Makalah Pengelolaan Laboratorium PDF
Makalah Pengelolaan Laboratorium PDF
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Laboratorium sains (IPA) adalah suatu tempat di mana guru dan siswa
melakukan percobaan dan penelitian. Dengan mempelajari materi IPA secara
langsung maka siswa akan mudah untuk memahami materi tersebut. Untuk
mengoptimalkan fungsi laboratorium IPA, kegiatan dalam kerja laboratorium IPA
harus dituntun oleh langkah-langkah ilmiah atau yang disebut metode ilmiah, selain
itu laboratorium diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas subyek belajar.
1
Demi kelancaran dan kenyamanan dalam penggunaan dan pemanfaatan
laboratorium, maka perlu adanya pengelolaan dan penataan yang baik secara
berkala yang dilakukan oleh penanggung jawab laboratorium. Hal inilah yang akan
diuraikan dalam makalah ini.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengawasan terhadap pengelolaan laboratorium ?
2. Bagaimana pengelolaan alat dan bahan praktikum ?
3. Bagaimanakah strategi yang harus dilakukan dalam penyusunan bahan dan
alat praktikum dalam laboratorium ?
3. TUJUAN
1. Mengetahui pengawasan terhadap pengelolaan laboratorium.
2. Mengetahui pengelolaan alat dan bahan praktikum.
3. Mengetahui Strategi yang harus dilakukan dalam penyusunan bahan dan
alat praktikum dalam laboratorium.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan
fungsi sumber daya. Pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur
atau fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan, pengorganisasian, pemberian
komando, pengkoordinasian, dan pengendalian.
1. Perencanaan (Planning)
4
yang dibutuhkan. Kesalahan menentukan spesifikasi alat dan bahan mengakibatkan
biaya investasi menjadi tinggi. Jangan menentukan spesifikasi peralatan
dengan akurasi tinggi bila dalam pelaksanaannya nanti tidak diperlukan. Demikian
juga dengan bahan-bahan kimia, menggunakan bahan dengan tingkat kemurnian
tinggi merupakan pemborosan bila dalam prosesnya bukan merupakan suatu
kegiatan analisis. Spesifikasi hendaknya disusun berdasar pada karakteristik
kebutuhan, sarana yang ada dan ruang untuk penyimpanan. Selain itu dalam
pengadaan alat harus bisa dijamin adanya tenaga yang mampu mengoperasionalkan
alat. Jangan merencanakan pengadaan alat yang tidak ada tenaga yang akan
mengoperasikannya. Apabila memang dibutuhkan maka harus dilakukan training
yang relevan dengan penggunaan alat.
2. Pengaturan (Organizing)
Pengaturan merupakan upaya untuk menjalankan kegiatan laboratorium
sebagaimana fungsinya. Pengaturan mencakup setting secara fisik dan regulating.
a. Setting
Setting merupakan suatu kegiatan pengaturan tata letak dan penataan yang
mencakup penempatan mebeler, peralatan dan bahan kimia.
Setting laboratorium hendaknya dapat memberikan dukungan yang optimal
terhadap keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Setting ini perlu
memperhatikan prinsip-prinsip keselamatan, efektivitas dan efisiensi, serta
kemudahan pengawasan. Prinsip keselamatan dimaksudkan penempatan alat-
alat dan bahan diusahakan sekecil mungkin memberikan resiko terjadinya
kecelakaan. Petunjuk penggunaan alat harus tersedia dekat peralatan khusus
disertai dengan daftar isian penggunaan alat (kartu alat).
Prinsip efisiensi dan efektivitas penggunaan alat dimaksudkan bahwa
penempatan alat memberikan kesempatan yang tinggi kepada mahasiswa untuk
menggunakan alat sesuai peruntukkannya dalam mengembangkan ketrampilan
dasar laboratorium dengan hasil yang optimal. Selain itu juga memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih familiar dengan alat-alat.
5
Setting juga diharapkan dapat memperkecil energi untuk melakukan
pengawasan, dengan cara memberikan pendelegasian pengawasan secara
bertingkat. Adanya format isian untuk peralatan khusus merupakan suatu proses
pendelegasian, sehingga mengurangi beban kerja dosen/laboran pengawasan.
Setiap pengguna melakukan pengecekan terhadap keutuhan, kebersihan dan
fungsi alat sebelum dan sesudah kegiatan.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan dan
perabotan laboratorium adalah:
- Mudah dilihat
- Mudah dijangkau
- Aman untuk alat
- Aman untuk pemakai
b. Regulating
Regulating merupakan suatu pengaturan jadwal kegiatan dan penyusunan
perangkat lunak untuk terlaksananya ketertiban dan keselamatan bekerja di
laboratorium. Semua orang diberi kebebasan untuk bekerja di laboratorium
dengan seperangkat aturan yang mengatur kegiatan di laboratorium. Aturan-
aturan tersebut merupakan guide line yang dapat berupa perangkat formal atau
normative bekerja di laboratorium. Diantaranya adalah struktur organisasi, job
description, diagram alur, penjadwalan, tata tertib, prosedur penggunaan alat,
petunjuk praktikum dan prosedur keselamatan kerja. Setiap personal yang
bekerja di laboratorium harus memahami aturan yang berlaku. Oleh karena itu
6
tata tertib harus jelas terpasang di ruangan dan perhatian mahasiswa seharusnya
tertarik terhadapnya.
7
berlaku), jumlah, spesifikasi dan nomor seri, tahun kedatangan dan asal.
Pencatatan mengenai pemakai dan riwayat alat untuk alat-alat tertentu biasanya
dibuat dalam bentuk kartu alat. Kartu alat merupakan data spesifikasi alat, prosedur
penggunaan, catatan pemakaian, dan riwayat service atau perbaikan kerusakan serta
keberadaan suku cadang atau consumable part. Kartu alat biasanya diletakkan atau
digantungkan pada alat. Dengan adanya kartu alat ini lebih memudahkan proses
pengawasan, karena setiap pemakai akan memeriksa kondisi alat berdasarkan
spesifikasi dan kelengkapan yang tercantum dalam kartu alat tersebut.
Pencatatan mengenai bahan penting untuk mengetahui jenis dan jumlah bahan serta
masa kadaluarsa. Dengan mengetahui jenis dan jumlah bahan dapat diperkirakan
dan diprioritaskan bahan yang akan dibeli. Bahan-bahan dengan jumlah yang
sedikit dan kadaluarsa menjadi prioritas kebutuhan. Administrasi bahan yang baik
dapat menghindarkan pembelian ulang bahan yang sama.
8
Contoh format dokumen/alat inventaris yang telah banyak dikembangkan dan
digunakan:
- Tanggung jawab
9
licin. Semua alat-alat dan reagensia bahan kimia yang telah digunakan
harus dikembalikan ketempat semula seperti sebelum digunakan.
- Kebersihan laboratorium
Kebersihan dalam laboratorium menjadi tanggung jawab bersama
pengguna laboratorium.
- Pertolongan pertama (First - Aid)
Setiap kecelakaan harus ditangani di tempat dengan memberikan
pertolongan pertama. Misalnya, bila mata terpercik dengan bahan kimia
segera aliri air dalam jumlah yang banyak, jika tidak bisa segera panggil
dokter. Jadi setiap laboratorium harus memiliki kotak P3K, dan harus
selalu dikontrol isinya.
- Pakaian
Saat bekerja di laboratorium harus memakai jas laboratorium dan dilarang
memakai pakaian longgar, kancing terbuka, berlengan panjang, kalung
teruntai, dan lain-lain yang mungkin dapat terkena bahan kimia dan
tersangkut oleh mesin, ketika bekerja dengan mesin-mesin yang bergerak.
Selain pakaian, rambut harus diikat dengan rapi.
- Dilarang berlari di laboratorium
Tidak dibenarkan berlari di laboratorium atau di koridor, berjalanlah di
tengah koridor untuk menghindari tabrakan dengan orang lain.
- Pintu-pintu
Pintu-pintu harus dilengkapi dengan jendela pengintip untuk mencegah
terjadinya kecelakaan (misalnya: kebakaran).
b. Perawatan
Perawatan atau pemeliharaan bukan berarti alat harus disimpan dengan
baik sehingga alatnya selalu utuh, akan tetapi alat harus tetap dipergunakan
agar tahan lama, dan harus dilakukan perawatan dengan cara menyimpan alat
pada tempat yang aman, menjaga kebersihan alat, dan penyusunan
penyimpanan alat-alat yang berbentuk set. Dalam perawatan atau pemeliharaan
alat perlu diketahui sifat-sifat dasar alat, antara lain:
10
- Zat atau bahan dasar pembuatan;
- Berat alat;
- Kepekaan alat terhadap pengaruh lingkungan;
- Pengaruh bahan kimia;
- Pengaruh alat yang satu dengan yang lain;
- Nilai/harga dari alat; dan
- Bentuk dalam set.
c. Pengawasan
Pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan-
pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang
dikehendaki. Untuk dapat menjalankan pengawasan, perlu diperhatikan 2
prinsip pokok, yaitu adanya rencana, dan adanya instruksi-instruksi dan
pemberian wewenang kepada bawahan. Pengawasan laboratorium bertujuan
untuk :
- Memantau dan mengarahkan secara berkala praktek-praktek laboratorium
yang baik, benar dan aman;
- Memastikan semua petugas laboratorium memahami cara-cara
menghindari risiko bahaya dalam laboratorium;
- Melakukan penyelidikan/pengusutan segala peristiwa berbahaya atau
kecelakaan;
- Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan tentang keamanan kerja
laboratorium; dan
- Melakukan tindakan darurat untuk mengatasi peristiwa berbahaya dan
mencegah meluasnya bahaya tersebut.
11
Dimana alat-alat yang ada di laboratorium memiliki bahan-bahan yang berbeda,
dan cara penyimpanannnya pun juga agak sedikit berbeda. Tidak hanya pada alat-
alat yang harus disimpan dengan benar, tapi bahan-bahan yang ada di laboratorium
juga harus disimpann sesuai dengan spesifikasinya dan sesuai dengan kegunaannya.
Keselamatan di laboratorium akan terjamin bila penanganan bahan kimia
dilakukan dengan berpedoman pada rambu-rambu yang biasanya terdapat di
kemasan bahan kimia. Aktivitas di laboratorium yang menggunakan bahan-bahan
kimia tentu tidak lepas dari peralatan yang digunakan sehingga bahaya tidak hanya
disebabkan oleh penanganan bahan yang salah, namun juga dapat terjadi bahaya
fisik dari peralatan yang kita gunakan bila kita tidak berpedoman pada aturan
tentang penanganan alat. Adapun macam-macam alat yang ada di laboratorium,
meliputi :
Alat ukur, seperti thermometer, barometer, respirometer, gelas ukur,
stopwatch, mikrometer sekrup, dsb.
Alat dari gelas, seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus,
dsb.
Gambar 2 : Berbagai
alat laboratorium yang
terbuat dari gelas.
12
Pada mata pelajaran biologi ada juga alat yang digunakan adalah sebuah
model atau alat peraga, seperti model pencernaan, model pernapasan, model
kerangka, model indera dan organ lainnya.
Alat siap pakai (rakitan), seperti kit listrik, kit magnet, kit optik, dsb.
13
Perlengkapan pendukung (perkakas) yang diperlukan selama bekerja di
laboratorium IPA, seperti :
1. Alat pemadam kebakaran, dapat diganti dengan pasir basah dan karung goni
basah.
2. Kotak Pertolongan Pertama lengkap dengan isinya (obat, kasa, plester, obat
luka).
3. Alat kebersihan seperti sapu, pengki/serokan sampah, lap pel, sikat tabung
reaksi.
4. Alat bantu lainnya seperti obeng, palu, tang, gergaji dsb.
14
Gambar 8 : Berbagai alat
laboratorium yang
dikelompokkan berdasarkan
bahan pembuatnya
15
pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya.
Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola
laboratorium dan diketahui oleh pengguna/praktikan.
Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di
laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan
kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya
ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku
inventaris laboratorium IPA.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat yaitu :
1. Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa
dan alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya dipisah
16
2. Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya dikumpulkan menurut golongan
percobaannya
3. Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan disimpan
tersendiri ditempat khusus.
4. Alat-alat untuk percobaan biologi umumnya disimpan menurut judul
percobaan atau dapat dilakukan berdasarkan atas bahan alat
1. Prinsip keamanan
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang
mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari
terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan
sehingga fungsinya berkurang.
2. Prinsip Kemudahan
17
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu
diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat
(lemari, rak atau laci).
3. Prinsip Keleluasaan
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti
lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
4. Prinsip Keindahan
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok
bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat :
- Pengelompokan alat – alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti :
Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet,
Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
- Pengelompokan alat – alat biologi menurut golongan percobaannya,
seperti : Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.
- Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut
seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan karet.
- Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke
dalam kelompok bahan yang banyak digunakan.
- Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan
seperti lemari, rak dan laci . Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan
bahan pembuat alat tersebut seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan
karet
Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan yaitu :
- Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan
dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap
kering dan mencegah tumbuhnya jamur.
- Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak
terpasang.
- Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan
dan beaker glass.
18
- Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang
tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
- Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun
menurut abjad.
- Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat
kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan
ventilasi yang baik.
19
menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat
baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.
- Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan alat memuai atau
mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu
fungsi alat elektronika.
- Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang
besar. gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat /
bahan.
- Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan
matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat
rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam
lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang
berwarna gelap.
- Api
Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai
segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas
yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat
dan bahan laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat
menimbulkan kebakaran tersebut.
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dalam melakukan kegiatan ataupun dalam melakukann praktikum di
laboratorium, pengguna laboratorium sebaiknya mengikuti peraturan dan asas-asas
yang telat ditetapkan. Karena untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada proses
pembelajaran. Selain itu, dalam proses pengelolaan laboratorium hendaknya
seluruh aspek sekolah seperti kepala sekolah, guru dan siswa dapat membantu
untuk merawat laboratoium sehingga akan tercipta laboratorium yang baik dan
nyaman.
21
DAFTAR PUSTAKA
22