PEDOMAN
AKADEMIK
|i
Tim Penyusun Buku Pedoman Akademik
IAIN Pontianak Tahun 2016
Pengarah:
Dr. Hermansyah, M.Ag
Penanggung Jawab:
Sapendi, S.Pd.I., M.Pd
Ketua:
Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd
Sekretaris:
Sumin, SE,. M.Si
Anggota:
1. Dr. Lailial Muhtifah, M.Pd
2. Dr. Ichsan Iqbal, SE., MM
3. Dr. Samsul Hidayat, MA
4. Eka Hendry AR, S.Ag., M.Si
5. Dr. Muhammad Hasan, M.Ag
6. Dr. Harjani Hefni, Lc., MA
7. Dr. Ali Hasmy, M.Si
8. Arif Mahyudin, S.St.Pi,. MP
9. Sumarman, S.Ag
10. Tommy Hardiansyah, SE., MM
11. Helmi Hardi, S.Pd.I., M.Pd
ii |
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
S
egala puji hanya milik Allah SWT yang telah member-
ikan kita nikmat Iman dan Islam, dengan pertolon-
gan-Nya jualah sehingga buku pedoman akademik In-
stitut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak ini dapat diselesaikan.
Buku pedoman ini adalah edisi ke-1 setelah alih status dari Seko-
lah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak menjadi IAIN
Pontianak melalui diterbitkannya Peraturan Presiden RI Nomor 53
Tahun 2013 pada tanggal 30 Juli 2013. Penyusunan buku pedoman
akademik ini mengacu pada peraturan yang tertuang dalam Un-
dang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasi-
onal, Peraturan Pemerintah No 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan pendidikan, Undang-Undang No. 12 tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Na-
sional Indonesia (KKNI), Peraturan Menteri Pendidikan Riset dan
Teknologi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
| iii
Tinggi, dan beberapa peraturan dan keputusan yang terkait.
Penerbitan buku pedoman akademik tahun 2016/2017 ini
dilengkapi pula dengan sejarah singkat fakultas, nama-nama pro-
gram studi (prodi), kurikulum dan nama-nama tenaga pengajar
pada semua prodi yang ada di IAIN Pontianak. Pedoman akademik
ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan pedoman bagi mahasiswa
khususnya dan civitas akademika IAIN Pontianak pada umumnya
dalam rangka melaksanakan tugas dan kewajiban dalam proses be-
lajar-mengajar dan pelayanan administrasi di IAIN Pontianak. Di
samping itu, Pedoman Akademik ini diharapkan juga dapat men-
dukung upaya-upaya peningkatan dan pengembangan yang telah
dicanangkan oleh IAIN Pontianak untuk menuju Kampus sebagai
Tempat Kajian Islam yang Ulung dan Terbuka dalam Kajian dan
Riset Keilmuan, Keislaman serta Kebudayaan Borneo.
Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih yang tidak terhing-
ga kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan pen-
erbitan Buku Pedoman Akademik IAIN Pontianak ini. Segala saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan
buku ini pada edisi yang akan datang. Semoga Allah SWT senantia-
sa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya atas amal dan usaha kita.
Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
iv |
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Tim Penyusun Buku Pedoman Akademik
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Singkat IAIN Pontianak
B. Visi dan Misi IAIN Pontianak
C. Struktur Organisasi
D. Program Studi dan Gelar Akademik
E. Tenaga Pendidik
F. Sarana dan Prasarana Pendidikan
G. Jurnal Ilmiah
|v
G. Program Sisipan (Sandwich Program)
H. Program Gelar Ganda (Double Degree)
I. Prosedur Pengurusan Konversi Nilai Mata kuliah
J. Penelitian
K. Pengabdian kepada Masyarakat
L. Penasihat Akademik
M. Beban Studi, Masa Studi, dan Status Mahasiswa
N. Prosedur Administrasi dan Layanan Akademik
O. Sanksi Administratif, Akademik, dan Non-Akademik
vi |
BAB I
PENDAHULUAN
C
ikal bakal terbentuknya IAIN Pontianak berawal dari
terbentuknya Yayasan Sadar pada tahun 1965, yang
diketuai oleh Bapak A. Muis Amin, Walikota Kota Pra-
ja Pontianak Periode 1957-1967 dan mendapat dukungan dari De-
wan Kurator (Presidium Universitas Negeri Pontianak) yang diketuai
oleh Brigadir Jenderal Musannif Ryacudu, Pangdam XII Tanjungpu-
ra Periode 1963-1967. Dalam Yayasan dan dewan Kurator inilah ula-
ma, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat Kalbar berkerjasa-
ma marajut asa dan mewujudkan cita-cita agar di daerah ini berdiri
sebuah lembaga Pendidikan Tinggi Agama Islam.
Pada bulan Juli 1965, Yayasan Sadar mendirikan Fakultas Tar-
biyah di Pontianak. Kemudian disusul dengan Fakultas Ushuluddin
di Singkawang dengan status sebagai Fakultas Muda yang menye-
lenggarakan jenjang pendidikan Diploma dengan gelar Bachelor of
Art (BA).
Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kelem-
bagaan Fakultas Tarbiyah Pontianak tersebut, pada awal 1969 ber-
|1
dasarkan dokumen kesepakatan antara Yayasan Sadar Pembina
Fakultas Tarbiyah Pontianak dengan Rektor IAIN Syarif Hidayatul-
lah Jakarta, telah dikirimkan 3 (tiga) orang dosen dari IAIN Syar-
if Hidayatullah Jakarta, yaitu Drs. Ahmad Lujito (Ahli Ilmu Pendi-
dikan), Drs. Mardiyo (Ahli Bahasa Arab) dan Drs. Moh. Ardani (Ahli
Ilmu Agama).
Setelah berjalan selama 4 (empat) tahun dan atas jerih payah
ketiga orang tersebut, Fakultas Tarbiyah Pontianak bersama-sama
dengan Fakultas Ushuluddin Singkawang dinegerikan. Penegerian
tersebut berdasarkan pada Surat Keputusan (SK) Menteri Agama
No. 26 Tahun 1969 sebagai cabang dari IAIN Syarif Hidayatullah Ja-
karta, ditandatangani oleh Moh. Dahlan selaku Menteri Agama RI
pada saat itu.
Kemudian pada tahun 1973, Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta cabang Singkawang dipindahkan ke Pontianak
dan dilebur dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Ja-
karta cabang Pontianak, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Ag-
ama No. 93 Tahun 1973 tentang Pemindahan Fakultas Ushuluddin
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Singkawang ke Fakultas Tarbi-
yah di Pontianak. Surat Keputusan tersebut ditandatangani oleh H.
A. Mukti Ali selaku Menteri Agama RI pada bulan Oktober 1973.
Pada tanggal 1 Desember 1975, Menteri Agama RI mengelu-
arkan sebuah SK tentang Pembentukan Dewan Kurator Fakultas
Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta cabang Pontianak den-
gan Kolonel Kadarusno (Gubernur Kalimantan Barat Periode 1972-
1977) sebagai Ketua, Mochammad Barir, SH (Walikota Pontianak
Periode 1973-1978) sebagai Wakil Ketua, dan Drs. H. Moh. Ardani
(selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
cabang Pontianak) sebagai Sekretaris Dewan Kurator.
Kemudian ada 12 orang anggota yaitu, M. Yusuf Syueb, Dr. H.
Soegeng, Drs. Batara Batubara, Moh. Damiri, Chatib Sjarbaini, Ust.
H. A. Rani Mahmud, Tan Abdullah, Drs. Tammar Abdul Salam, Drs.
Abdul Rasyid, Usman Samad BA, Ir, Said Ja’far dan satu nama tidak
2|
terbaca lagi dalam SK tersebut. Dewan Kurator tersebut berfungsi
sebagai Dewan Penyantun Keperluan/Kebutuhan Fakultas Tarbiyah
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta cabang Pontianak.
Setelah berjalan 8 (delapan) tahun, dengan adanya perkem-
bangan dan peningkatan kelembagaan IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, maka Institut Fakultas cabang Pontianak berubah status.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 65 tahun 1982.
Lembaga ini berubah menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Syahid Jakar-
ta di Pontianak.
Selain dari pada itu, bentuk awal Fakultas Tarbiyah IAIN Syar-
if Hidayatullah Jakarta di Pontianak dengan status Fakultas Muda
yang hanya dapat menghasilkan Sarjana Muda (BA), kemudian
berkembang menjadi Fakultas madya pada tahun 1982 berdasarkan
pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 69 Tahun 1982. Ini be-
rarti sejak tahun 1982 lembaga ini sudah memiliki kewenangan un-
tuk menghasilkan sarjana penuh (Drs/Dra).
Lima belas tahun kemudian, melalui Keputusan Presiden No.
11 tanggal 21 Maret 1997, bertepatan dengan tanggal 12 Dzulqa-
idah 1417 H., Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
di Pontianak, bersama-sama dengan 32 Fakultas jauh IAIN lainnya
di seluruh Indonesia, berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN). Sejak itu pula, istilah Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta di Pontianak berubah menjadi Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak. Dengan demikian, STAIN
Pontianak beserta beberapa STAIN lainnya memperoleh kesempa-
tan untuk mandiri, tidak lagi merujuk kepada IAIN induk.
Independensi yang menjadi konsekuensi dari perubahan ben-
tuk di atas disambut oleh STAIN Pontianak dengan berbagai ke-
giatan penataan diri. Penataan ini meliputi penataan infra-struktur
(peningkatan SDM, sarana prasarana, peningkatan pendidikan,
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), dan pe-
nataan supra-struktur (peningkatan sistem administrasi dan sistem
manajemen).
|3
Penataan infrastruktur dan suprastruktur semacam ini mem-
butuhkan proses waktu. Oleh karena itu, sejak awal STAIN Ponti-
anak sudah menggariskan prinsip dinamisme dan fleksibel dalam
pengelolaan kelembagaannya. Maksud dari menggariskan prinsip
ini adalah agar program-program yang dikelola bersifat adaptif, pro-
gresif, dan yang tak kalah pentingnya adalah market oriented.
Selanjutnya, Program Pascasarjana (PPs) STAIN Pontianak
mulai diresmikan pada tahun 2011 dengan Surat Keputusan Ke-
menterian Agama RI tentang pembukaan program Pascasarjana,
khususnya untuk program studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
Dj.I/806/2010.
Pada tahun 2013 STAIN Pontianak membuat sejarah baru
dengan perubahan statusnya menjadi Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Pontianak. Perjalanan STAIN Pontianak menjadi IAIN Ponti-
anak begitu panjang, dengan adanya dukungan dari Walikota Pon-
tianak, Sutarmidji, SH., M. Hum yang memberikan bantuan penye-
diaan tanah untuk kampus IAIN Pontianak.
Visitasi hingga audiensi Forum Pimpinan PTAIN se-Indonesia
dengan Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, pada tang-
gal 23 Juli 2013 di Istana Negara mempermudah jalan tersebut. Fo-
rum Pimpinan PTAIN se-Indonesia memohon dengan sangat agar
Presiden RI segera menyetujui perubahan bentuk PTAIN dari STAIN
menjadi IAIN, yaitu IAIN Tulung Agung, IAIN Palu, IAIN Padang-
sidempuan, IAIN Pontianak, dan IAIN Ternate dan hal tersebut di-
buktikan, dengan diterbitkannya Peraturan Presiden RI Nomor 53
Tahun 2013 pada tanggal 30 Juli 2013 tentang Perubahan STAIN
Pontianak menjadi IAIN Pontianak. Alih status ini diresmikan oleh
Wakil Menteri Agama Republik Indonesia pada Tanggal 01 April
2014.
4|
Tabel 01
Pimpinan IAIN Pontianak dari Masa ke Masa
MASA
NO JABATAN PIMPINAN
BHAKTI
1. Dekan Fakultas Tarbiyah 1966 – 1969 Drs. Malikul Adil
2. Dekan Fakultas Tarbiyah 1969 – 1971 Drs. A. Ludjito
3. Dekan Fakultas Tarbiyah 1971 – 1975 Drs. A. Ludjito
4. Dekan Fakultas Tarbiyah 1975 – 1979 Drs. H. Moh. Ardani
5. Dekan Fakultas Tarbiyah 1979 – 1981 Drs. Abd. Rachman Abror
6. Dekan Fakultas Tarbiyah 1981 – 1984 Drs. Abd. Rachman Abror
7. Dekan Fakultas Tarbiyah 1984 – 1988 H.M. Bachit Nawawi, SH.
8. Dekan Fakultas Tarbiyah 1988 – 1991 H.M. Bachit Nawawi, SH.
9. Dekan Fakultas Tarbiyah 1991 – 1996 Drs. H. Bakran Jacob
10. Dekan Fakultas Tarbiyah 1996 – 1997 Drs. Abd. Rachman Abror
11. Plt. Ketua STAIN Pontianak 1997 Drs. Abd. Rachman Abror
12. Ketua STAIN Pontianak 1997 – 2001 Drs. M. Asyhari, MA.
13. Ketua STAIN Pontianak 2001 – 2005 Drs. Moh. Haitami Salim, M. Ag.
14. Ketua STAIN Pontianak 2005 - 2009 Drs. Moh. Haitami Salim, M. Ag.
15. Ketua STAIN Pontianak 2009 - 2013 Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag
16. Plt. Rektor IAIN Pontianak 2013 - 2014 Drs. H. Rustam. A, M.Pd
17. Rektor IAIN Pontianak 2014 - 2018 Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag
C. Struktur Organisasi
Sesuai Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
|5
51 Tahun 2015, susunan STATUTA IAIN Pontianak organisasi insti-
tut IAIN Pontianak adalah sebagai berikut:
1. Rektor dan Wakil Rektor.
a. Fakultas:
1) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
2) Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI).
3) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD).
b. Pascasarjana (PS):
c. Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan
(BAUAK).
d. Lembaga:
1) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(LP2M):
a) Pusat Penelitian dan Penerbitan (PPP).
b) Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM).
c) Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA).
2) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM).
a) Pusat Pengembangan Standar Mutu (PPSM).
b) Pusat Audit dan Pengendalian Mutu (PAPM).
e. Unit Pelaksana Teknis:
1) Pusat Perpustakaan.
2) Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data.
3) Pusat Pengembangan Bahasa.
4) Pusat Ma’had Al-Jamiah.
2. Senat Institut
3. Satuan Pengawas Internal
4. Dewan Penyantun
6|
Table 02
Nama Fakultas/Jurusan IAIN Pontianak
GELAR
FAKULTAS DAN JURUSAN/PRODI SINGK
AKADEMIK
Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan:
1. Pendidikan Agama Islam (PAI) Sarjana Pendidikan S.Pd.
2. Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Sarjana Pendidikan S.Pd.
3. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sarjana Pendidikan S.Pd.
(PGMI)
4. Pendidikan Guru Raudhatul Athfal Sarjana Pendidikan S.Pd.
(PGRA)/ Pendidikan Islam Anak Usia
Dini (PIAUD)
Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam:
1. Ekonomi Islam (EI) Sarjana Ekonomi S.E.
2. Hukum Ekonomi Syari’ah/ Muamalah Sarjana Hukum S.H.
(MUA)
3. Perbankan Syari’ah (PBS) Sarjana Ekonomi S.E.
4. Hukum Keluarga Islam/Ahwal Sarjana Hukum S.H.
al-Syakhshiyyah (AS)
Fakultas Ushuluddin, Adab dan
Dakwah: Sarjana Sosial S.Sos.
1. Bimbingan dan Konseling Islam (BKI)* Sarjana Sosial S.Sos.
2. Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Sarjana Sosial S.Sos.
3. Manajemen Dakwah (MD) Sarjana Agama S.Ag.
4. Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) Sarjana Agama S.Ag.
5. Perbandingan Agama (PA)/Studi
Agama-Agama (SAA)
Pascasarjana (S2) Magister
Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan M.Pd.
* Dalam proses revisi Peraturan Menteri Agama No. 33 Tahun 2016.
E. Tenaga Pendidik
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi se-
bagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhu-
susannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan
(Undang-undang No. 20 tahun 2013). Dosen adalah pendidik pro-
fesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
|7
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, te-
knologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat (Undang-undang No. 14 tahun 2014). Dosen
tetap di lingkungan IAIN Pontianak berjumlah 106 orang Dosen
Tetap PNS (SK Rektor No. 104.1 Tahun 2016) dan 27 orang Dosen
Tetap Non PNS (Daftar Kelulusan Seleksi Penerimaan DTNPNS
IAIN Pontianak 2016). Perinciannya sebagai berikut:
Tabel 03
Daftar Homebased Dosen
FAKULTAS/NAMA SERTIFIKASI
Pascasarjana
1. Prof. Dr. Moh. Haitami Salim, M.Ag 1. Pendidikan Islam
2. Dr. Ali Hasmy, M.Si 2. Statistik
3. Dr. Misdah, S.Ag, M.Pd 3. Manajemen Pendidikan
4. Dr. Rahmap, M.Ag 4. Pendidikan Bahasa Arab
5. Dr. Yapandi, M.Pd 5. Pendidikan Luar Sekolah
6. Dr. Syarif, MA 6. Tafsir Hadits
7. Dr. Istiqamah, MA 7. Bahasa Inggris
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
1. Jurusan Pend. Agama Islam
a) Dr. Lailial Muhtifah, M. Pd a. Manajemen Pendidikan
b) Drs. M. Rahmatullah, M. Ag b. Pendidikan Fiqh
c) Dra. Khairawati, M. Pd c. Metode Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan
d) Drs. Rustam A., M. Pd d. Pengembangan Kurikulum
e) Dra. Rusnila Hamid, M.Si e. Civic Education
f) Dr. Hermansyah, M. Ag f. Metodologi Studi Islam
g) Ana Rosilawati, S. Ag, M. Ag g. Pendidikan Islam
h) Ma’ruf, S. Ag, M. Ag h. Pendidikan Islam
i) Dr. Nani Tursina, M.Pd i. Administrasi Pendidikan
j) Sukino, S. Ag, M.Ag j. Pendidikan Agama Islam
k) Agus Handini, M.Psi, Psikolog k. Psikologi
l) Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd l. Sosiologi
m) Drs. Marsih Muhammad, M.Ag m. Dirasah Islamiyah
n) Drs. Fachrul Razi, M.Pd n. Kurikulum dan Pembelajaran
o) Erwin, S.Ag., M.Ag o. Pendidikan Islam
p) M. Djarot, S.Pd., M.Pd p. –
8|
FAKULTAS/NAMA SERTIFIKASI
q) Achtijani, S.Fil.I, M.Hum r. –
r) Nelly, S.Pd.I., M.S.I s. –
s) Suhardiman, S.Pd.I, M.S.I t. –
t) Surianto, S.Pd.I., M.Th.I
|9
FAKULTAS/NAMA SERTIFIKASI
10 |
FAKULTAS/NAMA SERTIFIKASI
4. Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir
a. Udi Yuliarto, Lc., M.A a. Tafsir Hadits
b. Dr. Wajidi Sayadi, M.Ag b. Hadits
c. Luqman Abdul Jabbar, S. Ag, c. Studi Al-Qur’an dan Hadist
M.S.I
d. Dr. Hasbullah Diman, MA d. Tafsir dan Al-Qur’an
e. Saifuddin Herlambang, S.Ag., e. Tafsir Hadits
M.A
f. Syarifah Fatimah, .Kom. f. Komputer
g. Nurmy AR, S.S., M.Pd g. –
h. Adi Abdullah Muslim, Lc., h. –
MA.Hum
| 11
FAKULTAS/NAMA SERTIFIKASI
2. Jurusan Perbankan Syariah
a. Drs. Maladi Noor, MA a. Manajemen
b. Dr. M. Syaifullah, M.Si b. Akuntansi
c. Prihantono, S.E.I., M.Ag c. Ekonomi Islam
d. Yulia, S.E.I., M.Ag d. Perbankan Syariah
e. Nurma Sari, S.E.I., M.S.I e. Ilmu Keuangan dan Perbank-
f. Rina Mandara Harahap, SE., an Syariah
MM f. Manajemen
g. Rasiam, MA g. Ekonomi Islam
h. Rianda Hanis, S.E.I., ME h. –
i. Sandi Aji Usman, SH., M.Kn i. –
j. Ain Rahmi, S.E.I., M.E.I j. –
k. M. Khairul Anwari, S.Ei., M.Sc.Fin k. –
3. Jurusan Muamalah
a. Dr. Hamka Siregar, M.Ag a. Ushul fiqh
b. Rahmat, MH b. Ilmu Hukum
c. Syahbudi, S.g., M.Ag c. Hukum Islam
d. Rusdi Sulaiman, MA d. Hukum Islam
e. Sukardi, M.Hum e. Ilmu Hukum
f. Sultan, S.Pd.I., MA f. Bahasa Indonesia
g. Segu, S.Pd., MA g. Bahasa Inggris
h. Moch. Riza Fahmi, M.Si h. –
i. Ridwan, S.E.I., M.S.I i. –
12 |
Tabel 04
Daftar Gedung-gedung IAIN Pontianak
1 A Gedung Rektorat
2 B Gedung Perpustakaan
3 C Gedung Abdul Rani Mahmud (Auditorium dan Masjid)
4 D Gedung Laboratorium Komputer
5 E Gedung Arsip
Gedung Olahraga Mahasiswa (Tenis, Badminton dan
6 F
Pingpong)
7 G Gedung Kuliah Tower B
Gedung Laboratorium (Radio Prokom, IAIN TV, IAIN
8 H
Photo, PIK-M)
9 I Gedung Kuliah
10 J Gedung Kuliah
Gedung Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kema-
11 K
hasiswaan
12 L Gedung K.H. Saifuddin Zuhri (Gedung Kuliah Tower A)
13 M Gedung Olahraga Mahasiswa (Futsal)
14 N Gedung Ma’had Al-Jami’ah
15 O Gudang
G. Jurnal Ilmiah
IAIN Pontianak sangat konsen terhadap usaha penerbitan
jurnal-jurnal sebagai media publikasi ilmiah bagi sivitas akademi-
ka. Penerbitan jurnal dilakukan dalam rangka menunjang kegiatan
pendidikan, penelitian, dan komunikasi, baik internal maupun ek-
sternal. Berikut daftar nama-nama jurnal yang diterbitkan oleh IAIN
Pontianak:
| 13
Table 05
Daftar Jurnal Ilmiah IAIN Pontianak
14 |
BAB II
SISTEM PENDIDIKAN
S
etiap Tahun Akademik baru, IAIN Pontianak membuka
pendaftaran calon mahasiswa baru. Waktu pendaftaran
Program Sarjana (S1) pada Bulan Februari sampai den-
gan Juli. Beberapa jalur masuk IAIN Pontianak adalah sebagai beri-
kut:
1. Jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN);
2. Jalur Seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Negeri (UMPTKIN) yang diselenggarakan secara nasional.
3. Jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru mandiri
(SPMB-Mandiri) yang diselenggarakan oleh IAIN Pontianak.
4. Jalur Mahasiswa Undangan, yang dulunya adalah Penyaluran
Minat dan Kemampuan (PMDK) bagi para siswa yang ber-
prestasi akademik dan berprestasi non-akademik.
B. Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan bagi setiap mahasiswa di IAIN Pontianak
| 15
diatur berdasarkan peraturan dan perundang-undangan sebagai
berikut:
1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 2000 tentang Tarif
atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Departemen Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 106; Tambahan Lembaran Negara Repub-
lik Indonesia Nomor 3979);
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 47 Tahun 2004 tentang Tarif
atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Departemen Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 149; Tambahan Lembaran Negara Repub-
lik Indonesia Nomor 4455);
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2015 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang ber-
laku pada Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 78; Tambahan Lembaran Nega-
ra Republik Indonesia Nomor 5689);
4. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 19 Tahun 2006 tentang
Tarif dan Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Penye-
lenggaraan Jasa Pendidikan Perguruan Tinggi Agama Negeri
di Lingkungan Departemen Agama;
5. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Tarif dan Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Penye-
lenggaraan Jasa Pendidikan Perguruan Tinggi Agama Negeri
di Lingkungan Departemen Agama;
6. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 96 Tahun 2013 tentang
Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal bagi Maha-
siswa Baru pada Perguruan Tinggi Agama Negeri di Lingkun-
gan Kementerian Agama Tahun Akademik 2013/2014 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1480);
7. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 124 Tahun 2015 ten-
tang Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Keagamaan
Negeri di Lingkungan Kementerian Agama Tahun Akademik
16 |
2015/2016;
8. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 70 Tahun 2015 tentang
Kriteria dan Pengelompokan Kategori/Kelas Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Perguru-
an Tinggi Agama Negeri; dan
9. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 289 Tahun 2015 tentang
Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Keagamaan Neg-
eri di Kementerian Agama RI Tahun Akademik 2016/2017.
C. Beasiswa
IAIN Pontianak menyadari bahwa masyarakat Indonesia, ter-
masuk di dalamnya masyarakat Kalimantan Barat, mempunyai
keragaman kemampuan dalam pembiayaan pendidikan. Di satu
sisi ada golongan masyarakat yang mempunyai kemandirian, akan
tetapi masih banyak masyarakat yang mengalami hambatan dalam
membiayai anak-anaknya dalam melanjutkan pendidikan. Padahal
kenyataan membuktikan bahwa banyak anak yang berasal dari kelu-
arga kurang mampu akan tetapi mempunyai minat yang kuat serta
didukung oleh kemampuan akademik yang memadai.
Sehubungan dengan hal tersebut, IAIN Pontianak melaku-
kan kerjasama beasiswa dengan berbagai instansi, yayasan, perusa-
haan, dan perorangan pemberi beasiswa. Saat ini, ada banyak bea-
siswa yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menunjang
keberhasilan studinya. Dari segi waktu, ada beasiswa yang diberikan
sampai penerima beasiswa lulus, yaitu beasiswa Bidik Misi dan bea-
siswa Hafidz. Ada juga beasiswa tahunan, dimana penerima beasiswa
akan diseleksi setiap tahunnya, seperti beasiswa miskin berpresta-
si, beasiswa miskin, beasiswa berprestasi, beasiswa dari pihak keti-
ga (Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Tinggi Riset dan
Teknologi, Bank Indonesia, Bank Kalbar Syari’ah, Telkom, Superse-
mar, Dompet Ummat, Dhu’afa, Baznas, dll). Selain itu, mahasiswa
juga ada yang menerima besaiswa dari pemerintah daerahnya mas-
ing-masing.
| 17
D. Kurikulum
Sejak tahun akademik 2004/2005 IAIN Pontianak resmi men-
erapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Penerapan KBK ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan (kompetensi) dan
hasil belajar mahasiswa sehingga tujuan institut, fakultas dan juru-
san/program studi (prodi) dapat dicapai secara maksimal. Fakultas
dan Program Studi diberi kebebasan untuk mengembangkan model
pembelajaran KBK sesuai kebutuhan masing-masing.
Sejak tahun akademik 2014/2015 seluruh Program Studi di
IAIN Pontianak berupaya untuk mengembangkan kurikulum Pen-
didikan Tinggi berbasis Kompetensi mengacu pada Kerangka Kual-
ifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Pengembangan kurikulum Pen-
didikan Tinggi mengacu KKNI ini merupakan amanah Peraturan
Presiden No. 08 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
Rancangan Kurikulum seluruh Jurusan/Program Studi di
IAIN Pontianak, baik sarjana maupun magister, telah mengacu
KKNI dengan dirancang dalam spesifikasi program dengan pemb-
ingkaian yang lebih baik dalam visualisasinya. Template kurikulum
Pendidikan Tinggi mengacu KKNI Jurusan/Program Studi diadopsi
dengan kombinasi dari beberapa Perguruan tinggi terkemuka, baik
dalam maupun luar negeri. Dengan Template kurikulum Pendi-
dikan Tinggi mengacu KKNI Jurusan/Program Studi ini, visi, misi,
tujuan institut dapat dilihat keterkaitannya dengan visi, misi, dan
tujuan fakultas, bahkan, hingga visi, misi, dan tujuan jurusan/pro-
di. Dalam spesifikasi program ini, KKNI sudah terlihat di seluruh
outcome masing-masing program studi. Dengan outcome yang jelas,
akan mempertegas distingsi antara program studi yang satu dengan
program studi yang lain. Selain itu, learning outcome program studi
diturunkan menjadi course learning outcome (capaian pembelajaran
mata kuliah) dalam tiap semester dan dirancang dalam masa studi.
Dengan skema demikian, struktur kurikulum pendidikan
tinggi masing-masing program studi yang mengacu pada KKNI
18 |
sekurang-kurangnya menampilkan domain sikap, pengetahuan,
keterampilan umum dan keterampilan khusus.
Penajaman lebih lanjut mata kuliah ke dalam modul atau read-
ing material, deskripsi mata kuliah, silabus, Rencana Pembelajaran
Semester (RPS), tema dan sub tema tiap perkuliahan, referensi, dan
sistem evaluasi yang tepat, sebaiknya didiskusikan lebih lanjut da-
lam konsorsium bidang ilmu yang ada di IAIN Pontianak. Substan-
si isi kurikulum sebaiknya juga dibahas dalam asosiasi profesi atau
keilmuan. Institut mendorong seluruh program studi untuk men-
jalin asosiasi dan dosen pada prodi menjalin asosiasi bidang ilmu,
untuk membahas lebih tajam substansi ilmu yang pada saatnya nan-
ti akan dimasukkan dalam nama-nama mata kuliah.
Dengan mengacu pada KKNI, pengelompokan mata kuliah di-
dasarkan learning outcome yang diharapkan untuk membentuk sikap
(attitude), pengetahuan (knowledge), keterampilan umum dan keter-
ampilan khusus.
IAIN Pontianak menetapkan capaian pembelajaran dimaksud
melalui SK. Rektor Nomor 202.1 Tahun 2014 Tentang Penetapan
Hasil Workshop Kurikulum Pendidikan Tinggi IAIN Pontianak se-
bagai berikut:
1. Memiliki pengetahuan dalam rumpun ilmu agama, rumpun ilmu
humaniora, rumpun ilmu sosial dan rumpun ilmu terapan.
2. Mampu memberikan solusi terhadap permasalahan rumpun
ilmu agama, rumpun ilmu humaniora, rumpun ilmu sosial
dan rumpun ilmu terapan
3. Mampu mengaplikasikan pengetahuan dan teori dalam bidang
rumpun ilmu agama, rumpun ilmu humaniora, rumpun ilmu
sosial dan rumpun ilmu terapan
4. Mampu merespon masalah dalam bidang rumpun ilmu ag-
ama, rumpun ilmu humaniora, rumpun ilmu sosial dan rum-
pun ilmu terapan
5. Memiliki sifat positif, empati dan toleran dalam kehidupan
beragama, berbangsa dan bernegara.
| 19
Untuk memenuhi capaian pembelajaran dimaksud, struktur
kurikulum pendidikan tinggi IAIN Pontianak, harus memuat Mata
Kuliah Wajib Umum (MKWU), yang terdiri dari mata kuliah Agama,
Civic Education, Pancasila, Bahasa Indonesia. Untuk Mata Kuliah Ag-
ama difokuskan pada mata kuliah Akhlak Tasawuf dan Ilmu Kalam.
Selain itu, terdapat mata kuliah dalam rumupun Mata Kuliah Wa-
jib Kelembagaan (MKWL) IAIN Pontianak, yaitu mata kuliah Baha-
sa Inggris, Bahasa Arab, Filsafat Ilmu, Islam dan Budaya Lokal dan
kuliah Kerja Lapangan serta mata kuliah tambahan Metode Studi
Islam.
1. Sistem Kredit Semester (SKS)
Sistem Pendidikan yang digunakan di IAIN Pontianak adalah
Sistem Kredit Semester yang selanjutnya disingkat dengan SKS. SKS
adalah penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan beban studi
mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar (dosen), dan beban penye-
lenggaraan suatu mata kuliah dalam program selama 16 minggu
kerja secara efektif, dihitung dalam satuan kredit semester.
Satuan kredit semester (sks, huruf kecil), adalah takaran waktu
kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per
semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pem-
belajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha maha-
siswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi
(Permenristekdikti No. 44 tahun 2015), dengan takaran waktu se-
bagai berikut:
a. Satu sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi,
atau tutorial, terdiri atas: kegiatan tatap muka 50 (lima puluh)
menit per minggu per semester; kegiatan penugasan terstruk-
tur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; dan ke-
giatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semes-
ter.
b. Satu sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau ben-
tuk lain yang sejenis, terdiri atas: kegiatan tatap muka 100 (ser-
atus) menit per minggu per semester; dan kegiatan mandiri 70
20 |
(tujuh puluh) menit per minggu per semester.
c. Satu sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik
studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengab-
dian kepada masyarakat, dan/atau proses pembelajaran lain
yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per
semester.
Sistem Kredit Semester ini dalam pelaksanaannya memiliki ci-
ri-ciri sebagai berikut:
a. Setiap proses pembelajaran ditakar dengan satuan kredit se-
mester (sks).
b. Bobot kredit yang merupakan akumulasi sks yang dibutuhkan
oleh setiap bentuk proses pembelajaran (perkuliahan atau se-
minar atau praktikum) dapat berlainan, tergantung pada la-
manya waktu yang dibutuhkan.
c. Bobot kredit masing-masing bentuk proses pembelajaran
ditentukan atas dasar usaha penyelesaian tugas-tugas yang
dinyatakan dalam program perkuliahan, praktikum, kerja la-
pangan, atau tugas lainnya.
Di antara tujuan penggunaan sistem kredit semester adalah:
a. Memberi kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan
giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu ses-
ingkat-singkatnya.
b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengam-
bil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemam-
puannya.
c. Memberi kemungkinan agar sistem pendidikan dengan masu-
kan (input) dan keluaran (output) yang bervariasi dapat dilak-
sanakan.
d. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu
dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat
dewasa ini.
e. Memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar
mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
| 21
f. Memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar jurusan, an-
tar fakultas dalam suatu perguruan tinggi, atau antar perguru-
an tinggi yang sejenis.
Tabel 06
Daftar Beban Studi Setiap Semester
2. Penilaian
Prinsip penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objek-
tif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi.
Teknik penilaian yang dilakukan terdiri atas teknik observasi, par-
22 |
tisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket. Mekanisme
penilaian terdiri dari: menyusun, menyampaikan, menyepakati
tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian
antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembela-
jaran; melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik,
instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat
prinsip penilaian memberikan umpan balik dan kesempatan untuk
mempertanya-kan hasil penilaian kepada mahasiswa; dan mendo-
kumentasikan penilaian, proses dan hasil belajar mahasiswa secara
akuntabel dan transparan.
Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan
pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil
observasi, dan pemberian nilai akhir. Instrumen penilaian terdiri
atas penilaian proses dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian ha-
sil dalam bentuk portofolio atau karya desain. Prinsip, teknik, me-
kanisme, prosedur dan instrumen penilaian harus mengacu kepada
Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SNPT).
Penilaian terhadap hasil ujian mata kuliah dan penulisan
karya ilmiah dilakukan dengan memberikan nilai angka yang kemu-
dian dikonversi kepada nilai huruf yang diberi nilai bobot, sebagai
berikut:
Table 07
Daftar Nilai dan Konversi Nilai Bobot
| 23
Mata kuliah dapat diujikan pada akhir semester jika materi
perkuliahannya telah disampaikan sekurangnya 75% dari jadual
pertemuan yang telah ditetapkan. Tidak ada ujian ulangan untuk
suatu mata kuliah setelah berlangsung ujian semester. Penyerahan
nilai di luar waktu yang telah ditetapkan dinyatakan tidak sah. Ujian
komprehensif, skripsi, tesis, atau tugas-tugas akhir perkuliahan lain
dilaksanakan dalam bentuk munaqasyah.
Ujian susulan diberikan kepada mahasiswa yang berhalangan
karena alasan tertentu seperti sakit dan alasan lain dengan menun-
jukkan bukti/keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Perbaikan Nilai
Perbaikan nilai hanya dapat dilakukan oleh mahasiswa dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. dilakukan dengan cara mengambil program mata kuliah
tersebut dan mengikuti perkuliahan kembali;
b. mahasiswa yang maksimal mendapat nilai C pada mata
kuliah dimaksud; dan
c. nilai yang berlaku setelah perbaikan adalah nilai yang tera-
khir.
24 |
Table 08
Standar Nilai Kelulusan Bahasa Inggris
NILAI MINIMUM
NO PROGRAM
ELPA
1 S1 Bahasa Arab 377
2 S1 Non Bahasa 377
3 S2 (pascasarjana) 400
Table 09
Standar Nilai Kelulusan Bahasa Arab
NILAI MINIMUM
NO PROGRAM
ALPA
1 S1 Bahasa Arab 400
2 S1 Non Bahasa 377
3 S2 (pascasarjana) 400
5. Indeks Prestasi
Ada dua indeks prestasi, yaitu Indeks Prestasi Semester (IPS)
dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). IPS adalah hasil penghitungan
jumlah nilai seluruh mata kuliah (jumlah SKS dikalikan nilai bobot)
pada suatu semester dibagi dengan jumlah SKS-nya, dengan rumus
sebagai berikut:
| 25
RUMUS
IPK adalah hasil penghitungan jumlah nilai semua mata kuli-
ah lebih dari satu semester dikalikan nilai bobot dan dibagi dengan
jumlah SKS, dengan rumus sebagai berikut:
RUMUS
6. Predikat Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus apabila memperoleh IPK paling
kurang 2.00 bagi program pendidikan S1 dan 3.00 bagi mahasiswa
S2 dengan predikat kelulusan sebagai berikut (SK. Rektor IAIN Pon-
tianak No. 73 tahun 2015):
Table 10
Predikat Kelulusan Program Sarjana
NO IPK PREDIKAT
1 3.51-4.00 Pujian (Cumlaude)
2 3.01-3.50 Sangat Memuaskan
3 2.76-3.00 Memuaskan
Table 11
Predikat Kelulusan Program Magister
NO IPK PREDIKAT
1 3.76-4.00 Pujian (Cumlaude)
2 3.51-3.75 Sangat Memuaskan
3 3.00-3.50 Memuaskan
26 |
sarjana dan tidak lebih dari 2 (dua) tahun untuk program ma-
gister;
c. Tidak pernah melakukan perbaikan nilai; dan
d. Tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik kemaha-
siswaan.
| 27
mik dan Kemahasiswaan dengan melampirkan surat permohonan
dari perguruan tinggi asal yang ditandatangani Rektor.
Peserta yang disetujui permohonannya diharuskan melengka-
pi persyaratan antara lain pasfoto, pengisian biodata, pengisian KRS
(maksimal 15 sks/semester), dan kwitansi pembayaran pendaftaran
dan beban biaya lain sesuai tarif. Peserta program ini akan diberi
NIM khusus.
1. Ketentuan Umum
a. Bagi Mahasiswa IAIN Pontianak:
1) Mahasiswa aktif dapat mengambil Program Double De-
gree jika sudah menyelesaikan beban belajar yang dite-
tapkan pada Program Studi awal sekurang-kurangnya
75%.
2) Mata kuliah yang pernah diperoleh atau yang sama pada
Program Studi awal dapat dikonversi sesuai kurikulum
Program Studi yang baru yang dimasuki.
3) Mahasiswa aktif peserta Program Double Degree wajib
28 |
membayar biaya daftar ulang dengan status sampai yang
bersangkutan dinyatakan lulus pada kedua program
studi yang dijalani;
4) Mahasiswa aktif peserta Program Double Degree mendapat
2 (dua) NIM untuk Program Studi Awal dan Program
Studi baru yang dimasuki.
5) Mahasiswa aktif peserta Program Double Degree tidak
diperbolehkan meninggalkan Program Studi asal. Apa-
bila Program Studi asal ditinggalkan, maka pengambi-
lan Program Double Degree-nya dibatalkan.
6) Penerimaan atau penolakan usulan Program Double
Degree diputuskan oleh pimpinan Fakultas yang mem-
bawahi program studi yang dituju.
b. Bagi mahasiswa non- IAIN Pontianak:
1) Sekurang-kurangnya sudah memperoleh beban belajar
60 sks dari Perguruan Tinggi asal.
2) Mahasiswa yang bersangkutan tidak dalam status cuti
atau pindah perguruan tinggi.
3) Mata kuliah yang pernah diperoleh dari Perguruan Ting-
gi asal dapat dikonversi maksimal 30 sks atau berdasar-
kan pertimbangan Program Studi yang dituju.
4) Membayar SPP dan/atau biaya-biaya lain sesuai tarif
yang berlaku pada Program Studi yang baru dimasuki.
5) Penerimaan atau penolakan usulan Program Double
Degree diputuskan oleh pimpinan Fakultas yang mem-
bawahi program studi yang dituju.
2. Prosedur Pendaftaran
a. Bagi Mahasiswa IAIN Pontianak mengisi formulir yang
disediakan dengan melampirkan:
1) Kartu Mahasiswa/Surat Keterangan lain yang masih ber-
laku.
2) Tanda bukti pembayaran biaya-biaya yang diwajibkan
sesuai ketentuan.
| 29
3) Transkrip nilai dari Program Studi asal.
4) Pasfoto latar belakang berwarna merah ukuran 2x3 cm
dan 3x4 cm masing-masing 4 lembar.
5) Surat Persetujuan dari pimpinan Fakultas yang mem-
bawahi Program Studi yang dituju.
b. Bagi Mahasiswa Non-IAIN Pontianak mengisi formulir
yang disediakan dengan melampirkan:
1) Surat Keterangan dan permohonan dari Perguruan
Tinggi asal yang terakreditasi.
2) Surat Persetujuan dari pimpinan Fakultas yang mem-
bawahi Program Studi yang dituju.
3) Salinan Kartu Mahasiswa/Surat Keterangan yang masih
berlaku.
4) Tanda bukti pembayaran pendaftaran sebagai peserta
Program Double Degree.
5) Tanda bukti pembayaran biaya-biaya yang diwajibkan
sesuai ketentuan.
6) Transkrip nilai dari Perguruan Tinggi asal.
7) Pasfoto berwarna latar belakang berwarna merah uku-
ran 2x3 cm dan 3x4 cm masing-masing 4 lembar.
30 |
d. Konversi mata kuliah mengikuti urutan sebagai berikut:
1) Mata kuliah yang sama levelnya.
2) Mata kuliah yang sama nomenklaturnya.
3) Mata kuliah yang dekat secara substansi.
4) Mata kuliah yang serumpun.
5) Jika tidak ada mata kuliah konversi yang memungkink-
an, maka boleh tidak mengkonversi mata kuliah tersebut
selama jumlah sks secara keseluruhan sudah memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Satuan Kredit Semester (sks)
Sejalan dengan program pendidikan di IAIN Pontianak yang
diselenggarakan dengan menerapkan satuan kredit semester
(sks) maka konversi mata kuliah juga harus mempertimbang-
kan aspek besaran jumlah sks. Jika sks mata kuliah konversi
tidak ada yang sama dengan mata kuliah sebelumnya maka
perhitungan mengikuti mata kuliah konversi.
J. Penelitian
Mahasiswa IAIN Pontianak diwajibkan untuk melakukan pe-
nelitian untuk menghasilkan karya ilmiah dalam bentuk Skripsi
(untuk program sarjana) dan Tesis (untuk program magister) den-
gan mengacu kepada standar nasional pendidikan tinggi. Selain
penelitian dalam bentuk Skripsi dan Tesis, mahasiswa dapat dili-
batkan dalam penelitian yang dilakukan oleh dosen. Kemampuan
melakukan penelitian ini merupakan salah satu keterampilan yang
harus dimiliki oleh setiap mahasiswa IAIN Pontianak.
Penelitian hendaknya memenuhi kriteria yang lazim, baik dari
segi teknis, bahasa, sistematika maupun substansi. Selain itu, pe-
nelitian hendaknya didasarkan pada sumber yang berkualitas dan
diutamakan menggunakan sumber-sumber primer serta terhindar
dari tindakan plagiat (plagiarism). Sumber pengambilan data dapat
berupa data lapangan dan/atau data kepustakaan. Hal-hal yang ter-
kait dengan penulisan skripsi/tesis diatur secara khusus dalam “Pe-
| 31
doman Penulisan Skripsi/Tesis IAIN Pontianak”.
L. Penasihat Akademik
Penasehat Akademik adalah dosen yang diberi tugas dan tang-
gung jawab untuk membimbing dan membina sejumlah mahasiswa
untuk diarahkan agar mereka dapat menyelesaikan studinya secara
optimal. Kegiatan kepenasihatan akademik dilaksanakan minimal
3 kali dalam satu semester selama proses belajar mahasiswa ber-
langsung di IAIN Pontianak
Penetapan Sistem Kredit Semester sebagai sistem pendidikan
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk merencanakan dan
memutuskan mata kuliah yang akan diambilnya pada setiap semes-
ter. Dalam rangka perencanaan dan penetapan beban studi ini, ma-
hasiswa diwajibkan untuk berkonsultasi dengan Dosen Penasihat
Akademik (DPA). Walau demikian, penetapan tersebut sepenuhn-
ya merupakan tanggung jawab mahasiswa sendiri. Keberhasilan
mahasiswa dalam studinya tidak semata-mata didasarkan atas ke-
mampuan akademiknya saja melainkan banyak faktor yang bisa
memengaruhinya. Penasihat akademik hanyalah salah satu faktor
yang membantu seorang mahasiswa dalam upaya menyelesaikan
masalah, baik yang bersifat akademik maupun non-akademik. Se-
32 |
tiap mahasiswa dibimbing oleh seorang dosen Penasihat Akademik
Tugas-tugas penasihat akademik (SK Rektor No. 67 tahun
2015) adalah:
a. Memberi informasi tentang program akademik di IAIN
Pontianak.
b. Membantu mahasiswa dalam mempersiapkan dan mer-
encanakan studi dalam bentuk menyusun Kartu Rencana
Studi per-semester yang sesuai dengan minat, bakat serta
kemampuan akademiknya, agar mahasiswa dapat meman-
faatkan masa studinya dengan efektif dan efisien.
c. Membantu mahasiswa dalam menghadapi kesulitas dalam
belajar.
d. Membantu mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan
budaya akademik di perguruan tinggi.
| 33
kuliah dan mendapat layanan akademik
b. Mahasiswa Non-Aktif yaitu mahasiswa yang membayar
uang kuliah dan tidak mendapat layanan akademik karena
mendapat sanksi.
c. Mahasiswa Cuti, yaitu mahasiswa yang tidak membayar
uang kuliah dan tidak mendapat layanan akademik.
d. Mahasiswa Drop Out (DO), yaitu mahasiswa yang memper-
oleh nilai IPK di bawah 2.0 selama 2 semester berturut-turut
atau sudah habis masa studi atau mendapat sanksi atau ti-
dak melakukan pendaftaran ulang selama 2 semester ber-
turut-turut.
34 |
c. Mata kuliah yang berkesinambungan atau berprasyarat ha-
rus ditempuh sesuai dengan urutan yang ditetapkan.
d. Pengambilan jumlah mata kuliah dan beban sks-nya harus
mengikuti peraturan yang berlaku dengan mempertim-
bangkan IPS dan jumlah sks maksimal yang boleh ditem-
puh.
e. Mahasiswa diperbolehkan mengambil mata kuliah lin-
tas prodi dalam internal Fakultas/Pascasarjana sepanjang
substansi ilmu dalam mata kuliah, nomenklatur, dan kode
mata kuliah, sesuai dengan paket disiplin ilmu pada prodi
mahasiswa yang bersangkutan;
f. Mahasiswa diperkenankan mengambil mata kuliah lintas
prodi dengan eksternal institut, di dalam dan di luar negeri,
sepanjang substansi ilmu pada mata kuliah, nomenklatur,
dan kode mata kuliah, sesuai dengan paket disiplin ilmu
pada program studi mahasiswa yang bersangkutan sepan-
jang ada MoU antar dua Rektor terkait;
2. Perubahan KRS
Perubahan, penukaran, dan pembatalan mata kuliah hanya
diperkenankan dalam batas waktu 2 (dua) minggu setelah perkuli-
ahan dimulai. Perubahan, penukaran dan pembatalan mata kuliah
harus atas persetujuan Penasihat Akademik (PA) dan dicatat pada
KRS. Mahasiswa yang terlambat melaporkan perubahan atau penu-
karan mata kuliah dari batas waktu yang ditentukan dinyatakan ti-
dak lulus dalam mata kuliah tersebut.
Pada semester terakhir, karena keadaan yang amat terpaksa,
sekiranya mata kuliah yang ada dalam KRS tidak diberikan dalam
semester tersebut maka mahasiswa diperkenankan mengganti mata
kuliah lain yang ada dengan persetujuan PA dan Ketua Jurusan/Pro-
gram Studi.
| 35
3. Cuti Kuliah
Cuti kuliah dapat diberikan kepada mahasiswa dengan ala-
san yang dapat diterima (rasional), mahasiswa yang telah kuliah ak-
tif minimal 2 (dua) semester dapat mengambil cuti kuliah 1 (satu)
semester dan paling banyak 2 (dua) semester selama studi. Untuk
menjamin mutu, mahasiswa diharapkan tidak mengambil cuti se-
cara berturut-turut, selama masa studi. Cuti kuliah ini tetap diper-
hitungkan sebagai masa studi. Selama mengambil cuti, mahasiswa
hanya diwajibkan membayar biaya administrasi yang ditetapkan
dengan Peraturan Rektor. Permohonan cuti kuliah diajukan kepada
Rektor melalui Kepala Biro AUAK paling lambat 7 (tujuh) hari sebe-
lum masa pendaftaran ulang semester berikut.
Sebagai syarat untuk pengajuan cuti kuliah, mahasiswa harus
melampirkan hal-hal sebagai berikut:
a. Bukti pendaftaran sebagai mahasiswa pada semester sebe-
lum cuti.
b. Kartu Hasil Studi yang sudah diperoleh.
c. Surat persetujuan dari dosen Penasihat Akademik dan/
atau Jurusan/ Program Studi.
Jika memenuhi persyaratan, Rektor melalui Kepala Biro AUAK
menerbitkan Surat Keputusan Cuti Kuliah kepada yang bersang-
kutan secara mandiri dan/atau kolektif yang tembusannya disam-
paikan kepada Dekan dan Bagian Keuangan. Selanjutnya mahasiswa
yang bersangkutan diharuskan membayar biaya administrasi cuti
kuliah pada Bagian Keuangan yang besarnya ditetapkan oleh Pera-
turan Rektor. Surat Keputusan Rektor c/q Kepala Biro AUAK dan
Tanda Bukti Pembayaran uang administrasi tersebut disampaikan
kepada Bagian Akademik sebagai bukti registrasi mahasiswa.
36 |
demik dan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan
melampirkan SK cuti kuliah yang pernah didapat pada semester se-
belumnya.
| 37
tar jurusan/program studi lintas fakultas. Kepindahan mahasiswa
internal IAIN Pontianak hanya dibenarkan dengan cara mendaftar
kembali sebagai mahasiswa baru.
8. Wisuda Sarjana
a. Mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan seluruh studi
di IAIN Pontianak diwisuda dengan tata cara sebagai beri-
kut:
1) Wisuda dilakukan oleh Rektor dalam rapat senat terbu-
ka;
2) Wisuda dilaksanakan dua kali dalam setahun;
3) Wisudawan/wisudawati memakai atribut sesuai aturan
Institut;
4) Ikrar kesarjanaan diucapkan seluruh wisudawan-wisu-
dawati dan dipimpin oleh seorang wisudawan/ wisu-
dawati.
38 |
b. Mahasiswa yang memiliki IPK tertinggi dengan syarat ter-
tentu berhak mendapat predikat sebagai wisudawan/ wisu-
dawati terbaik.
c. Usulan sebagai wisudawan/wisudawati terbaik disam-
pai-kan oleh Dekan/Direktur Pascasarjana tiap-tiap fakul-
tas untuk disahkan melalui Surat Keputusan Rektor.
d. Dalam hal terjadi ada dua orang atau lebih yang berhak
mendapat gelar wisudawan/wisudawati terbaik pada fakul-
tas tertentu/pascasarjana, diatur secara berjenjang sebagai
berikut:
1) Ditentukan oleh IPK.
2) Ditentukan oleh nilai ujian skripsi/tesis.
3) Ditentukan oleh nilai mata kuliah inti/pokok program
studi.
4) Prestasi non-akademik mahasiswa yang bersangkutan.
5) Masa studi yang ditempuh.
| 39
O. SANKSI ADMINISTRATIF, AKADEMIK, DAN NON-
AKADEMIK
1. Sanksi Administratif
Mahasiswa yang melanggar ketentuan administrasi akademik
diberikan sanksi sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang melakukan pendaftaran di luar waktu
yang sudah ditentukan dikenakan denda sebagai berikut:
1) Hari pertama sampai dengan hari keenam 10% dari SPP.
2) Hari ketujuh sampai dengan hari ketigabelas 20% dari
SPP.
b. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran sampai
dengan hari ke-13 sesudah waktu pendaftaran yang diten-
tukan, maka mahasiswa tersebut harus mengajukan cuti
akademik.
c. Jika karena satu dan lain hal, mahasiswa tidak sempat men-
gajukan cuti, Institut akan memasukkan mahasiswa yang
bersangkutan dalam status cuti dengan ditindaklanjuti
dengan pemanggilan mahasiswa yang bersangkutan oleh
Institut untuk mengurus admistrasi cutinya.
2. Pelanggaran
a. Melakukan perbuatan yang dapat menjatuhkan nama baik
institusi dan civitas akademika IAIN.
b. Menyalahgunakan nama, lambang, dan tanda IAIN.
c. Melakukan perbuatan yang dapat menjatuhkan
kewibawaan pejabat di lingkungan Institut atau fakultas
dalam menjalankan tugas dan jabatan.
d. Menyalahgunakan dan atau melampaui wewenang yang
ada padanya.
e. Membocorkan rahasia jabatan dan atau rahasia Negara.
f. Melakukan pungutan tidak sah.
g. Melawan dan menolak tugas dari atasan/atau dosen.
h. Menghalangi dan atau mempersulit penyelenggaraan ke-
40 |
giatan akademik dan non akademik.
i. Mencampuri urusan di luar kewenangannya.
j. Melakukan pengotoran/pengrusakan terhadap fasilitas
dan barang-barang yang ada di kawasan kampus.
k. Memalsukan surat/dokumen IAIN, nilai, tanda tangan dan
lain-lain.
l. Melakukan tindakan yang melanggar kesusilaan.
m. Menggunakan ruangan, bangunan, maupun sarana lain
milik IAIN secara tidak sah.
n. Berjudi dan atau memfasilitasi perjudian.
o. Membawa, menjual, dan atau mengkonsumsi minum-mi-
numan keras dan obat-obat terlarng di lingkungan kampus
IAIN.
p. Melakukan plagiat dalam karya ilmiah baik untuk kepent-
ingan sendiri maupun untuk orang lain.
q. Membuat karya ilmiah untuk orang lain.
r. Melakukan segala tindakan lain yang dilarang oleh agama
dan peraturan perundang-undangan.
3. Sanksi
a. Setiap mahasiswa yang melanggar kode etik, disiplin, tata
tertib, dan peraturan yang lain berlaku dijatuhkan sanksi.
b. Sanksi yang dikenakan dapat berupa:
1) Teguran lisan
2) Teguran tertulis
3) Peringatan keras
4) Pemberhentian
Sanksi berupa pemberhentian ditetapkan dengan keputusan
Rektor berdasarkan usulan Dekan/Direktur Pascasarjana setelah
memperhatikan rekomendasi tim khusus.
| 41
42 |
BAB III
FAKULTAS DAN
PROGRAM PASCASARJANA
F
akultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) berawal
dengan dibukanya Fakultas Tarbiyah cabang IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun 1969. Berikutnya pada
tahun 1997 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 11 tahun
1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta di Pontianak berubah menjadi
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Pontianak, dan jadilah Fakul-
tas Tabiyah sebagai Jurusan Tarbiyah STAIN Pontianak yang memi-
liki program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan
Bahasa Arab (PBA). STAIN Pontianak beralih status menjadi IAIN
Pontianak melalui Keputusan Presiden RI nomor 53 tahun 2013.
Dengan perubahan status dari sekolah tinggi menjadi institut
maka jurusan Tarbiyah menjadi Fakulktas Tarbiyah dan Ilmu Ke-
guruan (FTIK). Dengan empat jurusan yakni Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI), Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Juru-
san Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Jurusan
Pendidikan Guru Raudhatul Atfhal (PGRA). Adapun dasar hukum
| 43
penamaan FTIK IAIN Pontianak berdasarkan kepada Peraturan
Menteri Agama (PMA) RI Nomor 94 tahun 2013 tentang Organisasi
dan Tata Kerja (Ortaker).
2. Profil Pimpinan
Saat ini FTIK dipimpin oleh seorang dekan dan dibantu oleh 3
(tiga) orang wakil dekan yaitu:
a. Dekan: Dr. Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd
b. Wakil Dekan I: Eka Hendry Ar., S.Ag, S.Pd., M.S.I
c. Wakil Dekan II: Drs. M. Rahmatullah, M.Ag
d. Wakil Dekan III: Dra. Hj. Rusnila Hamid, M.Si
e. Kepala Bagian Tata Usaha: Drs. H. Sohorman, AR
f. Kepala Subag Adm. Umum dan Keu: Noviansyah, S.Pd.I
g. Kepala Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan:
Sy. Ahmad Fauzi, ST
MISI FTIK:
a. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran dalam
bidang pendidikan, keilmuan, keagamaan dankebudayaan;
b. Mengembanmgkan keilmuan dalam bidang pendidikan,
keagamaan dan kebudayaan borneo yang kreatif dan inova-
tif;
c. Melaksanakan kegiatan pendidikan pada tiga pilar aras
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI.
4. Profil Lulusan
a. Pendidik, tenaga kependidikan, peneilit pendidikan, pen-
44 |
gelola pendidikan, penulis pendidikan, konsultan pendi-
dikan yang meilikikemampuan;
b. Menguasai secara mendalam ilmu pengetahuan tentang
pendidikan, keislaman dan kebudayaan borneo;
c. Memiliki keterampilan dalam bidang pedagogis secarapro-
fesional dan bertanggung jawab;
d. Memiliki sikap dan kepribadian yang mengedepankan
sikap rasional, humanis, mengayomi, amanah dan bertang-
gungjawab;
e. Memiliki kemampuan beradaptasi, bersosialisasi, beker-
jasama dan mengatasi masalah praktis di tengah-tengah
masyarakat.
| 45
Tujuan Jurusan PAI:
1) Membentuk tenaga pendidik dalam bidang Pendidikan
Agama Islam yang memiliki kompetensi profesional
keguruan dam kompetensi bidang Pendidikan Agama
Islam yang mantap dan memiliki semangat mendidik
yang tinggi serta islami
2) Membentuk tenaga ahli/guru Pendidikan Agama Islam
yang memiliki visi membangun Pendidikan Nasional
melalui penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam yang
mantap.
3) Mendorong tumbuhnya/berkembangnya penye-lengga-
raan pendidikan nasional yang seimbang antara muatan
IPTEK dan IMTAQ.
4) Menjadi fasilitator dalam memecahkan persoalan perso-
alan yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan Ag-
ama Islam formal dan non formal di Kalimantan Barat.
5) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk
meningkatkan mutu pendidikan Agama Islam.
46 |
akademik;
3) Menyelenggarakan sistem pendidikan yang akademis
dan religius.
4) melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat di bidang pendidikan bahasa Arab
5) Mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak
baik di tingkat nasional maupun internasional.
| 47
c. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Visi Jurusan PGMI:
“Menjadi Jurusan yang unggul dalam menghasilkan guru
MI (Madrasah Ibtida’iyah) yang professional, berwawasan
luas, kompetitif, beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah
serta mampu melakukan riset pendidikan, keilmuan dan
kebudayaan tahun 2025”
48 |
Tujuan Jurusan PGMI:
Menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan profes-
sional dalam bidang keguruan MI/SD dengan meiliki:
1) Kompetensi pedagogik:
Menguasai karakteristik peserta didik, menguasai teori
belajar, mengembangkan kurikulum, memanfaatkan te-
knologi informasi dan komunikasi, menyelenggarakan
evaluasi pembelajaran, dan melakukan tindakan reflek-
tif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran MI/SD.
2) Kompetensi Kepribadian:
Memiliki etos kerja yang produktif dan menjunjung
tinggi kode etik profesi guru MI/SD.
3) Kompetenso social:
Bersikap inklusif, obyektif, empatik, dan berkomunikasi
secara efektif dalam melaksanakan tugas profesi keguru-
an pada jenjang MI/SD.
4) Kompetensi professional:
Menguasi keilmuan, mengembangkan materi secara
kreatif dan inovatif, serta mengembangkan keprofesion-
alan bidang pengajaran pada jenjang MI/SD.
| 49
Misi Jurusan PGRA:
1) Menyelenggarakan pendidikan berkualitas untuk meng-
hasilkan lulusan yang menguasai keilmuan Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) dan profesional dalam mengajar
di lembaga pendidikan AUD;
2) Peningkatan kualitas tenaga pengajar dan tenaga kepen-
didikan melalui kegiatan atau program yang relevan;
3) Menyelenggarakan kajian dan riset keilmuan pendi-
dikan AUD;
4) Menyelenggarakan program penunjang bagi mahasiswa
PGRA dalam rangka pengembangan bakat dan keilmuan
pendidikan AUD;
Profil Lulusan
1) Guru di lembaga pendidikan Raudhatul Atfal, Taman
Kanak-kanak, PAUD, dan Tempat Penitipan Anak;
50 |
2) Sebagai manajer atau kepala di RA, TK, PAUD dan TPA;
3) Interpreneur bidang pendidikan anak usia dini.
2. Profil Pimpinan
Saat ini Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam dipimpin oleh
seorang dekan dan dibantu oleh 3 (tiga) orang wakil dekan yaitu:
a. Dekan: Dr. Ichsan Iqbal, SE., MM
b. Wakil Dekan I: Dr. Muhamad Hasan, M.Ag
c. Wakil Dekan II: Ita Nurcolifah, S.EI, MM
d. Wakil Dekan III: Dr. M. Syaifullah, SE, M.Si
e. Kepala Bagian Tata Usaha: Hj. Khalimah Barozah,SE., MM
f. Kepala Sub Bagian Tata Usaha: Heni Rahmawati, S.Pd.I
g. Kepala Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan: Zarkasi,
S.EI, ME
| 51
Misi Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam:
a. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, dan ber-
integrasi dalam bidang ilmu Syariah dan Ekonomi Is-
lam.
b. Mengembangkan kajian dan riset dalam keilmuan Syari-
ah dan Ekonomi Islam.
c. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat berba-
sis ilmu Syariah dan Ekonomi Islam.
d. Menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah, pergu-
ruan tinggi, dan lembaga-lembaga industri di dalam dan
luar negeri.
e. Menyelenggarakan manajemen fakultas dengan efektif,
efisien, dan profesional.
52 |
2) Mengembangkan kajian dan riset dalam keilmuan
Ekonomi Islam.
3) Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat berba-
sis ilmu Ekonomi Islam.
4) Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah, per-
guruan tinggi, dan lembaga-lembaga indrustri di dalam
dan di luar negeri.
5) Menyelenggarakan manajemen jurusan dengan efektif,
efesien, dan profesional.
| 53
3) Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakt berbasis
ilmu perbankan syari’ah.
4) Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah, pergu-
ruan tinggi, dan lembaga-lembaga indrustri perbankan
syari’ah di dalam dan luar negeri.
5) Menyelenggarakan manajemen jurusan dengan efektif,
efesien, dan propessional.
54 |
tuk bekerja sebagai hakim pada pengadilan agama, panit-
era, advokat, karyawan pada BUMN maupun swasta dan
lain-lain.
| 55
2) Profil Tambahan:
a) Mediator sengketa bisnis syari’ah.
b) Panitera.
3) Profil Lainnya:
Tenaga notaris.
56 |
2) Profil Tambahan:
a) Tenaga Hisab dan Rukyat.
b) Panitera.
3) Profil Lainnya:
Pengelola zakat dan wakaf.
2. Profil pimpinan
Saat ini Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Islam dip-
impin oleh seorang dekan dan dibantu oleh 3 (tiga) orang wakil
dekan yaitu:
| 57
Dekan: Dr. Samsul Hidayat, MA
Wakil Dekan I: Dr. H. Hajani Hefni, Lc, MA
Wakil Dekan II: Muhammad Gito Saroso, M.Ag
Wakil Dekan III: Dr. Hj. Fitri Sukmawati, M.Psi
Kepala Bagian Tata Usaha: H. Nuriahman, SE., M.Ag
Kepala Sub Bagian Tata Usaha: Muhammad Syahrun, SE
Kepala Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan: Ulya, S.Ag
Misi FUAD:
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang me-
madukan antara keunggulan ilmu ushuluddin, adab dan
dakwah dengan aplikasinya.
b. Mengembangkan ilmu ushuluddin, adab dan dakwah serta
kebudayaan Borneo berbasis kajian dan riset untuk kepent-
ingan akademik dan masyarakat.
c. Melakukan diversifikasi peran pengabdian masyarakat.
d. Mengembangkan dan memperluas kerjasama dengan berb-
agai pihak
Tujuan:
a. Menghasilkan sarjana yang berkualitas, mandiri, terampil
dan berkepribadian.
b. Menghasilkan karya-karya ilmiah dalam bidang ushulud-
din, adab dan dakwah serta kebudayaan Borneo untuk
kepentingan insan akademik dan masyarakat.
c. Menghasilkan sarjana yang mampu mengemas ajaran Is-
lam yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
58 |
4. Jurusan di Lingkugan FUAD
a. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) mu-
lai berdiri pada tahun 1997 berdasarkan Keputusan Presi-
den No. 11 tanggal 21 Maret 1997, seiring dengan perubahan
status Fakultas Jauh dari IAIN di seluruh Indonesia. Program
Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) mendapat-
kan Izin Operasional melalui Keputusan Direktur Jen-
deral Kelembagaan Agama Islam Nomor DJ.II/333/2002,
kemudian diperpanjang dengan SK Dirjen Diktis Nomor:
Dj.I/123/2007 tanggal 26 Maret 2007.
Surat izin tersebut kemudian diperpanjang berdasarkan
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor:
561 tahun 2012 tentang Perpanjangan Izin Penyelengga-
raan Program Studi Strata Satu (S.1) pada Perguruan Ting-
gi Agama Islam Negeri (PTAIN) tertanggal 15 Mei 2012.
Prodi KPI telah terakreditasi B dengan SK BAN-PT tanggal
26 Mei 2007 dengan Surat Nomor 032/BAN-PT/Ak - XV/
S.1/X/2012.
Visi Jurusan KPI:
“Profesional dan Terdepan dalam bidang Komunikasi dan
Penyiaran Islam di Kalimantan”.
| 59
Tujuan Jurusan KPI
1) Menghasilkan sarjana profesional, inovatif dan berakh-
lak mulia
2) Menghasilkan penelitian dan pengkajian dalam bidang
Komunikasi dan Penyiaran Islam
3) Membangun jaringan komunikasi dalam penguatan
kapasitas alumni.
Profil Lulusan
1) Menguasai ilmu-ilmu warisan keislaman klasik dan kon-
temporer;
2) Menguasai ilmu Komunikasi;
3) Menguasai ilmu Penyiaran (Broadcasting atau Jurnalis-
tik atau PR);
4) Memiliki Kecakapan dalam Mengelola Media Massa;
Program Konsentrasi
Jurnalistik; Broadcasting; Public Relation (PR);
Profesi Lulusan
1) Penyuluh Agama
2) Jurnalis
3) Broadcaster
4) Humas
5) Praktisi Media Massa
6) Peneliti
7) Akademisi
8) Konsultan Komunikasi
b. Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI)
Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) Juru-
san Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Pontianak mulai berdiri pada tahun 1997 berdasarkan
60 |
Keputusan Presiden No. 11 tanggal 21 Maret 1997, seiring
dengan perubahan status Fakultas Jauh dari IAIN di seluruh
Indonesia. Seiring dengan perjalanan penyelenggaraan pem-
belajaran, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam
(BKI) mendapatkan Izin Operasional melalui Keputu-
san Direktur Jendral Kelembagaan Agama Islam Nomor
DJ.II/333/2002 tentang penyelenggaraan program studi
Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI).
Setelah berjalan lima tahun, maka surat izin ini kemu-
dian diperpanjang dengan SK Dirjen Diktis Nomor:
Dj.I/123/2007 tanggal 26 Maret 2007. Surat izin ini kemu-
dian diperpanjang lagi berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 561 tahun 2012 tentang
Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Stra-
ta Satu (S.1) pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri
(PTAIN) tertanggal 15 Mei 2012. Prodi BKI telah terakred-
itasi B dengan SK BAN-PT tanggal 26 Mei 2007 dengan Su-
rat Nomor 032/BAN PT/Ak - XV/S.1/X/2012.
Visi Jurusan BKI
“Center of excellence dalam kajian dan aplikasi ilmu Bimbin-
gan dan Konseling Islam berbasis Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi serta Kearifan Budaya Lokal”
| 61
Tujuan
1) Menghasilkan sarjana yang profesional di bidang Bimb-
ingan Konseling Islam
2) Mengaplikasikan hasil-hasil riset di bidang BKI sesuai
kebutuhan masyarakat
3) Menjadikan BKI sebagai model dakwah inovatif dan
kreatif
Profil Lulusan
Menjadi praktisi dan/atau analis berkepribadian yang baik,
berpengetahuan luas dan mutakhir di bidang Bimbingan
Konseling Islam
Profesi Lulusan
1) Penyuluh agama
2) Praktisi konseling perkawinan dan keluarga
3) Praktisi konseling pendidikan/sekolah
4) Praktisi konseling keagamaan dan penghulu nikah/
petugas KUA
62 |
Visi Jurusan MD
“Unggul, Inovatif dan Komodifikatif dalam Kajian dan Ap-
likasi Ilmu Manajemen Dakwah Menuju Rahmatan Lil’ala-
min di tahun 2025”
Tujuan Jurusan MD
1) Menghasilkan lulusan yang berkualitas, mandiri, ter-
ampil dan berkepribadian
2) Menghasilkan karya-karya ilmiah dalam bidang manaje-
men dakwah
3) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan aka-
demik dan professional di bidang manajemen dakwah
Profil Lulusan
1) Menguasai, mengaplikasikan, dan menyampaikan Ilmu
Manajemen Dakwah
2) Memiliki jiwa kemandirian dan keterampilan dalam ke-
hidupan
d. Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT)
Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakul-
tas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Pontianak ber-
diri tahun 2012 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
| 63
Pendidikan Islam, Nomor 2871 Tahun 2012 mengenai Izin
Penyelenggaraan prodi Manajemen Dakwah. Berdasarkan
Keputusan Dirjen Pendis tersebut, tahun 2013 program stu-
di MIAT mulai melakukan rekruitmen mahasiswa. Sampai
saat ini Prodi IAT telah terakreditasi C dengan SK BAN-PT
tanggal 19 Juni 2014 dengan Surat Nomor 176/SK/BAN-
PT/Akred/S/VI/2014.
64 |
Profil Lulusan Jurusan IAT
1) Penafsir Pemula
2) Penerjemah al-Quran
3) Penulis al-Quran
4) Pentashih al-Quran
5) Fasilitator dan pelatih dalam studi al-Quran dan Tafsir
6) Praktisi al-Quran digital
7) Pengajar, khusus mata pelajaran al-Quran dan tafsir di se-
kolah diniyah, madrasah, pesantren dan pendidikan formal/
non formal lainnya.
| 65
5) Melaksanakan riset dalam rangka pengembangan
keilmuan dan masyarakat
Profil Lulusan
1) Profil Utama:
Menjadi Akademisi dalam Bidang Perbandingan Agama,
Studi Agama, dan Kerukunan Umat Beragama
2) Profil Tambahan:
a. Menjadi konsiliator dalam menghadapi tantangan
keummatan (kerukunan, konflik dan perdamaian)
b. Aktivis Sosial Keagamaan, Perdamaian dan Commu-
nity Development (Menjadi Aktivis Keagamaan di
Ormas, LSM, CSR dan pemerintah)
3) Profil Lainnya:
66 |
a. Penyuluh agama yang berwawasan inklusif dan mul-
tikultural
b. Penulis dan editor buku (jurnalis) di bidang sosial
dan agama
c. Menjadi peneliti atau asisten peneliti di bidang ag-
ama dan resolusi konflik.
| 67
PPs STAIN Pontianak yang diresmikan oleh Gubernur Kalimantan
Barat yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Propinsi Kalimantan
Barat. Sejak itu upaya untuk mempersiapkan operasional dan mem-
benahi PPs STAIN Pontianak terus dilakukan.
68 |
bidang pendidikan agama dan keagamaan Islam.
b. Menjadikan lulusannya menjadi pengembang profesional
dalam bidang pendidikan agama Islam.
c. Menjadikan lulusannya sebagai konsultan handal dalam
pengembangan pendidikan agama Islam.
d. Menjadikan lulusannya sebagai enterprenuer dalam pendi-
dikan agama Islam.
e. Menjadikan lulusannya sebagai suri tauladan di tengah-ten-
gah kehidupan masyarakat
f. Menjadikan lulusannya pecinta dan pengembang budaya
lokal Islami.
g. Profesional dan berakhlak mulia.
6. Sasaran Mutu
Magister Pendidikan Islam yang memiliki kedalaman ilmu-
ilmu agama Islam, kemampuan mengembangkan dan men-
gamalkan nilai-nilai islami dan budaya borneo, kemampuan
memanfaatkan teknologi dan seni Islami yang berbasis riset
dengan memanfaatkan kemajuan ICT untuk kemaslahatan
umat manusia. Menghasilkan publikasi ilmiah berbasis Isam
dalam bingkai Pembangunan Nasional Indonesia dengan
kualitas internasional.
7. Profil Lulusan
a. Menguasai bidang keilmuannya.
b. Terampil menerakan keilmuannya dalam bidang pekerjaan
yang ditekuninya.
c. Mampu mengembangkan keilmuan dan keterampilan se-
cara terus menerus melalui riset.
d. Memiliki kemampuan menerapkan ICT untuk pengem-
bangan dan penerapan keilmuan dan keterampilan.
e. Mampu memahami, menghargai dan meiliki kemam-
pan mendesain dan mengembangkan pedidikan dengan
| 69
pendekatan berbasis kearifan local, keunggulan local dan
global.
8. Kompetensi Lulusan
a. Pengajar professional pada lembaga pendidikan dimulai
dari tingkat strata satu (S1), sekolah menengah dan seko-
lah dasar.
b. Peneliti dalam bidang supervisi dan kependidikan Islam.
c. Pelatih pada kegiatan pelatihan, seminar, workshop, dan
kegiatan ilmiah lainnya.
d. Penilis dalam bidang supervise pendidikan dan kependi-
dikan Islam.
70 |
Lampiran 1
PIMPINAN IAIN PONTIANAK PERIODE 2014-2018
Rektor
IAIN Pontianak
Wakil Rektor I
| 71
DIREKTUR PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
Direktur Pascasarjana
IAIN Pontianak
72 |
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
IAIN PONTIANAK
Dekan FTIK
| 73
KETUA DAN SEKRETARIS JURUSAN
DI FTIK IAIN PONTIANAK
Midyan Surya Ishak, S.Ag, M.Pd Midyan Surya Ishak, S.Ag, M.Pd
NIP. 197803292009012005 NIP. 197803292009012005
74 |
KETUA DAN SEKRETARIS JURUSAN
DI FTIK IAIN PONTIANAK
| 75
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM (FSEI)
IAIN PONTIANAK
Dekan FSEI
76 |
KETUA DAN SEKRETARIS JURUSAN
DI FSEI IAIN PONTIANAK
| 77
KETUA DAN SEKRETARIS JURUSAN
DI FSEI IAIN PONTIANAK
78 |
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH (FUAD)
IAIN PONTIANAK
Dekan FUAD
Muh. Gito Saroso, S.Ag, M.Ag Dr. Hj. Fitri Sukmawati, M.Psi, Psi
NIP. 196812221998031001 NIP. 197809092003122002
| 79
KETUA DAN SEKRETARIS JURUSAN
DI FUAD IAIN PONTIANAK
80 |
KETUA DAN SEKRETARIS JURUSAN
DI FUAD IAIN PONTIANAK
| 81
PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(LP2M) IAIN PONTIANAK
Ketua LP2M
IAIN Pontianak
82 |
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU (LPM)
IAIN PONTIANAK
Ketua LPM
IAIN Pontianak
Sekretaris LPM
IAIN Pontianak
| 83
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)
IAIN PONTIANAK
84 |
PEJABAT STRUKTURAL
DI LINGKUNGAN IAIN PONTIANAK
Kepala Biro
Administrasi Umum, Akademik
dan Kemahasiswaan (AUAK)
Kepala Bagian
Perencanaan dan Keuangan Biro Administrasi Umum,
Akademik dan Kemahasiswaan
H. M. Dimyati, S.Sos, MM
NIP. 195902031990021001
| 85
BAGIAN UMUM BIRO ADMINISTRASI UMUM,
AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
Sumarman, S.Ag.
NIP. 197012261998031006
86 |
BAGIAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
BIRO ADMINISTRASI UMUM, AKADEMIK
DAN KEMAHASISWAAN
Kepala Bagian
Akademik dan Kemahasiswaan Biro
Administrasi Umum, Akademik
dan Kemahasiswaan
Suyati, S.Ag
NIP. 197010011999032002
| 87
BAGIAN TATA USAHA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Kepala Bagian
Tata Usaha Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan
88 |
BAGIAN TATA USAHA
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM (FSEI)
Kepala Bagian
Tata Usaha Fakultas Syari’ah
dan Ekonomi Islam
| 89
BAGIAN TATA USAHA
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH (FUAD)
Kepala Bagian
Tata Usaha Fakultas Ushuluddin,
Adab dan Dakwah
90 |