Anda di halaman 1dari 24

AGRICULTURAL FOOD COMPETITION

EFFERVESCENT BIR PLETOK SEBAGAI PRODUK MINUMAN INSTAN YANG


SEHAT DAN PENUH KHASIAT

Oleh :

Rina Nuraeni 163020017 (2016)

Luthfan Lantip Pamungkas 163020072 (2016)

Henny Budiani 163020247 (2016)

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2019
HALAMAN PENGESAHAN

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia -Nya
sehingga penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul ”Effervescent Bir Pletok sebagai Produk
Minuman Instan yang Sehat dan Penuh Khasiat” dapat selesai tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat bapak Ir. H. Thomas
Gozali, M.P selaku pembimbing dalam pembuatan karya tulis ini, serta semua pihak yang telah
mendukung dalam penyusunan karya tulis ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Harapan kami karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang
kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka demi perbaikan
dan penyempurnaan karya tulis ini.

Bandung, 20 Agistus 2019

Penulis

ii
EFFERVESCENT BIR PLETOK SEBAGAI PRODUK MINUMAN INSTAN
YANG SEHAT DAN PENUH KHASIAT
Rina Nuraeni, Luthfan Lantip P., dan Henny Budiani

Program Studi Teknologi pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan


rinanuraenni@gmail.com

ABSTRAK
Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan pangan instan semakin meningkat karena penyajiannya
yang cepat dan praktis. Tidak hanya makanan saja, saat ini minuman pun dapat diolah menjadi
produk instan. Salah satu minuman yang dapat diolah menjadi produk instan adalah bir pletok. Bir
pletok merupakan minuman tradisional khas Betawi yang diolah dari campuran rempah - rempah
. Meskipun mengandung kata bir, bir pletok tidak mengandung alkohol . Supaya menjadi produk
minuman instan, bir pletok diolah dalam bentuk tablet effervescent sehingga menjadi lebih mudah
untuk dikonsumsi. Tablet effervescent merupakan tablet yang digunakan untuk membuat minuman
ringan secara praktis karena memiliki kemampuan untuk dapat larut dengan sendirinya sebab
adanya kandungan CO2 yang membantu proses pelarutan. Bahan utama yang digunakan dalam
pembuatan bir pletok yaitu jahe, daun pandan wangi, serai, dan kayu secang. Proses pembuatan
effervescent bir pletok ini dengan mengolah bahan dasar pembuatan bir pletok dengan metode ko-
kristalisasi sehingga diperoleh bir pletok serbuk, setelah itu dilakukan penambahan bahan lain dan
pencetakan sehingga menjadi tablet effervescent bir pletok. Kandungan gizi dari bir pletok yaitu
pada jahe terdapat enzim protease dan lipase yang berfungsi memecah protein dan lemak,
melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung, senyawa aseton dan
methanol pada jahe juga mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan.
Pembuatan tablet effervescent Bir Pletok ini akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
minuman tradisional yang memiliki banyak khasiat.

KATA KUNCI : Bir Pletok, Effervescent, Minuman Instan

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................................................ iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iv
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................... 4
2.1 Konsep .................................................................................................................................... 4
2.2 Batasan ................................................................................................................................... 4
2.3 Landasan Teori ...................................................................................................................... 4
2.4 Pemecahan Masalah ............................................................................................................... 6
BAB III .................................................................................................................................................. 7
METODE PENULISAN........................................................................................................................ 7
3.1 Bahan dan Alat ....................................................................................................................... 7
3.2 Prosedur Percobaan ............................................................................................................... 7
3.3 Diagram Alir Percobaan ........................................................................................................ 8
3.4 Metode Analisis ...................................................................................................................... 9
BAB IV ................................................................................................................................................ 10
ANALISIS DAN SINTESIS ................................................................................................................ 10
4.1. Hasil Analisis ........................................................................................................................ 10
4.2. Analisa Ekonomi .................................................................................................................. 10
BAB V .................................................................................................................................................. 12
PENUTUP............................................................................................................................................ 12

iv
5.1. Kesimpulan........................................................................................................................... 12
5.2. Saran..................................................................................................................................... 12

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan produk pangan instan semakin
meningkat karena penyajiannya yang cepat dan praktis. Produk pangan instan merupakan
jenis produk pangan yang mudah untuk disajikan atau dikonsumsi dalam waktu yang relatif
singkat (Hartomo dan Widiatmoko, 1992). Namun, saat ini sebagian masyarakat lebih
menyukai produk pangan instan tanpa memerhatikan makanan dan minuman yang mereka
konsumsi aman atau sehat untuk dikonsumsi atau tidak. Hal ini menjadi suatu kekhawatiran
jika ternyata produk pangan yang mereka konsumsi selama ini tidak aman atau sehat untuk
dikonsumsi yang tentunya dapat mengganggu kesehatan tubuh. Untuk mencegah hal itu
terjadi, maka perlu adanya suatu inovasi produk pangan instan yang tentunya aman dan
sehat untuk dikonsumsi seperti effervescent bir pletok.

Bir pletok merupakan minuman tradisional khas Betawi yang penuh khasiat karena
diolah dari campuran rempah-rempah. Meskipun mengandung kata bir, bir pletok tidak
mengandung alkohol. Namun, bir pletok memiliki rupa yang sama layaknya dengan
minuman beralkohol karena jika bir pletok dikocok akan menghasilkan busa di atas
permukaannya. Rempah-rempah utama yang digunakan dalam pengolahan bir pletok, yaitu
jahe, daun pandan wangi, serai, dan kayu secang. Bir pletok berwarna kemerahan karena
menggunakan rempah kayu secang yang dapat menghasilkan warna merah pada bir pletok.
Selain itu, minuman khas Betawi ini memiliki rasa yang pedas saat pertama kali diminum,
namun setelah itu akan memberikan efek yang hangat bagi tubuh. Rasa pedas serta
memberikan efek yang hangat bagi tubuh berasal dari rempah-rempah yang digunakan,
salah satunya adalah jahe. Bir pletok dapat disajikan secara hangat ataupun dingin. Saat
dulu, bir pletok dihidangkan di malam hari dan saat musim penghujan sebagai minuman
penghangat bagi penduduk Betawi yang pada masa itu masih bermukim di lingkungan
yang dingin. Namun, saat ini keberadaan bir pletok sudah tergeser sehingga minuman ini
cukup sulit untuk ditemui karena bir pletok hanya dapat ditemui pada saat acara-acara
tertentu saja seperti pernikahan adat Betawi dan festival kebudayaan Betawi. Dengan
melihat kondisi ini, maka bir pletok diolah menjadi produk minuman instan berbentuk
tablet effervescent sehingga akan memudahkan masyarakat seluruh Indonesia untuk dapat

1
mengonsumsi minuman tradisional khas Betawi ini secara praktis dan instan dengan
khasiat yang melimpah.

Effervescent adalah bentuk sediaan yang akan menghasilkan gelembung gas


karbondioksida (CO2) sebagai hasil reaksi kimia dalam larutan. Dasar formulasi dalam
pembuatan effervescent adalah reaksi antara senyawa asam dengan karbonat atau
bikarbonat sehingga menghasilkan karbondioksida. Jika tablet effervescent dimasukkan ke
dalam air maka akan terjadi reaksi kimia secara spontan antara asam natrium yang dapat
membentuk garam natrium, karbondioksida, dan air. Reaksi ini akan memberikan efek
sparkle atau rasa seperti soda. Adanya senyawa karbonat akan dapat memperbaiki rasa dari
effervescent bir pletok. Selain itu dengan bentuk sediaan seperti tablet effervescent akan
lebih praktis dan instan untuk dikonsumsi.

Proses pembuatan effervescent bir pletok dilakukan dengan cara kokristalisasi

bahan dasar pembuatan bir pletok yang selanjutnya dilakukan penambahan bahan

tambahan sehingga menjadi tablet effervescent bir pletok. Teknik kokristalisasi adalah

salah satu teknik dalam mikroenkapsulasi dengan prinsip mengemas suatu zat padat, cair

atau gas dalam bentuk mikrokapsul. Proses kokristalisasi dilakukan dengan memekatkan

sirup sukrosa sampai tercapai kondisi super jenuh yang kemudian ditambahkan bahan inti

dan dilakukan pengadukan intensif yang mengakibatkan terbentuknya aglomerasi.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian, masalah yang dapat di

identifikasi, yaitu kandungan gizi apa yang terdapat pada tablet effervescent bir pletok?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan gizi produk tablet
effervescent bir pletok.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

2
1. Memanfaatkan sumber daya alam lokal dari komoditi rempah-rempah.
2. Meningkatkan kualitas bir pletok menjadi produk minuman instan yang sehat dan
penuh khasiat.
3. Melestarikan bir pletok sebagai salah satu minuman khas Betawi agar tetap dapat
dikonsumsi oleh seluruh masyarakat Indonesia.
4. Menambah nilai ekonomis produk bir pletok.
5. Menambah pengetahuan mengenai proses pengolahan effervescent bir pletok.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
Produk yang akan dibuat adalah effervescent bir pletok dengan tahapan meliputi

pembuatan ekstrak bahan dasar bir pletok, pembuatan serbuk dengan ko-kristalisasi bahan

dasar pembuatan bir pletok dan granulasi kering yang menghasilkan tablet effervescent bir

pletok.

2.2 Batasan
Produk effervescent bir pletok ini dibuat dengan harapan dapat mempermudah

dalam mengonsumsinya dan memberikan sensasi yang menyegarkan tanpa mengurangi

sifat fungsional dari setiap bahan bir pletok.

2.3 Landasan Teori


Tablet effervescent merupakan salah satu bentuk sediaan tablet yang dibuat dengan
cara pengempaan bahan-bahan aktif dengan campuran asam-asam organik seperti asam
sitrat atau asam tartrat dan natrium bikarbonat. Bila tablet ini dimasukkan ke dalam air,
mulailah terjadi reaksi kimia antara asam dan natrium sehingga terbentuk garam natrium
dari asam dan menghasilkan gas karbondioksida serta air. Reaksinya cukup cepat dan
biasanya berlangsung dalam waktu satu menit atau kurang. Disamping menghasilkan
larutan yang jernih, juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat
(Pujihandayani, 2010). Bentuk effervescent lebih praktis, cepat larut dalam air, serta
membentuk larutan yang memberikan efek sparkle seperti pada rasa minuman bersoda.
Bir pletok adalah minuman khas etnis Betawi. Minuman penyegar berwarna merah
ini dibuat dari beberapa campuran rempah, yaitu jahe, daun pandan wangi, dan serai.
Warna merah dari minuman ini berasal dari kayu secang. Sebelum disajikan, campuran
minuman ini dikocok dalam tabung atau botol hingga berbuih halus. Saat dituang di gelas,
tampilannya sangat mirip bir (Gilitasha, 2018).
Menurut Bennion dan Barnford (1973) serta Mohrle (1989) sumber asam yang
digunakan dalam reaksi effervescent berasal dari asam makanan, yaitu asam sitrat dan asam

4
tartrat. Fungsi utama dari asam sitrat adalah menurunkan pH dan menghindari
pengkristalan gula. Asam sitrat sering digunakan sebagai sumber asam dalam pembuatan
tablet effervescent karena memiliki kelarutan yang tinggi dan mudah didapatkan dalam
bentuk granular. Asam tartrat juga digunakan dalam pembuatan effervescent karena lebih
mudah larut dalam air daripada asam sitrat dan juga lebih higroskopis, penggunaannya
dalam tablet effervescent lebih banyak daripada asam sitrat.
Garam-garam effervescent biasanya diolah dari suatu kombinasi asam sitrat dan
asam tartrat daripada hanya satu macam asam saja, karena penggunaan bahan asam tunggal
saja akan menimbulkan kesukaran. Apabila asam tartrat sebagai asam tunggal, granul yang
dihasilkan akan mudah kehilangan kekuatannya dan akan menggumpal. Jika asam sitrat
saja akan menghasilkan campuran lekat dan sukar menjadi granul. (Ansel, Howard C.
1989. 214).
Menurut Purwandari (2007), basa (natrium bikarbonat) mempunyai peranan
penting dalam memformulasikan suatu sediaan effervescent karena natrium bikarbonat
merupakan sumber karbondioksida utama (sebesar 52% CO2) yang menentukan sistem
effervescent yang dihasilkan.
Sumber karbonat, digunakan sebagai bahan penghancur dan sumber timbulnya gas
yang berupa CO2 pada tablet effervescent. Sumber karbonat yang biasa digunakan dalam
pembuatan tablet effervescent adalah natrium karbonat dan natrium bikarbonat. Keduanya
adalah yang paling reaktif dalam tablet effervescent, natrium bikarbonat merupakan sumber
karbon yang paling utama yang dapat larut sempurna, nonhigroskopik, murah, banyak, dan
tersedia secara komersial mulai dari bentuk serbuk dan bentuk granul. Sehingga natrium
bikarbonat lebih banyak dipakai dalam pembuatan tablet effervescent (Mohrle, 1989).
Teknik ko-kristalisasi merupakan salah satu teknik enkapsulasi yang digunakan
untuk melapisi bahan atau campuran bahan dalam bahan atau system yang lain. Dalam
proses ko-kristalisasi, ingredien kedua dimasukkan ke dalam butiran yang bersifat porous
yang terbuat dari mikro-kristal sukrosa yang dibentuk dalam proses kristalisasi spontan.
Proses ko-kristalisasi dilakukan dengan memekatkan (concentrating) sirup sukrosa sampai
tercapai kondisi super jenuh (supersaturation) dan kemudian ditambahkan bahan inti dan
dilakukan pengadukan intensif yang mengakibatkan terbentuknya aglomerasi (Alamsyah,
2013).

5
Granulasi adalah proses dari pembesaran ukuran partikel. Pada proses ini partikel-

partikel kecil dikumpulkan menjadi lebih besar sehingga terbentuk gumpalan-gumpalan

permanen, tetapi partikel - partikel yang awalnya tetap teridentifikasi. Dalam banyak hal,

proses ini digunakan untuk memproduksi tablet atau kapsul. Granul juga dapat digunakan

secara langsung sebagai suatu bentuk sediaan untuk membuat bahan-bahan obat untuk

diberikan dalam bentuk sachet, kapsul, atau produk-produk yang dilarutkan secara instant

(Swarbrick, J and Boylan J.C. 1988. 121).

2.4 Pemecahan Masalah


Bir pletok sebagai minuman fungsional yang banyak dijumpai yaitu dalam bentuk
minuman botol dan dirasa kurang praktis. Selain itu bir pletok hanya dapat dijumpai di
daerah terntentu, sehingga kurang dikenal oleh masyarakat luas. Maka dari itu, dibuatlah
tablet effervescent bir pletok untuk mempermudah dalam mengonsumsinya dan
memperkenalkan kepada masyarakt luas, serta memberikan rasa yang lebih meyegarkan
tanpa mengurangi sifat fungsional dari setiap bahan bir pletok itu sendiri.

6
BAB III

METODE PENULISAN
3.1 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan untuk pembuatan tablet effervescent bir pletok diantaranya

jahe, kayu secang, lada, daun pandan, serai, sukrosa, air, asam sitrat, asam tartrat, dan

natrium karbonat.

Alat yang digunakan, yaitu wajan, kompor, spatula, kain saring, wadah baskom,

chopper, ayakan, dan tablet press.

3.2 Prosedur Percobaan


- Ekstraksi
Ekstraksi yang biasa digunakan dalam skala laboratorium, dimana jahe, kayu
secang, lada, daun pandan, serai masing-masing 25 gram dicuci lalu dilakukan
pengupasan dan reduksi ukuran. Setelah itu direbus dengan air mendidih sebanyak 200
ml.
- Ko-kristalisasi
Ko-kristalisasi dilakukan dengan memanaskan ekstrak bir pletok dan sukrosa
dengan perbandingan 1:1, larutan dipanaskan hingga menjadi kristal padat. Setelah itu
dilakukan penghancuran menggunakan chopper dan pengayakan sehingga diperoleh
serbuk halus.
- Pencetakan
Pencetakan dilakukan dengan cara mencampurkan bahan serbuk bir pletok dengan
formula effervescent yaitu asam tartrat, asam sitrat, dan natrium bikarbonat sampai
homogen dengan berat. Setelah itu dilakukan pengempaan.

7
3.3 Diagram Alir Percobaan
- Ekstraksi

Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Bir Pletok

- Ko-kristalisasi

Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Serbuk Bir Pletok

8
- Pencetakan

Gambar 3. Proses Pembuatan Effervescent Bir Pletok

3.4 Metode Analisis


Berdasarkan analisis Dwi Ishartani, Kawiji, Lia Umi Khasanah (2012) tentang
Produksi Bir Pletok Kaya Antioksidan, untuk mengetahui kandungan gizi pada bir pletok
digunakan metode analisis sebagai berikut :
 Analisis Aktivitas Antioksidan metode DPPH
Seduhan bir pletok instan dan sirup bir pletok ditambah DPPH 0,45 mM dan
methanol, divortex. Kemudian diinkubasi selama 60 menit dan dilakukan peneraan
pada panjang gelombang 515 nm. Untuk control perlakuannya sama, akan tetapi tanpa
sampel. Blanko mempergunakan metanol. Hasilnya dinyatakan dalam persen
penangkapan radikal DPPH.

9
BAB IV

ANALISIS DAN SINTESIS


4.1. Hasil Analisis
Berdasarkan analisis Dwi Ishartani, Kawiji, Lia Umi Khasanah (2012) tentang
Produksi Bir Pletok Kaya Antioksidan, hasil analisis kadar total fenol dan aktivitas
antioksidan pada bir pletok yaitu bir pletok instan dengan formulasi jahe (250 gram), serai
(80 gram), cengkeh (6 gram), kayu manis (50 gram), pandan (150 gram), gula pasir (1000
gram),dan air (1 gram) memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas sebesar 8,96
%DPPH/mg.
Hasil analisa bir pletok instan tersebut bila dihubungkan dengan produk tablet

effervescent bir pletok, maka hasil analisanya tidak ada perbedaan yang signifikan

4.2. Analisa Ekonomi


BIAYA UNTUK MEMPRODUKSI 2.000 TABLET
EFFERVESCENT BIR PLETOK
Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC)
1 Jahe Rp150.000 1 Wajan Rp 50.000
2 Kayu secang Rp100.000 2 Kompor Rp 150.000
3 Lada Rp 80.000 3 Spatula Rp 15.000
4 Daun pandan Rp 80.000 4 Kain saring Rp 10.000
5 Serai Rp 85.000 5 Wadah baskom Rp 40.000
6 Sukrosa Rp130.000 6 Chopper Rp 100.000
7 Air Rp 0 7 Ayakan Rp 30.000
8 Asam sitrat Rp 40.000 8 Tablet press. Rp10.800.000
9 Asam tartrat Rp 40.000
Natrium Rp 40.000
10
karbonat
11 Gas LPG Rp 60.000
Jumlah Rp805.000 Jumlah Rp11.195.000

10
 Perhitungan
 Biaya untuk memproduksi 2.000 tablet effervescent bir pletok
 FC = Rp11.195.000
 VC = Rp 805.000
 Biaya total (C) = VC + FC
Rp805.000 + Rp11.195.000 = Rp12.000.000
 Harga Jual
 HPP (Harga Pokok Produksi)

Biaya total : 2.000 tablet

Rp12.000.000 : 2.000 tablet = Rp6.000/tablet

 Jika keuntungan yang diinginkan 50% per unit atau per tablet

50% x Rp6.000 =Rp3.000/tablet

 Penjualan per unit atau per tablet

HPP + Keuntungan

= Rp6.000 + Rp3.000 = Rp9.000/tablet

 BEP
 BEP Unit

Biaya tetap / (Harga per unit – Biaya variabel per unit)

= Rp11.195.000 / (9.000 – Rp 403)

= 1.303 unit

 BEP Rupiah

Biaya tetap / (Kontribusi margin per unit : Harga per unit)

= Rp11.195.000 / (Rp 8.597 : Rp9.000)

= Rp 11.719.786

11
BAB V

PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis Dwi Ishartani, Kawiji, Lia Umi Khasanah (2012) tentang
Produksi Bir Pletok Kaya Antioksidan, hasil analisis kadar total fenol dan aktivitas
antioksidan pada bir pletok yaitu bir pletok instan dengan formulasi jahe (250 gram), serai
(80 gram), cengkeh (6 gram), kayu manis (50 gram), pandan (150 gram), gula pasir (1000
gram),dan air (1 gram) memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas sebesar 8,96 %
DPPH/mg.
Hasil analisa bir pletok instan tersebut bila dihubungkan dengan produk tablet

effervescent bir pletok, maka hasil analisanya tidak ada perbedaan yang signifikan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa produk tablet effervescent bir pletok yang akan kami buat

mengandung zat antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.

5.2. Saran
Perlu dilakukan analisis pada produk tablet effervescent bir pletok untuk
mengeahui kadar antioksidan yang terkandung didalamnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
Catur, R. 2017. Formulasi dan Karakteristik Tablet Effervescent Jeruk Baby Java.
Jurnal Teknologi dan Manajemen AgroIndustri vol. 6 : 15-21
Fauziah, M. 2010. Formulasi Granul Effervescent Minuman Instan Sarabba. Skripsi
Fakultas Ilmu Kesehatan. UIN Allauddin Makassar
Is, H. Dwi. 2012. Produksi Bir Pletok Kaya Antioksidan. Jurnal Teknologi Hasil
Pertanian vol. V, no. 2
Sari, R dan Yunita R. 2018. Teknologi Pengolahan Susu dan Telur Kokristalisasi
Susu. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul IV, no. 2.

13
LAMPIRAN
Biodata Ketua Penulis
a. Identitas diri
1 Nama Lengkap Rina Nuraeni
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Pangan
4 NIM 163020017
5 Tempat dan Tanggal Bandung, 27 Juni 1998
Lahir
6 Email rinanuraenni@gmail.com
7 No. Telepon/HP 085876742357
8 Alamat Jl. Bina Asih II No. 5,
Kecamatan Rancasari.
Bandung

b. Riwayat Pendidikan
Tingkat Nama Institusi Tahun Masuk Tahun Keluar
Pendidikan
SD SDN Babakan 2004 2010
Surabaya
SMP SMPN 31 2010 2013
Bandung
SMA SMAN 27 2013 2016
Bandung
Perguruan Tinggi Universitas 2016
Pasundan

14
c. Penghargaan dalam 10 tahun teerakhir
No. Jenis Institusi Tahun
Penghargaan
1. Juara 3 Karya Universitas 2017
Ilmiah Remaja Pasundan

15
Biodata Anggota Penulis
d. Identitas diri
1 Nama Lengkap Luthfan Lantip P.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknologi Pangan
4 NIM 163020072
5 Tempat dan Tanggal Bandung, 28 Agustus
Lahir 1998
6 Email luthfanlp@gmail.com
7 No. Telepon/HP 085703840173
8 Alamat Jl. Nusa Indah III No. 1
RT 02/10 Cimahi Utara,
Kota Cimahi 40513

e. Riwayat Pendidikan
Tingkat Nama Institusi Tahun Masuk Tahun Keluar
Pendidikan
SD SDS Kartika 2004 2010
Siliwangi 4
SMP SMPN 1 Cimahi 2010 2013
SMA SMAN 9 Bandung 2013 2016
Perguruan Tinggi Universitas 2016
Pasundan

f. Penghargaan dalam 10 tahun teerakhir


No. Jenis Institusi Tahun
Penghargaan

16
Biodata Anggota Penulis
g. Identitas diri
1 Nama Lengkap Henny Budiani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Pangan
4 NIM 163020098
5 Tempat dan Tanggal Tulungagung, 14 Februari
Lahir 1998
6 Email Hennybudiani3@gmail.com
7 No. Telepon/HP 087808774969
8 Alamat JL. Masjid Nurul Fajri RT
05/03 Tangerang Selatan

h. Riwayat Pendidikan
Tingkat Nama Institusi Tahun Masuk Tahun Keluar
Pendidikan
SD SD Pejaten Barat 2004 2010
12 Pagi
SMP SMPN 177 Jakarta 2010 2013
Selatan
SMA SMAN 4 2013 2016
Tangerang Selatan
Perguruan Tinggi Universitas 2016
Pasundan

i. Penghargaan dalam 10 tahun teerakhir


No. Jenis Institusi Tahun
Penghargaan
1. Juara 3 Lomba Jaya Group 2019
Karya Tulis

17
18

Anda mungkin juga menyukai