kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak
dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan
sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat
melalui voting atau keputusan juri
Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antar kandidat legislatif dan debat
antar calon presiden/wakil presiden yang umum dilakukan menjelang pemilihan umum.
Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa dilakukan di tingkat sekolah dan
universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan sebagai pertandingan dengan aturan ("format") yang jelas dan
ketat antara dua pihak yang masing-masing mendukung dan menentang sebuah pernyataan. Debat
disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri yang ditunjuk untuk menentukan pemenang dari sebuah
debat. Pemenang dari debat kompetitif adalah tim yang berhasil menunjukkan pengetahuan dan
kemampuan debat yang lebih baik
Gaya debat ini digunakan di Australia, namun pengaruhnya menyebar hingga ke kompetisi-kompetisi yang
diselenggarakan di amerika, sehingga akhirnya disebut sebagai format Austramarician Parliamentary.
Dalam format ini, dua tim beranggotakan masing-masing tiga orang berhadapan dalam satu debat, satu
tim mewakili Pemerintah (Government) dan satu tim mewakili Oposisi (Opposition), dengan urutan sebagai
berikut:
penentuan topik debat (mosi) - apakah diberikan jauh hari sebelumnya atau hanya beberapa saat
sebelum debat dimulai (impromptu)
lama waktu persiapan - untuk debat impromptu, waktu persiapan berkisar antara 15 menit (WUDC)
hingga 1 jam (WSDC)
perhitungan hasil pertandingan - beberapa debat hanya menggunakan victory point (VP) untuk
menentukan peringkat, namun ada juga yang menghitung selisih (margin) nilai yang diraih kedua tim
atau jumlah vote juri (mis. untuk panel beranggotakan 3 juri, sebuah tim bisa menang 3-0 atau 2-1)
sistem kompetisi - sistem gugur biasanya hanya digunakan dalam babak elimiasi (perdelapan final,
perempat final, semifinal dan final); dalam babak penyisihan, sistem yang biasa digunakan
adalah power matching