PENETAPAN ISU
1. IDENTIFIKASI ISU
Isu adalah sebuah masalah yang muncul akibat dari kesenjangan antara realita
(kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para stakeholder). Rancangan aktualisasi ini
dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada instansi kerja penulis di ruang ICU
RSUD Selong. Isu-isu yang ditemukan oleh penulis antara lain sebagai berikut :
1. Kurangnya kepatuhan keluarga pasien tentang pembatasan jam kunjung penunggu pasien di
ruang ICU.
2. Kurangnya KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada keluarga pasien tentang
enam langkah cuci tangan pada saat akan masuk ruang ICU
3. Rendahnya pemakaian alat pelindung diri oleh perawat saat akan mlakukan tindakan
asptik di ruang ICU
4. Kurangnya penerapan orientasi ruangan pada pasien baru di ruang ICU
5. Kurangnya KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada pasien dan keluarga pasien
tentang pnanganan kecemasan pada pasien palliative care di ruang ICU
2. PENETAPAN ISU
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan
menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan –
kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan alat bantu APKL (Aktual,
Problematik, Kelayakan, Kekhalayakan) dan USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL (Aktual, Problematik, Kelayakan,
Kekhalayakan)
Analisis APKL membantu menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan
memperhatikan tingkat actual, problematic, kekhayalakan, dan kelayakan dari isu –
isu yang ditemukan di lingkungan RSUD DR SOEDJONO SELONG
Aktual artinya benar- benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki masalah yang kompleks
sehingga perlu segera dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu menyangkut
hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Untuk menentukan isu
mana yang akan diangkat dari isu-isu yang muncul tersebut, maka digunakan alat
penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak).
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang antara 1
sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3
berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar . Isu dengan total
skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan
dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan.
Keterangan:
A: Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak
Berdasarkan analisis isu dengan menggunakan matriks APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Layak) diatas, didapatkan skor tertinggi untuk masalah :
Kurangnya KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada keluarga pasien
tentang 6 langkah cuci tangan pada saat akan masuk ruang ICU
Dampak Isu
Keadaan ini akan mengakibatkan dampak bagi intern rumah sakit dan ekstern rumah
sakit, karena jika keluarga psien tidak melakukan hand hygine akan menybarkan infeksi ke
pasien yang di rawat di rumah sakit yang akan berpotensi mengancam nyawa pasien di fasilitas
pelayanan kesehatan itu sendiri dan juga akan meningkatkan inveksi nosokomial sehingga akan
mengurangi mutu pelayanan di rumah sakit.