Anda di halaman 1dari 28

MODUL

MENANGANI LINEN DAN PAKAIAN


TAMU
PENDAHULUAN

A. DISKRIPSI

Dalam rangka meningkatkan standar kompetensi siswa dalam unit kompetensi Menangani Linen Dan
Pakaian Tamu yang dibutuhkan suatu lingkungan pekerjaan dalam perusahaan akomodasi komersial,
maka perlu disusun bahan ajar sebagai acuan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Nasional
Indonesia.

Bahan ajar Laundry dan Dry Cleaning ini terbagi dalam empat unit yang tentunya mempunyai pokok
bahasan yang berbeda tetapi saling berkaitan satu sama lain. Unit satu menguraikan struktur
organisasi laundry, unit dua tetang bahan pencuci di laundry, unit tiga membahas tentang
penanganan cucian tamu dan unit empat house laundry. Sedangkan yang akan dibahas dalam bahan
ajar ini adalah unit penanganan cucian tamu ( guest laundry ).

Untuk memperoleh tenaga kerja unit laundry yang berkualitas, maka sektor pendidikan yang
outputnya sangat diharapkan menjadi tenaga kerja, dengan demikian perlu mempersiapkan
program pendidikannya mengacu pada tuntutan kebutuhan dunia kerja yang ada.

Atas dasar tersebut , maka pengembangan pendidikan kejuruan diarahkan kepada pelatihan
berbasis kompetensi ( Competency Based Training ).

C. PRASYARAT

Modul ini diperuntukan bagi siswa SMK, SM Terpadu, atau bagi siapa saja yang ingin memperoleh
keterampilan pada bidang keahlian perhotelan.

Sebelum mempelajari modul ini peserta didik di harapkan sudah memiliki kompetensi antara lain :

1. Bekerja dengan kolega dan pelanggan.

2. Bekerja dalam lingkungan social yang beragam

3. Mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja.


4. Mengembangkan dan memperbaharui pengetahuan tentang industri perhotelan.

5. Membersihkan lokasi atau area dan peralatan.

6. Menyiapkan kamar tamu.

7. Menyediakan pelayanan housekeeping.

D. GLOSARIUM

Bon go : Untuk noda makanan dan minuman.

Qwik go : Untuk noda minuman / soft drink ( alcoholic drink ).

Yellow go : Untuk noda kelunturan pada baju putih warna apa saja.

Rust go : Untuk noda karat.

Phyratex : Untuk noda yang berasal dari minyak seperti ( lipstick, cat minyak, oli,

minuman dan makanan ) multipurpose.

Tar go : Untuk noda tar / aspal sama seperti di atas khusus pada warna gelap.

Ex go : Untuk noda yang berasal dari bahan kimia yang mengandung nitrat atau yang

tidak jelas asal usulnya.

Write go : Untuk noda tinta / bolpoint.

Ink go : Untuk noda tinta.

Rite go : Untuk daki pada leher.

Blood go : Untuk noda darah.

Rust away : Untuk noda karat yang tidak begitu kuat.

Eraticater : Untuk noda karat yang sangat kuat.

Adapun cirri-ciri dari spotting chemical tersebut adalah :

Bon go : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Qwik go : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Yellow go : Warna hitam pekat dan tidak berbau.

Rust go : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Phyratex : Warna kuning dan berbau menyengat.

Tar go : Warna kuning, keras dan bau tidak menyengat.


Ex go : Warna putih ( bening ).

Write go : Warna putih ( bening ).

Ink go : Warna hitam dan tidak berbau.

Rite go : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Blood go : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Rust away : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Erasticater : Tidak berwarna dan tidak berbau.

E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Sebelum anda mempelajari modul ini bacalah dengan seksama dan perhatikan petunjuk-petunjuk
dibawah ini :

A. Petunjuk Peserta Didik

Bacalah modul ini sebelum memulai proses pembelajaran. Bagian ini merupakan keterampilan dan
pengetahuan yang anda perlukan untuk dapat sukses untuk dapat mempelajari unit kompetensi ini.

Jika anda mengalami kesulitan dalam mempelajari modul ini, silahkan bertanya kepada guru
pembimbing atau tutor.

Jika anda tidak praktek kerja di lapangan , anda boleh menggunakan modul ini sebagai petunjuk
untuk belajar dan isi dari materi ini dapat di simulasikan di tempat anda belajar.

Setelah anda mengerjakan latihan atau test silahkan anda cocokan jawaban anda dengan kunci
jawaban. Sebaiknya anda tidak mencoba kunci jawaban sebelum anda menyelesaikan latihan atau
tes tersebut.

Pembimbing anda akan menerangkan tentang hal yang penting yang anda perlukan saat anda
melakukan pekerjaan

Lakukan lebih banyak lagi pekerjaan atau latihan dan bertanya kepada pembimbing atau guru.

Silahkan anda menilai sendiri pekerjaan anda, apabila anda sudah kompeten dengan prosedur
pelaksanaan praktek pembersihan public area silahkan anda melanjutkan pada materi berikutnya,
apabila belum silahkan mengulang kembali pada unit sebelumya.

Apabila anda sudah selesai tunjukanlah kepada pembimbing atau guru anda.

B. Petunjuk Guru
Alokasikan waktu yang disediakan.

Bacalah modul ini dengan seksama. Bagian ini merupakan keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan oleh peserta didik dalam mencapai kompetensi ini.

Ceklah keterserapan mandiri dari modul ini.

Bimbinglah peserta didik anda agar tidak mendapat kesulitan dalam mempelajari unit ini.

Siapkan bahan-bahan untuk evaluasi kemudian berilah kemajuan belajar peserta didik secara
berkesinambungan atau kontinuitas sehingga tujuan akhir dapat di capai dengan baik.

Jika peserta didik anda tidak praktek kerja lapangan, siswa anda perlu bimbingan yang lebih
intensive untuk dapat menguasai unit kompetensi ini, sehingga peserta didik dapat mempraktekkan
di sekolah masing-masing.

Bimbinglah siswa anda untuk melengkapi keperluan dalam menyiapkan pekerjaan ini.

Berikan lebih banyak lagi latihan atau pekerjaan pada siswa anda .

Berikan penilaian kemajuan belajar, sehingga tujuan akhir dapat dicapai dengan baik.

F. Tujuan AKHIR

!. Tujuan akhir

Dengan mempelajari bahan dan alat pendukung dapat mempelajari pelaksanaan linen attendant
sehingga dapat mempersiapakan linen room section sesuai dengan standart perusahaan.

2. Tujuan antara

Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu :

Terampil dalam memilih formulir di linen room dengan tepat

Terampil dalam mengisi formulir dengan benar.

Terampil dalam linen inventory yang benar.

Mematuhi tata tertib yang ada di linen room sesuai dengan SOP.

Terampil dalam melaksanakan tugas sebagai linen attendant sesuai dengan SOP.

G. KOMPETENSI YANG HARUS DICAPAI

ELEMEN KRITERIAKINERJA

01 Memproses dan mencuci 1.1 Barang cucian dipilih dengan benar sesuai
barang-barang dengan proses pencucian yang dibutuhkan
dan pentingnya barang cucian tersebut.
1.2 Metode pencucian dipilih secara benar
sesuai dengan kode label pakaian dan
berdasarkan pada:

 jenis serat dan kain

 kecepatan pengeringan

 banyaknya noda

1.3 Barang cucian diperiksa kadar noda dan


proses yang tepat diterapkan.

1.4 Bahan pembersih dan zat kimia digunakan


dengan benar sesuai dengan instruksi
pabrik.

1.5 Perlengkapan/peralatan cuci dioperasikan


sesuai dengan instruksi pabrik.

1.6 Memeriksa barang cucian setelah proses


pencucian untuk memastikan kualitas
kebersihan dan melaporkan kerusakan
sesuai dengan prosedur perusahaan.

1.7 Proses menyetrika dan melipat serta proses


akhir dilaksanakan dengan benar.

02 Mengemas dan 2.1.Cucian tamu dikemas dan disajikan sesuai


menyimpan barang cucian dengan standard perusahaan.

2.2Prosedur pencatatan dan penagiha diikuti


secara benar.

2.3 Barang cucian dilipat secara benar.

2.4Barang cucian yang telah selesai


dikembalikan atau disimpan dalam jangka
waktu yang dibutuhkan.

DAFTAR CHECK KEMAMPUAN


Setelah anda mempelajari modul ini, sudahkah anda memahami :

NO Pertanyaan Ya Tidak

1. Cara menangani linen dengan baik

2. Jenis-jenis linen

3. Jenis-jenis chemical

4. Cara melaksanakan pemeriksaan kelengkapan bahan dan alat


yang di gunakan

Jenis-jenis alat pelindung untuk keselamatan kerja


5.
Cara menangani kerusakan pada linen
6.
Cara memilih chemical yang akan di gunakan
7.
Cara penggunaan bahan dan alat pembersih
8.
Prosedur penanganan linen dengan benar
9.
Cara mengidentifikasi kerusakan pada linen.
10.
Cara mengirim linen kotor atau bersih pada linen room
11.

Keterangan

Jika daftar cek kemampuan anda jawabannya Ya semua, maka anda dapat melanjutkannya pada
modul berikutnya.

Jika daftar cek kemampuan anda salah satu jawabannya Tidak, maka konsultasikan dengan guru
anda, untuk mendapatkan pemahaman tambahan.

Setelah mendapat persetujuan tutor anda di perbolehkan untuk melanjutkan ke modul berikutnya
atau kompetensi yang lain.
MEMPROSES DAN MENCUCI BARANG-BARANG

1. Tujuan Pemelajaran 1

Setelah selesai mempelajari materi pada pemelajaran ini di harapkan siswa mampu :

1. Mengidentifikasi jenis bahan dan alat pencuci

2. Memahami isu Kesehatan, kebersihan dan keselamatan yang berkaitan dengan operasional
pencucian

3. Mengidentifikasi jenis-jenis barang cucian linen dan pakaian tamu

4. Menemu-kenali masalah pencucian yang biasa ditemukan, misalnya noda

a. melipat (folding)

b. menambal (mending)

c. mengantarkan (delivery)

5. Mengoperasikan peralatan pencucian secara aman sesuai dengan SOP.

6. Melakukan proses pencucian pakaian tamu, linen dan uniform sesuai dengan SOP

2. Uraian Materi

Pengenalan bahan pencuci dan chemical

Bahan pencuci yang digunakan di laundry :

Untuk Laundry :

a. Alkali Fungsinya :

Untuk membantu sepenuhnya aktifitas dari soup.

b. Soap Fungsinya :

Untuk melicinkan, melembutkan dan melunakan permukaan pakaian.

c. Bleach Fungsinya :

Untuk membunuh kuman.

Ada 2 jenis bleach yang dikenal :


· Dry bleach yang digunakan untuk laundry.

· Tropical bleach yang digunakan untuk kolam renang

d. Sour Fungsinya :

Untuk menetrasilir sisa sisa alkali, soup dan bleach.

Bahan pencuci lainnya :

e. Softener Fungsinya :

Untuk melembutkan dan mengharumkan pakaian.

f. Starch Fungsinya :

Untuk memberi lapisan / laminating pada permukaan pakaian dan untuk mengakukan pakaian.

Bentuk – bentuk detergen yang dikenal ada 4 macam bentuk yaitu :

1. Bbentuk bubuk / powder.

2. Bentuk kristal / butiran.

3. Bentuk liquid / cairan.

4. Bentuk pasta / mie (flake)

Untuk mrngenal lebih dalam kita harus mengetahui juga mengenai ciri -ciri dari bahan pencuci
beserta tingkat kesadahannya :

1. Alkali : Tidak berbau/odorless, terasa panas bila dipegang tangan dan gatal

pada tangan.

2. Soap : Bau wangi.

3. Bleach : Bau menyengat (tidak boleh dicium)

4. Sour : Tidak berbau/odorless,terasa dingin bila dipegang.

5. Softener : Berbau wangi (liquid).

6. Starch : Tidak berbau (liquid dan powder)

Untuk tingkat kesadahannya adalah :

1. Alkali : ph 10, 11, 12

2. Soap : ph 8, 9, 10

3. Bleach : ph 12, 13, 14


4. Sour : ph 4, 5, 6

Pada Dry Cleaning digunakan main detergent / medianya adalah : Solvent

Jenis-jenis Solvent yang terdapat pada dry cleaning :

1. Stodart Solvent , penemunya disebut William Stodart

Memiliki cirri-ciri : berbau menyengat dan mudah terbakar.

2. Petrolium Solvent memiliki cirri –ciri :

Baunya menyengat dan mudah terbakar.

3. Tri chloro Ethylene Solvent memiliki cirri-ciri :

Tidak berbau dan mudah terbakar.

4. Per chloro Ethylene Solvent memiliki cirri-cir :

Tidak berbau dan tidak terbakar

Sehingga jenbis solvent yang digunakan pada dry cleaning adalah yang ke empat yaitu : Per Chloro
Ethylene Solvent.

NB : Untuk sementara waktu Dry Cleaning Process belum dapat dipraktikum

Spotting chemical yang digunakan pada laundry room :

Bon go : Untuk noda makanan dan minuman.

Qwik go : Untuk noda minuman / soft drink ( alcoholic drink ).

Yellow go : Untuk noda kelunturan pada baju putih warna apa saja.

Rust go : Untuk noda karat.

Phyratex : Untuk noda yang berasal dari minyak seperti ( lipstick, cat minyak, oli,

minuman dan makanan ) multipurpose.

Tar go : Untuk noda tar / aspal sama seperti di atas khusus pada warna gelap.

Ex go : Untuk noda yang berasal dari bahan kimia yang mengandung nitrat atau yang

tidak jelas asal usulnya.

Write go : Untuk noda tinta / bolpoint.


Ink go : Untuk noda tinta.

Rite go : Untuk daki pada leher.

Blood go : Untuk noda darah.

Rust away : Untuk noda karat yang tidak begitu kuat.

Eraticater : Untuk noda karat yang sangat kuat.

Adapun cirri-ciri dari spotting chemical tersebut adalah :

Bon go : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Qwik go : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Yellow go : Warna hitam pekat dan tidak berbau.

Rust go : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Phyratex : Warna kuning dan berbau menyengat.

Tar go : Warna kuning, keras dan bau tidak menyengat.

Ex go : Warna putih ( bening ).

Write go : Warna putih ( bening ).

Ink go : Warna hitam dan tidak berbau.

Rite go : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Blood go : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Rust away : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Erasticater : Tidak berwarna dan tidak berbau.

Pengenalan dan Pemahaman tentang “Water”

a. Kesadahan Air (ph)

Kata lain dari kesadahan air adalah : Alkalinity of water yang artinya berapa ph air yang ditanyakan.

Kesadahan dapat diartikan banyaknya zat kapur yang terkandung dalam air, dimana untuk
mengukur kesadahan air digunakan alat yang disebut : PH tester / PH meter / PH indiator / Paper
tester / Plastic tester / Water indicator /.

Adapaun kepanjangan dari PH adalah : Purple heard

Purple : ungu dan heard : Hijau


PH air yang ideal adalah : Ph = 7 / Drinkable ( dapat diminum ) atau soft water.

PH < 7 disebut : asam (acidity)

PH > 7 disebut : basa (Alkalinity)

PH 8,9,10,11,12,13,14, disebut alkalin (basa)

PH 0,1,2,3,4,5,6 disebut asam (acidity)

b. Kepekatan air (Hardness of Water )

Kepekatan itu berarti : jumlah ion – ion yang terdapat pada air antara lain : Garam magnesium,
garam kalsium, unsure seng/zinc dan unsure tembaga/cooper.

Satuan yang menyatakan kepekatan air adalah : air yang tidak mengandung keempat unsure
tersebut diatas dimana disebut juga zero grain hard ( kepekatan air : 0 ).

Jenis kepekatan air ada 2 yaitu :

a Temporer hard water yaitu : < 150 ppm

b Permanent hard water yaitu : >150 ppm

a. Temporer Hard Water :

Masih dapat diturunkan hardnessnya dengan jalan dipanaskan / heating process.

b. Permanent Hard Water :

Tidak dapat diturunkan Hardnessnya dengan jalan dipanaskan / heating process melainkan
diproses dengan cara menggunakan alat penyuling air / destilasi (Water purification System)

Yaitu : system yang digunakan untk penyulingan air.

Filter Room : sama fungsinya, hanya tidak sebesar water purification system.

PERAGAAN PENGGUNAAN MESIN DAN PERALATAN DI LAUNDRY

a. Penggunaan Washing Extractor machine : kapasitas 25 kg

1. Pastikan bahwa box listrik sudah dalam keadaan menyala


2. Periksa semua keadaan fungsi mesin dapat berjalan baik

3. Siapkan pakaian yang akan dicuci bias putih / berwarna

4. Buka door lock pada mesin

5. Masukan cucian kedalam tromol / silinder, max 25 kg

6. Tutup kembali door lock, pastikan harus terkunci rapat

7. putar tombol timer gauge pada posisi yang dikehendaki, yaitu :

a. Bila pakaian putih : tingkat pengotoran heavy soiled ( berat )

o Pre-wash/break : dimasukan alkali

o Main Wash : dimasukan Soap

o Rinse 1 : dimasukan bleach

o Intermediate extract : -

o Rinse 2 : dimasukan Sour

o Rinse 3 : non

o Rinse 4 : dimasukan Softener / starch

o Main Extract :-

o Conditioning : bila berat cucian > 10 kg

b. Bila pakain putih : tinglkat pengotoran light soiled ( ringan )

o Pre wash/break : tanpa chemichal

o Selanjutnya sama dengan yang diatas

Catatan : jangan lupa memutar temperature gauge pada posisi heating process mas 100°C

c. Bila pakaian warna terang :

o Pre wash/break : hanya pengisian air

Gunanya : agar pakaian tersebut permukaannya lembut (wetting process ) pada proses

perendaman.

o Main wash : dimasukan soap

o Rinse 1 : non

o Intermediate Extract : -

o Rinse 2 : Sour

o Rinse 3 : non
o Rinse 4 : softener / starch

o Main Extract :-

o Conditioning : untuk berat cucian > 10 kg

d. Bila pakaian berwarna gelap

o Pre wash/break : hanya pengisian air selanjutnya sama dengan yang diatas

Catatan : untuk pakaian berwarna temperature gauge hanya boleh dibawah 40°C / tidak boleh
heating process

8. Nyalakan switch on – off

Peringatan : pada saat mesin berjalan timer gauge tidak boleh diputar putar atau disentuh karna bias
merusakan mesin.

9. Masukan deterjen pencuci kedalam draft box,sesuai dengan urutan diatas.

10. Untuk selector gauge tidak dapat berfungsi

11. Pada saat main extract ( tahap pemerasan ahir ) door lock tidak boleh dibuka , tunggu sampai
berhenti

12. Siapkan pail / ember untuk mengambil cucian dari dalam silinder pakaian dalam keadaan lembab
( 60% kering dan 40 % basah )

Adapun pakaian yang tidak boleh dimasukan dalam washing machine adalah :

1. Dasi

2. Pakaian bermanik / heavy embroider

3. Pakaian sulaman / Heavy ornament

4. Baju pengantin

5. Bahan terbuat dari karet

6. Bahan terbuat dari plastic

7. Bahan terbuat dari kulit

b. Penggunaan Washing Extractor Machine kapasitas 5 kg

1. sama seperti diatas ,hanya kapasitas berbeda.


2. siapkan pakaian yang akan dicuci, masukan dalam silinder

3. tarik tombol timer gauge, lalu putar sesuai posisi yang kita kehendaki

4. Putar temperature gauge pada posisi yang dikehendaki

o Untuk pakaian terbuat dari plastic : max 30°C

o Untuk pakaian terbuat dari silk/sintetis : max 40°C

o Untuk pakaian terbuat dari wool : max 60°C

o Untuk pakaian terbuat dari polyster : max 80°C

o Untuk pakaian terbjuat dari katun : max 100°C

5. Masukan deterjen pencuci melalui draft box

6. Bila berat cucian hanya setengah kapasitas muat ( 2,5 kg ), maka tombol selector gauge harus
ditekan.

7. Setelah selesai maka siapkan pail / ember untuk mengambil cucian

c. Penggunaan Drying Tumbler Machine

1. Nyalakan box litrik ( indicator lamp ) dimana ketiganya harus menyala semua

2. Nyalakan “ON” pada switch hijau dan tunggu sampai temperature gauge ada posisi maksimum
High

3. Tekan tombol temperature maka P1, P2, P3 akan muncul timer akan menunjukan angka
15”.30”.60”.75”.90”. ( pilih sesuai jenis bahan dan banyaknya jumlah cucian )

Misalnya : Untuk silk (tipis) : 15”, low temperature

Untuk towel : 30”, high temperature

Untuk blanket : 60”, high temperature

Untuk wool : 60”, medium temperature

Untuk cotton : 60”, high temperature

4. Setelah selesai maka kita dapat mengambil hasil cucian dengan membuka door knob maka
mesin akan terhenti dengan sendirinya.

Pakaian yang tidak masuk Drying Tumbler Machine :

1. Terbuat dari karet


2. Terbuat dari sintesis

3. Terbuat dari plastic

4. Baju pengantin

5. Pakaian yang heavy ornament

6. Pakaian yang heavy embroide

d. Penggunaan Utility Pressing :

1. Tancapkan kabel listrik

2. Nyalakan switch on-off

Bila “ON” berarti : pilot lamp menyala tetapi jangan langsung dicoba tunggu sampai pilot lamp
mati.

3. Letakan pakaian yang akan di press lalu tutup dengan head dan tunggu hitungan / bunyi pada
mesin press, bila bahan tipis : 10 hitungan, bahan sedang : 20 hitungan, bahan tebal : > 30 hitungan.

4. Baru kemudian head dibuka lalu tutup kembali untuk mengepres selanjutnya

5. Setelah selesai pakaian tersebut dapat digantung atau dilipat sesuai dengan jenis bahannya.

Yang tidak boleh dimasukan mesin press :

1. Kaos kaki

2. Towel

3. Bahan terbuat dari karet

4. Bahan terbuat dari plastic

5. Bahan heavy ornament

6. Bahan heavy embroider

e. Penggunaan Roll Ironer

1. Nyalakan box listric (indicator lamp) harus menyala semua

2. Nyalakan Switch On-Off

3. Nyalakan start button warna hijau dan mati warna merah

4. Tunggu sampai roll ironer panas lebih kurang setengah jam baru dapat digunakan

5. Baru masukan bahan yang flat kedalam roll ironer


6. Apabila hasil sudah tidak maksimal maka harus ditambahkan wax atau terdapat bercak kotoran
dari plate.

Cara menambahkan wax adalah :

1. Siapakan kain cotton selebar gulungan roll ironer

2. lau taburkan wax secara merata/secukupnya

3. setelah mesin panas masukan kain tersebut kedalam roll

4. dengan taburan wax menghadap keatas

5. diulang terus sampai kain tersebut lemas

Yang tidak boleh masuk mesin roll ironer :

Semua item kecuali yang flat / rata yaitu : sheet, table cloth, napkin, apron.

Cara Melakukan Spotting Chemical

a. Bila pakaian terkena noda makanan dan minuman gunakan Bon Go caranya :

o Letakan pakaian tersebut pada spotting board noda berada dibagian bawah basahi noda yang
erkena dengan air.

o Masukan nylon brush pada campuran alkali + air , tiriskan lalu mulai sikat bagian yang terkena
tersebut dengan arah yang satu arah tidak boleh bolak balik

o Baru setelah itu teeskan Bon Go dengan menggunakan spatula

o Lalu sikat lagi dengan nylon brush satu arah terus sampai noda tersebut hilang perlahan lahan.
(hal ini diperlukan ketekunan dan kesabarab sampai noda hilan)

o Apabila noda trersebut tidak hilang perlu diulang sampai tiga kali dari awal, tetapi bila tetap tidak
bisa maka akan diganti obat yang lebih keras lagi yaitu :Tar Go.

b. Pakaian yang terkena soft drink dengan menggunakan bon go bila tidak dapat hilang maka dapat
diganti dengan obat yang lebih keras yaitu qwik Go

c. Pakaian yang terkena noda luntur warna apa saja dengan bahan dasar yang terkena adaalah
putih digunakan adalah yellow go adapun cara yang digunakan sama dengan no1.

Catatan :

Setiap kita menghilangkan noda, sebagai basic / base dari semua penggunaan spotting chemical
adalah : ALKALI + AIR, tetapi tidak untuk jenis silk, wool sedangkan bila poakaian putih dapat
digunakan BLEACH + AIR
Cara mengetest kesadahan dan kepekatan air.

a. Mengetest kesadahan air / ph air.

1). Siapkan work bottle, isi dengan air yang akan ditest sampai dengan setengah ukuran work bottle.

2). Masukkan paper tester ke dalam air yang akan ditest, maka paper tester akan
berubah warna menjadi warna indicator lihat pada table, maka akan terlihat berapa ph air tersebut.

Mengetest kesadahan dari deterjen adalah sebagai berikut :

1). Siapkan work bottle isi dengan 3 ml air atau pas garis yang bawah pada work bottle baru
masukkan alkali secukupnya dengan perbandingan yang sama dengan air.

2). Kemudian masukkan paper tester ke dalamnya lalu angkat dan lihat pada table paper indicator.

3). Begitu juga untuk pengetesan soap, bleach dan sour sama caranya

PH Alkali : 10,11,12

PH Bleach : 12,13,14

PH Soap : 8, 9,10

PH Sour : 4, 5, 6

b. Cara mengetest kepekatan air, menggunakan alat yang disebut :

TITRATION KIT yang berupa box hitam, yang berisi

1. Work bottle

2. Hardness regent 1,2,3

3. Pipet

Caranya :

1. Siapkan work bottle, masukkan air yang akan ditest sebanyak 5 ml / pas garis bawah work
bottle.

2. Masukkan hardness regent 1, sebanyak 5 tetes digoyang-goyang, sampai work bottle tercampur.

3. Masukkan 1 tetes hardness regent 2, digoyang-goyang, maka air dalam work bottle akan
berubah warna menjadi 2 kemungkinan yaitu bila warna :

- Biru artinya : Zerro grain hard ( ideal )

Tidak perlu dihitung hardnessnya karena sudah biru.

- Ungu artinya : Air tersebut mengandung unsur-unsur ( garam magnesium, kalsium, zink dan
tembaga )
4. Untuk menghitung berapa hardnessnya air dengan menggunakan regent 3, caranya :

Bila hasilnya warna ungu muda, maka teteskanlah setetes demi setetes hardness regent 3 pada
larutan tadi sampai warna berubah menjadi biru, lalu diingat berapa kali meneteskan tadi.

Untuk menghitung hardnessnya maka bila sampai 6 tetes berarti :

6 tetes x 21,1 ppm ( per-tetes ) = 126,6 ppm inilah hardness air APT

Untuk cara membaca 126,6 ppm adalah :

Dalam 1 juta liter air terdapat 126,6 liter air yang mengandung 4 unsur yaitu garam magnesium,
garam kalsium, zink dan tembaga.

MENGEMAS DAN MENYIMPAN BARANG CUCIAN

1. Tujuan Pemelajaran 2

Setelah selesai mempelajari pada pemelajaran pertama ini diharapkan siswa mampu

a. Membedakan bentuk-bentuk pengemasan pakaian tamu

b. Menjelaskan teknik dan prosedur pengemasan pakaian tamu

c. Memahami teknik dan prosedur penyimpanan cucian sebelum dikembalikan


kepada tamu

d. Mengemas pakaian tamu

e. Menyelesaikan pengadministrasian dan keuangan

f. Menyimpan barang cucian tamu sesuai SOP

Definisi Hotel Laundry Dan Dry Cleaning


Laundry adalah proses pencucian bahan-bahan material kain dengan bahan
utamanya air. Sedangkan dry cleaning adalah proses pencucian bahan-bahan material
kain dengan bahan utamanya solvent (bahan pencuci untuk dry cleaning).

1. VALET

Valet adalah orang /karyawan yang bertugas menangani pengambilan dan


pengembakian barang cucian tamu dari kamar tamu.

Seorang valet disebut juga valet attendant yang bertanggung jawab kepada
supervisornya untuk setiap shift.

Valet attendant harus mempunyaii penampilan yang rapih, tersenyum, ramah,


sopan terhadap tamu, dan mampu menangani keluhan tamu.

Dalam mengambil cucian tamu ( pick up laundry ) valet attendant lebih dulu
melakukan :

1. Persiapan diri seperti grooming mulai kerapihan seragam, senyum, luwes dan
harus sopan terhadap tamu.
2. Memeriksa kantongan ( laundry bag ) berisi cucian didepan secara langsung atau
di laundry section.
3. Terutama periksa kecocokan isi kantongan sesuai dengan list yang diisi tamu (
laundry list ) bila tidak cocok maka harus memberi tahu hal tersebut.
4. Pada saat mencocokan isi laundry bag dengan laundry list. Harus juga
memperhatikan dan meneliti keadaan pakaian, misalnya ada yang sobek, atau
rusak atau tidak. Bila ad kerusakan harus dituliskan kedalam daftar tersebut dan
memberi tahu kepada tamu secara sopan. Contoh : Maaf bapak, pada celana
panjang bapak, kami menemukan kerusakan berupa lubang, apakah kami boleh
melanjutkan proses laundry terhadap celana ini pak ? Dan atau pada saat pick up
laundry, tamu tergesa-gesa sehingga tidak memriksa, tidak tahu atau salah
mengisi daptar, maka valet harus membetulkannya, dengan tidak merubah
keadaan daftar tersebut.
5. Kemudian laundry bag dibawa ke bagian laundry dan diserahkan kepada
supervisornya di Vallet Office, dikirim ke seksi guest laundry ataupun ke dry
cleaning sebagaimana tertulis dalam list dan cucian diserahkam kebagian
marker/checker, seksi pencucian.
6. Setelah proses pencucian selesai, maka vallet attendant mengirim kembali cucian
yang bersih ke kamar tamu. Delivery yang benar adalah jika tamu menerima
pakaiannya sendiri, tapi hal itu tidak selalu bisa, mungkin dilakukan, karena
kesibukan tamu sehingga saat pengembalian tamu sering tidak berada ditempat.
Untuk itu ddengan kerja sama yang baik antara vallet attendant dengan roomboy,
maka seorang vallet dapat memasukkan atau menaruh pakaian tamu ke kamar,
dengan disaksikan roomboy. Bila tamu meletakan tanda tidak mau diganggu,
maka vallet attendant dapat memasukkan formulir pemberitahuan kepada tamu
melalui bagian bawah pintu.

MENGEMAS DAN MENYIMPAN BARANG CUCIAN

1. Tujuan Pemelajaran 2

Setelah selesai mempelajari pada pemelajaran pertama ini diharapkan siswa mampu :

a. Membedakan bentuk-bentuk pengemasan pakaian tamu

b. Menjelaskan teknik dan prosedur pengemasan pakaian tamu

c. Memahami teknik dan prosedur penyimpanan cucian sebelum dikembalikan kepada tamu

d. Mengemas pakaian tamu

e. Menyelesaikan pengadministrasian dan keuangan

f. Menyimpan barang cucian tamu sesuai SOP

Definisi Hotel Laundry Dan Dry Cleaning

Laundry adalah proses pencucian bahan-bahan material kain dengan bahan utamanya air.
Sedangkan dry cleaning adalah proses pencucian bahan-bahan material kain dengan bahan
utamanya solvent (bahan pencuci untuk dry cleaning).

1. VALET

Valet adalah orang /karyawan yang bertugas menangani pengambilan dan pengembakian barang
cucian tamu dari kamar tamu.
Seorang valet disebut juga valet attendant yang bertanggung jawab kepada supervisornya untuk
setiap shift.

Valet attendant harus mempunyaii penampilan yang rapih, tersenyum, ramah, sopan terhadap
tamu, dan mampu menangani keluhan tamu.

Dalam mengambil cucian tamu ( pick up laundry ) valet attendant lebih dulu melakukan :

Persiapan diri seperti grooming mulai kerapihan seragam, senyum, luwes dan harus sopan terhadap
tamu.

Memeriksa kantongan ( laundry bag ) berisi cucian didepan secara langsung atau di laundry section.

Terutama periksa kecocokan isi kantongan sesuai dengan list yang diisi tamu ( laundry list ) bila tidak
cocok maka harus memberi tahu hal tersebut.

Pada saat mencocokan isi laundry bag dengan laundry list. Harus juga memperhatikan dan meneliti
keadaan pakaian, misalnya ada yang sobek, atau rusak atau tidak. Bila ad kerusakan harus dituliskan
kedalam daftar tersebut dan memberi tahu kepada tamu secara sopan. Contoh : Maaf bapak, pada
celana panjang bapak, kami menemukan kerusakan berupa lubang, apakah kami boleh melanjutkan
proses laundry terhadap celana ini pak ? Dan atau pada saat pick up laundry, tamu tergesa-gesa
sehingga tidak memriksa, tidak tahu atau salah mengisi daptar, maka valet harus membetulkannya,
dengan tidak merubah keadaan daftar tersebut.

Kemudian laundry bag dibawa ke bagian laundry dan diserahkan kepada supervisornya di Vallet
Office, dikirim ke seksi guest laundry ataupun ke dry cleaning sebagaimana tertulis dalam list dan
cucian diserahkam kebagian marker/checker, seksi pencucian.

Setelah proses pencucian selesai, maka vallet attendant mengirim kembali cucian yang bersih ke
kamar tamu. Delivery yang benar adalah jika tamu menerima pakaiannya sendiri, tapi hal itu tidak
selalu bisa, mungkin dilakukan, karena kesibukan tamu sehingga saat pengembalian tamu sering
tidak berada ditempat. Untuk itu ddengan kerja sama yang baik antara vallet attendant dengan
roomboy, maka seorang vallet dapat memasukkan atau menaruh pakaian tamu ke kamar, dengan
disaksikan roomboy. Bila tamu meletakan tanda tidak mau diganggu, maka vallet attendant dapat
memasukkan formulir pemberitahuan kepada tamu melalui bagian bawah pintu.

2. SORTER/CHECKER

Sortir adalah pemilahan atau pengelompokan cucian didalam proses laundry. Sebelum proses
pencucian, anda harus melakukan sortir barang cucian baiklinen maupun guest laundry.

Sortir barang cucian dapat diurutkan pada pemeriksa cucian ( checking item ) berdasarkan :

· tingkat kerusakan

· jenis noda

· serat dan pabrik

· warna ( kelunturan )

Memisahkan cucian dan linen, kemudian diproses


· pre washing

· menghilangkan noda

· pencucian basah dengan mesin

· pencucian kering

· pencucian manual

Memberi tanda ( kode ) pada cucian tamu, guest laundry dengen menggunakan mesin ( using
marking machine ).

3. MARKER

Marker adalah orang yang bertugas dalam member4i tanda atau menandai cucian yang akan
diproses. Marker harus teliti dalam pemberian kode dan juga ketika hendak mengumpulkan kembali
semua pakaian sesuai kodenya. Hal ini untuk mencegah terjadinya kekurangan, kelebihan atau
bahkan salah dalam jenis maupun pemiliknya yang dapat mengakibatkan complain, contoh : Kode A
untuk hari Senin, B untuk Selasa, C untuk Rabu dan seterusnya, dengan system FIFO. Contoh : kode
A, 001 milik Mr. A, A 002 milik Mr. B dan seterusnya.

Pemberian tanda dilakukan denga manual dengan cara menyiapkan kain berukuran 0,5 cm X 1
cm kemudian diletakkan kepakaian dengan peniti atau dijahit dengan tangan untuk tidak terlepas
tapi mudah untuk melepaskannya kembali. Kode harus ditulis pada listnya, yang menunjukkan
bahwa tamu pemilik list tersebut, dan pakaiannya adalah seperti pakaian sebagaimana kode tertera
didalam list, sehingga semua kode yang ada dipakaian yang sedang dalam proses pencucian dengan
kode yang tertera dalam list adalah tamu yang tertera dalam list tersebut. Berikut ini adalah tata
cara marking yang menggunakan mesin.

Tahap-tahapannya adalah sebagai berikut :

menyiapkan marking machine

periksa komponen-komponennya :

nomor kode, untuk nomor kamar tamu

tape, untuk merekatkan kode kepakaian

solvent

keselamatan

sambungkan kelistrik sesuai instruksi

hidupkan mesin dan pemanasnya

letakan garment yang akan diberi tanda/kode ke mesin , tekan handle ke arah bawah untuk
memberi kode/nomor

contoh kode : 202 = milik tamu kamar 202

FO 1= Front Office Manager


Setelah marker memberi kode, cucian tersebut diserahkan kebagian laundry, dry cleaning atau press
only. Bila tertera pesan pada list order, maka marker harus mengingatkan ke petugas cuci/washer
atau dry cleaner

4. WASHER

Washer adalah orang yang mengerjakan pekerjaan mencuci pakaian dengan mesin maupun tangan.
Syarat seorang washer adalah fisik yang kuat dan disiplin.

1. Seorang washer harus tahu dasar-dasar pokok pencucian

Proses pencucian

Metode pencucian dipilih yang sesuai dengan kode cucian yang tertera pada bagian tertentu
pakaian dan berdasarkan pada:

- jenis serat kain

- kecepatan pengeringan

- benyaknya noda

Noda pada cucian umumnya adalah yang memiliki ikatan kimia sehingga untuk melepaskan noda
tersebut diperlukan bantuan zat kimia lain yang berfungsi sebagai oksidator.

Zat kimia yang menghilangkan noda karat adalah rust remover, contoh rust go.

Zat kimia yang menghilangkan noda tinta adalah ink remover, contoh ink go.

Zat kimia yang menghilangkan noda darah adalah blood remover, contoh tar go.

Zat kimia yang menghilangkan noda warna ( luntur ) adalah colour remover, contoh yellow go.

Zat kimia yang menghilangkan noda lemak dari makanan adalah bon remover, contoh bon go.

Cucian diperiksa kadar nodanya, kemudian melakukan proses pencucian yang sesuai. Dalam
melakukan pencucian pakaian untuk mengeluarkan kotoran-kotoran memerlukan pertimbangan-
pertimbangan bagi seorang ahli pencuci atau dryc leaner atau laundry sebagai berikut :

jenis serat benang ; apakah serat benangnya alami seperti wool, sutera, katun dan linen atau dari
serat benang buatan.

Dari segi anyamannya; apakah anyaman biasa atau anyaman halus dan bercorak.

Apakah warnanya celupan biasa atau dicetak atau bahannya mengandung bahan perekat.

Dari segi benangnya, harus ditentukan apakah bahan tersebut harus didrycleaning atau dilaundry.

Dari segi anyamannya dan pintalan benang harus ditentukan apakah bahan tersebut dapat menahan
bantingan dan pergeseran cucian atau tidak.
Dari segi warna, apakah warnanya tahan air atau tahan didryclening.

Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses pencucian adalah :

Detergent adalah: bahan pencuci yang berfungsi untuk mengikat kotora, contoh : nobla, hamixs,
clax biasa dan clax p.c.

Alkali adalah : bahan kimia yang membantu kerja detergent /pembunuh kuman, contoh : aldet.

Emulsifier adalah : bahan kimia yang mengangkat lemak pada cucian, contoh :

Netralized adalah : bahan kimia yang berfungsi menetralisir sisa-sisa bahan kimia dari alkali dan
detergent maupun bleach, contoh : m sour, cygnet sour.

Softener adalah : bahan kimia yang melembutkan dan mengharumkan cucian, contoh : comfort.

Starch adalah : zat kimia yang dapat mengakukan cucian, contoh : tepung kanji.

Bleach adalah : zat kimia yang berfungsi sebagai bahan pemutih

Peralatan laundry dan kegunaannya :

Washing machine/mesin cuci

Mesin yang dilengkapi dengan pintu dimana didalamnya terdapat cylinder yang diberi lubang-lubang
untuk masuknya air. Setiap pencucian ada ketentuan-ketentuan cara mencuci, berapa cycle, jumlah
air dan suhu air, jumlah detergent yang digunakan, dan jangka waktu yang diperuntukan untuk satu
cycle, semuanya sesuai instruksi mesin.

Extractor ( mesin pemeras cucian )

Mesin ini memeras kain agar air keluar dengan cara putaran mesin yang cepat dan kuat sehingga air
keluar terhempas dari pakaian itu sendirinya dan keluar ( terhisap ) mnelalui udara yang terhempas
bersamaan dengan kecepatan putaran mesin.

Drying Tumbler ( mesin pengering ).

Mesin ini adalah khusus untuk mengeringkan, berbentuk drum yang dihubungkan dengan uap atau
stoom dan angin dari air compressor disalurkan kedalam drum sehingga udara panas terus menerus
berganti, sehingga pakaian dapat menjadi kering karena perputaran hawa panas.

Drycleaning machine ( mesin pencuci kering ).

Pada umumnya mesin cuci dryclening ini dibuat untuk proses pencucian dan memeras yang disebut
juga cold unit. Ada juga mesin yang dengan sekaligus mencuci, mengextract, mengeringkan disebut
dengan hot unit.

Setelah proses pencucian selesai maka harus dicek kembali pakaian-pakaian tersebut untuk

memastikan kebersihannya dan tidak ada kerusakan.


Prosedur perbaikan pakaian yang rusak setelah dilaundry :

Periksa barang barang /kerusakan yang akan diperbaiki .

Laporkan kepada laundry supervisor.

Mengisi formulir perbaikan dari linen.

Kirim formulir dan barang yang rusak kelinen.

Untuk pakaian tamu, ditandai pada laundry list.

Untuk seragam karyawan catat dalam logbook.

5. MENYETRIKA DAN MELIPAT

Proses menyetrika pada laundry disebut pressing, fungsinya untuk menghaluskan dan merapikan
cucian.

Jenis mesin seterika dapat dibagi dua :

Shirt press unit , terdiri dari beberapa macam press :

lengan ( sleever mold shirt press )

leher dan tangan ( collar and cuff shirt press )

depan dan belakang ( body shirt press )

untuk melipat ( folder shirt press )

Utility press unit

Mesin ini biasanya terdiri dari dua buah, 1 lengger dan 1 topper

Lengger berfungsi untuk melicinkan celana bagaian kaki

Topper berfungsi untuk melicinkan celana bagai atas

6. Mengemas dan menyimpan barang cucian

Pakaian yang telah melalui proses pencucian dan prssing, selanjutnya akan dikemas sesuai
dengan standart perusahaan atau sesuai permintaan tamu.

Prosedur pengembalian cucian tamu hotel ( Guest in House )

Setelah cucian dipakk atau digantung dan ditempel laundry list, kumpulkan oleh vallet.

Cucian dibawa ke kamar tamu dengan membawa Laundry Voucher

Ketuk pintu kamar sesuai prosedur

Setelah cuician dicek tamu, minta tamu menandatangi Laundry Voucher

Ucapkan terima kasih tutup pintu

Setelah semua cucian diserahkan ketamu, Laundry Voucher diserahkan ke Front Office Cashier
Prosedur pengembalian cucian tamu dari luar hotel ( outside laundry )

Setelah cucian dikemas tempelkan laundry list, atur diatas rak atau hanger dengan rapih

Bila tamu/pelanggan mengambil cucian, minta laundry list yang asli dari tamu dan cocokkan dengan
laundry yang sudah diatur di rak

Setelah cocok, serahkan kepada tamu. Apabila tamu menyelesaikan pembayarannya, stempelah
laundry voucher dengan stempel lunas.

Serahkan Laundry Voucher beserta pembayaran ke Front Office Cashier.

Prosedur pengembalian linen hotel

Food and Baverage dan House Keeping

§ Setelah cucian selesai, lena-lena tersebut diserahkan ke General Linen Room beserta listnya.

§ Linen attendant akan mengecek jumlah dan jenis cucian

§ Serahkan ke seksi ( departemen yang mengirimnya tertera dalam laundry list )

Seragam karyawan

§ Setelah dicuci, diseterika, digantung, bawa ke linen room

§ Setelah dicek oleh bagian uniform, diatur dalam lemari seragam karyawan yang selanjutnya akan
didistribusikan ke karyawan pada saat akan bekerja

7. PROSES PENCUCIAN

Setelah melakukan sortir, marking pada cucian maka selanjutnya dilakukan pencucian.
Berikut adalah proses yang dilakukan pada saat pencucian:

Pre washing/wetting, adalah tahapan pembasahan, yang bertujuan untuk melemaskan serat-serat
tekstil dan mengurangi kadar kekotoran.

Washing, adalah pencucian ( penyabunan ) yang merupakan inti dari pencucian yang bertujuan
melepaskan ikatan pengotor dari cucian.

Rinsing, adalah pembilasan yaitu proses menetralisirkan chemical yang digunakan dalam proses
pencucian.

Extracting, adalah memerasan yang mengurangi kadar air sampai dengan 50 % sehingga setelah
pemerasan kondisi cucian dalam keadaan lembab

Drying, adalah pengeringan yang merupakan proses mengeringkan cucian yang lamanya tergantung
tebal tipisnya cucian.

Pressing, adalah proses penyetrikaan yang gunanya untuk merapikan, menghaluskan pakaian dan
sekaligus untuk sterilisasi.
EVALUASI DIRI

Dibawah ini merupakan evaluasi diri terhadap penguasaan materi

NO PERNYATAAN YA TIDAK

1. Saya sudah mampu mengisi formulir


laundry list dengan
benar

2. Saya sudah mampu melakukan proses


marking dengan benar

3. Saya sudah mampu menghilangkan


noda/spotting dengan benar

4. Saya sudah mampu membedakan


jenis cucian laundry atau drycleaning

5. Saya sudah mampu melakukan proses


pencucian dengan benar

6. Saya sudah mampu melakukan


pressing atau penyetrikaan dengan
benar

7. Saya sudah mampu mengemas


pakaian dengan benar

B. EVALUASI KOGNITIF

Kerjakanlah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1. Bagaimana cara menidentifikasi jenis-jenis n oda sesuai dengan SOIP.

2. Peralatan apa saja yang di gunakan dalam proses pencucian pakaian tamu?

3. Apa yang dimaksud dengan laundry ?


4. Apa yang dimaksud dengan dry cleaning?

5. Sebutkan Chemical yang di gunakan dalam proses pencucian ?

6. Jelaskan prosedur penyimpanan pakaian tamu sesuai dengan standard perusahaan secara
singkat ?

7. apa yang dimaksud dengan washer ?

8. apa yang dimaksud dngan sorter ?

9. jelaskan cara melakukan pressing dengan benar ?

10. jelaskan cara mengemas pakaian denagan benar secara singkat ?

C. EVALUASI KETERAMPILAN DAN SIKAP

1. Evaluasi Keterampilan

Tujuan

Tujuan dari evaluasi praktek ini adalah untuk emnukur kemampuan siswa dalam melakukan
pekerjaan housekeeping khususnya dalam menyiapkan linen dan pakaian tamu.

Tugas

Buatlah rencana kerja untuk melakukan proses pencucian linen dan pakaian tamu denagan tepat
sesuai dengan SOP.

Lakukan seperti langkah –langkah yang telah dipraktekkan pada bahasan sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai