Kelas : X. IPA. 3
TUGAS BAHASA INDONESIA
“MATERI DEBAT”
PENGERTIAN DEBAT
Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti
parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini,
debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan
melalui voting atau keputusan juri.
Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antar kandidat
legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum dilakukan menjelang
pemilihan umum.
Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa dilakukan di
tingkat sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan sebagai pertandingan dengan
aturan ("format") yang jelas dan ketat antara dua pihak yang masing-masing mendukung
dan menentang sebuah pernyataan. Debat disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri
yang ditunjuk untuk menentukan pemenang dari sebuah debat. Pemenang dari debat
kompetitif adalah tim yang berhasil menunjukkan pengetahuan dan kemampuan debat yang
lebih baik.
Tidak seperti debat sebenarnya di parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk
menghasilkan keputusan namun lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-
kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan
pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan
kemampuan berbahasa asing (bila debat dilakukan dalam bahasa asing).
Namun, beberapa format yang digunakan dalam debat kompetitif didasarkan atas debat
formal yang dilakukan di parlemen. Dari sinilah muncul istilah "debat parlementer" sebagai
salah satu gaya debat kompetitif yang populer. Ada berbagai format debat parlementer
yang masing-masing memiliki aturan dan organisasinya sendiri. Kejuaraan debat kompetitif
parlementer tingkat dunia yang paling diakui adalah World Universities Debating
Championship (WUDC) dengan gaya British Parliamentary di tingkat universitas dan World
Schools Debating Championship (WSDC) untuk tingkat sekolah menengah atas. Kompetisi
debat bertaraf internasional umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar.
Tidak ada bantuan penerjemah bagi peserta manapun. Namun, beberapa kompetisi
memberikan penghargaan khusus kepada tim yang berasal dari negara-negara yang hanya
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (English as Second Language - ESL).
Negara-negara yang terkenal dengan tim debatnya antara lain Inggris, Australia,
Irlandia, dan Amerika Serikat. Di Asia, negara yang dianggap relatif kuat antara lain Filipina
dan Singapura.
1. DEBAT KOMPETITIF DI INDONESIA.
Di Indonesia, debat kompetitif sudah mulai berkembang, walaupun masih
didominasi oleh kompetisi debat berbahasa Inggris. Kejuaraan debat parlementar pertama
di tingkat universitas adalah Java Overland Varsities English Debate (JOVED) yang
diselenggarakan tahun 1997 di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, dan diikuti oleh
tim-tim dari berbagai wilayah di P. Jawa. Kejuaraan debat se-Indonesia yang pertama adalah
Indonesian Varsity English Debate (IVED) 1998 di Universitas Indonesia. Hingga kini (2006),
kedua kompetisi tersebut diselenggarakan setiap tahun secara bergilir di universitas yang
berbeda.
Sejak 2001, Indonesia telah mengirimkan delegasi ke WSDC. Delegasi tersebut dipilih
setiap tahunnya melalui Indonesian Schools Debating Championship (ISDC) yang
diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional bekerjasama dengan Association
for Critical Thinking (ACT).
Selain itu, berbagai kompetisi juga memiliki aturan yang berbeda mengenai:
Penentuan topik debat (mosi) - apakah diberikan jauh hari sebelumnya atau hanya
beberapa saat sebelum debat dimulai (impromptu).
Lama waktu persiapan - untuk debat impromptu, waktu persiapan berkisar antara 15
menit (wudc) hingga 1 jam (wsdc).
Perhitungan hasil pertandingan - beberapa debat hanya menggunakan victory point
(vp) untuk menentukan peringkat, namun ada juga yang menghitung selisih (margin)
nilai yang diraih kedua tim atau jumlah vote juri (mis. Untuk panel beranggotakan 3
juri, sebuah tim bisa menang 3-0 atau 2-1).
Sistem kompetisi - sistem gugur biasanya hanya digunakan dalam babak elimiasi
(perdelapan final, perempat final, semifinal dan final); dalam babak penyisihan,
sistem yang biasa digunakan adalah power matchin.
LINCOLN-DOUGLAS DEBATE
Nama gaya debat ini diambil dari debat-debat terkenal yang pernah dilakukan di
Senat Amerika Serikat antara kedua kandidat Lincoln dan Douglas. Setiap debat gaya ini
diikuti oleh dua pedebat yang bertarung satu sama lain. Argumen dalam debat ini terpusat
pada filosofi dan nilai-nilai abstrak, sehingga sering disebut sebagai debat nilai (value
debate). Debat LD kurang menekankan pada fakta pendukung (evidence) dan lebih
mengutamakan logika dan penjelasan. Di Indonesia, format debat ini belum populer dan
belum ada kompetisi reguler yang menggunakannya.
6. C0NTOH- CONTOH DEBAT
Tindak Kriminal Di Indonesia Disebabkan Banyaknya Anak Yang Ditelantarkan Oleh
Orang Tua.
PRO:
Faktor psikologis sangat berpengaruh terhadap diri para kriminal, apabila dari kecil
seorang manusia tidak memiliki bimbingan yang benar dari orang tuanya, maka wajar
apabila ada sisi yang tidak beres dalam diri individu tersebut. Maka dapat disimpulkan,
banyak pelaku kriminal di Indonesia ini disebabkan bimbingan orang tua yang tidak tepat,
sehingga terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengacu pada tindak kejahatan.
Banyaknya pelaku kriminal di Indonesia dapat menurunkan derajat Indonesia di mata dunia
Internasional, karena tindak kejahatan yang tinggi akan merusak nama baik Indonesia yang
sampai saat ini masih dipandang memiliki banyak warga yang ramah dan berbudi baik.
KONTRA:
Kita tidak bisa menyalahkan orang tua sebagai penyebab seseorang menjadi pelaku
kriminal! Mungkin memang ada pelaku kriminal yang disebabkan salah bimbingan orang
tua, namun jauh lebih banyak pelaku kriminal yang memang sudah memiliki sifat tidak baik
dari dirinya sendiri, atau tuntutan hidup. Semisal seorang manusia yang sangat miskin,
membutuhkan makanan, dan akhirnya ia terpaksa melakukan tindak kejahaan dengan
merampok. Ia tidak diajari orang tuanya, namun keadaanlah yang mendesaknya untuk
melakukan tindak kriminal.
Acara-Acara Yang Marak Di Indonesia, Seperti Acara Gosip, Sinetron, Talk Show,
Serbuan Iklan, Dan Lain Sebagainya Dapat Membantu Masuknya Globalisasi Namun
Mematikan Pribadi Budaya Indonesia.
PRO:
Sebenarnya baik jika bidang pertelevisian di Indonesia semakin berkembang, terlihat
dari makin banyaknya acara dan makin kreatifnya topik-topik hiburan. Acara-acara seperti
Reality Show sangat mendorong Indonesia untuk dikenal di dunia Internasional, hingga
akhirnya membuat Indonesia siap dalam memasuki Era Globalisasi. Namun sayang sekali,
kemajuan tersebut justru membuat kebudayaan asli Indonesia menjadi mati, sebab karena
kemajuan tersebut, kini Indonesia mulai mengarah pada gaya hidup luar negri, sampai para
generasi muda jaman sekarang tidak lagi menghargai kebudayaan asli Indonesia, seperti
seni-seni tari, wayang, batik, patungpatung, ukiran-ukiran, dan lain sebagainya.
KONTRA:
Saya setuju jika maraknya acara yang mengusung tema seperti di luar negri itu
merupakan kemajuan bagi pertelevisian Indonesia, dan dapat membantu Indonesia dalam
menghadapi globalisasi. Namun pernyataan bahwa hal tersebut mematikan pribadi budaya
Indonesia sangat tak dapat ditolerir. Sebab justru dengan kemajuan tersebut, budaya
Indonesia dapat lebih mendunia, dikenal, dan dikagumi oleh orang-orang di luar negri yang
masih belum menyadari betapa hebatnya dan uniknya budaya asli Indonesia. Seharusnya
dengan kenyataan bahwa acara-acara tersebut dapat membantu masuknya globalisasi ke
Indonesia, maka budaya Indonesia juga akan terdorong untuk keluar dari Indonesia untuk
dikenal dunia Internasional.
KONTRA:
Tidak dapat menyalahkan rokok dalam hal kualitas seseorang. Bakan seorang yang
tidak pernah merokok-pun dapat memiliki IQ yang rendah, dan seorang perokok berat, bisa
jadi adalah orang yang jenius. Itu semua tergantung dari ilmu yang ia serap dan kemampuan
otaknya. Kesehatan memang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, namun tidak
bisa disimpulkan bahwa perokok adalah manusia dengan kualitas rendahan.
KONTRA:
Sayangnya Politik Reaksioner sendiri sudah berkonotasi negatif. Bagaimana jadinya
apabila rakyat terus-menerus tidak puas dan terus-menurus menuntut kinerja Pemerintahan
Indonesia?? Sampai kapan hal itu akan berlanjut? Mungkinkah pada akhirnya rasa butuh
perhatian rakyat itu dapat terpuaskan?? Justru apabila rakyat tidak pernah puas akan hasil
kerja Pemerintahan, maka akhirnya Pemerintahan akan menjadi putus asa, merasa bekerja
secara sia-sia, merasa tidak dihargai dan tidak dihormati, dan akhirnya malah menimbulkan
hasil kerja yang benar-benar buruk. Dan itu tidak akan membuat Indonesia semakin cepat
berkembang.
AFIRMASI
afir.ma.si n 1 penetapan yang positif; penegasan; peneguhan; 2 pernyataan atau
pengakuan yang sungguh-sungguh (dibawah ancaman hukum) oleh orang yang
menolak melakukan sumpah; pengakuan.
OPOSISI
opo.si.si n 1 Pol partai penentang di dewan perwakilan dsb yang menentang dan
mengkritik pendapat atau kebijaksanaan golgngan politik yang berkuasa; 2 Ling
pertentangan antara dua unsur bahasa untuk memperlihatkan perbedaan arti;
-berarah Ling oposisi leksikal dalam pasangan leksikal yang menyangkut gerak ke
arah yg berlawanan dipandang dr titik tertentu; -bertahap Ling oposisi antara fonem
krn perbedaan dalam tahap kualitas.
NETRAL
net.ral /ne’tral/ a 1 tidak berpihak (tidak ikut atau tidak membantu salah satu
pihak) : kepala negara harus tetap – menghadapi pertentangan antarpartai; 2 tidak
berwarna (dapat dipakai segala warna): semir sepatu berwarna hitam, coklat, --, dan
merah; 3 Ling tidak dalam kelompok jantan atau betina (tt kata-kata); 4
menunjukkan sifat secara kimia tidak asam dan tidak basa; 5 cak bebas; tidak terikat
(oleh pekerjaan, perkawinan, dsb): saya sudah – sekarang.