RUMUSAN MASALAH
1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya periode ayunan bandul
matematis dan bandul fisis ?
2. Bagaimana cara menentukan percepatan gravitasi dengan metode ayunan
sederhana ?
3. Bagaimana cara menentukan nilai periode ayunan bandul matematis dan
bandul fisis ?
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
periode ayunan bandul matematis dan bandul fisis.
2. Menentukan percepatan gravitasi dengan metode ayunan sederhana.
3. Mahasiswa dapat menentukan nilai periode ayunan bandul matematis dan
bandul fisis.
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Bandul matematis
Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun
secara bebas dan periode yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno
yang mempunyai ayunan. Gerak bandul merupakan gerak harmonic sederhana
yang terdiri dari tali dengan panjang L dan beban bermassa m. Gaya yang bekerja
pada beban adalah beratnya mg dan tegangangan T pada tali. Gerak harmonik
sederhana adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh elalu sama
(tetap). Gerak harmonik sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk
sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu.Gerak
periodic adalah gerak berulang atau berosilasi melalui titik setimbang dalam
interval waktu tetap [1].
A. Bandul matematis
Sebuah benda yang massanya dianggap sebagai sebuah pertikel yang
terletak dipusat massanya,diikat dan digantung dengan tali lentur pada sebuah
titik tetap. Bila benda itu diberi simpangan awal sehingga tali membentuk
sudut yang cukup kecil terhadap arah vertikal dan kemudian benda
dilepaskan,maka benda akan berayun disekitar titik setimbangnya pada
sebuah bidang datar vertikal dengan frekuensi tetap.sistem yang demikian itu
disebut bandul sederhana atau bandul matematis [2].
l
mg sin mg cos
mg
Gambar 9.1: Bandul matematis
Pada bandul matematis, mg sin θ disebut sebagai gaya pemulih.
Berdasarkan hukum newton untuk gerak rotasi,dapat dituliskan;
∑ τ =Iα
d2 θ
-(mg sin θ)l=I
dt2
d2 θ mgl sin θ
+ =0
dt2 I
d2 θ g
+ θ=0 [9.1]
dt2 l
g
Dari persamaan 9.1,diperoleh bahwa ω2 = l , sehingga periode bandul
l ∑ τ=I𝛼
2 pusat massa
batang l d2 θ
-(mg sin θ)× =I 2
2 dt
mg sin d2 θ mgl sin θ
mg cos 2 + =0
dt I
mg
Gambar 9.2. Bandul fisis
1
Karena I adalah momen inersia batang yang diputar diujungnya,dengan I= 3 ml2,
d2 θ 3g
+ 2l θ = 0 [9.3]
dt2
3𝑔
Dari persamaan 9.3,diperoleh bahwa ω2 = ,sehingga periode bandul sederhana
2𝑙
itu adalah:
2l
T=2π√3g [9.4]
DefinisiOperasionalVariabel
Kegiatan 1
1. Variabel manipulasi : simpangan (o/cm)
Simpangan adalah besarnya sudut yang dibentuk oleh bandul matematis dari
titik setimbangnya yang digantung dengan benang, diukur menggunakan busur
derajat dengan satuan derajat (o).
2. Variabel kontrol : panjang tali (cm), massa bandul (gr), jumlah ayunan
a. Panjang tali adalah panjang benang yang digunakan untuk menggantung
bandul matematis pada statif, diukur dari titik menggantung (poros ayunan)
sampai pada pengikat beban menggunakan mistar 1 m dengan satuan cm.
b. Massa bandul adalah massa beban (bandul) yang digantung menggunakan
benang diukur menggunakan neraca ohauss 311 gr dengan satuan gram.
c. Jumlah ayunan adalah banyaknya gerak bolak-balik yang dilakukan bandul
matematis. Pada kegiatan ini ada 10 kali ayunan.
3. Variabel respon : periode ayunan (s)
Periode ayunan adalah banyaknya waktu yang digunakan bandul matematis
dalam melakukan 1 kali gerak bolak-balik, diukur menggunakan stopwatch
dengan satuan sekon.
Kegiatan 2
1. Variabel manipulasi : massa bandul (gr)
Massa bandul adalah massa beban (bandul) yang digantung menggunakan
benang diukur menggunakan neraca ohauss 311 gr dengan satuan gram.
2. Variabel kontrol : panjang tali (cm), simpangan(o/cm), jumlah ayunan
a. Panjang tali adalah panjang benang yang digunakan untuk menggantung
bandul matematis pada statif, diukur dari titik menggantung (poros
ayunan) sampai pada pengikat beban menggunakan mistar 1 m dengan
satuan cm.
b. Simpangan adalah besarnya sudut yang dibentuk oleh bandul matematis
dari titik setimbangnya yang digantung dengan benang, diukur
menggunakan busur derajat dengan satuan derajat (o).
c. Jumlah ayunan adalah banyaknya gerak bolak-balik yang dilakukan
bandul matematis. Pada kegiatan ini ada 10 kali ayunan.
3. Variabel respon : periode ayunan (s)
Periode ayunan adalah banyaknya waktu yang digunakan bandul matematis
dalam melakukan 1 kali gerak bolak-balik, diukur menggunakan stopwatch
dengan satuan sekon.
Kegiatan 3
1. Variabel manipulasi : panjang tali (cm)
Panjang tali adalah panjang benang yang digunakan untuk menggantung
bandul matematis pada statif, diukur dari titik menggantung (poros ayunan)
sampai pada pengikat beban menggunakan mistar 1 m dengan satuan cm.
2. Variabel kontrol : massa bandul (gr), simpangan (o/cm), jumlah ayunan
a. Massa bandul adalah massa beban (bandul) yang digantung menggunakan
benang diukur menggunakan neraca ohauss 311 gr dengan satuan gram.
b. Simpangan adalah besarnya sudut yang dibentuk oleh bandul matematis dari
titik setimbangnya yang digantung dengan benang, diukur menggunakan
busur derajat dengan satuan derajat (o).
c. Jumlah ayunan adalah banyaknya gerak bolak-balik yang dilakukan bandul
matematis. Pada kegiatan ini ada 10 kali ayunan.
3. Variabel respon : periode (s)
Periode ayunan adalah banyaknya waktu yang digunakan bandul matematis
dalam melakukan 1 kali gerak bolak-balik, diukur menggunakan stopwatch
dengan satuan sekon.
Kegiatan 4
1. Variabel manipulasi : sudut simpangan (o)
Sudut simpangan adalah besarnya sudut yang dibentuk oleh bandul fisis dari
titik setimbangnya yang digantung pada statif, diukur menggunakan busur
derajat dengan satuan derajat (o).
2. Variabel kontrol : massa batang (gr), panjang batang (cm), jumlah ayunan
a. Massa batang adalah massa beban (bandul) yang diukur menggunakan
neraca ohauss 311 gr dengan satuan gram.
b. Panjang batang adalah panjang batang (bandul) yang digantung pada statif,
diukur dari titik menggantung (poros ayunan)/pangkal sampai pada ujung
batang menggunakan mistar 1 m dengan satuan cm.
c. Jumlah ayunan adalah banyaknya gerak bolak-balik yang dilakukan
bandul fisis. Pada kegiatan ini ada 10 kali ayunan.
3. Variabel respon : periode ayunan (s)
Periode ayunan adalah banyaknya waktu yang digunakan bandul fisis dalam
melakukan 1 kali gerak bolak-balik, diukur menggunakan stopwatch dengan
satuan sekon.
Prosedur Kerja
Kegiatan 1
Bandul matematis
1. Menimbang massa bandul (beban yang akan digantung pada statif)
2. Menggantungkan bandul dengan seutas tali pada statif
3. Mengukur panjang tali penggantung, mencatat hasilnya pada tabel hasil
pengamatan.
4. Memberikan simpangan bandul sebesar ±5 derajat (atau menyatakan
simpangannya dalam sudut yang kecil (<140)) kemudian melepaskan bandul.
Mengukur waktu yang dibutuhkan bandul untuk berayun sebanyak 10 kali
ayunan.
5. Mengulangi langkah 4 di atas dengan simpangan yang berbeda sebanyak 5
kali, mencatat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan.
6. Dengan cara yang sama lakukan langkah 4) sampai 5) dengan mengubah
massa bandulsebanyak 5 kali (panjang tali dan simpangan dikonstankan).
Mencatat hasil pengamatan pada tabel.
7. Melakukan langkah 4) sampai 5) dengan mengubah panjang tali sebanyak 10
kali (massa bandul dan simpangan dikonstankan). Mencatat hasil pengamatan
pada tabel.
Kegiatan 2
Bandul fisis
1. Menggantungkan batang pada pengait yang terpasang pada statif.
2. Memberikan simpangan pada batang sekitar ± 3 derajat kemudian dilepaskan,
mengukur waktu yang dibutuhkan untuk berayun sebanyak 10 kali ayunan.
Mencatat hasilnya pada tabel hasil pengamatan.
3. Melakukan kegiatan 2 untuk sudut yang lain, mengulangi sampai anda
memperoleh 5 data.
4. Mencatat hasilnya pada tabel hasil pengamatan.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
Hasil Pengamatan
A. Bandul Matematis
Kegiatan 1. Hubungan simpangan dengan periode
Panjang tali = |57,00 ± 0,05| cm
Massa bandul = |20,010 ± 0,005| cm
Jumlah ayunan = 10 kali
Tabel 1. Pengaruh simpangan terhadap periode ayunan
Simpangan (o/cm) Waktu (s)
|5,0 ± 0,5| |13,9 ± 0,1|
|7,0 ± 0,5| |14,2 ± 0,1|
|9,0 ± 0,5| |14,3 ± 0,1|
|11,0 ± 0,5| |14,5 ± 0,1|
|14,0 ± 0,5| |14,3 ± 0,1|
B. Bandul Fisis
Tabel 4. Periode ayunan batang
No. Sudut simpangan (o) Waktu (s)
|13,0 ± 0,1|
1 |5,0 ± 0,5| |13,0 ± 0,1|
|13,1 ± 0,1|
|13,0 ± 0,1|
2 |7,0 ± 0,5| |13,1 ± 0,1|
|12,9 ± 0,1|
|13,0 ± 0,1|
3 |9,0 ± 0,5| |12,7 ± 0,1|
|13,0 ± 0,1|
|13,0 ± 0,1|
4 |11,0 ± 0,5| |12,8 ± 0,1|
|12,9 ± 0,1|
|12,8 ± 0,1|
5 |14,0 ± 0,5| |13,1 ± 0,1|
|13,0 ± 0,1|
ANALISIS DATA
Kegiatan 1. Bandul Matematis
1. Berdasarkan tabel 1, 2 dan 3 diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi
periode ayunan sederahana/matematis. Adapun faktor yang mempengaruhi
periode ayunan sederhana adalah panjang tali, sedangkan simpangan, jumlah
ayunan dan massa bandul tidak mempengaruhi besar periode ayunan
sederhana. Besar simpangan tidak mempengaruhi periode ayunan sederhana
dengan syarat simpangannya (<140). Jumlah ayunan juga tidak mempengaruhi
besar periode ayunan sederhana baik itu 5 kali ayunan maupun 10 kali ayunan
hasilnya tetap sama. Kemudian massa juga tidak mempengaruhi besar periode
ayunan sederhana antara massa 5 gr sama waktu tempuhnya dengan massa 50
gram jadi terbukti massa tidak mempengaruhi periode ayunan sederhana.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi periode ayunan
sederhana adalah panjang tali. Semakin panjang tali maka semakin besar pula
waktu yang digunakan untuk melakukan 10 kali ayunan sehingga periodenya
pun semakin besar pula, begitupun sebaliknya.
l
2. Analisis dimensi persamaan T = 2π√g
l
T = 2π√g
m
s = 2π√m/s²
L1/2
T= 1/2
(LT-2 )
L1/2
T=
(L1/2 T-1 )
1
T=
T-1
T=T
l
Dari analisis dimensi di atas dapat dinyatakan bahwa persamaan T = 2π√g
adalah benar.
3. Periode ayunan pada kegiatan 3
Analisis ketidakpastian periode ayunan berdasarkan teori :
l
T = 2π √g
1 1
T = 2π . l2 . g-2
δT
dT = | δl | dl
δ2π.l1/2 g-1/2
dT = | | dl
δl
dT = n-1 dt
dT n-1
=| | dt
T T
dT n-1
=| | dt
T tn-1
∆T ∆𝑡
=|𝑡|
T
∆t
𝛥T = | t | T
22 0,5 m
T1= 2x 7
√9,8 m/s²
T1 = 6,286 x 0,225 s
T1 = 1,414 s
∆l
∆T = | 2l | T
0,0005
∆T = |2 x 0,5| 1,414
∆T = 0,0005 x 1,414
∆T = 0,000707 s
∆T
KR = x 100 %
T
0,000707
= x 100 %
1,414
= 0,0005 x 100 %
= 0,05 % (4AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,05 %
= 99,95 %
PR = | T ± ∆T | s
= | 14,14 ± 0,007 | x 10-1 s
2) Berdasarkan praktikum
t = 14,3 s
n = 10 kali
t 14,3
T=n= = 1,43 s
10
∆t
∆T = | | T
t
0,1
= |14,3| 1,43
= 0,007 x 1,43
= 0,01 s
∆T
KR = x 100 %
T
0,01
= 1,43 x 100 %
= 0,7 % (4AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,7 %
= 99,3 %
PR = | T ± ∆T | s
= | 1,430 ± 0,010 | s
b. Periode ayunan untuk panjang tali 2
Panjang tali = 45,30 cm = 0,453 m
g = 9,8 m/s2
1) Berdasarkan teori
l
T2 = 2π√ g2
22 0,453 m
T2 = 2x 7
√9,8 m/s²
T2 = 6,286 x 0,214 s
T2 = 1,345 s
∆l
∆T = | 2l | T
0,0005
∆T = |2 x 0,453| 1,345
∆T = 0,000552 x 1,345
∆T = 0,000742 s
∆T
KR = x 100 %
T
0,000742
= x 100 %
1,345
= 0,000552 x 100 %
= 0,0552 % (4AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,0552 %
= 99,9448 %
PR = | T ± ∆T | s
= | 13,45 ± 0,007 | x 10-1 s
2) Berdasarkan praktikum
t = 13,5 s
n = 10 kali
t 13,5
T=n= = 1,35 s
10
∆t
∆T = | t | T
0,1
= |13,5| 1,35
= 0,0074 x 1,35
= 0,01 s
∆T
KR = x 100 %
T
0,01
= 1,35 x 100 %
= 0,74 % (4AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,74 %
= 99,26 %
PR = | T ± ∆T | s
= | 1,350 ± 0,010 | s
c. Periode ayunan untuk panjang tali 3
Panjang tali = 38,10 cm = 0,381 m
g = 9,8 m/s2
1) Berdasarkan teori
l
T3 = 2π√g
22 0,381 m
T3 = 2x
7
√9,8 m/s²
T3 = 6,286 x 0,2 s
T3 = 1,26 s
∆l
∆T = | 2l | T
0,0005
∆T = |2 x 0,381| 1,26
∆T = 0,00066 x 1,26
∆T = 0,00083 s
∆T
KR = x 100 %
T
0,00083
= x 100 %
1,26
= 0,00066 x 100 %
= 0,066 % (4AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,066 %
= 99,934 %
PR = | T ± ∆T | s
= | 12,60 ± 0,008 | x 10-1 s
2) Berdasarkan praktikum
t = 12,5 s
n = 10 kali
t 12,5
T=n= = 1,25 s
10
∆t
∆T = | t | T
0,1
= |12,5| 1,25
= 0,008 x 1,25 s
= 0,01 s
∆T
KR = x 100 %
T
0,01
= 1,25 x 100 %
= 0,8 % (4AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,8 %
= 99,2 %
PR = | T ± ∆T | s
= | 1,250 ± 0,010 | s
d. Periode ayunan untuk panjang tali 4
Panjang tali = 31,10 cm = 0,311 m
g = 9,8 m/s2
1) Berdasarkan teori
l
T4 = 2π√g
22 0,311 m
T4= 2x 7
√9,8 m/s²
T4 = 6,286 x 0,18 s
T4 = 1,132 s
∆l
∆T = | 2l | T
0,0005
∆T = |2 x 0,311| 1,132
∆T = 0,000803 x 1,132
∆T = 0,00091 s
∆T
KR = x 100 %
T
0,00091
= x 100 %
1,132
= 0,000803 x 100 %
= 0,08 % (4AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,08 %
= 99,92 %
PR = | T ± ∆T | s
= | 11,32 ± 0,009 | x 10-1 s
2) Berdasarkan praktikum
t = 11,2 s
n = 10 kali
t 11,2
T=n= = 1,12 s
10
∆t
∆T = | t | T
0,1
= |11,2| 1,12
= 0,007 x 1,12
= 0,01 s
∆T
KR = x 100 %
T
0,01
= 1,12 x 100 %
= 0,9 % (4AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,9 %
= 99,1 %
PR = | T ± ∆T | s
= | 1,120 ± 0,010 | s
e. Periode ayunan untuk panjang tali 5
Panjang tali = 24,2 cm = 0,242 m
g = 9,8 m/s2
1) Berdasarkan teori
l
T5 = 2π√g
22 0,242 m
T5= 2x
7
√9,8 m/s²
T5 = 6,286 x 0,16 s
T5 = 1,01 s
∆l
∆T = | 2l | T
0,0005
∆T = |2 x 0,311| 1,01
∆T = 0,0016 x 1,01
∆T = 0,0016 s
∆T
KR = x 100 %
T
0,0016
= x 100 %
1,01
= 0,0016 x 100 %
= 0,16 % (4AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,16 %
= 99,84 %
PR = | T ± ∆T | s
= | 10,10 ± 0,016 | x 10-1 s
2) Berdasarkan praktikum
t = 10 s
n = 10 kali
t 10
T = n = 10 = 1 s
∆t
∆T = | t | T
0,1
= | 10 | 1
= 0,01 x 1
= 0,01 s
∆T
KR = T
x 100 %
0,01
= x 100 %
1
= 1 % (3AB)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 1 %
= 99 %
PR = | T ± ∆T | s
= | 1,00 ± 0,01 | s
y = 0,2476x - 0,0032
R² = 0,9986
0,6
0,5
0,4
panjang tali (l)
0,3
0,2
0,1
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
T2
Grafik 1. Hubungan antara T2 dengan l
Besar percepatan gravitasi dari plot grafik
l
T= 2π√g
l
T2 = 4π² g
l
g= 4π²
T²
l
k= 4π² T²
∆y l
m = ∆x = T²
k = m 4π²
y = mx + c
y = 0,247x - 0,003
maka m = 0,247
22 1936
g = 0,247 × 4 ( ) ² N/m = 0,255 × N/m = 9,8 m/s2
7 49
PF = | g ± ∆g | satuan
PF = | 9,800 ± 0,020 | m/s2
Mencari ∆g melalui rumus
l
T= 2π√g
l
T2 = 4π² g
g = 4π2 l.T-2
∂g ∂g
dg = | ∂l | dl+ |∂T| dT
dg T-2 dl 2lT-3 dT
=| |+| |
g g g
dg T-2 dl 2lT-3 dT
=| |+| |
g lT -2
lT-2
∆g ∆l
= | l | + |2T-1 ∆T|
g
∆l 2∆T
∆g = [| l | + | |] g
T
0,0005 2 x 0,0001
∆g = [| |+| |] 9,8
0,75 0,18
= 0,0054 x 100%
= 0,2% (4AB)
PF = | g ± ∆g | satuan
= | 9,800 ± 0,020 | m/s2
Kegiatan 2. Bandul Fisis
1. Periode ayunan batang berdasarkan tabel 4
a. Simpangan 50
t1 +t2 +t3 13,0+13,0+13,1
t̅ = = =13,03 s
3 3
= 0,0054 x 100%
= 0,54% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,54%
= 99,46 %
PF = | t ± ∆t | s
= | 13,03 ± 0,070 | s
1) Berdasarkan praktikum
t 13,03
T=n= = 1,303 s
10
∆t
∆T = | t | T
0,07
= |13,03| 1,303
= 0,007 s
∆T
KR = x 100%
T
0,007
= 1,303 x 100%
= 0,0054 x 100%
= 0,54% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,54%
= 99,46 %
PF = | T ± ∆T | s
= | 1,303 ± 0,007 | s
2) Berdasarkan teori
2l
T = 2π √3g
1 1
T = 2π . 2l2 . 3g-2
δT
dT = | δl | dl
δl1/2
dT = | | dl
δl
dT =|l-1/2 dl|
1
-
dT l 2 dl
=| 1 |
T l2
∆l
∆T = | 2l | T
22 2 x 0,644
=2x 7
√ 3 x 9,8
1,288
= 6,286√ 29,4
= 6,286√0,044
= 6,286 x 0,21
= 1,32 s
∆l
∆T = | 2l | T
0,0005
∆T = |2x0,644| 1,32
∆T = 0,0004 s
∆T
KR = x 100%
T
0,0004
= x 100%
1,32
= 0,0003 x 100%
= 0,03% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,03%
= 99,97 %
PF = | T ± ∆T | s
= | 13,20 ± 0,004 |x10-1 s
b. Simpangan 70
t1 +t2 +t3 13,0+13,1+12,9
t̅ = = = 13 s
3 3
δ1 = |13,0 – 13| = 0
δ1 = |13,1 – 13| = 0,1
δ1 = |12,9 – 13| = 0,1
𝛿𝑚𝑎𝑥 = ∆t = 0,1 s
∆t
KR = x 100%
t
0,1
= x 100%
13
= 0,0077 x 100%
= 0,77% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,77%
= 99,23 %
PF = | t ± ∆t | s
= | 13,00 ± 0,100 | s
1) Berdasarkan praktikum
t 13
T = n = 10 = 1,3 s
∆t
∆T = | t | T
0,1
= | 13 | 1,3
= 0,01 s
∆T
KR = x 100%
T
0,01
= x 100%
1,3
= 0,0077 x 100%
= 0,77% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,77%
= 99,23 %
PF = | T ± ∆T | s
= | 1,300 ± 0,010 | s
2) Berdasarkan teori
Panjang batang = 64,40 cm = 0,644 m
2l
T = 2π√3g
22 2 x 0,644
=2x 7
√ 3 x 9,8
1,288
= 6,286√ 29,4
= 6,286√0,044
= 6,286 x 0,21
= 1,32 s
∆l
∆T = | 2l | T
0,0005
∆T = |2x0,644| 1,32
∆T = 0,0004 s
∆T
KR = x 100%
T
0,0004
= x 100%
1,32
= 0,0003 x 100%
= 0,03% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,03%
= 99,97 %
PF = | T ± ∆T | s
= | 13,20 ± 0,004 |x10-1 s
c. Simpangan 90
t1 +t2 +t3 13,0+12,7+13,0
t̅ = = =12,9 s
3 3
= 0,016 x 100%
= 1,6% (3AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 1,6%
= 98,4 %
PF = | t ± ∆t | s
= | 12,9 ± 0,20 | s
1) Berdasarkan praktikum
t 12,9
T=n= = 1,29 s
10
∆t
∆T = | t | T
0,2
= |12,9| 1,29
= 0,02 s
∆T
KR = x 100%
T
0,02
= 1,29 x 100%
= 0,016 x 100%
= 1,6% (3AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 2,3%
= 97,7 %
PF = | T ± ∆T | s
= | 1,29 ± 0,02 | s
2) Berdasarkan teori
Panjang batang = 64,40 cm = 0,644 m
2l
T = 2π√3g
22 2 x 0,644
=2x 7
√ 3 x 9,8
1,288
= 6,286√ 29,4
= 6,286√0,044
= 6,286 x 0,21
= 1,32 s
∆l
∆T = | 2l | T
0,0005
∆T = |2x0,644| 1,32
∆T = 0,0004 s
∆T
KR = x 100%
T
0,0004
= x 100%
1,32
= 0,0003 x 100%
= 0,03% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,03%
= 99,97 %
PF = | T ± ∆T | s
= | 13,20 ± 0,004 |x10-1 s
d. Simpangan 110
t1 +t2 +t3 13,0+12,8+12,9
t̅ = = =12,9 s
3 3
= 0,0078 x 100%
= 0,78% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,78%
= 99,22 %
PF = | t ± ∆t | s
= | 12,90 ± 0,100 | s
1) Berdasarkan praktikum
t 12,9
T=n= = 1,29 s
10
∆t
∆T = | t | T
0,1
= |12,9| 1,29
= 0,01 s
∆T
KR = x 100%
T
0,01
= 1,29 x 100%
= 0,0078 x 100%
= 0,78% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,78%
= 99,22 %
PF = | T ± ∆T | s
= | 1,290 ± 0,010 | s
2) Berdasarkan teori
Panjang batang = 64,40 cm = 0,644 m
2l
T = 2π√3g
22 2 x 0,644
=2x 7
√ 3 x 9,8
1,288
= 6,286√ 29,4
= 6,286√0,044
= 6,286 x 0,21
= 1,32 s
∆l
∆T = | 2l | T
0,0005
∆T = |2x0,644| 1,32
∆T = 0,0004 s
∆T
KR = x 100%
T
0,0004
= x 100%
1,32
= 0,0003 x 100%
= 0,03% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,03%
= 99,97 %
PF = | T ± ∆T | s
= | 13,20 ± 0,004 |x10-1 s
e. Simpangan 140
t1 +t2 +t3 12,8+13,1+13,0
t̅ = = = 12,96 s
3 3
δ1 = |12,8 – 12,96| = 0,16
δ1 = |13,1 – 12,96| = 0,14
δ1 = |13,0 – 12,96| = 0,04
δmax = ∆t = 0,16
∆t
KR = x 100%
t
0,16
= 12,96 x 100%
= 0,012 x 100%
= 1,2% (3AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 1,2%
= 98,8 %
PF = | t ± ∆t | s
= | 12,9 ± 0,16 | s
1) Berdasarkan praktikum
t 12,96
T=n= = 1,296 s
10
∆t
∆T = | t | T
0,16
= |12,96| 1,296
= 0,016 s
∆T
KR = x 100%
T
0,016
= 1,296 x 100%
= 0,012 x 100%
= 1,2% (3AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 1,2%
= 98,8 %
PF = | T ± ∆T | s
= | 1,29 ± 0,016 | s
2) Berdasarkan teori
Panjang batang = 64,40 cm = 0,644 m
2l
T = 2π√3g
22 2 x 0,644
=2x 7
√ 3 x 9,8
1,288
= 6,286√ 29,4
= 6,286√0,044
= 6,286 x 0,21
= 1,32 s
∆l
∆T = | 2l | T
0,0005
∆T = |2x0,644| 1,32
∆T = 0,0004 s
∆T
KR = x 100%
T
0,0004
= x 100%
1,32
= 0,0003 x 100%
= 0,03% (4AB)
DK = 100% - KR
= 100% - 0,03%
= 99,97 %
PF = | T ± ∆T | s
= | 13,20 ± 0,004 |x10-1 s
2. Nilai percepatan gravitasi (g) untuk setiap nilai T.
2l
T = 2π√3g
2l
T2 = 4π² 3 g
2l
g = 4π² 3 T²
ketidakpastiannya
∂g ∂g
dg= | ∂l | dl + |∂T| dT
∆g T-l 2lT-3
= ∆l + ∆T
g -2
lT lT-2
∆l 2 ∆T
∆g = | + |g
l T
a. Periode 1
2l
g = 4π² 3 T²
22 2 × 0,644
g = 4 ( 7 )2 3 × 1,303²
=7,478 % (2AB)
PF = |10 ± 0,7| m/s2
b. Periode 2
2l
g = 4π² 3 T²
22 2 × 0,644
g = 4 ( 7 )2 3 × 1,3²
g = 10,03 m/s2
∆l 2 ∆T
𝛥g = | + |g
l T
0,0005 2 × 0,010
𝛥g = | + | 10,03 m/s2
0,644 1,3
=1,58 % (3AB)
PF = |10,0 ± 0,16| m/s2
c. Periode 3
2l
g = 4π² 3 T²
22 2 × 0,644
g = 4 ( 7 )2 3 × 1,29²
g =10,2 m/s2
∆l 2 ∆T
𝛥g = | + |g
l T
0,0005 2 × 0,02
𝛥g = | + | 10,2 m/s2
0,644 1,29
= 3,13 % (2AB)
PF = |10,2 ± 0,32| m/s2
d. Periode 4
2l
g = 4π² 3 T²
22 2 × 0,644
g = 4 ( 7 )2 3 × 1,29²
g = 10,2 m/s2
∆l 2 ∆T
𝛥g = | + |g
l T
0,0005 2 × 0,010
𝛥g = | + | 10,2 m/s2
0,644 1,29
= 1,67 % (3AB)
PF = |10,2 ± 0,17| m/s2
e. Periode 5
2l
g = 4π² 3 T²
22 2 × 0,644
g = 4 ( 7 )2 3 × 1,296²
g = 10,09 m/s2
∆l 2 ∆T
𝛥g = | + |g
l T
0,0005 2 × 0,016
𝛥g = | + | 10,09 m/s2
0,644 1,296
=2,6 % (3AB)
PF = |10,1 ± 0,26| m/s2
PEMBAHASAN
Praktikum ini terdiri atas 2 kegiatan. Kegiatan pertama adalah bandul
matematis dan kegiatan kedua adalah bandul fisis. Bandul matematis terdiri atas
tiga kegiatan kegiatan. Kegiatan pertama adalah mencari hubungan/pengaruh
simpangan terhadap periode ayunan sederhana. Kegiatan kedua adalah mencari
hubungan/pengaruh massa bandul terhadap periode ayunan dan kegiatan ketiga
adalah mencari hubungan/pengaruh panjang tali terhadap periode ayunan. Bandul
fisis hanya terdiri atas satu kegiatan, yakni mencari periode batang dengan
memanipulasi sudut simpangannya.
Pada bandul matematis, untuk kegiatan pertama jika dilihat tabel hasil
pengamatan diperoleh data dimana waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 10
kali ayunan dengan simpangan yang berbeda hampir sama, memiliki perbedaan
sekitar 0,1 sekon. Dan berdasarkan teori mengatakan bahwa simpangan tidak
mempengaruhi besar periode ayunan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
praktikum ini sedikit berbeda dengan teori akan tetapi perbedaannya cukup tipis.
Mungkin disebabkan adanya kesalahan dalam pengambilan data oleh praktikan
dan pada saat bandul berayun juga bergerak berotasi jadi mungkin disebabkan
oleh hal tersebut.
Kemudian pada kegiatan kedua jika dilihat tabel hasil pengamatan diperoleh
data dimana waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 10 kali ayunan dengan
massa yang berbeda sama, hanya ada 2 data memiliki perbedaan sekitar 0,1 sekon.
Dan berdasarkan teori mengatakan bahwa massa bandul tidak mempengaruhi
besar periode ayunan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa praktikum ini sedikit
berbeda dengan teori akan tetapi perbedaannya cukup tipis hanya dua data yang
berbeda. Mungkin disebabkan adanya kesalahan dalam pengambilan data oleh
praktikan dan pada saat bandul berayun juga bergerak berotasi jadi mungkin
disebabkan oleh hal tersebut.
Pada kegiatan ketiga jika dilihat tabel hasil pengamatan diperoleh data
dimana waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 10 kali ayunan dengan panjang
tali yang berbeda memiliki waktu tempuh (periode) yang berbeda. Dan
berdasarkan teori mengatakan bahwa panjang tali mempengaruhi besar periode
ayunan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa praktikum ini berhasil. Dimana
diperoleh hasil untuk panjang tali 50 cm besar periodenya 1,43 s, panjang tali
45,30 cm besar periodenya 1,35 s, panjang tali 38,10 cm besar periodenya 1,25 s,
panjang tali 31,10 cm besar periodenya 1,12 s, dan panjang tali 24,2 cm besar
periodenya 1 s. Jika dibandingkan antara hasil perhitungan periode menggunakan
t l
rumus T= dengan rumus T=2π√g hasilnya sama jika hanya diambil 2 AB
n
dilakukan analisis dimensi dan terbukti bahwa persamaan tersebut memang benar.
Dari hasil keseluruhan dapat dikatakan bahwa praktikum ini berhasil adapun
kesalahan yang terjadi mungkin disebabkan oleh praktikan itu sendiri dalam
pengambilan data.
bandul matematis dapat pula ditentukan dari hasil analisis grafik hubungan l
dengan T2.
3. Nilai periode ayunan bandul matematis dapat diperoleh melalui rumus secara
l t
teori yakni T=2π√g dapat pula melalui rumus T= . Untuk periode ayunan
n
2l
bandul fisis diperoleh melalui rumus secara teori yakni T=2π√3g dapat pula
t
melalui rumus T= n.
DAFTAR RUJUKAN
[1]Halliday, Resnick, Walker. 2010. Fisika Dasar Jilid 1. Ciracas: Erlangga
[2]Herman, asisten LFD. 2014. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1. Makassar:
Unit Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA UNM
[3]Serway, Jewett. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jagakarsa, Jakarta :
Salemba Teknika
[4]Young, Hugh D dan Roger A. Freedman. 2002. Fisika Universitas Edisi
Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Erlangga