Anda di halaman 1dari 5

Mengenal Lebih Jauh Apa itu Mythomania

Pada dasarnya hampir semua orang pernah melakukan kebohongan, dan biasanya dilakukan dengan cara
menceritakan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta pada orang lain.

Kebohongan bisa jadi dilakukan untuk melindungi sesuatu atau memang diniati untuk menipu seseorang.
Hanya saja, kebiasaan untuk tidak jujur ini bagi beberapa orang adalah hal yang sulit ditinggalkan dan
menjadi sebuah candu.

Banyak orang yang suka berbohong bahkan sering melakukan kebohongan tanpa disadari dan baru
disesali setelah terlanjur dipercaya banyak orang. Penyakit suka berbohong ini bisa dijabarkan sebagai
kondisi di mana seseorang ingin sekali mendapatkan perhatian besar dari orang lain, namun karena
keinginan yang sangat kuat ini, seseorang rela untuk menceritakan sebuah cerita bohong agar dipercaya
dan diperhatikan oleh orang lain.

Penyakit mythomania sendiri bisa dibagi menjadi dua katergori: ringan dan akut. Mereka yang masih
dalam tahap ringan, biasanya hanya menceritakan beberapa cerita karangan yang tidak berdampak besar
bagi orang lain dan hanya untuk mendapatkan perhatian.

Sementara mereka yang memang sudah mengalami permasalahan mental akut, di mana kepribadiannya
sudah cenderung memanipulasi segala hal, sangat narsis dan memerhatikan penampilan, serta
cenderung mudah berinteraksi sosial dengan cara membual.

Penyebab Mythomania

Biasanya, orang yang memiliki penyakit mythomania adalah mereka memiliki banyak faktor kegagalan
dalam hidupnya, khususnya masalah keluarga di mana semua orang tentu mengharapkan keluarga yang
harmonis.

Kegagalan dalam hal pertemanan, percintaan, studi, atau bahkan masalah pekerjaan juga bisa memicu
seseorang mencoba mengelak dari berbagai masalah ini, sehingga menjadi pembohong untuk melarikan
diri dari apa yang dialaminya selama ini. Dengan membuat orang lain percaya dengan kebohongannya,
seseorang merasa lebih mudah untuk lari dari semua masalah ini.

Selain itu, mythomania juga berdampak menurunnya rasa percaya diri seseorang, di mana hal ini
diakibatkan ketidakmampuan menerima kondisi diri sendiri. Karena penderita mythomania adalah
mereka yang berbohong secara kompulsif dan hidup selalu dalam kebohongan, hal itu membuatnya
lebih rentan untuk stres. Penyebab mythomania adalah rendahnya harga diri, kurangnya kasih sayang
dan rasa tidak puas.

Mengobati Mythomania

Penanganan orang yang suka berbohong atau mythomania adalah menyadari diri-sendiri bahwa
kebohongan-kebohongan yang dialami tidaklah baik karena justru bisa membuat masalah yang lebih
besar ke depannya.
Pada beberapa kasus, orang yang menderita mythomania adalah mereka yang tidak ingin menjalani
pengobatan. Umumnya mereka akan berubah ketika mereka sudah mendapatkan suatu masalah.

Penderita penyakit mythomania bisa mendatangi psikolog dan melakukan konseling dengan metode
konvensional psikoterapi. Untungnya, kini banyak psikolog yang bisa memakai hypnotherapy yang bisa
mengatasi masalah berbohong ini dengan lebih efektif.

Biasanya, psikolog atau psikiater akan mengevaluasi orang yang suka berbohong ini dengan tujuan untuk
mengetahui jenis gangguan yang dialami. Sering kali, penderita mythomania adalah seseorang yang tidak
sadar dengan kondisinya sehingga bisa mengelabui psikolog atau psikater, namun keluarga dan orang-
orang terdekat bisa membantu soal riwayat kesehatannya.

Menemukan Kebohongan

Paul Ekman, psikolog Amerika yang mengkhususkan diri dalam mempelajari emosi dan hubungannya
dengan ekspresi wajah mengatakan bahwa mendeteksi kebohongan tidaklah sederhana.

“Mendeteksi kebohongan itu tidak mudah. Salah satu masalah adalah banyaknya informasi–ada terlalu
banyak hal yang perlu dipertimbangkan pada saat yang sama, terlalu banyak sumber informasi–kata-
kata, jeda, bunyi, ekspresi, gerakan kepala, gerak tubuh, bernapas, memerah, berkeringat… ” kata Ekman
dalam bukunya berjudul ‘Telling Lies’.

Setelah terdeteksi, hal terbaik yang dapat dilakukan oleh penderita mythomania adalah berkonsultasi
dengan psikolog. Meskipun sulit untuk berbicara tentang perawatan untuk suatu kondisi yang dianggap
sebagai gejala, ini tampaknya menjadi satu-satunya bentuk bantuan.

Psikolog akan dapat membantu dengan mengenal pasien mengenai latar belakang, kurangnya harga diri,
dan rasa ketidakamanan. Jika ada gejala lain, kadang-kadang perawatan dapat dilengkapi dengan sedatif
atau anti-depresan.

Semua orang yang Berbohong Menderita Mythomania?

Meski semua orang pernah melakukan banyak kebohongan sepanjang hidupnya, apakah hal ini
menandakan adanya mythomania? Jawabannya adalah tidak. Seseorang yang mengalami mythomania
adalah orang yang mengalami rasa cemas berlebihan atas kenyataan yang terjadi pada hidupnya.

Selain itu, mythomania adalah salah satu jenis dari kebohongan patologis. Kebohongan patologis sendiri
memang dibagi menjadi beberapa macam, antara lain:

1. Berbohong akibat kebiasaan yang pada umumnya disertai gangguan neurologis seperti kesulitan
belajar.

2. Berbohong yang disertai kebiasaan impulsif seperti mencuri, berjudi, dan belanja dalam jumlah besar.

3. Penipu yang suka mengganti identitas, alamat, dan pekerjaan, untuk menyamar menjadi orang lain
atau agar dirinya mendapat pengakuan di mata orang lain.
Pseudologica Fantastica atau Mythomania.

Meski menyenangkan, namun penderita mythomania masih bisa merasa bersalah atas kebohongan yang
dilakukannya, namun penderita akan terus berbohong untuk menutupi kesalahannya.

Bahkan penderita mythomania yang sudah parah, bisa menganggap kebohongan yang dilakukannya
sebagai fakta. Berikut ini adalah ciri-ciri mythomania, antara lain:

1. Cenderung membuat cerita yang bersifat stabil dan permanen.

2. Meski berbohong telah menjadi bagian dari hidupnya, kebohongan yang dilakukannya tidak untuk
mendapatkan keuntungan material.

3. Cerita yang disampaikan terdengar seperti nyata, padahal sering kali penderita mythomania
mengambil cerita berdasarkan kisah nyata yang orang lain.

4. Cerita mengenai peran penting dirinya di organisasi atau perusahaan. Biasanya penderita mythomania
adalah mereka yang menceritakan dirinya menjadi korban atau tokoh penolong.

Apa yang Membedakan Mythomania dengan Bohong Biasa?

Membedakan seseorang yang bohong biasa dengan mythomania adalah sesuatu yang mudah. Penderita
mythomania cenderung melakukan kebohongan yang bersifat khayalan. Biasanya mereka akan
mengatakan kebohongan mengenai sesuatu yang mereka impikan dicampur dengan fakta yang ada.
Sedangkan kebohongan yang umum biasanya hanya mengenai hal-hal seputar usia, pencapaian,
perasaan dan pendapatan.

Apakah itu Mythomania?

Bohong patologis, atau yang salah satunya dikenal dengan sebutan mythomania, merupakan suatu
keadaan di mana seseorang sering melakukan kebohongan dalam jangka waktu yang lama (misalnya
hampir seluruh hidupnya dipenuhi kebohongan) dan terus dilakukan, meskipun maksudnya berbohong
bukan untuk mencari keuntungan.

Gangguan ini banyak terjadi pada mereka yang berusia 16 hingga 22 tahun, dengan perbandingan jenis
kelamin yang seimbang antara pria dan wanita.

Pada orang dengan kondisi ini, kebohongan sudah menjadi bagian besar dalam hidupnya. Bahkan, tak
jarang orang dengan kondisi ini memercayai kebohongannya sendiri sehingga ia tak bisa membedakan
lagi mana yang fiktif dan mana yang nyata dari kehidupannya.

Dari mana asal usul Mythomania?

Mythomania pertama kali ditemukan oleh psikiater asal Jerman bernama Anton Delbrueck. Pada tahun
1891, Anton Delbrueck memberikan nama pseudologia fantastica untuk menggambarkan sekelompok
pasien yang kerap melakukan cerita bohong yang disertai dengan unsur khayalan atau fantasi dalam
cerita mereka.

Apakah semua orang yang suka bohong mengidap mythomania?

Tidak, mythomania merupakan salah satu jenis dari kebohongan patologis. Kebohongan patologis sendiri
memang dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Pseudologica fantastica atau mythomania.

2. Berbohong akibat kebiasaan (kebohongannya cepat ketahuan dan biasanya disertai gangguan
neurologis seperti kesulitan belajar).

3. Berbohong yang disertai kebiasaan impulsif seperti mencuri, berjudi, dan belanja gila-gilaan.

4. Penipu yang suka mengganti identitas, alamat, dan profesi untuk menyamar jadi orang lain atau agar
mereka seolah terlihat hebat di mata orang lain.

Dari semua jenis kebohongan patologis, mythomania merupakan jenis yang dianggap paling ekstrem,
karena jenis ini menggabungkan fakta dan fantasi. Mereka yang mengalami mythomania kerap kali akan
melakukan kebohongan dan merasa mendapatkan kesenangan dari kebohongan itu sendiri.

Akan tetapi, meski mereka tampaknya merasa senang, di dalam hati mereka tetap merasa bersalah dan
mengetahui bahwa itu hal yang buruk, tapi mereka tetap akan berpura-pura dan menutupi kebohongan
mereka. Bahkan kalau sudah parah, yang tadinya hanya kebohongan bisa diyakini sebagai suatu fakta
oleh si pembohong itu sendiri.

Terdapat beberapa kriteria dari mereka yang mengalami mythomania, antara lain:

1. Cerita yang mereka katakan terdengar sangat nyata dan mereka mungkin menceritakan sesuatu
berdasarkan kisah nyata orang lain.

2. Kecenderungan mereka membuat cerita yang bersifat permanen dan stabil.

3. Kebohongan tidak dilakukan untuk mendapatkan suatu keuntungan material.

4. Cerita yang mereka buat biasanya berkaitan dengan institusi penting kepolisian, angkatan darat, dan
sebagainya. Mereka pun memiliki peran penting dalam institusi atau dalam cerita tersebut. Misalnya
sebagai tokoh penyelamat atau sebagai korban yang tersakiti.

5. Membohongi diri sendiri

Bagaimana cara membedakan mythomania dan bohong biasa?

Bila dilihat berdasarkan tujuannya, jenis kebohongan ini berbeda. Berdasarkan sebuah penelitian pada
tahun 2016, kebohongan umum biasanya dapat dilakukan karena beberapa alasan, seperti:
1. Keinginan untuk menutupi sesuatu mengenai dirinya.

2. Keinginan untuk memperoleh keuntungan.

3. Menutupi diri dari kesalahan yang dilakukan.

4. Rasa kurang percaya diri sehingga membuatnya berpura-pura jadi orang lain agar orang lain lebih
menyukainya.

Sedangkan, kebohongan jenis mythomania tidak berkaitan untuk memperoleh keuntungan dan bersifat
kompulsif-impulsif. Bahkan mereka akan tetap berbohong walau kebohongan tersebut berdampak buruk
bagi diri mereka sendiri.

Selain itu, mereka yang mengalami mythomania umumnya melakukan kebohongan yang bersifat fantasi.
Biasanya mereka akan mengatakan kebohongan mengenai sesuatu yang mereka khayalkan dan
digabungkan dengan fakta yang ada. Sedangkan kebohongan yang umum biasanya hanya mengenai hal-
hal seputar perasaan, pendapatan, pencapaian, kehidupan seksual, dan mengenai usia.

Bagaimana cara mengatasi mythomania?

Pengobatan dengan pendekatan psikoterapi dan penggunaan obat-obatan tertentu yang diresepkan oleh
dokter ternyata cukup efektif untuk orang dengan kondisi ini. Karena itu, konseling bisa sangat
membantu mereka. Dukung mereka untuk terus melakukan konseling dan mengikuti anjuran dokter.

Bila Anda memiliki kondisi ini, ingatlah bahwa untuk berubah dan memperbaiki diri, Anda tidak boleh
berbohong pada dokter dan terapis yang akan membantu Anda.

Metode konseling yang dapat dilakukan dapat bermacam-macam. Dapat dilakukan konseling secara
individual (terutama bila mereka tidak ingin orang lain di luar terapis mereka mengetahui segala
kebohongan mereka, maka teknik ini dapat dipilih), maupun konseling yang dilakukan bersama
pasangan, agar mereka mendapat dukungan dari pasangannya.

Anda mungkin juga menyukai