Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm.

9-18

IRAMA SIRKADIAN PADA STROKE AKUT

CIRCADIAN RHYTHM IN ACUTE STROKE


Merry Septemi Ekayanti*, Muhammad Fandy Bachtiar*, Arthur H.P. Mawuntu**,
Junita Maja Pertiwi**

merryneuro@gmail.com

*) Residen, Program Pendidikan Dokter Spesialis Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi/RSUP Prof. dr. R.D. Kandou, Manado, Sulawesi Utara;
**) Staf, Bagian/KSM Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Prof. dr.
R.D. Kandou, Manado, Sulawesi Utara

ABSTRAK
Pendahuluan: Irama sirkadian mempengaruhi perilaku dan hampir setiap fungsi fisiologis
manusia. Stroke dapat mengganggu irama sirkadian sampai jangka waktu tertentu. Tujuan:
Mengetahui perubahan pola irama sirkadian pada stroke akut di Manado. Metode: Penelitian
kohort deskriptif di RSUP Prof. dr. R.D. Kandou, Manado bulan Desember 2015-Februari 2016.
Subjek dibagi menjadi kelompok stroke iskemik dan stroke hemoragik. Perubahan irama sirkadian
dinilai dengan melihat perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik, denyut nadi, dan glukosa
darah dalam 72 jam pertama perawatan. Hasil: Didapatkan 35 subjek (23 stroke iskemik dan 12
stroke hemoragik). Kenaikan tekanan sistolik dan diastolik pada stroke iskemik dan hemoragik
mencapai puncaknya pada pukul 04.00. Tekanan darah sistolik menurun pada pukul 20.00 dan
diastolik menurun lebih awal, pada pukul 08.00. Peningkatan rerata denyut nadi mencapai
puncaknya pada pukul 16.00 dan menurun pada pukul 00.00 untuk kedua kelompok. Didapatkan
peningkatan rerata kadar glukosa darah pada pukul 20.00 yang menurun pada pukul 08.00 untuk
kedua kelompok. Diskusi: Pola diurnal dan nokturnal irama sirkadian untuk tekanan darah dan
kadar glukosa darah masih terlihat tetapi nilai lonjakannya lebih tinggi daripada pola normal.
Denyut nadi tidak mengalami perubahan berarti dibandingkan dengan pola normal. Umumnya
irama sirkadian kembali normal setelah stroke melewati masa akut.

Kata kunci : irama sirkadian, stroke akut, tekanan darah, nadi, glukosa darah.

ABSTRACT
Introduction: Circadian rhythm affects human behavior and almost all physiological functions.
Stroke could disrupt the circadian rhythm until a certain period. Aim: To learn the changes of
circadian rhythm in acute stroke in Manado. Method: Descriptive cohort study conducted in R.D.
Kandou hospital in Manado in December 2015-February 2016. Subjects were divided to ischemic
stroke and hemorrhagic stroke groups. Changes in circadian rhythm was assessed by measuring
the changes in systolic and diastolic blood pressures, heart rate, and blood glucose level within the
first 72 hours of admission. Result: There were 35 subjects (23 ischemic stroke and 12
hemorrhagic stroke). The increase of systolic and diastolic blood pressures in ischemic and
hemorrhagic stroke reached their peak at 04.00 am. Systolic blood pressure decreased at 08.00 pm
while diastolic blood pressure decreased earlier at 08.00 am. The increase in average heart rate
reached its peak at 04.00 pm and decreased at 00.00 am in both groups. There was an increase in
the average blood glucose level at 08.00 pm that decreased at 08.00 am in both groups.
Discussion: Diurnal-nocturnal pattern of circadian rhythm for blood pressure and blood glucose
was still present but the spike was higher than normal. In general, the circadian rhythm returned to
normal after stroke surpassed the acute period.

Keywords: circadian rhythm, acute stroke, blood pressure, heart rate, blood glucose.

9
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 9-18

PENDAHULUAN
Istilah “irama sirkadian” berasal dari
bahasa latin “circa” ( lingkaran ) dan
“dies” (hari), yang artinya irama
fisiologis endogen dengan durasi sekitar
24 jam yang terdapat pada makhluk
hidup. Irama sirkadian tidak hanya
mengatur siklus tidur dan bangun A

endogen tetapi juga mempengaruhi


perilaku dan hampir setiap fungsi
fisiologis. “Jam internal” ini dipengaruhi
oleh faktor eksternal seperti cahaya dan
makanan hingga membentuk siklus
“harian” yang sinkron dalam 24 jam
(Gambar 1).1
B

C
Gambar 2. Kurva irama sirkadian
pada dewasa ras kulit hitam dan
putih.
A: Tekanan darah sistolik; B: Tekanan darah
Gambar 1. Siklus jam biologis tubuh. diastolik; C: Denyut nadi.
(Sumber: Jehn, dkk (2008).2)
(Sumber: Smolensky & Lamberg (2000).1)

10
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 9-18

Gambar 3. Kurva irama sirkadian glukosa darah orang dewasa.


(Sumber: Suckale & Solimena (2008).3)
Pada manusia, irama sirkadian sirkadian menggunakan parameter-
terutama dikendalikan oleh nukleus parameter tersebut.2-4
suprakiasmatik (SCN) yang terletak di Kejadian stroke iskemik
depan hipotalamus. Nukleus dilaporkan paling sering terjadi di pagi
suprakiasmatik mengatur fungsi hari untuk semua subtipenya. Irama
molekular dan selular yang kemudian sirkadian diduga ikut berperan pada
mempengaruhi tekanan darah, nadi, tingginya kejadian stroke iskemik di
respirasi, suhu tubuh, waktu tidur, dan pagi hari. Berbeda dengan stroke
metabolisme tubuh lainnya. Pada pola iskemik, stroke hemoragik memiliki
irama sirkadian normal, tekanan darah angka kejadian yang tinggi pada akhir
akan menurun setidaknya 10% pada siang hari dan jarang sekali pada malam
jam-jam di sore hingga malam hari dan hari. Hal ini mungkin menunjukkan
kembali meningkat pada pagi hari bahwa peran irama sirkadian tidak sama
2
(Gambar 2A dan Gambar 2B). Denyut pada semua jenis stroke.4
nadi mulai berkurang pada malam hari Di lain pihak, terdapat berbagai
(Gambar 2C).2 Kedua hal ini faktor yang dapat mempengaruhi pola
berhubungan dengan aktivitas orang irama sirkadian seperti stres atau trauma.
yang berkurang pada malam hari. Stroke menyebabkan suatu stres
Berlawanan dengan itu, kadar gula darah metabolik yang dapat mengganggu pola
akan meningkat pada malam hari dan irama sirkadian. Namun demikian, pada
mulai menurun menjelang pagi hari umumnya irama sirkadian dapat kembali
3
(Gambar 3). Perubahan parameter- normal setelah stroke melewati masa
parameter yang terkait dengan irama akut.5 Sampai saat ini penelitian tentang
sirkadian ini membuat beberapa peneliti stroke akut dan perubahan irama
mengamati perubahan pola irama sirkadian, khususnya di Manado, masih

11
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 9-18

terbatas. Banyak faktor internal dan hemoglobin terglikosilasi = HbA1c


eksternal yang mempengaruhi sehingga meningkat di atas nilai rujukan), ada
terjadi variasi pada irama sirkadian. gangguan ginjal, menerima terapi
Oleh karena itu, peneliti ingin steroid, antihistamin, antitusif, narkotik,
mengetahui bagaimana pola irama obat antipsikotik mayor, obat
sirkadian pada stroke akut tipe iskemik antipsikotik minor, obat antidepresi, dan
maupun hemoragik pada pasien di obat antiepilepsi dalam dua minggu
Manado. terakhir, ada penurunan kesadaran,
mendapatkan obat antihipertensi selama
METODE perawatan, membutuhkan regulasi
Penelitian ini merupakan penelitian glukosa darah dengan obat-obatan
kohort deskriptif yang dilakukan di selama perawatan, membutuhkan
Bangsal Neurologi Rumah Sakit Umum regulasi denyut jantung dengan obat
Pusat Prof. dr. R.D. Kandou, Manado selama perawatan, hamil, dan tidak
(RS RDK). Subjek diambil secara bersedia mengikuti penelitian. Pasien
konsekutif pada bulan Desember 2015 yang meninggal atau keluar rumah sakit
hingga Februari 2016. Perubahan irama sebelum periode pemeriksaan selesai
sirkadian dinilai dengan melihat dikeluarkan dari penelitian.
perubahan tekanan darah sistolik dan Seperti yang disebutkan
diastolik, denyut nadi, dan glukosa darah sebelumnya, subjek kemudian dibagi
dalam 72 jam pertama perawatan.4,6,7 menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
Subjek dibagi menjadi kelompok stroke stroke iskemik dan stroke hemoragik.
iskemik dan stroke hemoragik. Pada kedua kelompok dilakukan
Kriteria inklusi adalah pasien pengukuran tekanan darah dan denyut
yang terdiagnosis stroke secara klinis nadi dalam keadaan istirahat dan posisi
dan radiologis (dengan computerized berbaring. Tekanan darah diukur
tomography scan = CT scan kepala menggunakan manometer aneroid
®
tanpa kontras), berusia >18 tahun, dan manual merek Riester (Riester,
awitannya ≤48 jam. Kriteria eksklusi Jungingen, Jerman) dengan manset
adalah stroke berulang, transient disesuaikan dengan ukuran lengan.
ischemic attack (gejala klinis stroke Denyut nadi diperiksa dengan cara
menghilang kurang dari satu jam setelah palpasi denyut nadi radialis selama satu
awitan dan CT scan kepala normal), ada menit. Selain itu, diperiksa juga kadar
penyakit jantung, diabetes melitus (ada glukosa darah menggunakan metode tes
riwayat diabetes melitus atau strip dengan glukosa meter terkalibrasi

12
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 9-18

merek Easy Touch® (EasyTouch, Mioli, HASIL


Taiwan). Pengukuran dilakukan setiap Didapatkan 35 subjek yang terdiri dari
empat jam selama 72 jam. Variabel 23 subjek pada kelompok stroke iskemik
numerik dilaporkan dalam nilai rerata. dan 12 subjek pada kelompok stroke
Perubahan parameter-parameter yang hemoragik. Rerata usia keseluruhan
diperiksa menurut waktu dinyatakan 56,4±6,8 tahun. Jenis kelamin laki-laki
dalam grafik garis. lebih banyak dibanding perempuan pada
kelompok stroke iskemik dan hemoragik
(rasio masing-masing 2,3:1 dan 2:1).
Sebaran karakteristik ini diperlihatkan
dalam Tabel.

Tabel. Sebaran karakteristik demografik subjek menurut tipe stroke


Variabel Stroke Iskemik Stroke Hemoragik Total
Jenis kelamin (n;%)
Laki-laki 16 (45,7) 8 (22,8) 24 (68,6)
Perempuan 7 (20,0) 4 (11,4) 11 (31,4)
Total 23 (65,7) 12 (34,2) 35 (100)
Rerata umur (tahun ± 2SD) 55,4 ± 6,8 58,1 ± 6,9 56,4 ± 6,8

Stroke Iskemik
Stroke Hemoragik
180
Tekanan Darah Sistolik

170
160
(mmHg )

150
140
130
120
110
0 4 8 12 16 20 0 4 8 12 16 20 0 4 8 12 16 20
Waktu (Jam)

Gambar 4. Perubahan rerata tekanan darah sistolik dalam 72 jam pertama


perawatan.

13
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 9-18

Stroke Iskemik
Stroke Hemoragik

110
Tekanan Darah Diastolik

105
100
95
(mmHg)

90
85
80
75
70
0 4 8 12 16 20 0 4 8 12 16 20 0 4 8 12 16 20
Waktu (Jam)

Gambar 5. Perubahan tekanan darah diastolik dalam 72 jam pertama perawatan.

Stroke Iskemik Stroke hemoragik


72

70

68

66
Denyut Nadi
(x/menit)

64

62

60

58
0 4 8 12 16 20 0 4 8 12 16 20 0 4 8 12 16 20
Waktu (Jam)

Gambar 6. Perubahan denyut nadi dalam 72 jam pertama perawatan.

14
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 9-18

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik

160
150
Kadar Glukosa Darah

140
130
120
(mg/dL)

110
100
90
80
70
0 4 8 12 16 20 0 4 8 12 16 20 0 4 8 12 16 20
Waktu (Jam)

Gambar 7. Perubahan kadar glukosa darah dalam 72 jam pertama perawatan.

Secara umum, kenaikan tekanan 00.00 untuk kedua kelompok subjek.


sistolik pada stroke iskemik dan Denyut nadi pada stroke iskemik lebih
hemoragik mencapai puncaknya pada cepat dibandingkan stroke hemoragik.
pukul 04.00 dan mengalami penurunan Namun demikian, tidak ada perubahan
pada pukul 20.00 (Gambar 4). Untuk yang pola nadi yang bermakna dalam 72
perubahan tekanan diastolik, didapatkan jam perawatan (Gambar 6).
kenaikan tekanan mencapai puncaknya Untuk parameter kadar glukosa
pada pukul 04.00 dan menurun pada darah, didapatkan adanya peningkatan
pukul 08.00 (Gambar 5). Dari kedua rerata kadar glukosa darah pada pukul
grafik tersebut juga terlihat bahwa rerata 20.00 yang kemudian menurun pada
tekanan darah (sistolik dan diastolik) pukul 08.00 baik pada stroke iskemik
kelompok stroke hemoragik lebih tinggi maupun hemoragik. Rerata kadar
dibandingkan stroke iskemik. Penurunan glukosa darah pada kelompok stroke
tekanan darah ini mulai tampak jelas hemoragik lebih tinggi dibandingkan
setelah lebih dari 24 jam perawatan. stroke iskemik dan tampak ada
Stroke hemoragik lebih besar penurunan yang besar setelah 24 jam
penurunannya dibandingkan stroke perawatan baik pada kedua kelompok
iskemik. (Gambar 7).
Peningkatan rerata denyut nadi
mencapai puncaknya pada pukul 16.00
dan mengalami penurunan pada pukul

15
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 9-18

PEMBAHASAN penelitian oleh Wallace, dkk (1981)


Sebaran usia dan rasio jenis kelamin yang mendapatkan 84% kasus stroke
pada penelitian ini mirip dengan yang mengalami peningkatan tekanan darah
disebutkan dalam penelitian tentang dalam 24 jam paska awitan dan tekanan
faktor-faktor risiko pasien stroke di RS darah kembali normal terjadi sekitar 10
RDK tahun 2012-2013 (Cristianto dkk, hari kemudian.11 Secara teoritis,
8
2014). Kelompok stroke iskemik lebih peningkatan tekanan darah terjadi
9,10
banyak daripada stroke hemoragik. sebagai respons autoregulasi untuk
Pada tekanan darah sistolik dan meningkatkan aliran darah ke otak guna
diastolik, kita masih melihat adanya pola menyelamatkan daerah iskemik dan
peningkatan tekanan darah pagi hari akan kembali normal setelah selesai fase
baik pada kasus stroke hemoragik akut. Tepatnya di saat telah terjadi
maupun iskemik. Tampaknya, irama perbaikan fungsi otak.9,11
sirkadian perubahan tekanan darah Peningkatan rerata denyut nadi
masih ada pada stroke akut. Pada mencapai puncaknya pada pukul 16.00
beberapa penelitian yang meneliti peran dan mengalami penurunan pada pukul
tekanan darah terhadap kejadian stroke, 00.00 dalam 72 jam perawatan untuk
pola lonjakan tekanan darah di pagi hari kedua kelompok subjek. Denyut nadi
berperan terhadap tingginya awitan pada stroke iskemik lebih cepat
stroke di pagi hari, terutama stroke dibandingkan stroke hemoragik. Namun
iskemik. Meskipun demikian, hal demikian, tidak didapatkan perubahan
tersebut tidak dapat dijadikan argumen pola nadi jika dibandingkan dengan pola
dalam penelitian kami karena desain irama sirkadian normal (Gambar 3). Hal
penelitian kami bertujuan mengukur ini menarik karena pada stroke dapat
perubahan tekanan darah setelah stroke terjadi tekanan tinggi intrakranial yang
terjadi.4,5,11 menyebabkan perlambatan denyut nadi
Puncak tertinggi tekanan darah atau disrupsi metabolik dan psikis yang
harian mulai menurun setelah 24 jam dapat menyebabkan peningkatan denyut
perawatan. Penurunan yang lebih besar nadi. Hal ini perlu diteliti lebih
terlihat pada kelompok stroke lanjut.4,9,11,12
hemoragik. Pola diurnal dan nokturnal Terjadi peningkatan rerata
irama sirkadian masih terlihat tetapi glukosa darah dengan irama sirkadian
dengan nilai yang lebih tinggi normal pada kedua kelompok dalam 24
dibandingkan nilai pada irama sirkadian jam setelah awitan. Secara teoritis, hal
normal. Hal ini juga ditemukan pada ini dikarenakan sekresi hormon-hormon

16
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 9-18

stres seperti kortisol dan norepinefrin DAFTAR PUSTAKA


yang memicu peningkatan kadar glukosa 1. Smolensky M, Lamberg L.
13 (2000). The body clock guide to
darah. Rerata glukosa darah mulai
better health: How to use your
menurun setelah 24 jam paska awitan. body's natural clock to fight illness
and achieve maximum health. New
Hal ini mungkin berhubungan dengan
York: Henry Holt and Company.
penurunan sekresi hormon-hormon 2011.
4,14-17
stres. 2. Jehn ML, Brotman DJ, Appel
Penelitian ini memiliki LJ. (2008). Racial Differences in
Diurnal Blood Pressure and Heart
keterbatasan, yaitu tidak dilakukan Rate Patterns: Results From the
pengukuran terhadap beberapa variabel Dietary Approaches to Stop
Hypertension (DASH) Trial. Arch
lain yang mempengaruhi irama sirkadian Intern Med, 168(9), 999–1000.
seperti suhu tubuh, kadar melatonin, 3. Suckale J, Solimena M. Pancreas
kadar kortisol plasma, dan faktor-faktor islets in metabolic signaling – focus
on the β-cell. Tersedia dari: Nature
koagulasi. Luas dan lokasi lesi Precedings
berdasarkan pencitraan otak tidak <http://hdl.handle.net/10101/npre.2
7,12,18
008.1724.2> (2008). Diakses 22
dianalisis dalam penelitian ini. Di Desember 2018.
masa mendatang, penelitian ini dapat 4. Schallner N, LeBlanc R, Otterbein
dilanjutkan dengan menganalisis LE, Hanafy KA. (2014). Circadian
Rhythm in Stroke – The Infuence
variabel-variabel yang belum diperiksa of Our Internal Cellular Clock on
dalam penelitian ini dengan masa Cerebrovascular Events. J Clin Exp
Pathol, 4:163.
observasi lebih lama dan memperhatikan
5. Ajayi AO, Ajayi EA, Adekeye KA,
gambaran pencitraan otak yang
Busari OA. (2013). Pattern of
memberikan informasi tentang subtipe circadian rhythm of blood pressure
in acute stroke Pattern of circadian
stroke, luas dan lokasi lesi.4,18
rhythm of blood pressure in acute.
Journal of Medical
Sciences,2(2):15-20.
KESIMPULAN
Pola diurnal dan nokturnal irama 6. Klerman, EB. (2005). Clinical
Aspects of Human Circadian
sirkadian untuk tekanan darah dan kadar Rhythms. Journal of Biological
glukosa darah masih terlihat tetapi nilai Rhythms, 20(4), 375-386.

lonjakannya lebih tinggi daripada pola 7. Jensen MA, Garde AH, Kristiansen
J, Nabe-Nielsen K, Hansen ÅM.
normal. Denyut nadi tidak mengalami (2016). The effect of the number of
perubahan berarti dibandingkan dengan consecutive night shifts on diurnal
rhythms in cortisol, melatonin and
pola normal. Pada umumnya irama heart rate variability (HRV): a
sirkadian dapat kembali normal setelah systematic review of field studies.
International archives of
stroke melewati masa akut. occupational and environmental

17
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 9-18

health, 89(4), 531-545. Circadian rhythm of adrenal


glucocorticoid: its regulation and
8. Christanto R, Mahama CN, clinical implications. Biochimica et
Tumboimbela MJ. (2014). Profil Biophysica Acta (BBA)-Molecular
Faktor-Faktor Risiko Pada Pasien Basis of Disease, 1812(5), 581-591.
Stroke Yang Dirawat Inap Di Irina
F Neurologi RSUP Prof. Dr. R.D. 14. Polonsky KS, Given BD, van
Kandou Manado Periode Juli 2012- Cauter E. (1988). Twenty-four-hour
Juni 2013. Jurnal e-Clinic, 2(3), 1- profiles and pulsatile patterns of
2. insulin secretion in normal and
obese subjects. The Journal of
9. Pokdi Stroke Perdossi. Guideline clinical investigation, 81(2), 442-
Stroke Tahun 2011. Jakarta: 448.
PERDOSSI; 2011.
15. Matz K, Keresztes K, Tatschl C,
10. Petrea RE, Beiser AS, Seshadri S, Nowotny M, Dachenhausen A,
Kelly-Hayes M, Kase CS, Wolf Brainin M, Tuomilehto J. (2006).
PA. (2009). Gender differences in Disorders of glucose metabolism in
stroke incidence and poststroke acute stroke patients: an
disability in the Framingham heart underrecognized problem. Diabetes
study. Stroke, 40(4), 1032-1037. care, 29(4), 792-797.
11. Wallace JD, Levy LL. (1981). 16. Jain S, Namboodri KKN, Kumari
Blood pressure after stroke. JAMA, S, Prabhakar S. (2004). Loss of
246(19), 2177-2180. circadian rhythm of blood pressure
12. Fujiwara S, Shinkai S, Kurokawa following acute stroke. BMC
Y, Watanabe T. (1992). The acute Neurology, 4(1), 1.
effects of experimental short-term 17. William J, Elliott MD. (1998).
evening and night shifts on human Circadian variation in the timing of
circadian rhythm: the oral stroke onset. Stroke, 29(5), 992-
temperature, heart rate, serum 996.
cortisol and urinary catecholamines
levels. International archives of 18. Wong AA, Read SJ. (2008). Early
occupational and environmental changes in physiological variables
health, 63(6), 409-418. after stroke. Annals of Indian
Academy of Neurology, 11(4), 207.
13. Chung S, Son GH, Kim K. (2011).

18

Anda mungkin juga menyukai