba perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba/rugi berisi tentang laporan keuangan yang menyajikan
seluruh jumlah pendapatan dan beban perusahaan dalam satu periode
akuntansi berjalan. Pada laporan laba rugi terdapat 2 bentuk cara
penyajian, yakni dengan penyajian bentuk Single Step, dan bentuk
bertahap atau multiple step. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-
masing bentuk penyajian laporan laba rugi pada perusahaan jasa:
a. Bentuk Single Step
Bentuk dari laporan jenis single step ini yakni dengan menjumlahkan
seluruh pendapatan yang diperoleh perusahaan jasa dan semua beban
yang ditanggungnya. Lalu kemudian selisih antara pendapatan dan
beban yang muncul akan diketahui sebagai besarnya laba tau rugi yang
diperoleh perusahaan jasa tersebut.
b. Bentuk Multiple Step atau Bertahap
Pada dasarnya bentuk laporan pada bentuk multipe step ini tidak jauh
berbeda dengan yang sebelumnya. Perbedaanya hanya terdapat pada
adanya pengelompokan pada jenis pendapatan dan jenis beban.
Misalnya pendapatan, dalam hal ini antara pendapatan usaha serta
pendapatan diluar usaha akan dikelompokan tersendiri atau dipisah.
Begitu pula pada akun beban, dibedakan pada akun beban usaha dan
akun beban diluar usaha. Kemudian adanya selisih anatara pendapatan
dan beban inilah yang akan kita ketahui sebagai laba atau rugi
perusahaan jasa tersebut.
3. Laporan Perubahan Modal atau ekuitas (Capital Statment)
Laporan perubahan modal atau perubahan ekuitas merupakan suatu
bentuk laporan keuangan perusahaan jasa yang khusus menyajikan
inforsmasi mengenai segala hal yang terjadi pada ekuitas (modal) suatu
perusahaan dalam satu periode. Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur
yang menyebabkan terjadinya perubahan modal atau ekuitas:
a. Modal awal
b. Laba atau rugi bersih
c. Prive atau setoran/penarikan pemilik modal
d. Ekuitas akhir atau modal akhir
Terjadinya perubahan modal apabila terjadinya hal sebagai berikut,
laba yang diperoleh lebih besar dari pengambilan pribadai atau prive, dan
terjadinya pengurangan modal apabila perushaan jasa tersebut
mengalami dua hal berikut ini:
a. Laba lebih kecil dari prive
b. Rugi ditambah dengan adanya pengambilan pribadi atau prive
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas pada perusahaan jasa merupakan laporan keuangan
yang akan menunjukan informasi arus kas masuk dan arus kas keluar, serta
mencatat transaksi yang setara dengan kas. Kas terdiri dari uang tunai
maupun saldo kas yang ada pada rekening giro. Sedangkan yang setara
dengan uang kas adalah macam-macam investasi, yang sifatnya sangat
likuid, memiliki jangka waktu yang pendek, dan dapat dicairkan menjadi
uang kas. Sebuah laporan arus kas harus sanggup melaporkan arus kas
selama periode akuntansi tertentu, yang memiliki klasifikasi sebagai
berikut:
a. Arus Kas dar Aktiva Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi ini diperoleh dari adanya transaksi atau
peristiwa yang mempengaruhi laba/rugi bersih perusahaan karena
berhubungan dengan perushaan. Setidaknya terdapat 7 hal yang
meliputi arus kas dari aktivitas oprasi:
 Penerimaan kas yang dihasilkan dari penjualan barang
 Penerimaan kas dari adanya royalty, fee, komisi dan pendapatan
lainya
 Pembayaran sejumlah kas pada pemasok barang atau jasa
 Pembayaran sejumlah kas kepada para karyawan
 Adanya penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan
asuransi yang berkaitan dengan premi, kalim, anuitas dan manfaat
lain yang ditawarkan dari asuransi
 Penerimaan serta pembayaran sejumlah uang kas, dari kontrak
yang telah dilaksanakan untuk tujuan transaksi usah dan
perdangangan.

b. Arus Kas dari Aktiva Investasi


Arus kas dari aktivitas investasi menunjukan tentang adanya
informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan
sumberdaya, yang memiliki tujuan menghasikan pendaptan dan arus
kas dimasa depan. Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:
 Sejumlah uang muka yang diterima akibat dari pinjaman yang
diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya. Tekecuali yang
dilakukan oleh lembaga keuangan.
 Adanya penerimaan kas atau penjualan aktiva tetap, seperti tanah,
bangunan, dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka
panjang lainya.
 Adanya pengeluaran kas yang digunakan dalam melakukan
pembelian aktiva tetap, aktiva jangka panjang, yang termasuk
didalamnya meliputi biaya pengembangan aktiva yang dibangun
sendiri oleh perushaan jasa tersebut.
 Perolehan saham dari perusahaan lain atau instrumen keuangan.
 Pebayaran sejumlah kas yang berkaitan dengan futures contracts,
forward contracts, option contracts, dan juga swap contracts.
Terkecuali apabila pelaksanaan kontrak tersebut untuk tujuan
perdagangan, atau apabila pembayaran tersebut digolongkan
sebagai aktivitas pendanaan.
c. Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan
Catatan penting dilakukannya pengungkapan yang terpisah dari arus
kas akibat dari aktivitas pendanaan. Hal ini dilakukan untuk
memprediksi aduan atau klaim, yang terjadi terhadap arus kas masa
depan oleh para penyetor atau pemasok modal perusahaan. Berikut ini
merupakan beberapa hal yang termasuk kedalam arus kas dari
aktivitas pendanaan:
 Pembayaran kas dalam hal untuk mengurangi saldo kewajiban
yang berkaitan dengan sewa guna usaha.
 Penerimaan kas dari emisi obligasi, wesel, pinjaman, hipotik dan
dari pinjaman lainnya.
 Penerimaan kasyang berasal dari saham atau instrumen modal
lainnya.
 Pengeluaran kas yang dilakukan untuk melakukan penarikan atau
menebus saham perusahaan kepada para pemegang saham.
 Pelunasan pinjaman.
 Pembiayaan oleh penyewa guna usaha. Berikut dengan contoh
laporan keuangan perusahaan jasa tersebut.
Adapun tujuan dari pengklasifikasian ini adalah untuk memudahkan para
pengguna informasi laporan keuangan dalam menilai pengaruh aktivitas
terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadapa jumlah kas dan
setara kas.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Menurut Wahidmurni (2017) penelitian kuantitatif
merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian
yang berkaitan dengan data berupa angka dan program statistik. Sedangkan
metode deskriptif merupakan suatu metode yang bertujuan untuk
menjabarkan atau memberikan keterangan tentang sebuah data atau keadaan
serta fenomena yang ada (Hasan, 2001 : 6). Penggunaan metode tersebut
dikarenakan mini riset ini mempunyai tujuan untuk memperoleh gambaran
mengenai kondisi permasalahan secara nyata dan cara penerapan solusinya
serta untuk mengetahui kondisi keuangan dan sistem pendapatan dari kasus
yang diteliti.

3.2 Jenis Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
melalui narasumber atau pihak yang terkait. Pada penelitian ini data diperoleh
dari Driver Ojek Online Secara langsung yang benar-benar berprofesi
sebagai Driver dari Ojek Online (Go-Jek).

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah menggunakan studi literatur, yaitu serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan
mencatat serta mengolah bahan penelitian baik melalui buku maupun jurnal
yang sesuai dengan permasalahan. Selain itu juga menggunakan teknik
wawancara yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada narasumber tentang kasus yang diteliti serta pertanyaan yang terkait
dengan kasus tersebut,

3.4 Teknik Analisis


Pada mini riset ini menggunakan teknik analisis deskriptif
(description analysis). Analisis yang digunakan dengan cara
mendeskripsikan masing-masing variabel penelitian berdasarkan data yang
diproleh, karena metodologi penelitian ini menjabarkan sifat suatu masalah
yang berbeda penjelasannya, se
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Aplikasi Go-Jek
Banyak ditemukan berbagai perusahaan virtual yang berbasis online
dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang transportasi online, yang
mana dapat memudahkan pengguna atau pelanggan dalam menikmati jasa
yang diberikan berupa transportasi online, seperti Go-Jek, Grab, Uber, dan
sebagainya. Namun, yang akan kami bahas pada penelitian ini mengenai salah
satu perusahaan virtual tersebut, yakni Go-Jek.
Dalam Aplikasi Go-Jek terdapat beberapa jasa yang diberikan,
namun masih tetap dalam koridornya, yakni menjadi transportasi berbasis
online. Jasa-jasa tersebut antara lain : Go-Ride, Go-Food, Go-Sent, Go-Shop,
dan sebagainya. Masing-masing mempunyai tujuan dan fungsi yang berbeda-
beda, tetapi tetap satu fungsi, sebagai alat transportasi yang dijalankan dengan
online. Seperti Go-Food, yakni jasa yang diberikan kepada pelanggan atau
konsumen untuk memesan makanan atau kuliner lain kepada pengguna
(Driver) Go-Jek, yang nantinya pesanan akan diantarkan kepada pelanggan
atau konsumen yang memesan, yang pastinya dipesan melalui aplikasi Go-
Jek dengan memilih Go-Food di dalamnya. Dimana Go-Food ini adalah
menjadi kelebihan utama dari apliaksi Go-Jek dibandingkan dengan
perusahaan lain seperti Grab, karena Go-Food Cakupannya lebih luas
dibandingkan Grab Food, Go-Food saat ini sudah mencakup warung-warung
yang terletak di pinggir jalan.
Tata Cara pendaftaran menjadi anggota Driver Go-Jek adalah dapat
dilakukan dengan cara berikut :
a. Melakukan Registrasi melalui Online terlebih dahulu (mengupload
Scan SIM, KTP, STNK, dan SKCK)
b. Pastikan Nomor Handphone yang dilakukan untuk mendaftar
adalah nomor handphone yang benar-benar dipakai oleh driver, dan
disarankan tidak ganti nomor selama masih menjadi driver Go-Jek
c. Tunggu SMS Konfirmasi dari Pihak Go-Jek terhadap Registrasi
yang telah dilakukan
d. Tidak ada biaya pendaftaran menjadi anggota Driver Go-Jek, namun
saat pertama kali mendaftar akan dikenakan biaya Rp 50.000,- untuk
pengisian Saldo di Rekening Ponsel yang nantinya digunakan oleh
Driver pendaftar. Jadi Rp 50.000,- tersebut menjadi saldo di
Rekening ponsel, bukan sebagai biaya pendaftaran.
e. Kepada Driver diwajibkan untuk membeli Jaket dan Helm demi
keselamatan dan Keamanan dalam berkendara, dengan harga (baik
jaket dan helm) adalah Rp 200.000,- namun pembayarannya dicicil
melalui saldo dalam rekening ponsel, yakni Rp 5.000,- per hari.
Dimana nantinya jaket akan digunakan oleh Driver, dan helm
digunakan untuk konsumen atau pelanggan. Hal ini dilakukan
semata-mata untuk mencari kepuasan pelanggan.
Kepuasaan pelanggan adalah suatu kondisi dimana harapan,
permintaan, dan keperluaan pelanggan terpenuhi. Pada saat ini semakin
meningkat kesadaraan pelanggan Go-jek akan perlunya kualitas pelayanan
yang diberikan oleh driver. Dalam Aplikasi Go-Jek terdapat penilaian
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh driver Go-Jek,
yakni dengan memberikan Rating bintang setalah pengguna atau konsumen
menerima layanan yang diberikan oleh driver.
Nah, setelah pelanggan atau konsumen menikmati jasa yang
diberikan oleh pengguna (Driver) Go-Jek, pelanggan atau konsumen dapat
memberikan penilaian terhadap jasa yang telah diberikan, yang pastinya
penilaian tersebut dapat dilakukan di dalam aplikasi Go-Jek itu sendiri, yaitu
melalui Rating Bintang tersebut. Pelanggan atau konsumen dapat
memberikan penilaian sesuai layanan yang diterima, apakah Bintang 1,
Bintang 2, sampai dengan Bintang 5. Jika sangat tidak memuaskan,
konsumen dapat memberikan Bintang 1, namun sebaliknya, apabila
pelanggan atau konsumen sangat puas dengan pelayanan yang diberikan,
konsumen dapat memberikan Bintang 5 terhadap pelayanan tersebut. Jadi,
dalam Aplikasi Go-Jek ini juga diberikan tempat pelanggan atau konsumen
untuk menilai kinerja para Driver dalam melayani konsumennya.
Dalam Aplikasi Go-Jek, ada dua sistem pembayaran :
1. Pembayaran dapat dilakukan Cash (Tunai) kepada Driver yang
memberikan pelayanan jasa tersebut.
2. Pembayaran dapat dilakukan melalui Aplikasi Go-Jek pada fitur Go-Pay.
Dalam dua sistem pembayarannya ini, apabila sistem pembayaran
yang dilakukan konsumen adalah sistem yang pertama, maka uang yang
diterima akan masuk ke dalam kantong Driver sendiri. Dan apabila konsumen
melakukan pembayaran pada sistem yang kedua, maka uang akan secara
otomatis masuk ke dalam Saldo Go-Jek, dalam hal ini masuk dalam Rekening
Ponsel yang dimiliki driver yang telah melayani konsumen tersebut.
Keduanya (baik sistem pembayaran yang pertama atau sistem pembayaran
yang kedua) akan dilakukan bagi hasil antara Driver dengan Pihak
Perusahaannya (Go-Jek). Rekening ponsel dari Driver adalah Nomor
Handphone yang didaftarkan kepada Go-Jek. Jadi disarankan kepada driver
untuk tidak ganti nomor handphone yang telah didaftarkan pada Go-Jek
sebelumnya. Driver dapat mencairkan dari Rekening ponsel, dengan catatan
diberikan biaya Rp 2.000,- per pencairan.
Sistem bagi hasil antara Driver dengan Pihak Perusahaannya (Go-
Jek) adalah : bahwa dalam sekali pemberian pelayanan jasa yang diberikan
oleh Driver, terdapat prosentase pembagian upah yang diberikan, dimana
Driver mendapatkan sebesar 80% dari upah yang diterima dalam sekali
pelayanan terhadap konsumen, dan Mitra (perusahaan Go-Jek) mendapatkan
prosentase sebesar 20% dari pelayanan yang dilakukan driver terhadap
konsumen tersebut.
Minimal pembayaran dengan jarak yang paling dekat adalah Sebesar
Rp 8.750,-. Dimisalkan seorang konsumen menggunakan jasa dari aplikasi
Go-Jek dan terkena biaya Rp 8.750,- maka Pihak Driver yang memberikan
pelayanan tersebut kepada konsumen menerima sebesar Rp 7.000,- dari total
yang dibayarkan oleh konsumen. Dan sisanya diberikan kepada pihak Go-
Jek, yakni sebesar 20%. Namun, selain itu Driver juga berpeluang untuk
memperoleh Bonus Pendapatan dari selain upah tersebut.
Bonus yang akan didapatkan oleh Driver dapat dilihat berdasarkan
order yang masuk dan diambil oleh driver tersebut setiap harinya. Bonus ini
diberikan dengan sistem poin, yang mana dapat dilihat dalam riwayat orderan
(tiap driver) dengan Skema :
a. 6 Poin (6 orderan masuk dan 6 dilayani driver) mendapatkan Rp 8.000
b. 10 Poin (10 orderan masuk dan 10 dilayani driver) mendapatkan Rp
8.000 + Rp 5.000 = Rp 13.000
c. 17 Poin (17 orderan masuk dan 17 dilayani driver) mendapatkan Rp
8.000 + Rp 9.000 = Rp 17.000
Poin tersebut dapat didapatkan ketika melayani jasa :
Go-Ride : 1 Poin
Go-Food : 2 Poin
Go-Sent : 1 Poin
Go-Shop : 1 Poin
Salah satu Strategi jika ingin mendapatkan poin banyak adalah
dengan cara mencari wilayah dengan tingkat keadaan konsumen pengguna
Go-Jek, dengan rincian :
1. Warna Merah = Ramai sekali
2. Warna Orange = Sedikit Ramai
3. Warna Kuning = Biasa (agak sepi)
Apabila orderan yang masuk di Driver, namun tidak diambil atau
bahkan konsumen meng-cancel orderan tersebut, maka tidak berpengaruh
terhadap saldo daro Driver, melainkan berpengaruh terhadap performa,
dimana apabila performa kurang dari 65% per hari, maka bonus pada hari itu
tidak dapat diambil atau dicairkan.

4.2 Etika Profesi

4.3 Laporan Keuangan


Di dalam SAK Akuntansi, sebuah perusahaan jasa di haruskan
membuat laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan
terpercaya. Yang mana laporan keuangan di perusahaan jasa tersebut terdiri
dari laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Perusahaan Go-Jek termasuk perusahaan jasa ojek online yang berasal dari
Indonesia dan pada tahun 2018 Go-Jek telah membuat laporan keuangan
yang dipublikasikan tetapi dalam laporan tersebut mengalami kerugian.
Go-Jek merupakan sebuah aplikasi yang menyediakan tempat bagi
driver dan konsumen untuk dapat berinteraksi satu sama lain dalam memesan
jasa transportasi yang berupa ojek online. Aplikasi tersebut memiliki banyak
keuntungan baik bagi konsumen maupun driver. Keuntungan bagi konsumen
adalah dapat memesan ojek dengan mudah dan praktis secara online,
sedangkan keuntungan bagi driver dapat mencari penumpang tanpa
menunggu lama. Para pengguna aplikasi dan penikmat jasa Go-Jek semakin
banyak serta mampu berkembang disetiap tahunnya. Pada tahun 2018, saham
Go-Jek berhasil melantaikan sahamnya di BEI (Bursa Efek Indonesia)
meskipun pada laporan keuangan yang dibuatnya, Go-Jek mengalami
kerugian yang disebabkan karena banyaknya orderan fiktif yang terjadi. Di
aplikasi tersebut tidak tersedia layanan berupa laporan keuangan bagi driver
Go-Jek, dan yang tersedia hanyalah laporan keuangan perusahaan Go-Jek
yang digunakan untuk kepentingan pemegang saham dan investor. Tidak
adanya layanan tersebut membuat driver tidak bisa mengetahui penghasilan
yang diperoleh selama satu bulan lamanya. Seandainya, jika pihak
perusahaan Go-Jek dapat menyediakan layanan laporan keuangan didalam
aplikasi bagi driver maka dapat menjadi evaluasi keuangan dan perencanaan
keuangan untuk masa yang akan datang.
Sebagai pelaku usaha yang bergerak dibidang penyedia aplikasi
berbasis teknologi, seharusnya Go-Jek mampu menyediakan layanan
tambahan yang berupa laporan keuangan untuk mitra ataupun driver.
Sehingga driver dapat mengetahui penghasilan yang telah didapatnya.
Memang tidak dipungkiri bahwa di aplikasi Go-Jek yang digunakan oleh
driver telah terdapat pencacatan keuangan secara sederhana, yang didalamnya
memiliki keterangan debet dan kredit. Pencatatan keuangan sederhana yang
tertera diriwayat transaksi, berguna bagi driver dalam memeriksa transaksi
yang telah terjadi. Seperti jumlah orderan dalam satu hari dan jumlah
penarikan dari rekening saldo Go-Jek yang jika ingin dicairkan di ATM
terdekat yaitu CIMB NIAGA.
Dikutip dari hasil wawancara antara pewawancara dan narasumber.
P: “Apakah terdapat pencatatan misalnya pencacatan keuangannya untuk
menghitung jumlah pendapatan yang diterima driver selama satu bulan?”.
Jawabnya N: “Iya terdapat pencatatan, tetapi hanya berupa riwayat orderan
yang terdapat keterangan debet dan kredit. Mulai dari jumlah orderan yang
diterima dan diambil, banyak transaksi serta jumlah pendapatan yang
diperoleh. Sedangkan, untuk pencatatan penghasilan per bulannya tidak ada.
Namun dari keterangan debit dan kredit yang tercantum, driver akan dapat
mengetahui jumlah pendapatan dan bonus yang didapat dan uang yang
ditarik dari rekening ponsel”.Menurut pengakuan dari narasumber,
penghasilan yang mereka dapat sebagai driver ojek online di Go-Jek selama
satu bulan tidak diketahui, lantaran tidak ada perhitungan selama sebulan dari
aplikasi melainkan sistemnya per hari. Driver juga memerlukan laporan
keuangan tersebut tujuannya untuk mengetahui penghasilan, meningkatkan
kinerja yang dapat menambah penghsilan lebih banyak, dan untuk membuat
rencana keuangan pada masa akan datang serta mencegah driver dari
keborosan. Pencatatan keuangan sederhana yang disediakan Go-Jek terhadap
driver kurang efektif, namun alangkah lebih baiknya jika pencatatan
sederhana tersebut dilengkapi dengan jumlah penghasilan per bulan yang
didapat serta jumlah penarikan selama satu bulan. Dari catatan tersebut driver
dapat menekan pengeluaran dan menabung sisa uang yang masih tersisa
untuk keperluan yang dibutuhkan atau keperluan dimasa yang akan datang.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
LAMPIRAN
Tabel Wawancara
Surya Adi adalah seorang driver ojek online (Go-Jek) yang berdomisili di Surabaya.
Beliau berasal dari Semarang untuk beradu nasib dikota besar dan merantaulah di
Surabaya. Menurut penuturanannya, beliau berprofesi sebagai driver ojek online
kurang lebih selama 2 tahun lamanya. Setelah kami berbincang sedikit dengan
beliau dan memperkenalkan diri masing – masing, mulai dari nama, asal tempat
tinggal dan universitas, serta tujuan kami. Berselang beberapa waktu,kami meminta
izin untuk mewawancarai sang driver tersebut dan akhirnya bersedia.

KETERANGAN:
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: “Assalamualaikum pak...”
N: “Waalaikumsalam”
P: “Maaf mengganggu waktunya, apakah boleh kami duduk disni?”
N: “Iya boleh dek, monggo silahkan duduk”
P: “Perkenalkan kami mahasiswa dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM),
sebenarnya kami disini ingin meminta waktu mas untuk diwawancara, kami
mendapatkan tugas dari dosen untuk meneliti etika para pekerja maupun karyawan..
Jika tidak keberatan dan mengganggu, apakah boleh kami mewawancarai mas
untuk tugas yang diberikan oleh dosen?”
N: “Iya boleh dek, mungkin bisa ditambahi oleh teman disamping saya jika ada
yang kurang mengenai jawabannya”
P: “Kalau boleh tau, nama bapak siapa?”
N: “Nama saya Surya Adi, bisa dipanggil “surya”.
P: “Sudah berapa tahun mas bekerja sebagai driver ojek online?”
N: “Kurang lebih selama 2 tahun”
P: “asli sini (surabaya) atau merantau disni?”
N: “Sebenarnya saya asli semarang dan mencoba merantau di Surabaya untuk
beradu nasib dikota.”
P: “Kenapa lebih memiih bekerja sebagai driver Go-Jek dibandingkan dengan
driver ojek online lain, misalnya Grab?”
N: “Dulu, pertama saya mencoba daftar di Grab tapi ada masalah di KTP, sehingga
saya tidak lolos administrasi dan akhirnya saya mencoba daftar kembali namun di
Go-Jek. Alhamdulillah diterima”
P: “Untuk bekerja sebagai driver ojek online di Go-Jek persyaratannya apa saja
yang dibutuhkan?”
N: “Harus memiliki SIM C, STNK , KTP dan SKCK.”
P: “Bagaimana cara mendaftar atau bermitra untuk menjadi driver Go-JEK?
N: “Pertama, mendaftar di website Go-Jek secara online, persyaratan seperti SIM
C, STNK , KTP dan SKCK di scan atau di foto kemudian di upload ke website Go-
Jek. Selanjutnya menunggu pemberitahuan melalui SMS yang akan dikirimkan ke
nomor calon pendaftar (driver). Jika diterima akan memperoleh SMS, kemudian
calon pendaftar mengunduh aplikasi Go-Jek dan datang langsung ke kantor Go-Jek
terdekat. Untuk biaya pendaftaran tidak ada, namun terdapat biaya untuk buka
rekening ponsel yang dikenakan biaya sebesar Rp.50.000 dan selanjutnya dijadikan
saldo direkening ponsel. Sedangkan untuk perlengkapan yang lain seperti jaket dan
helm dikenakan biaya sebesar Rp.200.000. Sistem pembayaran dan pelunasannya
dengan cara diangsur setiap hari sebesar Rp.5000 dari saldo rekening ponsel milik
driver Go-Jek”
P: “Mas bekerja kurang lebih 2 tahun lamanya, kalau boleh tau kelebihan dari Go-
Jek dibandingan penyedia aplikasi ojek online yang lain apa saja?”
N: “Ada banyak. Pertama, kelebihannya terletak di orderan makanan yaitu Go -
Food. Go – Food memilki mitra warung yang banyak, tidak hanya bermita dengan
restoran besar namun juga bermitra dengan warung kecil yang berada dipinggar
jalan. Sehingga dari mitra yang banyak dan beragam membuat pilihan orderan
makan semakin banyak pilihan dan variasi. Mitra yang banyak dan beragam juga
membuat pilihan harga terjangkau oleh semua kalangan. Kedua, terdapat batas
maksimal jarak ordera pelanggan, tujuannya untuk mengurangi tindak kejahatan
yang terjadi pada driver dan mengurangi tingkat kelelahan dari sie driver karena
tujuan orderan pelanggan yang terlalu jauh. Ketiga, terdapat pendeteksi orderan
yang tersedia diaplikasi yang tujuannya mempermudah driver untuk mencari
pelanggan atau penumpang. Jika warna merah artinya ramai pelanggan, orange
artinya cukup ramai dan kuning menunjukkan bahwa sepi pelanggan.”
P: “Untuk pembayaran pelanggan bisa melalui apa saja, jika terdapat non tunai atau
kredit pencairannya bagaimana?”
N: “Memiliki dua sistem pembayaran yaitu tunai dan Go-Pay. Kalau di Go-Pay,
sistem pembayaran pertamanya masuk ke rekening saldo Go-Jek yang bisa diambil
direkening ponsel (terhubung langsung dengan nomer handphone). Dengan cara
tarik tunai dari aplikasi Go-Jek, kemudian ditransfer ke nomor handphone
driver,saldo tersebut secara otomatis berada direkening saldo ponsel dan dapat
dicairkan melalui atm Bank CIMB NIAGA. Sedangkan untuk pembayaran tunai,
diterima langsung oleh driver Go-Jek.”
P: “Bagaimana sistem bagi hasil ketika menerima orderan di Go-Jek?”
N: “Di Go-Jek Untuk sistem bagi hasil dari Go-Jek ke mitra (driver Go-Jek) adalah
80% dan 20%. Driver Go-Jek menerima 80% dan 20 % untuk pihak Go-Jek.
Contohnya sekarang batas minimal minimal orderan sebesar Rp.8750, Driver Go-
Jek menerima Rp. 7000, sedangkan pihak Go-Jek ataupun aplikasinya menerima
Rp.1750.”
P: “Dari pihak Go-Jek apakah menerima tambahan lain, misalnya bonus ataupun
hadiah?”
N: “Selain pendapatan yang diperoleh dari orderan pelanggan, kami juga menerima
tambahan yang berupa bonus. Yang diperoleh dari poin yang dikumpulkan.”
P: “Sistem pemberian bonusnya per hari atau per bulan?”
N: “Bonus yang diberikan dan didapatkan sistemnya per hari.”
P: “Bagaimana cara mencairkan bonus yang diperoleh dari aplikasi? Sistemnya per
hari atau perbulan?”
N: “Banyak bonus tergantung dari orderan masuk dan orderan yang diambil. Bonus
di Go-JEK tergantung jumlah poin yang dikumpulkan atau diperoleh oleh si driver
dan skemanyapun berbeda yang dilihat dari riwayat orderan yang diterima dan
diambil oleh driver. Jika riwayat orderan dari sie driver ramai maka akan
berpengaruh pada jumlah bonus yang semakin banyak, namun jika riwayat orderan
sepi maka bonus yang akan diterima semakin sedikit. Untuk Go-Ride memperoleh
1 poin, Go-Food 2 poin, Go-Send 1 poin, serta Go-Shop 1 poin. Contohnya saya,
setiap 6 poin yang saya peroleh bonus sebesar Rp.8000, 10 poin Rp.5000 dan 17
poinnya Rp. 9000. Setiap penambahan poin yang diterima akan ditambahkan
bonusnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di aplikasi milik driver. Poin yang
didapat selama satu hari di akumulasikan, sehingga untuk setiap bonus yang
diterima akan mengikuti ketentuan. Misal saya dapat 6 poin, jadi saya akan
menerima bonus sebesar Rp. 8000. Kemudian saya menerima orderan, dari orderan
tersebut saya memperoleh tambahan poin sebesar 4 poin, sehingga jumlah poin
yang diperoleh sebayak 10 poin. Jadi saya akan menerima bonus sebesar Rp. 8000
dan ditambah Rp.5000, total yang didapat Rp.13.000. Begitupun seterusnya jika
saya memperoleh tambahan poin lagi. Serta untuk pencairan bonus sistemnya per
hari bukan per bulan”
P: “Bagaimana cara mencairankan bonus yang diproleh?”
N: “Untuk pencairan bonus sama seperti pencairan uang yang dipeoleh dari orderan
sistem pembayarannya melalui Go-Pay. Saldo yang ada aplikasi harus ditarik ke
rekening saldo ponsel, sehingga nantinya bisa dicairkan di ATM Bank CIMB
NIAGA”

P: “Apakah terdapat pencatatan misalnya pencacatan keuangannya untuk


menghitung jumlah pendapatan yang diterima driver selama satu bulan?”
N: “Iya terdapat pencatatan, tetapi hanya berupa riwayat orderan yang
terdepat keterangan debet dan kredit. Mulai dari jumlah orderan yang
diterima dan diambil, banyak transaksi serta jumlah pendapatan yang
diperoleh. Sedangkan, untuk pencatatan penghasilan per bulannya tidak ada.
Namun dari keterangan debit dan kredit yang tercantum, driver akan dapat
mengetahui jumlah pendapatan dan bonus yang didapat dan uang yang
ditarik dari rekening ponsel”
P: “Teknologi semakin canggih. Apakah pernah terdapat penipuan atau cyber
creme? dari penipuan tersebut berakibat terhadap apa?”
N: “Pernah. Terdapat orderan masuk tapi pelanggannya setelah dijemput tidak ada.
Berpengaruh pada performa. Jika performa dibawah 65% akan berpengaruh
terhadap pencairan bonus yang tidak bisa diambil.”
P: “Apakah penilaian dari pelanggan yang berupa bintang berpengaruh terhadap
bonus atau pendapatan yang akan diperoleh?”
N: “Tidak berpengaruh terhadap bonus atau pendapatan, melainkan akan
berpengaruh terhadap keberlangsungan kerja bagi driver Go-Jek. Jika bintang yang
diperoleh dibawah 4.5, maka driver akan diberhentikan dan diputus kerja samanya.”
P: “Bagaimana caranya untuk memperoleh penilaian bintang dari pelanggan?
Apakah terdapat strategi khusus?”
N: “Strategi khusus tidak ada. Sedangkan caranya dengan memberikan pelayanan
yang baik terhadap pelanggan, secara otomatis pelanggan akan memberikan
balasan yang baik juga”
P: “Apakah di Go - JEK terdapat standar pelayanan untuk pelanggan?
N: “iya terdapat standar pelayanan, misalnya salam, senyum dan sapa. Kedua
bertanya terhadap pelanggan mengenai nama dana tujuan orderan pelanggan atau
konsumen, tujuannya untuk memperoleh kebenaran dan kepastian dari pelanggan
atau konsumen sehingga tidak salah ordetan maupun tujuan. Ketiga, membukakan
prostep atau injakan kaki untuk pelanggan.”
P: “Apakah pernah terdapat pelanggan yang secara tiba - tiba membatalkan
orderan? Bagaimana tanggapan anda?”
N: “Saya pernah mengalami hal tersebut dikarenakan macet dijalan sehingga
penumpang menunggu terlalu lama dan akhirnya membatalkan orderan.
Sesampainya ditempat orderan, saya menjelaskan kepada pelanggan bahwa terjadi
kemacetan yang mengakibatkan saya terlambat untuk menjemput. Terkadang ada
yang marah, meskipun pelanggan memarahi saya. saya hanya diam saja tanpa
membalas kemarahan tersebut.”
P: “Jika pelanggan ada yang memarahi mas, kenapa tidak coba dibalas dengan cara
memberikan bahwa keterlambatan tersebut bukan karena kesalahan mas melainkan
karena hal yang tak terduga yaitu macet di jalan.”
N: “Dalam hati sebenarnya emosi dan ingin membalas mbak, tapi ya namanya juga
pelanggan iya mau gimana lagi dan kami sebagai driver juga menjaga ke
profesionalan untuk tidak membalas emosi pelanngan. Jika melakukan balasan,
maka akan berakibat pada penilaian mereka terhadap kami. dan fatalnya bisa
berpengaruh pada bintang yang kami peroleh.”

P: “Apakah profesional harus diterapkan oleh driver terhadap pelanggan?”


N: “Harus diterapkan. Contohnya seperti tadi yang tidak membalas emosi dan
kemarahan pelanggan, membukakan prostep injakan kaki karena akan memberikan
nilai lebih bagi pelanggan bahwa mereka diberlakukan dengan nyaman dan baik.
Serta jujur kepada pelanggan dan penumpang mengenai jumlah ongkos yang harus
dibayar. Profesional juga tidak hanya untuk pelanggan melaikan juga untuk sesama
driver ojek online dan ojek pengkolan harus diterapkan. Tujuannya untuk
menghindari kesalahpahaman yang akan terjadi”
P: “Profesional seperti apa yang diterapkan antar sesama driver ojek online dan ojek
pengkolan?”
N: “Bagi sesama driver ojek online dapat berupa salam, senyum dan sapa. Sehingga
terjalin hubungan yang baik dan tidak saling berlomba dijalan untuk mendapatkan
pelanggan. Sedangkan untuk ojek pengkolan, dapat berupa tidak mengambil
penumpang atau pelanggan di area mangkal mereka seperti tempat stasiun,
pelabuhan dan bandara. Hal tersebut dapat mencegah kesalahpahaman dan
kekerasan yang dapat terjadi dan berujung anarkis yang kerap terjadi diwaktu
belakang ini.”
P: “Bagaimana tanggapan bapak terhadap kejadian yang terjadi belakangan ini,
seperti terjadinya aksi anarkis antara driver ojek online dan ojek pengkolan?”
N: “Ada rasa takut sedikit. Seandainya jika driver ojek online sadar diri dan
mengerti akan batasan yang tidak harus dilakukannya maka tidak akan berujung
terhadap kekerasan seperti itu. Tetapi terkadang mereka melupakannya untuk
mencari tambahan penumpang karena tuntutan ekonomi yang harus tercukupi.
Sekarang sudah ada peraturan, jadi driver ojek online tidak bisa mengambil
penupang dimanapun.”
P: “Dengan adanya ojek online, menurut tukang ojek pengkolan merugikan mereka.
Bagaiman tanggapan bapak mengenai pernyataan ini?”
N: “Mungkin merugikan iya untuk mereka, tetapi jika driver ojek online tidak
mengambil penumpang di area mereka mangkal saya rasa tidak merugikan.
Sekarang kecanggihan teknologi harus dimanfaatkan untuk keuntungan apalagi
perekonomian. Dengan cara menjadi ojek yang berbasis online sehingga
memudahkan dan menguntungkan.”
P: “Kami rasa sudah semua pertanyaan yang sudah kami ajukan. Terimakasih atas
waktu dan kesediaan bapak untuk diwawancara. Semoga tambah banyak pelangan
dan berkah rezeki yang didapat”
N: “Baik sama - sama. Amin dan terimkasih atas doanya.”
DAFTAR PUSTAKA
Sunyuto, D dan Wika Harisa P. 2014. Etika Bisnis. Yogyakarta: CAPS (Center for
Acaemic Publishing Service)
Agoes, S dan I Cenik W. 2014. Etika Bisnis Dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat
Arijanto, Agus. 2012. Etika Bisnis Bagi Perilaku Bisnis. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada
Auliyah, Robiatul. 2012. Etika Bisnis Dan Profesi. Bangkalan: UTM Press
Leonard, J dan Paul Dunn. 2011. Etika Bisnis Dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat
Hartman,Laura dan Joe DesJardin. 2011. Business Ethic. Surabaya: Penerbit
Erlangga
Fahmi,Irham. 2014. Etika Bisnis. Bandung: Alfabeta
Exposure Draft Kode Etik Akuntan Profesional. Ikatan Akuntansi Indonesia
Widaryati (2007). Etika Bisnis Dan Profesi Akuntan. Jurnal Fokus Ekonomi. (2):1-
10
Admin.(2018).Contoh Laporan Keuangan Pada Perusahaan Jasa
http://akuntanonline.com/contoh-laporankeuangan-perusahaanjasa/
Admin.(2019).Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
http://zahiraccounting.com/id/contoh-laporan-keuangan-perusahaan-jasa
Ikhtiari, K & Ariaty Arfah, E. (2018). Perbandingan Analisa Laporan Keuangan
Perusahaan Jasa Dan Pabrikasi Untuk Menilai Kinerja Perusahaan. 10 (2),
25 -43
Wahidmurni, (2017). Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif, Malang
Wahyusetyawati, E. (2017). Dilema pengaturan transportasi online, (April).
Aziah, A., & Rabia, P. (2018). Analisis Perkembangan Industri Transportasi
Online di Era Inovasi Disruptif (Studi Kasus PT Gojek Indonesia).
Cakrawala, 18 (2), 149-156.
Amajida, F. D. (2016). Kreativitas Digital Dalam Masyarakat Risiko Perkotaan:
Studi Tentang Ojek Online “Go-Jek” Di Jakarta. Informasi, 46(1), 115–128.
https://doi.org/10.21831/INFORMASI.V46I1.9657
Hall, J. V., & Krueger, A. B. (2015). An Analysis of the Labor Market for Uber's
Driver-Partners in the United States. Princeton University, Department of
Economics and Woodrow Wilson School.
Ismail, Muhammad Farouqi,et.al., (2018) Evaluasi Usability pada Aplikasi Go-Jek
Dengan Menggunakan Metode Pengujian Usability.Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X Vol. 2, No. 9,
hlm. 3110-3117 http://j-ptiik.ub.ac.id
Pramono, Richo FX. (2016). “Curhat Driver Gojek soal Bonus Tak Cair Gara-Gara
Sistem Rating” , from http://news.liputan6.com/read/2616462/curhat-
driver-gojek-soal-bonus-tak-cair-gara-gara-sistem-rating
Sugiharto, Bintoro Agung (2016) . “Membandingkan Sistem Penilaian Gojek,
GrabBike, dan UberMotor”, from
http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20161004130258-185-163176/
membandingkan-sistem-penilaian-gojek-grabbike-dan-ubermotor/
Nurhidayah, Fitriyah (2018). Analisis Sistem Kompensasi Terhadap Kinerja
Driver Transportasi Online. Jurnal Akuntansi Maranatha Volume 10 Nomor
2, : 179-186
Firtian L. S. P. & Mahendra I.(2017) Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penerimaan Dan Penggunaan Aplikasi Go-Jek Menggunakan Unified
Theory Of Acceptance And Use Of Technology (Utaut). Jurnal Pilar Nusa
Mandiri Volume 13 No.1 :136-144
Marsusanti, Eva et. al (2018) Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Driver Gojek. Jurnal Swabumi, Vol.6 No.2, pp. 128-132

Anda mungkin juga menyukai