Anda di halaman 1dari 2

BEHAVIORISTIK Dicetuskan oleh Gagne dan Berliner 4.

Operasional Formal (11 th ke atas) – kegiatan


kognitif seseorang tdk mesti menggunakan benda
Menurut teori ini: “dalam belajar yg penting adalah input yg nyata. Kemampuan menalar scr abstrak meningkat
berupa stimulus dan output yg berupa respons” shg seseorang mampu u/ berpikir scr deduktif. Serta
dpt pula mempertimbangkan bbrp aspek dr suatu
“stimulus”, yakni lingkungan belajar anak, baik internal maupun situasi scr bersama-sama.
eksternal, yang menjadi penyebab belajar. “respon”, yakni
akibat/dampak, berupa reaksi fisik terhadap stimulus. TEORI BELAJAR KOGNITIF MENURUT
BRUNER
belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respons. Ciri ciri : (1) Free Discovery Learning
1. mengutamakan stimulus respons (2) Proses bel. akan berjalan dng baik dan kreatif jika
2. mengutamakan pengukuran (dasar u/ melihat guru memberikan kesempatan kpd siswa u/
terjadi/tdknya perubahan tingkah laku) menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori,
3. kurang memperhatikan proses, yg penting hasil definisi, dan sebagainya), mll contoh2 yg
4. adanya penguatan (reinforcement) mengambarkan (mewakili) aturan yg menjadi
5. siswa sbg individu yg pasif sumbernya.
Teori Menurut Pakar - Edward Lee Thorndike
(3) Siswa dibimbing scr induktif untuk memahami suatu
(1) Belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi - kebenaran tertentu.
asosiasi antara peristiwa yg disebut stimulus dan
respons -- (teori conectionism). TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF
MENURUT BRUNER
(2) Setiap respons menimbulkan stimulus yg baru.
Selanjutnya stimulus yg baru ini akan menimbulkan • Enaktif - seseorang melakukan aktivitas2 dlm
respons lg, demikian selanjutnya, shg dpt digambarkan upayanya u/ memahami ling. sekitar, artinya dlm
sebagai. memahami dunia sekitarnya anak menggunakan
penget. motorik. Misalnya, melalui gigitan, sentuhan,
S – R – S1 – R1 – dst
pegangan, dsb.
(3) Hasil Percobaan -- Teori Trial and Error
• Ikonik - seseorang memahami objek2/dunianya
Dalam Percobaan Thorndike
1. Apabila di luar sangkar diletakkan makanan, kucing melalui gambar2 /visualisasi verbal. Maksudnya dlm
berusaha u/ mencapainya dng cara meloncat-loncat. memahami dunia sekitarnya anak bel. melalui bentuk
2. Dengan tdk sengaja kucing menyentuh knop. perumpamaan (tampil) dan perbandingan
3. Terbukalah pintu sangkar, dan kucing segera lari ke (komparasi).
tempat makanan.
Percobaan ini diulangi u/ bbrp kali dan setelah ± 10 – • Simbolik - seseorang telah mampu memilki ide-ide
12 kali, kucing baru dpt dng sengaja menyentuh knop atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat
tsb apabila di luar sangkar diletakkan makanan. dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa
Sehingga, percobaan tersebut menghasilkan teori dan logika.
Trial and Error.
KONSTRUKTIVISTIK
Kognitif – Teori Belajar Kognitif
(1) Dicetuskan oleh Piaget Teori Belajar Kognitif - Belajar adalah perubahan persepsi dan
(2) Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya pemahaman.
adalah pengertian, mengerti.
(3) Teori ini lebih mementingkan proses belajar Teori belajar Konstruktivistik
daripada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak
a) Belajar merupakan konstruksi (bentukan) dari orang yang
sekadar melibatkan hubungan antara stimulus dan
mengenal sesuatu (skemata).
respons, lebih dari itu belajar melibatkan proses
berpikir yang sangat kompleks. Belajar adalah b) Belajar merupakan proses bentukan dari penge. lama yang
perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan telah dimiliki dengan penge. baru – persepsi dan pemahaman
persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk
perubahan tingkah laku yang bisa diamati. c) Penge. bukanlah seperangkat fakta, konsep/ kaidah yg siap u/
diambil dan diingat, namun manusia mengkonstruksi penge.itu
TIGA TAHAPAN BELAJAR MENURUT PIAGET dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
• Asimilasi - Penyatuan (pengintegrasian) informasi
d.) Learning by doing
baru ke struktur kognitif yg sdh ada dlm benak siswa.
Ciri ciri :
• Akomodasi - Penyesuaian struktur kognitif ke dlm
situasi yg baru. 1. Menekankan pada proses belajar bukan mengajar
• Akulibrasi - Penyesuaian berkesinambungan antara 2. Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan
asimilasi dan akomodasi. menekankan hasil
Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget 3. Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada
siswa
1. Sensori Motor (0 – 2 th) – anak belajar
mengembangkan dan mengatur kegiatan fisik dan
mental menjadi rangkaian perbuatan yg bermakna.

2. Pra-operasional (2 – 7 th) – anak msh sangat


dipengaruhi o/ hal2 khusus yg didpt dr pengalaman
menggunakan indra shg ia blm mampu u/ melihat
hubungan2 dan menyimpulkan sesuatu scr konsisten.

3. Operasional-konkret (7 – 11 th) – anak dpt


membuat kesimpulan dr sesuatu, pd situasi nyata/dng
menggunakan benda konkret, dan mampu
mempertimbangkan dua aspek dr situasi nyata scr
ber-sama2 (misal, antara bentuk dan ukuran).
TEORI BELAJAR ILMU JIWA DAYA disimpan. Agar dapat diambil kembali, informasi
yang disimpan tidak hanya tersedia tetapi juga dapat
(1) Jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah diperoleh karena meskipun secara teoritis informasi
kekuatan yang tersedia. Manusia hanya memanfaatkan yang disimpan tersedia tetapi tidak selalu mudah
semua daya itu dengan cara melatihnya sehingga
untuk menggunakan dan menempatkannya.
ketajamannya dirasakan ketika dipergunakan untuk sesuatu
hal. TEORI BELAJAR SOSIAL
(2) Daya-daya itu misalnya daya mengenal, daya mengingat, (1) Tokohnya Albert Bandura
daya berpikir, daya fantasi dan sebagainya.
(2) Perluasan dari teori Behavioristik dengan penguatan,
(3) Akibat dari teori ini, maka belajar hanyalah melatih daya dan psikologi kognitif dengan prinsip modifikasi
ingat. tingkah laku (meniru).
Bagaimana Melatih Daya Ingat? (3) “sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan
scr selektif & mengingat TL orang lain”
 Menghafal kata-kata atau angka, istilah-istilah asing
dan sebagainya. (4) Teori ini menerima sebagian besar dr prinsip2 teori2
belajar perilaku, tetapi memberikan lebih banyak
 Untuk mempertajam daya berpikir seseorang
penekanan pada kesan dan isyarat2 perubahan
harus melatihnya dengan memecahkan permasalahan
perilaku, dan pada proses-proses mental internal.
dari yg sederhana sampai yg kompleks.
(5) Teori belajar sosial menekankan bahwa lingkungan2
 Untuk meningkatkan daya fantasi seseorang harus
yg dihadapkan pd seseorang scr kebetulan,
membiasakan diri merenungkan sesuatu, dengan
lingkungan2 itu kerap kali dipilih dan diubah oleh
usaha tersebut maka daya-daya itu dapat tumbuh dan
orang itu melalui perilakunya sendiri.
berimbang dan tidak lagi bersifat laten (tersembunyi)
di dalam diri. (6) Teori Social Learning tidak tercipta untuk
menggantikan classical dan operant.
TEORI BELAJAR PEMROSESAN INFORMASI
(7) Teori ini justru penyempurna kedua teori yang
(1) Tokohnya Robert Mills Gagne
sudah ada,sebab classical dan operant conditioning d
(2) Dalam pandangan pakar psikologi belajar kognitifis, pt terjadi selama proses meniru ini.
keberhasilan belajar di ukur oleh kematangan kognisi
PENGERTIAN PEMBELAJARAN
si pelajar, dalam hal ini otak sebagai organ tubuh
yang berkaitan dengan intelejensi, menjadi sangat (1) Mengajar adalah kegiatan mengelola lingkungan
dominan sebagai pusat memori. pembelajaran agar berinteraksi dng siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran
(3) Teori belajar pemrosesan informasi adalah bagian
tsb, yaitu PTL (pengetahuan, sikap, dan
dari teori belajar sibernetik.
keterampilan).
(4) Teori sibernetik berasumsi bahwa tidak ada satu
(2) Pengertian mengajar tsb didasarkan pd pengertian
proses belajar pun yang ideal untuk segala situasi,
belajar yg sudah dijelaskan sebelumnya yaitu
dan yang cocok untuk semua siswa. Asumsi ini
perubahan perilaku hasil interaksi dng lingkungan
didasarkan pada suatu pemahaman yaitu cara belajar
pembelajaran. Oleh karena itu, maka mengajar adl
sangat ditentukan oleh sistem informasi.
mengelola lingkungan pembelajaran u/
(5) Lebih mementingkan proses belajar daripada hasil, berlangsungnya proses pembelajaran.
namun yang lebih penting dari kajian proses itu
(3) Dari pengertian belajar dan mengajar tersebut, jika
sendiri adalah sistem informasi. sistem informasi
disatukan menjadi “pembelajaran” mengandung
inilah yang pada akhirnya akan menentukan proses
makna, yaitu suatu proses aktivitas interaksi antara
belajar.
siswa dengan lingkungan pembelajaran untuk
(6) Pemrosesan informasi dapat diartikan suatu proses mencapai tujuan pembelajaran.
yang terjadi pada peserta didik untuk mengolah
Dilihat dari Pelaku Utamanya (Subyek)
informasi, memonitornya, dan menyusun strategi
berkenaan dengan informasi tersebut dengan inti (1) Belajar menunjuk pd perilaku totalitas dari siswa u/
pendekatannya lebih kepada proses memori dan cara melakukan berbagai aktivitas merespons thdp setiap
berpikir. stimulus pembelajaran u/ tercapainya tujuan
pembelajaran.
(7) Teori belajar pemerosesan informasi
mendeskripsikan tindakan belajar sebagai proses (2) Mengajar menunjuk pada perilaku secara totalitas
internal yang mencakup beberapa tahapan (encoding, dan profesional dari guru, instruktur, tutor, dan
stroge, dan retrival). sebutan tenaga kependidikan lainnya untuk
memfasilitasi terjadinya belajar pada diri siswa.
MODEL PEMROSESAN INFORMASI
(3) Sehingga, Pembelajaran menunjuk pada perilaku
(1) Encoding adalah proses memasukkan informasi ke
totalitas interaksi antara siswa/peserta didik dengan
dlm memori. Sistem syaraf menggunakan kode
guru, instruktur, tutor, dan sebutan tenaga
internal yang merepresentasikan stimulus eksternal.
kependidikan lainnya, dan lingkungan pembelajaran
Dengan cara ini representasi objek/kejadian eksternal
lain yang lebih luas untuk tercapainya tujuan
dikodekan menjadi informasi internal dan siap
pembelajaran.
disimpan.
CIRI CIRI :
(2) Stroge adalah informasi yang diambilkan dari
memori jangka pendek kemudian diteruskan untuk 1. Dilakukan secara sadar dan direncanakan secara
diproses dan digabungkan ke dalam memori jangka sistematis.
panjang. Namun tidak semua informasi dari memori 2. Dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa
jangka pendek dapat disimpan. Kunci penting dalam dlm belajar.
penyimpanan di memori jangka panjang adalah 3. Adanya bahan yang sesuai dengan tujuan.
adanya motivasi yang cukup untuk mendorong 4. Adanya metode dan media pembelajaran.
adanya latihan berulang - ulang dari memori jangka 5. Adanya penilaian.
pendek. 6. Adanya guru yang melaksanakan pembelajaran.
7. Adanya siswa yang melaksanakan belajar.
(3) Retrieval adalah hasil akhir dari proses memori.
Mengacu pada pemanfaatan informasi yang

Anda mungkin juga menyukai